Disusun Oleh :
Anang Fuudi Awalludin
(20133020004)
KEASLIAN ............................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN
x
3. Prinsip Kerja Motor 4 langkah ............................................ 10
4. Tranmisi (Gear Box) ........................................................... 13
5. Final Drive (Penggerak Akhir) ............................................ 18
xi
BAB V PENUTUP
LAMPIRAN ............................................................................................. 62
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
Gambar 3.20. Urutan Pengencangan Cylinder Head ............................... 38
xiv
Gambar 4.23. Merangkai Engine Ke Stand ............................................. 54
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Rincian Rancang Bangun Stand Engine Cutting Sepeda Motor
Honda ...................................................................................... 29
xvi
DAFTAR DIAGRAM
xvii
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN STAND ENGINE CUTTING
SEPEDA MOTOR HONDA TIPE C100
(Sistem Transmisi)
20133020004
ABSTRAK
vii
DESIGN AND MANUFACTURE OF CUTTING MOTORCYCLE STAND
HONDA ENGINE TYPE C100
( Transmission System )
ABSTRACT
vii
BAB I
PENDAHULUAN
pekerjaan sehingga manusia dapat menghemat tenaga, waktu dan biaya. Alat yang
digunakan dalam hal ini diambil contoh transportasi mulai dari yang sederhana
seperti papan yang ditarik, balok gelondong, gerobak yang menggunakan roda,
hingga saat ini terdapat berbagai alat transportasi modern, termasuk sepeda motor.
menyiapkan sumber daya manusia yang professional dan ahli salah satunya
kerja dan skill yang lebih baik serta pembentukan tenaga kerja yang professional
mandiri memiliki etos kerja yang tinggi dan produktifitas. Selain itu dapat
perbengkelan.
1
2
Proses pembuatan engine cutting harus didasari kajian teori mengenai fungsi
dari masing-masing sistem yang terdapat pada suatu mesin maupun komponen
dengan benar dan dapat mempermudah tenaga pendidik dalam menjelaskan fungsi
maupun cara kerja sistem maupun komponen yang terdapat dalam mesin tersebut.
Pembuatan Engine cutting Mesin sepeda Motor Honda ini nantinya akan
digunakan pada bengkel otomotif Program vokasi UMY sebagai sarana penunjang
maka penulis perlu membuat batas masalah. Batasan masalah tugas akhir ini
antara lain:
6. Tugas akhir ini tidak membahas mengenai sistem kopling pada sepeda
motor.
3
C100 ?
1.4. Tujuan
Tujuan " Perancangan dan pembuatan Stand Engine Cutting Sepeda Honda
1.5. Metodologi
yang dilakukan.
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas, ringkas, teratur dan mudah
1. Pendahuluan
2. Dasar Teori
sepeda motor, dan juga sistem-sistem yang ada dalam mesin sepeda motor.
5
utama motor.
4. Pembahasan
5. Penutup
KAJIAN TEORI
Kata “media” berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari
kata “medium”, yang secara harfiah berarti “perantara atau pengantar”. Dengan
mengantar informasi antara sumber dan penerima. Jadi, televisi, film, foto,
Dari paparan di atas maka media dapat dikatakan sebagai suatu alat atau
6
7
prestasi belajar.
7. Berkualitas baik.
prilaku. Pada saat orang belajar, maka responnya menjadi lebih baik. Sebaliknya,
bila ia tidak belajar maka responnya menurun. Pembelajaran tidak hanya terjadi
8
dalam kelas tetapi juga dapat dalam sebuah lingkungan yang dapat mendukung
peserta didik untuk lebih termotifasi dalam meningkatkan ketrampilan yang dapat
dibawa ke masyarakat.
keadaan, jalan, udara, dan sebagainya. Sumber dari luar yang menghasilkan
tenaga disebut motor. Motor merupakan alat yang merubah sumber tenaga panas,
listrik, air, angin, tenaga atom, atau sumber tenaga lainnya menjadi tenaga
melakukan kerja mekanik, yaitu dengan cara merubah energi kimia dari bahan
bakar menjadi energi panas, dan menggunakan energi tersebut untuk melakukan
kerja mekanik. Energi termal diperoleh dari pembakaran bahan bakar pada motor
itu sendiri. Jika ditinjau dari cara memperoleh energi termal ini (proses
pembakaran bahan bakar), maka motor bakar dapat dibagi menjadi 2 golongan
Pada motor pembakaran luar ini, proses pembakaran bahan bakar terjadi di
tersendiri. Panas dari hasil pembakaran bahan bakar tidak langsung diubah
9
menjadi tenaga gerak, tetapi terlebih dahulu melalui media penghantar, baru
kemudian diubah menjadi tenaga mekanik. Misalnya pada ketel uap dan turbin
uap. Berbeda dengan mesin pembakaran dalam, dimana panas masukan adalah
dengan pembakaran bahan bakar di dalam tubuh fluida kerja, mesin pembakaran
luar membutuhkan sumber panas hasil pembakaran dari bahan bakar karena
fluida kerja adalah udara, helium atau hidrogen. Dalam sistem terjadi siklus
tertutup, dalam operasi normal mesin disegel dan tidak ada gas masuk atau
dalam motor itu sendiri, sehingga panas dari hasil pembakaran langsung bisa
diubah menjadi tenaga mekanik. Misalnya pada turbin gas dan motor bakar torak.
Motor yang tenaganya digunakan pada sepeda motor harus kompak, ringan
dan mudah ditempatkan pada ruangan yang terbatas. Selain itu motor harus dapat
menghasilkan kecepatan yang tinggi dan tenaga yang besar, mudah dioperasikan
10
dan sedikit menimbulkan bunyi. Oleh sebab itu, motor bensin dan diesel
Motor 4-tak dalam satu siklus kerjanya terdiri dari empat tahap
(langkah), yaitu langkah hisap, tekan, usaha / ekspansi, dan buang yang
putaran saja. Hal ini berarti dalam satu siklus kerja 2 tak hanya terdiri
dari 1 kali gerakan naik dan 1 gerakan turun dari piston saja.
Motor empat langkah ialah motor yang setiap siklus kerjanya diselesaikan
dalam empat kali gerak bolak-balik langkah piston atau dua kali putaran poros
engkol. Langkah piston adalah gerak piston tertinggi atau TMA sampai yang
terendah TMB. Sedangkan siklus kerja adalah rangkaian proses yang dilakukan
(Hidayat,2012:14).
Pada motor bensin empat langkah terdapat empat langkah kerja piston yaitu
langkah hisap, langkah kompresi, langkah usaha, dan langkah buang. Berikut akan
dibahas langkah dari piston :Dalam motor bensin, campuran udara dan bahan
bakar dihisap ke dalam silinder, kemudian dikompresikan oleh torak saat bergerak
11
naik. Bila campuran udara dan bahan bakar terbakar dengan adanya percikan api
dari busi yang panas sekali, maka akan menghasilkan tekanan gas pembakaran
yang besar dalam silinder. Tekanan gas pembakaran ini mendorong torak ke
bawah, yang menggerakkan torak turun naik dengan bebas di dalam silinder. Dari
gerak lurus (naik turun) torak dirubah menjadi gerak putar pada poros engkol
(camshaft) melalui batang torak (connecting rod). Gerak putar inilah yang
Posisi tertinggi yang dicapai oleh torak dalam silinder disebut titik mati atas
(TMA), dan posisi terendah yang dicapai torak disebut titik mati bawah (TMB).
Jarak bergeraknya torak antara TMA dan TMB disebut langkah torak (stroke).
1. Langkah Hisap
Pada langkah ini, campuran udara dan bensin dihisap ke dalam silinder.
Katup hisap terbuka sedangkan katup buang tertutup. Waktu torak bergerak
2. Langkah Kompresi
Katup hisap dan katup buang tertutup. Waktu torak mulai naik dari TMB ke
engkol berputar satu kali, ketika torak mencapai TMA. (Arends, 1980).
mudah dalam proses pembakaran. Tekanan kompresi akan naik bila ruang
bakar diperkecil. Ruang bakar yang semakin kecil terhadap panjang langkah
keterangan:
ϵ : perbandingan kompresi.
3. Langkah Usaha
kerja. Hal tersebut akan mengakibatkan tekanan dan suhu akan sangat
motor Otto adalah 4 MPa dan pada motor Diesel 7,2 MPa. Perbandingan
4. Langkah Buang
Pada langkah ini, gas yang terbakar dibuang dari dalam silinder. Katup
buang terbuka, torak bergerak dari TMB ke TMA, mendorong gas bekas
keluar dari silinder. Ketika torak mencapai TMA, akan mulai bergerak lagi
kecepatan putaran suatu poros menjadi kecepatan yang diinginkan untuk tujuan
tertentu. Gigi transmisi berfungsi untuk mengatur tingkat kecepatan dan momen
(tenaga putaran) mesin sesuai dengan kondisi yang dialami sepeda motor.
transmisi otomatis.
Komponen utama dari gigi transmisi pada sepeda motor terdiri dari susunan
gigi tersebut terpasang. Salah satu pasangan gigi tersebut berada pada poros utama
(main shaft/input shaft) dan pasangan gigi lainnya berada pada poros luar (output
shaft/ counter shaft). Jumlah gigi kecepatan yang terpasang pada transmisi
14
tergantung kepada model dan kegunaan sepeda motor yang bersangkutan. Kalau
kita memasukkan gigi atau mengunci gigi, kita harus menginjak pedal
pemindahnya. Tipe transmisi yang umum digunakan pada sepeda motor adalah
type constant mesh, yaitu untuk dapat bekerjanya transmisi harus menghubungkan
1. Transmisi Manual
poros pemindah (21) gigi berputar. Bersamaan dengan itu lengan pemutar
shift drum (6) akan mengait dan mendorong shift drum (10) hingga dapat
berputar. Pada shift drum dipasang garpu pemilih gigi (11,12 dan 13) yang
diberi pin (pasak). Pasak ini akan mengunci garpu pemilih pada bagian ulir
cacing. Agar shift drum dapat berhenti berputar pada titik yang dikendaki,
maka pada bagian lainnya (dekat dengan pemutar shift drum), dipasang
15
sebuah roda yang dilengkapi dengan pegas (16) dan bintang penghenti
putaran shift drum (6). Penghentian putaran shift drum ini berbeda untuk
Garpu pemilih gigi dihubungkan dengan gigi geser (sliding gear). Gigi
geser ini akan bergerak ke kanan atau ke kiri mengikuti gerak garpu pemilih
dikehendaki dengan bagian poros tempat gigi itu berada. Gigi geser, baik
yang berada pada poros utama (main shaft) maupun yang berada pada poros
gigi-gigi ini dapat bebas berputar pada masing-masing porosnya. Jadi yang
dimaksud gigi masuk adalah mengunci gigi kecepatan dengan poros tempat
gigi itu berada, dan sebagai alat penguncinya adalah gigi geser.
2. Transmisi Otomatis
Gambar 2.3. Konstruksi Transmisi Otomatis Tipe CVT (Sumber : Setyo, 2016.4)
16
Seperti terlihat pada gambar di atas transmisi CVT terdiri dari; dua
buah puli yang dihubungkan oleh sabuk (belt), sebuah kopling sentripugal
pulley (5) berputar pada bantalan poros utama (input shaft) transmisi.
Drum kopling/ clucth drum (7) berada pada alur poros utama (input shaft)
dan akan memutarkan poros tersebut jika mendapat gaya dari kopling.
setengah bagiannya dibuat tetap dan setengah bagian lainnya bisa bergeser
mendekat atau menjauhi sesuai arah poros. Pada saat mesin tidak berputar,
celah puli penggerak (1) berada pada posisi maksimum dan celah puli yang
digerakkan (5) berada pada posisi minimum. Pada gambar 2.18 di bawah ini
dapat dilihat bahwa pergerakkan puli (2) dikontrol oleh pergerakkan roller.
17
Fungsi roller hampir sama dengan plat penekan pada kopling sentripugal.
Ketika putaran mesin naik, roller akan terlempar ke arah luar dan
mendorong bagian puli yang bisa bergeser mendekati puli yang diam,
Gambar 2.4. Posisi dan Cara Kerja Puli (Sumber : Setyo, 2016.4)
Keterangan :
2. Puli penggerak
4. Sabuk (belt)
7. Roller
Ketika celah puli mendekat, maka akan mendorong sabuk ke arah luar.
Hal ini akan membuat puli (2) tersebut berputar dengan diameter yang lebih
besar. Setelah sabuk tidak dapat diregangkan kembali, maka sabuk akan
18
meneruskan putaran dari puli (2) ke puli yang digerakkan (5). Jika gaya dari
puli (2) mendorong sabuk ke arah luar lebih besar dibandingkan dengan
tekanan pegas yang menahan puli yang digerakkan (5), maka puli (5) akan
yang lebih kecil. Kecepatan sepeda motor saat ini sama seperti pada gigi
tinggi untuk transmisi manual . Jika kecepatan mesin menurun, roller puli
penggerak (7) akan bergeser ke bawah lagi dan menyebabkan bagian puli
di pada puli (5) akan mendorong bagian puli yang bisa digeser dari puli
tersebut, sehingga sabuk berputar dengan diameter yang lebih besar pada
bagain belakang dan diameter yang lebih kecil pada bagain depan.
Kecepatan sepeda motor saat ini sama seperti pada gigi rendah untuk
Gambar 2.5 Final drive jenis rantai dan sproket (Sumber : Enoanderson, 2015.12)
19
Final drive adalah bagian terakhir dari sistem pemindah tenaga yang
memindahkan tenaga mesin ke roda belakang. Final drive juga berfungsi sebagai
(2,5 atau 3 putaran dari transmisi akan menjadi 1 putaran pada roda).
dilakukan dengan menggunakan rantai dan gigi sproket, sabuk dan puli, atau
sistem poros penggerak. Jenis rantai dan sproket adalah jenis yang paling umum
Final drive jenis poros penggerak (drive shaft) biasanya digunakan untuk
sepeda motor model touring. Jenis ini cukup kuat, lebih terjaga kebersihannya dan
perawatan rutinnya hanya saat penggantian oli. Namun demikian Final drive jenis
Sedangkan Final drive jenis sabuk dan puli hanya dipakai pada beberapa
sepeda motor saja, khususnya generasi awal sepeda motor, dimana power atau
tenaga yang dihasilkan masih banyak yang rendah, sehingga penggunaan jenis
Mulai
Study Literature
YA TIDAK
Proses Uji
Coba
Pendadaran
Selesai
20
21
Proses Pembuatan engine cutting Honda Grand Tipe C100 ini dilakukan di
pada engine honda grand yang akan di jadikan media praktik berupa engine stand.
Tugas Akhir “Perancangan dan Pembuatan Stand Engine Cutting Sepeda Motor
3.3.1. Alat.
judul “Perancangan dan Pembuatan Stand Engine Cutting Sepeda Motor Honda
Tipe C100 menggunakan Jenis mesin gerinda dengan ukuran yang kecil
dengan mata gerinda sedang. Karena bentuknya yang kecil mesin ini bisa
Jenis mesin ini memliki ukuran yang sedang dengan mata gerinda tipis
Mesin gerinda ini memiliki mata gerinda yang tebal, dan ukuran mesin
ini cenderung besar. Mesin ini berfungsi sebagai pengasah atau pembuat
sudut mata potong pada peralatan potong seperti halnya mata bor, pisau
4. Mistar Siku
Mistar siku merupakan sebuah alat ukur yang berbentuk siku dengan
spesifikasi yaitu daun dan blok yang terbuat dari baja. Fungsi dari mistar
siku ialah untuk membuat garis-garis sejajar dan untuk mengeset benda
5. Roll Meter
Roll meter adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur benda
kerja yang panjangnya melebihi ukuran dari mistar baja, atau dapat
Las Busur Listrik atau yang biasa disebut SMAW (Shielded Metal Arch
terbungkus atau elektroda atau yang biasa disebut busur listrik. Busur listrik
listrik antara kedua kutub. Perbedaan tegangan listrik tersebut biasa disebut
dengan tegangan busur nyala. Besar tegangan busur nyala ini antara 20V
sampai 40V.
7. Ragum
Ragum adalah suatu alat penjepit untuk menjepit benda kerja yang akan
dikikir, dipahat, digergaji, di tap, di snei, dan lain lain. Ragum ini dibuat
dengan cara di cor dan dituang untuk ragum ukuran besar. Cara
dikerjakan. Ragum terbuat dari besi tuang yang sangat kuat sehingga
8. Kaca las
Kaca las akan melindungi mata dari sinar las yang menyilaukan, sinar
ultra violet, dan infra red. nyala-nyala ini akan mampu merusak penglihatan
Pada perkembangan teknologi saat ini terdapat kaca las auto drark
khusus untuk pengelasan listrik, kaca mata las ini dapat menyesuaikan
cahaya yang diterima oleh mata, sehingga akan gelap otomatis saat kita
melakukan pengelasan.
26
9. Palu Terak
Palu terak adalah alat untuk membersihkan terak dari hasil pengelasan.
Dalam menggunakan palu terak ini jangan sampai membuat luka pada hasil
pengelasan maupun pada base metalnya. karena luka bekas pukulan adalah
10. Masker
Untuk mengurangi dampak dari asap yang ditimbulkan pada saat proses
11. Toolbox
menggunakan pengikat baut. Toolbox terdiri dari kunci pas dengan ukuran 8
s/d 21, kunci ring ukuran 8 s/d 21, palu, tank, obeng, dan 1 sheet kunci
shock.
12. Kikir
Kikir terbuat dari baja karbon tinggi yang ditempa dan disesuaikan
dengan ukuran panjang, bentuk, jenis dan gigi pemotongnya. Adapun fungsi
utama dari kikir adalah untuk mengikir dan meratakan permukaan benda
28
kerja, Ukuran panjang sebuah kikir adalah panjang badan ditambah dengan
tangkainya.
13. Spraygrun
benda kerja .
14. Kompresor
mampu mampat, yaitu gas atau udara. tujuan meningkatkan tekanan dapat
untuk mengalirkan atau kebutuhan proses dalam suatu system proses yang
lebih besar (dapat system fisika maupun kimia contohnya pada pabrik-
3.3.2. Bahan.
Bahan yang digunkan dalam proses pembuatan Tugas Akhir dengan judul
“Perancangan dan Pembuatan Stand Engine Cutting Sepeda Motor Honda Tipe
Tabel 3.1. Rincian Rancang Bangun Stand Engine Cutting Sepeda Motor Honda.
3.4. Proses Rancang Bangun Stand Engine Cutting Sepeda Motor Honda
Sepeda Motor Honda Tipe C100” dilakukan dengan membuat stand untuk engine
komponen didalamnya, serta untuk menganalisa bagian dari mesin yang akan
dipotong sehingga tampilan dalam engine dapat dilihat dan dipelajari tanpa
mengurangi fungsi dan cara kerja bagian yang di cutting, memasang komponen-
2. Memotong Material
31
Memotong pipa silinder, besi siku L, plat besi di potong sesuai dengan
5. Memasang bracket
6. Merapikan rangka
las karena terjadi terak pada sambungan las maka perlu di bersihkan
1. Persiapan Permukaan
2. Pendempulan
menggunakan jidar.
Mengeringkan surfacer.
33
4. Proses Pengecatan
yang sesuai dengan warna panel yang tidak mengalami kerusakan. Ada
Panel yang akan dicat harus dicuci dengan air yang bersih.
Proses pembongkaran silinder head dan timing gear pada engine stand
Honda Grand meliputi beberapa tahap dan proses sesuai dengan Standart
Putar crankshaft ke arah kiri, Pada saat Piston berada di TMA, saat
gambar dan Kendorkan semua baut dengan 1/2 putaran, terlebih dahulu,
Lepas camshaft
3. Melepas Valve
attachment.
Lepas dudukan per atas “1”, per Valve “2”, Valve “3”, seal valve stem
Lepaskan ring pertama(top ring), ring kedua(2nd ring), dan ring oli
dengan ibu jari, dan angkat ke atas sisi yang lain melewati kepala piston
berdasarkan sistem yang terdapat pada mesin honda grand yang akan dilakukan
pemotongan, untuk menentukan bagian atau letak dari pemotongan bagian mesin
37
agar sistem pada mesin tersebut dapat terlihat. Pemotongan dilakukan dengan
mata gerinda 1,2mm. Adapun sistem dan mekanisme yang terdapat pada mesin
honda grand dan yang akan dibahas ditugas akhir ini antara lain:
engkol.
transmisi
bakar.
Pemasangan cylinder head pada sepeda motor Honda Tipe C100 dilakukan
sesuai prosedur pemasangan sesuai dengan service manual yang sebagai acuan
untuk mendapatkan performen mesin yang optimal dan dapat menjaga ketahanan
dari mesin.
CATATAN : Lumasi oli pada pin piston dan pastikan tanda panah
crankcase.
disarankan)
40
Proses perhitungan rasio gigi transmisi honda tipe C100 ini dilakukan
2,3,dan 4. Hal ini untuk mengetahui perubahan putaran pada masing-masing gear
Hasil dari stand engine sendiri adalah dimana semua akhir proses
yang diharapkan. Tahap terakhir ini termasuk dalam tahap pengetesan stand
engine cutting yaitu menjalankan motor listrik dengan tenaga listrik untuk
41
42
bentuk stand dari engine cutting yang akan dibuat. Dalam metode perencanaan,
hal yang dilakukan antara lain pembuatan gambar dan pemilihan komponen yang
Dalam proyek akhir ini peralatan yang dihasilkan yaitu Engine Stand Honda
Grand. Secara garis besar bahan yang dibutuhkan adalah bahan rangka dan
komponen-komponen pelengkap. Antara lain besi profil kotak 50x50x3 dan plat
baja tebal 4mm. Sedang komponen pelengkapnya berupa panel sTop kontak, dan
roda. Gambar hasil rancangan stand menggunakan software autocad 2013 sebagai
berikut:
sebanyak 8 batang
sebanyak 4 batang
sebanyak 1 batang
sebanyak 1 batang
sebanyak 1 batang
4 batang
45
sebanyak 1 batang
dudukan roda engine stand. roda yang digunakan pada engine stand ini
menggunakan dua roda yang dapat berbelok dan dua yang tidak dapat
1. Persiapan permukaan
sempurna.
arah berputar dan kertas amplas yang dipakai secara berurutan dari
ukuran #60, #80 dan # 120 hal ini dapat dilakukan dengan engine.
3. Aplikasi surfacer
spray gun .
menguap.
yang terdapat pada engine antara lain sistem bahan bakar, sistem mekanisme
engine, sistem pelumasan, dan sistem pemindah tenaga, sehingga peserta didik
dapat melihat secara langsung cara kerja pada masing-masing sistem yang
terdapat pada engine honda grand, adapun proses engine cutting adalah sebagai
berikut:
berikut:
reduction ratio 69/17 = 4,05 dan secondary reduction ration 40/14 = 2,85
1st = 32.66
2st = 19,62
3st = 14,19
4st = 10,96
4.7. Pembahasan
Engine Cutting Sepeda Motor Honda Tipe C100” dari proses desain rancangan
2013 dengan menggunakan unit satuan ukur milimeter (mm), desain dibuat
dan plat baja tebal 5 mm, setelah proses pemotongan bahan selesai maka
Proses finishing pada rangka engine stand berjalan dengan baik, hal ini
dan pernis.
kecepatan = 23,07 km/jam, 2st = 38,40 km/jam, 3st = 53,10 km/jam dan
kecepatan maksimum pada gigi 4st = 68,75 km/jam. Hal ini dapat
perbanding antata main axle dan drive axle berpengaruh terhadap kecepatan
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Stand Engine Cutting Sepeda Motor Honda Tipe C100 “ beserta laporannya
59
60
tersebut.
5.2. Saran
Stand Engine Cutting Sepeda Motor Honda Tipe C100 “, penulis masih memiliki
2. Perlu adanya prosedur penggunaan engine stand yang baku sesuai SOP
Jama, jalius, 2008, Teknik Sepeda Motor, Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan.
Djamarah, Syaiful Bahri, dan Aswan Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: Rineka Cipta.
Mudjiono dan Dimyati. 2009. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
61
Lampiran 1
62
63
64