TUGAS AKHIR
Disusun Oleh:
2009
LEMBAR PENGESAHAN
TUGAS AKHIR
Disusun Oleh :
Mengetahui
ii
ABSTRAKSI
minimnya variasi sepeda motor yang ada. Melihat kenyataan tersebut, tugas akhir
ini mencoba memberikan masukan, ide desain yang berbeda meliputi unsur
motor. Selain itu pula faktor keamanan sangatlah penting dalam memproduksi
70.5. Dilanjutkan dengan perhitungan traksi dari sepeda motor dan uji jalan,
dengan harapan sepeda motor hasil rancangan masih dalam kategori aman untuk
dipergunakan. Kemudian didapat hasil perancangan sepeda motor ini masih dalam
keadaan aman secara statik, secara perhitungan traksi dan cukup baik saat uji jalan,
Kata Kunci :
iii
ABSTRACT
development but to product economize, this makes less variation of the existing
motorcycle. Seeing the fact, this final assignment try to give input, different idea
of design covering chassis element and also suspension system. Provided with the
traction from motorcycle and road test, hoping that the motorcycle still in the safe
mode to used. The result this motorcycle still in the safe mode in static analysis,
traction calculation, and road test but the suspension system didnt work properly.
iv
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRACT..................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
2.1.3 Scooter....................................................................... 7
2.2.2 Backbone................................................................... 12
viii
2.2.3 Monocoque................................................................ 13
3.2.1 Rake........................................................................... 27
4.2 Desain.................................................................................... 38
ix
4.2.3.1 Sistem Suspensi Depan .............................. 42
6.2 Saran...................................................................................... 61
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1 Data Jarak Wheelbase Pada Beberapa Jenis Sepeda Motor ................... 26
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
xi
3.7 Swing Arm Belakang ............................................................................... 32
xii
Bab I Pendahuluan
BAB I
PENDAHULUAN
meningkat. Teknologi kini tidak hanya konsumsi individu yang modern akan
tetapi adalah bagian dari kehidupan manusia sehari-hari yang akan selalu
Industri sepeda motor di Indonesia adalah salah satu industri sepeda motor
yang terbesar dibanding industri lainnya. Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh
Kepolisian pada tahun 2000, sudah terdaftar banyaknya sepeda motor di Indonesia
hingga bilangan 13,5 juta unit, namun apabila diukur dan dibandingkan dengan
total jumlah penduduk Indonesia yang berjumlah 200 juta jiwa, maka bilangan
13,5 juta terbilang masih sangat minim, meskipun jumlah keduanya akan terus
berkembang.
sepeda motor di Indonesia ini tidak disertai oleh riset dan pengembangan produk
(R & D) yang berarti. Hal ini membuat minimnya variasi produk sepeda motor
Hal ini menarik minat penulis untuk menyumbang pemikiran, desain dan
motor dengan model desain yang berbeda dengan varian yang sejenis yang ada di
pasaran berbasiskan mesin sepeda motor Honda Grand 1995 yang ada.
Pada tugas akhir ini, pembatasan masalah yang akan dibahas dibatasi pada
perancangan rangka (frame) utama sepeda motor, berikut sistem suspensi dan
analisis statik yang terjadi pada rangka (frame) utama sepeda motor, serta
Sistematika penulisan dalam buku tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Membahas tentang tipe-tipe sepeda motor yang ada baik dari jenis-
jenis sepeda motor, tipe rangka (frame) pada sepeda motor, tipe
dan kekurangannya.
motor, perhitungan traksi sepeda motor, dan uji jalan sepeda motor.
diperoleh.
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
penggunaannya semakin kompleks yang tidak hanya sebagai alat transportasi saja
akan tetapi sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari, dari mulai tingkat yang
paling rendah sebagai alat pengangkut barang, motor delivery pizza, hingga motor
Oleh karena itu, sepeda motor secara umum dapat dikategorikan menjadi
berikut :
1. Sport
2. Cruiser
3. Scooter
4. Offroad
5. Underbone
merupakan pengembangan atau perpaduan dari jenis yang telah disebut di atas.
2.1.1 Sport
Sesuai dengan namanya jelas ini digunakan untuk keperluan balap. Jenis
ini memiliki karakteristik pengendalian yang lincah, suspensi yang relatif lebih
kokoh dengan jarak sumbu roda yang relatif pendek. Umumnya motor sport juga
mengaplikasikan sudut rake yang kecil. Desain bodinya juga dirancang untuk
berbagai tipe, dari satu hingga empat silinder, dua langkah atau empat langkah
V. Semua ini dengan tujuan untuk mendapatkan tenaga dan kecepatan (speed)
yang tinggi.
Varian-varian lain sepeda motor jenis sport ini misalnya tipe street sport,
2.1.2 Cruiser
tingkat kenyamanan yang tinggi. Walaupun ada beberapa variannya yang juga
Sesuai dengan kegunaannya, motor tipe ini dirancang lebih stabil dengan
posisi pengendara yang lebih relax, desainnya mirip dengan posisi mengendarai
sebuah mobil.
Sepeda motor tipe ini dibangun dengan desain kerangka yang memiliki
jarak sumbu roda yang relatif panjang, jarak ke tanah yang rendah, sudut rake
yang besar dan mesin yang memiliki torsi yang besar. Untuk mesin biasanya
konfigurasi V lebih disukai karena konfigurasi ini dapat menghasilkan torsi yang
European touring.
2.1.3 Scooter
karakteristik ini scooter didesain ringkas, mudah digunakan siapa saja dan tidak
menggunakan tenaga mesin yang terlalu besar. Sebuah scooter bahkan memiliki
bagasi dan tempat penyimpanan yang cukup banyak pada kondisi standardnya.
Salah satu ciri khas scooter adalah dimensi rodanya yang kecil dan posisi
penempatan mesinnya yang unik. Penempatan yang unik dimaksud adalah, mesin
dikemas sekaligus menjadi satu dengan swing arm belakang. Sehingga pada
produk-produk lama seperti contoh pada Piaggio Vespa, posisi mesinnya berada
tengah, pada posisi di depan roda belakang. Selain itu, yang unik dari scooter
adalah penerapan bodi monocoque seperti layaknya mobil, terutama pada jenis-
2.1.4 Offroad
Sepeda motor jenis ini digunakan pada kondisi jalan yang tidak beraspal,
seperti halnya mobil-mobil untuk keperluan offroad, motor jenis ini memiliki
medan yang dihadapi. Suspensinya juga dirancang memiliki jarak main yang lebih
panjang. Biasanya dilengkapi dengan ban berprofil khusus atau yang lebih sering
500cc, kecuali varian tipe enduro yang berkapasitas sampai dengan 800-900cc.
2.1.5 Underbone
Seperti halnya scooter, jenis inipun didesain untuk transportasi dalam kota
yang ringkas dan mudah dikendarai. Namun dalam perkembangannya, kini telah
didesain pula varian-varian jenis sport yang khusus digunakan untuk keperluan
balapan.
underbone adalah underbone memiliki diameter roda yang lebih besar dan posisi
mesinnya yang tetap di bawah rangka tengah, tidak menjadi satu dengan swing
50cc sampai dengan 125cc, baik dua langkah maupun empat langkah. Khusus
untuk varian sport telah diterapkan teknologi mesin yang tinggi setara dengan
Salah satu bagian penting dari sebuah sepeda motor adalah rangka (frame).
Rangka ini dapat berfungsi statik sebagai penguat struktur dan tempat
motor, dan berfungsi dinamik yang dapat membuat pengendalian sepeda motor
2. Backbone
3. Monocoque
dengan nama deltabox. Namun nama deltabox lebih cenderung menggunakan pipa
berprofil persegi empat atau kotak. Padahal masih banyak varian-varian lain dari
jenis ini yang dibangun tanpa pipa berprofil segi empat, misalnya dengan
menggunakan dua buah box dari logam campuran atau serangkaian pipa bulat
yang dibentuk profil segitiga, yang menyatu pada bagian atas frame, pada kepala
kemudi. Karena desainnya ini, tipe ini cenderung lebih tahan terhadap gaya puntir
pipa berprofil segi empat, atau stainless steel pada varian yang menggunakan pipa
bulat.
2.2.2 Backbone
Tipe ini banyak digunakan pada tipe cruiser, underbone dan pada model-
double cradle yang menggunakan dua buah kiri dan kanan) yang dipasang di
tengah, kekuatannya terhadap gaya puntir tidak terlalu kuat. Tetapi para desainer
bagian dari kerangka secara keseluruhan sehingga kekakuan dari mesin dapat
Material yang umum digunakan adalah pipa bulat baja paduan. Pada
beberapa sepeda motor lawas juga dibangun menggunakan pelat yang dilas pada
2.2.3 Monocoque
Tipe rangka jenis ini mengadopsi teknologi dan desain yang diterapkan
Keunggulan dari jenis ini adalah beratnya yang relatif ringan. Namun
ini ruang yang tersedia sangat sempit sehingga maintenance pada sepeda motor
sulit dilakukan.
Suspensi adalah salah satu bagian vital dari sebuah sepeda motor. Pada
tetapi seiring dengan bertambahnya performa dan kecepatan yang dapat dicapai
terciptanya berbagai macam tipe suspensi baik untuk roda depan maupun
1. Tipe teleskopik
4. Telelever
1. Double shock
2. Monoshock
Untuk roda depan, karena pada roda depan berfungsi juga sebagai
pengendali arah jalannya sepeda motor maka pembahasan tipe suspensi pada roda
tu pada bab ini akan dibahas kedua aspek tersebut untuk memberikan gambaran
Model ini adalah desain yang paling banyak dipakai sekarang. Model ini
terdiri dari sepasang damper berbentuk teleskopik yang dikaitkan dengan sebuah
menjadikannya relatif berat dan tidak kuat menghadapi gaya puntir sewaktu
sepeda motor belok. Beban yang bertumpu pada kepala kemudi juga
Kunci dari mekanisme ini adalah pemanfaatan bearing pada ukuran yang
cukup besar. Bearing ini memisahkan silinder pusat yang dapat bergerak ke kanan
dan ke kiri tetapi tidak ikut berputar bersama roda dan silinder luar yang menjadi
Silinder pusat ini dihubungkan ke frame melalui sebuah lengan ayun yang
rodanya dapat digunakan beberapa alternatif dari mulai menggunakan model link
seperti yang terdapat pada Bimota Tesi atau menggunakan mekanisme seperti
yang digunakan pada siste double link yang akan dibahas kemudian.
Kelemahan utama dari sistem ini adalah terbatasnya jarak main roda
sewaktu membelok karena dibatasi oleh lengan ayun yang berada pada kedua sisi
roda.
pada mobil. Strukturnya cukup sederhana, dibangun dengan dua buah lengan
ayun, serupa dengan mekanisme yang terdapat pada sistem double wishbone pada
mobil. Sebuah lengan ayun berfungsi sebagai penyangga damper dan yang
Kekurangan utama yang terjadi adalah gerak roda menjadi terbatas oleh
kehadiran sebuah lengan ayun pada sisi roda. Tetapi ada pada beberapa varian
lainnya yang menempatkan lengan ayun ini pada bagian atas dari roda sehingga
Nama telelever adalah nama yang digunakan oleh BMW, yang pada saat
terbaru produsen ini. Sebenarnya mekanisme yang digunakan oleh tipe ini adalah
perpaduan antara tipe teleskopik konvensional dengan tipe double link. Jika pada
tipe double link digunakan dua buah lengan ayun, pada tipe ini sebuah lengan
dengan teleskopik yang berfungsi memegang roda dan berfungsi juga sebagai
sistem kemudi, tetapi teleskopik ini tidak dilengkapi oleh damper pada bagian
Keuntungan dari sistem ini adalah jarak main roda yang normal seperti
masing-masing sisi lengan ayun. Sistem ini merupakan sistem yang paling
membuatnya.
pertama kali sepeda motor menggunakan suspensi untuk roda bagian belakang.
Namun pada tipe-tipe awal, desainnya disebut plunger. Pada plunger, damper
tidak atau belum ditempatkan pada lengan ayun (karena memang tidak memakai
lengan ayun), tetapi ditempatkan pada subkonstruksi dari frame yang memegang
poros roda belakang. Secara sekilas mirip konstruksinya dengan konstruksi rigid
atau tanpa suspensi, tetapi diberi sepasang damper unit pada poros roda belakang.
1. Panas yang dihasilkan pegas sewaktu terkompresi lebih cepat terbuang karena
unit suspensi berada pada ruang terbuka yang dilewati angin, akibatnya unjuk
2. Panas dari mesin tidak mengganggu kerja sistem suspensi karena tidak terletak
Sedang kekurangannya :
kestabilan motor.
2. Jarak main suspensi terbatas, hal ini dapat menjadi masalah pada motor-motor
offroad.
Sistem monoshock atau damper tunggal berawal pada periode 70-an saat
membutuhkan jarak main suspensi yang lebih panjang karena karakteristik medan
monoshock yang diletakkan sedemikian rupa sehingga jarak main sistem suspensi
dapat dibuat melebihi jarak main yang dimiliki damper itu sendiri.
Secara mudah dapat dikatakan bahwa sistem ini berusaha mengganti dua
buah damper pada sistem double shock dengan sebuah damper, dan untuk
melakukan hal tersebut sistem ini masih terbagi menjadi tiga cara, yaitu :
dengan mekanisme Unitrack-nya pada periode 70-an, seperti namanya varian ini
Tabel 2.1
Kelebihan Kekurangan
baik
cantilever. Pada jenis ini tidak digunakan link-link yang membentuk suatu
Sedangkan tipe terakhir dari monoshock ini adalah tipe yang paling
sederhana, yaitu tipe hubungan langsung. Pada tipe ini, dipasang pada lengan
Tabel 2.2
Kelebihan Kekurangan
BAB III
baik suspensi depan maupun suspensi belakang. Selanjutnya pada bab ini akan
dibahas lebih lanjut lagi mengenai faktor-faktor kunci yang menjadi penentu atas
menunjang antara satu dengan yang lainnya, adanya perubahan pada salah satu
keseluruhan.
3.1 Wheelbase
Wheelbase atau jarak sumbu roda adalah jarak antara titik pusat roda
depan dengan titik pusat roda belakang pada kondisi kemudi lurus. Pada kondisi
tergantung dari kegunaan dan besar mesin (cc) yang digunakan, karena otomatis
besar mesin (cc) yang digunakan mempengaruhi dimensi sepeda motor secara
wheelbase.
1. Makin pendek jarak wheelbase, dibutuhkan radius putar yang makin kecil.
2. Makin panjang jarak wheelbase, dibutuhkan tenaga yang lebih besar untuk
jarak wheelbase yang lebih panjang, perpindahan berat relatif tidak banyak
terjadi.
4. Jarak wheelbase yang panjang memberikan gaya puntir yang lebih besar
jarak wheelbase akan membuat motor terasa lebih stabil, dan juga akan mencegah
panjang sesuai dengan jarak yang kita inginkan, akan tetapi wheelbase otomatis
akan berubah pula pada saat sepeda motor dikendarai. Suspensi yang terkompresi
wheelbase ini.
Pada akhirnya, yang harus dilakukan adalah memilih satu ukuran dan
Di bawah ini data jarak wheelbase untuk beberapa jenis sepeda motor :
Tabel 3.1
Suzuki Bandit 1200 1440 Harley VR1000 1410 Yamaha YZ250 1489
Honda Hornet 250 1340 Honda NSR500 1405 Honda XR250R 1400
Rake dan trail adalah dua hal yang saling berbeda akan tetapi saling
melengkapi keberadaannya. Rake adalah sudut antara kepala kemudi dengan garis
horizontal yang tegak lurus dengan tanah. Sedangkan trail adalah jarak mendatar
antara garis perpanjangan sumbu kepala kemudi dengan titik pusat roda.
3.2.1 Rake
Besarnya rake bervariasi pada setiap sepeda motor, umumnya antara 22-29
motor. Besar rake ini dapat dipilih sesuai dengan yang diinginkan.
suspensi depan teleskopik, rake ini berpengaruh terhadap sistem kemudi saat roda
3.2.2 Trail
Karena trail merupakan jarak antara sudut pusat kepala kemudi dengan
titik pusat roda depan. Maka seperti halnya wheelbase yang selalu berubah-ubah,
trail inipun mengalami perubahan dalam kondisi statis dan pada saat sepeda
motor dikendarai. Tipikal umum trail pada kondisi statis adalah sekitar 80-120
mm. Tetapi pada beberapa sepeda motor telah dibuat mekanisme khusus pada
kepala kemudi yang memungkinkan dapat diubahnya besar trail secara sengaja
kemudi untuk berapa tetap pada kondisi lurus ketika sepeda motor berjalan.
Trail negatif
Pada trail negatif, semua gaya yang menyebabkan kemudi atau roda
Trail positif
Pada trail kondisi positif ini akan terjadi sebaliknya. Gaya membalik ini
diberikan oleh gaya gesek antara ban dan jalan serta trail dan rake yang
dipakai. Makin besar trail, makin besar pula gaya membaliknya. Hasilnya
adalah makin besar trail, motor semakin stabil, tetapi akan semakin sulit
Center of grafity (CoG) atau titik berat adalah titik dimana seluruh berat
dari suatu obyek berpusat. Pada sepeda motor yang merupakan benda tiga
dimensi, letak dari CoG ini dapat dipresentasikan pada sumbu x, y dan z. Letak
utama yang relatif berat seperti mesin, roda sistem suspensi dan pengendara.
Namun jika suatu motor didesain menurut bentuk yang umum, maka otomatis
letak dari CoG ini akan berada pada posisi yang rasional pula, umumnya berada di
CoG ini memainkan peranan yang sangat penting jika kita ingin
mendesain sepeda motor yang akan digunakan untuk balapan. Pada motor jenis
ini, sedikit saja perubahan pada CoG akan mempengaruhi kemampuan sepeda
motor untuk berakselerasi dan deselerasi. Sebagai contoh pada saat motor
Jika penempatan CoG (Center of Grafity) kurang tepat, hal ini akan
roda depan akan cepat terangkat. Sehingga untuk menurunkannya pembalap harus
mengurangi kecepatannya, yang berarti suatu kerugian waktu, sesuatu yang sangat
Sebaliknya juga terjadi saat pengereman mendadak. Posisi yang tidak tepat
akan menyebabkan roda belakang cepat terangkat. Tentunya semua kondisi ini
cengkraman ban ke aspal dll. Tetapi akan dapat dirasakan efeknya untuk tiap
pemakaian tipe ban yang sama jika dilakukan modifikasi letak CoG.
Tabel 3.2
Memajukan Memundurkan
Kejadian Kondisi
CoG (x) CoG (x)
Swing arm atau lengan ayun adalah komponen yang berfungsi sebagai
solusi praktis untuk menggabungkan roda belakang dengan bagian lainnya dari
sebuah sepeda motor. Pada swing arm ini juga terletak beberapa komponen
lainnya seperti sistem suspensi belakang, rem dan sprocket gear penggerak roda
belakang.
Secara umum, untuk motor-motor jalan raya, geometri dari sebuah swing
Sehingga dapat dikatakan, jika sebuah desain swing arm sudah nampak normal,
atau seperti yang seharusnya, maka hampir dapat dipastikan swing arm tersebut
dapat bekerja dengan baik. Masalah yang dihadapi selanjutnya bergantung kepada
kualitas pengerjaannya yang tentu saja membutuhkan tingkat presisi yang baik.
Kondisi akan menjadi lebih rumit tatkala kita akan merancang sebuah
sepeda motor offroad. Pada jenis ini, geometri dari swing arm sangat berpengaruh
dan menjadi pertimbangan yang sangat penting sebelum memutuskan desain yang
terbaik. Pada motor jenis ini sedikit saja perubahan yang dilakukan pada swing
Semua ini dapat terjadi karena pada sepeda motor jalan raya, kondisi jalan
yang baik dan relatif tidak banyak bergelombang menghasilkan traksi yang lebih
sempurna, sistem suspensi tidak mendapatkan beban yang sangat berat dan
Kondisi yang sangat bertolak belakang dengan kenyataan yang dihadapi motor-
motor offroad.
sebuah beam yang salah satu ujungnya berporos pada sebuah titik didekat
horizontal pada kondisi motor tidak dikendarai. Posisi kemiringan ini untuk
bervariasi, tergantung pada berat mesin atau motor secara keseluruhan. Karena
makin berat motor pada kondisi kosong tanpa pengendara, berarti kontribusi berat
pengendara terhadap berat motor secara keseluruhan menjadi kecil, berarti tidak
diperlukan posisi kemiringan yang besar. Begitu pula pada kondisi yang
sebaliknya.
Ini berlaku umum untuk sepeda motor jalan raya. Pada motor-motor
offroad posisi kemiringan ini lebih besar untuk berat motor yang sama
Salah satu posisi yang penting dari geometri swing arm adalah peletakkan
belakang. Hal ini membutuhkan perhatian ekstra dalam merancang swing arm.
Kondisi yang terjadi adalah ketegangan rantai selama sepeda motor berjalan selalu
bergerak naik turun dan dapat mengenai swing arm. Disini pentingnya pemilihan
letak poros swing arm pada posisi sedekat mungkin dengan gearbox, selain itu
yang tidak kalah pentingnya adalah kelurusan rantai antara gear depan dan gear
belakang.
BAB IV
4.1 Spesifikasi
syarat-syarat lain yang diinginkan dan diharapkan agar dapat terpenuhi pada
perancangan sepeda motor ini, adapun syarat-syarat lain yang diinginkan adalah
sebagai berikut :
2. Memiliki desain yang baik dipandang, serta berbeda dari konstruksi yang
ada
peralatan yang sederhana seperti : mesin las, gerinda tangan, dan alat-alat
4. Dapat digunakan sebagai alat transportasi di jalan raya dengan aman dan
Basis mesin yang digunakan adalah mesin 4 tak 100cc (97 cm3) dari
sepeda motor Honda Grand tahun 1995. Motor Honda tipe ini lebih dikenal
sebagai motor bebek yang berkarakteristik mudah dipergunakan, simple dan untuk
Tabel 4.1
Spesifikasi Keterangan
Aki 12 V 5 Ah
4.2 Desain
kebutuhan konsumen akan alat transportasi, mesin yang baik belum cukup untuk
memenuhi kebutuhan konsumen. Produk sepeda motor harus memiliki nilai jual
yang baik. Langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk memperoleh nilai jual
tersebut adalah melalui penerapan teknologi serta segi desain yang menarik
perhatian. Maka pertimbangan desainer akan menjadi salah satu masukan yang
desain sepeda motor yang cocok dan dapat memenuhi syarat-syarat tersebut. Pada
kesempatan ini penulis memutuskan untuk merancang sepeda motor bebek sport
1. Karakteristik mesin yang dimiliki adalah mesin yang bukan untuk aplikasi
sepeda motor
telelevernya.
Dari sketsa styling yang dibuat untuk perancangan sepeda motor di atas,
motor seperti tangki bahan bakar, swing arm belakang, shock absorber, serta
posisi penempatan knalpotnya. Pada kedua sketsa styling ini menawarkan variasi
konstruksi perancangan sepeda motor yang berbeda antara yang satu dengan yang
lainnya. Proses ini penting dilakukan agar perancangan dan pembuatan sepeda
motor ini lebih terarah pada tujuannya, meskipun tidak selalu pada akhirnya akan
motor yang digunakan, yang meliputi dimensi wheelbase, rake, trail jarak
penting lainnya dari sepeda motor yaitu : shock absorber, engine mounting,
Sebagai acuan awal dari penentuan dimensi desain pada rancangan sepeda
motor ini diambil data spesifik dari sepeda motor Honda Grand 1995 dan
1. WheelbaseI : 1240 mm
2. Rake : 210
3. Trail : 100 mm
Untuk perancangan ini dipilih tipe frame double cradle / deltabox yang
dibangun dengan menggunakan pipa bulat baja (tubular steel pipe) untuk
menambah kekuatan struktur dan mendapatkan desain yang baik serta berkesan
modern.
cukup besar.
Pemilihan dua macam besar pipa ini bertujuan untuk mengurangi berat
secara keseluruhan, karena tidak seluruh bagian sepeda motor membutuhkan pipa
berdiameter besar.
Tabel 4.2
Keunggulan Kerugian
keinginan.
perancangan ini, dan salah satu solusinya adalah dengan menggunakan sistem
suspensi yang baik, yaitu sistem suspensi yang mampu untuk meredam efek
guncangan yang ditimbulkan oleh ketidakmulusan jalan dan menjaga agar roda
yaitu :
menggunakan suspensi teleskopik dapat menggeser titik kontak ban dengan jalan
dilanjutkan dengan adanya gundukan lain, akan berakibat adanya getaran yang
cukup berbahaya pada kemudi yang membuat arah kemudi pengendara menjadi
beban pada bagian depan yang ditumpu hanya pada satu titik ditempat yang cukup
kritis yang menyebabkannya harus menggunakan rangka (frame) yang cukup kuat
(seperti segitiga atas dan segitiga bawah) dan ini menyebabkan bobot kosong
konvensional.
Kunci dari mekanisme ini adalah pada posisi dari kepala kemudi dan
mekanisme pertemuan antara swing arm telelever dengan fork arm yang berada
pada satu sumbu (Gambar 2.12). Posisi ini harus menjadi perhatian penting disaat
motor mulai diproses pengerjaan, kesalahan pengerjaan pada bagian ini dapat
perbedaan karakteristik pegas yang merupakan kekurangan dari tipe double shock,
BAB V
DAN PENGUJIANNYA
MSC/NASTRAN for windows, maka benda yang akan diuji harus dibuat
mendekati sama dengan benda yang aslinya agar data analisis yang diperoleh
Gaya-gaya yang nantinya akan terjadi pada struktur rangka sepeda motor
ini adalah Fmax orang adalah beban terdistribusi dengan massa maksimum dari
pengendara yaitu 140 kg (1400 N) dan Fmesin adalah beban terdistribusi dari massa
mesin yaitu 25 kg (250 N). Tumpuan terletak pada roda depan yang menggunakan
jenis tumpuan engsel dengan 2 derajat kebebasan (translasi x dan y) dan roda
y), dimana tujuan penggunaan jenis tumpuan ini agar lebih stabil.
adalah :
tahapan, yaitu :
4. Pembuatan elemen
5. Pembebanan (load)
6. Tumpuan (constraint)
Pada perangkat lunak Femap versi 6.0 ini menggunakan satuan yang
sekon).
mendefinisikan titik acuan (titik nol) yang akan dipakai dalam menentukan semua
Tabel 5.1
Koordinat
Nodal
X Y Z
1 0 0 0
2 37 93 0
3 29 72 0
4 185 9 100
6 1113 39 85
7 1113 39 -85
9 189 9 -100
10 8 20 0
Pada struktur rangka sepeda motor ini, material yang dipergunakan adalah
Baja ST-37.
Tabel 5.2
ST-37
Struktur rangka sepeda motor ini terdiri dari beberapa susunan batang
silinder pipa bulat, dengan memasukkan dimensi dari masing-masing batang pada
model property shape circular tube di dalam software Femap, maka akan
Batang pipa 1
Y A = 163,3 mm2
X
Izz = 13885,8 mm4
Z
J = 27763,6 mm4
Batang pipa 2
Y A = 119,3 mm2
X
Izz = 5446,7 mm4
Z
J = 10890,4 mm4
Struktur rangka sepeda motor ini menggunakan 1 buah pegas depan dan 1
buah pegas belakang (monoshock), dimana harga kekakuan pegas (k) dapat
G . d4
k . (10)
8. n . D 3
Dimana :
n = jumlah lilitan
roda depan hanya satu buah dengan pegas monoshock yang berbeda maka harga
1) Monoshock depan
d = 8 mm
D = 55 mm
n = 6 lilitan
k
8000 . 8
4
. 10 41,03 kg / mm 0,41 N / m
8 . 6. 55
3
2) Monoshock belakang
d = 10 mm
D = 57 mm
n = 8 lilitan
k
8000 . 104 . 10 67,49 kg / mm 0,67 N / m
8 . 8. 57
3
dapat dimasukkan dalam file.dat dengan harga yang telah dikalkulasikan di atas.
Jenis tumpuan yang digunakan adalah tumpuan engsel (pada roda depan)
dengan 2 derajat kebebasan (translasi x dan y) dan tumpuan rol (pada roda
mendapatkan format FEMAP 6.0. Model dalam bentuk format FEMAP 6.0
ekstrem yang terjadi pada pegas sepeda motor, dengan defleksi terbesar senilai
95,75 mm.
(95,75 mm) akan tetapi karena jarak antara struktur rangka sepeda motor dengan
permukaan jalan adalah 200 mm sehingga struktur rangka motor tidak mengalami
Pada hasil analisis ini pula ditunjukkan tegangan tarik dari rangka sepeda
dibandingkan dengan tegangan tarik dari bahan yang digunakan yaitu ST-37 yang
Terlihat pada gambar bahwa kekuatan tarik yang terjadi pada rangka
sepeda motor dengan nilai yang tertinggi sebesar 12,07 N/mm2. Kemudian
diperoleh :
370
yang diijinkan sebesar : 37 N / mm 2
10
Dikarenakan ( yang terjadi pada rangka < ijin yang diperbolehkan), maka
Diketahui :
1240
Jarak A dan B = 620 mm
2
Wr = 101,5 kg 1015 N
P = Fxr x V
Daya maksimum pada mesin sepeda motor Honda adalah sebesar 7.29 PS
adalah uji jalan yang mencakup uji kecepatan dengan uji pengereman dan uji
percepatan.
Uji jalan ini dilakukan di jalan yang lurus dan tidak bergelombang dengan
menggunakan ban sepeda motor tipe dry type (racing) merk mizzle, motor
berjalan dengan baik, handling dan kestabilan cukup baik terlebih jarak antara
pengemudi dengan stang kemudi lebih dekat, maka tenaga yang dibutuhkan untuk
dengan uji pengereman, pengujian ini dilakukan dengan tiga tingkat kecepatan
yaitu :
1. 30 km/jam
2. 40 km/jam
3. 50 km/jam
Tabel 5.3
sebagai berikut :
12000
8000
6000
4000
2000
0
30 km/jam 40 km/jam 50 km/jam
Kecepatan (Km/jam)
km/jam pengereman tidak dapat dilakukan dengan rem langsung harus dengan
sepeda motor sedikit terangkat, tentu saja hal ini sangat berbahaya yang dapat
Kekurangan yang timbul saat uji jalan adalah sistem suspensi depan dan
sistem suspensi belakang kurang berfungsi dengan baik, sehingga sepeda motor
Uji percepatan pada sepeda motor TA ini dilakukan saat sepeda motor
dalam keadaan diam lalu di gas hingga mencapai kecepatan uji yang diinginkan,
Uji ini dilakukan dengan timer yang berfungsi sebagai pencatat waktu
BAB VI
6.1 Kesimpulan
1. Hasil perancangan ini dapat dibuat menjadi sebuah produk, tetapi masih
motor.
dengan baik.
6.2 Saran
1. Ada baiknya kedua monoshock diganti agar sepeda motor hasil rancangan
2. Brosur Sepeda Motor Honda Grand 1995 dan Honda Kharisma 2003.
3. Foale, Tony and Willoughby, Vic, Motorcycle Chassis Design, The Theory