Anda di halaman 1dari 30

BAHAN AJAR 1

PERENCANAAN PEMANFAATAN
LABORATORIUM/BENGKEL SEKOLAH

DIREKTORAT PEMBINAAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIKDASMEN


DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
TAHUN 2018
PETUNJUK PENGGUNAAN BAHAN AJAR 1
PENGEMBANGAN KARIER TEKNISI LABORATORIUM/BENGKEL

1. Bahan ajar ini menyediakan bahan ajar yang meliputi 5 (lima) dimensi, yaitu:
1.1. Merencanakan kebutuhan bahan, peralatan, dan suku cadang laboratorium/bengkel.
1.2. Memanfaatkan katalog sebagai acuan dalam merencanakan bahan, peralatan, dan suku
cadang laboratorium/bengkel.
1.3. Membuat daftar bahan, peralatan, dan suku cadang yang diperlukan laboratorium/bengkel.
1.4. Merencanakan kebutuhan bahan dan perkakas untuk perawatan dan perbaikan peralatan
laboratorium/bengkel;
1.5. Membuat jadwal perawatan dan perbaikan peralatan laboratorium/bengkel

2. Untuk memeroleh hasil belajar yang maksimal, ada beberapa langkah yang perlu dilaksanakan
antara lain:
2.1. Baca dan pahami dengan saksama uraian-uraian materi yang ada pada masing-masing
kegiatan belajar. Bila ada materi yang kurang jelas, peserta bimbingan teknis dapat bertanya
pada instruktur yang mengampu kegiatan belajar.
2.2. Instruktur, moderator atau panitia berperan sebagai fasilitator dan pengarah dalam semua
materi di bahan ajar ini, sehingga diharapkan dapat terjadi komunikasi timbal balik yang
efektif dalam mempercepat proses penguasaan kompetensi peserta bimtek.
2.3. Kerjakan setiap tugas formatif (soal latihan) untuk mengetahui seberapa besar pemahaman
yang telah dimiliki terhadap materi-materi yang dibahas dalam setiap kegiatan belajar.
2.4. Untuk kegiatan belajar yang terdiri dari teori dan praktik, perhatikanlah hal-hal berikut ini :
2.4.1. Perhatikan petunjuk-petunjuk keselamatan kerja yang berlaku.
2.4.2. Pahami setiap langkah kerja (prosedur praktikum) dengan baik.
2.4.3. Gunakan alat sesuai prosedur pemakaian yang benar.
2.4.4. Untuk melakukan kegiatan praktikum yang belum jelas, harus meminta
ijin instruktur atau panitia terlebih dahulu.
2.4.5. Setelah selesai, kembalikan alat dan bahan ke tempat semula.
2.4.6. Jika belum menguasai level materi yang diharapkan, peserta bimtek
2.4.7. Bertanya kepada guru atau instruktur yang mengampu materi yang bersangkutan.

Perencanaan Pemanfaatan Laboratorium/Bengkel Sekolah ii dari 34 halaman


KATA PENGANTAR

Laboratorium/bengkel sekolah perlu dikelola dengan optimal karena memiliki peran


dalam optimalisasi proses pembelajaran melalui penyelenggaraan berbagai fungsi yang
meliputi fungsi layanan, pengadaan/pengembangan media pembelajaran, penelitian dan
pengembangan, serta lain yang relevan. Selain itu, laboratorium/bengkel dapat menjadi wahana
pelatihan peserta didik untuk mengembangkan keterampilan ilmiah seperti mencari,
mengumpulkan, mengamati, bereksperimen, dan menyimpulkan data yang telah ada.
Dalam rangka mewujudkan tenaga kependidikan yang profesional, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan telah mengeluarkan kebijakan terkait dengan pengembangan
karier tenaga kependidikan, salah satunya tenaga laboratorium sekolah. Keberadaan tenaga
laboratorium sekolah merupakan bagian integral dari kegiatan pembelajaran yang fungsinya
memberikan pelayanan untuk membantu tercapainya tujuan pendidikan di sekolah.
Untuk itu pembinaan dan pengembangan karier tenaga laboratorium menjadi kebutuhan
yang harus dilakukan. Pembinaan karier dimaksudkan untuk menjaga dan meningkatkan
profesionalitas dalam melaksanakan tugasnya, di samping itu juga akan berdampak pada
peningkatan kinerja, peningkatan kompetensi dan pemberian tunjangan tenaga laboratorium
sekolah.
Bimbingan teknis pengembangan karier laboran ini salah satu upaya untuk mencapai
tujuan tersebut di atas. Oleh karena itu disusunlah Bahan ajar ini agar menjadi bahan dan materi
sebagai refrensi bimtek.
Kami mengucapkan terima kasih kepada tim penyusun dan pihak lain yang telah
berpartisipasi dalam penyusunan bahan ajar ini.

Jakarta, Maret 2018


Direktur,

Dr.Drs. Bambang Winarji.M.Pd


NIP 196101261988031002

Perencanaan Pemanfaatan Laboratorium/Bengkel Sekolah i dari 34 halaman


DAFTAR ISI

Halaman
PETUNJUK PENGGUNAAN BAHAN AJAR 1 PENGEMBANGAN KARIER TEKNISI
LABORATORIUM/BENGKEL ............................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ............................................................................................................................. i
DAFTAR ISI ........................................................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................................. iii
DAFTAR TABEL .................................................................................................................................. iv
TOPIK 1 MERENCANAKAN KEBUTUHAN BAHAN, PERALATAN, DAN SUKU CADANG
LABORATORIUM/BENGKEL ..............................................................................................................1
1.1. Pengertian Perencanaan..........................................................................................................1
1.2. Tujuan dan Manfaat Perencanaan ..........................................................................................2
1.3. Merencanakan Kebutuhan Bahan Laboratorium/Bengkel .....................................................2
TOPIK 2 MEMANFAATKAN KATALOG SEBAGAI ACUAN DALAM MERENCANAKAN
BAHAN, PERALATAN, DAN SUKU CADANG LABORATORIUM ................................................6
2.1. Pengertian Katalog ..................................................................................................................6
2.1. Memanfaatkan Katalog ...........................................................................................................7
TOPIK 3 MEMBUAT DAFTAR BAHAN, PERALATAN, DAN SUKU CADANG YANG
DIPERLUKAN LABORATORIUM/BENGKEL ...................................................................................9
3.1. Daftar Bahan, Peralatan dan Suku Cadang .............................................................................9
3.2. Pengusulan bahan, peralatan, dan suku cadang ......................................................................1
TOPIK 4 MERENCANAKAN KEBUTUHAN BAHAN DAN PERKAKAS UNTUK PERAWATAN
DAN PERBAIKAN PERALATAN LABORATORIUM/BENGKEL ....................................................6
4.1. Pengertian Perawatan ..............................................................................................................6
4.2. Tujuan Perawatan....................................................................................................................7
TOPIK 5 MEMBUAT JADWAL PERAWATAN DAN PERBAIKAN PERALATAN
LABORATORIUM/BENGKEL ............................................................................................................13
LATIHAN KERJA: ...............................................................................................................................15

Perencanaan Pemanfaatan Laboratorium/Bengkel Sekolah ii dari 34 halaman


DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Contoh kebutuhan bahan laboratorium ..................................................................... 5


Gambar 2. Contoh kebutuhan alat laboratorium ........................................................................ 5
Gambar 3. Contoh katalog bahan laboratorium/bengkel ............................................................ 6
Gambar 4. Contoh katalog peralatan laboratorium/bengkel ....................................................... 8
Gambar 5. Peralatan praktikum bengkel elektronika ................................................................. 2
Gambar 6. Gelas ukur untuk praktikum IPA .............................................................................. 4
Gambar 7. Peralatan bengkel mesin dan otomotif ...................................................................... 4
Gambar 8. Mikroskop untuk praktikum biologi ......................................................................... 5
Gambar 9. Peralatan untuk perawatan ........................................................................................ 6
Gambar 10. Kuas permbersih peralatan ..................................................................................... 7
Gambar 11. Lemari penyimpanan peralatan dan bahan laboratorium........................................ 9
Gambar 12. Kegiatan perawatan alat laboratorium .................................................................. 11

Perencanaan Pemanfaatan Laboratorium/Bengkel Sekolah iii dari 34 halaman


DAFTAR TABEL

Tabel 1. Rencana kebutuhan bahan praktikum biologi .............................................................. 3


Tabel 2. Rencana kebutuhan bahan di laboratorium/bengkel..................................................... 4
Tabel 3. Contoh daftar inventaris bahan dan peralatan laboratorium/bengkel ........................... 1
Tabel 4. Contoh Daftar Kebutuhan Bahan dan Peralatan Laboratorium/Bengkel ..................... 2
Tabel 5. Contoh daftar kebutuhan bahan praktikum .................................................................. 3
Tabel 6. Contoh daftar kebutuhan peralatan praktikum ............................................................. 3
Tabel 7. Contoh daftar kebutuhan alat dan bahan untuk perawatan ......................................... 12
Tabel 8. Contoh daftar kebutuhan alat dan bahan untuk perbaikan peralatan laboratorium .... 12
Tabel 9. Contoh Jadwal Perawatan Alat Laboratorium............................................................ 14

Perencanaan Pemanfaatan Laboratorium/Bengkel Sekolah iv dari 34 halaman


TOPIK 1
MERENCANAKAN KEBUTUHAN BAHAN, PERALATAN,
DAN SUKU CADANG LABORATORIUM/BENGKEL

1.1. Pengertian Perencanaan


Secara umum definisi perencanaan adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan
sebelum melakukan tindakan penyelenggaraannya. Hal itu meliputi serangkaian
keputusan termasuk penentuan tujuan, kebijaksanaan, membuat program, menentukan
metode, prosedur serta menetapkan jadwal waktu pelaksanaan. Orang yang melakukan
kegiatan perencanaan disebut perencana (planner) dan pernyataan suatu keinginan yang
hendak dicapai disebut rencana (plan). Dari definisi tersebut dapat dipahami bahwa
perencanaan merupakan taraf permulaan dari setiap proses penyelenggaraan suatu
kegiatan. Tanpa ada perencanaan suatu kegiatan tidak akan memiliki pedoman yang
menunjukkan arah maupun ukuran untuk menilai tingkat keberhasilan kegiatan itu.
Perencanaan mengandung perbuatan melihat ke depan, memikirkan jauh
sebelumnya dan menggambarkan lebih dahulu sebagai dasar untuk proses
penyelenggaraan mencapai tujuan yang dikejar.
Perencanaan adalah suatu putusan yang menyeluruh dan lazimnya merupakan gambaran
yang memuat berbagai ketegasan mengenai:
a) What, apa yang akan dikerjakan (materinya).
b) Why, mengapa justru itu yang dikerjakan (dasar pertimbangannya).
c) Who, siapa yang akan mengerjakannya(pelaksananya)
d) Where, dimana akan dikerjakan (tempat/lokasinya)
e) When, kapan akan dikerjakan (waktunya)
f) How, bagaimana mengerjakannya (tata kerja serta peralatannya)

Keenam pertanyaan ini dapat menjadi parameter untuk membuat perencanaan


dengan baik. Jadi karakteristik rencana yang baik sebenarnya mencakup persoalan 5 w
+ 1 H yang biasa disebut dengan dalil R. Kipling. Dengan demikian, perencanaan adalah
suatu kegiatan yang dilakukan sebelum melakukan tindakan penyelenggaraannya,
meliputi: pemikiran/ramalan yang rasional dan berdesarkan fakta dan/atau perkiraan
yang mendekat sebagai persiapan untuk tindakan kemudian. Hasil dari perencanaan
ialah rencana (plan).

Perencanaan Pemanfaatan Laboratorium/Bengkel Sekolah 1 dari 34 halaman


1.2. Tujuan dan Manfaat Perencanaan

Wilson dan Saragih (1982) mengemukakan manfaat dari perencanaan ini sebagai
berikut.
a. Perencanaan itu penting karena di dalamnya digariskan secara jelas dan tepat
tujuan-tujuan baik yang berjangka panjang maupun yang berjangka pendek dan
digariskan pula apa saja yang harus dilakukan agar tercapai tujuan itu.
b. Perencanaan itu merupakan petunjuk jalan (guide) bagi seluruh anggota organisasi
yang ikut serta dalam pelaksanaan perencanaan itu. Dengan adanya perencanaan
dapat selalu dipegang oleh segenap anggota sehingga arah usaha yang
bersangkutan menjadi jelas. Selain itu memudahkan terlaksananya koordinasi
hubungan kerjasama antara berbagai bagian atau anggota dalam organisasi.
c. Perencanaan bukan suatu karya yang sekaligus saja selesai tetapi suatu proses
yang terus menerus. Oleh karena itu setiap perencanaan harapannya selalu dapat
memberikan perhatian yang terus menerus untuk menunjukkan dan mempertinggi
praktik dan cara bekerja para anggota organisasinya.
d. Perencanaan itu merupakan alat pengendalian (= means of control) untuk
mengendalikan/mengawasi pelaksanaannya.
e. Perencanaan yang baik menjamin penggunaan berbagai sumber yang tersedia
(manusia, keuangan, alat, dan lain-lain) secara teratur, efektif, ekonomis, serta
dapat menghindarkan pemborosan yang tidak perlu.

1.3. Merencanakan Kebutuhan Bahan Laboratorium/Bengkel

Setiap awal tahun pelajaran, teknisi membantu kepala laboratorium/bengkel


menyusun rencana kebutuhan bahan laboratorium/bengkel yang mencakup jenis dan
tipe bahan serta kebutuhan fasilitas pendukung laboratorium lainnya (seperti peralatan
K3 dan anggaran biaya) agar mampu memfasilitasi/melayani seluruh kegiatan
pembelajaran. Pada kegiatan praktikum, menyiapkan bahan biasanya merupakan
kegiatan rutin, berulang dengan siklus harian atau mingguan tergantung jumlah materi
praktikum dan jumlah mata ajaran yang melakukan praktikum di suatu
laboratorium/bengkel. Kegiatan ini juga mencakup pemeriksaan ulang kelengkapan
bahan, menambahkan ulang kekurangannya, dan pengembaliannya ke tempat asal

Perencanaan Pemanfaatan Laboratorium/Bengkel Sekolah 2 dari 34 halaman


setelah praktikum dilaksanakan. Di laboratorium kimia, kegiatan tersebut mencakup
pembuatan larutan dan peneraan ulang konsentrasi larutan.
Kegiatan menyusun kebutuhan bahan laboratorium/bengkel dilakukan di awal
semester sebelum praktikum dilaksanakan, dengan membuat daftar jenis, jumlah, dan
spesifikasi bahan yang dibutuhkan untuk satu mata praktikum selama satu semester
sesuai dengan volume kegiatannya (misal jumlah praktikan dan jumlah kelompok
paralelnya). Hasil dari kegiatan ini adalah tersedianya seluruh (jenis dan jumlah) bahan
umum di meja praktek siswa sesuai daftar cek yang tersedia.

Tabel 1. Rencana kebutuhan bahan praktikum biologi

SMA NEGERI 99 LABORATORIUM BIOLOGI


LOGO Halaman
SEKOLAH RENCANA KEBUTUHAN Nomor IK-
BAHAN PRAKTIKUM Tanggal Berlaku 01 Mei 2017
Status Revisi 00

No Nama Bahan Rumus Kimia Kode Vol Satuan


1 Alkohol 96 % 1 liter C2H5OH 96% TL 1 Ltr
2 Amonium Sulfat 1 Kg NH4SO4 TL 1 Kg
3 Aquades @ 20 ltr H2O TL 1 Jrg
4 Asam Acetat 1 Liter CH3COOH TL 1 Ltr
5 Asam Borax 1 kg H3BO3 TL 1 Kg
6 Asam Indol Asetat 1 liter C10H9O2N TL 1 Ltr
7 Asam Klorida 32 % 1 liter HCl TL 1 Ltr
8 Asam Nitrat 68% 1 liter HNO3 TL 1 Ltr
9 Asam Sulfat 98 % 1 liter H2SO4 TL 1 Ltr
10 Barium Klorida 1 Kg BaCl2 TL 1 Kg
23 Benedict larutan 1 liter TL 1 Ltr
11 Besi Serbuk 1 Kg Fe Serbuk TL 1 Kg
12 Biuret larutan 1 Liter NH2CONHCONH2 TL 1 Ltr
13 Carnoy larutan 1 Liter TL 1 Ltr

Disetujui oleh Dibuat oleh


Kepala Laboratorium Teknisi Laboratorium

Nama. Nama.
NIP NIP/NUPTK

Perencanaan Pemanfaatan Laboratorium/Bengkel Sekolah 3 dari 34 halaman


Tabel di atas adalah contoh daftar rencana kebutuhan bahan pada kegiatan
praktikum biologi pada laboratorium IPA (biologi). Setiap awal semester sebelum
dimulainya kegiatan pembelajaran di laboratorium, teknisi telah menyusun kebutuhan
bahan yang akan digunakan saat pelaksanaan praktikum biologi. Daftar rencana
kebutuhan bahan yang telah disusun selanjutnya dilaporkan kepada kepala
laboratorium/bengkel untuk di verifikasi dan mendapatkan persetujuan. Rencana
kebutuhan bahan di isi secara jelas dan terperinci mulai dari nama bahan, rumus kimia,
kode bahan, volume dan satuan bahan. Rencana kebutuhan bahan tersebut dapat
digunakan oleh kepala laboratorium sebagai usulan pembelian bahan kepada kepala
sekolah jika ternyata persedian bahan yang ada di laboratorium telah habis.

Tabel 2. Rencana kebutuhan bahan di laboratorium/bengkel

SMA NEGERI 99 LABORATORIUM BIOLOGI


Halaman
LOGO SEKOLAH RENCANA KEBUTUHAN Nomor IK-
BAHAN LABORATORIUM Tanggal Berlaku 01 Mei 2017
Status Revisi 00

NAMA HARGA JUMLAH SUMBER


NO. SPESIFIKASI JUMLAH KET
BAHAN SATUAN HARGA REFERENSI

Disetujui Oleh Dibuat Oleh


Kepala Laboratorium Teknisi Laboratorium

Nama. Nama.
NIP NIP/NUPTK

Rencana kebutuhan bahan tersebut harus di dokumentasikan oleh teknisi baik secara
manual atau menggunakan teknologi infomasi.

Perencanaan Pemanfaatan Laboratorium/Bengkel Sekolah 4 dari 34 halaman


Gambar 1. Contoh kebutuhan bahan laboratorium

Gambar 2. Contoh kebutuhan alat laboratorium

Perencanaan Pemanfaatan Laboratorium/Bengkel Sekolah 5 dari 34 halaman


TOPIK 2
MEMANFAATKAN KATALOG SEBAGAI ACUAN
DALAM MERENCANAKAN BAHAN, PERALATAN,
DAN SUKU CADANG LABORATORIUM

2.1. Pengertian Katalog


Penyusunan rencana kebutuhan alat, bahan, dan suku cadang untuk kegiatan
layanan di laboratorium/bengkel adalah hal penting untuk menjamin agar layanan di
laboratorium/bengkel tidak terhenti. Penyusunan rencana kebutuhan bahan
laboratorium/bengkel harus dilakukan secara teliti, cermat, dan tepat. Literatur alat
laboratorium dikenal dengan katalog. Di dalam katalog itu terhimpun secara lengkap
tentang informasi tentang spesifikasi alat hingga harganya. Untuk memperoleh katalog
biasanya dilakukan dengan menyurati perusahaan (supplier) alat laboratorium/bengkel.
Biasanya pihak perusahaan akan memberikan secara cuma-cuma.
Laboratorium/bengkel sebaiknya memiliki katalog alat terbaru karena pada
katalog tersebut industri pabrikan alat laboratorium/bengkel akan memuat produk-
produk terbarunya. Katalog ini digunakan oleh teknisi saat menyusun rencana
kebutuhan bahan di laboratorium/bengkel.

Gambar 3. Contoh katalog bahan laboratorium/bengkel

Perencanaan Pemanfaatan Laboratorium/Bengkel Sekolah 6 dari 34 halaman


2.1. Memanfaatkan Katalog
Sebuah laboratorium IPA/Kimia/Biologi pasti membutuhkan dan menyimpan
bahan-bahan kimia. Sifat kepekaan berbagai bahan sangat penting diketahui oleh teknisi
laboratorium. Ada bahan yang peka terhadap kelembaban, ada pula bahan yang peka
terhadap lingkungan tempat penyimpanan. Beberapa bahan kimia yang memiliki sifat
lebih dari satu jenis tingkat bahaya. Tatacara penyimpanan bahan kimia tersebut harus
didasarkan atas tingkat risiko bahayanya yang paling tinggi. Misalnya benzena memiliki
sifat flammabledan toxic. Sifat dapat terbakar dipandang memiliki risiko lebih tinggi
daripada timbulnya karsinogen. Oleh karena itu penyimpanan benzena harus ditempatkan
pada kabinet tempat menyimpan zat cair flammable daripada disimpan pada kabinet
bahan toxik. Ada jenis bahan kimia yang tidak boleh disimpan dengan bahan kimia lain,
harus disimpan secara khusus dalam wadah sekunder yang terisolasi. Hal ini
dimaksudkan untuk mencegah pencampuran dengan sumber bahaya lain seperti api, gas
beracun, ledakan, atau degradasi kimia.
Oleh karena itu sangat penting bagi teknisi untuk membaca katalog bahan saat
menyusun rencana kebutuhan bahan di laboratorium/bengkel. Dengan katalog tersebut
teknisi memahami bahan yang harus dibeli dalam jumlah sedikit dan alat penyimpanan
yang diperlukan atau teknisi dapat menentukan bahan yang bisa di beli dalam jumlah
banyak. Katalog yang dapat dijadikan referensi dalam menyusun kebutuhan bahan
laboratorium/bengkel adalah katalog yang menyajikan informasi tentang nama bahan,
spesifikasi bahan, fungsi dan sifat bahan, dan tata cara pengelolaan bahan.
Katalog alat-alat laboratorium yang canggih seperti Spectro UV, NMR dibuat
secara khusus untuk setiap komponen alatnya. Seringkali alat canggih merupakan alat ke
perangkatan, sehingga banyak komponen yang harus diperhatikan jangan sampai
terlewatkan. Akibat dari kekurangan komponen kecil, biasanya dapat menyebabkan alat
tersebut tidak dapat dioperasikan. Oleh karena itu terutama dalam pemesanan alat yang
canggih, kerincian spesifikasi alat sangat diperlukan. Perusahaan alat hanya menjual alat
sesuai spesifikasi peralatan yang diajukan pemesan. Jika komponen kecil suatu alat
tercantum dalam spesifikasi yang diusulkan, tetapi waktu pengiriman alat tersebut
ternyata terlewatkan, maka pemesan dapat mengusulkan kembali komponen tersebut
untuk dilengkapi. Di samping itu lengkapnya penulisan spesifikasi alat akan
memudahkan dalam pemesanan suku cadang.

Perencanaan Pemanfaatan Laboratorium/Bengkel Sekolah 7 dari 34 halaman


Gambar 4. Contoh katalog peralatan laboratorium/bengkel

Perencanaan Pemanfaatan Laboratorium/Bengkel Sekolah 8 dari 34 halaman


TOPIK 3
MEMBUAT DAFTAR BAHAN, PERALATAN, DAN SUKU CADANG
YANG DIPERLUKAN LABORATORIUM/BENGKEL

3.1. Daftar Bahan, Peralatan dan Suku Cadang


Setelah menyusun rencana kebutuhan alat, bahan, dan suku cadang, selanjutnya
teknisi membuat daftar bahan, peralatan, dan suku cadang yang diperlukan
laboratorium/bengkel. Daftar tersebut disusun secara sistematis dalam bentuk tabel
daftar alat yang dilengkapi dengan informasi jumlah, jenis, spesifikasi bahan, peralatan,
kondisi alat/bahan dan suku cadang yang diperlukan laboratorium. Bahan dan peralatan
yang diperlukan oleh sebuah laboratorium tidak hanya bahan dan peralatan yang terkait
dengan layanan praktikum siswa. Fasilitas pendukung kegiatan termasuk bahan dan
peralatan laboratorium/bengkel yang perlu dilakukan pencatatan. Fasilitas umum
laboratorium/bengkel antara lain:

1. Meja demonstrasi 16. Telepon/alat komunikasi


lainnya
2. Lemari alat/bahan
17. Kran air/gas
3. Instalasi air
18. Lemari asap
4. Saklar listrik
19. Jam dinding
5. Barometer
20. Termometer ruangan
6. Bak cuci
21. Lemari es
7. Meja komputer
22. Papan tulis
8. Meja praktikum
23. Perkakas bengkel
9. LCD Proyektor
24. Penuntun Praktikum
10. Tangki gas
25. Papan pengumuman
11. Instalasi gas
26. Rak alat/zat
12. Perlengkapan P3K
27. Kursi/bangku
13. Alat penangkal kebakaran
28. Buku penuntun
14. Instalasi listrik
29. Lampu
15. Blower

Perencanaan Pemanfaatan Laboratorium/Bengkel Sekolah 9 dari 34 halaman


Untuk daftar bahan, peralatan, dan suku cadang yang diperlukan
laboratorium/bengkel dapat di buat dalam beberapa format yang berbeda. Daftar yang
dibuat dapat menjadi rujukan kepala laboratorium/bengkel untuk menyampaikan usulan
pengadaan bahan, peralatan, dan suku cadang yang diperlukan laboratorium/bengkel
kepada kepala sekolah.

Tabel 3. Contoh daftar inventaris bahan dan peralatan laboratorium/bengkel

SMK NEGERI 99 BENGKEL OTOMOTIF


LOGO Halaman
SEKOLAH DAFTAR INVENTARIS BAHAN Nomor IK-
DAN PERALATAN Tanggal Berlaku 01 Mei 2017
Status Revisi 00

NAMA KONDISI TAHUN


NO KODE JUMLAH KATEGORI
ALAT/BAHAN BAIK RUSAK MASUK

Disetujui oleh Dibuat oleh


Kepala Laboratorium Teknisi Laboratorium

Nama. Nama.
NIP NIP/NUPTK

3.2. Pengusulan bahan, peralatan, dan suku cadang


Usulan bahan, peralatan, dan suku cadang dapat berupa perbaikan/rehabilitasi
atau pengadaan baru. Mekanisme kerja pengusulan barang dilakukan oleh kepala
laboratorium/bengkel berdasarkan kebutuhan yang diajukan oleh para pembimbing
praktikum kepada kepala laboratorium/bengkel, sedangkan pengisian daftar ini
dilakukan oleh teknisi laboratorium/bengkel. Alur selanjutnya kepala
laboratorium/bengkel melaporkan kepada wakil kepala sekolah/kepala sekolah. Oleh
karena itu untuk memudahkan perencanaan setiap laboratorium minimal di sekolah
harus memiliki katalog barang, alat, maupun katalog zat. Dalam pengusulan, spesifikasi

Perencanaan Pemanfaatan Laboratorium/Bengkel Sekolah 1 dari 34 halaman


barang/alat/zat mempunyai fungsi yang sangat penting. Jika barang yang diterima tidak
sesuai dengan pangajuan, pemesan mempunyai dasar yang kuat untuk menolak barang
tersebut. Daftar ditunjukkan seperti di bawah ini:

Tabel 4. Contoh Daftar Kebutuhan Bahan dan Peralatan Laboratorium/Bengkel

SMK NEGERI 99 BENGKEL OTOMOTIF


LOGO Halaman
SEKOLAH DAFTAR KEBUTUHAN BAHAN Nomor IK-
DAN PERALATAN Tanggal Berlaku 01 Mei 2017
Status Revisi 00
SPESIFIKASI ESTIM
KODE NAMA ALAT
NO JUMLAH ASI
ALAT/BAHAN DAN BAHAN MEREK UKURAN PABRIKAN
HARGA

Disetujui oleh Dibuat oleh


Kepala Laboratorium Teknisi Laboratorium

Nama. Nama.
NIP NIP/NUPTK

Gambar 5. Peralatan praktikum bengkel elektronika

Sumber:Nastiti,MAN IC

Perencanaan Pemanfaatan Laboratorium/Bengkel Sekolah 2 dari 34 halaman


Tabel 5. Contoh daftar kebutuhan bahan praktikum

SMK NEGERI 99 BENGKEL OTOMOTIF


Halaman
LOGO SEKOLAH DAFTAR KEBUTUHAN Nomor IK-
BAHAN PRAKTIKUM Tanggal Berlaku 01 Mei 2017
Status Revisi 00

JUDUL JUMLAH
NO NAMA BAHAN SPESIFIKASI
PERCOBAAN KEBUTUHAN ADA KURANG

Disetujui Oleh Dibuat Oleh


Kepala Laboratorium Teknisi Laboratorium

Nama. Nama.
NIP NIP/NUPTK

Tabel 6. Contoh daftar kebutuhan peralatan praktikum

SMK NEGERI 99 BENGKEL OTOMOTIF


Halaman
LOGO SEKOLAH DAFTAR KEBUTUHAN Nomor IK-
PERALATAN PRAKTIKUM Tanggal Berlaku 01 Mei 2017
Status Revisi 00

JUDUL JUMLAH
NO NAMA ALAT SPESIFIKASI
PERCOBAAN KEBUTUHAN ADA KURANG

Disetujui Oleh Dibuat Oleh


Kepala Laboratorium Teknisi Laboratorium

Nama. Nama.
NIP NIP/NUPTK

Perencanaan Pemanfaatan Laboratorium/Bengkel Sekolah 3 dari 34 halaman


Gambar 6. Gelas ukur untuk praktikum IPA

Sumber:Nastiti,MAN IC

Gambar 7. Peralatan bengkel mesin dan otomotif

Perencanaan Pemanfaatan Laboratorium/Bengkel Sekolah 4 dari 34 halaman


Gambar 8. Mikroskop untuk praktikum biologi

Perencanaan Pemanfaatan Laboratorium/Bengkel Sekolah 5 dari 34 halaman


TOPIK 4
MERENCANAKAN KEBUTUHAN BAHAN DAN PERKAKAS
UNTUK PERAWATAN DAN PERBAIKAN PERALATAN
LABORATORIUM/BENGKEL

4.1. Pengertian Perawatan


Perawatan secara definisi adalah semua aktivitas untuk mempertahankan
fasilitas, peralatan, dan bahan sehingga dapat bekerja/berfungsi dengan baik secara
teratur sehingga sistem dapat berfungsi sebagai mana seharusnya. Untuk peralatan yang
ada di laboratorium/bengkel umumnya siklus/periode perawatan antar alat dan antar
bagian/komponen alat berbeda-beda tergantung kondisi alat seperti umur pakai, dan
tingkat penggunaanya. Periode perawatan alat dan komponennya bisa bersifat harian,
mingguan, bulanan, triwulan, dan seterusnya. Teknisi/laboran/PLP harus menetapkan
program/jadwal perawatan seluruh peralatan yang ada di laboratorium tempatnya
bekerja sesuai instruksi kerja perawatannya. Isi program ini menetapkan periode
perawatan terhadap setiap komponen alat dan personil yang ditugaskan. Kegiatan ini
dilakukan setahun, menyeluruh terhadap peralatan yang ada.
Bahan yang ada di laboratorium/bengkel bisa saja beberapa bahan umum
bersifat stabil sehingga tidak memerlukan program tertulis untuk proses perawatannya.
Akantetapi kebanyakan bahan umum di laboratorium/bengkel memiliki masa
kedaluarsa, bahkan lebih cepat rusak jika tidak ditangani secara semestinya.

Gambar 9. Peralatan untuk perawatan

Perencanaan Pemanfaatan Laboratorium/Bengkel Sekolah 6 dari 34 halaman


4.2. Tujuan Perawatan
Kegiatan perawatan peralatan dan bahan laboratorium/bengkel dilakukan
dengan tujuan:
1. Menjamin seluruh fasilitas, peralatan dan bahan di laboratorium/bengkel berada
dalam kondisi siap pakai, meminimalisasi kerusakan dan mampu dioperasikan
dengan baik.
2. Memberikan keamanan dan kesehatan bagi pengguna peralatan dan bahan tersebut.
3. Memperpanjang usia pakai peralatan dan bahan tersebut serta meminimalkan biaya
perbaikan.
4. Menghasilkan pengukuran yang reliabel dan mengurangi kelambatan waktu
pelaporan hasil pengujian.
Salah satu bentuk kegiatan perawatan adalah perbaikan alat dan bahan.
Perawatan ini dilakukan ketika sudah terjadi kerusakan pada mesin atau peralatan kerja
sehingga mesin tersebut tidak dapat beroperasi secara normal atau terhentinya
operasional secara total dalam kondisi mendadak.
Selain perbaikan, kegiatan menata, menyimpan peralatan dan bahan juga
merupakan bagian penting dari perawatan. Kegiatan ini dilakukan secara periodik sesuai
jadwal terhadap seluruh peralatan dan bahan yang ada di laboratorum/bengkel, pasca
pemakaian dalam rangka memfasilitasi kegiatan pendidikan, penelitian atau pengabdian
kepada masyarakat. Kegiatan ini juga mencakup bagi peralatan dan bahan yang tidak
digunakan. Hasil kegiatan ini adalah seluruh peralatan dan bahan yang tidak/telah
digunakan harus bersih dari kotoran/sisa bahan yang menempel, disimpan, dan
ditelatakan seperti semula sehingga siap untuk digunakan kembali pada kegiatan
laboratorium/bengkel selanjutnya. Kegiatan ini harus dilakukan sesuai SOP yang
tersedia terutama menyangkut bahan dan peralatan bantu yang digunakan untuk
membersihkan serta cara membersihkannya agar fungsi kerja alat tetap terjaga.

Gambar 10. Kuas permbersih peralatan

Perencanaan Pemanfaatan Laboratorium/Bengkel Sekolah 7 dari 34 halaman


Di laboratorium/bengkel terdapat berbagai macam fasilitas umum
laboratorium/bengkel maupun peralatan dan bahan praktikum. Beberapa contoh
penataan fasilitas umum laboratorium/bengkel sudah dikemukakan sebelumnya. Pada
bagian ini pembahasan difokuskan pada penataan alat. Beberapa hal yang harus menjadi
pertimbangan di dalam penataan alat terutama cara penyimpanannya, diantaranya
adalah :
1. Fungsi alat

2. Kualitas alat termasuk kecanggihan dan ketelitian

3. Keperangkatan

4. Nilai/harga alat

5. Kuantitas alat termasuk kelangkaannya

6. Sifat alat termasuk kepekaan terhadap lingkungan

7. Bahan dasar penyusun alat, dan

8. Bentuk dan ukuran alat

9. Bobot /berat alat

Pada praktiknya untuk melakukan penataan dan penyimpanan alat tidak dapat
digunakan secara mutlak menurut fungsinya saja atau menurut kecanggihan dan
sifatnya saja. Cara terbaik adalah dengan mengkombinasikan di antara aspek-aspek
tersebut. Ketidakmutlakan dalam menerapkan aspek di atas dalam menentukan
penataan alat sangat tampak sekali dalam mata pelajaran sains lainnya seperti fisika dan
biologi. Dalam laboratorium fisika penataan alat seringkali dikelompokkan atas dasar
jenis percobaan seperti alat-alat untuk percobaan listrik, magnet, optik, panas, cahaya
dan seterusnya. Alat-alat di laboratorium biologi dikelompokkan secara khusus pula
seperti penataan untuk alat-alat genetika, ekologi, fisiologi, awetan, serta gambar.
Berkaitan dengan alat laboratorium/bengkel kimia, neraca analitik digital
dan student spectrophotometer dapat dikategorikan sebagai alat ukur canggih dan teliti.
Oleh karena itu alat seperti ini harus menjadi pertimbangan pertama dalam
penyimpanan dan penataannya dibandingkan dengan peralatan lainnya.

Perencanaan Pemanfaatan Laboratorium/Bengkel Sekolah 8 dari 34 halaman


Gambar 11. Lemari penyimpanan peralatan dan bahan laboratorium

Hal lain yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan dan penataan alat/bahan
adalah kuantitasnya. Alat canggih tentu mahal harganya sehingga kuantitasnya sedikit
dan termasuk alat langka. Alat langka diperlukan pengamanan yang lebih baik, misalnya
disimpan dalam lemari atau ruangan yang terkunci. Dalam penggunaannya, alat seperti
ini tidak boleh digunakan oleh sembarang orang. Jika memungkinkan ada petugas yang
dilatih dan diberi tanggung jawab secara khusus untuk menanganinya. Demikian pula
untuk alat yang jumlahnya cukup banyak biasanya alat tersebut frekuensi penggunannya
cukup tinggi dan melibatkan banyak pengguna. Oleh karena itu penyimpanan alat ini
harus ditempatkan pada lemari besar dan berada pada lokasi yang tidak banyak
rintangan yang mengganggu sirkulasi peminjaman atau pengembalian dari pengguna.
Cara lain, penyimpanan alat yang jumlahnya banyak dilakukan dengan
mendistribusikan pada lemari-lemari pengguna yang dilengkapi kunci.
Sifat kepekaan alat juga sangat penting diketahui oleh teknisi
laboratorium/bengkel. Ada alat yang peka terhadap kelembaban seperti mikroskop. Ada
pula alat yang peka terhadap getaran dan panas seperti neraca analitik. Alat yang peka
terhadap kelembaban terutama di daerah dingin, sekalipun alat tersebut disimpan dalam
lemari secara tertutup, besar kemungkinan alat tersebut akan ditumbuhi jamur. Lensa
objektif dan okuler pada mikroskop cepat berjamur di daerah lembab.
Cara mencegah pengaruh kelembaban ini adalah dengan memasang lampu
listrik pada lemari penyimpanan. Mikroskop harus selalu disimpan di dalam petinya
yang dilengkapi adsorben silika gel. Demikian pula neraca analitik ayun peka sekali
terhadap adanya getaran. Keberadaan getaran menyulitkan dalam pengukuran dan

Perencanaan Pemanfaatan Laboratorium/Bengkel Sekolah 9 dari 34 halaman


akibatnya hasil pengukuran menjadi tidak akurat. Oleh karena itu neraca analitik harus
disimpan pada meja permanen. Begitu pula karena neraca peka terhadap suhu terutama
suhu tinggi maka penimbangan jangan dilakukan terhadap benda panas.
Dalam penyimpanan dan penataan alat perlu diperhatikan pula jenis bahan dasar
penyusun alat tersebut. Dengan diketahuinya bahan dasar dari suatu alat kita dapat
menentukan atau mempertimbangkan penyimpanannya. Alat yang terbuat dari logam
tentunya harus dipisahkan dari alat yang terbuat dari gelas atau porselen. Jadi alat seperti
kaki tiga harus dikelompokkan dengan statif atau klem tiga jari karena ketiganya
memiliki bahan dasar yang serupa, yaitu logam sedangkan gelas kimia dikelompokkan
dengan labu erlemeyer dan labu dasar rata karena bahan dasarnya gelas.
Perawatan tidak hanya dengan memperhatikan bahan dasar dari alat,
penyimpanan alat yang memiliki bahan dasar yang serupa harus ditata kembali. Jika
tempat penyimpanan kaki tiga dan klem tiga jari adalah menggunakan lemari rak,
tahapan rak untuk kaki tiga harus berbeda dengan tahap rak klem tiga jari, tetapi kedua
tahap rak harus berdekatan.
Dari uraian yang telah dikemukakan, penting bagi seorang teknisi
laboratorium/bengkel untuk mengenali dan memahami dengan baik karakteristik dari
masing-masing alat dan bahan agar dapat melakukan penyimpanan dan penataan
alat/bahan laboratorium/bengkel dengan baik dan lancar. Karakteristik dari suatu alat
dinamakan spesifikasi alat. Setiap alat laboratorium/bengkel harus dibuatkan
spesifikasinya, yaitu informasi-informasi yang memberikan gambaran tentang suatu
alat/bahan sehingga dari peciri tersebut secara spesifik alat itu terbedakan dari
alat/bahan lain.
Peralatan dan bahan sederhana tentunya memiliki spesifikasi lebih sederhana
dari alat rumit. Spesifikasi alat ini harus dimuat dalam kartu alat, dimana setiap alat
harus memiliki satu kartu. Jika di suatu laboratorium/bengkel telah dibuatkan kartu-
kartu spesifikasi alat, maka pada saat penyimpanan dan penataan petugas
laboratorium/bengkel harus mencatat data alat pada kartu tersebut.

Perencanaan Pemanfaatan Laboratorium/Bengkel Sekolah 10 dari 34 halaman


Gambar 12. Kegiatan perawatan alat laboratorium

Pelaksanaan kegiatan perawatan dan perbaikan peralatan laboratorium/bengkel


yang telah diuraikan di atas harus dilakukan melalui suatu perencanaan yang benar dan
rinci. Saat penyusunan program perawatan peralatan dan bahan di
laboratorium/bengkel, kepala laboratorium/bengkel dapat menugaskan kepada teknisi
untuk terlebih dahulu melakukan inventarisasi alat dan bahan di laboratorium/bengkel.
Inventarisasi meliputi jumlah, spesifikasi dan kondisi peralatan dan bahan. Penyusunan
rencana perawatan mengacu pada SOP perawatan yang tersedia di
laboratorium/bengkel. Setiap peralatan dan bahan yang ada di laboratorium memiliki
karakteristik dan siklus yang berbeda dalam perawatan maka perlu memperhatikan
instruksi kerja alat dan bahan serta buku manual alat dan bahan. Teknisi pun melakukan
pendataan ketersediaan alat bantu yang akan digunakan untuk melakukan kegiatan
pemeliharaan nanti.
Masing-masing alat dan bahan di laboratorium/bengkel membutuhkan bahan
dan perkakas perawatan yang berbeda. Teknisi menyusun rencana kebutuhan bahan dan
perkakas tersebut pada daftar kebutuhan bahan dan perkakas. Berikut adalah contoh
daftar rencana kebutuhan bahan dan perkakas untuk perawatan dan perbaikan:

Perencanaan Pemanfaatan Laboratorium/Bengkel Sekolah 11 dari 34 halaman


Tabel 7. Contoh daftar kebutuhan alat dan bahan untuk perawatan
peralatan laboratorium
SMK NEGERI 99 BENGKEL OTOMOTIF
Halaman
LOGO SEKOLAH DAFTAR KEBUTUHAN ALAT DAN
Nomor IK-
BAHAN UNTUK PERAWATAN
Tanggal Berlaku 01 Mei 2017
PERALATAN LABORATORIUM
Status Revisi 00

NAMA ALAT DAN SPESIFIKASI ESTIMASI


NO KEGUNAAN JUMLAH
BAHAN MEREK UKURAN PABRIKAN HARGA

Disetujui Oleh Dibuat Oleh


Kepala Laboratorium Teknisi Laboratorium

Nama. Nama.
NIP NIP/NUPTK

Tabel 8. Contoh daftar kebutuhan alat dan bahan untuk perbaikan peralatan laboratorium

SMK NEGERI 99 BENGKEL OTOMOTIF


Halaman
LOGO SEKOLAH DAFTAR KEBUTUHAN ALAT DAN
Nomor IK-
BAHAN UNTUK PERBAIKAN
Tanggal Berlaku 01 Mei 2017
PERALATAN LABORATORIUM
Status Revisi 00

SPESIFIKASI ESTIM
NAMA ALAT
NO KEGUNAAN JUMLAH ASI
DAN BAHAN MEREK UKURAN PABRIKAN
HARGA

Disetujui Oleh Dibuat Oleh


Kepala Laboratorium Teknisi Laboratorium

Nama. Nama.
NIP NIP/NUPTK

Perencanaan Pemanfaatan Laboratorium/Bengkel Sekolah 12 dari 34 halaman


TOPIK 5
MEMBUAT JADWAL PERAWATAN DAN PERBAIKAN PERALATAN
LABORATORIUM/BENGKEL

Untuk membuat jadwal perawatan peralatan dan bahan di laboratorium/bengkel


perlu memperhatikan beberapa komponen antara lain:
1. Nama alat dan bahan
2. Frekuensi waktu
3. Bagian alat yang dilakukan perawatan
4. Metode perawatan
5. Peralatan bantu dan bahan
6. Personil pelaksana
7. Indikator hasil
Saat membuat jadwal perawatan peralatan dan bahan di
laboratorium/bengkel/bengkel, kepala laboratorium/bengkel dapat menugaskan kepada
teknisi untuk terlebih dahulu melakukan inventarisasi alat dan bahan di
laboratorium/bengkel. Inventarisasi meliputi jumlah, spesifikasi dan kondisi peralatan
dan bahan. Pembuatan jadwal perawatan mengacu pada SOP perawatan yang tersedia
di aboratorium/bengkel.
Peralatan dan bahan yang ada di laboratorium/bengkel memiliki karakteristik
dan siklus yang berbeda dalam perawatan makan perlu memperhatikan instruksi kerja
alat dan bahan serta buku manual alat dan bahan. teknisi pun melakukan pendataan
ketersediaan alat bantu yang akan digunakan untuk melakukan kegiatan perawatan
nanti. Jadwal perawatan yang disusun dibahas bersama dengan kepala
laboratorium/bengkel untuk menentukan prioritas pelaksanaannya mengingat kegiatan
perawatan membutuhkan ketersediaan anggaran.
Dalam jadwal perawatan juga ditentukan penanggung jawab pelaksana
perawatan dan hasil yang dicapai dari perawatan tersebut. Hasil dari kegiatan perawatan
menjadi parameter pengukuran tingkat keberhasilan kegiatan perawatan alat dan bahan.
Berikut adalah tahapan penyusunan jadwal perawatan alat dan bahan
Laboratorium/bengkel/bengkel :

Penyusun Verifikasi Validasi


(Kalab/Kabeng,Teknisi/laboran/PLP (Diperiksa oleh kalab/kabeng) (Disetujui oleh Kepala Sekolah)
)

Perencanaan Pemanfaatan Laboratorium/Bengkel Sekolah 13 dari 34 halaman


Setiap awal tahun pelajaran, teknisi bengkel membantu kepala
laboratorium/bengkel menyusun rencana kebutuhan bahan, peralatan, dan perkakas yang
akan digunakan untuk melakukan kegiatan perawatan dan perbaikan peralatan dan bahan
yang ada di laboratorium/bengkell. Selanjutnya teknisi harus melakukan jadwal perawatan
seluruh peralatan dan bahan yang ada di laboratorium/bengkell tempatnya bekerja sesuai
dengan SOP metode perawatannya. Isi jadwal ini menetapkan waktu perawatan terhadap
setiap komponen alat, bahan, dan personel yang ditugaskan.

Tabel 9. Contoh Jadwal Perawatan Alat Laboratorium

SMK NEGERI XXX


BANDARLAMPUNG BENGKEL LISTRIK
LOGO Halaman
SEKOLAH JADWAL KEGIATAN PERAWATAN Nomor IK-
PERALATAN Tanggal Berlaku 01 Mei 2016
Status Revisi 00
Bagian Peralatan Peralatan
Frekuensi Metode Indikator
No Nama Peralatan yang dilakukan /Bahan
Perawatan Perawatan Hasil
Perawatan Penunjang
Pembersihan debu Peralatan
Setiap tanggal dan kotoran pada siap pakai
bagian Plug, Kain lap, kuas
Ampere Meter 17 Bulan bagian Plug, dan
1 Januari s.d
Cassing dan
Cassing dan
serta cairan
disimpan
Digital. kalibrasi cleaner
Juni 2017 kalibrasi pada
rak/lemari
Pembersihan debu Peralatan
Setiap tanggal dan kotoran pada siap pakai
bagian Plug, Kain lap, kuas
Volt Meter 18 Bulan bagian Plug, dan
2 Januari s.d
Cassing dan
Cassing dan
serta cairan
disimpan
Digital kalibrasi cleaner
Juni 2017 kalibrasi pada
rak/lemari
Pembersihan debu Peralatan
Setiap tanggal dan kotoran pada siap pakai
bagian Plug, Kain lap, kuas
19 Bulan bagian Plug, dan
3 Alat Navigasi Januari s.d
Cassing dan
Cassing dan
serta cairan
disimpan
kalibrasi cleaner
Juni 2017 kalibrasi pada
rak/lemari
Pembersihan debu Peralatan
Setiap tanggal dan kotoran pada siap pakai
bagian Plug, Kain lap, kuas
20 Bulan bagian Plug, dan
4 Radar Januari s.d
Cassing dan
Cassing dan
serta cairan
disimpan
kalibrasi cleaner
Juni 2017 kalibrasi pada
rak/lemari

Dilaporkan Oleh : Disetujui Oleh :


Teknisi Bengkel Kepala Bengkel

Nama Nama
NIP NIP

Perencanaan Pemanfaatan Laboratorium/Bengkel Sekolah 14 dari 34 halaman


LATIHAN KERJA:

1. Buatkan dengan rinci dan jelas dokumen sebagai berikut:

a. Formulir kebutuhan alat dan bahan di laboratorium/bengkel anda,

b. Fomulir rencana perawatan peralatan di laboratorium/bengkel anda,

c. Formulir kebutuhan alat dan bahan untuk perawatan alat.

BAHAN BACAAN:
1. Permendiknas Nomor 26 Tahun 2008 Tentang Standar Kompetensi Tenaga Laboratorium
Sekolah/Madrasah
2. Buku Kerja Tenaga Laboratorium Tahun 2017

Perencanaan Pemanfaatan Laboratorium/Bengkel Sekolah 15 dari 34 halaman

Anda mungkin juga menyukai