Anda di halaman 1dari 22

PROPOSAL TUGAS AKHIR

Rancang Bangun Modul Latih PLC Analog Berbasis SCADA & IoT

Nama Mahasiswa :

- Arief Yulianto 1316020005

- Arizky Yanuar Ramadhan 1316020071

- Mirza Upa Orvala 1316020048

- Muhammad Ghiffari 1315020087

Nama Pembimbing :

- Kendi Moro Nitisasmita, SST. 19690418 199503 1 003

- Murie Dwiyaniti, S.T.,M.T. 19780331 200312 2 002

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

2019
LEMBAR PERSETUJUAN

CALON PEMBIMBING TUGAS AKHIR

1. Judul : Rancang Bangun Modul Latih PLC Analog


Berbasis SCADA & IOT
2. Bentuk Tugas Akhir : Otomasi Tenaga Listrik
3. Personalia Tugas Akhir :
a. Nama Mahasiswa 1 : Arief Yulianto
NIM : 1316020005
IPK : 3.25
Judul : Penerapan Sensor Putar dan Level
Modul Latih PLC Analog Berbasis SCADA &
IoT
b. Nama Mahasiswa 2 : Arizky Yanuar Ramadhan
NIM : 1316020071
IPK : 3.24
Judul : Kontrol Modul Latih PLC Analog
Berbasis SCADA
c. Nama Mahasiswa 3 : Mirza Upa Orvala
NIM : 1316020048
IPK : 3.26
Judul : Penerapan Sensor Suhu dan Potensiometer
Modul Latih PLC Analog Berbasis SCADA &
IoT
d. Nama Mahasiswa 4 : Muhammad Ghiffari
NIM : 1315020087
IPK : 2,98
Judul : Kontrol Modul Latih PLC Analog
Berbasis IoT
4. Perkiraan Biaya : Rp 14.143.000
5. Alokasi Waktu Pelaksanaan : 5 Bulan

Depok,25 Januari 2019

Menyetujui Menyetujui
DosenPembimbing 1 DosenPembimbing 2

Kendi Moro Nitisasmita, S.ST. Murie Dwiyaniti, S.T.,M.T.

NIP. 19690418 199503 1 003 NIP. 19780331 200312 2 002


PENILAIAN PROPOSAL TUGAS AKHIR
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

Judul : Rancang Bangun Modul Latih PLC Analog Berbasis SCADA & IoT

KRITERIA TUGAS AKHIR

N INDIKATOR
KRITERIA BOBOT SKOR NILAI
O PENILAIAN

a. Latar Belakang
Orientasi Permasalahan b. Perumusan Masalah
1 25
dan Pustaka c. Tujuan
d. Tinjauan Pustaka
Pola Penyelesaian a. Metode Pelaksanaan
2 25
Masalah Tugas Akhir
3 Manfaat Hasil a. Manfaat 25

Fisibilitas Sumber a. Jadwal Pelaksanaan


4 b. Personalia TA 15
Daya
c. Perkiraan Biaya
a. Bahan Proposal
b. Daftar Pustaka
5 Kebahasaan 10
(Keserasian dan
Substansi Kemutakhiran)

Nilai Total

1. Masing-masing kriteria diberi skor 1,2,4, dan 5 (1=sangat kurang, 2=kurang,


4=baik, dan 5=sangat baik) yang mencerminkan skor seluruh butir yang
dinilai dalam masing-masing kriteria.
2. Nilai = Skor x Bobot; Nilai Total = N1+N2+N3+N4+N5
3. Hasil penilaian : Nilai Total ≥ 400 (Diterima) ; Nilai Total < 400 (Ditolak)

Depok, Januari 2019


Ketua Panitia Saran untuk Pengusul :

Wisnu Hendri M, ST., MT.


NIP. 1982 0124 201404 1 002
BAB
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Modul latih PLC Analog atau PLC Analog Trainer Kit pada bengkel
otomasi 2 merupakan salah satu miniatur pembelajaran pada program studi
Teknik Listrik Semester 5. Modul latih ini dibuat berdasarkan berbagai macam
plant yaitu plant suhu, plant level, plant motor dc dengan encoder, serta potensio.
Plant suhu dan level mengirimkan sinyal analog arus 4 - 20 mA ke PLC, potensio
mengirimkan sinyal analog tegangan 0 – 10 V, sedangkan motor dc dengan
encoder mengirimkan sinyal digital ke PLC.

Untuk menunjang proses pembelajaran, diperlukan pengembangan pada


mata kuliah PLC sebagai modal untuk dunia industri. Tujuan Pengembangan
adalah untuk memudahkan penggunaan modul latih PLC analog

Dengan melakukan pengembangan dan perbaikan dari sebelumnya, pada


modul latih PLC Analog. Maka modul latih PLC Analog ini diharapkan dapat
memudahkan proses bealajar mengajar di mata kuliah PLC.

1.2 Perumusan Masalah

Agar Penulisan dan tujuan tugas akhir ini dapat tercapai dengan baik maka
diberikan pembatasan masalah yaitu :

1. Bagaimana cara memilih komponen Modul Latih PLC Analog.

2. Bagaimana cara membuat program sesuai dengan deskripsi kerja,

3. Bagaimana cara pengoprasian Modul Latih PLC Analog.

1.3 Tujuan

1. Sebagai syarat kelulusan penulis.

2. Menunjang pembelajaran PLC, HMI dan SCADA.

3. Merancang program sesuai deskripsi kerja.


1.4 Manfaat

Manfaat dari pembuatan Tugas Akhir ini adalah :

1. Sebagai modul latih pada pembelajaran mahasiswa D3 Teknik Listrik.

2. Membantu proses belajar mengajar khususnya untuk PLC.

1.5 Metode Pelaksanaan Tugas Akhir

Metode Penelitian yang dipakai pada pengerjaan tugas akhir ini adalah :

a. Metode Literatur

Metode literatur yaitu pengumpulan data dan pembelajaran melalui


buku-buku, referensi, katalog, data sheet, manual book, dan tutorial
yang terdapat di internet. Metode Diskusi

Metode diskusi yaitu melakukan diskusi dengan dosen pembimbing,


temen, dan orang yang bergerak pada bidang electrical untuk
membahas pekerjaan, mencari solusi dalam kendala yang dihadapi.

b. Metode Uji Coba Alat

Metode uji coba alat dilakukan dengan mengumpulkan data dari


proses simulasi. Data yang terkumpul selanjutnya akan dianalisa. Jika
terdapat kesalahan, maka akan dilakukan evaluasi dan perbaikan
hingga mencapai kriteria alat yang diinginkan.

c. Metode Rancang Bangun Sistem

Metode rancang bangun sistem yaitu melakukan perancangan sistem


mulai dari konstruksi, instalasi sampai pemrograman. Kemudan
merealisasikannya sesuai yang telah di rencanakan.

d. Penyusunan Laporan Tugas Akhir

Laporan dibuat sesuai hasil Tugas Akhir yang dicapai. Laporan Tugas
Akhir akan disusun menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan
benar serta sesuai dengan pedoman pembuatan Tugas Akhir.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Programmable Logic Controller (PLC)

PLC (Programmable Logic Controller) adalah sebuah kontrol sistem yang


menggunakan sistem solid state (bukan mekanikal) yang mempunyai memori
yang dapat diprogram oleh pemakainya yang membaca kondisi input dan
menghasilkan kondisi output untuk mengontrol sebuah mesin atau proses. PLC
bekerja dengan cara menerima sinyal-sinyal dari peralatan input, misalnya tombol
tekan, saklar, limit switch, sensor, dan lain sebagainya. Sinyal-sinyal tersebut
diubah menjadi sinyal-sinyal yang bersifat logika yang disimpan dalam memory
PLC untuk diolah. Selanjutnya informasi hasil pengolahan tersebut diteruskan ke
peralatan-peralatan output, yang dapat berupa lampu tanda, buzzer, solenoid
valve, motor listrik, dan lain-lain.

Gambar 2.1 Programmable Logic Controller (PLC)

2.2 Human Monitoring Interface (HMI)

Human Monitoring Interface(HMI)adalah sistem yang menghubungkan


antara mausia dan teknologi mesin. Human Monitoring Interface dapat berupa
pengendali dan visualisasi status baik dengan manual maupun melalui visualisasi
komputer yang bersifat real time. Sistem Human Monitoring Interface biasanya
bekerja secara online dan real time dengan membaca data yang dikirimkan
melalui I/O port yang digunakan oleh sistem controller-nya. Tugas dari Human
Monitoring Interface yaitu membuat visualisasi dari teknologi atau sistem secara
nyata dan untuk meingkatkan interaksi antara mesin dan operator melalui
tampilan layar komputer dan memenuhi kebutuhan pengguna terhadap informasi
sistem.

Gambar 2.2 Human Monitoring Interface (HMI)

2.3 Scada

SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition) merupakan suatu


sistem untuk mendapatkan data tepat waktu (real time) dari Remote Terminal Unit
(RTU) atau sumber komunikasi lain di lapangan, sehingga operator dapat
melakukan pengawasan operasi jaringan dan pengendalian peralatan pemutus
beban dari jarak yang jauh. (rostaman, 2011)

Fungsi-fungsi SCADA antara lain: akuisisi data, konversi data, supervisory


control, taggingdan lain-lain

2.4 Sensor

Sensor adalah perangkat yang dapat mendeteksi dan merespon beberapa


jenis input dari lingkungan fisik. Inputnya dapat berupa cahaya, panas, gerak,
kelembaban, tekanan, atau salah satu dari sejumlah besar fenomena lingkungan
lainnya. Output umumnya sinyal yang dikonversi ke display dapat dibaca manusia
di lokasi sensor atau dikirimkan secara elektronik melalui jaringan untuk
membaca atau diproses lebih lanjut. Sensor yang digunakan berjenis sensor
tekanan dan sensor penyandi. Sensor tekanan memiliki tranduser yang mengukur
tegangan kawat,dimana mengubah tekanan mekanis menjadi sinyal listrik. Sesor
penyandi atau encoder digunakan untuk mengubah gerakan linear atau putaran
menjadi sinyal digital,dimana sensor putaran memonitor gerakan putar dari suatu
alat.

2.5 Instalasi

Instalasi listrik adalah sebuah sistem yang digunakan untuk menyalurkan


daya listrik. Dalam perancangan sistem instalasi listrik untuk Distribusi Air kali
ini menjadi 2 yaitu:

1. Instalasi kontrol

2. Instalasi daya

Instalasi kontrol digunakan untuk koneksi antara komponen-komponen


kontrol pada plant yakni : PLC, HMI, sensor dan komponen-komponen listrik lain
sehingga alat dapat bekerja sesuai dengan deskripsi yang telah ditentukan.
Instalasi daya listrik merupakan instalasi untuk menjalankan mesin-mesin
listrik yang ada dalam plant untuk memeberikan supply daya listrik pada seluruh
peralatan yang membutuhkan daya listrik dalam plant. Sebuah rancangan instalasi
listrik harus memenuhi standar dan undang-undang yang berlaku di Indonesia.
Ketentuan mengenai komponen-komponen instalasi listrik sudah terangkum
dalam Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) terbaru 2011.
BAB III

BENTUK TUGAS AKHIR

Hasil akhir dari pembuatan Tugas Akhir ini adalah :


1. Melengkapi proses pembelajaran materi PLC dan HMI.
2. Memberikan pemahaman hasil pembelajaran kuliah materi PLC dan HMI
pada mahasiswa jurusan Teknik Listrik.
3.1 Deskripsi Alat

Modul latih PLC Analog atau PLC Analog Trainer Kit terdapat
programmable logic controller (PLC), HMI Touch Screen yang menjadi sebuah
sistem untuk mengontrol dan memonitoring input analog yang diberikan oleh
plant. Modul ini dirancang untuk mensimulasikan beberapa plant yang banyak
terdapat pada industri – industry. Sehingga dapat dijadikan sebuah modul latih
untuk pembelajaran para mahasiswa seperti kenyataan di lapngan. Beberapa
aplikasi yang disimulasikan secara real dalam modul latih ini adalah monitoring
kecepatan motor DC dengan sensor rotary encoder, monitoring ketinggian level
air dengan sensor level analog, pengaturan besaran tegangan oleh potensiometer
dan monitoring suhu dengan sensor suhu analog.

Modul latih PLC Analog ini dibuat dalam bentuk box akrilik setebal 5 mm
agar mempermudah dalam pemindahan alat dan juga mudah untuk melakukan
perbaikan saat terjadi kesalahan pada wiring ataupun alat. Selain itu, box akrilik
setebal 5 mm ini juga tidak mudah rusak apabila diisi dengan beban yang berat.
pada sisi kiri dan kanan box dibuat sebuah lubang sebesar 4 jari manusia agar box
dapat dipindahkan dengan menggunakan kedua tangan. Modul latih PLC Analog
ini juga dilengkapi dengan 2 kipas untuk sirkulasi udara. 1 kipad digunakan untuk
mengambil udara dingin dari luar dan 1 kipas lagi digunakan untuk membuang
udara panas yang ada di dalam modul ini keluar.

Pada modul latih PLC Analog terdapat beberapa alat yang membutuhkan
pengaturan komunikasi untuk dapat bekerja secara bersama – sama. Alat – alat
tersebut adalah PLC dengan HMI Touch Screen. Untuk komunikasi PLC
dengan HMI Touch Screen digunakan komunikasi dengan kabel RS-485 2 wire.
3.2 Deskripsi Kerja Aplikasi

1. Deskripsi Kerja Aplikasi Potensiometer

Aplikasi potensiometer adalah salah satu aplikasi dari 4 aplikasi plant


yang dibuat pada modul latih PLC Analog. Dimana aplikasi
potensiometer ini digunakan sebuah potensiometer sebesar 20 kΩ
untuk membagi tegangan sebesar 10 V. tegangan variable yang dibagi
oleh sebuah potensiometer itu adalah sebuah input analog berupa
tegangan 0 – 10 V yang akan masuk ke input CH0 PLC analog.
Aplikasi potensiometer ini akan menampilkan sebuah perhitungan
tegangan dan persentase setelah menekan tombol start pada HMI
Touch Screen dan memutar potensiometer.

2. Deskripsi Kerja Aplikasi Sensor Rotary Encoder

Aplikasi yang kedua adalah aplikasi dari sebuah sensor rotary encoder
yang digunakan untuk mengukur kecepatan motor DC. Dimana motor
DC tersebut diatur kecepatannya dengan menggunakan sebuah
variable voltage dari 0 – 24 V. Sensor rotary encoder membutuhkan
supply daya sebesar 24 V dari modul latih PLC Analog dan sensor
rotary encoder memberikan 2 input pulse kepada PLC digital yaitu
input A dan B. Input A digunakan untuk memberikan pulse sebesar
500 pulse setiap 1 putaran kepada PLC digital. Sementara untuk input
B digunakan untuk mendeteksi apabila terjadi perubahan arah putaran
dari motor DC.

3. Deskripsi Kerja Aplikasi Sensor Suhu

Aplikasi sensor suhu merupakan aplikasi ketiga dari plant modul latih
PLC Analog. Pada plant ini digunakan sensor suhu thermocouple yang
mendeteksi sebuah panas dari lampu halogen yang dinyalakan.
Terdapat juga alat yang digunakan untuk menangkap sinyal dari
sensor suhu thermocouple dan merubahnya menjadi sinyal analoh 4 –
20 mA. Alat tersebut bernama bernama temperature control (TK4S).
selain merubah sinyal, TK4S juga dapat membaca berapa suhu yang
ditangkap oleh sensor. Plant dari aplikasi sensor suhu dibuat sedikit
unik untuk meningkatkan nilai seni. Pada bagian atas lampu dibeikan
sebuah kaca ribben untuk menahan panas dan juga sebagai
penghalang agar cahaya tidak bersinar terlalu terang saat halogen ON.
Pada aplikasi sensor suhu, deskripsi kerja halogen dibatasi oleh nilai
High Temperature dan Low Temperature. Sehingga membuat cara
kerja plant sensor suhu ini berbeda.

4. Deskripsi Kerja Aplikasi Sensor Level

Aplikasi sensor level adalah aplikasi terakhir dari plant ini. Pada plant
ini digunakan sensor level yang mempnyai prinsip kerja berdasarkan
resistor. Jika air telah mencapai bandul akan naik mengikuti arus dari
sensor level. Seketika itu juga sensor level memberikan sinyal analog
berupa arus. Jika air berada pada ketinggian 0 cm maka sinyal analog
arus yang diberikan sebesar 0 mA dan jika air berada pada ketinggian
40 cm maka sinyal analog arus yang diberikan sebesar 20 mA.
3.3 Diagram Blok

gambar 3.1 diagram blok


3.4 Gambar Plant

gambar 3.2 plant


3.5 Flow Chart

PB START
POTENSIOMETER

APLIKASI
POTENSIOMETER ON

PUTAR
POTENSIOMETER

BESAR NILAI
TEGANGAN DAN
PRESENTASE
POTENSIOMETER
DITAMPILKAN HMI
DAN SCADA

PB STOP POTENSIO
METER

END

Gambar 3.3 Flowchart Aplikasi Potensiometer


PB START MOTOR
DC

MOTOR DC DAN
ROTARY ENCODER ON

PUTAR VARIABLE
VOLTAGE

KECEPATAN MOTOR
DC BERUBAH UBAH

ROTARY ENCODER
MEMBACA
KECEPATAN

BESAR NILAI
KECEPATAN
DITAMPILKAN PADA
HMI DAN SCADA

PB STOP MOTOR DC

MOTOR DC DAN
ROTARY ENCODER
OFF
Gambar 3.4.Flowchart Aplikasi Sensor Rotary Encoder
SELECT MODE SUHU
PADA MODUL LATIH

PILIH MODE MANUAL/AUTO

INPUT HIGH DAN LOW


PB START AUTO
TEMP

LAMPU HALOGEN ON
PB START MANUAL
DAN SENSOR
MENDETEKSI SUHU

LAMPU HALOGEN ON
HMI DAN SCADA HINGGA HIGH TEMP
MENAMPILKAN NILAI
SUHU

Temp = 80⁰C HMI DAN SCADA


MENAMPILKAN NILAI
SUHU
LAMPU HALOGEN OFF
High Temp = X⁰C

Temp = 70⁰C LAMPU HALOGEN OFF


NO

PB STOP
Low Temp = Y⁰C
NO

YES PB STOP

END YES

END

Gambar 3.5 Flowchart Aplikasi Sensor Suhu


SELECT MODE LEVEL
PADA MODUL LATIH

PILIH MODE MANUAL/AUTO `

PB STOP AUTO PB STOP MANUAL

PB START AUTO INPUT LEVEL AIR

POMPA 1 ON MENGISI PB START MANUAL


AIR PADA TANGKI 1

HMI DAN SCADA


POMPA 1 ATAU 2 ON
MENAMPILKAN LEVEL
AIR

Level Air = 30 cm

POMPA 1 OFF, HMI DAN SCADA


POMPA 2 ON DAN, MENAMPILKAN LEVEL
MEMBUANG AIR AIR
PADA TANGKI 1
Level Air = 6 cm Level Air = X cm

POMPA 1 ATAU POMPA


POMPA 2 OFF 2 OFF

Gambar 3.6 Flowchart Aplikasi Sensor Level


BAB IV

JADWAL PELAKSANAAN TUGAS AKHIR

BULAN
MARET APRIL MEI JUNI JULI
NO KEGIATAN
MINGGU KE
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Persiapan mengumpulkan daftar
1 pustaka yang berkaitan dengan
Modul Latih PLC Analog
2 Melepas Wiring
Mengecek sensor dan komponen
3
yang masih berfungsi
4 Survey dan membeli komponen
5 Perancangan design dan instalasi
Instalasi panel, komponen dan
6
testing
Perancangan program PLC, HMI,
7
dan SCADA
8 Penginstalan protokol dan IoT
Pengetesan dan Revisi kerja alat
9
sesuai dengan cara kerja
Finishing dan pembuatan laporan
10
Tugas Akhir

NOTE : YANG NOMOR 8, MASIH BINGUNG. MAU PAKE IOT APA KAGAK
BAB V

RENCANA ANGGARAN BIAYA

HARGA
NAMA JUMLAH
NO SPESIFIKASI UNIT SATUAN MATERIAL
MATERIAL (RP)
/ UNIT (RP)
I/O 24, I/O 4,000,000
1 PLC 1 Pc 4,000,000
220Vac/24Vdc
Expand PLC 2,000,000
2 1 Pc 2,000,000
Analog
2,000,000
3 HMI Touch Screen LS XP30 TTA/DC 1 Pc 2,000,000
Liquid Transmitter 200,000
4 Flow Sensor 1 Pc 200,000
Sensor
650,000
5 Rotary Encoder 12-24 VDC 1 Pc 650,000
225,000
6 Thermocouple Type k 1 Pc 225,000
85,000
7 Potensiometer 20kΩ 1 Pc 85,000
800,000
8 Motor DC 24 VDC 1 Pc 800,000
150,000
9 Kabel NYAF 0,75 mm roll 150,000
100,000
10 Kabel Duct 25x25 5 pcs 20,000
100,000
11 Kabel Daya NYM 2,5 mm 10 meter 10,000
20,000
12 Terminal kabel 2 pcs 10,000
120,000
13 Skun 6 pack 20,000
Ethernet RJ 45 15,000
14 Kabel Ethernet 1 M 15,000
CAT 5
80,000
15 Ethernet Switch TOTO 8 port 1 Pc 80,000
125,000
16 Banana Jack Slot 50 pcs 2,500
2 Pole Change 180,000
17 Selector Switch 2 pcs 90,000
Over
110,000
18 MCB 1Phase 2A, 1 Pole 2 pcs 55,000
Fitting Halogen 45,000
19 220V , 6A 1 Pc 45,000
Stick
Lampu Halogen 35,000
20 500 watt 1 Pc 35,000
Stick
RU 6A 250VAC 105,000
21 Relay and Socket 4 pcs 105,000
6A 30VDC
110/220 Vdc 24V, 250,000
22 Supply DC pc 250,000
3A
250,000
23 Fan Panel 2 pcs 125,000
30,000
24 Labeling Cable Meter 30,000
5,000
25 Cable Ties pack 5,000
20,000
26 Pipa PVC pcs 5,000
50,000
27 Pump 1 pc 50,000
1,000,000
28 Laptop (sharing) 1 pc 1,000,000
500,000
29 Koper 1 pc 500,000
Broadcom BCM 844,000
30 Raspberry Pi 1 pc 844,000
2837
400,000
31 Modem Mi-Fi Andromax M3Y 1 pc 400,000
60,000
32 Toggle Switch Maker kit 6 Pcs 10,000
2,000,000
33 Tablet Android Advan RAM 2 GB 1 pc 2,000,000
*17,424,000
TOTAL

Keterangan :

* = Total RAB sebesar Rp. 17,424,000 dibagi untuk 2 kelompok (Pengerjaan


plant ini dikerjakan oleh 2 kelompok), maka menjadi sebesar Rp. 8,712,000
DAFTAR PUSTAKA

1
Setiawan,Iwan.2006. Programmable Logic Controller dan Teknik
Perancangan Sistem Kontrol.Andi : Yogyakarta.

2
PT. PLN Persero.2008. Peralatan SCADA Sistem Tenaga Listrik.

3
Setiawan,Iwan.2009.Buku Ajar Sensor dan Tranduser.Andi : Yogyakarta.

4
Wahyuningsih,Destyan.2015.Pengantar Teknologi Informasi “Internet of
Things”.Surakarta.

5
Direktorat Jendral Ketenagakelistrikan.2011. Persyaratan Umum
Instalasi Listrik.

Anda mungkin juga menyukai