Anda di halaman 1dari 40

Manajemen Bengkel

January 11, 2022 by Nurul Saputro


Manajemen dapat diterapkan di setiap jenis organisasi, termasuk juga
bengkel.

Dengan menerapkan manajemen yang baik, maka bengkel bisa naik


ke level berikutnya. Dari bengkel kecil menjadi bengkel besar.
Apa sih manajemen bengkel itu?
Manajemen adalah cara untuk mengatur sesuatu, dalam hal ini adalah
bengkel.

Pengertian manajemen bengkel adalah cara untuk mengelola


bengkel melalui tahapan-tahapan mulai perencanaan, penganggaran,
implementasi dan evaluasi supaya bengkel menjadi lebih maju.

Bagaimana cara manajemen bengkel yang efektif?


Terdapat beberapa tips untuk menjalankan bengkel dengan baik,
yaitu:

1. Pengelolaan bangunan bengkel


Bangunan tempat dibuka bengkel harus dikelola dengan baik.

Ketertiban, kebersihan, SOP, tanggungjawab, cara kerja, semuanya


harus diatur dan dikelola dengan baik. Tujuannya apa? Biar pelayanan
yang diberikan kepada pelanggan bisa maksimal.

2. Pengelolaan fasilitas
Fasilitas yang ada harus dikelola dan dimanfaatkan secara menyeluruh.

Peralatan bengkel terutama, harus ada standard cara penyimpanan


dan pemakaian alat tersebut. Jika tidak, maka akan sering terjadi alat
bengkel yang hilang, entah lari kemana.

Selain itu, limbah bengkel seperti oli, minyak, juga harus diperhatikan
tempat pembuangannya. Jangan sampai, limbah tersebut mencemari
lingkungan.
3. Pengelolaan karyawan
Tak kalah penting, montir, pekerja juga harus diberi training.

Bengkel besar wajar jika ada gonta ganti pegawai. Untuk itu, harus
disiapkan SOP training yang jelas. Supaya, ketika ada pegawai masuk
menjadi lebih cepat beradaptasi.

4. Pembangan diklat
Supaya berkembang, tentu ada banyak sektor yang harus dibenahi.
Jika bengkel sudah stabil, upgarde ilmu di sektor sistem, fasilitas, atau
peningkatan skill pegawainya.
Jangan harap bengkel bisa berkembang sendiri, kalau kita tidak
mengupgrade setiap bagian-bagiannya.

Bagian manajemen keuangan juga jangan dilupakan, karena jika arus


kas tidak diperhatikan maka akan sangat memungkinkan terjadinya
kebocoran anggaran.
Apa manfaat digunakan manajemen bengkel?
Tentu ada banyak manfaat yang terasa jika bengkel dikelola dengan
manajemen yang baik.

Manfaatnya yaitu:

1. Bisa terukur
Yang jelas, jika manajemen baik maka akan mudah mengukurnya.
Karena, di tahap awal fungsi manajemen yaitu membuat goal apa
yang ingin dicapai.
2. Hemat waktu
Dengan SOP yang sudah ada, kita bisa mengulang banyak pekerjaan
dengan cara yang lebih cepat.

Misal, mentraining karyawan baru akan lebih cepat jika sistemnya


sudah ada. Jika tidak ada standard training maka bisa butuh setahun
supaya karyawan bisa beradaptasi.

Dengan adanya manajemen SOP, maka bisa 3 bulan saja.

3. Pelanggan puas
Tujuan utama manajemen bengkel adalah supaya pelanggan puas.
Jika puas maka dia akan sering servis, karena sering servis maka
semakin banyak uang yang kita terima.
Demikianlah paparan mengenai manajemen bengkel, semoga
bermanfaat bagi kita semua. Terima kasih telah membaca artikel kami,
sampai jumpa pada artikel yang lainnya

https://idmanajemen.com/manajemen-bengkel/
Tujuan Manajemen
January 10, 2022 by Janaka Budi
Manajemen adalah kegiatan mengatur orang lain untuk mencapai
target tertentu. Dari definisi manajemen tersebut, tujuan manajemen
paling penting adalah “mencapai target tertentu”.
Target ini ditentukan pada saat tahap pertama fungsi manajemen,
yaitu fungsi perencanaan.
Selain itu, tujuan manajemen yang lain. Yaitu:

1. Mencapai tujuan bersama

Tujuan ini tentunya tujuan organisasi secara umum, dan tujuan pribadi
secara spesifik.

Contoh, perusahaan menginginkan pencapaian penjualan Rp 1 Milyar


per bulan. Sedangkan tujuan pribadi karyawannya adalah membeli
sepeda motor.

Maka, dengan karyawan membantu perusahaan mencapai target


penjualan maka ia bisa membeli sepeda motor.

Jadi, sangatlah penting dalam menetapkan tujuan. Karena tujuan


inilah yang menjadi bahan bakar untuk tetap bisa beraktivitas.
2. Memanfaatkan sumber daya

Sumber daya ini ada dua, yaitu sumber daya material dan manusia.

Keduanya harus benar-benar dimanfaatkan sebaik mungkin.


Tempatkan orang di tempat yang benar, misal jika si A pintar di logika
maka bisa tempatkan di posisi keuangan.

Karena, jika terjadi kesalahan penempatan posisi. Maka, performa


kinerja pasti tidak mungkin bisa maksimal.

3. Peningkatan efisiensi produksi


Efisiensi diperlukan supaya perusahaan tetap bisa bertahan. Efisiensi
ini bisa dilakukan setelah adanya evaluasi yang menyeluruh.

Potong, buang setiap pengeluaran yang tidak perlu. Buatlah SOP


yang efektif dan efisien.
SOP tersebut dibuat sederhana supaya setiap orang bisa
mengerjakannya.

Efisiensi ini terjadi di setiap departemen, misal keuangan, sdm, modal,


pengadaan, dll.

4. Evaluasi kinerja
Bagian terpenting manajemen adalah melakukan evaluasi kinerja di
segala bidang.
Untuk itu perlu adanya key performance index  atau KPI, yang dijadikan
acuan dalam mengukur kinerja karyawan.
Evaluasi ini diperlukan untuk mengetahui bagian mana yang efektif,
bagian mana yang tidak. Sehingga bisa menjadikan dasar
pengambilan keputusan apakah karyawan tersebut layak
dipertahankan atau dipecat.

Selain itu, hasil ini juga bisa menjadi acuan untuk peningkatan jabatan
dan gaji karyawan.

5. Mencapai kemakmuran bersama


Pada akhirnya, tujuan manusia bekerja supaya bisa hidup makmur.

Manajemen berfungsi untuk melakukan perbaikan masyarakat.


Perbaikan ini ada di segala aspek. Seperti perbaikan manajemen
administrasi, ekonomi, dll.

Tujuan lain manajemen dari berbagai aspek dan


sudut pandang
Selain lima tadi, ada beberapa sudut pandang dalam menentukan
tujuan manajemen.

1. Dilihat dari motifnya


Tujuan manajemen berdasar motif, yaitu:

 Tujuan individu, yaitu tujuan yang ingin dicapai oleh diri sendiri.
Misal: ingin beli mobil.
 Tujuan organisasi, yaitu tujuan yang ingin diraih perusahaan /
organisasi. Misal: jadi perusahaan terbesar.
 Tujuan publik, yaitu tujuan untuk kesejahteraan sosial. Misal:
mengentaskan kemiskinan.
2. Dilihat dari waktunya
Tujuan manajemen berdasar waktu, yaitu:

 Tujuan jangka pendek,


 Tujuan jangka menengah,
 Tujuan jangka panjang
3. Dilihat dari bidangnya
Tujuan manajemen berdasarkan bidangnya, yaitu:
 Sudut pandang finansial
 Sudut pandang produksi
 Sudut pandang kantor
 Sudut pandang pimpinan perusahaan / top level management
 Sudut pandang keuangan
4. Dilihat dari jenis organisasi
Tujuan manajemen jika dilihat dari jenis organisasinya, yaitu:

 Perusahaan jasa
 Perusahaan yang bertujuan mencari laba
 Perusahaan sosial
 Perusahaan yang mementikan pencapaian tujuan pribadi
5. Dilihat dari skala prioritas
Tujuan manajemen dari skala prioritasnya, yaitu:

 Tujuan sekunder
 Tujuan sosial
 Tujuan primer
 Tujuan individu
Sekian pembahasan mengenai tujuan manajemen, semoga
bermanfaat ya!

https://idmanajemen.com/pengertian-manajemen/tujuan/
Manajemen Laboratorium
May 9, 2022 by Nurul Saputro

Pasti sudah kenal dengan namanya laboratorium.

Laboratorium adalah tempat untuk melakukan penelitian, riset ilmiah,


percobaan. Ada banyak jenis lab, seperti lab komputer, lab
kedokteran, lab kimia, lab fisika, dll.

Dalam bidang akademik sains, keberadaan lab sangatlah penting.


Sehingga dalam manajemen laboratorium memerlukan perencanaan
matang bebarengan dengan perencanaan akademik baik di level
kampus atau sekolah.
Sehingga dalam perguruan tinggi yang bermutu, laboratorium
menjadi salah satu prioritas utamanya.

Apa definisi manajemen laboratorium?


definisi manajemen laboratorium
Pengertian manajemen laboratorium merupakan kegiatan
menggerakkan sekelompok orang, keuangan, peralatan, fasilitas, serta
segala objek fisik lainya dengan efektif serta efisien agar mencapai
tujuan ataupun sasaran tertentu yang diharapkan secara optimal.
Manual Prosedur Pengelolaan Laboratorium merupakan serangkaian
tindakan yang mana harus dilakukan oleh pengelola laboratorium
agar dapat menjamin mutu dari laboratorium bisa dilaksanakan
dengan baik.
Tindakan tersebut dapat meliputi perencanaan, pelaksanaan,
pengendalian, serta penyempurnaan laboratorium.

Prosedur pengelolaan laboratorium merupakan semua langkah yang


harus dilakukan oleh pengelola laboratorium agar laboratorium yang
dikelolanya bermutu bagus.

Bagaimana Langkah-langkah Manajemen


Laboratorium?
langkah langkah manajemen laboratorium
Langkah-langkahnya meliputi fungsi manajemen, yaitu perencanaan,
pelaksanaan, pengendalian, serta penyempurnaan (P4).
Untuk pengelolaan laboratorium secara umum dapat meliputi aspek :

1. Perencanaan
Merupakan pemikiran yang sistematis, analitis, logis tentang semua
kegiatan yang harus dilakukan, langkah-langkah, metode, sdm,
tenaga, serta dana yang dibutuhkan agar mencapai tujuan yang telah
ditentukan.

2. Penataan alat serta bahan


Merupakan suatu proses pengaturan alat ataupun bahan di
laboratorium agar tertata dengan baik dan bila membutuhkannya kita
dapat mencarinya dengan mudah.

3. Pengadministrasian laboratorium
Adalah suatu proses pencatatan ataupun investarisasi fasilitas serta
aktifitas laboratorium. Dengan pengadministrasian yang tepat maka
semua fasilitas serta aktifitas laboratorium dapat teroganisi dengan
sistmatis.

4. Pengamanan, perawatan, serta pengawasan


Di manajemen laboratorium, dalam hal ini berkaitan dengan
manajemen mutu, harus kita desain agar sealu memperbaiki efektifitas
serta efisiensi kerjanya, disamping harus mempertimbangkan
kebutuhan semua pihak yang berkepentingan dalam laboratorium.

Beberapa hal yang harus kita perhatikan dalam manajemennya adalah


sumber daya manusia, saran dan prasarana dan juga penggunaan
labolatorium.

Dalam pengunaan laboratorium baik digunakan untuk praktikum


ataupun penelitian harus menyerahkan jadwal pennguanannya
terlebih dahulu, hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi tumpang tindih
dalam penggunaan laboratorium.

Selain itu kita juga harus menggunakan peralatan laboratorium saat


menggunakan laboratorium, seperti jas, masker, serta sarung tangan
(bila diperlukan) dan juga mengikuti semua prosedur peminjaman alat
serta permintaan bahan yang berlaku.

Apa saja Fungsi Laboratorium Penelitian itu?


fungsi manajemen laboratorium
Secara umum laboratorium mempunyai fungsi diantaranya :

1. Tempat dilakukannya percobaan


Alat-alat laboratorium serta bahan-bahan praktikum tidaklah mungkin
diletakkan dlam kelas maka dari itu percobaan dilakukan di dalam
laboratoriu.

2. Tempat penunjang kegiatan kelas


Dengan adanya kegiatan pembelajaran di laboratorium ini, maka siswa
/ mahasiswa dapat mengamati gajala-gejala yang terjadi pada
percobaan secara langsung, bukan hanya belajar menurut teori yang
ada saja.

3. Sebagai tempat display atau pemeran


Laboratorium juga bisa dipergunakan sebagai tempat pameran atau
display dari hasil-hasil percobaan /penelitian yang telah kita lakukan.
Sehingga dapat memotivasi untuk penelitian ataupun percobaam
yang lebih baik lagi.
4. Tempat koleksi sejumlah spesies langka
Dengan adanya koleksi ini memudahkan kita dalam melakukan
pengamatan terhadap beberapa spesies yang sulit untuk ditemukan.

5. Sebagai museum mini


Hasil dari penelitian serta sejumlah spesies langka dpaat kita
kumpulkan serta diklasifikasikan, sehingga laboratorium dapat kita
gunakan sebagai museum mini.

Tujuan Penggunaan Laboratorium untuk Siswa

tujuan manajemen laboratorium


Berikut ini adalah tujuan penggunaan laboratorium untuk studi bagi
mahasiswa atau siswa:

1. Teliti dalam melakuakn pengamatan serta cermat dalam


melakukan pencatatan pada saat pengamatan.
2. Dapat menafsirkan hasil dari percobaan agar dapat memperoleh
penemuan serta dapat memecahkan masalah.
3. Mampu untuk membuat rencana dan melaksanakan percobaan.
4. Terampil dalam menggunakan alat-alat laboratorium.
5. Tumbuh sikap positif terhadap kegiatan praktikum.
Nah itu penjelasan mengenai manajemen laboratorium, semoga
dengan penjelasan tersebut menambah wawasan kita
mengenai manajemen laboratorium

https://idmanajemen.com/manajemen-laboratoium/

Proses Manajemen
May 8, 2022 by Zaki
Dalam implementasi manajemen tentu tidak mudah.
Apalagi jika organisasi perusahaanya semakin kompleks, maka tentu
ada banyak proses manajemen yang perlu diperhatikan dan dilakukan.

Proses manajemen ini berbentuk siklus yang dilakukan berulang-


ulang. Lebih detailnya berikut penjabarannya.

Apa definisi umum proses manajemen?


Pengertian proses manajemen adalah siklus kegiatan dasar yang
dilakukan berulang-ulang di dalam suatu manajemen, proses tersebut
adalah: planning, organizing, implementasi, evaluasi.
Sebuah hasil tidak akan diperoleh tanpa melalui proses.

Hampir tidak ada hal yang tiba-tiba bisa kita dapatkan tanpa ada
proses, tentu saja itu juga berlaku dalam manajemen.

Dalam kegiatan ini peran seorang manager sangat penting untuk


memastikan setiap proses manajemen dapat berjalan dengan baik.

Apa proses manajemen menurut para ahli?

Ada proses manajemen menurut ahli, antara lain:


1. William M. Fox
Menurut William M. Fox, proses manajemen adalah:

1. Perencanaan,
2. Pengorganisasian,
3. Pengendalian
2. Gulick dan Urwick
Proses manajemen menurut Gulick dan Urwick, adalah:

1. Perencanaan,
2. Pengorganisasian,
3. Staffing,
4. Pengarahan,
5. Koordinasi,
6. Pelaporan dan
7. Penganggaran.
3. Henri Fayol
Management process menurut Henri Fayol, adalah:

1. Perencanaan,
2. Pengorganisasian,
3. Pengendalian,
4. Koordinasi
4. Koontz dan O’Donnell
Proses management menurut Koontz dan O’Donnell:

1. Perencanaan,
2. Pengorganisasian,
3. Staffing,
4. Pengarahan,
5. Pengendalian
5. Ernest Dale
Manajemen proses menurut Ernest Dale:

1. Perencanaan,
2. Pengorganisasian,
3. Staffing,
4. Pengarahan,
5. Pengendalian,
6. Inovasi,
7. Representasi
Apa saja proses dalam manajemen?
Gambar Siklus Proses Manajemen (Lumen Learning)
Nah dari berbagai jenis manajemen yang kita kenal semuanya tidak
akan jauh dari empat proses umum dari sebuah manajemen yaitu :

 Perencanaan dan Pengambilan Keputusan (Planning and


decision making)
 Pengorganisasian (Organizing)
 Memimpin / Membimbing (Leading)
 Pengendalian  (Controlling)
1. Perencanaan dan Pengambilan Keputusan: Penentuan
Program Aksi
proses manajemen planning
Tahap pertama yang harus dan wajib dilakukan adalah planning atau
perencanaan.
Planning adalah kegiatan merencanakan tujuan dan aksi yang harus
dilakukan oleh perusahaan untuk sekarang dan masa depan.
Jadi, dalam tahap ini visi dan misi perusahaan harus ditentukan.

Visi adalah tujuan jangka panjang yang akan dicapai. Sedangkan misi
adalah cara yang dilakukan untuk mencapai visi tersebut.

Karena, jika visi dan tujuan tidak ditentukan maka semuanya akan
melakukan pekerjaan yang tidak jelas, karena tidak tahu apa yang
ingin dicapai.

Setelah tujuan ditentukan, maka semuanya akan membuat sebuah job


desc atau daftar kerjaan yang harus dilakukan setiap harinya guna
mencapai tujuan tersebut.
Semakin detail job desc maka semakin baik, karena lebih mudah
dalam melakukan pengukuran kinerjanya.

2. Organizing: Aktivitas Koordinasi dan Sumber Daya

Setelah planning dibuat, maka selanjutnya adalah


pengorganisasiannya.

Organizing adalah proses pemberian tugas kepada sumber daya


manusia yang ada.
Tahap ini juga tidak kalah penting. Karena, jika staffing (penempatan)
tidak tepat maka job desc yang telah dibuat bisa tidak terselesaikan.
Untuk itu, penting adanya identifikasi kemampuan dari setiap
karyawan.
Jangan sampai, karyawan yang kemampuannya rata-rata diberi tugas
yang sulit dan strategic.

Tugas organizing ini biasa dilakukan oleh seorang manager.


3. Memimpin: Mengelola dan Memotivasi Orang
Ketiga adalah kepemimpinan.

Jika pemimpinnya tidak kompeten, maka sebagus apapun karyawan


tidak bisa menampilkan performa terbaik.

Untuk itu, seorang pemimpin harus memiliki kemampuan mengatur


dan memberikan motivasi karyawan yang ada dibawahnya.

Manager harus bisa membuat sebuah komitmen yang bisa dipegang,


baik oleh manager itu sendiri dan karyawannya. Dengan komitmen
yang kuat, maka tujuan yang sudah diplanning maka bisa lebih cepat
akan dicapai.

Secara singkat, ada tiga tahap pengarahan oleh pemimpin, yaitu:

1. Directing, yaitu memberikan pengarahan ke bawahan


2. Influencing, mempengaruhi karyawan untuk bekerja lebih baik
3. Motivating, memberikan motivasi kepada karyawan supaya
kinerjanya terjaga
4. Mengontrol: Pemantauan dan Evaluasi kegiatan
proses manajemen control
Terakhir adalah controlling.  Dalam tahap ini juga dilakukan proses
evaluasi yang menyeluruh.
Controlling  adalah mengukur, membandingkan, menemukan
penyimpangan dan memperbaiki kegiatan organisasi yang dilakukan
untuk mencapai tujuan atau sasaran.
Kegiatan pengendalian umumnya berhubungan dengan pengukuran
prestasi atau hasil dari tindakan yang diambil untuk mencapai tujuan.

Terdapat beberapa sarana untuk melakukan kontrol, seperti anggaran


biaya, catatan pemeriksaan, dan catatan dari jam kerja yang hilang,
umumnya sering kita temui. Setiap ukuran juga menunjukkan apakah
rencana bekerja dapat menghasilkan.

Jika penyimpangan bertahan, maka koreksi harus dilakukan. Setiap kali


hasil yang ditemukan berbeda dari tindakan yang direncanakan, orang
yang bertanggung jawab harus diidentifikasi dan tindakan yang
diperlukan harus diambil untuk meningkatkan kinerja.
Dengan demikian hasil bisa kita tentukan dengan cara mengendalikan
apa yang orang lakukan. Pengendalian adalah fungsi penting
setidaknya dari sebuah proses manajemen.

Seperti yang dikatakan dalam pepatah, “perencanaan tanpa


pengendalian tidak berguna”. Singkatnya, kita dapat
mengatakan controlling memungkinkan pencapaian rencana.
Nah itulah tadi sedikit tentang empat proses manajemen yang pada
umumnya dilalui pada semua jenis manajemen. Semua proses
tersebut saling berkitan dan sangat menentukan keerhasilna mencapai
tujuan.

Cukup sekian dan semoga dapat bermanfaat, terima kasih banyak.


Sampai jumpa di artikel selanjutnya.
https://idmanajemen.com/pengertian-manajemen/proses/

Tingkatan Manajemen
May 13, 2022 by Nurul Saputro
Perusahaan atau organisasi akan tetap bertahan jika memiliki
manajemen yang baik.

Untuk memastikan proses manajemen dibutuhkan tingkatan


manajemen yang memastikan setiap level divisi dapat berjalan dengan
baik.
Orang yang memastikan ini disebut dengan manager atau manajer.
Apa itu level manajemen?

Tingkatan manajemen adalah level yang dimiliki para manajer.


Tingkatan ini membedakan beban pekerjaan dan tanggungjawab yang
ditanggung oleh pihak manajemen.
Dalam sebuah manajemen pastilah terdapat beberapa tingkatan, yang
setiap tingkatan memiliki pemimpinnya masing-masing.

Ada beberapa tingkatan manajemen serta kriteria yang harus


dimilikinya.
Apa saja level tingkatan manajemen perusahaan?
Pada dasarnya manajemen mempunyai ada empat
fungsi yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
juga pengendalian.
Dilihat dari tingkatan manajemen, maka dapat dibagi menjadi tiga
kelompok:

1. Manajemen Puncak
Paling atas adalah top level of management.
Pada tingkatan ini, pejabatnya memiliki pengaruh dan otoritas terkuat
dan tertinggi di perusahaan atau organisasi tersebut.

Posisi ini diisi oleh direksi, CEO, GM atau General Manager yang biasa


disebut dengan Presiden Direksi.
Manajemen puncak ini punya peran utama sebagai:

1. Menentukan rencana, tujuan, dan juga kebijakan perusahaan


2. Bertanggungjawab atas semua manajemen yang ada
dibawahnya
3. Mengatur sumber daya perusahaan yang tersedia
4. Bekerja dari pemikiran, perencaan baru memutuskan
5. Mempersiapkan rencana jangka panjang
6. Mempunyai wewenang serta tanggungjawab tertinggi
7. Dibutuhkan ketrampilan serta konseptual
2. Manajemen Tingkat Menengah
Kedua adalah middle level of management.
Posisi ini ada ditengah-tengah, yang membutuhkan skill teknis dan
manajerial, tidak terlalu membutuhkan skill konseptual.

Biasanya terdiri atas Kepala Departemen, Manajer Cabang, Junior


Executive.

Adapun tugas serta peran manajemen tingkat menengah ini adalah:

1. Menjalankan semua perintah, kebjakan, serta rencana yang telah


disusun oleh manajemen puncak.
2. Memberikan saran serta rekomendasi kepada manajemen
puncak.
3. Mengkoordinasikan seluruh aktivitas dari semua departemen
4. Berkomunikasi dengan manajeme puncak serta mnajemen yang
ada dibawahnya
5. Mempersiapkan rencana dalam jangka pendek
6. Mempunyai wewenang serta tanggungjawab yang terbatas
karena perantara manajemen puncak dengan manajemen yang
ada dibawahnya
7. Bertanggungjawab secara langsung dengan CEO serta Dewan
Direksi perusahaan
3. Manajemen Lini Pertama
Terakhir adalah first level management.
Merupakan tingkatan manajemen terendah dalam sebuah
perusahaan, yang mana memimpin serta melakukan pengawasan
terhadap tenaga operasional serta tidak membawahi manajer lainnya.

Biasanya jabatannya adalah supervisor, department manager, mandor


atau pegawai yang telah dipilih oleh manajer tingkat menengah.
Manajemen tingkat ini mempunyai aktivitas berupa:

1. Mengarahkan setiap karyawan


2. Mengembangkan moral kepada para karyawan
3. Menjaga hubungan baik anatara manajemen tingkat menengah
serta karyawan
4. Menginformasikan keputusan yang diambil oleh manajemen
diatasnya kepada para karyawan
5. Lebih banyak menghabiskan waktunya untuk mengendalikan
serta mengarahkan karyawan
6. Menyusun rencana harian, mingguan serta bulanan, akan tetapi
tidak dalam jangka panjang
7. Mempunyai wewenang yang sangat terbatas, akan tetapi punya
tanggungjawab penting.
Kemampuan apa saja yang wajib dikuasai
manajemen?

Dalam setiap tingkatan manajemen tersebut harus mempunyai dasar


kemampuan yang mempuni yang terdiri atas:

1. Keahlian membuat sebuah konsep

Kemampuan paling penting pihak manajemen adalah mampu


membuat konsep masa depan perusahaan.
Jika pihak manajemen tidak memiliki kemampuan ini maka
perusahaan tidak akan bisa berinovasi dan akan mudah tersaingi oleh
kompetitor.

Dalam tahap ini, manager harus menguasai konsep keuangan,


marketing, produksi, dll. Sehingga ia mampu mengintegrasikan dan
mengkoordinir setiap devisi dengan baik.

Jika tidak, maka pimpinan tentu tidak bisa memaksimalkan sumber


daya yang ada. Hal ini berakibat perusahaan bisa mengalami
kemunduran.

Banyak contoh perusahaan bangkrut karena salah manajemen,


seperti Blackberry, WeWork, dll.
2. Keahlian mengolah emosi dan memahami tim
Penting seorang pimpinan memiliki kecerdasan emosi yang baik.

Dia harus mampu memahami kondisi bawahannya, mampu


memahami kemampuannya.

Dengan memahami ini semua ia dapat menempatkan karyawan di


kerjaan yang tepat, serta mampu memotivasinya untuk bekerja
dengan maksimal.

Hasilny adalah kinerja perusahaan meningkat dan mengalami


pertumbuhan yang positif.

3. Keahlian teknikal
Seorang pimpinan tertinggi juga harus menguasai hal-hal teknis.

Walaupun tidak 100% bisa, tapi konsep dasar dan logika produk yang
dibuat perusahaan dia harus paham.

Kalau tidak paham, mustahil dia bisa membuat konsep yang bagus
demi kemajuan perusahaan.

4. Keahlian untuk mengambil keputusan yang tepat


Pimpinan tidak boleh plin plan dan bimbang.
Dia harus tegas dan punya prinsip. Dengan prinsip kuat maka ia
mampu mengambil kebijakan yang tepat dan terhindar dari resiko
terburuk, yaitu bangkrut.

Kemampuan ini berhubungan dengan kemampuan pengendalian


emosi. Karena, mustahil bisa mengambil keputusan yang benar jika
emosinya tidak stabil.

5. Keahlian untuk menjalin komunikasi


Manajer juga harus dapat menyalurkan ide serta menginformasikan
kepada karyawan yang lain.

Dan juga dapat menerima ide serta menginfomasikannya sehingga


manajer dapat mengkoordinasikan pekerjaan pada rekan kerja dalam
timnya.

Apalagi jika ada di posisi middle level of management, ia harus bisa


menjadi penghubung antara karyawan bawah dengan manajemen
atas.
6. Keahlian menganalisa masalah
Tidak mungkin perusahaan selalu berjalan mulus tanpa ada masalah.

Untuk itu dibutuhkan manajer yang mampu memahami masalah serta


mencari solusinya.

Jika tidak dapat memecahkan masalah, maka ia tidak pantas untuk


naik jabatan ke level berikutnya.

7. Keahlian Manajemen Waktu


Manajer yang baik adalah manajer yang dapat menguasai manajemen
waktu yang baik, dengan begitu seorang manajer mampu
memprioritaskan pekerjaan yang satu dengan yang lainnya.

Sehingga pekerjaan akan lebih efisien serta efektif dalam


penyelesainnya.

Demikianlah penjelasan tentang tingkatan manajemen beserta


kemapuan yang harus dimilikinya
https://idmanajemen.com/pengertian-manajemen/tingkatan/
Fungsi Manajemen
December 30, 2021 by Janaka Budi
Seperti yang telah saya jelaskan diartikel sebelumnya,
bahwa manajemen itu ada untuk mengatur.
Mengatur apa? Ya mengatur apapun yang perlu diatur. Simple,
manajemen itu bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Contoh sederhananya adalah manajemen file dan folder komputer.

Diagram Fungsi Manajemen


(Gambar :www.managementstudyguide.com)
Orang kalau sudah terbiasa membuat manajemen, maka ia tidak akan
nyaman jika apapun yang disekitarnya itu berantakan.
Karena, inti dari manajemen adalah supaya kita mudah untuk
mengelolanya. Jika file/folder berarti kita mudah untuk mencari folder
atau file tersebut ketika dibutuhkan.

Jadi, fungsi dan peranan manajemen adalah sebagai hal-hal dasar


yang harus ada dan melekat dalam suatu manajemen yang dijadikan
patokan atau tolak ukur bagi seorang manajer (orang yang mengelola
manajemen) supaya dalam pelaksanaan tugasnya dapat melakukan
tugas dan tujuan manajemen yaitu perencanaan (planning), organisir
(organize), koordinasi dan fungsi pengendalian manajemen dengan
lebih optimal.
Dalam teorinya ada 5 fungsi dan peran utama manajemen, yaitu :

1. Planning (Perencanaan)

Fu
ngasi Planning dalam Manajemen (slideplayer.com/slide/6056752/)
Seperti diagram diatas, yang pertama dan utama adalah
fungsi planning. Mengapa ini menjadi sangat penting? Karena fungsi
planning adalah aktivitas untuk menyusun, merencanakan apa yang
menjadi tujuan perusahaan serta bagaimana cara untuk mencapai
tujuan tersebut.
Perencanaan atau planning dilakukan pada awal pembentukan
perusahaan, seperti definisi diatas. Planning penting dilakukan untuk
menentukan tujuan perusahaan. Mengapa menetapkan tujuan itu
menjadi penting? Karena tanpa adanya tujuan yang jelas, maka
aktivitas perusahaan juga tidak akan meningkat.
Ibarat, jika tidak ada yang dikejar maka orang-orang yang ada dalam
perusahaan tersebut hanya melakukan kewajiban saja, yang penting
dibayar.

Tidak ada upaya untuk meningkatkan performa perusahaan. Dan


alhasil, pencapaian perusahaan akan stagnan, bahkan menurun.

Nah, dalam proses planning inilah ditentukan tujuan


perusahaan/organisasi secara menyeluruh, serta upaya-upaya terbaik
untuk mencapai tujuan tersebut.

Disinilah peran pemimpin/manager diperlukan. Manager harus bisa


mengevaluasi langkah-langkah strategis yang dipilih untuk mencapai
tujuan tersebut.

Baca : 44 Ide Peluang Bisnis Online yang Menjanjikan


Hal ini sangat penting, karena jika perusahaan memilih langkah yang
salah maka akan sangat sulit bahkan bisa gagal dalam mencapai
tujuan yang ditetapkan.

Jadi intinya perencanaan manajemen itu sangat penting dilakukan


diawal pembentukan organisasi atau perusahaan, karena fungsi yang
lain tidak akan berfungsi tanpa ada perencanaan yang matang.

2. Organizing (Mengorganisasi)
fungsi manajemen organizing
Fungsi ini berguna untuk mengorganisasi/mengatur orang-orang
yang ada dalam organisasi/perusahaan tersebut. Supaya, mereka
dapat menjalankan peran dan fungsinya masing-masing dengan
maksimal.

Istilah kerennya adalah the right man at the right place.


3. Staffing (Penempatan)
fungsi manajemen Staffing
Tidak jauh berbeda dengan organizing, staffing ini lebih luas. Kalau
organizing lebih ke memanajemen sumber daya manusia sedangkan
staffing lebih ke sumber daya secara umum.
Misalkan, peralatan dan inventaris yang dimiliki.

4. Coordinating (Mengkoordinasi)

fungsi manajemen Coordinating


Coordinating ialah fungsi yang bertujuan untuk meningkatkan efisensi
dan efektifitas kinerja, membuat suasana dalam lingkungan kerja
menjadi dinamis, sehat, nyaman, dll.

Fungsi ini diemban ditangan manajer, jadi manajer memiliki fungsi


utama untuk mengkoordinasi bawahannya supaya dapat
meningkatkan performa kerja masing-masing.

5. Controlling (Mengontrol)

fun
gsi manajemen Controlling
Ini adalah fungsi terakhir manajemen, setelah semuanya dilakukan
maka langkah terakhir adalah mengontrolnya. Dalam fungsi ini
terdapat elemen-elemen penting, misalkan evaluasi dan pembuatan
kebijakan baru.

Fungsi controlling ini penting, supaya kinerja orang-orang didalamnya


tidak menurun minimal standard kalau bisa ya meningkat.

Dalam tahap ini seorang manajer dituntut peran aktifnya untuk


melakukan pengawasan terhadap setiap elemen sumber daya yang
ada, manajer harus memastikan setiap orang terorganisasi dengan
baik tanpa adanya kesalahan atau penyimpangan yang terlalu jauh,
jika ada penyimpangan maka manajer akan memberikan koreksi
terhadap kesalahan tersebut.
Selain itu juga klasifikasi terhadap pembagian tugas sumber daya
penting dilakukan, supaya manajer tidak terlalu mendominasi dalam
sebuah grup.

Jika hanya satu orang saja yang mendominasi maka organisasi akan
sangat sulit berkembang. Dalam melakukan fungsi pengawasan, hal-
hal yang perlu di perhatikan adalah :

1. Routing,  manajer harus memastikan setiap orang berada pada


jalur yang telah ditentukan dengan resiko kesalahan minimum.
2. Scheduling,  memberikan jadwal terhadap deadline pekerjaan
yang harus diselesaikan.
3. Dispatching, manajer harus bisa memberikan perintah dan
dorongan terhadap yang dipimpinnya supaya bisa menjalankan
pekerjaannya dengan benar dan tepat waktu.
4. Follow up,  manajer harus aktif melakukan evaluasi berkala dan
memberikan solusi jika terjadi deadlock terhadap pekerjaan yang
dilakukan bawahannya. Hal ini dilakukan supaya meminimalisir
terjadinya kesalahan.
Selain itu menurut T. Hani Handoko, suatu manajemen perlu dilakukan
dengan 3 alasan berikut:

1. Supaya tujuan organisasi atau pribadi bisa dicapai,


2. Menjaga balancing atau keseimbangan antara
tujuan, goal maupun kegiatan yang bisa saling bertentangan
dari pihak berkepentingan dalam suatu organisasi,
3. Supaya proses kerja suatu organisasi dapat berjalan dengan
efektif dan efisien.

https://idmanajemen.com/fungsi-management/

Anda mungkin juga menyukai