Anda di halaman 1dari 28

PRAKTIK

TRANSFORMASI INDUSTRI 4.0

PROGRAM STUDI :

PENJAMINAN MUTU INDUSTRI PANGAN (PMIP)

PENYUSUN :

DAVID YUDIANTO, M.Sc.

SINGGIH WIBOWO, S.Si., M.Eng.

POLITEKNIK AKA BOGOR


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA INDUSTRI
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur dipanjatkan kepada Allah SWT, karena atas karunia-Nya lah buku penuntun
Praktik Transformasi Industri 4.0 dapat tersusun. Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada
pimpinan Politeknik AKA Bogor yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyusun
diktat praktik ini.
Penuntun praktik ini dapat digunakan sebagai pedoman kerja dalam rangka membantu
mahasiswa melakukan praktik pada mata kuliah Praktik Transformasi Industri 4.0 pada Program Studi
Penjaminan Mutu Industri Pangan Politeknik AKA Bogor. Penuntun ini berisi beberapa penjelasan
terkait perancangan rangkaian elektronika, dan koding untuk penggunaan berbagai sensor
(temperatur, gerak, cahaya dll) yang diprogram dengan Arduino Uno.

Ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan diktat ini. Saran dan kritik untuk perbaikan diktat ini sangat kami harapkan. Semoga
diktat ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan siapa saja yang tertarik dalam pemanfaatan teknologi
untuk penyimpanan dan pengemasan pangan.

Bogor, Maret 2021

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………....……………………………………………. 2
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………. 3
TATA TERTIB PRAKTIK……………………………………………………………………. 4
PENDAHULUAN……………………………………………………………………………… 5
Praktik 1. Mengakses Relay Menggunakan Arduino Uno………………………............. 6
Praktik 2. Sensor Suhu LM35………………………………………………………............ 8
Praktik 3. Menggunakan Sensor Suara pada Arduino Metode Clap Switch………….. 10
Praktik 4. Sensor Jarak (Ultrasonik) pada Arduino……………………………………… 12
Praktik 5. Sensor Cahaya LDR pada Arduino…………………………………………... 14
Praktik 6.Sensor Api (Flame) pada Arduino…………………………………………….. 16
Praktik 7. Sensor Hujan pada Arduino…………………………………………………… 19
Praktik 8. Sensor Water Flow pada Arduino……………………………………………… 21
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………… 24

3
TATA TERTIB PRAKTIK

1. Praktikan harus sudah berada di tempat 10 menit sebelum praktik dimulai.

2. Setiap praktikan sudah harus membuat persiapan praktik sebelum praktik dimulai.

3. Laporan praktik dikerjakan pada lembar yang telah disediakan dan dikumpulkan paling
lambat 1 minggu setelah praktik.

4. Selama praktikum berlangsung, praktikan tidak diperkenankan keluar ruang laboratorium


tanpa ijin dosen atau instruktur praktik.

5. Praktikan yang tidak dapat mengikuti praktikum dapat meminta pindah jadwal dengan cara
mengisi formulir keterangan pindah jadwal dari Prodi dan diketahui oleh Ketua Prodi.

6. Selama praktik, praktikan wajib menggunakan jas lab dan bekerja dengan tenang, tertib,
teratur dan teliti.

7. Praktikan tidak diperkenankan meminjam alat-alat dengan teman kecuali dengan izin dosen
atau instruktur praktik.

8. Setelah praktik selesai, setiap praktikan diwajibkan membersihkan meja praktiknya masing-
masing.

9. Alat-alat yang digunakan selama praktik harus diserahkan kembali kepada petugas dan dalam
keadaan utuh dan bersih.

10. Kerusakan alat atau pecah selama praktik menjadi tanggung jawab praktikan dan harus
melapor ke petugas laboratorium.

11. Sebelum meniggalkan laboratorium data-data praktik diserahkan, diperiksa dan


ditandatangani/ paraf oleh dosen atau instruktur praktik.

4
PENDAHULUAN

Beberapa tahun terakhir, resesi global telah mengubah gambaran umum di sektor industri,
yang saat ini fokus pada nilai tambah nyata pada produk-produk yang telah diciptakan. Perusahaan
yang mengikuti tren untuk memindahkan kegiatan dengan mencari tenaga kerja yang murah, sekarang
berkomitmen untuk memulihkan daya saing mereka (Alcacer dan Machado, 2019). Strategi
manufaktur Jerman memainkan peran yang penting dalam pergeseran tren tersebut dengan
meluncurkan inisiatif untuk merawat dan mempromosikan pentingnya hal tersebut sebagai pelopor di
sektor industri. Industri 4.0 telah diperkenalkan dengan harapan besar untuk menghadapi tantangan
terbaru dalam sistem industri manufaktur. Pendorong industri 4.0 memungkinkan dan memperkuat
pergeseran tren dalam industri global dengan menggunakan teknologi tersebut, mengubah cara hidup,
menciptakan model bisnis baru dan cara-cara baru dalam manufaktur, memperbarui industri dengan
transformasi digital. Pada tahun 2011, pemerintah Jerman telah membawa dunia ke dalam sebuah
judul baru yang disebut era Industri 4.0, yang dianggap sebagai revolusi industri keempat. Tujuan
industri 4.0 adalah untuk bekerja dengan tingkat otomatisasi yang lebih tinggi untuk mencapai tingkat
produktivitas dan efisiensi operasional yang lebih tinggi, menghubungkan instrumen fisik ke dalam
dunia virtual. Hal ini akan membawa komputerisasi dan interkoneksi ke dalam sistem industri
konvensional. Industri 4.0 dapat diasumsikan sebagai Cyber Physical Systems, berdasarkan data
heterogen dan integrasi pengetahuan serta dapat disimpulkan sebagai proses manufaktur yang dapat
dioperasikan secara terintegrasi, teradaptasi, teroptimasi, orientasi layanan yang berkorelasi dengan
algoritma, Big Data dan teknologi tinggi seperti Internet of Things (IoT), otomasi industri, Cyber
Security, Cloud Computing, dan Intelligent Robotics (Alcacer dan Machado, 2019).

5
PRAKTIK KE-1

Mengakses Relay menggunakan Arduino Uno

Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen
Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil)
dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik
untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat
menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi. Tertutup dan terbukanya kontak
saklar disebabkan oleh adanya efek induksi magnet yang dihasilkan dari kumparan induktor
yang dialiri arus listrik. Perbedaan dengan saklar yaitu pergerakan kontak pada saklar untuk kondisi
on atau off dilakukan manual tanpa perlu arus listrik sedangkan relay membutuhkan arus listrik.
Kontak Poin (Contact Point) Relay terdiri dari 2 jenis yaitu :
1. Normally Close (NC) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu berada di posisi CLOSE
(tertutup)
2. Normally Open (NO) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu berada di posisi OPEN
(terbuka)
Beberapa fungsi Relay yang telah umum diaplikasikan kedalam peralatan elektronika diantaranya
adalah :
1. digunakan untuk menjalankan Fungsi Logika (Logic Function)
2. digunakan untuk memberikan Fungsi penundaan waktu (Time Delay Function)
3. digunakan untuk mengendalikan Sirkuit Tegangan tinggi dengan bantuan dari Signal Tegangan
rendah.
4. Ada juga Relay yang berfungsi untuk melindungi motor ataupun komponen lainnya dari kelebihan
tegangan ataupun hubung singkat (Short).
Arduino adalah platform pembuatan prototype elektronik yang bersifat open-source hardware
yang berdasarkan pada perangkat keras dan perangkat lunak yang fleksibel dan mudah digunakan.
Arduino ditujukan bagi para seniman, desainer, dan siapapun yang tertarik dalam menciptakan objek
atau lingkungan yang interaktif. Bahasa pemrograman arduino adalah bahasa pemrograman yang
umum digunakan untuk membuat perangkat lunak yang ditanamkan pada arduino board. Bahasa
pemrograman arduino mirip dengan bahasa pemrograman C++.
Arduino Development Everenment (IDE) adalah perangkat lunak yang digunakan untuk menulis
dan meng-compile program untuk arduino. Arduino Development Everonment juga digunakan untuk
meng-upload program yang sudah di-compile ke memori program arduino board.
Arduino USB (Uno) adalah board berbasis mikrokontroler pada ATmega328 yang memiliki 14
pin digital input / output (dimana 6 pin dapat digunakan sebagai output PWM), 6 input analog, 16
MHz osilator kristal, sebuah koneksi USB, sebuah konektor sumber tegangan, sebuah header ICSP,

6
dan sebuah tombol reset. Arduino Uno memuat segala hal yang dibutuhkan untuk mendukung sebuah
mikrokontroler. Hanya dengan menghubungkannya ke sebuah komputer melalui USB atau
memberikan tegangan DC dari baterai atau adaptor AC ke DC sudah dapat menggunakannya.
Arduino Uno menggunakan ATmega16u2 yang diprogram sebagai USB to-serial converter untuk
komunikasi serial ke komputer melalui port USB.

Tujuan
1. Mahasiswa dapat membuat rangkaian arus listrik melalui Relay sebagai saklar dengan
memakai Arduino.
2. Mahasiswa dapat menyalakan lampu dengan instruksi Codingan Arduino.
3. Mahasiswa dapat membuat aplikasi sederhana pada Arduino untuk membuat Bohlam
berkedip dengan frekuensi yang telah ditentukan.

Bahan

1. Arduino Uno
2. Komputer + Software IDE Arduino
3. Module relay tipe NO 5v – 250 Vac
4. Lampu 220 Vac
5. Breadboard
6. Kabel Jumper

Cara Kerja
1. Setiap kelompok menyiapkan bahan yang akan digunakan
2. Kemudian Rangkai bahan bahan yang sudah disediakan seperti gambar dibawah ini :

Dengan Konfirgurasi pin pada relay sebagai berikut :

 VCC dihubungkan ke 5V
 GND dihubungkan ke GND

7
 IN1/Data dihubungkan ke pin 2

3. Hubungkan Rangkaian pada Komputer menggunakan USB


4. Buka aplikasi Software IDE Arduino pada Komputer, kemudian masukan program koding
sebagai berikut :

Hasil Pengamatan :

8
PRAKTIK KE-2

SENSOR SUHU LM35

Sensor suhu LM35 adalah komponen elektronika yang memiliki fungsi untuk mengubah
besaran suhu menjadi besaran listrik dalam bentuk tegangan. Sensor Suhu LM35 yang dipakai dalam
penelitian ini berupa komponen elektronika yang diproduksi oleh National Semiconductor. LM35
memiliki keakuratan tinggi dan kemudahan perancangan jika dibandingkan dengan sensor suhu yang
lain, LM35 juga mempunyai keluaran impedansi yang rendah dan linieritas yang tinggi sehingga
dapat dengan mudah dihubungkan dengan rangkaian kendali khusus serta tidak memerlukan
penyetelan lanjutan.
Tiga pin LM35 menunjukkan fungsi masing-masing pin diantaranya, pin 1 berfungsi sebagai
sumber tegangan kerja dari LM35, pin 2 atau tengah digunakan sebagai tegangan keluaran atau V out
dengan jangkauan kerja dari 0 V sampai dengan 1,5 V dengan tegangan operasi sensor LM35 yang
dapat digunakan antar 4 V sampai 30 V. Keluaran sensor ini akan naik sebesar 10 mV setiap derajad
celcius

Secara prinsip sensor akan melakukan penginderaan pada saat perubahan suhu setiap suhu 1
ºC akan menunjukan tegangan sebesar 10 mV. Pada penempatannya LM35 dapat ditempelkan dengan
perekat atau dapat pula disemen pada permukaan akan tetapi suhunya akan sedikit berkurang sekitar
0,01 ºC karena terserap pada suhu permukaan tersebut. Dengan cara seperti ini diharapkan selisih
antara suhu udara dan suhu permukaan dapat dideteksi oleh sensor LM35 sama dengan suhu
disekitarnya, jika suhu udara disekitarnya jauh lebih tinggi atau jauh lebih rendah dari suhu
permukaan, maka LM35 berada pada suhu permukaan dan suhu udara disekitarnya .

Jarak yang jauh diperlukan penghubung yang tidak terpengaruh oleh interferensi dari luar,
dengan demikian digunakan kabel selubung yang ditanahkan sehingga dapat bertindak sebagai suatu
antenna penerima dan simpangan didalamnya, juga dapat bertindak sebagai perata arus yang
mengkoreksi pada kasus yang sedemikian, dengan mengunakan metode bypass kapasitor dari Vin
untuk ditanahkan. Berikut ini adalah karakteristik dari sensor LM35:

1. Memiliki sensitivitas suhu, dengan faktor skala linier antara tegangan dan suhu 10 mV/°C,
sehingga dapat dikalibrasi langsung dalam celcius.
2. Memiliki ketepatan atau akurasi kalibrasi yaitu 0,5 °C pada suhu 25 °C
3. Memiliki jangkauan maksimal operasi suhu antara -55 °C sampai +150 °C.
4. Bekerja pada tegangan 4 sampai 30 V.
5. Memiliki arus rendah yaitu kurang dari 60 µA.
6. Memiliki pemanasan sendiri yang rendah (low-heating) yaitu kurang dari 0,1 °C pada udara diam.

9
7. Memiliki impedansi keluaran yang rendah yaitu 0,1 W untuk beban 1 mA.
8. Memiliki ketidaklinieran hanya sekitar ± ¼ °C.

Tujuan
1. Mahasiswa dapat mempelajari karakteristik sensor suhu LM 35
2. Mahasiswa dapat membuat rangkaian sederhana sensor suhu LM 35
3. Mahasiswa dapat membuat rangkaian sensor temperatur dengan instruksi koding Arduino.

Bahan
 1x Arduino
 1x Breadboard
 1x LM35 Sensor Suhu
 2x LED hijau
 2x LED kuning
 2x LED merah
 6x Resistor 220ohm
 11x Kabel Jumper

Cara Kerja
1. Setiap kelompok menyiapkan bahan yang akan digunakan
2. Kemudian Rangkai bahan bahan yang sudah disediakan seperti gambar dibawah ini :

Dengan Konfirgurasi pin sebagai berikut :

 Pasang dari GND dan 5V Arduino ke Breadboard.


 Pasang kaki kiri LM35 ke 5V, kaki kanan LM35 ke GND, kaki tengah LM35 ke pin A0
Arduino.

10
 Pasang kaki Positif LED hijau ke pin 2 dan pin 3, LED kuning ke pin 4 dan pin 5, LED
merah ke pin 6 dan pin 7 Arduino.
 Setiap kaki negatif LED dipasang ke GND menggunakan Resistor 220Ω.

3. Hubungkan Rangkaian pada Komputer menggunakan USB


4. Buka aplikasi Software IDE Arduino pada Komputer, kemudian masukan program koding sebagai
berikut :

***
Untuk pemograman Sensor Suhu LM35, kamu bisa gunakan sketch dibawah ini:
byte lm35= A0;
int nilai;

void setup(){
Serial.begin(9600);
}

void loop(){
nilai= analogRead(lm35);
nilai= nilai*0.488;
Serial.println(nilai);
delay(500);
}

Hasil Pengamatan :

11
PRAKTIK KE-3

MENGGUNAKAN SENSOR SUARA PADA ARDUINO


METODE CLAP SWITCH

Sensor suara adalah sebuah alat yang mampu mengubah gelombang Sinusioda suara
menjadi gelombang sinus energi listrik (Alternating Sinusioda Electric Current). Sensor ini bekerja
berdasarkan besar kecilnya kekuatan gelombang suara yang mengenai membran sensor yang
menyebabkan bergeraknya membran sensor yang memiliki kumparan kecil dibalik membran tersebut
naik dan turun. Kecepatan gerak kumparan tersebut menentukan kuat lemahnya gelombang listrik
yang dihasilkannya.
Salah satu komponen yang termasuk dalam sensor ini adalah Microphone atau Mic. Mic
adalah komponen eletronika dimana cara kerjanya yaitu membran yang digetarkan oleh gelombang
suara akan menghasilkan sinyal listrik.

Modul sensor KY-038 merupakan modul pendeteksi level suara yang sangat dasar dan
umum digunakan pada arduino, sensor ini memiliki sensitivitas yang cukup tinggi yang dilengkapi
dengan electret condenser microphone. Pada modul sensor suara KY-038 ini memiliki dua pin output
yaitu pin output analog dan digital. Untuk pin output analog “A0” sinyal untuk tegangan output
adalah real time berdasarkan suara yang terdengar dari microphone sedangkan untuk pin output
digital “DO” prinsipnya adalah ketika intensitas suara mencapai nilai tertentu, maka sinyal level
output yang dikeluarkan menjadi high. Pada modul sensor suara KY-038 ini juga terdapat sebuah
potensiometer yang berfungsi untuk mengatur sensitivitas sensor pada output digital. Clap switch
merupakan metode untuk menghidupkan atau menyalakan suatu perangkat elektronika misalnya
lampu hanya dengan tepuk tangan.

Tujuan
1. Mahasiswa dapat mempelajari karakteristik sensor suara
2. Mahasiswa dapat membuat rangkaian sederhana sensor suara
3. Mahasiswa dapat membuat rangkaian sensor suara dengan instruksi Codingan Arduino.

Bahan

 Module Relay 1 channel


 Sensor suara
 Arduino Uno
 Komputer dan Software IDE Arduino

12
Cara Kerja
1. Setiap kelompok menyiapkan bahan yang akan digunakan
2. Kemudian rangkai bahan bahan yang sudah disediakan seperti gambar dibawah ini :

4. Hubungkan Rangkaian pada Komputer menggunakan USB


5. Buka aplikasi Software IDE Arduino pada Komputer, kemudian masukan program koding sebagai
berikut :

Hasil Pengamatan :

13
PRAKTIK KE-4

SENSOR JARAK (ULTRASONIK) PADA ARDUINO

Sensor ultrasonic merupakan salah satu jenis sensor jarak yang sering gunakan, sensor ini
berfungsi untuk mengubah besaran fisis (bunyi) menjadi besaran listrik dan sebaliknya. Cara kerja
sensor ini didasarkan pada prinsip dari pantulan suatu gelombang suara sehingga dapat dipakai untuk
menafsirkan eksistensi (jarak) suatu benda dengan frekuensi tertentu. Disebut sebagai sensor
ultrasonik karena sensor ini menggunakan gelombang ultrasonik (bunyi ultrasonik). Gelombang
ultrasonik adalah gelombang bunyi yang mempunyai frekuensi sangat tinggi yaitu 20.000 Hz. Bunyi
ultrasonik tidak dapat di dengar oleh telinga manusia.
Pada sensor ultrasonik, gelombang ultrasonik dibangkitkan melalui sebuah alat yang disebut
dengan piezoelektrik dengan frekuensi tertentu. Piezoelektrik ini akan menghasilkan gelombang
ultrasonik (umumnya berfrekuensi 40 kHz) ketika sebuah osilator diterapkan pada benda tersebut.
Secara umum, alat ini akan menembakkan gelombang ultrasonik menuju suatu area atau suatu target.
Setelah gelombang menyentuh permukaan target, maka target akan memantulkan kembali gelombang
tersebut. Gelombang pantulan dari target akan ditangkap oleh sensor, kemudian sensor menghitung
selisih antara waktu pengiriman gelombang dan waktu gelombang pantul diterima

Tujuan
1. Mahasiswa dapat mempelajari karakteristik sensor jarak
2. Mahasiswa dapat membuat rangkaian sederhana sensor jarak
3. Mahasiswa dapat membuat rangkaian sensor jarak dengan instruksi Codingan Arduino.

Bahan

 1x Arduino Uno
 1x Breadboard
 4x Kabel Jumper
 1X HC-SR04 Ultrasonic Sensor

CaraKerja
1. Setiap kelompok menyiapkan bahan yang akan digunakan
2. Kemudian Rangkai bahan bahan yang sudah disediakan seperti gambar dibawah ini :

14
Dengan Konfirgurasi pin pada relay sebagai berikut :

 Pasang pin VCC HC-SR04 ke pin 5V Arduino


 Pasang pin Trig HC-SR04 ke pin 11 Arduino
 Pasang pin Echo HC-SR04 ke pin 12 Arduino
 Pasang pin GND HC-SR04 ke pin GND Arduino

4. Hubungkan Rangkaian pada Komputer menggunakan USB


5. Buka aplikasi Software IDE Arduino pada Komputer, kemudian masukan program koding sebagai
berikut :

Hasil Pengamatan :

15
PRAKTIK KE-5

SENSOR CAHAYA LDR PADA ARDUINO

Sensor cahaya adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengubah besaran cahaya menjadi
besaran listrik. Sensor cahaya bermacam-macam yaitu sel matahari yang menghasilkan tegangan
ketika dikenai cahaya, tabung fotomultiplier yang mengandung fotokatoda yang memancarkan
elektron ketika dikenai cahaya, fotoresistor atau Light Dependent Resistor (LDR) yang berubah
resistansinya ketika dikenai cahaya dan lain-lain
Sensor cahaya LDR merupakan suatu jenis resistor yang peka terhadap cahaya. Nilai
resistansi LDR akan berubah-ubah sesuai dengan intensitas cahaya yang diterima. Jika LDR tidak
terkena cahaya maka nilai tahanan akan menjadi besar (sekitar 10 MΩ) dan jika terkena cahaya nilai
tahanan akan menjadi kecil (sekitar 1 kΩ).
Cara kerja dari sensor ini adalah mengubah energi dari foton menjadi elektron, umumnya
satu foton dapat membangkitkan satu elektron. Sensor ini mempunyai kegunaan yang sangat luas
salah satu yaitu sebagai pendeteksi cahaya pada tirai otomatis. Beberapa komponen yang biasanya
digunakan dalam rangkaian sensor cahaya adalah LDR, Photodiode, dan Photo Transistor.

Tujuan
1. Mahasiswa dapat mempelajari karakteristik sensor cahaya
2. Mahasiswa dapat membuat rangkaian sederhana sensor cahaya
3. Mahasiswa dapat membuat rangkaian Automatic Lighting System menggunakan program
Arduino

Bahan

1. 1x Arduino
2. 1x Breadboard
3. 1x Sensor cahaya LDR
4. 1x Resistor 10k
5. 7x Kabel jumper

Cara Kerja
1. Setiap kelompok menyiapkan bahan yang akan digunakan
2. Kemudian rangkai bahan bahan yang sudah disediakan seperti gambar dibawah ini :

16
Dengan Konfirgurasi pin pada relay sebagai berikut :

 Hubungkan 5V dan GND dari Arduino ke Breadboard.


 Hubungkan kaki kiri LDR ke 5V.
 Hubungkan kaki kanan LDR ke pin A2 Arduino.
 Hubungkan kaki kiri resistor ke celah antara kaki kanan LDR dan GND arduino.
 Hubungkan kaki kanan resistor ke GND.

4. Hubungkan Rangkaian pada Komputer menggunakan USB


5. Buka aplikasi Software IDE Arduino pada Komputer, kemudian masukan program koding sebagai
berikut :

17
Hasil Pengamatan :

18
PRAKTIK KE-6

SENSOR API (FLAME) PADA ARDUINO

Flame Sensor adalah komponen elektronika yang memiliki fungsi dapat mendeteksi nyala
api dengan panjang gelombang 760 nm – 1100 nm. Sensor ini mampu mendeteksi posisi nyala api
dengan ketelitian tinggi (hingga nyala api sekecil cahaya lain) dengan sudut pembacaan 60 °C, dan
beroperasi pada suhu -25 °C - 85 °C. Dan jarak pembacaan antara sensor dan objek yang dideteksi
tidak boleh terlalu dekat, untuk menghindari kerusakan sensor. Pada sensor ini terdapat sebuah sensor
photodioda yang digunakan untuk mendeteksi adanya mata api disekitar sensor tersebut. Sensor ini
terdapat 4 pin yaitu pin GND, VCC, Digital Output, dan Analog Output
Prinsip kerja sensor api cukup sederhana, yaitu memanfaatkan sistem kerja metode optik.
Optik yang mengandung ultraviolet, infrared, atau pencitraan visual api, dapat mendeteksi adanya
percikan api sebagai tanda awal kebakaran. Jika telah terjadi reaksi percikan api yang cukup sering,
maka akan terlihat emisi karbondioksida dan radiasi dari infrared.

Tujuan
1. Mahasiswa dapat mempelajari karakteristik sensor Api
2. Mahasiswa dapat membuat rangkaian sederhana sensor Api
3. Mahasiswa dapat membuat rangkaian Sensor Api menggunakan program Arduino
Bahan

 Arduino Uno R3
 Sensor Api (flame sensor)
 Buzzer
 Kabel jumper male to female

Cara Kerja
1. Setiap kelompok menyiapkan bahan yang akan digunakan
2. Kemudian Rangkai bahan bahan yang sudah disediakan seperti gambar dibawah ini :

19
Dengan Konfirgurasi pin pada relay sebagai berikut :

 Sensor api : A0 ke A1; GND ke GND; VCC ke 5v


 Buzzer : (-) ke GND dan (+) ke pin 12

4. Hubungkan Rangkaian pada Komputer menggunakan USB


5. Buka aplikasi Software IDE Arduino pada Komputer, kemudian masukan program koding sebagai
berikut :

Menggunakan analog(A0) :

20
Hasil Pengamatan :

21
PRAKTIK KE-7

SENSOR HUJAN PADA ARDUINO

Sensor hujan adalah jenis sensor yang berfungsi untuk mendeteksi terjadinya hujan atau
tidak, yang dapat difungsikan dalam segala macam aplikasi dalam kehidupan sehari – hari. Prinsip
kerja dari modul sensor ini yaitu pada saat ada air hujan turun dan mengenai panel sensor maka akan
terjadi proses elektrolisasi oleh air hujan. Dan karena air hujan termasuk dalam golongan cairan
elektrolit yang dimana cairan tersebut akan menghantarkan arus listrik. Pada sensor hujan ini terdapat
ic komparator yang dimana output dari sensor ini dapat berupa logika high dan low (on atau off).
Serta pada modul sensor ini terdapat output yang berupa tegangan pula. Sehingga dapat dikoneksikan
ke pin khusus Arduino yaitu Analog Digital Converter. Dengan singkat kata, sensor ini dapat
digunakan untuk memantau kondisi ada tidaknya hujan di lingkungan luar yang dimana output dari
sensor ini dapat berupa sinyal analog maupun sinyal digital

Tujuan
1. Mahasiswa dapat mempelajari karakteristik sensor Hujan
2. Mahasiswa dapat membuat rangkaian sederhana sensor Hujan
3. Mahasiswa dapat membuat rangkaian sensor hujan menggunakan program Arduino

Bahan

 Arduino Uno
 Sensor hujan + module
 Breadboard
 Kabel Jumper
 Komputer + Software IDE Arduino

CaraKerja
1. Setiap kelompok menyiapkan bahan yang akan digunakan
2. Kemudian Rangkai bahan bahan yang sudah disediakan seperti gambar dibawah ini :

22
Dengan Konfirgurasi pin sebagai berikut :

 Hubungkan module sensor ke power supply +5Vdc, setelah itu led indikator pada modul akan
menyala. Saat kondisi tidak adanya rintik hujan, output digital akan berlogika HIGH, dan
membuat led deteksi akan mati. Sedangkan saat kondisi terdeteksi adanya tetesan air hujan,
output digital mengeluarkan logika LOW dan led deteksi akan menyala.
 Ketika tetesan air hujan menghilang, nilai output kembali menjadi tinggi.
 Keluaran sinyal analog (AO) dihubungkan dengan Arduino melalui fitur ADC untuk
mendeteksi intensitas rintik air hujan ataupun disambungkan ke voltmeter DC dengan range
maksimal 0-5v.
 Keluaran sinyal digital (DO) bisa dihubungkan dengan Arduino maupun relay untuk
mendeteksi adanya hujan atau tidak

4. Hubungkan Rangkaian pada Komputer menggunakan USB


5. Buka aplikasi Software IDE Arduino pada Komputer, kemudian masukan program koding sebagai
berikut :

23
Hasil Pengamatan :

24
PRAKTIK KE-8
SENSOR WATER FLOW PADA ARDUINO

Sensor aliran air ini terbuat dari plastic dimana didalamnya terdapat rotor dan sensor hall
effect. Saat mengalir melewati rotor, rotor akan berputar. Kecepatan putaran ini akan sesuai dengan
besarnya aliran air. Sensor berbasis hall effectini dapat digunakan untuk mendeteksi aliran air hingga
30 liter/menit (1.800 l/hour), dapat digunakan dalam pengendalian aliran air pada sistem distribusi air,
sistem pendinginan berbasis air, dan aplikasi lainnya yang membutuhkan pengecekan terhadap debit
air.
Prinsip kerja sensor ini adalah dengan memanfaatkan fenomena hall effect. Hall effect ini
didasarkan pada efek medan magnetik terhadap partikel bermuatanyang bergerak. Ketika ada arus
listrik yang mengalir pada divais hall effectyang ditempatkan dalam medan magnet yang arahnya
tegak lurus arus listrik, pergerakan pembawa muatan akan berbelok ke salah satu sisi dan
menghasilkan medan listrik. Medan listrik terus membesar hingga gaya Lorentz yang bekerja pada
partikel menjadi nol. Perbedaan potensial antara kedua sisi divais tersebut disebut potensial Hall.
Potensial Hall ini sebanding dengan medan magnet dan arus listrik yang melalui divais.

Tujuan
1. Mahasiswa dapat mempelajari karakteristik sensor Water Flow
2. Mahasiswa dapat membuat rangkaian sederhana sensor Water Flow
3. Mahasiswa dapat membuat rangkaian sensor water flow menggunakan program Arduino

Bahan

 Arduino Uno
 Sensor water flow
 Kabel Jumper

CaraKerja
1. Setiap kelompok menyiapkan bahan yang akan digunakan
2. Kemudian Rangkai bahan bahan yang sudah disediakan seperti gambar dibawah ini :

25
 Merah untuk VCC ke 5V
 Hitam untuk GND ke GND
 Kuning untuk DATA ke PIN 2

3. Hubungkan Rangkaian pada Komputer menggunakan USB


4. Buka aplikasi Software IDE Arduino pada Komputer, kemudian masukan program koding
sebagai berikut :

26
byte sensorInt = 0;
byte flowSensor_pin = 2;

float konst = 4.5;


float debit_air;

volatile byte count;

unsigned int flow_mlt;


unsigned long total_volume;
unsigned long oldTime;

void setup() {
Serial.begin(9600);
pinMode(flowSensor_pin, INPUT);
digitalWrite(flowSensor_pin, HIGH);

count = 0;
debit_air = 0.0;
flow_mlt = 0;
total_volume = 0;
oldTime = 0;

attachInterrupt(sensorInt, countPulse, FALLING);


Serial.println("Menggunakan Water Flow Sensor");
Serial.println("---- Symask ----");
}

void loop() {
if ((millis() - oldTime) > 1000) {
detachInterrupt(sensorInt);
debit_air = ((1000.0 / (millis() - oldTime)) * count) / konst;
oldTime = millis();
flow_mlt = (debit_air / 60) * 1000;
total_volume += flow_mlt;

unsigned int frac;

Serial.print("Debit air: ");


Serial.print(int(debit_air));
Serial.println(" L/min");

Serial.print("Volume air: ");


Serial.print(total_volume);
Serial.println(" mL");

count = 0;

attachInterrupt(sensorInt, countPulse, FALLING);


}
}

void countPulse(){
count++;
}

Hasil Pengamatan :

27
DAFTAR PUSTAKA

Ajie.2019. http://indomaker.com/index.php/2019/01/10/tutorial-menggunakan-sensor-api flame-pada-


arduino/.( diakses 12 November 2020).

https://kelasrobot.com/program-arduino-sensor-suhu-lm35/. (diakses tanggal 03 November


2020)

https://kelasrobot.com/cara-mudah-program-sensor-ultrasonic-dengan-arduino-tanpa
library/.(diakses pada tanggal 10 November 2020).

https://kelasrobot.com/program-arduino-sensor-cahaya-ldr/. (diakses pada tanggal 10 November


2020)

Faudin,Agus. 2017. https://www.nyebarilmu.com/cara-mengakses-relay-menggunakan


arduinouno/. (diakses tanggal 03 November 2020).

Faudin,Agus. 2018. https://www.nyebarilmu.com/project-arduino-mempergunakan-sound


sensor-atau-sensor-suara/. (diakses pada tanggal 03 November 2020).

Faudin,Agus. 2017.https://www.nyebarilmu.com/tutorial-arduino-mengakses-sensor-hujan/.
(diakses pada tanggal 01 Desember 2020).

Syefudin, Muhamad. 2018.https://symask.blogspot.com/2018/12/menggunakan-water-flow


sensor-pada.html. (diakses pada tanggal 09 Desember 2020)

28

Anda mungkin juga menyukai