Anda di halaman 1dari 14

KOTAK PENERIMA PAKET BERBASIS IoT

MENGGUNAKAN MODUL ESP32-CAM


Yusuf Fauzan
Program Studi Tehnik Informatika
Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Abstrak: Dalam dunia pengiriman barang , terdapat bebrapa masalah yang terjadi dalam proses
pengirimannya. Salah satu permasalahan yang terjadi yakni dengan tidak adanya penerima paket
dirumah. Solusi yang biasa dilakukan oleh pengirim paket adalah menitipkan paket tersebut
kepada tetangga . Tujuan dari penelitian ini adalah membuat system monitoring berbasis IoT
menggunakan modul wifi Esp32- cam sebagai komponen utama yang dapat menghubungkan sistem
dengan aplikasi telegram. Sistem yang digunakan dalam pengembangan ini adalah metode
prototyping. Model sistem ini mampu mengirimkan notifikasi dan mengambil foto menggunakan
kamera yang kemudian akan dikirim ke pengguna melalui aplikasi Telegram. Kelebihan kepada
pengguna adalah dapat mengontrol sistem melalui command yang dikirim dari aplikasi telegram
untuk menggerakan motor servo yang menjadi penggerak untuk membuka dan menutup pintu
kotak penerima paket. Hal ini dilakukan agar paket dapat disimpan didalam kotak tersebut.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuji, modul Esp32- cam dapat terkoneksi dengan jaringan
internet pada jarak hingga 5 meter hingga 30meter. Waktu yang butuhkan untuk terkoneksi sekitar
182 ms hingga 220 ms. Jumlah skor kesesuaian yang diperoleh dalam penelitian ini adalah 27.
Pengujian tingkat pengguna (user performance test) yang dilakukan telah sesuai dengan fungsi dengan
nilai 100%.

Kata-kata kunci: IoT, jasa pengiriman barang, Esp32-cam, Telegram, , prototyping

PENDAHULUAN
Industri jasa pengiriman mengalami peningkatan yang cukup pesat. Manusia
dituntut untuk memiliki mobilitas yang tinggi. Menurut Nurul (2018) Perusahaan Jasa
Pengiriman merupakan sebuah perusahaan yang bergerak pada bisang pelayanan
pengiriman, yang dalam hal ini adalah pengiriman barang. Jasa pengiriman barang menjadi
satu layanan yang sangat dibutuhkan, terlebih di jaman yang serba canggih ini
Jasa jual beli online yang didukung dengan adanya e-commerce juga menyebabkan
peningkatan penggunaan jasa pengiriman barang. Seiring dengan meningkatnya pengguna
jasa pengiriman, tidak lepas dari masalah yang terjadi selama pengiriman berlangsung.
Menurut Musyafah (2018) masalah dalam jasa pengiriman barang biasanya disebabkan oleh
pihak pengirim itu sendiri. Masalahnya yang biasa terjadi seperti rusak atau hilangnya
barang yang dikirim, mahalnya tarif pengiriman, waktu pengiriman yang tidak menentu
dan masih banyak lagi
Menurut Fadhil (2018) salah satu masalah lain yang terjadi adalah ketika pihak
penerima sedang tidak ada di rumah atau tempat yang alamatnya menjadi alamat tujuan
barang yang dikirim. Hal tersebut tentu saja dapat merugikan kedua pihak yakni pengirim
(kurir) dan juga penerima. Menurut informasi dari website pluginongkoskirim.com,
apabila penerima paket sedang tidak ada di rumah (alamat tujuan) atau tidak ada orang di
rumah untuk menerima paket, maka dapat menghubungi call center JNE untuk dilakukan
pengantaran ulang atau janjian dengan kurir untuk mengirim barang ketika penerima
sedang ada di rumah.
Pada era modern ini, internet dan smartphone dapat digunakan untuk memantau
dan mengontrol sesuatu dari jarak jauh. Internet of Things merupakan konsep dan metode
untuk kontrol jarak jauh, monitoring, pengiriman data, dan berbagai tugas lainnya. IoT
terhubung dengan suatu jaringan sehingga dapat di akses di mana saja yang dapat

1
mempermudah berbagai hal (Wijaya & Rivai, 2018). IoT terhubung dengan suatu jaringan
sehingga dapat di akses di mana saja yang dapat mempermudah berbagai hal. IoT mampu
menghubungkan benda-benda dengan koneksi internet sehingga dapat dilakukan
pemantauan(monitoring), dan pengontrolan jarak jauh melalui jaringan internet (Setiadi &
Muhaemin, 2018).
Seperti pada penelitian Handarly & Lianda (2018), Terdapat beberapa penelitian
yang berkaitan dengan pembuatan alat untuk sistem monitoring berbasis IoT, dihasilkan
sebuah sistem yang dapat memonitoring penggunaan daya listrik secarareal time yang dapat
diakses dari jaringan internet menggunakan Ubidot. Selanjutnya pada
penelitian(Wicaksana, 2018), menghasilkan sistem yang dapat memantau suhu ruangan
menggunakan sensor LM35 yang kemudian data suhu dapat dikirimkan secara nirkabel
menggunakan ESP8266 menuju internet.
Gabungan antara Arduino uno dan modul wifi ESP8266 merupakan salah satu cara
untuk membuat sistem monitoring berbasis IoT. Menurut Wicaksana (2018) Arduino uno
dipakai sebagai mikrokontroller yang menjadi pusat dari sebuat sistem, dan wifi ESP8266
berperan sebagai penghubung antara sistem dengan internet. Maka usulan solusi
berdasarkan masalah yang ada penulis membuat suatu sistem yang dapat memonitoring,
mengontrol, dan memberikan pemberitahuaan apabila ada kurir yang ingin mengirim
barang atau paket ke rumah ketika pemilik rumah sedang pergi.
.

LANDASAN TEORI
A. Internet of things (IoT)
Menurut Kelvin (2019) dalam jurnal yang berjudul “Sistem Pemungutan Suara Elektronik
(E-Voting) Menggunakan Google Cloud Speech Api Berbasis Raspberry Pi”, Internet of
Things adalah jaringan global computer, sensor, dan actuator terhubung melalui protocol
internet. Contoh yang paling mendasar adalah PC yang berkomunikasi melalui internet
dengan perangkat kecil, dimana perangkat memiliki sensor yang terpasang.

Gambar 1 Konsep IoT


(Sumber : Setiadi & Muhaemin, 2018)

Konsep Internet of Things menurut Setiadi dan Muhaemin (2018) mencangkup 3


elemen utama yaitu : benda fisik atau nyata yang telah diintegrasikan pada modul sensor,
koneksi internet, dan pusat data ataupun informasi dari aplikasi. Penggunaan benda yang
terkoneksi ke internet akan menghimpun data yang kemudian terkumpul menjadi “big data”
untuk kemudian diolah, dianalisa baik oleh instansi, perusahaan terkait, maupun instansi
lain kemudian dimaanfaatkan bagi kepentingan masing masing.
B. Mikrokontroler Arduino Uno
Anggraini (2018) dalam suatu studi kasus , menyebutkan arduino adalah suatu
mikrokontroler kecil yang berisi semua komponen computer dan memiliki kekuatan yang
tidak begitu besar. Tapi dengan Arduino yang murah tersebut, kita dapat membuat alat-
alat yang sangat menarik. Arduino merupakan chip berwarna hitam yang mempunyai 28
kaki yang disebut ATmega168. Agar mikrokontroler Arduino dapat berkerja dengan baik
dan dapat berkomunikasi dengan computer, seluruh komponen-komponen yang
dibutuhkan harus diletakkan pada tempatnya.

2
Gambar 2. Arduino UNO
(Sumber : Anggraini, 2020)
C. Telegram dan Bot Telegram
Menurut Efendu & Chandra (2019) telegram adalah aplikasi layanan pengiriman pesan
dengan fokus pada kecepatan dan keamanan. Kita dapat menggunakan telegram di semua
perangkat kerja pada saat bersamaan, pesan kita dapat tersinkronisasi di sejumlah ponsel,
tablet ataupun computer (windows, mac, linux).
Telegram merupakan salah satu aplikasi yang mendukung adanya bot. Hai ini dapat
memudahkan dalam membuat apikasi chatting dan juga menggantikan tugas moderasi di
dalam sebuah grup.Untuk membuat account Bot pada telegram cukup mudah, yakni search
BotFather pada telegram dan menemukan account BotFather. Setelah itu pesan dikirimkan
pada BotFather : /start, /newbot, (Nama Bot), (Nama Bot)_bot, maka akun bot pada
telegram akan tersedia dengan nama yang sudah diatur pada awal memulai bot.

D. Modul Esp-32 Cam


Menurut Wicaksono (2020) ESP32-CAM adalah papan pengembangan mode ganda
WIFI + bluetooth yang menggunakan antena dan inti papan PCB berbasis chip ESP32.
Modul inidapat bekerja secara independen sebagai sistem minimum. Modul ini merupakan
sebuah modul WiFi yang sudah dilengkapi dengan kamera ov2640. Dari modul ini kita bisa
digunakan untuk berbagai keperluan, contoh untuk CCTV, mengambil gambar dan
sebagainya. Fitur lain yaitu kita bisa mendeteksi wajah (face detection) dan pengenalan
wajah (face recognition)(Adjie, 2020). Maka dengan demikian, modul Esp-32 Cam ini
dapat digunakan untuk megambil gambar, dan juga dapat digunakan sebagai modul wifi
untuk mengirim data.

E. Motor Servo
Motor servo adalah sebuah motor dengan sistem umpan balik tertutup dimana posisi
dari motor akan diinformasikan kembali ke rangkaian kontrol yang ada di dalam motor
servo. Motor ini terdiri dari sebuah motor DC, serangkaian gear, potensiometer dan
rangkaian kontrol. Potensiometer berfungsi untuk menentukan batas sudut dari putaran
servo. Sedangkan sudut dari sumbu motor servo diatur berdasarkan lebar pulsa yang
dikirim melalui kaki sinyal dari kabel motor(Alam, 2019). Motor servo memiliki 3 kabel
yang memiliki warna yang berbeda, ada merah, jingga dan coklat. Fungsi dari kabel merah
adalah vcc, kabel coklat sebagai ground dan kabel jingga sebagai kabel input penerima
sinyal. (Wicaksono & Prasetyo, 2018).

F. Ultrasonik
Menurut Nadiya (2016) Sensor Ultrasonik adalah sensor yang bekerja berdasarkan
prinsip pantulan gelombang suara dan digunakan untuk mendeteksi suatu objek tertentu
di depannya, frekuensi kerjanya pada daerah diatas suara gelombang dari 40 kHz hingga
400 kHz. Sensor ultrasonik terdiri dari 2 unit, yaitu unit pemancar dan unit penerima.
Struktur unit pemancar dan penerima sangatlah sederhana, sebuah kristal piezoelektrik
dihubungkan dengan mekanik jangkar dan hanya dihubungkan dengan diafragma
penggetar. Sensor ultrasonic dapat mendeteksi jarak objek dengan cara memancarkan

3
gelombang ultrasonik sebesar 40kHz selama tBURST (200 πs) yang diistilahkan sebagai
chirp, kemudian mendeteksi pantulannya. Sensor ultrasonic memancarkan gelombang
ultrasonik sesuai dengan kontrol dari mikrokontroler pengendali (pulsa trigger dengan
tOUT minimal 2 πs). Gelombang ultrasonik ini membuat dalam medium udara dengan
kecepatan 344 m/s, mengenai objek dan memantul kembali ke sensor .

Gambar 3. Sensor Ultrasonik


(Sumber : www.indomaker.com)

G. Metode Prototyping
Prototyping merupakan pendekatan iteratif dalam pengembangan sistem yang
dibuat. Secara umum tujuan pengembangan sistem informasi adalah untuk memberikan
kemudahan dalam penyimpanan informasi, mengurangi biaya dan menghemat waktu,
meningkatkan pengedalian, mendorong pertumbuhan, meningkatkan produktifitas serta
profitabilitas organisasi. Dalam beberapa tahun terakhir ini, peningkatan produktifitas
organisasi ini dibantu dengan berkembangnya teknologi komputer baik hardware maupun
software- nya (Pressman, 2014). Istilah prototyping dalam hubungannya dengan
pengembangan software sistem informasi lebih merupakan suatu proses bukan prototipe
sebagai suatu produk (Anggraini et al., 2015).

Gambar 4. Proses Pembuatan Prototype


(Sumber: Anggraini , 2015)
H. Black-Box Testing
Pengujian black-box menurut Preaaman (2014) juga disebut pengujian perilaku
atau behavioral testing, berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Pengujian
black-box berusaha untuk menemukan kesalahan pada beberapa kategori berikut: (1)
fungsi- fungsi yang salah atau hilang, (2) kesalahan interface, (3) kesalahan dalam struktur
data atau akses database eksternal, (4) kesalahan pada performa atau behavior, dan (5)
kesalahan pada inisialisasi dan terminasi.

METODE PENELITIAN
A. Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini penulis menggynakan 2 jenis metode pengumpulan data
1. Metode pengumpulan data primer, meliputi observasi, wawancara dan studi literatur.
2. Metode pengumpulan data sekunder yakni studi Pustaka dan literatur yang artinya
mencari referensi yang relavan dengan objek yang akan diteliti

4
B. Metode Pengembangan Sistem
Metodologi pengembangan sistem dalam penelitian ini yakni dengan menggunakan
Prototyping yang meliputi 5 tahapan menurut Pressman (2014).
1. Tahap Komunikasi, komunikasi yang dilakukan adalah dengan mencari informasi
terkait, melalui referensi buku dan jurnal tentang masalah dalam proses pengiriman
paket dan kebiasaan orang dalam menerima paket apabila sedang diluar rumah
2. Tahap Pengumpulan Kebutuhan. Dari hasil pengumpulan data sebelumnya ,
didapatkan data tentang proses penerimaan paket, komponen, tools, teori yang akan
digunakan, data mengenai desain dan proses pembuatan alat serta sistem. Tahap
pengumpulan kebutuhan ini terus berjalan selama masih membangun prototipe sampai
dengan tahap pengujian alat.
3. Tahap Membangun Sistem. Tahapan ini memfokuskan tentang pembuatan Structured
aAnalysis for Real Time system (SA-RT) untuk sistem alat pendeteksi objek, yang kemudian
dibagi lebih spesifik lagi terhadap fungsi-fungsi yang dapat digunakan dalam system,
Hal ini dimulai dari webcam yang dikontrol Arduino, selanjutnya notifikasi diberikan
kepada pengguna menggunakan jaringan internet, lalu mengontrol motor servo sebagai
output.
4. Tahap Mengkodekan Sistem. Tahapan dimulai dengan membuat suatu kode program
di Arduino menggunakan Bahasa permrograman C, kemudian mengkombinasikan
dengan aplikasi di Android sehingga kotak penerima paket dapat dikontrol dan
dimonitoring oleh pengguna menggunakan smartphone android.
5. Tahap Menguji Sistem. Tahapan ini dilakukan dengan cara pengujian terhadap black
box testing yang bertujuan untuk mengetahui fungsionalitas sistem maupun alat,
Tahapan ini dilakukan dengan menguji masing-masing modul berikut integrasi
keseluruhan unit program untuk mengetahui apakah modul-modul tersebut berkerja
sesuai tugasnya. Kemudian tahap menggunakan alat, yakni tahap pembuktian atau
impelementasi langsung di rumah pengguna (penerima paket) yang bertujuan
mengetahui tercapainya tujuan utama pembuatan sistem.

C. Kerangka Penelitian

Gambar 5. Kerangka Penelitian

5
PEMBAHASAN

Analisis, Perancangan Sistem, Implementasi Dan Pengujian


A. Tahap Komunikasi
Setelah dilakukan tahapan komunikasi ini, peneliti mendapatkan beberapa literatur dan
hasil wawancara. Setelah itu peneliti mengusulkan sistem monitoring menggunakan
kotak penerima paket yang menyediakan fitur yang mampu memberikan pemberitahuan
(notifikasi) dan mengirim foto berupa gambar resi pengiriman kepada pengguna.
Pengguna juga dapat mengendalikan kotak penerima paket menggunakan aplikasi
telegram untuk membuka kotak agar paket bisa disimpan dalam kotak tersebut

B. Tahap Pengumpulan Kebutuhan


1. Analisis Kebutuhan Hardware
Untuk mendukung sistem bekerja, dibutuhkan beberapa perangkat keras( hardware)
baik berupa mikrokomputer dan komponen elektronik lainnya. Pemilihan spesifikasi
hardware menjadi sangat penting agar sistem dapat berjalan dengan baik sesuai dengan
kebutuhan penggunaan. Kebutuhan beberapa hardware antara lain (1) Arduino Uno
untuk mengolah data dan seluruh proses pada sistem, (2) Esp32-cam untuk menangkap
sinyal internet dan menangkap gambar, (3) Motor Servo untuk penggerak pintu kotak ,
(4) Sensor Ultra Sonic untuk mendeteksi jarak, (5) Wifi Router, (6) Button sebagai
notifikasi kepada pengguna dan (6) LED sebagai tand kepada kurir apabila pesan
sudah dibaca oleh penerima paket.

2. Analisis Sistem Usulan


Pada periode kegiatan pengumpulan data , disimpulkan bahwa belum ada nya sistem
yang dapat memonitoring dan menjadi tempat penyimpanan paket untuk sementaraapabila
penghuni rumah (pemilik paket) sedang tidak ada di rumah. Dari permasalahan tersebut,
maka diusulkan sebuah sistem dari kotak penerima paket dengan menggunakan modul esp
32 cam yang dapat dijadikan tempat penyimpanan sementara. Ukuran kotak penerima
paket yang dibuat adalah 20 cm x 20 cm x 25 cm.
Beberapa langkah yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Kurir menekan tombol button yang tersedia untuk mengirim notifikasi telegram ke
pemilik rumah
b. Ketika notifikasi sudah masuk, pemilik rumah menyalakan lampu LED yang ada pada
kotak penerima paket dengan menulis command “/on” sebagai tanda apabila pemilik
rumah sudah membaca notifikasi yang dikirim
c. Kemudian kurir mengarahkan paket ke kamera dengan jarak sekitar kurang dari 10cm
untuk pengambilan foto
d. Apabila foto sudah dikirim maka LED akan berkedip sebanyak 3 kali
e. Pemilik rumah sudah menerima notifikasi dan foto dari paket, maka selanjutnya
pemilik rumah dapat mengontrol secara jarak jauh dengan mengetik command
“/buka” untuk membuka kotak paket.
f. Apabila kotak penerima paket sudah terbuka maka kurir dapat memasukan paket
tersebut kedalamnya.
g. Selanjutnya kurir menekan tombol button kembali untuk mengirim pesan apabila
paket sudah dimasukan kedalam kotak.
h. Langkah terakhir, pemilik rumah dapat menutup kotak penerima paket dengan
mengetik command “/tutup” dan paket sudah tersimpan didalam kotak penerima paket

6
Gambar 6 Sistem Usulan

3. Analisa Kebutuhan Software dan Tools


Analisa software yang dibutuhkan dalam pembuatan sistem monitoring kotak penerima
paket ini. Hal ini penting dilakukan agar dapat berjalan sesuai dengan harapan.
Tabel 1. Analisa Kebutuhan Software
No. Nama Kegunaan
Software/Tools
1. Arduino IDE Digunakan untuk menulis kode program yang berisi
perintah yang diperlukan untuk diunggah pada
mikrokontroler Arduino Uno dan Esp32-
Cam
2. Fritzing Digunakan untuk membuat skema dari sistem
kotak penerima paket.
3. Microsoft Visio Digunakan untuk membuat diagram jalur data dan

diagram jalur kontrol dari sistem kotak penerimapaket.


4. Adobe Photoshop Digunakan sebagai Desain berbentuk 2D jalur

CC 2019 sistem yang berjalan serta usulan.

4. Analisis Kebutuhan Fungsional Sistem


Tahap ini berisi analisis terhadap kebutuhan-kebutuhan fungsional dari sistem. Kebutuhan
fungsi utama sistem autentikasi sekunder ini disajikan dalam Data Flow Diagram (DFD) dan
Control Diagram Flow (CFD). Data melalui eksternal masuk ke dalam proses sistem Arduino
Uno yang berasal dari dua input eksternal yaitu button dan sensor ultrasonic. Setelah
sistem menerimanya, data tersebut diolah hingga menghasilkan data output menuju LED
dan motor servo. Sistem monitoring kotak penerima paket akan mengolah data setelah
inputan masuk. , Sistem inputan akan melalui beberapa proses hingga akhirnya
menghasilkan keluaran berupa nyala LED dan gerakan servo (DFD Level 1)

7
Gambar 7. DFD Level 0
C. Tahap Membangun Sistem

Metode prototype merupakan perancangan sementara sistem yang dibuat sebagai


tahap awal sebelum melangkah ke tahap implementasi bentuk kode. Pada tahap ini yang
dilakukan adalah membuat skenario arsitektur rancangan sistem yang menjadikan
perangkat keras (hardware) sebagai sebuah kesatuan sistem sehingga rangkaian tersebut
dapat dirangkai dan deprogram pada tahap selanjutnya.

Gambar 8 Blok Diagram


Penjelasan dari blok diagram antar komponen pada gambar 4.5 adalah sebagai berikut:
1. Power supply sebagai sumper daya untuk menjalankan proses mikrokontroler
Arduino UNO dan Esp32-Cam.
2. Arduino UNO merupakan mikrokontroler yang berfungsi untuk mengupload kode
program Arduino Ide ke modul wifi Esp32-cam
3. Esp32-Cam merupakan modul wifi yang menjadi pusat untuk semua perangkat keras
seperti button, motor servo, sensor ultrasonic, dan led.
4. Button berfungsi sebagai tombol untuk mengirim pemberitahuan (notifikasi)
pengguna,.
5. Sensor ultrasonic berfungsi untuk mendeteksi jarak dari paket. Apabila pada jarak
tertentu yang dimana resi dapat difoto secara jelas maka kamera pada modul Esp32-

8
Cam akan mengambil foto dari resi yang kemudian dikirim ke pengguna.
6. Led berfungsi sebagai output dari perintah yang dikirim melalui aplikasi telegram.
Apabila led dinyalakan, maka led tersebut menandakan jika pesan notifikasi sudah
dibaca oleh pengguna dan sebagai tanda agar kurir bisa mengambil foto resi.
7. Motor servo berfungsi sebagai output dari perintah yang dikirim oleh pengguna
melalui aplikasi telegram. Servo dapat membuka pintuk kotak penerima paket dan
mentutupnya sesuai perintah yg diberikan oleh pengguna.
8. Smartphone berfungsi sebagai media penerima notifikasi dan foto yang dikirim
melalui aplikasi telegram. Dari aplikasi telegram, pengguna juga dapat memberikan
perintah untuk menyalakan led dan menggerakan motor servo menggunakan pesan
perintah.
Skematik Sistem Arduino dengan Modul wifi Esp32-Cam
Skematik ini menjelaskan bagaimana Arduino UNO terhubung dengan modul Esp32-
Cam. Peran dari Arduino adalah sebagai perantara untuk mengupload kode program yang
sudah dibuat di software Arduino Ide ke dalam modul Esp32-Cam
Skematik Sistem Esp32-Cam dengan Button
Skematik ini menjelaskan bagaimana modul wifi Esp32-cam akan terhubung dengan
button. Fungsi button adalah memberikan input kepada modul Esp32-cam yang
memberikan notifikasi ke smartphone pengguna melalui aplikasi telegram.
Skematik Sistem Esp32-Cam dengan Sensor Ultrasonik
skematik ini akan menjelaskan bagaimana modul wifi Esp32-cam akan terhubung dengan
sensor ultrasonik. Sensor ultrasonic berfungsi sebagai pembaca jarak yang sesuai sebelum
pengambilan foto yang dilakukan oleh modul wifi Esp32-Cam.
Skematik Sistem Esp32-Cam dengan LED
Skematik ini menjelaskan bagaimana modul wifi Esp32-cam terhubung dengan lampu
LED yang berfungsi sebagai notifikasi bila pengguna sudah membaca pemberitahuan
sebelumnya. Selain itu, LED juga berfungsi sebagai tanda siap untuk pengambilan foto.
Skematik Sistem Esp32-Cam dengan Motor Servo
Dalam skematik penelitian ini akan menjelaskan bagaimana modul wifi Esp32-Cam
terhubung dengan motor servo untuk menjadi penggerak dari pintu kotak penerima
paket. Servo merupakan output dari perintah yang dikirim oleh pengguna melalui aplikasi
telegram. Berikut adalah bentuk skematik dari Esp32- Cam dan motor servo.
Skematik Pembangunan Sistem Monitoring Kotak Penerima Paket
Skematik ini membangun system yang fokus pada pembuatan kotak penerima
paket yang mampu memonitoring dan menjadi tempat penyimpanan sementara
komponen yang disususn minimalis untuk menghasilkan bentuk pada alat yang akan
diletakkan pada tongkat. Komponen tersebut saling di integrasikan satu sama lain sesuai
dengan skema yang telah dibuat pada tahapan desain

9
Gambar 9 Skema dari Sistem Monitoring Kotak Penerima Paket
Perancangan Tampilan Aplikasi Telegram
Tampilan dari aplikasi telegram berisi command (perintah) dari pengguna kepada alat yang
telah dirancang pada kotak penerima paket, terdapat beberapa perintah yang akan
berkerja pada sistem yaitu:
1. /on : Berfungsi untuk menyalakan lampu LED yang menjadi tanda apabila pesan
notifikasi telah dibaca oleh pengguna(pemilik rumah).
2. /buka : Berfungsi untuk menggerakan motor servo yang membuka pintu dari kotak
penerima paket dengan balasan “pintu dibuka”.
3. /tutup : Berfungsi untuk menggerakan motor servo yang menutup pintu dari kotak
penerima paket dengan balasan “pintu ditutup”

Gambar 10. Gabungan dari Kotak dan Komponen system dan Tampilan Bot Telegram

D. Tahap Pengkodean Sistem


Tahapan selanjutnya adalah tahap pengekodean sistemyaitu tahapan menerjemahkan dari
desain sistem yang telah dijabarkan sebelumnya menjadi sebuah Bahasa pemrograman
Tahapan ini antara lain:
1. Pengkodean Library dan Konfigurasi Pin pada Esp32-Cam
2. Pengkodean Esp32-Cam dengan Jaringan Wifi dan Telegram
3. Pengkodean Esp32-Cam dengan Button
4. Pengkodean Esp32-Cam dengan LED

10
5. Pengkodean Esp32-Cam dengan Motor Servo

Gambar 11. Salah Satu Kegiatan Pengkodean Sistem. Gambar diatas merupakan
Pengkodingan Implementasi pengambilan Foto

E. Tahap Pengujian Sistem


Setelah melakukan tahap perancangan dan pengkodean sistem, peneliti melakukan
pengujian tahap akhir yaitu pengujian pada hasil implementasi sistem. Pengujian ini
dilakukan pada 2 tingkatan, yaitu tingkat sistem dengan aspek pengujian performance
dan tingkat pengguna dengan aspek pengujian fungsionalitas. Metode yang digunakan
dalam pengujian adalah black box testing, dimana hasil pengujian diperoleh dari hasil
observasi
1. Pengujian Fungsionalitas (user acceptance test)
Pengujian dilakukan oleh target dari penelitian ini yaitu 3 pengantar paket (kurir) dan 3
penerima paket.
a. Pengujian kepada pengguna (kurir) terhadap fitur yang terdapat pada kotak penerima
paket seperti mengirimkan pemberitahuan (notifikasi) dan foto. Hasilnya 4 kasus
pengujian sesuai dengan harapan pengguna.
b. pengujian kepada pengguna (penerima paket) terhadap fitur terdapat pada kotak
penerima paket seperti menerima pesan dan dapat mengontrol servo untuk membuka
dan menutup kotak penerima paket melalui aplikasi telegram. Hasilnya 5 kasus
pengujian sesuai dengan harapan pengguna
c. Pengujian kepada pengguna (kurir) terhadap fitur yang terdapat pada kotak penerima
paket seperti mengirimkan pemberitahuan (notifikasi) dan foto. Hasilnya 4 kasus
pengujuan sesuai dengan harapan pengguna.
d. Pengujian kepada pengguna (penerima paket) terhadap fitur terdapat pada kotak
penerima paket seperti menerima pesan dan dapat mengontrol servo untuk membuka
dan menutup kotak penerima paket melalui aplikasi telegram. Hasilnya 5 kasus
pengujian sesuai dengan harapan pengguna
e. Pengujian kepada pengguna (kurir) terhadap fitur yang terdapat pada kotak penerima
paket seperti mengirimkan pemberitahuan (notifikasi) dan foto. Hasilnya 4 kasus
pengujian sesuai dengan harapan pengguna.
f. pengujian kepada pengguna (penerima paket) terhadap fitur terdapat pada kotak
penerima paket seperti menerima pesan dan dapat mengontrol servo untuk membuka
dan menutup kotak penerima paket melalui aplikasi telegram. Hasilnya lima kasus
pengujian sesuai dengan harapan pengguna

11
2. Performance Testing
Uji coba waktu respon menggunakan parameter jarak pada Wifi. Uji coba ini
dilakukan karena semua fitur yang digunakan membutuhkan konektifitas wifi sebagai
sarana komunikasi. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui berapa lama waktu yang
dibutuhkan untuk Esp32-cam dapat terhubung dengan koneksi wifi dalam jarak tertentu.

Tabel 2. Uji konektifitas Wifi Esp32-cam


Pengaruh Jarak terhadap Waktu Tehubung dengan Wifi
Waktu (ms)
Jarak Tanpa Penghalang Dengan Penghalang
1m 182 192
5m 184 191
10 m 187 198
15 m 203 203
20 m 209 210
25 m 215 217
30 m 220 242

Hasil Penelitian
Sistem dalam penelitian ini memungkinkan pengguna untuk memonitoring paket
yang diantar oleh kurir ke rumah pengguna. Ketika kurir sampai dirumah, maka kurir
dapat mengirim notifikasi ke pengguna dengan menekan button yang tersedia pada kotak
penerima paket, kemudian notifikasi akan dikirimkan melalui aplikasi telegram. Pengguna
juga dapat melihat foto paket yang dikirimkan oleh kurir dengan cara kurir mendekatkan
paket dengan jarak tertentu untuk mengambil foto resi kemudian foto akan dikirimkan
melalui aplikasi telegram. Dengan aplikasi telegram, motor servo dapat dikendalikan oleh
pengguna untuk membuka ataupun menutup kotak penerima paket secara otomatis.
Setelah melalui beberapa tahap dalam proses penelitian akhirnya dapat disimpulkan bahwa
sistem ini berhasil melakukan kegiatan monitoring dan dapat dikontrol secara jarak jauh
menggunakan internet melalui aplikasi telegram.
Penggunaan Modul Wifi Esp32-Cam
Penggunaan modul Esp32-cam sebagai modul wifi dan kamera secara bersamaan.
merupakan pengembangan dari modul Esp32 sebelumnya. Modul ini dapat digunakan
untuk mengambil gambar dan sebagai modul wifi yang dapat terkoneksi internet sehingga
dapat digunakan untuk mengirim data.
Dalam penggunaan modul Esp32-cam juga harus disertai dengan koneksi internet yang
stabil. Apabila koneksi internet tidak stabil, maka sering terjadi eror pada modul ini. Karna
masih minim informasi yang diketahui penulis, maka solusi yang lakukan adalah dengan
cara me-restart modul Esp32-cam tersebut untuk melakukan reconnecting

Hasil Pengujian Performance


Dari grafik pengujian kondisi Esp32-Cam tanpa adanya penghalang menunjukan
kestabilan perubahan waktu untuk terkoneksi dengan jaringan wifi antara 182 ms hingga
220 ms. Data perubahan waktu tersebut tidak jauh dengan kondisi dari Esp32-Cam dengan
adanya penghalang yang menjunjukan perubahan waktu untuk terkoneksi dengan wifi
sekitar 192 ms hingga 242 ms. Berdasarkan hal itu, dapat disimpulkan jika jarak kurang
dari 30 meter tidak berpengaruh secara signifikan kepada waktu untuk terhubungnya
antara Esp32-Cam dengan jaringan wifi.

12
Pengaruh Jarak terhadap Waktu Terhubung dengan Wifi
300

250

200
Waktu (ms)

150

100

50
0
1m 5m 10 m 15 m 20 m 25 m 30 m
Tanpa Penghalang 182 184 187 203 209 215 220
Dengan Penghalang 192 191 198 203 210 217 242

Gambar 12. Grafik Pengaruh jarak terhadap waktu konektifitas Wifi

Hasil Pengujian Tingkat User


Jumlah skor kesesuaian yang diperoleh dalam penelitian ini adalah 27 Sedangkan tingkat
kesesuaian yang diharapkan dalam user acceptace test ini adalah jumlah skor sesuai
ditambah dengan skor tidak sesuai dari hasil pengujian, yaitu 27 + 0 = 27. Maka presentase
tingkat kesesuaian aplikasi dengan pengguna adalah 100% .

PENUTUP (15%)
Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini antara lain sistem ini memiliki tingkat
kesesuaian fungsi sebesar 100% sesuai dengan fungsi yang diinginkan oleh peneliti. Selama
penelitian berlangsung terdapat kekurangan respon pada sistem penerima paket yang
terjadi apabila jaringan internet kurang stabil sehingga modul Esp32-cam akan melakukan
reconnecting apabila jaringan internet kurang stabil.
Saran yang dapat penulis berikan antara lain
1. Dalam pengembangan selanjutnya dapat menggunakan Raspberry pi sebagai pusat dari
sistem yang dimana kelebihan dari Raspberry pi tersebut seperti sudah dilengkapi
dengan sensor wifi, dan dapat digunakan untuk menyimpan data kedatangan paket
dan lain sebagainya
2. Disarankan menggunakan jaringan internet yang lebih stabil
3. Dalam pengembangan selanjutnya bisa menambahkan fitur kamera tambahan didalam
kotak penerima paket agar penerima dapat memastikan bila paket sudah benar-benar
dimasukan.

DAFTAR PUSTAKA

Adjie. (2020). Menangani Esp32-Cam Module Kamera Arduino. Http://Indomaker-


.Com/Index.Php/2020/03/23/Menangani-Esp32-Cam- Module-Kamera-Arduino/
Alam, S. (2019). Rancang Bangun Sistem Jemuran Otomatis Berbasis Arduino Uno. January.
Anggraini, N. (2020). Belajar Membuat Proyek - Proyek Dengan Arduino Dan Nodemcu Untuk
Pemula.
Anggraini, N., Fahrianto, F., & Yudhaniristo. (2015). Prototipe Alat Monitoring Radioaktivitas
Lingkungan, Cuaca Dan Kualitas Udara Secara Online Dan Periodik Berbasis Arduino (Studi
Kasus: Batan Puspiptek Serpong).
Anggraini, N., Ummi, S., & Mirza, A. (2018). Sistem Otomasi Ruangan Dengan Raspberry
Pi Berbasis Mobile Web Studi Kasus: (Lembaga Kursus Cody AppAcademy). Iranian
Journal Of Rehabilitation Research, 1(4), 1–10. Http://Ijrn.Ir

13
Astra, O. A., & Mardiana, Y. (2018). Rancang Bangun Dan Analisa Pengendali Cctv
Berbasis Arduino Menggunakan Smartphone Android. Jurnal Media Infotama, Vol.14
No.(1), 39–50. Https://Doi.Org/10.1016/J.Ecss.2008.01.008 Efendi, M. Y., & Chandra,
J. E. (2019). Implementasi Internet Of Things Pada Sistem Kendali Lampu Rumah
Menggunakan Telegram Messenger Bot Dan Nodemcu Esp 8266. Global Journal Of
Computer Science And Technology,
19(1).
Fadhil, Guntur. (2018). Tips Mengatasi Masalah Pengiriman Jne Dan J&T Express.
Https://Pluginongkoskirim.Com/Tips-Mengatasi-Masalah- Pengiriman-Jne-Dan-Jt/
Fadli, D. (2017). Sistem Monitoring Pakan Kucing Otomatis Berbasis Mobile. 99.
Handarly, D., & Lianda, J. (2018). Sistem Monitoring Daya Listrik Berbasis Iot
(Internet Of Thing). Jeecae (Journal Of Electrical, Electronics, Control, And
Automotive Engineering), 3(2), 205–208.
Https://Doi.Org/10.32486/Jeecae.V3i2.241
Junaidi, & Dwi Prabowo, Y. (2018). Project Sistem Kendali Elektronik Berbasis Arduino.
In Cv Anugrah Utama Raharja.
Kelvin. (2019). Sistem Pemungutan Suara Elektronik (E-Voting) Menggunakan Google
Cloud Speech Api Berbasis Raspberry Pi.
Kurniawan, M. I., Sunarya, U., & Tulloh, R. (2018). Internet Of Things : Sistem Keamanan
Rumah Berbasis Raspberry Pi Dan Telegram Messenger. Elkomika: Jurnal Teknik
Energi Elektrik, Teknik Telekomunikasi, & Teknik Elektronika, 6(1), 1.
Https://Doi.Org/10.26760/Elkomika.V6i1.1
Musyafah, A. A., Khasna, H. W., & Turisno, B. E. (2018). Perlindungan Konsumen Jasa
Pengiriman Barang Dalam Hal Terjadi Keterlambatan Pengiriman Barang. Law
Reform, 14(2), 151. Https://Doi.Org/10.14710/Lr.V14i2.20863
Nadiya, S. (2016). Pemanfaatan Sensor Ultrasonik Dalam Pengukuran Debit Air Pada
Saluran Irigasi Berbasis Mikrokontroler Atmega8535 Menggunakan Media
Penyimpanan Sd Card.
Nurul, H. (2018). Analisis Kepuasan Konsumen Jasa Pengiriman Barang Nurul Hidayah
Dibimbing Oleh : Universitas Nusantara Pgri Kediri Surat Pernyataan Artikel
Skripsi Tahun 2018. 13.
Pressman, R. S. (2014a). Software Quality Engineering: A Practitioner’s Approach. In
Software Quality Engineering: A Practitioner’s Approach.
Pressman, R. S. (2014b). Software Quality Engineering: A Practitioner’s Approach. In
Software Quality Engineering: A Practitioner’s Approach (Vol. 9781118592).
Https://Doi.Org/10.1002/9781118830208
Rijali, A. (2019). Analisis Data Kualitatif. Alhadharah: Jurnal Ilmu Dakwah, 17(33), 81.
Https://Doi.Org/10.18592/Alhadharah.V17i33.2374
Setiadi, D., & Muhaemin, M. N. A. (2018). Penerapan Internet Of Things (Iot) Pada Sistem
Monitoring Irigasi (Smart Irigasi). Jurnal Infotronik, 3(2), 95–102.
Umam, K. (2019). Tongkat Deteksi Jarak Benturan Benda Dan Monitoring Lokasi Untuk
Penyandang Tunanetra Dengan Komunikasi Telegram Messenger.
Wicaksana, S. (2018). Perancangan Sistem Monitoring Suhu Gudang. September, 503–511.
Wicaksono, M. F. (2020). Implementasi Arduino Dan Esp32 Cam Untuk Smart Home. 10,
40–51. Https://Doi.Org/10.34010/Jati.V10i1
Wicaksono, & Prasetyo, B. (2018). Internet Of Things Pengusir Hama Burung Pemakan
Padi Dengan Kendali Raspberry Pi. 45. Eprints.Umpo.Ac.Id
Wijaya, A., & Rivai, M. (2018). Monitoring Dan Kontrol Sistem Irigasi Berbasis Iot
Menggunakan Banana Pi. Jurnal Teknik Its, 7(2).
Https://Doi.Org/10.12962/J23373539.V7i2.31113
Yuliza. (2018). Detektor Keamanan Rumah Melalui Telegram Messeger. Jurnal Teknologi
Elektro, 9(1), 27–33.
Zaida, G., & Sunardi, S. (2019). Perancangan Sistem Monitoring Hujan Berbasis Arduino
Uno Dan. April. Https://Doi.Org/10.13140/Rg.2.2.36361.29286

14

Anda mungkin juga menyukai