Makalah
Disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah Enterprise Automation
Oleh
Dzakiyy Waliyu Rahman (220441916)
Hildan Febianto (220441917)
BAB I ................................................................................................................. 3
PENDAHULUAN ............................................................................................. 3
BAB II ................................................................................................................ 5
ISI ....................................................................................................................... 5
PENUTUP ....................................................................................................... 14
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
Rangkaian elektrik berupa saklar, solenoid, dan limit switch digunakan
sebagai penyusun sistem kendali katup.
Kehandalan sistem pneumatik sudah tidak bisa diragukan lagi,
kelebihannya adalah tidak mengotori lingkungan sekitar yang
mengakibatkan licin dan sebagainya. Selain itu sistem ini tidak mahal,
perawatan dan perbaikannya tidak sulit jika dibandingkan dengan sistem
hidrolik dan motor listrik. Penggunaan udara yang dimampatkan dalam
sistim pneumatik memiliki beberapa keuntungan antara lain ketersediaan
yang tak terbatas, mudah disalurkan, fleksibilitas temperatur, aman, bersih,
pemindahan daya dan kecepatan sangat mudah diatur, dapat disimpan dan
mudah dimanfaatkan.
Gripper adalah link aktif antara peralatan pengendali (seperti lengan
robot) dan benda kerja atau secara lebih pengertian umum antara organ
penggenggam (biasanya jari gripper) dan objek untuk diperoleh. Bentuk-
bentuk gripper biasanya disesuaikan dengan kebutuhan sesuai dengan benda
yang akan digenggam
1.2 Tujuan
Pemahaman mengenai Control Level pada Station Testing dan Pick & Place
bertujuan agar mahasiswa dapat:
1. Mengenal aplikasi pengendali station handling dan sparating
2. Memahami pemograman PLC
3. Memahami komunikasi station
4
BAB II
ISI
2.2 Sensor
Sensor adalah elemen yang mengubah sinyal fisik/kimia menjadi sinyal
elektronik yang dibutuhkan computer.
Sensor yang terdapat pada station testing sebagai berikut:
a. Differentiation module
5
Differentiation module mendeteksi workpieces dengan cara penginderaan
jarak optoelectronic. Diffuse sensor dengan keluaran analog dan digital
membedakan antara workpieces housing dan workpieces body. Sinyal
digital("switching on" point/"switching off" point) bisa diinputkan ke PLC
melalui terminal I/O XMA2. Sinyal analog secara optional bisa diinputkan
ke PLC menggunakan pemrosesan sinyal analog melalui teminal blok
analog(XMA3).
b. Branching module
6
seuah worpieces tersedia pada posisi awal sabuk konveyor 1. Ini
menyebabkan siklus program dimulai. Workpieces yang dimasukkan
dihentikan dengan pneumatic stopper. Identifikasi dan pembedaan tejadi
melalui sebuah diffuse sensor dan diffeentiation module. Bergantung pada
rating sebuah branch sorting yang di extend. Sekali sebuah workpieces
dilepaskan oleh stopper, kemudian wokpieces diangkut ke sabuk konveyor
2, ke titik pick-up pada ujung dari konveyor 1. atau ke station berikutnya.
Workpieces pada awal sabuk konveyor 2 dan diahir sabuk konveyor 1
dideteksi oleh sensor proximity optik dengan kabel optik fiber.
c. Soting gate modul
7
Inductive proimity sensor digunakan untuk pendeteksian posisi ahir dari
sorting gate module. Inductive proimity sensor mendeteksi objek logam.
Perubahan jarak adalah sebuah fungsi dari material dan permukaan ahir
e. Optoelectronic sensors
Sensor ini Beroperasi pada tegangan 10 - 30 VDC, keluaran bisa NPN dan
PNP, memiliki range hingga 6000mm dan berfungsi sebagai receiver,
transmitter maupun fibre-optic device.
f. Difusse Sensor (Branching module, detection of workpieces)
Diffuse sensor digunakan untuk mendeteksi workpieces. kabel fiber optik
dikoneksikan ke fibre optic device.fibre optic device memancarkan cahaya
merah yang bisa dilihat. Diffuse sensor mendeteksi cahaya yang
dipantulkan oleh workpieces. Perbedaan permukaan atau warna merubah
jumlah cahaya yang dipantulkan.
g. Difusse Sensor (Differentiation module, identification of workpieces)
8
diffuse sensor dengan output analog dan digital mengidentifikasi
wokpieces. fibre otic device memancakan cahaya merah yang bisa dilihat.
Diffuse sensor mendeteksi cahaya yang dipantulkan oleh wokpieces.
Pebedaan pemukaan dan warna merubah jumlah dari cahaya yang
dipantulkan.
h. Through-beam sensor(Branching module, detection of workpieces)
Through-beam sensor digunakan untuk mendeteksi workpieces. kabel
fiber optik dikoneksikan ke fibre optic device.fibre optic device
memancakan cahaya merah yang dapat dilihat. workpieces menyela
rintangan cahaya.
i. Optical Diffuse Sensor: Mendeteksi benda kerja. Fungsi aktuasi sebagai
sender dan receiver, tipe output PNP, tegangan operasi 10 – 30 VDC.
Deskripsinya untuk mendeteksi pembacaan warna dari benda kerja. Sensor
ini menggunakan sinar infrared lalu mendeteksi sinar yang direfleksikan
oleh benda kerja. Permukaan atau warna yang berbeda mengubah jumlah
sinar yang dipantulkan.
j. Proximity sensor (SIES-8MPS-24V-K-0.3-M8D), NO type, output switch
PNP, deskripsinya untuk Mendeteksi posisi maksimum dari silinder
dengan benda kerja pada parallel gripper.
9
2.3 Actuator
Actuator / actuator adalah sebuah peralatan mekanis untuk menggerakan
atau mengontrol sebuah mekanisme atau sistem.
Actuator yang digunakan pada station testing sebagai berikut:
a. Gear motor
DSM rotary modules adalah modul putar yang compact dengan kebutuhan
ruang yang minim.Gaya ditransmisikan lansung ke drive shaft melalui rotary
10
vane. Sistem pemberhentian yang bisa diatur terpisah dari rotay vane
sehingga gaya yang terjadi diredam dengan shock absorber.
c. Pneumatic Cylinder(Short stroke cylinder)
Aktuator ini memiliki ukuarn yang kecil memiliki diameter 4-100 mm dengan
langkah mencapai 25 mm.
d. Receptacle Module
11
Flat cylinder (Double-acting, stroke 80 mm, tekanan operasi minimal 1 bar
dan tekanan operasi maksimal 10 bar). deskripsinya sebagai Tekanan udara
atau silinder untuk parallel gripper.
f. Linear drive
12
Seri paling canggih dalam keluarga FX PLC. Ini ringkas, menawarkan
eksekusi program yang sangat cepat, menerima hingga delapan modul
fungsi khusus dan memberikan fleksibilitas maksimum dan daya kontrol
untuk semua aplikasi otomatisasi pabrik Anda. Selain fitur yang sudah
tercantum, FX2N juga menawarkan yang berikut:
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pada Field Level dan control level ini pembahasan mengacu pada
komponen station handling and sparating yang di dalamnya terdapat
sensor, aktuator dan controller menggunakan PLC mitsubishi bertipe
mitsubishi melsec fx2n-32mr. Setiap pembacaan sensor pada station
handling and sparating akan mempengaruhi pergerakan aktuator dalam
sistem pada benda kerja sampai ke posisi akhir tujuan dari program yang
sudah di tetapkan pada PLC.
14