Disusun oleh
AUVA MAULIDYA PUTRI (3.31.17.1.06)
IBNU FUAD ZAIN (3.31.17.1.10)
PRASETYO MARGO UTOMO (3.31.17.1.18)
TSANIA MONIKA (3.31.17.1.23)
Disusun oleh
AUVA MAULIDYA PUTRI (3.31.17.1.06)
IBNU FUAD ZAIN (3.31.17.1.10)
PRASETYO MARGO UTOMO (3.31.17.1.18)
TSANIA MONIKA (3.31.17.1.23)
Pelaksana 1 Pelaksana 2
Pelaksana 3 Pelaksana 4
Menyetujui:
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Program Studi
2. Latar Belakang
Maka dari itu diperlukan adanya inovasi dan pengembangan dari pintu
otomatis ini untuk mengatasi masalah tersebut. Dari uraian-uraian tersebut,
maka penuis mengambil judul tugas akhir “Rancang Bangun Sistem
Keamanan Pintu Otomatis Menggunakan RFID Berbasis PLC dan SCADA Di
Ruang Laboratorium Listrik”.
3. RUMUSAN MASALAH
4. TUJUAN
Berdasarkan uraian-uraian dari latar belakang, tujuan dari tugas akhir
ini adalah:
1. Memenuhi salah satu syarat kelulusan DIII Politeknik Negeri Semarang
Jurusan Teknik Elektro, Program Studi Teknik Listrik.
2. Mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajari dan diperoleh selama
menempuh pendidikan pada Program Studi DIII Teknik Listrik Jurusan
Teknik Elektro Politeknik Negeri Semarang
3. Mampu membuat Rancang Bangun Sistem Keamanan Pintu Otomatis
Menggunakan RFID Berbasis PLC dan SCADA Di Ruang Laboratorium
Listrik yang bekerja untuk system keamanan ruangan yang berada dalam
Laboratorium secara otomatis, terkontrol, dan terpantau.
4. Mampu memprogram Rancang Bangun Sistem Keamanan Pintu
Otomatis Menggunakan RFID Berbasis PLC dan SCADA Di Ruang
Laboratorium Listrik yang bekerja secara otomatis dan saling
terintegrasi.
5. TINJAUAN PUSTAA
5.1 PLC
(sumber : https://belajarplconline.files.wordpress.com)
1. Telecontrol
Berfungsi melakukan perintah Remote Control
(open/close) terhadap peralatan yang ada di lapangan.
2. Telesignaling
Berfungsi mengumpulkan data status dan alarm (open,
close, power supply fault, indikasi relay atau parameter
lainnya) yang dianggap perlu, yang dapat membantu
operator dalam memonitor peralatan yang berada di
lapangan. Dengan ini diharapkan gangguan pada bagian
tertentu dapat dideteksi lebih cepat, karena pemantauan
dari pusat kontrol dan diketahui dalam waktu yang real
time.
3. Telemetering
Berfungsi mengukur beban yang terpasang pada alat
ukur tenaga listrik (arus, tegangan, daya aktif, frekuensi)
dan semua peralatan yang ada di lapangan. Hasil
pemantauan ini selain digunakan sebagai pencatat data
pengoperasian alat juga dapat digunakan dalam
kaitannya untuk melakukan remote control.
5.2.3 Perangkat Keras SCADA
Fungsi-fungsi sistem SCADA tersebut didukung
sepenuhnya melalui 4 komponen SCADA, yaitu sensor,
Remote Terminal Unit (RTU), Master Terminal Unit
(MTU), dan jaringan komunikasi.
1. Sensor (baik yang analog maupun digital) dan relay
kontrol yang langsung berhubungan dengan berbagai
macam aktuator pada sistem yang dikontrol.
2. Remote Terminal Unit (RTU), merupakan unit-unit
komputer kecil (mini) atau sebuah unit yang dilengkapi
dengan sistem mandiri seperti sebuah komputer, yang
ditempatkan pada lokasi dan tempat-tempat tertentu di
lapangan. RTU bertindak sebagai pengumpul data lokal
yang mendapatkan datanya dari sensor dan
mengirimkan perintah langsung ke peralatan di
lapangan.
3. Master Terminal Unit (MTU), merupakan komputer
yang digunakan sebagai pengolah pusat dari sistem
SCADA. MTU ini menyediakan HMI (Human Machine
Interface) bagi pengguna dan secara otomatis mengatur
sistem sesuai dengan masukan-masukan dari sensor
yang diterima.
4. Jaringan Komunikasi, merupakan media yang
menghubungkan unit master SCADA dengan RTU di
lapangan (Baily, D., Wright, E, 2003).
5.2.4 Perangkat Lunak SCADA
Pada perangkat lunak sistem SCADA biasanya
mempunyai fitur-fitur kunci untuk mendukung kerja sistem
SCADA tersebut yaitu Human machine interface, Graphic
Display, Alarms, trends, RTU, Networking, Scalability /
Expandability, Acces to data, database, fault tolerance and
redudancy, client / server distributed processing. (Gordon,
dkk; 2003).
1. Human Machine Interface
Tampilan yang memudahkan manusia (operator) untuk
memahami atau mengendalikan sistem (plant).
2. Graphic Display
Tampilan grafis, bukan hanya angka, untuk
mempermudah pengamatan.
3. Alarm
Alarm untuk memberi peringatan saat sistem dalam
kondisi abnormal.
4. Trends
Trends ialah grafik garis yang menggambarkan
kondisi atau status suatu device.
5. RTU
Sebuah unit yang dilengkapi dengan sistem mandiri
seperti sebuah komputer, yang ditempatkan pada
lokasi dan tempat-tempat tertentu di lapangan. RTU
bertindak sebagai pengumpul data lokal yang
mendapatkan datanya dari sensor-sensor dan
mengirimkan perintah langsung ke peralatan di
lapangan.
6. Networking
Program pada sistem SCADA dapat berjalan dalam
suatu jaringan, baik pada LAN maupun internet.
7. Scalability / Expandability
Program dapat diperluas tanpa mengganggu program
lama yang sudah ada.
8. Access to data
Program memiliki akses pada data tertentu yang
diinginkan.
9. Database
Penyimpanan data ke dalam database.
10. Fault tolerance and redundancy
Program memiliki toleransi tertentu terhadap
kesalahan yang terjadi. Sistem SCADA juga harus
bersifat redundant, dimana saat MTU utama down
akan digantikan oleh MTU cadangan.
11. Client / Server distributed processing
Pemrosesan data bersifat distributed, dimana server
maupun client memiliki bagian pemrosesan tersendiri
(Gordon, dkk; 2003).
5.3 RFID
Radio frequency identification (RFID) adalah sebuah teknologi
yang menggunakan komunikasi via gelombang elektromagnetik
untuk merubah data antara terminal dengan suatu objek seperti
produk barang, hewan, ataupun manusia dengan tujuan untuk
identifikasi dan penelusuran jejak melalui penggunaan suatu piranti
yang bernama RFID tag. RFID tag dapat bersifat aktif atau pasif.
RFID tag yang pasif tidak memiliki power supply sendiri, sehingga
harganya pun lebih murah dibandingkan dengan tag yang aktif.
Dengan hanya berbekal induksi listrik yang ada pada antena yang
disebabkan oleh adanya pemindaian frekuensi radio yang masuk,
sudah cukup untuk memberi kekuatan yang cukup bagi RFID tag
untuk mengirimkan respon balik. Dengan tidak adanya power supply
pada RFID tag yang pasif maka akan menyebabkan semakin
kecilnya ukuran dari RFID tag yang mungkin dibuat, bahkan lebih
tipis daripada selembar kertas dengan jarak jangkauan yang berbeda
mulai dari 10 mm sampai dengan 6 meter. RFID tag yang aktif
memiliki power supply sendiri dan memiliki jarak jangkauan yang
lebih jauh. Memori yang dimilikinya juga lebih besar sehingga bisa
menampung berbagai macam informasi di dalamnya. RFID tag yang
banyak beredar sekarang adalah RFID tag yang sifatnya pasif.
Dimana:
Dimana:
Dimana:
S = Slip
Dimana :
P = Daya (Watt)
T = Torsi (Nm)
V = Tegangan (V)
6. CARA KERJA
INPUT
PLN
RELAY INVERTER
COS PLC
INVERTER
SCADA MOTOR
ACCU
PINTU
7. METODELOGI
Metodologi yang digunakan dalam menyusun tugas akhir ini adalah:
a. Metode Pengumpulan data utama dan studi pustaka
Metode ini dilakukan dengan cara mencari data baik dari sumber data
sheet komponen, serta buku maupun internet yang berhubungan dengan
hal-hal yang dibahas dalam pembuatan tugas akhir ini.
b. Metode Observasi
Metode ini dilakukan dengan cara mengadakan penelitian langsung ke
lapangan kerja, kemudian hasilnya digunakan sebagai sumber data.
c. Metode Bimbingan
Metode ini dilakukan dengan cara meminta pengarahan dan petunjuk
dari dosen pembimbing dan dosen umum.
d. Metode Wawancara
Metode ini dilakukan dengan cara melakukan wawancara langsung
kepada pihak yang bersangkutan mengenai sumber data yang akan
diambil.
8. SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I PENDAHULUAN
Berisikan tentang Latar belakang masalah,tujuan dan
manfaat dalam pembuatan Tugas Akhir, Rumusan dan
Pembatasan masalah, metode penyusunan laporan Tugas
Akhir, dan sistematika penulisan laporan Tugas Akhir.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini memberikan penjelasan tentang pintu
otomatis, RFID, PLC (Programmable Logic Controller),
motor induksi tiga phasa, power supply, dan ADS (Auto
Door sensor type).
BAB III PELAKSANAAN RANCANG BANGUN
Bab ini berisi tentang pembuatan alat, deskripsi
sistem, diagram blok perancangan, flowchart perancangan,
wiring diagram kelistrikan, pembuatan progam PLC, setting
frekuensi 0-50 Hz di inverter D700.
BAB IV PEMBAHASAN
Berisikan tentang pembahasan alat pintu otomatis,
metode pengujian, analisis, dan hasil pengujian alat.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Berisikan tentang kesimpulan yang diambil penyusun
dari pembuatan dan penulisan laporan Tugas Akhir , kesan
dan saran selama proses pembuatan Tugas Akhir.
Sedangkan pada bagian terakhir dari laporan ini berisi
tentang Daftar Pustaka dan Lampiran-Lampiran.
9. JADWAL KEGIATAN
Bulan
10.
Agenda Januari Febuari Maret April Mei Juni Juli
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Observasi
dan
Survey
Alat
Perancang
an
Pengadaa
n Alat dan
Bahan
Pembuata
n Alat
Penyusun
an
Laporan
RINCIAN HARGA
URAIAN PEKERJAAN
NO. VOLUME SATUAN HARGA SATUAN JUMLAH HARGA
PINTU OTOMATIS
1 Modul RFID1 1 Buah Rp 1.400.000 Rp 1.400.000
2 Motor Induksi 3f 1 Buah Rp 3.500.000 Rp 3.500.000
3 Pintu Otomatis 1 Set Rp 10.000.000 Rp 10.000.000
4 PLC Schneider 1 Buah Rp 3.500.000 Rp 3.500.000
6 Box Panel 1 Set Rp 4.000.000 Rp 4.000.000
7 Biaya Lain - Lain 1 Buah Rp 3.000.000 Rp 3.000.000
JUMLAH Rp 25.400.000
OVER HEAD 10% Rp 2.540.000
TOTAL HARGA Rp 27.940.000
VII.