Anda di halaman 1dari 17

PROPOSAL PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN

JUDUL LAPORAN

PEMBUATAN ALAT PENDETEKSI BANJIR

Diusulkan oleh :

1. Defa Safurudin
2. Dimas Maulana
3. Khawarizki Alka Sobari
4. Nova Dwi Setiyawan

SMK TI PEMBANGUNAN CIMAHI

2024
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................................ 1


DAFTAR ISI ............................................................................................................................ ii
RINGKASAN.......................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................... 2
1.3 Tujuan Masalah ...................................................................................................... 2
1.4 Lauran Yang Diharapkan ........................................................................................ 2
1.5 Kegunaan ................................................................................................................ 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................................. 3
2.1 Komponen Teknologi Elektronika ........................................................................... 3
2.1.1 Lampu LED ..................................................................................................... 3
2.1.2 Transistor ........................................................................................................ 4
2.1.3 Buzzer ............................................................................................................. 5
2.1.4 Baterai ............................................................................................................. 6
2.1.5 Resistor ........................................................................................................... 6
2.1.6 PCB ................................................................................................................. 6
2.1.7 Saklar Mini...................................................................................................... 7
2.1.8 Kabel ............................................................................................................... 7
BAB III METODE PELAKSANAAN ..................................................................................... 8
3.1.1 Tahap Pembuatan Desain Rancangan ............................................................. 8
3.1.2 Tahap Persiapan Alat dan Komponen ............................................................. 8
3.1.3 Tahap Pembuatan ............................................................................................ 9
3.1.4 Tahap Pengujian di Lapangan ......................................................................... 9
BAB IV BIAYA DAN JUDWAL KEGIATAN .................................................................... 11
4.1 Anggaran Biaya...................................................................................................... 11
4.2 Jadwal Kegiatan ..................................................................................................... 11

ii
RINGKASAN

Perkembangan teknologi sekarang sudah berkembang di berbagai bidang, misalnya


bidang kedokteran, bidang sosial, bidang sejarah, bidang keteknikan dan khususnya bidang
teknologi bangunan rumah tinggal. Kebutuhan penghuni akan dapat dipenuhi dengan
pendekatan teknologi yang lebih baik, bagus, efisien dan tepat. Sebagai wujud respon dari
perkembangan teknologi adalah dengan cara memasang alarm anti pencuri, memasang
lampu otomatis dan terdapat inverter yang berfungsi sebagai back up, apabila terjadi
pemadapam listrik pada siang hari atau malam hari maka secara otomatis. Maka dari itu
penulis merancang suatu alat yang dapat merealisasikan respon teknologi pada bangunan
rumah yang disebutkan sensor. Dengan tujuan memasang alat sensor pendeteksi banjir untuk
membantu mengidentifikasi ketinggian air yang meluap ketika terjadinya hujan. Sensor ini
adalah jenis sensor yang berfungsi untuk mendeteksi terjadinya banjir atau tidak dan apabila
luapan air mengenai sensor maka sensor akan mendeteksi dan memberikan sinyal pada
buzzer.Sehingga pengguna dapat segera mengantisipasi adanya banjir yang akan datang.

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi sekarang sudah berkembang di berbagai bidang,


misalnya bidang kedokteran, bidang sosial, bidang sejarah, bidang keteknikan dan
khususnya bidang teknologi bangunan rumah tinggal. Perkembangan teknologi pada
bidang ini terus berkembang, karena didukung oleh keamanan, fleksibilitas, kenyamanan
bangunan dan teknologi informasi.
Rumah merupakan kebutuhan primer bagi manusia. Rumah mejadi tempat tinggal
untuk berlindung dari cuaca luar dan tempat berkumpulnya suatau keluarga. Tak hanya
itu, rumah juga menjadi tempat beristrirahat, melakukan kegiatan sehari-hari dan tempat
untuk menujukkan identitas bagi individu itu sendiri. Untuk itu, disetiap bangunan rumah
harus memiliki fungsi yang sudah disebutkan diatas. Oleh karena itu, kebutuhan yang
yang diperlukan harus didukung oleh perkembangan teknologi yang dapat memenuhi
semua kebutuhan penghuninya.
Kebutuhan penghuni akan dapat dipenuhi dengan pendekatan teknologi yang lebih
baik, bagus, efisien dan tepat. Sebagai wujud respon dari perkembangan teknologi adalah
dengan cara memasang alarm anti pencuri yang akan bekerja menggunakan sensor gerak
pada pintu rumah, sehingga dapat memberikan signal bahaya kepada penghuni rumah atau
tetangga disaat penghuni sedang tidak dirumah.
Kemudian memasang lampu otomatis yang bekerja dengan sensor cahaya (LDR)
apabila pagi hari lampu akan mati sendiri dan pada malam hari akan hidup sendiri,
sehingga dapat mencegah tindakan pencurian apabila penghuni sedang tidak dirumah,
karena dengan kondisi tersebut seolah-olah rumah sedang ada penghuninya.
Kemudian terdapat inverter yang berfungsi sebagai back up, apabila terjadi
pemadapam listrik pada siang hari atau malam hari maka secara otomatis alat tersebut
akan tetap bekerja sehingga dapat mencegah terjadinya pencurian. Lalu dari sisi
keamanan, tentunya aktivitas yang sering dilakukan di pembangunan rumah tinggal ketika
terjadi hujan. Maka banyak dari itu para penghuni tidak tahu terjadinya hujan turun secara
tiba-tiba.

1
Berdasarkan hal diatas maka penulis berinisiatif untuk merancang suatu alat yang
dapat merealisasikan respon teknologi pada bangunan rumah yang disebutkan sensor
hujan dengan judul “Sistem Kontrol Otomatis Menggunakan Sensor Air Hujan”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis merumuskan permasalahan yaitu


bagaimana rancangan pada sensor hujan yang dibangun menggunakan komponen utama
sensor air dan sebuah SCR ?

1.3 Tujuan Masalah

Adapun tujuan yang ingin dicapai yaitu :


a. Untuk merancang alat yang dapat mendeteksi adanya hujan yang memberikan sinyal
output berupa bunyi buzzer.
b. Untuk merancang alat yang dapat menjadi solusi alternatif dalam rumah.
c. Untuk mengetahui cara kerja dari sensor hujan.

1.4 Lauran Yang Diharapkan

Lauran yang diharapkan dari pembuatan proposal ini adalah sebuah desain alat
untuk mendeteksi terjadinya banjir sehingga dapat melakukan antisipasi awal.

1.5 Kegunaan

Penggunaan alat pendeteksi banjir ini berguna untuk membantu mengidentifikasi


turunnya hujan yang terjadi sehingga memudahkan dalam mengantisipasi terjadinya
luapan air banjir yang akan memasuki rumah,sehingga kita dapat mendeteksi dan
mengantisipasi akan terjadinya banjir atau tidak.Sensor pendeteksi banjir adalah jenis
sensor yang berfungsi untuk mendeteksi terjadinya banjir atau tidak, yang dapat
difungsikan dalam segala macam aplikasi dalam kehidupan sehari – hari.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Komponen Teknologi Elektronika

2.1.1 Lampu LED

LED, atau Light Emitting Diode, adalah semikonduktor elektronik yang


menghasilkan cahaya saat arus listrik melewati dua elektroda diode. Dengan struktur
dasar yang terdiri dari lapisan semikonduktor positif (anoda) dan lapisan
semikonduktor negatif (katoda), LED bekerja berdasarkan efek elektroluminesensi, di
mana elektron bertemu dengan lubang dan melepaskan energi dalam bentuk cahaya.

Keunggulan utama LED meliputi efisiensi energi tinggi, umur panjang, dan
kemampuan untuk menghasilkan berbagai warna tanpa memerlukan filter tambahan.
LED digunakan dalam berbagai aplikasi, seperti penerangan ruangan, elektronika
konsumen, indikator status pada perangkat elektronik, lampu kendaraan, dan banyak
lagi.

Dengan teknologi terus berkembang, LED RGB (Red, Green, Blue)


memungkinkan penggunaan tiga warna dasar untuk menghasilkan berbagai warna.
LED telah menjadi pilihan populer karena menggantikan sumber cahaya tradisional,
menghadirkan efisiensi, umur panjang, dan fleksibilitas dalam aplikasi yang beragam.

3
2.1.2 Transistor

Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai


sirkuit pemutus dan penyambung arus, stabilisasi tegangan, dan modulasi sinyal.
Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, di mana berdasarkan arus inputnya
(BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat
akurat dari sirkuit sumber listriknya.
Transistor merupakan komponen yang sangat penting dalam dunia eletronik
modern. Dalam rangkaian-rangkaian digital, transistor digunakan sebagai saklar
berkecepatan tinggi.
Cara kerja transistor dari banyak tipe-tipe transistor modern, pada awalnya ada
dua tipe dasar transistor, bipolar junction transistor (BJT atau transistor bipolar)
dan field-effect transistor (FET), yang masing-masing bekerja secara berbeda.

Disebut Transistor bipolar karena kanal konduksi utamanya menggunakan dua


polaritas pembawa muatan: elektron dan lubang, untuk membawa arus listrik. Dalam
BJT, arus listrik utama harus melewati satu daerah/lapisan pembatas
dinamakan depletion zone, dan ketebalan lapisan ini dapat diatur dengan kecepatan
tinggi dengan tujuan untuk mengatur aliran arus utama tersebut. FET (juga dinamakan
transistor unipolar) hanya menggunakan satu jenis pembawa muatan (elektron atau hole,
tergantung dari tipe FET). Dalam FET, arus listrik utama mengalir dalam satu kanal
konduksi sempit dengan depletion zone di kedua sisinya (dibandingkan dengan
transistor bipolar di mana daerah Basis memotong arah arus listrik utama). Dan
ketebalan dari daerah perbatasan ini dapat diubah dengan perubahan tegangan yang
diberikan, untuk mengubah ketebalan kanal konduksi tersebut.

4
2.1.3 Buzzer

Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang dapat menghasilkan getaran


suara berupa gelombang bunyi. Pada umumnya, buzzer elektronika sering digunakan
sebagai alarm karena penggunaannya yang cukup mudah yaitu dengan memberikan
tegangan input maka buzzer elektronika akan menghasilkan getaran suara berupa
gelombang bunyi yang dapat didengar manusia.

Gambar 2.1

Fungsi buzzer elektronika yaitu sebagai bel rumah, alarm pada berbagai peralata,
peringatan mundur pada truk, komponen rangkaian inti maling, indikator suara sebagai
tanda bahaya dan timer.
Prinsip kerja buzzer elektronika hampir sama dengan loud speaker dimana buzzer
juga terdiri dari kumparan yang terpasang secara diafragma. Ketika kumparan tersebut
dialiri listrik maka akan menjadi elektromagnet sehingga mengakibatkan kumparan
tertarik ke dalam ataupun ke luar tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya.
Karena kumparan dipasang secara diafragma maka setiap kumparan akan menggerakkan
diafragma tersebut secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan
menghasilkan suara. Namun dibandingkan dengan loud speaker, buzzer elektronika
relatif lebih mudah untuk digerakkan. Sebagai contoh, buzzer elektronika dapat
langsung diberikan tegangan listrik dengan taraf tertentu untuk dapat menghasilkan
suara. Hal ini tentu berbeda dengan loud speaker yang memerlukan rangkaian penguat
khusus untuk menggerakkan speaker agar menghasilkan suara yang dapat didengar oleh
manusia.

5
2.1.4 Baterai

Baterai merupakan alat listrik-kimiawi yang menyimpan energy serta


mengeluarkan tenaganya dalam bentuk listrik. Baterai ialah perangkat yang mampu
menghasilkan tegangan DC, yaitu dengan cara mengubah energi kimia yang terkandung
di dalamnya menjadi energy listrik melalui suatu reaksi elektrokimia, Redoks (Reduksi
– Oksidasi). Terdapat 2 jenis proses yang terjadi pada baterai yaitu proses pengisian
(proses pengubahan energi listrik menjadi energi kimia) dan proses pengosongan (proses
pengubahan energi kimia menjadi energi listrik.

2.1.5 Resistor

Resistor adalah komponen elektronik yang dirancang untuk mengatur arus listrik
dalam suatu rangkaian dengan menghasilkan hambatan terhadap aliran listrik. Hambatan
ini diukur dalam satuan ohm (Ω). Resistor digunakan untuk mengendalikan arus,
menurunkan tegangan, membagi tegangan, dan melindungi komponen elektronik
lainnya..

2.1.6 PCB

PCB (Printed Circuit Board) adalah platform fisik untuk merakit dan
menghubungkan komponen elektronik dalam suatu perangkat. Terbuat dari bahan
isolator dengan lapisan tembaga, PCB memiliki jalur-jalur listrik yang membentuk
sirkuit. Komponen elektronik ditempatkan dan dihubungkan sesuai desain,
menggunakan jalur tembaga, vias, solder mask, dan silkscreen. Proses fabrikasi
melibatkan fotolitografi, etsa, dan pemasangan komponen. PCB memainkan peran
krusial dalam menyederhanakan dan meningkatkan efisiensi perangkat elektronik
modern.

6
2.1.7 Saklar mini

Saklar adalah sebuah perangkat elektrikal yang digunakan untuk membuka atau
menutup suatu sirkuit listrik. Saklar memungkinkan pengguna untuk mengontrol aliran
listrik dengan mengubah keadaan sirkuit dari terbuka menjadi tertutup atau sebaliknya.
Saklar umumnya digunakan dalam berbagai aplikasi, mulai dari perangkat elektronik
konsumen hingga sistem kontrol industri.

2.1.8 Kabel

Kabel adalah suatu rangkaian penghantar listrik yang terdiri dari serabut atau untai
logam, yang dilapisi dengan bahan insulator untuk melindungi dan memisahkan
penghantar-penghantar tersebut. Kabel digunakan untuk menghubungkan perangkat
elektronik, menyampaikan daya listrik, atau mentransfer data antar perangkat.Kabel
memiliki peran krusial dalam menghubungkan dan mentransfer energi atau informasi
dalam berbagai aplikasi. Keberagaman tipe dan karakteristiknya memungkinkan
penggunaan yang luas dalam dunia elektronika, telekomunikasi, dan teknologi
informasi.

7
BAB III

METODE PELAKSANAAN

Metode yang akan diterapkan dalam kegiatan ini adalah yang pertama yaitu membuat
kerangka kerja yang akan dilakukan, dimana kerangka kerja tersebut menjelaskan
sebagaimana urutan yang akan dilaksanakan yaitu sebagai berikut :

Tahap pembuatan desaian Tahap persiapan alat dan


rancangangan komponen yang digunakan

Tahap pembuatan alat

Tahap pengujian di lapangan

3.1.1 Tahap Pembuatan Desain Rancangan

Tahap pembuatan desain adalah proses tahapan atau kebutuhan yang digunakan
dimana sebuah produk yang akan dibuat. Cara kerja alat yang dirancang yaitu pada saat
ada air hujan turun dan mengenai panel sensor maka akan terjadi proses elektrolisasi
oleh air hujan. Dan karena air hujan termasuk dalam golongan cairan elektrolit yang
dimana cairan tersebut akan menghantarkan arus listrik.

3.1.2 Tahap Persiapan Alat dan Komponen

Alat dan komponen yang digunakan untuk merangcang sensor pendeteksi banjir
yaitu sebagai berikut :

a. PCB polos 1 buah


b. Lampu LED 3 buah
c. Transistor BC 548 2 buah
d. Buzzer 3-24VDC 1 buah
e. Baterai 9VDC 1 buah
f. Kabel 1mm 1 meter
g. Triplek
h. Solder

8
i. Timah
j. Saklar mini 2 buah
k. Resistor 180ohm 4 buah

3.1.3 Tahap Pembuatan

a. Langkah pertama membuat jalur untuk adaptor lalu di sambungkan ke saklar


b. Setelah itu, dari saklar lanjut membuat jalur untuk menghubungkan ke lampu,resistor
dan buzzer
c. Lalu di lanjut dihubungkan ke transistor
d. Di transistor di hubungkan ke resistor dan adaptor
e. Lalu dari resistor dihubungkan ke seneornya
f. Setelah di rangkai semuanya lalu di solder
g. Rangkaian pendeteksi sudah selesai

3.1.4 Tahap Pengujian di Lapangan

a. Persiapan Alat
1) Pastikan alat sensor pendeteksi banjir telah dirakit dan terpasang dengan benar.
2) Pastikan baterai atau sumber daya lainnya telah terhubung dan berfungsi dengan
baik.
b. Pengaturan Lokasi Uji:
1) Pilih lokasi uji yang memiliki kemungkinan terjadinya banjir atau tempat yang
ingin diuji keberfungsian alat.
2) Pastikan bahwa alat sensor dipasang di lokasi yang strategis untuk mendeteksi
banjir dengan efektif.
c. Simulasi Banjir:
1) Simulasikan kondisi banjir di sekitar alat sensor. Ini dapat dilakukan dengan
menuangkan air pada sensor atau memasukkan sensor ke dalam wadah air.
d. Pemantauan Sensor:
1) Amati respons sensor terhadap kondisi banjir. Pastikan bahwa sensor mendeteksi
peningkatan tingkat air dengan benar.
e. Pengujian Ambang Batas:
1) Atur ambang batas deteksi banjir pada alat sensor. Ujilah apakah alat memberikan
sinyal deteksi ketika tingkat air mencapai ambang batas yang telah ditentukan.

9
f. Uji Output Buzzer:
1) Pastikan buzzer telah terpasang dengan benar pada alat sensor.
2) Ujilah output buzzer dengan memeriksa apakah bunyi alarm aktif ketika sensor
mendeteksi kondisi banjir.
g. Pengaturan dan Pemrograman:
1) Jika ada parameter yang dapat diatur pada alat, pastikan untuk mengonfigurasi
dan memprogramnya sesuai kebutuhan.
h. Uji Pengulangan:
1) Ulangi pengujian beberapa kali untuk memastikan keandalan dan konsistensi alat
sensor.
i. Perekaman Data:
1) Rekam hasil pengujian, termasuk waktu deteksi, tingkat air, dan respons buzzer.
2) Analisis data untuk memastikan bahwa alat sensor berfungsi sebagaimana
mestinya.
j. Evaluasi Kinerja:
1) Evaluasi kinerja alat sensor berdasarkan hasil pengujian. Pastikan bahwa alat
dapat memberikan peringatan secara dini dan andal terhadap potensi banjir.
k. Pemeliharaan dan Perbaikan:
1) Jika ditemukan masalah atau ketidaksesuaian selama pengujian, lakukan perbaikan
atau perbaikan yang diperlukan pada alat.
l. Dokumentasi:
1) Buat catatan lengkap mengenai pengujian, termasuk kondisi lingkungan, hasil uji,
dan langkah-langkah yang diambil selama pengujian

10
BAB IV

BIAYA DAN JUDWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya

No Jenis Pengeluaran Biaya


1. Peralatan Penunjang Rp. 39.500
2. Bahan Habis Pakai Rp. 50.000
3. Transportasi Rp. -
4. Lain – Lain Rp. -
Total Rp. 89.500

4.2 Jadwal Kegiatan

Waktu Kegiatan
No Jenis Kegiatan Bulan ke-1
1 2 3 4
1. Tahap pembuatan desain
rancangan
2. Tahap persiapan alat dan
komponen
3. Tahap pembuatan alat
4. Tahap pengujian di lapangan

11
DOKUMENTASI

12
13

Anda mungkin juga menyukai