Dalam sebuah perusahaan bengkel struktur organisasi sangat penting, karena ini merupakan
bagian dari manajemen sebagai alat untuk membangun hubungan kerja. Hubungan diantara
fungsi setiap karyawan, tanggung jawab, tugas, wewenang yang berbeda dalam perusahaan.
Maka setiap karyawan akan saling ketergantungan satu dengan yang lainnya dalam mencapai
tujuan perusahaan.
Dengan adanya struktur organisasi, maka dalam perusahaan bengkel akan jelas siapa yang
bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas dan apa yang jadi tanggung jawab masing-
masing karyawan sesuai dengan posisinya.
Dengan adanya struktur organisasi, maka kedudukan setiap karyawan jelas secara formal. siapa
yang jadi pimpinan, siapa yang jadi bawahan, kepada siapa melapor melalui bagan dalam
struktur. sehingga hal ini akan memudahkan setiap karyawan dalam berkoordinasi satu dengan
yang lainnya untuk menghinari missed communication.
PENGELOLAAN BENGKEL SEPEDA MOTOR
KELAS XII TBSM
By PUNGGA FEBRIANSYAH
3. Kejelasan jalur hubungan kerja antar karyawan
Dalam bagan struktur organisasi akan terlihat jelas hubungan kerja dalam melakukan tugas dan
tanggung jawab dalam menyelesaikan pekerjaan sehingga lebih efektif.
Adanya Struktur organisasi, maka kedudukan setiap karyawan jelas. mana atasan dan mana
bawahan, sehingga pengendalian karyawan dalam perusahaan akan lebih jelas dalam
pelaksanaannya. Atasan akan mudah mengkoordinasi bawahannya dan mengevaluasi kinerja
bawahannya sesuai dengan jalur organisasi. Fungsi dan tanggung jawab masing-masing anggota
dikendalikan dan dievaluasi oleh atasannya berdasarkan alur hubungan kerja dalam struktur
organisasi.
- Menyusun atu merinci jenis pekerjaan yang ada dibengkel untuk mencapai tujuan bengkel
- Membagi jenis pekerjaan dalam aktivitas bengkel secara dan mengkualifikasikannya
- Mengkombinasikan pekerjaan yang sudah dikelompokan untuk dibagi - bagi pada setiap posisi
dalam organisasi
- Menetapkan mekanisme untuk koordinasi pekerjaan tiap anggota organisasi
STRUKTUR ORGANISASI
1. Manager
Tugas : Mengontrol, mengevaluasi semua sistem yang diterapkan dibengkel, membuat rencana
pengembangan bengkel, mengembangkan SDM untuk meningkatkan kualitas kerja.
Fungsi : Orang yang langsung berhubungan dengan konsumen untuk melayani dan menerima
konsumen
Tanggung Jawab : Menjamin operasional bengkel dengan baik, Menjaga hasil kualitas kerja
bawahan, mengantisipasi kebutuhan konsumen, mengevaluasi dan melaporkan kondisi bengkel
pada atasan, mengkoordinsi pekerjaan.
3. Kepala Mekanik
Tanggung jawab : Mengontrol pekerjaan teknisi untuk menjamin kualitas kerja teknisi
Tugas : Membagi pekerjaan terhadap mekanik, membantu pekerjaan mekanik apabila terdapat
kesulitan, menyerahkan work order kepada mekanik, menyerahkan spart part yang dibutuhkan
mekanik, mengefisiensikan waktu pengerjaan mekanik.
4. Admint service
Tugas : Membuat work order / surat perintah kerja dengan benar, membuat laporan harian dan
bulanan, mencatat pendapatan dan pengeluaran kas, membuat tagihan biaya pekerjaan service
dan penjuakan part, membuat data base pelanggan
Fungsi : Pengadaan stock, penjualan stock dan mengontrol stock spare part
Tugas : Mengeluarkan stock sesuai permintaan dalam surat perintah kerja, mencata
pengeluaran stock, mencatat pengadaan stock, mengontrol ketersedian stock, membuat
laporan penjualan, melkukan order stock sesuai kebutuhan
Fungsi : Menata penempatan stock, mengeluarkan stock sesuai permintaan, mengntrol stock
Tanggung Jawab : menjaga, memelihara kelengkapan ketersedian stock spare part dalam
gudang
Tugas : Mengeluarkan stock sesuai surat perintah kerja dan pemesanan, mengontrol
ketersediaan stock, menempatkan stock sesuai part lokasi, membuat laporan harian dan
bulanan penjualan
7. Teknisi 1, 2, 3
Tanggung jawab : Menjaga dan memelihara inventaris kelengkapan tools, menjaga kualitas
kerja dengan baik, melaporkan kondisi kelengkapan toools
Tugas : Melaksanakan pelayanan service sesuai surat perintah kerja dengan baik, menggunakan
peralatan sesuai fungsinya, memelihara kebersihan area kerja , pakaian, pit servis dan tools.