Laboratorium/Bengkel
Tujuan :
Peserta mampu mengatur tata letak bahan, peralatan, dan fasilitas serta perkakas
dan suku cadang laboratorium/bengkel.
Peserta mampu mengatur tata letak bahan, suku cadang, dan perkakas untuk
pemeliharaan laboratorium/bengkel.
Isi Materi:
Pengaturan Penyimpanan Bahan, Peralatan, Perkakas dan Suku Cadang Lab.disusun oleh Budi Martono Page 1
II. Pengaturan tata letak bahan, peralatan, dan fasilitas serta perkakas dan suku
cadang bengkel/laboratorium
Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) memiliki suatu keistimewaan yang tidak dimiliki
oleh sekolah – sekolah umum. Adapun salah satu keistimewaan tersebut adalah berupa
sarana dan prasarana bengkel yang berfungsi dalam penyelenggaraan pendidikan
keterampilan teknologi (Martanti, 2009).
Pengertian bengkel/laboratorium begitu luas, bila ditinjau dari jenis kegiatan yang
dilakukan dan sarana yang digunakan, antara lain yaitu:
1. sebagai tempat untuk meningkatkan keterampilan;
2. sebagai tempat melakukan kegiatan dalam pembuatan sesuatu mulai dari bahan
baku sampai menjadi barang jadi; dan
3. sebagai tempat melakukan perbaikan sesuatu barang/peralatan yang rusak
sehingga berfungsi kembali.
Selain gedung utama yang bernama bengkel/laboratorium, masih perlu ditunjang dengan
ruangan – ruangan lain yaitu:
1. ruang guru/instruktur;
2. ruang penjelasan/teori/tutorial;
3. ruang alat;
4. ruang juru bengkel/teknisi/toolman;
Pembahasan pengaturan tata letak bahan, peralatan, dan fasilitas serta perkakas dan
suku cadang bengkel/laboratorium ini hanya dalam ruang lingkup mata pelajaran
Kompetensi Kejuruan pada Program Keahlian Teknik Konstruksi dan Properti di SMK
(sumber: https://www.smkn3metro.sch.id/v1/pages/teknik-konstruksi-dan-properti),
Pengaturan Penyimpanan Bahan, Peralatan, Perkakas dan Suku Cadang Lab.disusun oleh Budi Martono Page 2
sebagai berikut:
1. Menghitung konstruksi bangunan gedung sederhana sesuai dengan tata aturan
dalam perhitungan konstruksi bangunan;
2. Membuat gambar pelaksanaan konstruksi;
3. Menyusun Rencana Anggaran Biaya (RAB) konstruksi, meliputi mengindentifikasi
jenis bahan konstruksi, melakukan analisa satuan bahan dan upah kerja, serta
menghitung RAB konstruksi gedung, bangunan air, jalan dan jembatan;
4. Manajemen Konstruksi;
5. Pekerjaan Pengukuran Konstruksi;
6. Membuat gambar pelaksanaan konstruksi;
7. Menyusun Rencana Anggaran Biaya (RAB) konstruksi;
8. Menggunakan peralatan tangan dan mekanik listrik pada konstruksi batu beton;
9. Melaksanakan pemeriksaan bahan bangunan;
10. Melaksanakan pekerjaan perancah dan scaffolding;
Dari uraian di atas maka bisa disimpulkan bahwa mata pelajaran Kompetensi
Kejuruan dan materi produktif pada SMK Program Keahlian Teknik Konstruksi dan
Properti menggunakan fasilitas bengkel/laboratorium, sebagai berikut:
Pengaturan Penyimpanan Bahan, Peralatan, Perkakas dan Suku Cadang Lab.disusun oleh Budi Martono Page 3
1. Bengkel Plambing
2. Laboratorium/Studio Gambar Bangunan
3. Bengkel Batu dan Beton
4. Bengkel Konstruksi Kayu
Berikut ini contoh-contoh tata letak bahan, peralatan, dan fasilitas serta perkakas dan
suku cadang bengkel/laboratorium yang ada di Program Keahlian Teknik Konstruksi,
Properti dan Geomatika, BBPPMPV BOE Malang maupun referensi dari internet:
Ada berbagai bentuk tempat menata dan menyimpan peralatan tangan maupun
mesin portable, antara lain menyimpan dan menata peralatan tangan dalam kotak
alat dapat jinjing (portable), kotak alat dorong, kotak alat gantung. Kotak alat dapat
jinjing dan kotak alat dorong ada yang terbuat dari kayu maupun dari pelat baja.
Kotak alat dapat jinjing (portable) untuk menyimpan peralatan tangan maupun mesin
portable dapat dirancang dan dibuat sendiri menurut kebutuhan. Salah satu contoh
kotak alat dapat jinjing untuk menyimpan peralatan tangan kerja kayu seperti terlihat
pada Gambar 1.
Untuk mesin portable atau peralatan lainnya dapat disimpan pada kotak (box)
berbahan pelat baja yang diperoleh pada saat pembelian mesin portable tersebut
seperti terlihat pada Gambar 2.2.
Pengaturan Penyimpanan Bahan, Peralatan, Perkakas dan Suku Cadang Lab.disusun oleh Budi Martono Page 4
Gambar 2.2. Kotak mesin portable
Sumber: Bengkel Kayu BBPPMPV BOE Malang
Kotak alat dorong bisa juga dirancang dan dibuat sendiri sesuai dengan jumlah dan
jenis peralatan yang akan disimpan pada kotak alat tersebut sehingga bisa tepat
guna, seperti terlihat pada Gambar 3.
Bisa juga kotak alat dorong dibeli dari fabrikan lengkap dengan peralatan tangan
maupun mesin portable yang telah tersusun dan tersimpan dengan baik dalam kotak
tersebut (Gambar 2.4).
Pengaturan Penyimpanan Bahan, Peralatan, Perkakas dan Suku Cadang Lab.disusun oleh Budi Martono Page 5
Gambar 2.4. Kotak alat dorong lengkap untuk pekerjaan kayu
Sumber: Holztechnik – Fachkunde, Wolfgang Nutsch Dipl.-Ing, Verlag Europa Lehrmittel, 2005
Pengaturan Penyimpanan Bahan, Peralatan, Perkakas dan Suku Cadang Lab.disusun oleh Budi Martono Page 6
Jika peralatan merupakan suatu kesatuan yang pada pemakaianya saling dibutuhkan
atau saling mendukung maka sebaiknya alat tersebut dijadikan satu atau ditempatkan
pada tempat tertentu, hal ini akan memudahkan pemakaian karena ada disatu tempat
yang mudah dijangkau. Isi dan jenis peralatan sangat tergantung pada macam
pekerjaanya, misalnya untuk pekerjaan finishing bangunan gedung tentu berbeda
dengan alat untuk pekerjaan struktur dan lain sebagainya.
Ukuran/dimensi dan jenis bahan dari kotak dapat disesuaikan dengan peralatan yang
akan disimpan di dalamnya serta fungsi dari alat tersebut untuk jenis pekerjaan tertentu.
Gambar 2.6. Kotak alat dari kayu yang dapat dijinjing untuk pekerjaan batu
Sumber: Bengkel Batu-Beton BBPPMPV BOE Malang
Gambar 2.7. Kotak alat baja dapat dijinjing untuk pekerjaan finishing gypsum
Sumber: Bengkel Batu-Beton BBPPMPV BOE Malang
Pengaturan Penyimpanan Bahan, Peralatan, Perkakas dan Suku Cadang Lab.disusun oleh Budi Martono Page 7
Gambar 2.8. Kotak alat dari plastik berbagai ukuran yang sangat fleksibel pemakaiannya
Sumber: Bengkel Batu-Beton BBPPMPV BOE Malang
Pengaturan Penyimpanan Bahan, Peralatan, Perkakas dan Suku Cadang Lab.disusun oleh Budi Martono Page 8
Gambar 2.10 a. Almari alat berbahan kayu lapis untuk peralatan pekerjaan kayu
Sumber: Bengkel Kayu BBPPMPV BOE Malang
Gambar 2.10 b. Almari alat berbahan kayu lapis untuk peralatan pekerjaan kayu
Sumber: Bengkel Kayu BBPPMPV BOE Malang
Penggunaan almari juga harus mempertimbangkan besar dan beratnya alat yang akan
disimpan, jika di dalam almari akan disimpan beberapa macam alat dan ukurannya
berbeda maka pilihlah peralatan yang kecil disimpan paling atas kemudian di bawahnya
yang lebih besar atau berat, begitu seterusnya sehingga pengambilan alat tidak
kesulitan.
Pengaturan Penyimpanan Bahan, Peralatan, Perkakas dan Suku Cadang Lab.disusun oleh Budi Martono Page 9
Gambar 2.11. Almari alat dari besi/baja dengan rak untuk pekerjaan batu
Sumber: Bengkel Batu-Beton BBPPMPV BOE Malang
Tampak peralatan tangan yang ditata dalam almari menurut besar dan beratnya alat,
dan ini juga tergantung rak yang terdapat pada almari tersebut.
Pengaturan Penyimpanan Bahan, Peralatan, Perkakas dan Suku Cadang Lab.disusun oleh Budi Martono Page 10
Gambar 2.12. Penyimpanan alat survey pemetaan pada almari besi/baja dengan rak
Sumber: Lab. Survey dan Pemetaan BBPPMPV BOE Malang
Pengaturan Penyimpanan Bahan, Peralatan, Perkakas dan Suku Cadang Lab.disusun oleh Budi Martono Page 11
Gambar di samping kanan terlihat
sekop ditempatkan sedemikian rupa
sehingga memudahkan jika akan
digunakan sewaktu waktu,
Penempatan sekop bisa dibuat berjajar dengan peralatan yang lain yang hampir sama
kegunaannya
Cara meletakkan cangkul berbeda dengan sekop karena bentuk dari alat tersebut, begitu
juga dengan gancu ditempatkan seperti pada gambar, untuk semua peletakan alat pada
bagian tepi penyangga harus masih ada jarak kira kira 15 cm untuk kestabilan dan
keamanan.
Pengaturan Penyimpanan Bahan, Peralatan, Perkakas dan Suku Cadang Lab.disusun oleh Budi Martono Page 12
Klem F ditempatkan pada rak khusus, karena mempunyai bentuk yang khusus pula, dan
dikumpulkan menurut ukuran panjangnya.
Pengaturan Penyimpanan Bahan, Peralatan, Perkakas dan Suku Cadang Lab.disusun oleh Budi Martono Page 13
III. Pengaturan tata letak bahan, suku cadang, dan perkakas untuk pemeliharaan
laboratorium/bengkel
Pada dasarnya pengaturan tata letak bahan, suku cadang, dan perkakas untuk
pemeliharaan laboratorium/bengkel hampir sama dengan pengaturan tata letak bahan,
peralatan, dan fasilitas serta perkakas dan suku cadang bengkel/laboratorium seperti
yang sudah dijelaskan pada huruf Romawi II di atas.
Pengaturan Penyimpanan Bahan, Peralatan, Perkakas dan Suku Cadang Lab.disusun oleh Budi Martono Page 14
Referensi :
3. https://kbbi.web.id/atu
4. https://www.smkn3metro.sch.id/v1/pages/teknik-konstruksi-dan-properti
6. https://asyraafahmadi.com/in/pengetahuan/spesialisasi/perkakas-mesin/alat-
pertukangan-manual/
7. https://indonesian.alibaba.com/product-detail/machinery-maintenance
8. https://cooperatornews.com/article/what-every-apartment-dweller-needs-in-their-
toolbox/full
Pengaturan Penyimpanan Bahan, Peralatan, Perkakas dan Suku Cadang Lab.disusun oleh Budi Martono Page 15