Pengertian pendekatan saintifik atau pendekatan ilmiah merujuk pada teknik investigasi atas
fenomena atau gejala, memperoleh pengetahuan baru, atau mengoreksi dan memadukan
pengetahuan sebelumnya.
Pendekatan saintifik sudah digunakan dalam pendidikan di Amerika akhir abad ke-19 di mana
saat itu pembelajaran sains menekankan pada metode laboratorium formalistik yang kemudian
diarahkan pada fakta ilmiah. Sebenarnya, pendekatan saintifik sudah digunakan dalam
kurikulum di Indonesia dengan istilah learning by doing yaitu cara belajar siswa aktif dalam
kegiatan pembelajaran yang secara formal diadopsi dalam Kurikulum 1975.
Menurut Karar dan Yenice, Pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang
sedemikian rupa agar pembelajar secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui
tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan
masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis
data, menarik kesimpulan, dan mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang
ditemukan.
- M. Lazim (2013:1)
Menurut Hosnan, Pendekatan saintifik adalah suatu proses pembelajaran yang dirancang
supaya peserta didik secara aktif mengkonstruk konsep, hukum, atau prinsip melalui kegiatan
mengamati, merumuskan masalah, mengajukan/merumuskan hipotesis, mengumpulkan data
dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan, dan mengkomunikasikan.
Rusman (2015)
Menurut Hosnan (2014), karakteristik atau ciri-ciri pendekatan saintifik diantaranya yaitu:
Menurut Hosnan (2014), prinsip pendekatan saintifik dalam kegiatan pembelajaran diantaranya
yaitu:
- Pembelajaran berpusat pada siswa.
- Pembelajaran membentuk students self concept.
- Pembelajaran terhindar dari verbalisme.
- Pembelajaran memberikan kesempatan pada siswa untuk mengasimilasi dan
mengakomodasi konsep, hukum, dan prinsip.
- Pembelajaran mendorong terjadinya peningkatan kemampuan berpikir siswa.
- Pembelajaran meningkatkan motivasi belajar siswa dan motivasi mengajar guru.
- Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih kemampuan dalam komunikasi.
- Adanya proses validasi terhadap konsep, hukum, dan prinsip yang di konstruksi siswa
dalam struktur kognitifnya.
- Mengamati (observing)
- Menanya (questioning)
- Mencoba (experimenting)
- Mengolah data atau informasi dilanjutkan dengan menganalisis, menalar (associating)
- Menyimpulkan, menyajikan data atau informasi (mengomunikasikan)
- Menciptakan dan membentuk jaringan (networking)
Mengamati (observasi)
Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran (meaningfull
learning). Metode mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu siswa,
sehingga proses pembelajaran memiliki kebermaknaan yang tinggi. Dengan metode observasi
siswa menemukan fakta bahwa ada hubungan antara objek yang dianalisis dengan materi
pembelajaran yang digunakan guru.
Menanya
Pada kurikulum 2013 kegiatan menanya diharapkan muncul dari siswa. Kegiatan belajar
menanya dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak
dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan
tentang apa yang diamati.
Mengumpulkan informasi
Kegiatan mengumpulkan informasi adalah tindak lanjut dari bertanya. Kegiatan ini dilakukan
dengan menggali dan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara.
Siswa bisa membaca berbagai sumber, memperhatikan fenomena atau objek yang lebih teliti,
atau bahkan melakukan eksperimen.
Mengasosiasikan/mengolah informasi
Dalam kegiatan mengasosiasi/mengolah informasi ada kegiatan menalar dalam kerangka
proses pembelajaran dengan pendekatan ilmiah yang dianut dalam kurikulum 2013 untuk
menggambarkan bahwa guru dan peserta didik merupakan pelaku aktif. Penalaran adalah
proses berfikir yang logis dan sistematis atas fakta empiris yang bisa diobservasi untuk
memperoleh simpulan berupa pengetahuan.
Mengkomunikasikan
Pada pendekatan saintifik guru diharapkan memberi kesempatan pada siswa untuk
mengkomunikasikan apa yang sudah dipelajari. Kegiatan ini bisa dilakukan melalui
menuliskan atau menceritakan apa yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi,
mengasosiasikan dan menemukan pola.
Kelebihan dan Kekurangan Pendekatan Saintifik
- Menimbulkan asumsi bahwa ada kesiapan pikiran untuk belajar. Bagi siswa yang
kurang pandai, akan mengalami kesulitan abstrak atau berpikir atau mengungkapkan
hubungan antara konsep yang tertulis atau lisan, sehingga pada gilirannya akan
menimbulkan frustasi.
- Tidak efisien untuk mengajar jumlah siswa yang banyak, karena membutuhkan waktu
yang lama untuk membantu mereka menemukan teori atau pemecahan masalah lainnya.
- Harapan yang terkandung dalam model pendekatan ini bisa buyar berhadapan dengan
siswa dan guru yang sudah terbiasa dengan cara belajar yang lama.
- Pengajaran discovery lebih cocok untuk mengembangkan pemahaman, sedangkan
aspek konsep, keterampilan dan emosi secara keseluruhan kurang mendapat perhatian.
- Tidak menyediakan kesempatan untuk berpikir yang akan ditemukan
SOURCE : https://www.pelajaran.co.id/2019/01/pengertian-pendekatan-saintifik-
karakteristik-tujuan-prinsip-dan-langkah-pendekatan-saintifik.html