Anda di halaman 1dari 26

PRAKTIKUM

SISTEM OTOMASI MANUFAKTUR


Laporan Praktikum
Disusun untuk memenuhi nilai mata kuliah
Sistem Otomasi Manufaktur

Oleh :

Abulija Maskarai 221411901

Adimas Jati Gusti Sukmajaya 221411902

Andika Raharjo 221411903

Andreas Anugerah S 221411904

Arfi Khairan Hawari 221411905

Benaldo Maurits Parlindungan Sinaga 221411906

TEKNOLOGI REKAYASA MANUFAKTUR


POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG
BANDUNG
2021
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................2
1.3 Tujuan Praktikum...................................................................................................2
1.4 Batasan Masalah......................................................................................................2
1.5 Metode Pengumpulan Data...................................................................................2
BAB II LANDASAN TEORI..................................................................................................3
2.1 Rangkaian Elektrik Dasar.....................................................................................3
2.2 PLC (Program Logic Controller).............................................................................4
2.2.1 Definisi PLC........................................................................................................4
2.2.2 Bagian-Bagian Pada PLC..................................................................................5
2.2.3 Prisnsip Kerja PLC............................................................................................6
2.2.4 Aplikasi Pendukung PLC..................................................................................7
2.3 HMI (Human Machine Interface)............................................................................7
BAB III PEMBAHASAN........................................................................................................8
3.1 Deskripsi Projek........................................................................................................8
3.1.1 Skenario Standar Proyek..................................................................................8
3.1.2 Deskripsi Produk dan Proses............................................................................8
3.2 Daftar Komponen....................................................................................................10
3.3 Daftar I/O.................................................................................................................10
3.4 Wiring Design..........................................................................................................12
3.5 Program PLC (Program Logic Controller)..........................................................13
3.6 Design HMI (Human Machine Interface).............................................................20
3.7 Commissioning Document (Evaluation Sheet).....................................................21
3.8 Operation Manual Sheet.........................................................................................22
BAB IV PENUTUP................................................................................................................24
4.1 Kesimpulan..............................................................................................................24
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi saat ini berkembang sangat pesat salah satunya di bidang
pengontrolan, dalam hal ini memungkinkan manusia untuk menciptakan sistem otomasi yang
dapat diaplikasikan pada pekerjaan sehari – hari. Salah satu teknologi yang terus
dikembangkan dan dipergunakan secara luas di bidang pengontrolan adalah Programmable
Logic Controller (PLC). Teknologi terbarukan dan berkembang ini telah membawa
kemajuan pada pola hidup manusia untuk bekerja dengan cepat, efektif dan efisien. PLC
yang menggunakan ladder diagram untuk pemogramannya merupakan pengendali yang
handal khususnya untuk sistem – sistem yang bersifat sekuensial.
Dapat kita ketahui bahwa PLC dewasa ini telah memegang peranan penting pada
sebagian besar sistem kontrol di dunia perindustrian. Aplikasi PLC ini dapat dijumpai pada
berbagai industri modern, mulai dari industri manufaktur, sistem pembangkit tenaga,
pengecatan mobil, pengeboran, pengolahan minyak bumi, sampai industri makanan.
kelebihan yang didapatkan menggunakan PLC jika dibandingkan dengan kontrol
konvensional, seperti konsumsi daya rendah, berkurangnya jumlah kabel, pendeteksian
kesalahan lebih cepat, sistem dapat dengan mudah diubah sesuai dengan kebutuhan dengan
mengubah program, serta tidak banyaknya komponen yang digunakan. Dalam industri saat
ini selain penggunaan PLC, Human Machine Interface atau yang dikenal dengan HMI juga
dipadukan dengan PLC sehingga dalam kegiatan pengontrolannya sudah dapat dilakukan
dari monitor komputer saja dengan tampilan simulasi.
Dalam kegiatan praktik Sistem Otomasi Manufaktur, Mahasiswa diberikan contoh kasus
suatu system produksi dengan skenario standar project yang dibutuhkan dan ditentukan
menggunakan kontol PLC. Sebelum membuat program PLC terlebih dahulu membuat daftar
I/O PLC dan wiring design setelah itu membuat program PLC sesuai dengan skenario
standart project menggunakan aplikasi pendukung CX-Programmer dan membuat desain
Human Machine Interface (HMI) yang isinya berupa tampilan simulasi yang dibuat
menggunakan aplikasi CX-Designer. Proses wiring pada PLC dilakukan sesuai daftar I/O
dan design wiring yang telah dibuat serta dilakukan trial and error program PLC dan
Human Machine Interface (HMI) yang telah dibuat untuk memastikan PLC berfungsi sesuai
program yang telah dibuat.

1
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam praktikum ini adalah :
a. Bagaimana cara merancang sistem otomasi manufaktur sesuai dengan skenario
standar project yang telah ditentukan?
b. Apakah rancangan Sistem Otomasi Manufaktur dapat berjalan dengan benar ?
c. Apakah hasil dari implementasi Sistem Otomasi Manufaktur yang telah dibuat
dapat berfungsi dengan benar sesuai skenario project yang ditentukan?

1.3 Tujuan Praktikum


Batasan masalah pada praktikum ini adalah :
a. Mengetahui cara merancang sistem otomasi manufaktur.
b. Mengimplementasikan rancangan sistem otomasi manufaktur yang telah dibuat
dengan benar.
c. Mengevaluasi hasil dari implementasi dari project Sistem Otomasi Manufaktur.

1.4 Batasan Masalah


Batasan masalah pada praktikum ini adalah :
a. Program PLC dibuat menggunakan software CX-Programmer.
b. Design HMI dibuat menggunakan software CX-Designer.
c. PLC yang digunakan adalah PLC OMRON yang berlokasi dilaboratorium
Politeknik Manufaktur Bandung.
d. Background ilmu mahasiswa yang berbeda-beda dan keterbatasan ilmu mengenai
ilmu PLC sehingga tidak semua anggota kelompok mengerti secara keseluruhan
mengenai PLC.

1.5 Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis, yaitu :
a. Membaca buku referensi dan jurnal yang berhubungan dengan topik praktikum.
b. Diskusi dengan kelompok mengenai teknis laporan praktikum.
c. Dokumentasi saat proses pelaksanaan praktikum.

2
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Rangkaian Elektrik Dasar
Rangkaian listrik adalah suatu kumpulan elemen atau komponen listrik yang
saling dihubungkan dengan cara-cara tertentu dan paling sedikit mempunyai satu lintasan
tertutup. Berbicara mengenai rangkaian listrik tentu tidak dapat dilepaskan dari pengertian
dari rangkaian itu sendiri, dimana rangkaian adalah interkoneksi dari sekumpulan elemen
atau komponen penyusunnya ditambah dengan rangkian penghubungnya dimana disusun
dengan cara-cara tertentu dan minimal memiliki satu lintasan tertutup. Dengan kata lain
hanya dengan satu lintasan tertutup saja kita dapat menganalisa suatu rangkaian . Lintasan
tertutup suatu lintasan yang dimulai dari titik awal dan akan kembali ke titik tersebut tanpa
terputus dan tidak memandang seberapa jauh atau dekat lintasan yang kita tempuh.

Rangkaian listrik memiliki komponen yaitu seperti Resistor (R), Kapasitor (C),
Induktor, Dioda, Transistor. Rangkaian elektronika dasar adalah pembagi tegangan,
pembagi arus, filter RC, filter LC dan filter RLC. Contoh rangkaian elektronika dasar
tersebut dapat dikatakan sebagai rangkaian elektronika sederhana karena hanya dibangun
oleh 2 atau 3 komponen elektronika pasif yang dirangkai seri maupun parallel.

Gambar 2.1 Rangkain Listrik

3
2.2 PLC (Program Logic Controller)
2.2.1 Definisi PLC
Programmable Logic Controller (PLC) Berdasarkan namanya, konsep
Programmable Logic Controller adalah sebagai berikut :
1. Programmable, menunjukkan kemampuan dalam hal memori untuk menyimpan
program yang telah dibuat yang dengan mudah diubah-ubah fungsi atau
kegunaannya.
2. Logic, menunjukkan kemampuan dalam memproses input secara aritmatik dan
logic (ALU), yakni melakukan operasi membandingkan, menjumlahkan,
mengalikan, membagi, mengurangi, negasi, AND, OR, dan lain sebagainya.
3. Controller, menunjukkan kemampuan dalam mengontrol dan mengatur proses
sehingga menghasilkan output yang diinginkan.
PLC merupakan suatu piranti basis kontrol yang dapat diprogram bersifat
logik, yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan relay yang
dijumpai pada sistem kontrol proses konvensional. PLC bekerja dengan cara
mengamati masukan (melalui sensor terkait), kemudian melakukan proses dan
melakukan tindakan sesuai yang dibutuhkan, seperti menghidupkan atau
mematikan keluarannya.
Dengan kata lain, PLC menentukan aksi apa yang harus dilakukan pada
instrument keluaran berkaitan dengan status suatu ukuran atau besaran yang
diamati. PLC merupakan suatu alat pengontrol yang bisa diprogram dengan bahasa
program seperti ladder diagram, statment list, dan function chart.
Pada praktikum sistem otomasi manufaktur yang telah dilakukan terfokus
pada pemrograman PLC Omron dengan menggunakan aplikasi pendukung berupa
CX-Programmer dan juga pembuatan Human Machine Interface (HMI) dengan
menggunakan aplikasi CX-Designer.

Gambar 2.2 PLC Kontrol

4
2.2.2 Bagian-Bagian Pada PLC
PLC terdiri dari beberapa bagian yang dijelaskan dibawah ini :

a. Central Processing Unit (CPU)


CPU merupakan bagian utama dan merupakan otak dari PLC. CPU ini
berfungsi untuk melakukan komunikasi dengan PC atau Consule, interkoneksi
pada setiap bagian PLC, mengeksekusi program- program, serta mengatur input
dan ouput.
Terdiri atas 3 bagian penting :
1. Mikroprosesor, merupakan pusat pengolahan operasi matematikadan logika
2. Memory, tempat penyimpan data– data atau instruksi logika yang telah di
program.
3. Power supply, sebagai sumber untuk PLC, yaitu arus AC atau DC.
b. Programmer/Monitor (PM)
Sebuah device yang digunakan untuk komunikasi dengan circuit dalam
sebuah PLC. Contohnya adalah sebuah PC (Personal Computer)
c. I/O module
Input Modul memiliki terminal yang menghubungkan signal dari luar PLC
menuju ke dalam PLC, seperti sensor atau tranduser. Untuk jumlahnya itu ada
yang terbatas atau dibatasi, dan ada juga yang bias ditambah. Output modul
juga memiliki terminal yang menghubungkan signal dari dalam PLC ke luar
PLC, dan nantinya dapat dihubungkan dengan berbagai jenis output, seperti
lampu, motor, bahkan relay.
d. Rack dan Chasis
Tempat dimana bagian-bagian PLC ditempatkan, seperti, CPU, Power
Supply, I/O modul, dll.
1. Konfigurasi PLC System

Gambar 2.3 PLC dengan ladder diagram

5
2.2.3 Prisnsip Kerja PLC
PLC mempunyai fungsi internal seperti timer, counter dan shift register.
PLC beroperasi dengan cara memeriksa input dari sebuah proses guna mengetahui
statusnya kemudian sinyal input ini diproses berdasarkan instruksi logika yang telah
diprogram dalam memori. Dan sebagai hasilnya adalah berupa sinyal output. Sinyal
output inilah yang dipakai untuk mengendalikan peralatan atau mesin. Antarmuka
(interface) yang terpasang di PLC memungkinkan PLC dihubungkan 35 secara
langsung ke actuator atau transducer tanpa memerlukan relay.

Struktur PLC dapat dibagi ke dalam empat komponen utama :

a. Antarmuka (interface) input


b. Antarmuka (interface) output
c. Prosessing Unit (CPU – Central Prosessing Unit)
d. Unit Memori

Gambar 2.4 Cara kerja PLC

Arus informasinya dalam PLC akan mengikuti jalur yang sederhana


seperti dibawah ini :

1. CPU akan membaca “ unit memori ”


2. Memeriksa status “ antarmuka input ”
3. Memperbaharui status “ CPU”
4. Memperbaharui status “ antarmuka output”

6
2.2.4 Aplikasi Pendukung PLC
Software yang digunakan dalam praktikum Sistem Otomasi Manufaktur (SOM)
untuk memnuat program adalah aplikasi CX-Programmer versi 9,.7. CX-
Programmer adalah software yang digunakan untuk Membuat ladder diagram untuk
merancang control PLC dengan merk Omron. Software ini juga dilenhkapi dengan
simulasi untuk uji coba kerja dari ladder diagram yang telah dibuat sebelum
programnya ditransfer ke PLC.

Gambar 2.5 Software PLC untuk pembuatan program

2.3 HMI (Human Machine Interface)


Human Machine Interface (HMI) merupakan media komunikasi antara manusia
dan mesin dari suatu sistem. Sistem HMI biasanya berkerja secara online real time dengan
membaca data yang dikirimkan melalui I/O port yang digunakan oleh controllernya . jenis
port yang digunakan biasanya port USB, port RS2323, port COM.
Fungsi dari Human Machine Interface (HMI) adalah untuk meningkatkan
interaksi antara mesin dengan operator melalui tampilan layar komputer sehingga
memenuhi kebutuhan pengguna terhadap informasi sistem yang diberikan sehingga
mempermudah pekerjaan fisik.
Pada praktikum sistem otomasi manufaktur (SOM), CX-Designer versi 3.7
berfungsi sebagai software pendukung untuk menampilkan PLC berupa layar tampilan
yang telah dibuat dan didesain berdasarkan program yang telah dibuat menggunakan CX-
Programmer.

Gambar 2.6 Software Pendukung pembuatan HMI

7
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Deskripsi Projek
3.1.1 Skenario Standar Proyek
a. Terdapat 3 jenis produk dengan urutan proses yang sama namun waktu proses
bervariasi disesuaikan dengan tabel di bawah :

No. Produk Mesin Bubut 1 Mesin Bubut 2


1 A 6 detik 3 detik
2 B 3 detik 6 detik
3 C 3 detik 3 detik
Tabel 3.1 Tabel Waktu Proses Pembuatan Produk

b. Parameter waktu proses dapat di-setting


c. Setiap proses atau mesin dikendalikan oleh satu PLC yang terhubung kepada PLC
pengendali utama
d. Status system mesin ditampilkan dalam masing-masing HMI
Note :
Dapat ditambahkan fungsi-fungsi yang lain

3.1.2 Deskripsi Produk dan Proses


a. Deskripsi Produk

Gambar 3.1 Produk yang dihasilkan


Produk yang akan dibuat dalam scenario standar project ini adalah
bushing. Dibawah ini spesifikasi produk yang akan dibuat :

Produk Material Dimensi


A Bronze Ø50 x 50 mm
B Brass Ø50 x 70 mm
C Bronze Ø50 x 100 mm
Tabel 3.2 Spesifikasi produk bushing

8
b. Deskripsi Proses
Dalam proses pembuatan Produk Bushing ini terdapat 2 proses yang
dikerjakan menggunakan 2 mesin bubut, yaitu :
1. Pada mesin bubut 1 dilakukan proses pembubutan diameter bushing.

Gambar 3.2 Proses Pembubutan Diameter Bushing

2. Pada mesin bubut 2 dilakukan proses boring

Gambar 3.3 Proses Boring Bushing

9
Gambar 3.4 Siklus Proses Produksi menggunakan PLC

3.2 Daftar Komponen


Dalam praktikum system otomasi manufaktur ini menggunakan komponen PLC dengan
merk Omron dengan type yang berbeda beda.mBerikut dibawah ini komonen PLC yang
digunakan :

Komponen Type
PLC Master CP1H-X40DR-A
PLC 1 CP1H-X40DR-A
PLC 2 CP1E-N20DT-D
Tabel 3.3 Daftar Komponen

3.3 Daftar I/O


a. PLC Master

Tabel 3.4 Tabel Daftar I/O PLC Master

PLC Master
Deskripsi Keterangan
Input
1. Indikator Finish Mesin 2 0.00
2. Indikator Proses Mesin 1 0.01
3. Indikator Proses Mesin 2 0.02

10
4. Indikator Finish Mesin 1 0.03
5. Indikator Mesin 1 ON/OFF 0.04
6. Indikator Mesin 2 ON/OFF 0.05
Output
1. Terdapat 3 Opsi Produk Untuk Mesin 1
a. Proses Produk A 100.00
b. Proses Produk B 100.01
c. Proses Produk C 100.02
2. Terdapat 3 Opsi Produk Untuk Mesin 2
a. Proses Produk A 100.03
b. Proses Produk B 100.04
c. Proses Produk C 100.05
3. Emergency Master, Mesin 1, dan Mesin 2 100.06

b. PLC 1

Tabel 3.5 Tabel Daftar I/O PLC 1

PLC 1
Deskripsi Keterangan
Input
1. Proses Produk A 0.00
2. Proses Produk B 0.01
3. Proses Produk C 0.02
4. Emergency 0.03
Output
1. Indikator Produk A 100.00
2. Indikator Produk B 100.01
3. Indikator Produk C 100.02
4. Indikator Processing 100.03
5. Indikator Finish 100.04
6. Indikator Mesin 1 ON/OFF 100.05

c. PLC 2
Tabel 3.6 Tabel Daftar I/O PLC 2

PLC 2
Deskripsi Keterangan
Input
1. Proses Produk A 0.00
2. Proses Produk B 0.01
3. Proses Produk C 0.02
4. Emergency 0.03

11
Output
1. Indikator Produk A 100.01
2. Indikator Produk B 100.02
3. Indikator Produk C 100.03
4. Indikator Processing 100.04
5. Indikator Finish 100.05
6. Indikator Mesin 1 ON/OFF 100.06

3.4 Wiring Design


Dalam proses wiring PLC diperlukan wiring design untuk mempermudah proses tracking
apabila terjadi kesalahan serta mengurangi kesalahan dan kekeliruan saat proses wiring.

Gambar 3.5 Wiring Design

3.5 Program PLC (Program Logic Controller)


a. Program PLC Master

12
13
14
b. Program PLC Mesin Bubut 1

15
16
17
c. Program PLC Mesin Bubut 2

18
19
3.6 Design HMI (Human Machine Interface)
a. HMI PLC Master

Gambar 3.7 HMI Master

b. HMI PLC Mesin Bubut 1

Gambar 3.8 HMI Mesin Bubut 1

20
c. HMI PLC Mesin Bubut 2

Gambar 3.9 HMI Mesin Bubut 2

3.7 Commissioning Document (Evaluation Sheet)


Evaluation Sheet
Deskripsi Keterangan
Terdapat 3 jenis produk dengan urutan proses sama tetapi

waktu proses bervariasi
Parameter waktu proses dapat disetting 
Setiap proses/mesin dikendalikan oleh satu PLC yang

terhubung kepada PLC pengendali utama
Status system dan mesin ditampilkan dalam masing-masing 
HMI
Fungsi Tambahan Keterangan
Mesin 1 dan 2 dapat dihidupkan dan dimatikan dari HMI

masing-masing mesin
Proses Mesin 1 dan 2 dapat dimonitoring secara individu di

HMI Master
Terdapat fungsi emergency untuk mematikan semua proses 
3.8 Operation Manual Sheet
HMI Master
Komponen Fungsi
Lampu Mesin 1 Mesin 1 Stand By

21
Lampu Mesin 2 Mesin 2 Stand By
Lampu A Produk A On process
Lampu B Produk B On process
Lampu C Produk C On process
Push Button A Produk A Ready to process
Push Button B Produk B Ready to process
Push Button C Produk C Ready to process
Segment Numeral A Counter Product A
Segment Numeral B Counter Product B
Segment Numeral C Counter Product C
Reset Counter Button Reset Counter Product A,B,C
Start Button Memulai proses setelah memilih salah satu produk
Push Button ON Menghidupkan HMI Master dan PLC
Push Button OFF Mematikan HMI Master dan PLC
Emergency Button Tombol darurat untuk mematikan Master, Mesin 1,
dan Mesin 2
Lampu Ready Indikator ketika mesin 1 dan mesin 2 siap produksi
Lampu Finish Indikator proses produksi mesin 1 dan mesin 2 telah
selesai
Lampu Emergency Indikator ketika tombol emergency ditekan
Lampu Mesin 1 On Indikator proses produksi sedang berada di mesin 1
Process
Lampu Mesin 1 On Indikator proses produksi sedang berada di mesin 2
Process
Mesin 1
Komponen Fungsi
Lampu On Process Indikator Mesin 1 sedang memproses produk
Lampu Finish Indikator Mesin 1 selesai memproses produk
ON/OFF Switch Menghidupkan atau mematikan Mesin 1
Set Timer A Mengatur parameter timer untuk produk A
Set Timer B Mengatur parameter timer untuk produk B
Set Timer C Mengatur parameter timer untuk produk C
Timer A Menampilkan countdown timer untuk produk A
Timer B Menampilkan countdown timer untuk produk B
Timer C Menampilkan countdown timer untuk produk C
Mesin 2
Komponen Fungsi
Lampu On Process Indikator Mesin 2 sedang memproses produk
Lampu Finish Indikator Mesin 2 selesai memproses produk
ON/OFF Switch Menghidupkan atau mematikan Mesin 2
Set Timer A Mengatur parameter timer untuk produk A
Set Timer B Mengatur parameter timer untuk produk B
Set Timer C Mengatur parameter timer untuk produk C
Timer A Menampilkan countdown timer untuk produk A
Timer B Menampilkan countdown timer untuk produk B
Timer C Menampilkan countdown timer untuk produk C

22
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dalam praktikum kali ini dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
o Dalam memprogram PLC harus mengetahui cara kerja relay dan konsep pada
Instalasi Mesin Listrik.
o Dalam pengalamatan input/output harus lebih teliti dalam pengerjaannya.
o PLC digunakan untuk suatu sistem yang kompleks.
o Dalam memprogram sebaiknya dibagi ke beberapa section supaya memudahkan
dalam pengerjaan dan mengatasi trouble yang terjadi.

23

Anda mungkin juga menyukai