TELAAH KURIKULUM
DISUSUN OLEH :
NIM : 5223121007
FAKULTAS TEKNIK
2023
Pendekatan Saintifik
Pengertian Pendekatan Saintifik Menurut Ahli
1. Kemendikbud
Pendekatan saintifik adalah model pembelajaran yang dimulai dari pengumpulan data melalui
pengamatan, melakukan eksperimen, menanyakan, mengolah informasi atau data, hingga
mengomunikasikannya dalam proses penerapan prinsip-prinsip keilmuan.
2. Hosnan (2014)
Pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang supaya siswa secara aktif
membangun konsep, hukum, atau prinsip dengan cara mengamati, merumuskan masalah,
mengajukan hipotesis, mengumpulkan data dengan beragam teknik, menganalisis data, menarik
kesimpulan, dan menyuarakannya.
Keterlibatan siswa melalui langkah mengamati ini dapat memunculkan masalah baru yang
sebelumnya tidak memiliki solusi. Dengan adanya masalah tersebut, para pengajar atau guru pun
bisa membimbing siswa untuk menginvestigasi (mengamati) masalahnya.
2. Menanya (Questioning)
Kegiatan menanya tentunya adalah kegiatan yang dilakukan oleh siswa untuk membuat dan
mengajukan pertanyaan yang relevan dengan materi yang dipelajari. Langkah ini kerap berkaitan
dengan diskusi dalam kelas tentang informasi yang belum dipahami, informasi tambahan,
maupun klarifikasi informasi yang belum jelas.
Guru dalam hal ini harus memiliki kesiapan yang matang untuk menentukan cara atau memilih
media yang sesuai dengan karakteristik siswa dan relevan dengan materi yang dipelajari,
sehingga peserta didik pun akan tertarik dan aktif dalam menanya.
Siswa dapat melakukan pengumpulan data dan informasi dengan berbagai metode. Contohnya
dengan bereksperimen atau melakukan uji coba mandiri, mencermati kejadian di lingkungan
sekitar, bertanya dengan narasumber, membaca buku, mencari di internet, melihat ensiklopedia,
hingga statistik. Guru pun diharapkan dapat menjadi fasilitator untuk referensi belajar siswa
dalam mengumpulkan data.
5. Mengomunikasikan (Communicating)
Langkah terakhir, guru harus memberikan kesempatan kepada para siswanya untuk
mengomunikasikan hasil dari proses belajar yang telah mereka lakukan. Peserta didik dapat
menyatakannya dalam bentuk laporan atau makalah yang di dalamnya berisi bagan, diagram,
atau grafik.
Pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah model pembelajaran untuk tempat siswa belajar
dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4-5 siswa dengan tingkatan kemampuan siswa yang
berbeda, untuk menguasai materi dalam menyelesaikan tugas kelompok setiap anggota saling
bekerja sama secara kolaboratif dan membantu memahami materi, serta membantu teman untuk
menguasai bahan pembelajaran. Student Teams-Achievement Divisions (STAD) berarti
mengerjakan sesuatu secara bersama-sama dengan saling membantu satu dengan yang lain
sebagai satu tim. Erman mengemukakan bahwa, ”Model student teams achievement division
(STAD) tergolong pada model pembelajaran kooperatif, yaitu model pembelajaran yang terdiri
atas kelompok kecil yang bekerja sama sebagai satu tim untuk memecahkan masalah,
melengkapi tugas atau menyelesaikan tugas bersama”. Dengan demikian, model student teams
achievement division (STAD) merupakan model pembelajaran yang dapat merangsang aktivitas
siswa untuk mengemukakan pendapat, ide, dan gagasan dalam pembelajaran (Maulana,
panji:2017).
Pembelajaran kooperatif tipe STAD, bekerja dalam kelompok sehingga siswa dapat
menumbuhkan kemauan kerja sama, berpikir kritis, termotivasi, bertanggung jawab terhadap
kelompok. Siswa memiliki kemampuan untuk membantu teman dan terhadap diri sendiri dalam
mengikuti kuis nantinya guna mencapai suatu tujuan yaitu mendapatkan penghargaan tim yang
super. Adanya evaluasi, siswa mampu merangkum pelajaran yang diterima dari penjelasan guru
maupun hasil kerja kelompok yang dilakukan. Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi
yang telah dipelajari dimana siswa tidak diperbolehkan bekerja sama (Wardana, Ika: 2017).
Model STAD lebih mementingkan sikap partisipasi peserta didik dalam mengembangkan potensi
kognitif dan efektif antara lain: (1) relatif mudah menyelenggarakannya, (2) mampu memotivasi
siswa dalam mengembangkan potensi individu, terutama kreatifitas dan tanggung jawab dalam
mengangkat citra kelompoknya, (3) melatih siswa untuk bekerja sama dan saling tolong
menolong dalam kelompok, (4) siswa mampu menyakinkan dirinya dan orang lain bahwa tujuan
yang ingin dicapai bergantung pada cara kerja mereka, bukan karena keberuntungan, (5) siswa
mampu berkomunikasi verbal dan nonverbal dalam bekerja sama, (6) meningkatkan keakraban
antar siswa.
Langkah-langkah model pembelajaran STAD (Student Teams Achievement Division), yaitu: (1)
Membentuk kelompok yang anggotanya empat orang secara heterogen (campuran menurut prestasi,
jenis kelamin, suku, dan lain-lain). (2) Guru menyajikan pelajaran. (3) Guru memberi tugas kepada
kelompok untuk dikerjakan oleh anggota- anggota kelompok. Anggotanya yang sudah mengerti dapat
menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti. (4) Guru
memberi kuis atau pertanyaan kepada seluruh peserta didik. (5) Memberi evaluasi,. (6) Kesimpulan.
Metode Pembelajaran: ceramah,demonstrasi, Tanya jawab, Pengamatan Dan praktik
Dalam Pembelajaran guru berceramah atau memberikan penjelasan terhadap semua siswa
mengenai pembelajaran yang diberikan oleh guru dan guru menyajikan pelajaran dengan
memperagakan suatu proses kejadian,aturan dan urutan melakukan kegiatan,Setelah itu guru
memberikan tanya jawab kepada siswa agar siswa menjadi aktif . Dan diakhir siswa melakukan
pengamatan dan juga praktik
DAFTAR PUSTAKA
Maulana, P., & Akbar, A. (2017). Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Team
Achievement Division) untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman di Sekolah
Dasar. Jurnal Pesona Dasar, 5(2).
Wardana, I., Banggali, T., & Husain, H. (2017). Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe student
team achivement division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPA Avogadro
SMA Negeri 2 Pangkajene (Studi pada Materi Asam Basa). Chemica: Jurnal Ilmiah Kimia dan
Pendidikan Kimia, 18(1), 76-84.
Esminarto, E., Sukowati, S., Suryowati, N., & Anam, K. (2016). Implementasi Model Stad dalam
Meningkatkan Hasil Belajar Siwa. BRILIANT: Jurnal Riset dan Konseptual, 1(1), 16-23.
Daryanto. (2014). Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013. Yogyakarta: Gava Media.
Musfiqon, H. M. & Nurdyansah. (2015). Pendekatan Pembelajaran Saintifik. Sidoarjo: Nizamia
Learning Center.