Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN TUGAS BESAR

PINTU OTOMATIS DENGAN SENSOR ULTRASONIK DAN


SENSOR LDR BERBASIS ARDUINO UNO

PRAKTIKUM ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN

Oleh :
EDO DWI SYAHPUTRA (211910201001)
GILANG BAYU SAPUTRA (211910201002)
ZAKIYA DAROJAT (211910201003)
NIRMALA CAHYANI Y. (211910201005)
IRFAN MAULANA ISHAQ (211910201018)

LABORATORIUM KOMPUTER DAN MULTIMEDIA


PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO
FAJUKTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER
2022

i
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa Karena atas
berkat rahmat-nya kami dapat menyelesaikan Praktikum, Tugas Besar dan
Laporan Akhir. Adapun Tugas Besar kami berjudul “PINTU OTOMATIS
DENGAN SENSOR ULTRASONIK DAN SENSOR LDR BERBASIS
ARDUINO UNO” Adapun tugas besar yang kami buat ini merupakan syarat
untuk dapat mengikuti ujian praktikum. Oleh karena itu kami juga tidak lupa
untuk mengucapkan banyak terimakasih kepada Dosen serta asisten Laboratorium
yang selalu membimbing kami dalam praktikum dam dalam Menyusun laporan
ini.
Laporan ini masih sangat jauh dari kata sempurna oleh karena itu Kritik
serta saran. Harapan kami kritik dan saran dapat menyempurnakan laporan akhir
ini. Oleh karena itu kami mohon maaf sebesar besarnya apabila banyak salah dari
laporan kami. Atas perhatian saya ucapkan terimakasih. Semoga laporan ini dapat
dipergunakan seperlunya.

Jember, 18 Juni 2022

Team Penyusun

i
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................iii
BAB. 1 PENDAHULUAN....................................................................................1
1.1 Latar Belakang............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................1
1.3 Tujuan..........................................................................................................1
1.4 Manfaat.......................................................................................................1
BAB. 2 TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................2
2.1 Pendahuluan...............................................................................................2
2.2 Landasan Teori...........................................................................................2
BAB. 3 METODOLOGI TUGAS BESAR.........................................................8
3.1 Alat dan Bahan............................................................................................8
3.2 Langkah Pembuatan.......................................................................................8
3.3 Data Hasil Percobaan.....................................................................................8
3.3.1 Listing Program................................................................................. 8
3.3.2 Hasil Running..................................................................................11
BAB. 4 PEMBAHASAN......................................................................................13
4.1 Analisa dan Pembahasan...........................................................................13
BAB. 5 PENUTUP................................................................................................14
5.1 Kesimpulan.................................................................................................14
5.2 Saran...........................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................15

i
i
1.1 Latar Belakang BAB 1
PENDAHULUAN

Praktikum merupakan suatu pembelajaran mahasiswa untuk melakukan


percobaan dengan mengalami percobaan sendiri sesuatu yang dipelajari. Praktikum
memiliki kelebihan tersendiri dengan metode pembelajaran yang lainnya, yaitu:
Mahasiswa dapat langsung memperoleh pengalaman dan keterampilan dalam
melakukan praktikum, mempertinggi partisipasi siswa baik secara individu maupun
kelompok, siswa belajar berfikir melalui prinsip-prinsip metode Praktikan atau
belajar mempratekkan prosedur kerja berdasarkan metode Praktikan ini.
Pembelajaran dengan praktikum sangat efektif untuk mencapai seluruh ranah
pengetahuan secara bersamaan, antara lain melatih agar teori dapat diterapkan pada
permasalahan yang nyata (kognitif), melatih perencanaan kegiatan secara mandiri
(afektif), dan melatih penggunaan instrumen tertentu (psikomotor). Salah satu
kelebihan pembelajaran praktikum (laboratorium) adalah mahasiswa dapat berlatih
secara trial and error, dapat mengulang-ulang kegiatan atau tindakan yang sama
sampai benar-benar terampil. Pada praktikum kali membuat percobaan “PINTU
OTOMATIS DENGAN SENSOR ULTRASONIK DAN SENSOR LDR
BERBASIS ARDUINO UNO” .
1.2 Rumusan Masalah
Adapun masalah-masalah yang akan di selesaikan dalam tugas akhir ini adalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana merancang dan membuat aplikasi Pintu Otomatis berbasis
Arduino.
2. Bagaimana Cara kerja tentang pintu otomatis dengan sesnsor ultrasonic dan
sensor LDR Berbasis Arduino UNO.
3. Bagaimana memanfaatkan software arduino uno dalam pemberitahuan kondisi
pintu apabila terjadi pencurian pada sebuah rumah?
1.3 Tujuan
1. Dapat mengetahui komponen komponen dari pintu otomatis menggunakan
sensor ultrasonic dan sensor LDR menggunakan Arduino.
2. Dapat mengetahui cara kerja tentang pintu otomatis
3. Dapat menerapakan pintu otomatis berbasis Arduino di kehidupan sehari –
hari.
1.4 Manfaat
1. Untuk mengetahui bagaimana cara merancang dan membuat aplikasi Pintu
Otomatis berbasis Arduino.
2. Untuk mengetahui cara kerja pintu otomatis.
3. Cara penerapan pintu otomatis berbasis Arduino di kehidupan sehari – hari.
1
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pendahuluan
Perkembangan teknologi saat ini berkembang pesat dari sebelumnya salah
satunya pada industri elektronik. Teknologi ini tentunya memberikan manfaat besar
terhadap pemakainya. Teknologi yang sering digunakan yaitu dengan adanya
sensor. Sensor merupakan perangkat pendukung untuk mengubah besaran fisik
menjadi besaran listrik. Secara umum semua sensor bekerja secara analog. Besaran
yang dihasilkan oleh sensor adalah besaran analog, yaitu berupa arus listrik dengan
nilai tegangan tertentu. Agar arus listrikyang dihasilkan sensor dapat diproses secara
digital maka besaran tersebut harus diubah menjadi besaran digital. Sensor
ultrasonik merupakan sebuah sensor yang menggunakan gelombang suara sehingga
sensor dapat dipakai di tempat-tempat dengan intensitas cahaya rendah. Serta sensor
cahaya LDR (Light Dependent Resistor) merupakan suatu jenis resistor yang peka
terhadap cahaya. Model yang dipakai adalah sebuah sensor ultrasonik (sensor jarak)
dan sensor cahaya LDR (Light Dependent Resistor) dalam hal ini adalah sistem
buka tutup pintu secara otomatis dimana sensor ditempatkan di setiap pintu yang
bisa diakses secara publik.
Diantaranya adalah menggunakan arduino uno sebagai kontrol utama penggerak
pintu otomatis. Untuk penggerak pintu menggunakan servo dan pendeteksi
kendaraan ketika proses masuk menggunakan sensor LDR dan LED yang memiliki
fokus pada pencahayaan yang diterima dari kendaraan melewati LDR , servo juga
diberikan instruksi ketika tempat parkir telah terisi penuh oleh cahaya
dan mendeteksi benda atau objek di hadapan sensor yang mendapatkan masukan
dari sensor ultrasonik. Penelitian populer terkait pintu otomatis yaitu Internet of
Things (IoT) dengan cara menghubungkan perangkat yang memiliki komputasi
cerdas yang dapat berinteraksi dengan perangkat lainnya. Dalam hal ini perangkat
yang digunakan yaitu aplikasi software berupa proteus dan arduino IDE yang
dihubungkan dengan Arduino uno untuk pemantauan dan pengendalian pintu
otomatis. Karena masih berupa prototype memungkinkan menggunakan servo,
sehingga tenaga yang diperlukan tidak terlalu besar

2.2 Landasan Teori


2.2.1 Arduino Uno
Arduino Uno adalah board mikrokontroler berbasis ATmega328 (datasheet).
Memiliki 14 pin input dari output digital dimana 6 pin input tersebut dapat
digunakan sebagai output PWM dan 6 pin input analog, 16 MHz osilator kristal,
koneksi USB, jack power, ICSP header, dan tombol reset. Untuk mendukung
mikrokontroler agar dapat digunakan, cukup hanya menghubungkan Board
Arduino Uno ke komputer dengan menggunakan kabel USB atau listrik dengan
AC yang-ke adaptor-DC atau baterai untuk menjalankannya. Setiap 14 pin digital
pada arduino uno dapat digunakan sebagai input dan output, menggunakan
fungsi pinMode(), digitalwrite(), dan digitalRead(). Fungsi fungsi tersebut
beroperasi di tegangan 5 volt, Setiap pin dapat memberikan atau menerima suatu
arus maksimum 40 mA dan mempunyai sebuah resistor pull-up (terputus secara
default) 20-50 kOhm.
2
Gambar 2. 1 Arduino Uno

2.2.2 Arduino IDE


IDE (Ingrated Development Environment) yang diperuntukan untuk membuat
perintah atau source code, melakukan pengecekan kesalahan, kompilasi, upload
program, dan menguji hasil kerja arduino melalui serial monitor.

Gambar 2. 2 Arduino IDE


Pada Gambar, Arduino IDE memiliki toolbars IDE yang memberikan akses
instan ke fungsi fungsi yang penting, yaitu :
1. Tombol Verify, untuk mengkompilasi program yang saat ini dikerjakan
2. Tombol Upload, untuk mengkompilasi program dan mengupload ke
papan arduino
3. Tombol News, menciptakan lembar kerja baru
4. Tombol Open, untuk membuka program yang ada di file system
5. Tombol Save, untuk menyimpan program yang dikerjakan
6. Tombol Stop, untuk menghentikan serial number yang sedang dijalankan

2.2.3 Modul LCD (Liquid Crystal Display)


LCD (Liquid Crystal Display) adalah suatu jenis media tampilan yang
menggunakan kristal cair sebagai penampil utama. LCD (Liquid Crystal
Display) bisa menampilkan suatu gambar atau karakter dikarenakan
terdapat banyak sekali titik cahaya (piksel) yang terdiri dari satu buah
kristal cair sebagai titik cahaya. Walau disebut sebagai titik cahaya, namun
Kristal cair ini tidak memancarkan cahaya sendiri. LCD 16x2 dapat
menampilkan sebanyak 32 karakter yang terdiri dari 2 baris dan tiap baris
dapat menampilkan 16 karakter. Pada LCD 16×2 pada umumnya

3
menggunakan 16 pin sebagai kontrolnya, tentunya akan sangat boros
apabila menggunakan 16 pin tersebut. Karena itu, digunakan driver khusus
sehingga LCD dapat dikontrol dengan modul I2C atau Inter-Integrated
Circuit. Dengan modul I2C, maka LCD 16x2 hanya memerlukan dua pin
untuk mengirimkan data dan dua pin untuk pemasok tegangan. Sehingga
hanya memerlukan empat pin yang perlu dihubungkan ke NodeMCU
yaitu :
 GND : Terhubung ke ground
 VCC : Terhubung dengan 5V
 SDA : Sebagai I2C data dan terhubung ke pin D2
 SCL : Sebagai I2C data dan terhubung ke pin D1

Gambar 2. 3 LCD 16x2 digabung dengan I2C


2.2.4 Modul I2C(Inter-Integrated Circuit)
Modul I2C adalah standar komunikasi serial dua arah menggunakan dua
saluran yang didesain khusus untuk mengirim maupun menerima data. Sistem
I2C terdiri dari saluran SCL (Serial Clock) dan SDA (Serial Data) yang
membawa informasi data antara I2C dengan pengontrolnya. Piranti yang
dihubungkan dengan sistem I2C Bus dapat dioperasikan sebagai Master dan
Slave. Master adalah piranti yang memulai transfer data pada I2C Bus dengan
membentuk sinyal Start, mengakhiri transfer data dengan membentuk sinyal
Stop, dan membangkitkan sinyal clock. Slave adalah piranti yang dialamati
master. Bentuk fisik dari I2C ditunjukan pada gambar di bawah ini :

Gambar 2. 4 Bentuk fisik I2C


2.2.5 Sensor LDR
Light Dependent Resistor atau yang biasa disebut oleh kalangan orang-orang
elektronika yaitu LDR. LDR sendiri adalah jenis resistor yang nilainya berubah
seiring intensitas cahaya yang diterima oleh komponen tersebut. Juga biasa
digunakan sebagai detektor cahaya atau pengukur besaran konversi cahaya. Light
Dependent Resistor, terdiri dari sebuah cakram semikonduktor yang mempunyai
dua buah elektroda pada permukaannya. Pada saat gelap atau cahaya redup,
bahan dari cakram tersebut akan menghasilkan elektron bebas dengan jumlah
yang relatif sangat kecil. Sehingga hanya ada sedikit elektron untuk mengangkut

4
muatan elektrik. Artinya pada saat cahaya redup LDR menjadi konduktor yang
buruk, atau bisa disebut juga LDR memiliki resistansi yang sangat besar pada
saat gelap atau cahaya redup. Pada saat cahaya terang, akan ada lebih banyak
elektron yang lepas dari atom bahan semikonduktor tersebut. Sehingga akan ada
lebih banyak lagi elektron untuk mengangkut muatan elektrik. Artinya pada saat
cahaya terang LDR menjadi konduktor yang baik, atau bisa disebut juga LDR
memiliki resistansi yang kecil pada saat cahaya terang.

Gambar 2. 5 Sensor LDR


2.2.6 Modul Sensor Cahaya LDR
Modul sensor cahaya ini memudahkan anda dalam menggunakan sensor LDR
(Light Dependent Resistor) untuk mengukur intensitas cahaya. Modul LDR ini
memiliki pin output analog dan pin output digital dengan label AO dan DO pada
PCB. Nilai resistansi LDR pada pin analog akan meningkat apabila intensitas
cahaya meningkat dan menurun ketika intensitas cahaya semakin gelap. Pada pin
digital, pada batas tertentu DO akan high atau low, yang dikendalikan sensitivitas
nya menggunakan onboard potensiometer

 Input Voltage: DC 3.3V - 5V


 Output: Digital - Sensitivitas bisa diatur, dan analog
 Ukuran PCB : 33 mm x 15 mm

Gambar 2. 6 Modul Sensor Cahaya LDR

2.2.7 Sensor Ultrasonik


Sensor ultrasonik adalah sebuah sensor yang berfungsi untuk mengubah
besaran fisis (bunyi) menjadi besaran listrik dan sebaliknya. Cara kerja sensor ini
didasarkan pada prinsip dari pantulan suatu gelombang suara sehingga dapat
dipakai untuk menafsirkan eksistensi (jarak) suatu benda dengan frekuensi
tertentu. Disebut sebagai sensor ultrasonik karena sensor ini menggunakan

5
gelombang ultrasonik (bunyi ultrasonik). Gelombang ultrasonik adalah
gelombang bunyi yang mempunyai frekuensi sangat tinggi yaitu 20.000 Hz.
Bunyi ultrasonik tidak dapat di dengar oleh telinga manusia. Bunyi ultrasonik
dapat didengar oleh anjing, kucing, kelelawar, dan lumbalumba. Bunyi ultrasonik
nisa merambat melalui zat padat, cair dan gas. Reflektivitas bunyi ultrasonik di
permukaan zat padat hampir sama dengan reflektivitas bunyi ultrasonik di
permukaan zat cair. Akan tetapi, gelombang bunyi ultrasonik akan diserap oleh
tekstil dan busa. Pada sensor ultrasonik, gelombang ultrasonik dibangkitkan
melalui sebuah alat yang disebut dengan piezoelektrik dengan frekuensi tertentu.
Piezoelektrik ini akan menghasilkan gelombang ultrasonik (umumnya
berfrekuensi 40kHz) ketika sebuah osilator diterapkan pada benda tersebut.
Secara umum, alat ini akan menembakkan gelombang ultrasonik menuju suatu
area atau suatu target. Setelah gelombang menyentuh permukaan target, maka
target akan memantulkan kembali gelombang tersebut. Gelombang pantulan dari
target akan ditangkap oleh sensor, kemudian sensor menghitung selisih antara
waktu pengiriman gelombang dan waktu gelombang pantul diterima.

Gambar 2. 7 Sensor Ultrasonik HC-SR04

2.2.8 Motor Servo


Motor servo adalah motor DC dengan sistem umpan balik tertutup di mana
posisi rotor-nya akan diinformasikan kembali ke rangkaian kontrol yang ada di
dalam motor servo. Motor ini terdiri dari sebuah motor DC, rangkaian gear,
ponsiometer, dan rangkaian kontrol. Potensiometer berfungsi sebagai penentu
batas sudut dari putaran servo. Sedangkan sudut dari sumbu motor servo diatur
berdasarkan lebar pulsa yang dikirim melalui kaki sinyal dari kabel motor servo.

Gambar 2. 8 Motor Servo

2.2.9 LED (Light Emitting Diode)


LED (Light Emitting Diode) merupakan komponen yang mampu
mengeluarkan emisi cahaya. LED merupakan produk temuan lain setelah diode.
Strukturnya juga sama dengan diode, tetapi belakangan ditemukan bahwa
elektron yang menerjang sambungan P-N juga melepaskan energi berupa energy
panas dan energy cahaya. LED dibuat agar lebih efisien jika mengeluarkan
6
cahaya. Untuk mendapatkan emisi cahaya pada semikonduktor, doping yang
dipakai gallium, arsenic dan phosphorus. Jenis doping yang berbeda
menghasilkan warna cahaya yang berbeda pula. Saat ini, warna-warna cahaya
LED yang banyak tersedia adalah warna merah, kuning dan hijau. LED berwarna
biru sangat langka. Pada dasarnya, semua warna bisa dihasilkan, tetapi itu akan
menjadi sangat mahal dan tidak efisien. Dalam memilih LED, selain warna, perlu
juga diperhatikan tegangan kerja, asrus maksimum dan dispasi daya-nya. Rumah
(chasing) LED dan bentuknya juga bermacam-macam, ada yang persegi empat,
bulat dan lonjong. Berikut ini adalah tampilan LED.

Gambar 2. 9 LED-Yellow
2.2.10 Resistor
Resistor merupakan salah satu komponen yang paling sering ditemukan dalam
Rangkaian Elektronika. Hampir setiap peralatan Elektronika menggunakannya.
Pada dasarnya Resistor adalah komponen Elektronika Pasif yang memiliki nilai
resistansi atau hambatan tertentu yang berfungsi untuk membatasi dan mengatur
arus listrik dalam suatu rangkaian Elektronika. Resistor atau dalam bahasa
Indonesia sering disebut dengan Hambatan atau Tahanan dan biasanya disingkat
dengan Huruf “R”. Satuan Hambatan atau Resistansi Resistor adalah OHM (Ω).
Sebutan “OHM” ini diambil dari nama penemunya yaitu Georg Simon Ohm
yang juga merupakan seorang Fisikawan Jerman.

Gambar 2. 10 Resistor

7
BAB 3
METODOLOGI TUGAS BESAR

3.1 Alat dan Bahan


1. Arduino Uno
2. Arduino IDE
3. Proteus
4. Laptop
5. USB
6. Sensor Ultrasonik
7. Sensor LDR
8. LED
9. Kabel Jumper
10. Breadboard
11. Resistor
12. LCD I2C
13. Motor Servo

3.2 Langkah Pembuatan


Untuk Pembuatan pintu otomatis dengan sensor ultrasonik dan sensor ldr berbasis
arduino uno :
1. Siapkan alat dan bahan terlebih dahulu.
2. Membuat script pada software arduino ide yang diinginkan.
3. Membuat rangkaian pada aplikasi proteus sesuai komponen-komponen yang
dibutuhkan.
4. Apabila rangkaian sudah tersusun maka program script yang ada di arduino
ide diinputkan pada arduino uno.
5. Kemudian, running pada aplikasi proteus.
6. Setelah itu pastikan hasil pada rangkaian berjalan dengan benar.
3.3 Data Hasil Percobaan
3.3.1 Listing Program
#define pinecho1 12
#define pintriger1 13
#include <Servo.h>
#define ldr A0
#include <Wire.h>
#include <LiquidCrystal_I2C.h>
LiquidCrystal_I2C lcd(0x27, 20, 4);
int nilaildr;

Servo myservo;
int led = 5;
float tegangan, vout;

8
float vref = 5.0;
int res_bit = 1023;
float read_srf(int pintriger, int pinecho) {
long durasi;
float jarak;
digitalWrite(pintriger, LOW);
delayMicroseconds(2);
digitalWrite(pintriger, HIGH);
delayMicroseconds(10);
digitalWrite(pintriger, LOW);
delayMicroseconds(2);

durasi = pulseIn(pinecho, HIGH);


jarak = durasi / 58.2;

return jarak;
}
void setup() {
// put your setup code here, to run once:
lcd.begin();

lcd.setCursor(0,3);
lcd.print("TUGAS BESAR");
lcd.setCursor(2, 3);
lcd.print("KELOMPOK 15");
// lcd.setCursor(1,2);
// lcd.print("ALGORITMA PEMOGRAMAN");
// lcd.setCursor(0,3);
// lcd.print("LED & PINTU OTOMATIS");
delay(5000);
lcd.clear();

Serial.begin(9600);
pinMode (pintriger1, OUTPUT);
9
pinMode (pinecho1, INPUT);
pinMode (led, OUTPUT);
pinMode (ldr, INPUT);
myservo.attach(9);
myservo.write(0);
}

void loop() {
// put your main code here, to run repeatedly:
int jarak = read_srf(pintriger1, pinecho1);
nilaildr = (analogRead(nilaildr) * vref) /
res_bit;
tegangan = 2.207*vout + 0.2129;
nilaildr = analogRead (A0);
Serial.print ("cahaya = ");
Serial.println (nilaildr);
lcd.setCursor(0,1);
lcd.print("Jarak = ");
lcd.print(jarak);
lcd.setCursor (0,0);
lcd.print ("NILAI LDR=");
lcd.print(nilaildr);
delay(5000);
if ( nilaildr >= 32){
digitalWrite(led, HIGH);
lcd.setCursor(0,2);
lcd.print("LED HIDUP");
delay(1000);

}
if (nilaildr <= 1022) {
digitalWrite(led, LOW);
lcd.setCursor(0,2);
lcd.print("LED MATI");

1
delay(1000);
}
if (jarak < 30) {
myservo.write(90);
lcd.setCursor(0,3);
lcd.print("PINTU TERBUKA");
delay(100);
}
else {
myservo.write(0);
lcd.setCursor(0,4);
lcd.print("PINTU TERTUTUP");
delay(100);
}
Serial.print("JARAK BENDA=");
Serial.print(jarak);
delay(10);
lcd.clear();
}

3.3.2 Hasil Running


Hasil running ketika tidak ada cahaya yang lewat berjarak 0cm

Gambar 3. 1 Rangkaian Proteus Saat Berjarak 20cm

1
Hasil running ketika motor servo dan ultrasonik berjarak 20cm, maka
rangkaian akan berjalan seperti gambar 3.1 dan 3.2

Gambar 3. 2 Kondisi Rangkaian Saat Tidak Ada Cahaya

1
BAB 4
PEMBAHASAN
4.1 Analisis dan Pembahasan
Arduino adalah mikrokontroller / pengendali mikro papan tunggal(single
board) yang bersifat sumber terbuka dan menjadi salah satu proyek Open Source
Hardware yang paling populer. Arduino juga merupakan senarai perangkat keras
terbuka yang ditujukan kepada siapa saja yang ingin membuat purwarupa peralatan
elektronik interaktif berdasarkan hardware dan software yang fleksibel dan mudah
digunakan. Pada Tugas besar ini membuat pintu otomatis menggunakkan sesnsor
ultrasonic HC-SR04 dan sensor LDR berbasis Arduino uno, pada sensor ultrasonic
adalah sebuah sensor yang berfungsi untuk mengubah besaran fisis berupa bunyi
menjadi besaran listrik dan sebaliknya. Sensor ini bekerja berdasarkan prinsip dari
pantulan suatu gelombang suara, dimana sensor ini menghasilkan gelombang suara
yang kemudian menangkap kembali dengan perbedaan waktu sebagai dasar
pengindra. Perbedaan waktu yang dipancarkan dan diterima kembali adalah
berbanding lurus dengan jarak objek yang memantulkannya. Dan sensor LDR
adalah salah satu komponen resistor yang nilai resistansinya akan berubah-ubah
sesuai dengan intensitas cahaya yang mengenai sensor ini. LDR juga dapat
digunakan sebagai sensor cahaya. Perlu diketahui bahwa nilai resistansi dari sensor
ini sangat bergantung pada intensitas cahaya.
Pada sistem ini dilakukan beberapa pengujian untuk pintu otomatis dengan
sensor yang digunakan. Pengujian yang dilakukan pada pintu otomatis yaitu
pengujian akurasi sensor ultrasonik dan sensor ldr. Pengujian umum berupa
pengujian proses masuk dan keluar dan pengujian cahaya yang masuk. Untuk
penggerak pintu menggunakan servo dan pendeteksi kendaraan ketika proses masuk
menggunakan sensor LDR dan LED yang memiliki fokus pada pencahayaan yang
diterima dari kendaraan melewati LDR, servo juga diberikan instruksi
ketika mendeteksi benda atau objek di hadapan sensor yang mendapatkan masukan
dari sensor ultrasonik. Pada script dengan #define hampir sama dengan
pemanggilan integer. Libray pada include wire.h ini berfungsi untuk mengaktifkan
komunikasi serial I2C pada arduino. Serta pada listing program pintu otomatis
terdapat rumus inputan tegangan agar rangkaian berjalan.
Pada sensor ultrasonik, gelombang ultrasonik dibangkitkan melalui sebuah
alat yang disebut dengan piezoelektrik dengan frekuensi tertentu. Piezoelektrik ini
akan menghasilkan gelombang ultrasonik (umumnya berfrekuensi 40kHz) ketika
sebuah osilator diterapkan pada benda tersebut. Secara umum, alat ini akan
menembakkan gelombang ultrasonik menuju suatu area atau suatu target. Setelah
gelombang menyentuh permukaan target, maka target akan memantulkan kembali
gelombang tersebut. Gelombang pantulan dari target akan ditangkap oleh sensor,
kemudian sensor menghitung selisih antara waktu pengiriman gelombang dan
waktu gelombang pantul diterima. Pada pengujian sensor ultrasonik Jika ada orang
atau objek dalam radar sensor ultrasonik <8cm maka pintu akan secara otomatis
terbuka, sinyal dikirim ke mikrokontroler yang pada gilirannya membuka pintu
sesuai dengan bantuan motor servo. Di sisi lain, ketika tidak ada objek dalam
rentang yang ditentukan, penutupan pintu diaktifkan. Pintu tetap terbuka selama
benda masih dalam jangkauan deteksi yang ditentukan. Ketika ada cahaya dan
gerakkan yang melewati pada sensor ldr serta sensor ultrasonik maka motor servo
tipe dc akan bergerak dan membuat led menyala serta lcd akan mengeluarkan
outputannya. Seperti pada gambar berikut :
1
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil pada rangkaian pintu otomatis dengan
sensor ultrasonik dan sensor ldr adalah :
1. Cara kerja motor servo DC pada rangkaia ini pada saat membuka dan
menutup pintu secara otomatis dapat bekerja dengan baik.
2. Dari hasil pengujiannya, data yang hanya dapat dibaca oleh sensor
ultrasonik adalah mendeteksi jarak pada gerakkan. Hal ini dikarenakan
perangkat ini menggunakan dua pin digital untuk mengkomunikasikan
jarak yang terbaca serta adanya motor servo.
3. Sensor Ultrasonik yang digunakan untuk mendeteksi pergerakan
kurang memiliki respon yang cepat. Sehingga jika pertama kali
dihidupkan sensor terkadang tidak merespon pergerakan.
5.2 Saran
1. Sebaiknya alat ini diterapkan dan dikembangkan menjadi lebih baik
agar penggunaanya lebih efektif.
2. Dengan mempertimbangkan adanya kemungkinan terjadinya gangguan
listrik, penelitian ini dapat dikembangkan dengan menggunakan catu
daya mandiri sehingga alat dapat beroperasi dengan baik.

1
DAFTAR PUSTAKA

Afrilio Franseda. (2020). Implementasi Sistem Kontrol pada Gerbang Parkir dan Spike
Barrier Menggunakan Mikrokontroler
nn-digital. (2019, Juli 31). Cara Kerja Sensor HC-SR04 dan Contoh Program HC-SR04
Dengan Arduino.
A. F. Adella, F. Taufiqurrahman, and A. B. Kaswar, “Sistem pintu cerdas menggunakan
sensor ultrasonic berbasis internet of things,” J. Media Elektr.,vol. 17, no. 3, pp. 1–7,
2020.
Dhan, P. 2014. ATMega328 .www.robotics-university.com/2015/03/analog-todigital-
converter-adc-mikrokontroler-avr-atmega32.html. 18 juli 2017.
Faiz Abdurrahman Hanur, Muhammad. 2016.[Skripsi] Rancang bangun alat pemutus
kwh meter sebagai proteksi berbasis arduino. Teknik Elektro, Digital Repository
Universitas Jember, halaman 7:8.

Anda mungkin juga menyukai