PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gadget telah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat Indonesia. Sebagai teknologi
informasi dan komunikasi, gadget telah menjadi sebuah kebutuhan pokok bagi komunikasi
di masyarakat. Pengguna gadget di Indonesia tidak mengenal usia atau status social, baik
dari anak kecil sampai orang dewasa dan dari golongan menengah ke bawah sampai
golongan menengah ke atas. Salah satu gadget yang paling banyak dimiliki oleh
masyarakat Indonesia adalah smartphone.
Namun kebanyakan masyarakat awam belum mengetahui dan mengenal lebih dari
manfaat smartphone dengan baik. Kebanyakan masyarakat menggunakan smartphone
untuk berkomunikasi, bermedia sosial, menonton live streaming. Namun sebenarnya
dengan adanya smartphone kita bisa menggunakannya untuk mengontrol peralatan rumah
misalkan menyalakan dan mematikan lampu, mengetahui keadaan rumah menggunakan
smartphone.
Penerapan teknologi merupakan penunjang untuk membantu masyarakat dalam
pemanfaatan penggunaan smartphone secara lebih baik. Salah satunya adalah dengan
mengoptimalkan smartphone yang dipergunakan untuk mengontrol peralatan rumah.
Dengan teknologi Internet Of Things (IOT) yang di kolaborasikan dengan smartphone
membantu masyarakat dalam mengoptimalkan pengontrolan penggunaan peralatan
rumah. Khususnya dalam pengontrolan lampu rumah. Terkadang kita merasa kurang yakin
pada kondisi lampu saat bepergian jauh.
Penerapan Intenet Of Things (IOT), pada sistem pengontrolan lampu rumah yaitu
membuat rumah lebih hemat dalam penggunaan listrik, sistem kontrol dapat dilakukan
dengan program berbasis aplikasi yang menggunakan fiktur chat sebagai remote control.
Salah satunya menggunakan aplikasi Telegram untuk melakukan kontrol jarak jauh. Oleh
karena itu peneliti akan membuat prototype dengan judul “Penerapan Internet Of Things
Untuk Sistem Pengontrolan Lampu Rumah.
B. Permasalahan
Kebanyakan masyarakat awam belum mengetahui dan mengenal lebih dari manfaat
smartphone dengan baik. Namun sebenarnya dengan adanya smartphone kita bisa
menggunakannya untuk mengontrol peralatan rumah misalkan menyalakan dan
mematikan lampu, mengetahui keadaan rumah menggunakan smartphone dengan jarak
jauh.
Tabel 1.1. Data Kuesioner
Berdasarkan data pada tabel 1.1. bisa disimpulkan bahwa 75% masyarakat kesulitan
mengontrol lampu pada saat berpergian jauh .
1. Identifikasi Masalah
a. Kesulitan dalam mengontrol pemakaian listrik terutama penggunaan lampu di
rumah pada saat bepergian jauh.
b. Dengan kurangnya optimal mengontrolan lampu pada saat bepergian jauh yang
tidak terkontrol berdampak besar dalam tagihan listrik.
2. Problem Statement
Berdasarkan idenfikasi masalah diatas maka dapat disimpulkan pokok masalah
yaitu antara lain :
a. Belum optimal dalam mengontrol pemakaian listrik terutama penggunaan lampu
di rumah pada saat bepergian jauh.
b. Kurang efektifnya saat penggunaan listrik karena seringkali lupa ataupun saat
bepergian jauh. Yang dapat berakibat pada tagihan listrik yang membengkak.
3. Research Question
a. Seberapa optimal penerapan Internet Of Things (IOT) untuk sistem
pengontrolan lampu rumah?
b. Seberapa efektif penerapan Internet Of Things (IOT) dengan memanfaatkan
fiktur chatting di smartphone ?
c. Bagaimana Penerapan Smarthome dengan fitur chatting di telegram untuk
mematikan atau menghidupkan lampu dirumah ?
3. Modul Relay 5v
A. Subjudul Permasalah
Penelitian kualitatif menekankan bahwa penelitian sebagai instrument kunci, maka
penelitian mengumpulakn sendiri data melalu dokumentasi, observasi perilaku, atau
wawancara dengan para subjek(Creswell, 2012). Dalam penelitian kualitatif, penelitian
berperan penuh yaitu sebagai perncana, pelaksana pengumpulan data, analisis,
penafsir data, dan pada akhirnya menjadi pelapor hasil penelitiannya (Moleong,
2002).
Dalam penelitian ini dilakukan survei kepada masyarakat Desa Ciherang Pondok RT
01/02. Setelah melakukan pengisian kuesioner ditemukan permasalahan bahwa
kurangnya efektif untuk pengontrolan lampu pada saat berada di jarak yang jauh.
Karena permasalahan yang terjadi maka harus dilakukan penelitian tentang
bagaimana penerapan internet of things untuk mengontrol lampu rumah
menggunakan smartphone via chatting yang dapat digunakan oleh masyarakat di
Desa Ciherang Pondok.
C. Tinjauan Pustaka
Ada beberapa penelitian yang sebelumnya sudah dilakukan yang dapat dijadikan referensi
untuk penelitian yang akan dilakukan. Penelitian yang dimaksud antara lain :
1. Smart Home Berbasis IoT Menggunakan Suara Pada Google Assistant (Ajib Hanani,
Mokhamad Amin Hariyadi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, 2020).
Penelitian ini membangun sebuah Smart Home berbasis IoT menggunakan suara
pada Google Assistant. Hal ini dibutuhkan sebagai solusi untuk orang sakit yang
5. Prototipe Sistem Kontrol Smart Home Berbasis IoT Dengan Metode MQTT
Menggunakan Google Asisstant (Budi Rahman, Imelda, Teknologi Informasi,
Universitas Budi Luhur, 2019).
Pada penelitian ini, pengguna diharuskan untuk memahami kode tertentu dan
tidak membangun aplikasi pada smartphone, Internet of Things for Smart
Home ini sangat berguna dalam kehidupan era digital, oleh karena itu pada
penelitian ini dirancang sebuah prototipe sistem kontrol yang akan di
implementasikan pada konsep smart home, dengan dipasangnya perangkat
kontrol dengan mikrokontroller ESP8266 NodeMCU V3 CH340, Modul Relay,
2 buah lampu 3watt, kipas DC 12v, dan menggunakan aplikasi Google
Assistant, sehingga lampu dan kipas bisa di kendalikan on/off dengan
perintah suara. Fokus penelitian ini adalah menyampaikan data dari sensor ke
perangkat end user menggunakan protokol MQTT (Message Queuing
11. Rancang Bangun Automasi Lampu Rumah Dengan Perintah Suara Berbasis
Mikrokontroller Nodemcu (Susanto, Basworo Ardi Pramono, Rachmat Nur
Kundono, Program Studi Teknik Informatika, Fakultas TIK, Universitas
Semarang, 2018)
Dari hasil analisa dan implementasi sistem automasi rumah maka peneliti
dapat menyimpulkan sistem yang telah dibangun dapat berjalan sesuai
harapan. Dengan adanya sistem ini penggunaan lampu rumah dapat diatur
sesuai kebutuhan sehingga dapat mempermudah penggunaan.
Dioperasikan dengan smartphone android yang mayoritas banyak
penggunanya dan aplikasi yang menarik, mudah dalam penggunaan sehari
hari serta didukung dengan peralatan yang mudah didapat. Saran yang
dapat diberikan untuk pengembangan dan peningkatan performa sistem
automasi rumah ini adalah untuk meningkatkan kualitas dan keamanan
rangkaian perlu dikembangkan dan dibuatkan tempat berupa box panel yang
lebih safety dan terlihat kokoh. Agar alat ini bisa bekerja secara optimal
diperlukan koneksi internet yang stabil, jika tidak hasil dari masukan perintah
suara tidak akan optimal. Karena untuk menghidupkan dan mematikan
lampu masih satu persatu, agar dilakukan penelitian lebih lanjut agar alat ini
dapat menghidupkan dan mematikan semua channel relay sehingga lampu
rumah dapat dihidupkan dan dimatikan secara bersamaan. Pengembangan
lebih lanjut untuk output yang lain tidak hanya lampu tapi bisa untuk
mengautomasi alat-alat lainnya.
8 Muslihudin, Implementasi Aplikasi https://journal.unhas.ac.i Dari hasil penelitian ini dapat ditarik
Renvillia, Taufiq, Rumah Pintar d/index.php/juteks/article kesimpulan bahwa dengan perkembangan
Andoyo, Susanto, Berbasis Android /view/4295 teknologi dapat memungkinkan orang lain
2018. Dengan Arduino untuk membuat rumah pintar sesuai dengan
Microcontroller keinginan dan kebutuhan. Penggunaan arduino
dan pemanfaatan android dapat memudahkan
untuk pengendalian alat elektronik seperti
lampu, sehingga dapat mengurangi
pemborosan listrik serta mempermudah
pekerjaan rumah.
9 Susanto, Pramono, Rancang Bangun https://conference.umk.a peneliti dapat menyimpulkan sistem yang telah
Kundono, 2018. Automasi Lampu c.id/index.php/snatif/artic dibangun dapat berjalan sesuai harapan.
Rumah Dengan le/view/94 Dengan adanya sistem ini penggunaan lampu
Perintah Suara rumah dapat diatur sesuai kebutuhan sehingga
Berbasis dapat mempermudah penggunaan.
Mikrokontroller Dioperasikan dengan smartphone android
Nodemcu yang mayoritas banyak penggunanya dan
aplikasi yang menarik, mudah dalam
penggunaan sehari hari serta didukung dengan
peralatan yang mudah didapat.
10 Widodo, Ichsan, Perancangan Sistem http://journal.thamrin.ac.i Penelitian ini bertujuan untuk memberikan
Sutabri, 2020. Smart Home Dengan d/index.php/jtik/article/vi rasa kenyamanan, keamanan dan efisiensi bagi
Konsep Internet Of ew/302 user atau pemilik rumah dalam mengendalikan
Things Hybrid dan memonitoring peralatan elektronik yang
Berbasis Protokol digunakan dirumah dengan pemanfaatan
Message Queuing teknologi smartphone dan koneksi internet
Telemetry Transport agar dapat melakukan pengendalian dari jarak
jauh.
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis dalam penelitian ini adalah Penerapan Internet of Thing untuk pengontrolan
sistem lampu rumah yang mempermudah untuk pengontrolan lampu rumah jarak jauh.
Diambil dari jurnal (Hanani dan Hariyadi, 2020) yang berjudul Smart Home Berbasis IoT
Menggunakan Suara Pada Google Assistant, Internet Of Things (IOT) dapat sebagai
solusi untuk orang sakit yang berada di kursi roda/tempat tidur atau orang disabilitas tetapi
dapat berbicara atau orang lanjut usia yang tidak dapat mencapai saklar agar dapat
menghidupkan/mematikan perangkat rumah. mengontrol lampu dengan sensor suara.
Namun kelemahan dalam peneliti tersebut sensor suara hanya bisa dilakukan atau
digunakan oleh orang yang masih dapat berbicara.
Dengan adanya penelitian yang telah saya lakukan yaitu penerapan Internet Of Things
untuk sistem pengontrolan lampu rumah menggunakan fiktur chatting diduga dapat
digunakan oleh semua orang yang dapat berbicara maupun orang yang mempunyai
kendala dalam berbicara.
A. Metode Penelitian
Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode Research and Development,
Menurut Prof. Dr. Sugiyono, Penelitian dan Pengembangan atau dalam bahasa
Inggrisnya Research and Development adalah metode penelitian yang digunakan
untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Untuk
dapat menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian yang bersifat analisis
kebutuhan dan untuk menguji keefektifan produk tersebut supaya dapat berfungsi di
masyarakat luas, maka diperlukan penelitian untuk menguji keefektifan produk
tersebut. sehingga metode yang digunakan adalah metode penelitian dan
pengembangan. (Dikutip dari Buku : Prof. Dr. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D, hlm.297). Prof. Dr. Sugiyono menyatakan bahwa langkah-langkah
penggunaan Metode Research and Development (R&D) sebagai berikut:
Gambar 3.1. Metode Research and Development (R&D) (Prof. Dr. Sugiyono)
B. Model atau Metode yang diusulkan
1. Internet of Things (IOT)
Internet of Things yang merupakan gabungan dari berbagai macam node yang
terhubung melalui internet, dengan penggabungan tersebut menjadikan Internet
of Things sebuah konsep yang dapat digunakan sebagai dasar untuk komunikasi
menyelesaikan permasalahan yang ada melalui penggabungan teknologi dan
dampak sosial. Iot dapat digambarkan sebagai prototype aplikasi global untuk
memenuhi kebutuhan informasi masyarakat, memungkinkan layanan canggih
dengan interkoneksi baik secara fisik dan visual berdasarkan pada yang telah
ada dan perkembangan informasi serta teknologi komunikasi (ICT) (Yudhanto,
2019: 20-21). Ada 7 layer dalam memahami IoT, seperti pada gambar dibawah
ini;
2. Metode Prototype
Saran
Pendapat
Skala Likert menurut Djaali (2008:28) ialah skala yang dapat dipergunakan untuk
mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang
tentang suatu gejala atau fenomena pendidikan. Skala Likert adalah suatu skala
psikometrik yang umum digunakan dalam kuesioner, dan merupakan skala yang
paling banyak digunakan dalam riset berupa survei. Nama skala ini diambil dari
nama Rensis Likert, pendidik dan ahli psikolog Amerika Serikat. Rensis Likert
telah mengembangkan sebuah skala untuk mengukur sikap masyarakat di tahun
1932.
Dalam penelitian ini, kuesioner yang disebarkan merupakan pertanyaan positif
yang diberi skor sebagai berikut:
Kategori Skor
Sangat Setuju 5
Setuju 4
Netral 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1
Untuk mengetahui hasil dari Skala Likert peneliti menggunakan SPSS sebagai
aplikasi yang membantu dalam memproses hasil kuesioner.
Berdasarkan pendapat tersebut maka hasil yang berupa data kualitatif tersebut
dapat dijumlahkan dan selanjutnya dapat dihitung persentase kelayakan
menggunakan rumus:
Skor yang didapatkan
Persentase kelayakan ( % )= x 100 %
Skor yang maksimal
Hasil dari perhitungan persentase kelayakan dapat ditentukan sesuai dengan
kategori kelayakan. Berikut kategori kelayakan menurut Arikunto (2009:40) yang
menentukan nilai kelayakan produk yang dikembangkan.
Hanani, Hariyadi, 2020. Smart Home Berbasis IoT Menggunakan Suara Pada Google
Assistant [Online] ada di https://jurnal.stmikasia.ac.id/index.php/jitika/article/view/456
[diakses pada tanggal 10 Desember 2020]
Rahman, Imelda, 2019. Prototipe Sistem Kontrol Smart Home Berbasis IoT Dengan Metode
MQTT Menggunakan Google Asisstant [online] ada di
http://jurnal.iaii.or.id/index.php/RESTI/article/view/1721 [diakses pada tanggal 11
Desember 2020]
Pratmanto, Fandhilah, 2019. Rancang Bangun Rumah Pintar Dengan Platform Home
Assistant Berbasis Raspberry Pi 3 [online] ada di
https://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/evolusi/article/view/5715 [diakses pada 13
Desember 2020]
Rizal, Arimbawa, Afwani, 2018. Rancang Bangun Digital Home Assistant dengan Perintah
Suara Menggunakan Raspberry Pi dan Smartphone [online] ada di
https://www.researchgate.net/publication/333451610_Rancang_Bangun_Digital_Home_As
sistant_Dengan_Perintah_Suara_Menggunakan_Raspberry_Pi_Dan_Smart_Phone
[diakses pada 13 Desember 2020]
Muslihudin, Renvillia, Taufiq, Andoyo, Susanto, 2018.. Implementasi Aplikasi Rumah Pintar
Berbasis Android Dengan Arduino Microcontroller [online] ada di
https://journal.unhas.ac.id/index.php/juteks/article/view/4295 [diakses pada 13 Desember
2020]
Susanto, Pramono, Kundono, 2018.. Rancang Bangun Automasi Lampu Rumah Dengan
Perintah Suara Berbasis Mikrokontroller Nodemcu [online] ada di
Widodo, Ichsan, Sutabri, 2020.. Perancangan Sistem Smart Home Dengan Konsep Internet
Of Things Hybrid Berbasis Protokol Message Queuing Telemetry Transport [online] ada di
http://journal.thamrin.ac.id/index.php/jtik/article/view/302 [diakses pada 13 Desember 2020]
Yudho Yudhanto, Abdul Azis, 2019. Pengantar Teknologi Internet of Things (IoT). Suryakarta
Suhaeb, S., Djawad, Y.A., Jaya, H., Ridwansyah., Sabran., Risal, A. 2017. Mikrokontroller dan
Interfaces. Makassar: Universitas Negeri Makassar.
Razor, 2020. Modul Relay Arduino : Pengertian, Gambar, Skema, dan Lainnya. [online] ada di
https://www.aldyrazor.com/2020/05/modul-relay-arduino.html [di akses pada tanggal 11
Januari 2021]
Yudhanto, Y., Azis, A. 2019. Pengantar Teknologi Internet of Things (IoT). Surakarta: UNS
[online] ada di https://books.google.co.id/books?id=lK33DwAAQBAJ diakses pada tanggal
[Diakses 5 Januari 2021].
Aldy Razor, 2020. Kabel Jumper Arduino : Pengertian, Fungsi, Jenis, dan Harga [online] ada
di https://www.aldyrazor.com/2020/04/kabel-jumper-arduino.html [diakses pada tanggal 18
Januari 2020]