HALAMAN JUDUL
i
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
4
5
berada, sehingga pemilik rumah bisa merasa nyaman ketika rumah dalam keadaan
kosong saat ditinggal bepergian.
Kedua, penelitian dilakukan oleh Dwi Ely Kurniawan dan Syafarudin Fani
(2017) dengan judul “Perancangan Sistem Kamera Pengawas Berbasis Perangkat
Bergerak Menggunakan Raspberry Pi” penelitian ini bertujuan untuk sistem
keamanan menggunakan kamera yang dipantau dengan smartphone. Rancangan
alat ini menggunakan raspberry pi sebagai mikrokontroler dari komponen
elektronika dan ESP CAM berfungsi sebagai input yang mengambil gambar
secara langsung, smartphone berfungsi sebagai output yang memonitoring,
pengujian ini dilakukan 10 kali percobaan dengan melakukan pengujian jarak
koneksi smartphone dengan kamera. Kesimpulan sistem mampu memberikan
informasi berupa pesan notifikasi pada smartphone pengguna, apabila pada live
streaming video dari akses kamera CCTV dicurigai terdapat bahaya atau tanda-
tanda mencurigakan maka pengguna dapat melakukan kontrol alarm sirine sebagai
upaya pencegahan awal.
Ketiga, penelitian ini dilakukan oleh Ade Surya Ramadhan dan Budi
Handoko (2016) dengan judul “Rancang Bangun Sistem Keamanan Rumah
Berbasis Arduino Mega 2560” penelitian ini bertujuan untuk sistem kemanan
rumah dengan SMS. Rancangan alat ini penelitian menggunakan arduino mega
yang berfungsi sebagai prosesor yang mengendalikan komponen elektronika
lainnya, buzzer berfungsi sebagai output yang mengeluarkan suara, modul
SIM900A berfungsi sebagai modul Short Message Service (SMS) yang akan
dikirimkan ke smartphone, sensor PIR berfungsi sebagai input yang mendeteksi
adanya pergerakan. Pengujian dari alat ini dilakukan 20 kali percobaan dengan
menguji sensor PIR dan modul SIM00A, hasil uji coba untuk jarak terjauh
menerima perintah dari remot pada free space adalah 18 meter sedangkan jarak
terjauh dari indoor adalah 15 meter. Kinerja sensor PIR dipenempatan yang tepat
pada rancang bangun sistem keamanan rumah dapat bekerja dengan baik saat
mendeteksi gerakan dan notifikasi pesan berupa layanan SMS bekerja dengan
baik, cepat dan praktis digunakan sebagai notifikasi jarak jauh kepada pemilik
rumah pada saat pemilik rumah berada diluar rumah.
6
Keempat, penelitian ini dilakukan oleh Ridwan dan Asmaul Husna (2020)
dengan judul “Perancangan Controlling System Keaman Berbasis Arduino
Menggunakan Internet Protocol” penelitian ini bertujuan untuk melakukan sistem
keamanan pada ruangan. Rancangan alat ini penelitian menggunakan arduino uno
sebagai prosesor yang mengontrol semua komponen elektronika, sensor ultrasonik
berfungsi untuk mendeteksi pergerakan di ruangan, kamera IP berfungsi
memantau bergerakan diruangan, buzzer berfungsi sebegai output menghasilkan
suara, smartphone berfungsi menerima Short Message Service (SMS), website
berfungsi memantau dari rekaman kamera. Pengujian alat ini melakukan
monitoring ruangan, bila ada benda yang bergerak maka sensor ultrasonik
membaca dan mengirimkan SMS ke smartphone maka user membuka web untuk
melakukan monitoring ruangan dari kamera IP. Kesimpulan yang dapat diambil
berdasarkan hasil pengujian adalah penggunaan arduino uno dapat mengendalikan
alat sistem kerja dan penambahan ethernet shield membantu menghubungkan alat
ke PC melalui koneksi jaringan internet. Penambahan kamera IP pada sistem
dapat mengetahui siapa saja yang masuk kedalam ruangan. Sedangkan
penggunaan sensor ultrasonik bekerja mendeteksi hambatan yang mendekat lalu
mengirimkan data ke arduino, kemudian arduino memproses data menjadi
panggilan telepon dan membunyikan alarm, pada penelitian menggunakan
perangkat jaringan lokal, yang membuat jarak akses masih terbatas.
Kelima, penelitian ini dilakukan oleh Hardisal, dkk (2019) dengan judul
“Perancangan Smart Security Camera Dengan Model Image Processing
Menggunakan Raspberry PI” penelitian ini bertujuan untuk merancang sebuah
kamera menjadi lebih cerdas dengan menggunakan mode image processing
menggunakan perangkat raspberry PI sehingga bisa memantau dan mengontrol
suatu lokasi atau tempat dan memberikan laporan peringatan melalui aplikasi
media sosial whatshapp ke smartphone yang sudah disetting ke perangkatnya.
Rancangan alat ini penelitian menggunakan raspberry PI berfungsi sebagai
prosesor yang mengendalikan komponen elektronika, kamera, modul wifi
berfungsi sebagai penghubung smartphone dengan kamera. Hasil pembahasan
kamera membaca ada objek di ruangan melihat secara streaming langsung dengan
7
Pada penelitian ini, peneliti akan membuat rancang bangun alat monitoring
keberadaan objek menggunakan kamera berbasis Internet of Things (IoT), yaitu
memonitoring secara real time dengan aplikasi android yang dibuatmenggunakan
software Blynk, aplikasi ini berfungsi sebagai pemantauan pada kamera dan
penangkapan gambar. ESP CAM dan sensor PIR sebagai input untuk menangkap
objek, smartphone sebagai media pemantauan. Peneliti menggabungkan beberapa
metode yang digunakan pada penelitian-penelitian sebelumnya yang terdapat pada
Tabel 2.1 dan sedikit melakukan modifikasi untuk diterapkan ke alat monitoring
keberadaan objek menggunakan kamera berbasis IoT. Alat monitoring ini akan
diimplementasikan dalam bentuk tiang yang terdapat kamera, sensor dan box
panel elektronika, yaitu sensor PIR akan digunakan sebagai input yang
mendeteksi ada objek yang medekat, ESP CAM berfungsi memantau lingkungan
sekitar, smartphone berfungsi sebagai media pemantauan dari penangkapan ESP
CAM secara real time.
10
2.2. NodeMCU
NodeMCU adalah sebuah platform IoT yang bersifat open source, terdiri
dari perangkat keras berupa system on chip ESP8266. Dari ESP8266 buatan
espressif system, juga firmware yang digunakan yang menggunakan bahasa
pemrograman scripting Lua. (Sumardi, 2016) Istilah NodeMCU secara default
sebenarnya mengacu pada firmware yang digunakan dari pada perangkat keras
development NodeMCU bisa dianalogikan sebagai board arduino-nya ESP8266.
Sejarah lahirnya NodeMCU berdekatan dengan rilis ESP8266 pada 30
Desember 2013, espressif systemsselaku pembuat ESP8266 memulai produksi
ESP8266 yang merupakan SoC Wi-Fi yang terintegrasi dengan prosesor Tensilica
Xtensa LX106. Sedangkan NodeMCU dimulai pada 13 Oktober 2014 saat Hong
me-commit file pertama nodemcu-firmware ke Github. Dua bulan kemudian
proyek tersebut dikembangkan ke platform perangkat keras ketika Huang R
meng-commit file dari board ESP8266, yang diberi nama devkit v.0.9.
Berikutnya, di bulan yang sama Tuan PM memporting pustaka client MQTT dari
Contiki ke platform SOC ESP8266 dan di-c0mmit ke project NodeMCU yang
membuatnya mendukung protokol IOT MQTT melalui Lua. Pemutakhiran
penting berikutnya terjadi pada 30 Januari 2015 ketika Devsaurus memporting
u8glib ke project NodeMCU yang memungkinkan NodeMCU bisa mendrive
display LCD, OLED, hingga VGA. Demikianlah, project NodeMCU terus
berkebang hingga kini berkat komunitas open source dibaliknya, pada musim
panas 2016 NodeMCU sudah terdiri memiliki 40 modul fungsionalitas yang bisa
digunakan sesuai kebutuhan developer. Berikut ini bentuk NodeMCU dapat dilihat
pada Gambar 2.2.
2.2. Blynk
Blynk adalah software untuk iOS dan OS Android untuk mengontrol
arduino, nodeMCU, raspberry Pi dan sejenisnya melalui internet. Software ini
dapat digunakan untuk mengendalikan perangkat hardware, menampilkan data
sensor, menyimpan data, visualisasi dan lain-lain. Software blynk memiliki 3
komponen utama yaitu Aplikasi, Server, dan Libraries. Blynk server berfungsi
untuk menangani semua komunikasi antara smartphone dan hardware. Widget
yang tersedia pada Blynk diantaranya adalah button, value display, history graph,
twitter, dan email. Blynk tidak terikat dengan beberapa jenis microcontroller
namun harus didukung hardware yang dipilih, NodeMCU dikontrol dengan
internet melalui WiFi, chip ESP8266, Blynk akan dibuat online dan siap untuk
Internet of Things. Berikut ini tampilan dari Blynk dapat dilihat pada Gambar 2.3.
b. Sketchbook
Arduino Software IDE, menggunakan konsep sketchbook, dimana
sketchbook menjadi standar peletakan dan penyimpanan file program. Sketch
yang telah dibuat dapat dibuka dari FileSketchbook, atau dengan menu
Open.
c. Library
Library atau pustaka merupakan file yang memberikan fungsi ekstra
dari sketch yang sedang dibuat, library diperlukan agar Arduino dapat bekerja
dengan hardware tertentu yang digunakan dan melakukan proses manipulasi
data. Untuk menginstal library pihak ketiga atau library bukan dari Arduino,
dapat dilakukan dengan library manager, importfile .zip, atau lakukan copy
paste secara manual difolder libraries pada dokumen di platform windows.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Mulai
Perancangan Alat
Pengujian Alat
Tidak
Alat Bekerja
Dengan Benar?
Ya
Penyusunan Laporan
Selesai
15
16
3.2.Adaptor 12V
Adaptor 12V digunakan untuk memberikan tegangan kepada berbagai
macam komponen yang digunakan agar komponen yang terpasang dapat
berfungsi sebagaimana mestinya. Pada Gambar 3.3 dan Tabel 3.2 menunjukkan
tentang bentuk adaptor yang digunakan serta spesifikasi dari adapator tersebut.
3.2. Toolset
Toolset berupa obeng, tang, bor, gergaji, kikir dan lain sebagainya
digunakan untuk mengencangkan, mengendurkan, membuat lubang, memotong
dan merapihkan dalam proses pembuatan alat yang akan dibuat pada penelitian
tugas akhir ini. Adapun bentuk dari toolset seperti yang terlihar pada Gambar 3.5.
3.2. Blynk
Blynk adalah software untuk iOS dan OS Android untuk mengontrol
Arduino, NodeMCU, Raspberry Pi dan sejenisnya melalui jaringan internet.
Software blynk ini dapat digunakan untuk mengendalikan perangkat hardware,
menampilkan data sensor, menyimpan data, visualisasi, dan lain-lain. Software
blynk memiliki 3 komponen utama yaitu aplikasi, server, dan libraries. Blynk
server berfungsi untuk menangani semua komunikasi antara smartphone dan
hardware, berikut ini tampilan dari software blynk seperti yang terlihat pada
Gambar 3.6.
komponen ini berfungsi sebagai converter USB ke sinyal TTL agar koding yang
dibuat dengan aplikasi Arduino IDE dapat di tanamkan ke NodeMCU dan
ESPCam. Berikut ini adalah gambar dari modul FTDI USB to TTL yang dapat di
lihat pada Gambar 3.10.
Mulai
Power Supply On
Objek
Terdeteksi?
Tidak
Ya
Mengirim Notifikasi ke
Smartphone
Aplikasi Monitoring
Keberadaan Objek Dibuka
Selesai
Kotak Kontrol
Tiang Penyangga
Papan Alas
27
28
Kamera
Push Button
Sensor PIR
b. Sensor PIR yang berfungsi untuk mendeteksi adanya objek yang sedang
berada didepan alat.
c. Push button yang berfungsi untuk mematikan dan menghidupkan alat.
d. Konektor power supply yang berfungsi sebagai penghubung antara power
supply dengan alat.
yang semua 12V menjadi 5V, kabel bertegangan positif ditandai dengan warna
merah dan kabel bertegangan negatif ditandai dengan warna hitam. Kemudian
kabel berwarna merah terhubung dengan pin In+ dan pin Out+ dihubungkan
dengan pin 5V pada ESP32 CAM. Sedangkan kabel berwarna hitam terhubung
dengan pin In- pada komponen penurun tegangan dan pin Out- dihubungkan
dengan pin GND pada komponen ESP32 CAM. Bentuk dari rangkaian antara ESP
CAM dengan penurun tegangan ini dapat dilihat pada Gambar 4.4.
Mulai
Inisialisasi Variabel
Apakah
Objek
Terdeteksi?
Tidak
Ya
Mulai
Tidak
Apakah ada
Notifikasi?
Ya
Menampilkan Pesan
Notifikasi ke Smartphone
Menampilkan Gambar di
Aplikasi
Sintaks pada baris 1-3 berfungsi untuk memasukkan library yang akan
digunakan oleh komponen, baris 1-2 digunakan untuk konfigurasi aplikasi Blynk,
baris 3 digunakan untuk konfigurasi modul ESP8266.
4. #define s_PIR 5
Sintaks pada baris 9-13 merupakan void setup dimana perintah ini dibaca
hanya sekali pada saat ESP8266 dinyalakan. Pada baris 10 digunakan untuk
melihat proses pada serial monitor di aplikasi Arduino IDE, baris 11 digunakan
36
untuk menetukan mode input atau output dari pin-pin yang digunakan, baris 12
digunakan untuk memulai komunkasi yang akan dikirimkan ke aplikasi Blynk
berupa auth, ssid dan password.
14. voidloop() {
15. Blynk.run();
16. state_PIR = digitalRead(s_PIR);
17. if (state_PIR == 0){
18. }
19. else {
20. Blynk.notify("Alert : ada orang");
21. }
22. delay(500);
23. }
Sintaks pada baris 14-25 merupaka void loop yaitu perintah yang akan
dilakukan berulang-ulang ketika ESP8266 sudah dinyalakan. Pada baris 15
ESP8266 akan memulai koneksi dengan aplikasi Blynk, pada baris 16 kondisi
sensor PIR akan diketahui dan akan dieksekusi pada baris 17-22, jika kondisi
sensor PIR berninai 0 (nol), maka aplikasi tidak akan melakukan apapun. Namun
jika kondisi sensor PIR bernilai 1 (satu), maka aplikasi Blynk akan memberikan
pemberitahuan berupa teks “Alert : ada orang”. Sensor PIR akan terus membaca
kondisi dengan jeda 0,5 detik.
1. #include "src/OV2640.h"
2. #include <WebServer.h>
3. #include <WiFi.h>
4. #include <WiFiClient.h>
5. #include "camera_pins.h"
Sintaks pada baris 1-5 merupakan library yang digunakan oleh komponen,
baris 1 , baris 2 digunakan sebagai web server yang nantinya, baris 3-4
berfungsi untuk mengkoneksikan ESP32 CAM ke wifi dan ESP32 CAM akan
menjadi client, baris 5 merupakan library yang akan digunakan oleh kamera.
37
6. #if defined(CAMERA_MODEL_WROVER_KIT)
7. #define PWDN_GPIO_NUM -1
8. #define RESET_GPIO_NUM -1
9. #define XCLK_GPIO_NUM 21
10. #define SIOD_GPIO_NUM 26
11. #define SIOC_GPIO_NUM 27
12. #define Y9_GPIO_NUM 35
13. #define Y8_GPIO_NUM 34
14. #define Y7_GPIO_NUM 39
15. #define Y6_GPIO_NUM 36
16. #define Y5_GPIO_NUM 19
17. #define Y4_GPIO_NUM 18
18. #define Y3_GPIO_NUM 5
19. #define Y2_GPIO_NUM 4
20. #define VSYNC_GPIO_NUM 25
21. #define HREF_GPIO_NUM 23
22. #define PCLK_GPIO_NUM 22
Sintaks baris 91-93 berfungsi untuk menampilkan pesan error jika tidak
memilih model kamera.
94. #define CAMERA_MODEL_AI_THINKER
95. #define SSID1 "iPhone"
96. #define PWD1 "123456789"
Sintaks baris 146 merupakan fungsi setup yang hanya akan dijalankan
sekali saat akan pertama kali menyala. Sintak baris 148 berfungsi untuk
mendefinisikan baud rate yang dignakan untuk komuunikasi serial.
42
181. cam.init(config);
182. IPAddress ip;
183. WiFi.mode(WIFI_STA);
184. WiFi.begin(SSID1, PWD1);
185. while (WiFi.status() != WL_CONNECTED)
186. {
187. delay(500);
188. Serial.print(F("."));
189. }
190. ip = WiFi.localIP();
191. Serial.println(F("WiFi connected"));
192. Serial.println("");
193. Serial.println(ip);
194. Serial.print("Stream Link: http://");
195. Serial.print(ip);
196. Serial.println("/mjpeg/1");
197. server.on("/mjpeg/1", HTTP_GET, handle_jpg_stream);
198. server.on("/jpg", HTTP_GET, handle_jpg);
199. server.onNotFound(handleNotFound);
200. server.begin();
201. }
Sintaks baris 181 berfungsi untuk memanggil fungsi dari kamera yang
digunakan. Kemudian baris 182-190 berfungsi untuk menghubungkan ESP32
Cam ke internet. Baris 191-196 berfungsi untuk menampilkan pesan wifi
terkoneksi dan link streaming yang digunakan. Baris 197-200 berfungsi untuk
mengaktifkan server untuk memulai streaming.
202. voidloop()
203. {
204. server.handleClient();
205. }
Kamera
Sensor
PIR
Papan
Alas
Gambar 5.1 Purwarupa Monitoring Keberandaan Objek Menggunakan Kamera Berbasis Iot
Semua sensor dan aktuator terhubung ke ESP8266 dan ESP32 CAM kotak
kontrol atau control box. ESP8266 dan ESP32 CAM berperan sebagai prosesor
yang memproses data input dari sesnsor-sensor dan memberikan output berupa
44
45
perintah kepada aktuator. ESP8266 dan ESP32 CAM, juga terdapat beberapa
komponen pada control box atau kotak kontrol seperti pada Gambar 5.2.
Node MCU
ESP8266
ESP32 CAM
Modul
Modul Step Down
Sensor PIR
dilakukan sebanyak 20 kali dengan rentang jarak berbeda dengan selisih 0,5
meter. Data hasil pengujian pendeteksian objek dapat dilihat pada Tabel 5.1.
Tabel 5.1 Data Pengujian Pendeteksian Sensor PIR
No. Jarak Pembacaan Sensor
1 0,5 meter Orang Terdeteksi
2 1 meter Orang Terdeteksi
3 1,5 meter Orang Terdeteksi
4 2 meter Orang Terdeteksi
5 2,5 meter Orang Terdeteksi
6 3 meter Orang Terdeteksi
7 3,5 meter Orang Terdeteksi
8 4 meter Orang Terdeteksi
9 4,5 meter Orang Terdeteksi
10 5 meter Orang Terdeteksi
11 5,5 meter Orang Terdeteksi
12 6 meter Orang Terdeteksi
13 6,5 meter Orang Terdeteksi
14 7 meter Orang Terdeteksi
15 7,5 meter Orang Tidak Terdeteksi
16 8 meter Orang Tidak Terdeteksi
17 8,5 meter Orang Tidak Terdeteksi
18 9 meter Orang Tidak Terdeteksi
19 9,5 meter Orang Tidak Terdeteksi
20 10 meter Orang Tidak Terdeteksi
Setelah dilakukan pengujian berdasarkan tabel diatas dapat diambil
kesimpulan bahwa objek yang berada pada rentang 0,5 meter hingga 7 meter
dapat dideteksi oleh sensor PIR sedangkan pada rentang 7,5 meter hingga 10
meter sensor PIR sudah tidak dapat mendeteksi keberadaan objek.
objek namun sistem tidak akan mengirim notifikasi ke Blynk dan tidak akan
melakukan siaran langsung. Dan jika tidak ada objek maka sistem tidak akan
mengirim notifikasi ke Blynk dan tidak akan melakukan siaran langsung. Data
pada pengujian keseluruhan sistem dapat dilihat pada Tabel 5.2.
Tabel 5.2 Data Pengujian Keseluruhan Sistem
Pembacaan
Skenario Hasil Yang Hasil
No Sensor EROR SCORE
Diharapkan Pengujian
Status Jarak Status Jarak
Mengirim Mengirim
Notifikasi ke Notifikasi ke 0 1
1 1m Blynk 1m Blynk
Memulai Memulai
0 1
Streaming Streaming
Mengirim Mengirim
Notifikasi ke Notifikasi ke 0 1
2 2m Blynk 2m Blynk
Memulai Memulai
0 1
Streaming Streaming
Mengirim Mengirim
Notifikasi ke Notifikasi ke 0 1
3 3m Blynk 3m Blynk
Memulai > Memulai
0 1
Streaming Streaming
Mengirim Mengirim
Ada Orang
Ada Orang
Notifikasi ke Notifikasi ke 0 1
4 4m Blynk 4m Blynk
Memulai Memulai
0 1
Streaming Streaming
Mengirim Mengirim
Notifikasi ke Notifikasi ke 0 1
5 5m Blynk 5m Blynk
Memulai Memulai
0 1
Streaming Streaming
Mengirim Mengirim
Notifikasi ke Notifikasi ke 0 1
6 6m Blynk 6m Blynk
Memulai Memulai
0 1
Streaming Streaming
Mengirim Mengirim
Notifikasi ke Notifikasi ke 0 1
7 7m Blynk 7m Blynk
Memulai Memulai
0 1
Streaming Streaming
48
0 1
Notifikasi ke Notifikasi ke
9 9m Blynk 9m Blynk
Stop Stop
0 1
Streaming Streaming
Tidak Tidak
Mengirim Mengirim
0 1
Notifikasi ke Notifikasi ke
10 10 m Blynk 10 m Blynk
Stop Stop
0 1
Streaming Streaming
Tidak Tidak
Mengirim Mengirim
Tidak Ada
Tidak Ada
0 1
Notifikasi ke Notifikasi ke
Orang
Orang
11 0 Blynk 0 Blynk
Stop Stop
0 1
Streaming Streaming
Setelah dirancang skenario seperti pada Tabel 5.2, dapat disimpulkan dan
diketahui tingkat akurasi sistem dengan cara sebagai berikut.
6.7 Kesimpulan
Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, alat mampu untuk
melakukan monitoring keberadaan objek dengan tingkat akurasi mencapai 100%.
Radius sensor PIR untuk dapat menangkap gerakan dari suatu objek adalah 0-7 m,
ketika terdapat suatu gerakan dari objek dalam radius 0-7 m maka sensor PIR
akan membaca gerakan tersebut dan akan terekam oleh Esp32 Cam, selanjutnya
alat akan mengirimkan notifikasi ke software Blynk yang ada pada smartphone
dan aplikasi akan memulai streaming video.
6.7 Saran
Penelitian tentang alat monitoring keberadaan objek ini masih banyak
kekurangan dan perlu dikembangkan lagi. Oleh karena itu, peneliti memiliki
beberapa saran bagi peneliti selanjutnya yang hendak mengembangkan alat ini,
adapun sarannya adalah sebagai berikut:
1. Peneliti selanjutnya dapat mengembangkan berupa menghubungkan alat
agar dapat memberikan notifikasi ke sosial media seperti whatsapp ataupun
telegram.
49