Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN WIPER MOBIL OTOMATIS MENGGUNAKAN

RAIN SENSOR

Dibuat Oleh
1. Aditya Triwanto 1941220073
2. Herda Bimantara 1941220023
3. Ghilman Hilmani 1941220078
4. Haikal Abdul Kadir Ba’abdullah 1941220055
5. Nabil Muzakhi Sa’di 1941220047

3CTOE
D-IV TEKNIK OTOMOTIF ELEKTRONIKA
JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI MALANG
TAHUN 2022
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..............................................................................................................................i
BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah..............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................2
1.3 Batasan masalah..........................................................................................................2
1.4 Tujuan Penelitian.........................................................................................................2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................3
2.1 Pengertian Sensor........................................................................................................3
2.2 Sensor Hujan...............................................................................................................3
2.3 Driver/Modul Rain sensor...........................................................................................4
2.4 Relay............................................................................................................................4
2.5 IC 7805........................................................................................................................5
2.6 Motor wiper.................................................................................................................6
2.7 Accu.............................................................................................................................6
BAB 3 METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN ALAT................................8
3.1 Metode Penelitian........................................................................................................8
3.2 Perancangan Sistem.....................................................................................................8
3.3 Perancangan Desain Sistem Elektronik.......................................................................8
BAB 4 PENGUJIAN DAN ANALISIS...........................................................................10
4.1 Tujuan Pengujian Prototype......................................................................................10
4.2 Komponen dan Peralatan Pengujian..........................................................................10
4.3 Hasil Pengujian..........................................................................................................10
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN..................................................................................11
5.1 Simpulan....................................................................................................................11
5.2 Saran..........................................................................................................................11

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Rain Sensor............................................................................................................3
Gambar 2.2 Modul Rain sensor.................................................................................................4
Gambar 2.3 Relay.......................................................................................................................5
Gambar 2.4 IC 7805...................................................................................................................5
Gambar 2.5 Motor wiper............................................................................................................6
Gambar 2.6 ACCU.....................................................................................................................7
Gambar 3.1 Rangkaian Kelistrikan............................................................................................9
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi memberikan pengaruh yang besar terhadap pertumbuhan


dunia otomotif. Meningkatnya jumlah kendaraan bermotor yang diikuti dengan bertambahnya
brand dan jenis kendaraan baru tentu menjadi salah satu penyebab perkembangan dunia
otomotif di Indonesia dan mencerminkan semakin maraknya persaingan dalam dunia industri
otomotif. Untuk menghadapi persaingan yang sangat ketat ini, ditambah pengetahuan
masyarakat yang beragam dari berbagai informasi, pelaku industri otomotif harus lebih
cermat lagi dalam mengamati perkembangan pasar.

Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi otomotif maka semakin pesat juga
persaingan dalam bidang otomotif. Setiap merek saat ini telah saling bersaing memasarkan
produk serta keunggulan masing-masing. Persaingan merek selain dari kualitas produk ,
jaminan mutu, harga yang kompetitif, telah meluas sehingga identitas produk ataupun
prestise tersendiri bagi pengguna merek tersebut. Setiap merek saat ini telah saling bersaing
memasarkan produk serta keunggulan masing-masing.Peranan merek bukan lagi sekedar
nama atau pembeda dengan produk-produk pesaing, tetapi sudah menjadi salah satu faktor
penting dalam keunggulan bersaing

Berhubungan dengan hal tersebut perusahaan berlomba-lomba untuk mengembangkan


inovasi dan teknologi baru yang akan disematkan pada mobil yang mereka produksi. Inovasi
ini akan membedakan sebuah brand atau merek produsen otomotif dengan produsen lainnya.
Dengan ini sebuah brand kendaraan bisa mengambil alih pasar dan membangun brand image
merek tersebut. Selain itu teknologi ini diharapkan menjadi pertimbangan produsen untuk
memilih mobil mana yang ingin di beli

Indonesia memiliki curah hujan yang hampir merata sepanjang tahun dan banyak
masyarakat Indonesia yang memilih mobil sebagai transportasi untuk melakukan kegiatan
sehari-hari. Tidak di sangka bahwa masyarakat Indonesia menghabiskan banyak waktu di
dalam kendaraannya. Dengan itu fitur kenyamanan pada kendaraan masyarakat Indonesia
sangat diinginkan oleh konsumen.

1
Rain sensor atau sensor hujan adalah jenis sensor yang berfungsi mendeteksi terjadinya
hujan atau tidak. Pada sensor ini, terdapat integrated circuit atau IC (komponen dasar yang
terdiri dari resistor, transistor, dan lain-lain) komparator yang berfungsi memberikan sinyal
berupa logika ‘on’ dan ‘off’. Sehingga ketika sensor mendeteksi adanya hujan, wiper mobil
secara otomatis akan berfungsi tanpa harus mengaktifkan saklar manual.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun permasalahan yang dihadapi dihadapi dalam penelitian peningkatan kapasitas
ini berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat dirumuskan sebagai berikut:

Bagaimana merancang sistem dan membuat alat jemuran otomatis dengan menggunakan
Sensor hujan atau rain sensor ?

1.3 Batasan masalah

Agar penelitian peningkatan kapasitas ini tidak melebar kemana-mana maka peneltian ini
akan diberi batasan-batasan masalah seperti berikut:

1. Membuat wiper otomatis yang akan mendeteksi turunnya hujan


2. Menggunakan sensor hujan sebagai pendeteksi air hujan dalam penelitian peningkatan
kapasitas ini.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penilitian ini adalah untuk membuat atau membangun sebuah alat wiper
otomatis dengan menggunakan rain sensor sebagai alat pendeteksi turunnya hujan, yang
selanjutnya bisa di terapkan pada mobil produksi.

2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Sensor
Sensor adalah sesuatu yang digunakan untuk mendeteksi adanya perubahan lingkungan
fisik atau kimia. Variable keluaran dari sensor yang diubah menjadi besaran listrik disebut
transduser. Besaran listrik ini akan dianalisa dengan rangkaian listrik tertentu. Pada saat ini,
sensor tersebut telah dibuat dengan ukuran sangat kecil. Ukuran yang sangat kecil sangat
memudahkan pemakaian dan menghemat energi. Sensor merupakan bagian dari transducer
yang berfungsi unutk melakukan sensing atau “merasakan dan menangkap” adanya
perubahan energi eksternal yang akn masuk ke bagian input dari transducer, sehingga
perubahan kapasitas energi yang ditangkap segera dikirim kepada bagian konverter dari
transducer untuk diubah menjadi energi listrik

2.2 Sensor Hujan

Sensor Hujan Sama hal nya seperti sensor cahaya, sensor hujan juga digunakan untuk
mendeteksi dan mengetahui magnitude tertentu. Sensor hujan dibuat dengan memanfaatkan
konduktivitas air sehingga apabila bagian tersebut terkena air, maka rangkaian akan
tersambung (sensor aktif). Pada saat air mengenai panel sensor, maka akan terjadi proses
elektrolisasi oleh air tersebut karena air termasuk ke dalam cairan elektrolit yaitu cairan yang
dapat menghantarkan arus listrik. Sensor air ini dibuat menggunakan papan PCB yang jalur
nya berliku-liku, agar air yang mengenai jalur tersebut dapat menyatu dan menghantarkan
arus listrik. Sensor air berfungsi untuk memberikan nilai masukan pada tingkat elektrolisasi
air, dimana air akan menyentuh ke panel sensor air. Untuk menghindari karat atau tertutup
kotoran yang menyebabkan sensor tidak bekerja, jalur tersebut harus dilapisi timah atau apa
saja yang dapat menyatu dengan jalur tersebut dan dapat mengantarkan arus listrik. Sensor
air dapat digunakan untuk mendeteksi air hujan.

Gambar 2.1 Rain Sensor

3
2.3 Driver/Modul Rain sensor

Modul rain sensor adalah komponen atau perangkat yang tujuannya mendeteksi
kejadian atau perubahan mass flow rate sekitarnya dan menghasilkan output sesuai fungsinya.
Dengan cara mengolah sinyal dari sensor dan menghasilkan tegangan output sesuai resistansi
dari sensor Modul akan menghasilkan tegangan output sesuai dengan resistansi pada sensor
hujan yang akan menurun pada saat sensor terkena air . Driver ini memiliki 3 pin (ada pula
yang memiliki 4 pin.. Satu pin tambahan digunakan untuk menyatakan informasi dalam
bentuk digital, yakni 0 atau 1).

 SIG : berupa keluaran yang menyatakan deteksi air hujan. Nilai yang rendah
menyatakan bahwa banyak air yang menyentuh sensor.
 VCC : perlu dihubungkan ke tegangan 5V.
 GND : di hubungkan ke ground

Gambar 2.2 Modul Rain sensor

2.4 Relay

Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan
komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni
Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch).Di sini relay
berfungsi sebagai pengendali arus, dan memisahkan arus besar dengan arus kecil serta
mengalirkan arus listrik ke tiap komponen.Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik
untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power)
dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi.

4
Gambar 2.3 Relay

2.5 IC 7805

IC 7805 adalah IC regulator tegangan linier tiga terminal dengan tegangan output tetap
5V yang berguna dalam berbagai aplikasi dan juga sebuah komponen elektronika yang
digunakan untuk menurunkan tegangan 12 volt. Tujuannya untuk Mengatur atau meregulasi
tegangan dari yang digunakan dalam rangkaian yang bersumber dari accu dengan besar
tegangan 12volt menjadi 5volt kemudian untuk sumber dari pada relay dan sensor hujan.
Prinsip kerja IC adalah mengambil tegangan yang lebih dari 5volt yang masuk melalui pin
input dan mengubah besar tegangan tersebut menjadi tegangan yang stabil dengan besar
tegangan 5volt.

Detail pin IC 7805 sebagai berikut:

 Input : Berfungsi sebagai input tegangan (7V-35V). Pin 1 adalah Pin INPUT.
Tegangan positif yang tidak diregulasi diberikan sebagai input ke pin ini.
 Ground : Berfungsi sebagai ground (0V). Pin 2 adalah Pin GROUND. Biasa untuk
Input dan Output.
 Output : Berfungsi sebagai pengatur output (4.8V-5.2V). Pin 3 adalah Pin OUTPUT.
Output yang diatur 5V diambil pada pin IC ini.

Gambar 2.4 IC 7805

5
2.6 Motor wiper

Motor wiper adalah motor listrik yang dikombinasikan dengan magnet alam (ferrite
magnet) sebagai stator dan armature sebagai rotornya. Tujuannya untuk digunakan untuk

menggerakan wiper pada saat sensor mendeteksi turunnya hujan. Saat wiper mulai
dinyalakan, maka motor wiper akan memutar crank arm dan hal ini akan membuat batang
penghubung akan saling tarik dorong. Wiper link akan membuat wiper arm bekerja dengan
setengah lingkaran yang mengelilingi poros pivot. Linking rod atau batang penghubung yang
biasanya terpasang pada kedua arm wiper akan membuat kedua blade bekerja secara
bersamaan dan bekerja secara paralel. Wiper Arm atau lengan wiper biasanya terdiri dari
head yang berguna buat mengikat wiper arm dengan wiper shaft. Pegas akan berguna untuk
bisa menahan blade. Sedangkan arm piece akan berguna untuk proses pemasangan blade dan
retainer untuk menahan seluruhnya.

Gambar 2.5 Motor wiper

2.7 Accu

Accu adalah baterai yang dapat diisi ulang yang digunakan untuk menghidupkan

kendaraan bermotor. Tujuan utamanya adalah untuk memberikan tegangan listrik 12v kepada
motor wiper yang akan menggerakan wiper. Accu bekerja dengan cara Masing-masing sel
memiliki dua pelat, satu terbuat dari timbal dan yang lainnya dari timbal dioksida. Pelat ini
terendam dalam asam sulfat, yang bertindak sebagai katalis dan memicu reaksi kimia di
antara mereka. Reaksi ini menghasilkan elektron, yang menghasilkan listrik.

6
Gambar 2.6 ACCU

7
BAB 3
METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN ALAT

3.1 Metode Penelitian

Dalam penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahapan seperti yang ditunjukan dibawah ini:

1. Tahap perancangan perangkat keras. Perancangan perangkat keras dilakukan dengan


membuat skema rangkaian.
2. Tahap implemantasi. Pada tahap implementasi kita membuat rangkaian perangkat
keras sesuai dengan desain skema rangkaian yang telah dibuat. Dan selanjutnya
dilakukan pengujian pada tiap komponen elektronik penyusun perangkat keras
elektronik apakah sudah seseuai dengan dengan yang diharapkan. Setelah semua
pegujian tiap komponen dilakukan pengujian sistem secara keseluruhan.

3.2 Perancangan Sistem

Hasil rancangan secara keseluruhan dibagi 3 bagian yaitu, sensor dan modul, relay,
serta motor dengan input sensor hujan yang merubah resistansi air hujan menjadi sinyal yang
memerintah relay untuk membuka, dan arus 12 volt dari aki tersalurkan ke motor DC untuk
modul dan relaynya input daya 5volt yang telah diturunkan tegangannya dari 12 volt menjadi
5 volt oleh IC7805.

3.3 Perancangan Desain Sistem Elektronik

Pada perancangan perangkat keras yang terdiri dari tiga bagian yaitu sensor dan modul,
relay, serta motor. Sensor hujan berfungsi untuk mendeteksi adanya hujan atau tidak,
selanjutnya modul akan mengirimkan sinyal kepada relay untuk mengatur buka tutup relay
agar motor bekerja sesuai perintah sensor hujan yang akan menggerakan wiper. IC7805
berfungsi menurunkan tegangan dari aki 12 volt menjadi 5 volt untuk input power sensor dan
relay.

8
Gambar 3.7 Rangkaian Kelistrikan

9
BAB 4
PENGUJIAN DAN ANALISIS
4.1 Tujuan Pengujian Prototype
Setelah kita melakukan perancangan alat, kita memasuki tahap selanjutnya yaitu
pengujian dan analisis. Tahap pengujian alat merupakan bagian yang harus dilakukan
dengan tujuan untuk mengetahui apakah komponen yang kita gunakan dapat bekerja
dan juga dapat mengetahui karakteristik komponen tersebut Adapun pengujian
pengujian yang akan dilakukan pada tahap ini meliputi bebepa hal antara lain:

1. Pengujian sensor hujan dan modul sensor hujan.


2. Pengujian relay
3. Pengujian IC 7805
4. Pengujian motor wiper

4.2 Komponen dan Peralatan Pengujian


Sebelum melakukan pengujian terlebih dahulu kita mempersiapkan komponen
dan peralatan yang dibutuhkan untuk menunjang pelaksanaan pengujian. Adapun dan
peralatan yang diperlukan adalah sebagai berikut:

1. Sensor hujan dan modul


2. Relay
3. IC 7805
4. Motor wiper
5. Accu

4.3 Hasil Pengujian


Setelah dilakukan sistem prototype, dapat dilihat sistem prototype dapat
berfungsi dan bekerja dengan baik. Pada pengujian komponen tiap – tiap komponen
dapat bekerja dengan baik sehingga pada saat sensor hujan terkena air hujan sensor
hujan mengirim sinyal ke relay, sehingga relay terbuka dan tegangan 12 volt dari aki
dapat terhubung pada motor wiper yang menyebabkan motor wiper bergerak.

10
BAB 5
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil pengujian sistem prototype wiper otomatis menggunakan sensor
hujan dapat ditarik kesimpulan, motor wiper dapat bergerak ke kanan dan ke kiri pada saat
sensor hujan terkena air hujan yang meyebabkan relay terbuka dan tegangan 12 volt dari aki
dapat terhubung ke motor wiper. Dengan ini dapat di simpulkan rancangan yang telah dibuat
dapat bekerja dengan baik sesuai dengan rancangan yang telah dibuat.

5.2 Saran

Sebaiknya wiper otomatis ditambahkan komponen untuk mengatur kecepatan gerakan


pada wiper seperti potensiometer. Potensiometer ini menambah dan mengurangi resistansi
yang akan mengatur cepat pelannya gerakan wiper.

11

Anda mungkin juga menyukai