Anda di halaman 1dari 9

Nama : Farellian Aldam Syaifuddin

NIM : 202169040016

Jurnal 1

“Sistem Otomasi Smart Home berbasis IoT (Atmaja & Dwiyaniti, 2019)”

Latar Belakang

Latar belakang dari jurnal penelitian tersebut menyatakan bahwa latar belakang penelitian untuk
sistem otomasi smart home berbasis IoT adalah sebagai berikut:
• Karena Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia, ada
banyak masalah rumah tangga seperti masalah kelistrikan, kebakaran, dan keamanan rumah.
• Banyak kebakaran rumah yang menyebabkan korban jiwa dan harta benda di Indonesia. Data
dari DKI Jakarta pada tahun 2017 menunjukkan 1.471 kasus kebakaran, dengan kerugian
mencapai Rp 477 miliar.
• Menurut data Kapolri, angka kriminalitas seperti pencurian rumah atau ruko masih cukup
tinggi pada tahun 2016-2017. Ini menunjukkan bahwa sistem keamanan dan pengawasan
rumah yang lebih baik diperlukan.
• Rumah-rumah di Indonesia sulit untuk dipegang dan dipantau oleh pemilik rumah saat mereka
berpergian, yang mengakibatkan pemborosan listrik dan masalah keamanan.
• Berdasarkan masalah ini, dibutuhkan sistem rumah pintar yang dapat secara otomatis
meningkatkan produktivitas, kenyamanan, keamanan, dan keselamatan penghuni rumah.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa latar belakang penelitian ini adalah masalah yang
terjadi di rumah-rumah Indonesia, seperti kebakaran, keamanan, dan ketidakefisienan penggunaan
listrik. Akibatnya, sistem rumah pintar berbasis Internet of Things (IoT) adalah solusi yang
diperlukan.
Metodologi

Metodologi penelitian yang digunakan pada jurnal tersebut menunjukkan metodologi penelitian
yang digunakan:

• Desain sistem smart home dengan layout dan tampilan prinsip kerja. Perancangan dan diagram
alir prototipe rumah pintar telah dilakukan.
• Membangun sistem kontrol pemrograman pada Raspberry Pi dengan menggunakan bahasa
Python untuk mengontrol perangkat keras
• Menggunakan software Vijeo Citect, HMI Droid Android, dan Cayenne untuk membuat
tampilan antarmuka pengguna SCADA.
• Uji kinerja sistem kontrol pemrograman dengan menerapkannya ke miniatur smart home dan
menguji bagaimana antarmuka pengguna dan kontroler berinteraksi dan menanggapi.
• Data hasil pengujian diambil setelah sistem berjalan sesuai deskripsi.
• Analisis data hasil pengujian untuk menentukan kinerja sistem, kesesuaian program dengan
persyaratan, dan analisis gangguan.

Hasil Pembahasan

Menurut dokumen tersebut, hasil pembahasan pada jurnal penelitian tentang sistem otomasi smart
home berbasis IoT adalah:

• Hasil pengujian kinerja komponen yang berjalan sebagaimana mestinya menunjukkan bahwa
filosofi kontrol atau alur kerja (flow chart) yang telah ditetapkan dapat diterapkan pada
miniatur rumah pintar yang dirancang.
• Raspberry Pi berfungsi sebagai pengontrol utama dan memiliki kemampuan untuk melihat dan
mengontrol sistem kecil smart home melalui perangkat lunak SCADA, Droid HMI, dan website
IoT.
• Protokol Modbus TCP/IP berfungsi dengan baik untuk menghubungkan Raspberry Pi ke ketiga
perangkat lunak tersebut.
• Perangkat lunak yang digunakan dapat berinteraksi dengan berbagai platform untuk
memungkinkan akses dan pengendalian dari jarak jauh ke smart home.
• Sinyal WiFi mengganggu komunikasi pada SCADA dan HMI Droid.
• Secara keseluruhan, proyek sistem otomasi miniatur smart home berbasis IoT telah mencapai
tujuan dan fungsi yang direncanakan.
• Ada banyak platform yang dapat digunakan untuk mengontrol secara remote miniatur rumah
pintar.
Dengan kata lain, temuan utama penelitian ini adalah sistem rumah pintar berukuran kecil yang
dapat bekerja sesuai keinginan dan dapat dikendalikan secara remote melalui berbagai perangkat.

Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan penjelasan yang ada di dokumen adalah:

• Secara keseluruhan, tujuan dan fungsi sistem otomasi miniatur smart home berbasis Internet of
Things (IoT) ini, yaitu untuk meningkatkan efisiensi, keamanan, dan kenyamanan di rumah,
telah tercapai.
• Perangkat lunak SCADA, HMI Droid, dan website IoT berbasis Internet memungkinkan
pengendalian dan pengawasan miniatur rumah pintar dari jarak jauh.
• Melalui protokol komunikasi Modbus TCP/IP, Raspberry Pi berfungsi sebagai kontroler utama
yang dapat melihat dan mengontrol seluruh sistem dalam rumah pintar kecil.
• Untuk pengontrolan dan pemantauan miniatur multiplatform, Raspberry Pi dapat
berkomunikasi dengan baik dengan perangkat lunak SCADA, HMI, dan website.
• SCADA dan HMI Droid hanya mengalami kendala komunikasi karena sinyal WiFi.

Secara umum, sistem kecil rumah pintar dirancang dan diuji dengan baik untuk menunjukkan ide-
ide rumah pintar berbasis Internet of Things. Hasilnya adalah bahwa proyek sistem otomasi
miniatur smart home berbasis IoT ini dibuat dan diuji dengan sukses sesuai dengan harapan dan
tujuan penelitian.
Jurnal 2

“Optimalisasi Kemananan Rumah dengan Implementasi Sistem Notifikasi Gerbang Cerdas


berbasis IoT (Dewi & Fikri, 2023)”

Latar Belakang

Latar belakang yang mendasari dari jurnal penelitian ini adalah :

• Pengendalian dan pemantauan gerbang manual tradisional yang kerap terjadi masalah, yang
sering memerlukan intervensi langsung dan kurang efektif.
• Sistem gerbang konvensional tidak memiliki opsi pengendalian jarak jauh, yang membuat
mereka kurang responsif terhadap kebutuhan mobilitas kontemporer.
• Karena sistem gerbang manual lebih rentan terhadap akses yang tidak diinginkan dan
pengabaian saat menutup gerbang, keamanannya harus ditingkatkan.
• Sebuah sistem gerbang pintar yang menggunakan teknologi modern seperti Internet of Things
(IoT) untuk memfasilitasi pengendalian jarak jauh, memberikan notifikasi dalam waktu nyata,
dan meningkatkan keamanan sangat penting.
• Teknologi Internet of Things (IoT) dapat digunakan untuk mengamankan rumah dengan sistem
keamanan pintu gerbang yang lebih efisien dengan fitur canggih.

Oleh karena itu, fokus utamanya adalah masalah yang dihadapi oleh sistem gerbang konvensional
dan kebutuhan akan sistem gerbang pintar kontemporer yang didukung oleh teknologi Internet of
Things (IoT) untuk mengatasi masalah tersebut.

Metodologi

Jurnal penelitian tersebut menggunakan metodologi penelitian untuk pembuatan prototipe, yang
terdiri dari enam tahap:

• Pembatasan Masalah: Ini adalah tahap awal dalam memahami prototipe dan menemukan
masalah yang akan diselesaikannya. Analisis mendalam dilakukan untuk menemukan masalah
yang berkaitan dengan pengendalian dan pemantauan gerbang pintar.
• Kebutuhan sistem dan perangkat: Berdasarkan pembatasan masalah, identifikasi kebutuhan
sistem dan perangkat. Merencanakan dan memilih perangkat keras dan komponen yang akan
digunakan.
• Fabrikasi prototipe: Merakit dan menggabungkan komponen dan perangkat yang telah dipilih
untuk membuat prototipe fisik.
• Monitoring dan uji coba: Memeriksa dan menguji prototipe untuk mengetahui seberapa baik
mereka berfungsi.
• Evaluasi: Mengevaluasi hasil uji coba untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan sistem.
• Penarikan kesimpulan: Hasil evaluasi digunakan untuk membuat kesimpulan tentang perbaikan
sistem atau pengembangan lanjutan.

Oleh karena itu, teknik pembuatan prototipe digunakan untuk melakukan analisis lebih mendalam
dan melakukan pendekatan perancangan sistem yang terstruktur dan cepat.

Hasil dan Pembahasan

Hasil penelitian tentang optimalisasi keamanan rumah dengan sistem notifikasi gerbang pintar
berbasis Internet of Things adalah:

• Sistem gerbang pintar berbasis IoT dirancang dengan tiga bagian utama: sumber daya,
komponen input (magnet sensor), dan komponen output (LED, buzzer, pemberitahuan
Telegram).
• Terbukti bahwa teknik pembuatan prototipe berhasil mencapai pendekatan perancangan sistem
secara terstruktur dan cepat.
• Hasil uji coba sepuluh hari di lokasi rumah menunjukkan bahwa sistem gerbang pintar
memenuhi tujuan dengan baik.
• Sensor magnet dapat dengan akurat mendeteksi pergerakan gerbang. LED dan buzzer
memberikan notifikasi visual dan auditif.
• Dapat menerima notifikasi status gerbang melalui aplikasi Telegram secara real-time dan dari
jauh.
• Karena pengguna dapat melihat status gerbang secara real-time dari jarak jauh, sistem ini
meningkatkan keamanan rumah.

Penelitian ini akan berkontribusi pada pengembangan teknologi keamanan rumah pintar yang
berbasis Internet of Things. Oleh karena itu, hasil utamanya adalah sistem gerbang pintar berbasis
IoT yang dirancang untuk meningkatkan keamanan rumah dengan memberikan notifikasi dan
pemantauan remote secara real-time.
Kesimpulan

Ada beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari jurnal penelitian ini, yakni antara lain:

• Sistem gerbang pintar yang dirancang dan dikembangkan dalam penelitian ini berhasil
meningkatkan keamanan rumah menggunakan Internet of Things (IoT).
• Perangkat lunak dan perangkat keras yang digunakan sudah sesuai dengan kebutuhan
sistem. Dan untuk LED, buzzer, dan notifikasi Telegram, sensor magnet hanya dapat dengan
akurat mendeteksi gerakan gerbang (status gerbang).
• Teknik pembuatan prototipe telah terbukti efektif dalam merancang sistem secara menyeluruh
untuk menghasilkan solusi yang sesuai.
• Sistem gerbang pintar berhasil mencapai tujuan melalui uji coba sepuluh hari. Dari jarak jauh,
pengguna dapat melihat status gerbang secara real-time dan akurat.
• Dengan menerapkan fitur notifikasi jarak jauh dan pemantauan otomatis yang lebih baik,
penelitian ini membantu pengembangan sistem keamanan rumah pintar berbasis IoT.

Di masa depan, temuan ini dapat digunakan untuk meningkatkan keamanan hunian pada skala yang
lebih luas. Jadi, sistem gerbang pintar berbasis IoT telah berkembang dengan baik untuk
meningkatkan keamanan rumah.
Jurnal 3

“Implementasi Keamanan Rumah Cerdas Menggunakan IoT dan Biometric (Mude &
Mando, 2021)”

Latar Belakang

Latar belakang jurnal penelitian ini adalah sebagai berikut:

• Pintu rumah adalah komponen penting untuk menjaga keamanan rumah. Namun, penghuni
seringkali lupa mengunci pintu saat keluar atau ragu apakah sudah menguncinya. Ini menjadi
masalah keamanan.
• Pencuri dapat dengan mudah membobol sistem kunci pintu konvensional yang menggunakan
kunci manual.
• Internet of Things (IoT) memfasilitasi pengembangan sistem keamanan yang lebih cerdas dan
kontemporer. Studi sebelumnya telah menggunakan Internet of Things untuk keamanan rumah,
seperti sensor gerak atau sistem kunci pintu berbasis mikrokontroler.
• Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan sistem keamanan pintu rumah yang
menggabungkan dua mekanisme kontrol: sistem sidik jari biometrik dan sistem kontrol jarak
jauh berbasis Internet of Things (IoT). Tujuan dari sistem ini adalah untuk mengatasi masalah
penghuni yang sering lupa mengunci pintu mereka.

Metodologi

Berikut ini adalah metodologi penelitian yang digunakan pada jurnal penelitian tersebut adalah:

• Desain dan pengkodean sistem dilakukan menggunakan mikrokontroler NodeMCU ESP8266


dan bahasa pemrograman Arduino.
• Fungsi kontrol jarak jauh yang dilakukan melalui aplikasi mobile Blynk memungkinkan
antarmuka Blynk untuk mengontrol perangkat keras.
• Sensor sidik jari, solenoid pengaman pintu, dan relay adalah perangkat pendukung tambahan.
• Prinsip kerja menggunakan integrasi sensor sidik jari dan kontrol Blynk di NodeMCU.
• Pengujian dilakukan untuk verifikasi sidik jari dan kontrol Blynk.
• Dijelaskannya tahapan pengaktifan sensor sidik jari dan generasi template file sidik jari.
Hasil dan Pembahasan

Hasil dan pembahasan pada jurnal penelitian ini antara lain:

• Pengujian fitur kontrol dilakukan pada aplikasi Blynk untuk mengontrol sistem pintu dari jarak
jauh. Hasilnya menunjukkan bahwa smartphone dapat berkomunikasi dengan NodeMCU
dengan baik.
• Walaupun berada jauh, pengguna dapat dengan mudah membuka atau mengunci pintu melalui
tombol kontrol di aplikasi Blynk.
• Hasil pengujian menunjukkan bahwa sensor sidik jari dapat dengan mudah diverifikasi. Sistem
membuka pintu selama lima detik jika sidik jari cocok. Jika tidak cocok, ulangi pembacaan.
• Terbukti bahwa sidik jari dan Blynk, dua mekanisme kontrol, berfungsi dengan baik tanpa
masalah keamanan.
• Penggabungan dua sistem kontrol yang efektif meningkatkan keamanan rumah dan mengurangi
masalah penghuni yang lalai mengunci pintu.

Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari jurnal penelitian ini adalah:

• Penelitian menunjukkan bahwa sistem keamanan pintu rumah yang menggunakan teknologi
sidik jari biometrik dan kontrol jarak jauh berbasis Internet of Things (IoT) dapat membantu
meningkatkan keamanan rumah.
• Terbukti bahwa kolaborasi antara kedua sistem kontrol—sensor sidik jari dan kontrol melalui
aplikasi IoT—berhasil tanpa adanya masalah keamanan.
• Karena menggunakan dua metode kontrol sekaligus, sistem dapat mengatasi masalah kelalaian
penghuni rumah saat mengunci pintu.
• Dengan menggabungkan dua fitur kontrol untuk sistem keamanan pintu berbasis Internet of
Things (IoT), penelitian ini memberikan kontribusi baru.
• Disarankan untuk pengembangan tambahan. Misalnya, fitur detektor asap dan kebakaran dapat
ditambahkan.
Daftar Pustaka

Atmaja, I. T., & Dwiyaniti, M. (2019). Sistem Otomasi Smart Home Berbasis Internet of Things
(Iot). Seminar Nasional Teknik Elektro, 4, 69–75.

Dewi, I. P., & Fikri, R. (2023). Optimalisasi Keamanan Rumah dengan Implementasi Sistem
Notifikasi Gerbang Cerdas Berbasis Internet of Things (IoT). Journal of Computer System and
Informatics (JoSYC), 4(4), 816–829. https://doi.org/10.47065/josyc.v4i4.4004

Mude, A., & Mando, L. B. F. (2021). Implementasi Keamanan Rumah Cerdas Menggunakan
Internet of Things dan Biometric Sistem. MATRIK : Jurnal Manajemen, Teknik Informatika
Dan Rekayasa Komputer, 21(1), 179–188. https://doi.org/10.30812/matrik.v21i1.1381

Anda mungkin juga menyukai