PERENCANAAN PEMANFAATAN
LABORATORIUM/BENGKEL SEKOLAH
1. Bahan ajar ini menyediakan bahan ajar yang meliputi 5 (lima) dimensi, yaitu:
1.1. Merencanakan kebutuhan bahan, peralatan, dan suku cadang laboratorium/bengkel.
1.2. Memanfaatkan katalog sebagai acuan dalam merencanakan bahan, peralatan, dan suku
cadang laboratorium/bengkel.
1.3. Membuat daftar bahan, peralatan, dan suku cadang yang diperlukan laboratorium/bengkel.
1.4. Merencanakan kebutuhan bahan dan perkakas untuk perawatan dan perbaikan peralatan
laboratorium/bengkel;
1.5. Membuat jadwal perawatan dan perbaikan peralatan laboratorium/bengkel
2. Untuk memeroleh hasil belajar yang maksimal, ada beberapa langkah yang perlu dilaksanakan
antara lain:
2.1. Baca dan pahami dengan saksama uraian-uraian materi yang ada pada masing-masing
kegiatan belajar. Bila ada materi yang kurang jelas, peserta bimbingan teknis dapat bertanya
pada instruktur yang mengampu kegiatan belajar.
2.2. Instruktur, moderator atau panitia berperan sebagai fasilitator dan pengarah dalam semua
materi di bahan ajar ini, sehingga diharapkan dapat terjadi komunikasi timbal balik yang
efektif dalam mempercepat proses penguasaan kompetensi peserta bimtek.
2.3. Kerjakan setiap tugas formatif (soal latihan) untuk mengetahui seberapa besar pemahaman
yang telah dimiliki terhadap materi-materi yang dibahas dalam setiap kegiatan belajar.
2.4. Untuk kegiatan belajar yang terdiri dari teori dan praktik, perhatikanlah hal-hal berikut ini :
2.4.1. Perhatikan petunjuk-petunjuk keselamatan kerja yang berlaku.
2.4.2. Pahami setiap langkah kerja (prosedur praktikum) dengan baik.
2.4.3. Gunakan alat sesuai prosedur pemakaian yang benar.
2.4.4. Untuk melakukan kegiatan praktikum yang belum jelas, harus meminta
ijin instruktur atau panitia terlebih dahulu.
2.4.5. Setelah selesai, kembalikan alat dan bahan ke tempat semula.
2.4.6. Jika belum menguasai level materi yang diharapkan, peserta bimtek
2.4.7. Bertanya kepada guru atau instruktur yang mengampu materi yang bersangkutan.
Halaman
PETUNJUK PENGGUNAAN BAHAN AJAR 1 PENGEMBANGAN KARIER TEKNISI
LABORATORIUM/BENGKEL ............................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ............................................................................................................................. i
DAFTAR ISI ........................................................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................................. iii
DAFTAR TABEL .................................................................................................................................. iv
TOPIK 1 MERENCANAKAN KEBUTUHAN BAHAN, PERALATAN, DAN SUKU CADANG
LABORATORIUM/BENGKEL ..............................................................................................................1
1.1. Pengertian Perencanaan..........................................................................................................1
1.2. Tujuan dan Manfaat Perencanaan ..........................................................................................2
1.3. Merencanakan Kebutuhan Bahan Laboratorium/Bengkel .....................................................2
TOPIK 2 MEMANFAATKAN KATALOG SEBAGAI ACUAN DALAM MERENCANAKAN
BAHAN, PERALATAN, DAN SUKU CADANG LABORATORIUM ................................................6
2.1. Pengertian Katalog ..................................................................................................................6
2.1. Memanfaatkan Katalog ...........................................................................................................7
TOPIK 3 MEMBUAT DAFTAR BAHAN, PERALATAN, DAN SUKU CADANG YANG
DIPERLUKAN LABORATORIUM/BENGKEL ...................................................................................9
3.1. Daftar Bahan, Peralatan dan Suku Cadang .............................................................................9
3.2. Pengusulan bahan, peralatan, dan suku cadang ......................................................................1
TOPIK 4 MERENCANAKAN KEBUTUHAN BAHAN DAN PERKAKAS UNTUK PERAWATAN
DAN PERBAIKAN PERALATAN LABORATORIUM/BENGKEL ....................................................6
4.1. Pengertian Perawatan ..............................................................................................................6
4.2. Tujuan Perawatan....................................................................................................................7
TOPIK 5 MEMBUAT JADWAL PERAWATAN DAN PERBAIKAN PERALATAN
LABORATORIUM/BENGKEL ............................................................................................................13
LATIHAN KERJA: ...............................................................................................................................15
Wilson dan Saragih (1982) mengemukakan manfaat dari perencanaan ini sebagai
berikut.
a. Perencanaan itu penting karena di dalamnya digariskan secara jelas dan tepat
tujuan-tujuan baik yang berjangka panjang maupun yang berjangka pendek dan
digariskan pula apa saja yang harus dilakukan agar tercapai tujuan itu.
b. Perencanaan itu merupakan petunjuk jalan (guide) bagi seluruh anggota organisasi
yang ikut serta dalam pelaksanaan perencanaan itu. Dengan adanya perencanaan
dapat selalu dipegang oleh segenap anggota sehingga arah usaha yang
bersangkutan menjadi jelas. Selain itu memudahkan terlaksananya koordinasi
hubungan kerjasama antara berbagai bagian atau anggota dalam organisasi.
c. Perencanaan bukan suatu karya yang sekaligus saja selesai tetapi suatu proses
yang terus menerus. Oleh karena itu setiap perencanaan harapannya selalu dapat
memberikan perhatian yang terus menerus untuk menunjukkan dan mempertinggi
praktik dan cara bekerja para anggota organisasinya.
d. Perencanaan itu merupakan alat pengendalian (= means of control) untuk
mengendalikan/mengawasi pelaksanaannya.
e. Perencanaan yang baik menjamin penggunaan berbagai sumber yang tersedia
(manusia, keuangan, alat, dan lain-lain) secara teratur, efektif, ekonomis, serta
dapat menghindarkan pemborosan yang tidak perlu.
Nama. Nama.
NIP NIP/NUPTK
Nama. Nama.
NIP NIP/NUPTK
Rencana kebutuhan bahan tersebut harus di dokumentasikan oleh teknisi baik secara
manual atau menggunakan teknologi infomasi.
Nama. Nama.
NIP NIP/NUPTK
Nama. Nama.
NIP NIP/NUPTK
Sumber:Nastiti,MAN IC
JUDUL JUMLAH
NO NAMA BAHAN SPESIFIKASI
PERCOBAAN KEBUTUHAN ADA KURANG
Nama. Nama.
NIP NIP/NUPTK
JUDUL JUMLAH
NO NAMA ALAT SPESIFIKASI
PERCOBAAN KEBUTUHAN ADA KURANG
Nama. Nama.
NIP NIP/NUPTK
Sumber:Nastiti,MAN IC
3. Keperangkatan
4. Nilai/harga alat
Pada praktiknya untuk melakukan penataan dan penyimpanan alat tidak dapat
digunakan secara mutlak menurut fungsinya saja atau menurut kecanggihan dan
sifatnya saja. Cara terbaik adalah dengan mengkombinasikan di antara aspek-aspek
tersebut. Ketidakmutlakan dalam menerapkan aspek di atas dalam menentukan
penataan alat sangat tampak sekali dalam mata pelajaran sains lainnya seperti fisika dan
biologi. Dalam laboratorium fisika penataan alat seringkali dikelompokkan atas dasar
jenis percobaan seperti alat-alat untuk percobaan listrik, magnet, optik, panas, cahaya
dan seterusnya. Alat-alat di laboratorium biologi dikelompokkan secara khusus pula
seperti penataan untuk alat-alat genetika, ekologi, fisiologi, awetan, serta gambar.
Berkaitan dengan alat laboratorium/bengkel kimia, neraca analitik digital
dan student spectrophotometer dapat dikategorikan sebagai alat ukur canggih dan teliti.
Oleh karena itu alat seperti ini harus menjadi pertimbangan pertama dalam
penyimpanan dan penataannya dibandingkan dengan peralatan lainnya.
Hal lain yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan dan penataan alat/bahan
adalah kuantitasnya. Alat canggih tentu mahal harganya sehingga kuantitasnya sedikit
dan termasuk alat langka. Alat langka diperlukan pengamanan yang lebih baik, misalnya
disimpan dalam lemari atau ruangan yang terkunci. Dalam penggunaannya, alat seperti
ini tidak boleh digunakan oleh sembarang orang. Jika memungkinkan ada petugas yang
dilatih dan diberi tanggung jawab secara khusus untuk menanganinya. Demikian pula
untuk alat yang jumlahnya cukup banyak biasanya alat tersebut frekuensi penggunannya
cukup tinggi dan melibatkan banyak pengguna. Oleh karena itu penyimpanan alat ini
harus ditempatkan pada lemari besar dan berada pada lokasi yang tidak banyak
rintangan yang mengganggu sirkulasi peminjaman atau pengembalian dari pengguna.
Cara lain, penyimpanan alat yang jumlahnya banyak dilakukan dengan
mendistribusikan pada lemari-lemari pengguna yang dilengkapi kunci.
Sifat kepekaan alat juga sangat penting diketahui oleh teknisi
laboratorium/bengkel. Ada alat yang peka terhadap kelembaban seperti mikroskop. Ada
pula alat yang peka terhadap getaran dan panas seperti neraca analitik. Alat yang peka
terhadap kelembaban terutama di daerah dingin, sekalipun alat tersebut disimpan dalam
lemari secara tertutup, besar kemungkinan alat tersebut akan ditumbuhi jamur. Lensa
objektif dan okuler pada mikroskop cepat berjamur di daerah lembab.
Cara mencegah pengaruh kelembaban ini adalah dengan memasang lampu
listrik pada lemari penyimpanan. Mikroskop harus selalu disimpan di dalam petinya
yang dilengkapi adsorben silika gel. Demikian pula neraca analitik ayun peka sekali
terhadap adanya getaran. Keberadaan getaran menyulitkan dalam pengukuran dan
Nama. Nama.
NIP NIP/NUPTK
Tabel 8. Contoh daftar kebutuhan alat dan bahan untuk perbaikan peralatan laboratorium
SPESIFIKASI ESTIM
NAMA ALAT
NO KEGUNAAN JUMLAH ASI
DAN BAHAN MEREK UKURAN PABRIKAN
HARGA
Nama. Nama.
NIP NIP/NUPTK
Nama Nama
NIP NIP
BAHAN BACAAN:
1. Permendiknas Nomor 26 Tahun 2008 Tentang Standar Kompetensi Tenaga Laboratorium
Sekolah/Madrasah
2. Buku Kerja Tenaga Laboratorium Tahun 2017