Anda di halaman 1dari 32

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gadget telah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat Indonesia. Sebagai teknologi
informasi dan komunikasi, gadget telah menjadi sebuah kebutuhan pokok bagi komunikasi
di masyarakat. Pengguna gadget di Indonesia tidak mengenal usia atau status social, baik
dari anak kecil sampai orang dewasa dan dari golongan menengah ke bawah sampai
golongan menengah ke atas. Salah satu gadget yang paling banyak dimiliki oleh
masyarakat Indonesia adalah smartphone.
Namun kebanyakan masyarakat awam belum mengetahui dan mengenal lebih dari
manfaat smartphone dengan baik. Kebanyakan masyarakat menggunakan smartphone
untuk berkomunikasi, bermedia sosial, menonton live streaming. Namun sebenarnya
dengan adanya smartphone kita bisa menggunakannya untuk mengontrol peralatan rumah
misalkan menyalakan dan mematikan lampu, mengetahui keadaan rumah menggunakan
smartphone.
Penerapan teknologi merupakan penunjang untuk membantu masyarakat dalam
pemanfaatan penggunaan smartphone secara lebih baik. Salah satunya adalah dengan
mengoptimalkan smartphone yang dipergunakan untuk mengontrol peralatan rumah.
Dengan teknologi Internet Of Things (IOT) yang di kolaborasikan dengan smartphone
membantu masyarakat dalam mengoptimalkan pengontrolan penggunaan peralatan
rumah. Khususnya dalam pengontrolan lampu rumah. Terkadang kita merasa kurang yakin
pada kondisi lampu saat bepergian jauh.
Penerapan Intenet Of Things (IOT), pada sistem pengontrolan lampu rumah yaitu
membuat rumah lebih hemat dalam penggunaan listrik, sistem kontrol dapat dilakukan
dengan program berbasis aplikasi yang menggunakan fiktur chat sebagai remote control.
Salah satunya menggunakan aplikasi Telegram untuk melakukan kontrol jarak jauh. Oleh
karena itu peneliti akan membuat prototype dengan judul “Penerapan Internet Of Things
Untuk Sistem Pengontrolan Lampu Rumah.

B. Permasalahan
Kebanyakan masyarakat awam belum mengetahui dan mengenal lebih dari manfaat
smartphone dengan baik. Namun sebenarnya dengan adanya smartphone kita bisa
menggunakannya untuk mengontrol peralatan rumah misalkan menyalakan dan
mematikan lampu, mengetahui keadaan rumah menggunakan smartphone dengan jarak
jauh.
Tabel 1.1. Data Kuesioner

Berdasarkan data pada tabel 1.1. bisa disimpulkan bahwa 75% masyarakat kesulitan
mengontrol lampu pada saat berpergian jauh .
1. Identifikasi Masalah
a. Kesulitan dalam mengontrol pemakaian listrik terutama penggunaan lampu di
rumah pada saat bepergian jauh.
b. Dengan kurangnya optimal mengontrolan lampu pada saat bepergian jauh yang
tidak terkontrol berdampak besar dalam tagihan listrik.
2. Problem Statement
Berdasarkan idenfikasi masalah diatas maka dapat disimpulkan pokok masalah
yaitu antara lain :
a. Belum optimal dalam mengontrol pemakaian listrik terutama penggunaan lampu
di rumah pada saat bepergian jauh.
b. Kurang efektifnya saat penggunaan listrik karena seringkali lupa ataupun saat
bepergian jauh. Yang dapat berakibat pada tagihan listrik yang membengkak.
3. Research Question
a. Seberapa optimal penerapan Internet Of Things (IOT) untuk sistem
pengontrolan lampu rumah?
b. Seberapa efektif penerapan Internet Of Things (IOT) dengan memanfaatkan
fiktur chatting di smartphone ?
c. Bagaimana Penerapan Smarthome dengan fitur chatting di telegram untuk
mematikan atau menghidupkan lampu dirumah ?

Skripsi-UNIVERSITAS BINANIAGA INDONESIA 2020 | 2


C. Maksud Dan Tujuan
1. Maksud
Maksud dari penelitian ini adalah menerapkan Internet Of Things (IOT) dengan
mengkolaborasikan teknologi yang terdapat di smartphone dengan fiktur chatting di
telegram untuk pengontrolan penggunaan lampu, kondisi keadaan dirumah dan
meminimalisir pemakaian listrik dirumah yang pada saat bepergian jauh.
2. Tujuan
a. Dengan adanya penerapan Internet Of Things untuk sistem pengontrolan lampu
rumah, pengguna dapat lebih optimal untuk mengontrol keadaan lampu di rumah
meski di jarak yang jauh.
b. pengontrolan lampu rumah lebih efektif dengan memanfaatkan teknologi Internet
Of Things dikarenakan pengguna dapat mengontrol mengontrol lampu rumah
menggunakan smartphone.
c. Mengukur tingkat keefektifan dalam penerapan Internet Of Things (IOT)
dikalangan masyarakat.

D. Spesifikasi Hasil Yang Diharapkan


1. Dengan Internet Of Things (IOT) memudahkan untuk mengontrol lampu rumah saat
bepergian jauh.
2. Pengontrolan lampu rumah yang efisien dapat menghemat listrik .
3. Dapat bermanfaat untuk menambah wawasan dalam memecahkan suatu masalah
dalam penerapakn Internet Of Things (IOT) baik, bagi para peneliti maupun
Masyarakat.
E. Asumsi Dan Keterbatasan
Asumsi dari pengembangan ini adalah sebagai berikut:
Dengan memanfaatkan dan menerapkan Internet Of Things untuk sistem pengontrolan
lampu rumah menggunakan smartphone. Diduga lebih optimal dan efektif untuk
mengontrol lampu rumah dengan jarak yang jauh.
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah :
Ternyata fiktur chatting menggunakan telegram bisa diakses dan dicari dari kolom
pencarian di aplikasi telegram tersebut.
F. Definisi Istilah dan Definisi Operasional
Internet Of Things (IOT) adalah sebuah konsep dimana objek tertentu memiliki
kemampuan untuk mentransfer data melalui jaringan wifi, jadi proses ini tidak
memerlukan interaksi dari manusia ke manusia atau manusia ke komputer. (Yudhanto,
Azis, 2019:17).
Internet adalah suatu jaringan komunikasi yang memiliki fungsi untuk menghubungkan
antara satu media elektronik dengan media elektronik yang lain dengan cepat dan tepat.

Skripsi-UNIVERSITAS BINANIAGA INDONESIA 2020 | 3


Interface adalah mekanisme komunikasi antara pengguna sebagai tampilan yang
memberikan informasi kepada pengguna
Monitoring disebut juga dengan pemantauan dalam pengumpulan data atau objek
Otomatis adalah tanpa harus dibuat atau secara langsung sudah ada dengan sendiri.

Skripsi-UNIVERSITAS BINANIAGA INDONESIA 2020 | 4


BAB II
KERANGKA TEORITIS

A. Tinjauan Objek Penelitian


Penelitian dilakukan di Desa Ciherang Pondok RT 01/02 Kecamatan Caringin
Kabupaten Bogor. Penelitian memilih di lokasi ini, karena sesuai dengan kuesioner
yang telah dibagi yaitu masyarakat banyak yang belum bisa menerapkan Internet Of
Things untuk pengontrolan lampu.
B. Landasan Teori
Dalam rangka untuk menyelesaikan suatu persoalan dalam penelitian ini, diperlukan
suatu landasan teori yang bersifat ilmiah. Dalam landasan teori ini akan dijelaskan
kerangka acuan komperhensif tentang prinsip, teori, atau konsep yang digunakan
sebagai landasan dalam memecahkan persoalan yang dihadapi. Berikut penjelasan
teori yang berkaitan dalam penelitian ini :
1. Internet of Things (IoT) menurut Rekomendasi ITU-T Y.2060 dedefinisikan
sebbagai sebuah penemuan yang mampu menyelesaikan permasalahan yang
ada melalui penggabungan teknologi dan dampak social. Jika ditinaju dari
standarisasasi secara teknik, internet of things dapat digambarkan sebagai
infrastruktur global untuk memenuhi kebutuhan informasi masyarakat,
memungkinkan layanan canggih dengan interkoneksi baik secara fisik dan virtual
berdasarkan pada yang telah ada perkembangan informasi serta teknologi(ICT).
Untuk memahami internet of things, juga dapat dilihat dari gabungan dua kata
yaitu “internet” dan “things” dimana intenet sendiri di definisikan sebagai sebuah
jaringan komputer yang menggunakan protokol protokol internet (TCP/IP) yang
digunakan untuk berkomunikasi dan berbagi informasi dalam lingkungan tertentu
(Yudhanto, 2019)

Skripsi-UNIVERSITAS BINANIAGA INDONESIA 2020 | 5


2. NodeMCU ESP8266

Gambar 2.1. Node MCU ESP8622


(Sumber: Agus Faudin Diakses pada tanggal 11 Januari 2021)
Perangakat ini adalah sebuah platform IoT yang bersifat opensource. Terdiri dari
perangkat keras berupa System On Chip ESP8266. dari ESP8266 buatan
Espressif System, juga firmware yang digunakan, yang menggunakan bahasa
pemrograman scripting Lua. [Sumardi, 2016] Istilah NodeMCU secara default
sebenarnya mengacu pada firmware yang digunakan dari pada perangkat keras
development kit NodeMCU bisa dianalogikan sebagai board arduino-nya
ESP8266. Digunakan sebagai microcontroller pada penelitian ini.

3. Modul Relay 5v

Gambar 2.2. Modul Relay 2 Channel


(Sumber: Rajkumar Sharma Diakses pada tanggal 11 Januari 2021)
Perangkat ini adalah suatu perangkat yang menggunakan elektromagnet untuk
mengoperasikan seperangkat kontak sakelar. Dalam penelitian ini untuk pengontrolan
ON/OFF pada lampu menggunakan Relay 5v sebagai sakelar.

Skripsi-UNIVERSITAS BINANIAGA INDONESIA 2020 | 6


3. Kabel Jumper

Gambar 3.3. Kabel Jumper


(Sumber: Aldy Razor Diakses pada tanggal 11 Januari 2021)
Kabel Jumper salah satu komponen yang berfungsi untuk menghubungkan
microcontroller dengan modul relay.
4. Telegram Bot

Gambar 2.4. Telegram BOT


Telegram bot adalah sebuah bot atau robot yang diprogram dengan berbagai perintah
untuk menjalankan serangkaian instruksi yang diberikan oleh pengguna. Bot ini
hanyalah sebuah akun Telegram yang dioperasikan oleh perangkat lunak yang
memiliki fiktur AI.

Skripsi-UNIVERSITAS BINANIAGA INDONESIA 2020 | 7


5. Token API Telegram Bot

Gambar 1.5. Pendaftaran API di Telegram BOT


Token merupakan barisan kode yang berupa angka dan huruf yang digunakan untuk
menghubungkan suatu aplikasi atau perangkat melalui internet dan menjadi hal yang
wajib bagi pengguna layanan Telegram Bot.

A. Subjudul Permasalah
Penelitian kualitatif menekankan bahwa penelitian sebagai instrument kunci, maka
penelitian mengumpulakn sendiri data melalu dokumentasi, observasi perilaku, atau
wawancara dengan para subjek(Creswell, 2012). Dalam penelitian kualitatif, penelitian
berperan penuh yaitu sebagai perncana, pelaksana pengumpulan data, analisis,
penafsir data, dan pada akhirnya menjadi pelapor hasil penelitiannya (Moleong,
2002).
Dalam penelitian ini dilakukan survei kepada masyarakat Desa Ciherang Pondok RT
01/02. Setelah melakukan pengisian kuesioner ditemukan permasalahan bahwa
kurangnya efektif untuk pengontrolan lampu pada saat berada di jarak yang jauh.
Karena permasalahan yang terjadi maka harus dilakukan penelitian tentang
bagaimana penerapan internet of things untuk mengontrol lampu rumah
menggunakan smartphone via chatting yang dapat digunakan oleh masyarakat di
Desa Ciherang Pondok.

C. Tinjauan Pustaka
Ada beberapa penelitian yang sebelumnya sudah dilakukan yang dapat dijadikan referensi
untuk penelitian yang akan dilakukan. Penelitian yang dimaksud antara lain :
1. Smart Home Berbasis IoT Menggunakan Suara Pada Google Assistant (Ajib Hanani,
Mokhamad Amin Hariyadi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, 2020).
Penelitian ini membangun sebuah Smart Home berbasis IoT menggunakan suara
pada Google Assistant. Hal ini dibutuhkan sebagai solusi untuk orang sakit yang

Skripsi-UNIVERSITAS BINANIAGA INDONESIA 2020 | 8


berada di kursi roda/tempat tidur atau orang disabilitas tetapi dapat berbicara atau
orang lanjut usia yang tidak dapat mencapai saklar agar dapat
menghidupkan/mematikan perangkat rumah. Selain itu, agar dapat mengontrol
perangkat rumah dari jarak yang sangat jauh. Sistem yang dibangun menggunakan
perintah suara pada aplikasi Google Assistant di android. Google Assistant
mengubah perintah suara menjadi teks. Teks tersebut kemudian diteruskan dari
Google Assistant ke Webhooks oleh IFTTT. Webhooks akan melakukan request ke
HTTP RESTful API. Dengan library phpMQTT yang terdapat di HTTP RESTful API,
perintah di publish ke MQTT Broker. ESP32 Dev Kit sebagai microcontroller yang
terhubung dengan internet menerima perintah dari MQTT Broker untuk menyalakan
atau mematikan lampu yang ada di rumah. Pada pengujian sistem telah berhasil
menyalakan dan mematikan lampu dengan perintah suara menggunakan Google
Assistant.

4. Perancangan Aplikasi Voice Command Recognition Berbasis Android Dan Arduino


Uno (Akhmad Wahyu Dani, Andi Adriansyah, Dodi Hermawan, Program Studi
Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Mercu Buana, Jakarta, Indonesia,
2016).
Dari hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa sistem ini memiliki kelebihan yaitu
mudah untuk digunakan, penerapannya sederhana yang dapat membantu
meningkatkan kenyamanan pengguna (penghuni rumah). Akan tetapi kekurangan
dari sistem ini adalah sangat bergantung kepada server google untuk dapat
mengartikan perintah suara yang ada, sehingga apabila paket data pengguna
system ini terbatas dapat dikhawatirkan system ini tidak dapat digunakan.

5. Prototipe Sistem Kontrol Smart Home Berbasis IoT Dengan Metode MQTT
Menggunakan Google Asisstant (Budi Rahman, Imelda, Teknologi Informasi,
Universitas Budi Luhur, 2019).
Pada penelitian ini, pengguna diharuskan untuk memahami kode tertentu dan
tidak membangun aplikasi pada smartphone, Internet of Things for Smart
Home ini sangat berguna dalam kehidupan era digital, oleh karena itu pada
penelitian ini dirancang sebuah prototipe sistem kontrol yang akan di
implementasikan pada konsep smart home, dengan dipasangnya perangkat
kontrol dengan mikrokontroller ESP8266 NodeMCU V3 CH340, Modul Relay,
2 buah lampu 3watt, kipas DC 12v, dan menggunakan aplikasi Google
Assistant, sehingga lampu dan kipas bisa di kendalikan on/off dengan
perintah suara. Fokus penelitian ini adalah menyampaikan data dari sensor ke
perangkat end user menggunakan protokol MQTT (Message Queuing

Skripsi-UNIVERSITAS BINANIAGA INDONESIA 2020 | 9


Telemetry Transport) dan Pada penelitian ini NodeMCU ESP8266 berfungsi
sebagai client dan pengontrol kipas dan lampu. Dimana modul NodeMCU
ESP8266 ini berfungsi untuk konfigurasi semua alat agar bisa saling
terhubung antara Google Assistant dengan lampu dan kipas

6. Rancang Bangun Rumah Pintar Dengan Platform Home Assistant Berbasis


Raspberry Pi 3 (Dany Pratmanto, Fandhilah Fandhilah, Sistem Informasi,
STMIK Nusa Mandiri Jakarta,) Teknik Informatika, Universitas Bina Sarana
Informatika, 2019).
Hasil dari penelitian pembangunan Home Automation System, yaitu pemilik
rumah dapat mengendalikan sistem pencahayaan rumahnya, siaran langsung
keadaan rumah dengan kamera pengintai, pemantauan suhu ruangan, dan
pengunci pintu. Semua itu dapat kita kendalikan melalui jaringan lokal
maupun internet.

7. Voice Control Sebagai Pengendali Peralatan Elektronik Berbasis Nodemcu


(Florantina Cherli I. L. Herin, Hotma Pangaribuan, Program Studi Teknik
Informatika, Universitas Putera Batam).
Berdasarkan penelitian, pembahasan dan pengujian alat, dapat diambil
beberapa kesimpulan dari peneliti sebagai berikut: 1. Alat pengendalian
peralatan elektronik rumah dengan perintah suara (voice control) berbasis
NodeMCU menjadi alternatif lain untuk menyalakan atau mematikan peralatan
elektronik. 2. Dengan adanya alat dalam pengendalian peralatan elektronik
menjadi lebih efektif dan efisein dari segi waktu, tenaga, dan kondisi tubuh
yang kurang memungkinkan. 3. Pengendalian dapat dilakukan tidak hanya
saat sedang berada dirumah melainkan saat berpergian masih tetap bisa
melakukan pengendalian peralatan elektronik yang ada dirumah.

8. Rancang Bangun Digital Home Assistant dengan Perintah Suara


Menggunakan Raspberry Pi dan Smartphone (Isni Fachri Rizal, I Wayan Agus
Arimbawa, Royana Afwani, Program Studi teknik Informatika, Fakultas Teknik,
Universitas Mataram, 2018).
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasannya dapat ditarik beberapa
kesimpulan, yaitu: 1. Dengan menggunakan Arsitektur IoT, peralatan
elektronika yang ada di rumah dapat dihubungkan dengan Raspberry Pi dan
smart phone. 2. Dengan menggunakan Google Speech API, aplikasi smart
phone dapat mengolah perintah suara menjadi teks sebagai input untuk
sistem digital home assistant. 3. Akurasi Google Speech API dalam

Skripsi-UNIVERSITAS BINANIAGA INDONESIA 2020 | 10


mengkonversi perintah suara untuk lampu, TV dan AC mencapai 94,36%
dengan rata-rata waktu mencapai 4 detik. 4. Waktu rata-rata yang
dibutuhkan sistem untuk mengerjakan satu perintah hingga perintah selesai
dikerjakan adalah 5.32 detik. 5. Waktu rata-rata yang dibutuhkan sistem
untuk mengerjakan tiga perintah hingga seluruh perintah selesai dikerjakan
adalah 17.18 detik. 6. Proses pengendalian Lampu, TV, dan AC pada sistem
digital home assistant mencapai keberhasilan 90%. Mengingat bahwa
sistem digital home assistant ini menggunakan bantuan Google Speech API
dalam pengenalan perintah suaranya, sehingga membutuhkan koneksi
internet. Agar sistem dapat berjalan tanpa koneksi internet, pada penelitian
selanjutnya perlu dibuat sistem pengenalan suara sendiri yang dipasangkan
pada Raspberry Pi.

9. Rancang Bangun Kendali Lampu On/Off Dengan Smartphone Android Via


Bluetooth (Darwin Sudarma, Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik
Elektro, Universitas Tanjungpura).
Judul penelitian ini adalah sistem kendali lampu on/off dengan smartphone
android via bluetooth. Tujuan penelitian ini adalah untuk merancang sistem
kendali lampu on/off dengan smartphone android via bluetooth yang dapat
mengendalikan dan memonitoring lampu dari jarak dekat tanpa menekan
saklar. Adapun sebagai protokol komunikasi data peralatan ini melalui
bluetooth yang terpasang pada alat dan pada smartphone android. Metode
penelitian dalam skripsi ini meliputi, studi pustaka, perancangan sistem,
persiapan perangkat keras (hardware) serta perancangan perangkat lunak
(software). Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan baik terhadap
perangkat keras maupun terhadap perangkat lunak yang telah dibuat serta
melihat tujuan dari penelitian maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
peralatan ini telah diuji dan dapat digunakan untuk mengendalikan lampu
dari jarak dekat tanpa harus menekan saklar yang terpasang. Peralatan ini
membantu pemakai untuk mengendalikan dan memonitoring kondisi lampu
listrik di rumah dari jarak dekat dengan menggunakan smartphone android
melelui bluetooth.

10. Implementasi Aplikasi Rumah Pintar Berbasis Android Dengan Arduino


Microcontroller (Muhamad Muslihudin, Willy Renvillia, Taufiq, Andreas
Andoyo, Fery Susanto, Prodi Sistem Informasi, STMIKPringsewu Lampung,
Prodi Teknik Informatika, STMIKSurya Intan Lampung Utara, 2018)

Skripsi-UNIVERSITAS BINANIAGA INDONESIA 2020 | 11


Dari hasil penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan
perkembangan teknologi dapat memungkinkan orang lain untuk membuat
rumah pintar sesuai dengan keinginan dan kebutuhan. Penggunaan arduino
dan pemanfaatan android dapat memudahkan untuk pengendalian alat
elektronik seperti lampu, sehingga dapat mengurangi pemborosan listrik
serta mempermudah pekerjaan rumah.

11. Rancang Bangun Automasi Lampu Rumah Dengan Perintah Suara Berbasis
Mikrokontroller Nodemcu (Susanto, Basworo Ardi Pramono, Rachmat Nur
Kundono, Program Studi Teknik Informatika, Fakultas TIK, Universitas
Semarang, 2018)
Dari hasil analisa dan implementasi sistem automasi rumah maka peneliti
dapat menyimpulkan sistem yang telah dibangun dapat berjalan sesuai
harapan. Dengan adanya sistem ini penggunaan lampu rumah dapat diatur
sesuai kebutuhan sehingga dapat mempermudah penggunaan.
Dioperasikan dengan smartphone android yang mayoritas banyak
penggunanya dan aplikasi yang menarik, mudah dalam penggunaan sehari
hari serta didukung dengan peralatan yang mudah didapat. Saran yang
dapat diberikan untuk pengembangan dan peningkatan performa sistem
automasi rumah ini adalah untuk meningkatkan kualitas dan keamanan
rangkaian perlu dikembangkan dan dibuatkan tempat berupa box panel yang
lebih safety dan terlihat kokoh. Agar alat ini bisa bekerja secara optimal
diperlukan koneksi internet yang stabil, jika tidak hasil dari masukan perintah
suara tidak akan optimal. Karena untuk menghidupkan dan mematikan
lampu masih satu persatu, agar dilakukan penelitian lebih lanjut agar alat ini
dapat menghidupkan dan mematikan semua channel relay sehingga lampu
rumah dapat dihidupkan dan dimatikan secara bersamaan. Pengembangan
lebih lanjut untuk output yang lain tidak hanya lampu tapi bisa untuk
mengautomasi alat-alat lainnya.

12. Perancangan Sistem Smart Home Dengan Konsep Internet Of Things


Hybrid Berbasis Protokol Message Queuing Telemetry Transport (Yohanes
Bowo Widodo, Ade Muhammad Ichsan, Tata Sutabri, Program Studi Teknik
Informatika, Universitas Mohammad Husni Thamrin, Program Studi Sistem
Informasi, Universitas Respati Indonesia, 2020)
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan rasa kenyamanan, keamanan dan
efisiensi bagi user atau pemilik rumah dalam mengendalikan dan
memonitoring peralatan elektronik yang digunakan dirumah dengan

Skripsi-UNIVERSITAS BINANIAGA INDONESIA 2020 | 12


pemanfaatan teknologi smartphone dan koneksi internet agar dapat
melakukan pengendalian dari jarak jauh. Dengan tujuan tersebut, maka
dibuatlah perancangan sistem Smarthome dengan konsep Internet of Things
Hybrid berbasis Protokol Message Queuing Telemetry Transport (MQTT).
Pada penelitian ini, dikembangkan suatu sistem User interface yang terdiri
dari aplikasi berbasis android yang terhubung dengan aplikasi google
assistant. Sistem ini menggunakan protokol MQTT karena menggunakan
energi yang sangat sedikit dibandingkan dengan protokol lainnya, dan dapat
bekerja dengan baik di dalam lingkungan yang memiliki bandwidth rendah
dan latency yang tinggi. Untuk mengevaluasi performa dari sistem ini,
dilakukan pengujian dengan menggunakan metode prototyping yang
terhubung dengan aplikasi berbasis android dan terintegrasi dengan aplikasi
google assistant. Dari hasil pengujian yang telah dilakukan, sistem ini dapat
dikendalikan dari jarak jauh menggunakan perintah tombol maupun perintah
suara dan dapat berfungsi sebagaimana dengan tujuan awal penelitian ini.

Tabel 2.1. Tinjau Rujukan


No. Nama Peneliti Judul Jurnal Sumber Kontribusi
1 Hanani, Hariyadi, Smart Home Berbasis https://jurnal.stmikasia.a Kontribusi yang didapat adalah Sebagai solusi
2020 IoT Menggunakan c.id/index.php/jitika/arti untuk orang sakit yang berada di kursi
Suara Pada Google cle/view/456 roda/tempat tidur atau orang disabilitas tetapi
Assistant dapat berbicara atau orang lanjut usia yang
tidak dapat mencapai saklar agar dapat
menghidupkan/mematikan perangkat rumah.
Selain itu, agar dapat mengontrol perangkat
rumah dari jarak yang sangat jauh.
2 Dani, Adriansyah, Perancangan Aplikasi http://publikasi.mercubu sistem ini memiliki kelebihan yaitu mudah
Hermawan, 2016 Voice Command ana.ac.id/index.php/jte/a untuk digunakan, penerapannya sederhana
Recognition Berbasis rticle/download/811/684 yang dapat membantu meningkatkan
Android Dan Arduino kenyamanan pengguna (penghuni rumah).
Uno
3 Rahman, Imelda, Prototipe Sistem http://jurnal.iaii.or.id/ind Internet of Things for Smart Home ini sangat
2019 Kontrol Smart Home ex.php/RESTI/article/vie berguna dalam kehidupan era digital, oleh
Berbasis IoT Dengan w/1721 karena itu pada penelitian ini dirancang
Metode MQTT sebuah prototipe sistem kontrol yang akan di
Menggunakan Google implementasikan pada konsep smart home,
Asisstant dengan dipasangnya perangkat kontrol dengan
mikrokontroller ESP8266 NodeMCU V3
CH340, Modul Relay, 2 buah lampu 3watt,
kipas DC 12v
4 Pratmanto, Rancang Bangun https://ejournal.bsi.ac.id/ pemilik rumah dapat mengendalikan sistem
Fandhilah, 2019 Rumah Pintar Dengan ejurnal/index.php/evolus pencahayaan rumahnya, Semua itu dapat kita
Platform Home i/article/view/5715 kendalikan melalui jaringan lokal maupun
Assistant Berbasis internet.
Raspberry Pi 3
5 Herin, Voice Control http://ejournal.upbatam.a 1. Alat pengendalian peralatan elektronik
Pangaribuan. Sebagai Pengendali c.id/index.php/comasiejo rumah dengan perintah suara (voice control)
Peralatan Elektronik urnal/article/download/1 berbasis NodeMCU menjadi alternatif lain

Skripsi-UNIVERSITAS BINANIAGA INDONESIA 2020 | 13


Berbasis Nodemcu 576/955/ untuk menyalakan atau mematikan peralatan
elektronik. 2. Dengan adanya alat dalam
pengendalian peralatan elektronik menjadi
lebih efektif dan efisein dari segi waktu,
tenaga, dan kondisi tubuh yang kurang
memungkinkan. 3. Pengendalian dapat
dilakukan tidak hanya saat sedang berada
dirumah melainkan saat berpergian masih
tetap bisa melakukan pengendalian peralatan
elektronik yang ada dirumah.
6 Rizal, Arimbawa, Rancang Bangun https://www.researchgat Dengan menggunakan Arsitektur IoT,
Afwani, 2018 Digital Home e.net/publication/333451 peralatan elektronika yang ada di rumah dapat
Assistant dengan 610_Rancang_Bangun_ dihubungkan dengan Raspberry Pi dan smart
Perintah Suara Digital_Home_Assistant phone.
Menggunakan _Dengan_Perintah_Suar
Raspberry Pi dan a_Menggunakan_Raspb
Smartphone erry_Pi_Dan_Smart_Pho
ne
7 Sudarma, Rancang Bangun Rancang Bangun penelitian ini adalah untuk merancang sistem
Kendali Lampu Kendali Lampu On/Off kendali lampu on/off dengan smartphone
On/Off Dengan Dengan Smartphone android via bluetooth yang dapat
Smartphone Android Android Via Bluetooth mengendalikan dan memonitoring lampu dari
Via Bluetooth (Darwin Sudarma, jarak dekat tanpa menekan saklar. Adapun
Jurusan Teknik Elektro, sebagai protokol komunikasi data peralatan ini
Fakultas Teknik Elektro, melalui bluetooth yang terpasang pada alat dan
Universitas pada smartphone android.
Tanjungpura).

8 Muslihudin, Implementasi Aplikasi https://journal.unhas.ac.i Dari hasil penelitian ini dapat ditarik
Renvillia, Taufiq, Rumah Pintar d/index.php/juteks/article kesimpulan bahwa dengan perkembangan
Andoyo, Susanto, Berbasis Android /view/4295 teknologi dapat memungkinkan orang lain
2018. Dengan Arduino untuk membuat rumah pintar sesuai dengan
Microcontroller keinginan dan kebutuhan. Penggunaan arduino
dan pemanfaatan android dapat memudahkan
untuk pengendalian alat elektronik seperti
lampu, sehingga dapat mengurangi
pemborosan listrik serta mempermudah
pekerjaan rumah.

9 Susanto, Pramono, Rancang Bangun https://conference.umk.a peneliti dapat menyimpulkan sistem yang telah
Kundono, 2018. Automasi Lampu c.id/index.php/snatif/artic dibangun dapat berjalan sesuai harapan.
Rumah Dengan le/view/94 Dengan adanya sistem ini penggunaan lampu
Perintah Suara rumah dapat diatur sesuai kebutuhan sehingga
Berbasis dapat mempermudah penggunaan.
Mikrokontroller Dioperasikan dengan smartphone android
Nodemcu yang mayoritas banyak penggunanya dan
aplikasi yang menarik, mudah dalam
penggunaan sehari hari serta didukung dengan
peralatan yang mudah didapat.
10 Widodo, Ichsan, Perancangan Sistem http://journal.thamrin.ac.i Penelitian ini bertujuan untuk memberikan
Sutabri, 2020. Smart Home Dengan d/index.php/jtik/article/vi rasa kenyamanan, keamanan dan efisiensi bagi
Konsep Internet Of ew/302 user atau pemilik rumah dalam mengendalikan
Things Hybrid dan memonitoring peralatan elektronik yang
Berbasis Protokol digunakan dirumah dengan pemanfaatan
Message Queuing teknologi smartphone dan koneksi internet
Telemetry Transport agar dapat melakukan pengendalian dari jarak
jauh.

Skripsi-UNIVERSITAS BINANIAGA INDONESIA 2020 | 14


Skripsi-UNIVERSITAS BINANIAGA INDONESIA 2020 | 15
D. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan dukungan landasan teori yang diperoleh dari pengumpulan dan eksplorasi teori
yang dijadikan rujukan penelitian, maka disusun kerangka pemikiran seperti yang
ditampilkan pada gambar berikut ini.

Gambar 2.6. Kerangka Pemikiran

D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis dalam penelitian ini adalah Penerapan Internet of Thing untuk pengontrolan
sistem lampu rumah yang mempermudah untuk pengontrolan lampu rumah jarak jauh.
Diambil dari jurnal (Hanani dan Hariyadi, 2020) yang berjudul Smart Home Berbasis IoT
Menggunakan Suara Pada Google Assistant, Internet Of Things (IOT) dapat sebagai
solusi untuk orang sakit yang berada di kursi roda/tempat tidur atau orang disabilitas tetapi
dapat berbicara atau orang lanjut usia yang tidak dapat mencapai saklar agar dapat
menghidupkan/mematikan perangkat rumah. mengontrol lampu dengan sensor suara.
Namun kelemahan dalam peneliti tersebut sensor suara hanya bisa dilakukan atau
digunakan oleh orang yang masih dapat berbicara.
Dengan adanya penelitian yang telah saya lakukan yaitu penerapan Internet Of Things
untuk sistem pengontrolan lampu rumah menggunakan fiktur chatting diduga dapat
digunakan oleh semua orang yang dapat berbicara maupun orang yang mempunyai
kendala dalam berbicara.

Skripsi-UNIVERSITAS BINANIAGA INDONESIA 2020 | 16


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

A. Metode Penelitian
Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode Research and Development,
Menurut Prof. Dr. Sugiyono, Penelitian dan Pengembangan atau dalam bahasa
Inggrisnya Research and Development adalah metode penelitian yang digunakan
untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Untuk
dapat menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian yang bersifat analisis
kebutuhan dan untuk menguji keefektifan produk tersebut supaya dapat berfungsi di
masyarakat luas, maka diperlukan penelitian untuk menguji keefektifan produk
tersebut. sehingga metode yang digunakan adalah metode penelitian dan
pengembangan. (Dikutip dari Buku : Prof. Dr. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D, hlm.297). Prof. Dr. Sugiyono menyatakan bahwa langkah-langkah
penggunaan Metode Research and Development (R&D) sebagai berikut:

Gambar 3.1. Metode Research and Development (R&D) (Prof. Dr. Sugiyono)
B. Model atau Metode yang diusulkan
1. Internet of Things (IOT)

Internet of Things yang merupakan gabungan dari berbagai macam node yang
terhubung melalui internet, dengan penggabungan tersebut menjadikan Internet
of Things sebuah konsep yang dapat digunakan sebagai dasar untuk komunikasi
menyelesaikan permasalahan yang ada melalui penggabungan teknologi dan
dampak sosial. Iot dapat digambarkan sebagai prototype aplikasi global untuk
memenuhi kebutuhan informasi masyarakat, memungkinkan layanan canggih
dengan interkoneksi baik secara fisik dan visual berdasarkan pada yang telah
ada dan perkembangan informasi serta teknologi komunikasi (ICT) (Yudhanto,
2019: 20-21). Ada 7 layer dalam memahami IoT, seperti pada gambar dibawah
ini;

Skripsi-UNIVERSITAS BINANIAGA INDONESIA 2020 | 17


Gambar 3.2. Referensi Model IoT
Sumber : (Yudhanto, 2019, Pengantar Teknologi Internet of Things (IoT) )
Dalam gambar 3.2 dapat dilihat ada beberapa item;
a. Physical Devices & Controller
Bagian ini berupa sensor, embed sistem, dan gateway, perangkat-perangkat teknis
yang saling berhubungan.
b. Connectivity
Perangkat konektifitas yang menghubungkan perangkat fisik dengan internet seperti,
LoRa, Wifi.
c. Edge Computing
Berfungsi untuk menangkap data yang dikirim dari sensor.
d. Data Accumulator
Berupa penyimpanan data yang berdungsi menyimpan data yang didapat oleh edge
komputing
e. Data Abstraktion
Berfungsi untuk mengatur aliran data pada server atau cloud
f. Application
Bagian Memiliki fungsi sebagai control sistem untuk mobile aplikasi dan juga bisnis
analisis.
g. Colaboration & Proses
Berfungsi untuk memberikan informasi kepada pengguna aplikasi untuk dapat
melakukan pekerjaan berdasarkan data yang diterima.

2. Metode Prototype

Model pengembangan merupakan dasar untuk mendapatkan sebuah hasil yang


diharapkan. Prototype terdiri dari dua jenis: evolusi dan persyaratan. Dalam
pengembangan ini, peneliti menggunakan model proses evolusioner. Model proses
evolusioner ini bersifat iteratif. Model proses evolusioner ini dicirikan dalam bentuk
yang memungkinkan kita mengembangkan perangkat lunak yang semakin kompleks
pada versi-versi yang berikutnya. Model pengembangan yang digunakan adalah

Skripsi-UNIVERSITAS BINANIAGA INDONESIA 2020 | 18


Prototype. (Roger S. Pressman, 2012, p.51). Metode prototype adalah metode yang
dimulai dengan pengumpulan kebutuhan pengguna, dalam hal ini pengguna dari
perangkat yang dikembangkan adalah Masyarakat yang menanam tanaman.
Kemudian membuat sebuah rancangan kilat yang selanjutnya akan dievaluasi kembali
sebelum diproduksi secara benar. Prototype bukanlah merupakan sesuatu yang
lengkap, tetapi sesuatu yang harus dievaluasi dan dimodifikasi kembali. Segala
perubahan dapat terjadi pada saat prototype dibuat untuk memenuhi kebutuhan
pengguna dan pada saat yang sama memungkinkan pengembang untuk lebih
memahami kebutuhan pengguna secara lebih baik.

Gambar 3.3. Model Prototype

Penjelasn tahapan-tahapan dalam metode pengembangan sistem prototype model


adalah sebagai berikut:
a. Comunication (Komunikasi)
Mengumpulkan informasi dari masyarakat dengan cara membuat sebuah
kuesioner kemudian diisi oleh masyarakat atau disebut dengan responden.
b. Quick Plan (Perencanaan)
Pada tahap ini, membicarakan rencana dari sebuah hasil ketidak efektifan untuk
mengontrol lampu jika bepergian jauh.
c. Modelling Quick Design (Desain Pemodelan)
Tahapan ini dilakukan untuk membuat sebuah produk tersebut. produk yang
dapat digunakan oleh masyarakat, yang dimana smartphone telah menjadi
bagian dari gaya hidup masyarakat.
d. Contstrution of Prototype
Pada tahap ini, dilakukan perakitan komponen-komponen hardware penyusun
prototype alat pendeteksi kelajuan dan arah angin, kemudian komponen
hardware tersebut dikoneksikan dengan software yang telah dibuat.

Skripsi-UNIVERSITAS BINANIAGA INDONESIA 2020 | 19


e. Deployment Delivery & Feedback
Dalam tahapan ini dilakukan pengujian terhadap prototype alat untuk
pengontrolan lampu jarak jauh yang telah dirancang. Kemudian dilakukan
evaluasi apakah sistem yang dirancang sudah optimal untuk diterapkan.
Prototype didefinisikan sebagai alat yang memberikan ide bagi pembuat maupun
pemakai potensial tentang cara system berfungsi dalam bentuk lengkapnya, dan
proses untuk menghasilkan sebuah prototype disebut prototyping (Raymond McLeod,
2013).
Proses prototyping dijelaskan pada tiga pendekatan sebagai berikut:
1. Pengumpulan kebutuhan: pengembang dan klien menyepakati tujuan umum
tentang kebutuhan dan gambarannya.
2. Perancangan: merancang dengan cepat semua aspek software yang dibutuhkan
dan rancangan ini sebagai dasar pembuatan prototype.
3. Evaluasi Prototype: klien mengevaluasi prototype yang sudah dibuat dan
digunakan untuk menguji coba.
a. Keunggulan dari prototyping:
1. Adanya komunikasi yang antara pengembang dan klien.
2. Lebih menghemat waktu dalam pengembangan sistem.
3. Penerapan menjadi lebih mudah karena pengguna mengetahui apa yang
diharapkannya.
4. Klien berperan aktif dalam pengembangan sistem.
b. Kelemahan dari prototyping:
1. Klien terkadang tidak melihat atau menyadari bahwa software yang ada belum
mencantumkan kualitas software secara keseluruhan dan juga belum
memikirkan kemampuan pemeliharaan untuk jangka waktu yang lama.
2. Pengembang biasanya ingin cepat menyelesaikan proyek. Sehingga
menggunakan algoritma dan bahasa pemrograman yang sederhana untuk
membuat prototyping lebih cepat selesai tanpa memikirkan lebih lanjut bahwa
program tersebut hanya merupakan cetak biru sistem.
Penelitian menghasilkan sesuatu yang diharapkan dalam menyelesaikan
permasalahan. Untuk mendapatkan hasil yang diharapkan pada penelitian dibutuhkan
dasar metode pengembangan. Metode yang akan dilakukan pada penelitian ini yaitu
Prototype. Prototype menunjukkan langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk
menghasilkan produk seperti aplikasi dan teknologi dalam bentuk sederhana.
Prototyping Paradigma dimulai dengan mengumpulkan kebutuhan. Pengembang dan
pelanggan bertemu dan mendefinisikan obyektif keseluruhan sistem yang akan
dibuat, mengidentifikasi segala kebutuhan yang diketahui. Perancangan kilat berfokus

Skripsi-UNIVERSITAS BINANIAGA INDONESIA 2020 | 20


pada penyajian dari aspek-aspek perangkat lunak tersebut yang akan nampak bagi
pengguna (Roger. S. Pressman, Ph. D, 2012).
C. Prosedur Pengembangan
Prosedur pengembangan merupakan langkah – langkah dari proses pengembangan
yang dilakukan. Prosedur pengembangan dalam penelitian yang akan dilakukan
dapat digambarkan pada Gambar 3.3 berikut :

Gambar 3.4. Prosedur Pengembangan


Dapat dijelaskan prosedur pengembangan dari penelitian ini sebagaimana yang ditunjukkan
oleh gambar 3.4. diatas, yaitu:
1. Analisa Kebutuhan, yaitu pengumpulan data – data yang diperlukan untuk
digunakan sebagai dasar dari pengembangan sistem pemilihan program studi.
Proses analisa berupa studi pustaka, kuesioner, wawancara dan pencarian
penelitian yang dianggap relevan.

Skripsi-UNIVERSITAS BINANIAGA INDONESIA 2020 | 21


2. Desain Produk, yaitu pendefinisian dari kebutuhan – kebutuhan fungsional dan
persiapan untuk rancangn bangun implementasi, menggambarkan bagaimana
sistem klasifikasi masyarakat miskin dibentuk.
3. Prototype, yaitu penerapan aplikasi maupun teknologi yang sudah sesuai dengan
kebutuhan untuk digunakan.
4. Penerapan Internet of Things dengan Wireless Sensor Network untuk Pemantauan
kondisi tanaman secara realtime yang dapat diakses melalui aplikasi Web.
5. Uji Kelompok, yaitu menguji produk yang telah selesai kepada ahli sistem dan
pengguna untuk mengetahui kesesuaian aplikasi dengan kebutuhan dan
kesalahan yang dilakukan oleh sistem.
6. Revisi Produk, yaitu melakukan perbaikan dan evaluasi sistem sudah baik atau
belum, apabila sudah baik, maka akan ditetapkan menjadi produk akhir, tetapi
apabila saat uji coba ada permasalahan maka akan kembali ke proses tahap awal.
7. Produk Akhir, yaitu produk yang telah melewati tahap evaluasi oleh ahli sistem dan
pengguna lalu mendapakan saran dari responden menjadi dasar dari perbaikan ini.
Setelah dilakukan perbaikan ulang maka jadilah produk akhir yang layak
digunakan.

D. UJI COBA PRODUK


Uji coba produk dilakukan untuk mendapatkan data yang digunakan sebagai dasar
untuk menghasilkan produk yang sesuai dan tepat guna. Uji coba produk merupakan
salah satu syarat penelitian untuk pengembangan. Ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan yaitu desain uji coba, subjek uji coba, jenis data, instrumen pengumpulan
data, serta teknik analisis data.
1. Desain Uji Coba
Penelitian pengembangan keamanan data storage terdapat tahap pengujian
yang mulai melakukan observasi lapangan dan menguji kelayakan produk
dengan cara validasi oleh beberapa para ahli.
a. Uji coba ahli sistem dan metode
Pengujian kepada ahli sistem dan metode dilakukan dalam menguji coba
aplikasi keamanan data dan menilai kesesuaian aplikasi dengan yang ada
pada konsep desain dengan tujuan untuk memvalidasi produk yang
dikembangkan. Ahli sistem dalam pengembangan ini adalah dosen.
b. Uji coba pengguna
Pengujian kepada pengguna dilakukan untuk keamanan data yang dihasilkan.
Ujicoba dilakukan dengan mencari dan mengumpulkan data untuk
memperoleh pendapat terhadap produk yang dihasilkan. Pengguna dalam
pengembangan ini adalah pihak karyawan perusahaan.

Skripsi-UNIVERSITAS BINANIAGA INDONESIA 2020 | 22


2. Subjek Uji Coba
Karakteristik subjek uji coba perlu diidentifikasi secara jelas dan lengkap,
termasuk cara pemilihan subjek uji coba. Subjek uji coba produk dapat terdiri dari
sasaran pemakai produk. Subjek uji coba yang dilibatkan harus diidentifikasi
karakteristiknya secara jelas dan lengkap, tetapi terbatas dalam kaitannya
dengan produk yang dikembangkan.
Subjek pengguna yang terlibat pada penelitian ini yaitu Dosen para ahli dalam
pemrograman dan pengguna produk.
3. Jenis Data
a. Data Primer
Data primer adalah data yang mengacu pada informasi yang diperoleh dari
tangan pertama oleh peneliti yang berkaitan dengan variabel minat untuk
tujuan spesifik studi. Sumber data primer adalah responden individu,
kelompok fokus, internet juga dapat menjadi sumber data primer jika
kuesioner disebarkan melalui internet (Uma Sekaran, 2011). Pada penelitian
ini, penyebaran kuesioner kepada pengguna sangat di perlukandalam rangka
memperoleh tanggapan pengguna mengenai kualitas fitur-fitur dan fungsi dari
produk yang dikembangkan.
b. Data Sekunder
Sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data,
misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen (Sugiyono, 2010).
Data sekunder didapatkan dari beberapa sumber yakni buku-buku, jurnal,
artikel, dan data-data dari perusahaan yang terkait dengan masalah
penelitian.
4. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen yang disusun meliputi satu jenis sesuai dengan peran dan posisi
responden dalam pengembangan ini. Bentuk instrumen tersebut memiliki format
pertanyaan terbuka dan tertutup. Pengumpulan data yang akan digunakan pada
penelitian ini yaitu:
a. Kuesioner Terbuka untuk Pengguna
Instrumen pengumpulan data ini menggunakan kuesioner terbuka dan
tertutup. Data yang akan dihasilkan dari kuesioner merupakan gambaran
pendapat atau persepsi pengguna sistem. Data yang dihasilkan dari
kuesioner berupa data kuantitatif yang dapat dikonversi ke dalam data
kualitatif dalam bentuk interval menggunakan Skala Likert.
Kuesioner yang diterapkan pada penelitian ini yakni PSSUQ (Post-Study
System Usability Questionnaire). Berikut 19 pertanyaan kuesioner PSSUQ

Skripsi-UNIVERSITAS BINANIAGA INDONESIA 2020 | 23


untuk mengukur kepuasan pengguna dalam penggunaan sistem terdapat
pada tabel 3.1.
Tabel 3.2. Tabel Kuesioner Uji Kebergunaan
Tidak Setuju / Setuju
No Pernyataan
1 2 3 4 5 6 7
Secara keseluruhan, saya puas
1 dengan kemudahan penggunaan
aplikasi ini
2 Aplikasi mudah digunakana
Saya secara efektif dapat
3 menyelesaikan tugas-tugas dan
scenario menggunakan aplikasi ini
Saya bisa menyelesaikan tugas-tugas
4 dan scenario menggunakan aplikasi
ini
Saya dengan efisien dapat
5 menyelesaikan tugas-tugas dan
scenario menggunakan aplikasi ini
Saya merasa nyaman menggunakan
6
aplikasi ini
Mudah untuk belajar menggunakan
7
aplikasi ini
Saya percaya saya bisa menjadi
8 produktif dengan cepat menggunakan
aplikasi ini
Aplikasi ini memberikan pesan
kesalahan yang jelas memberitahu
9
saya bagaimana untuk memperbaiki
masalah
Setiap kali saya melakukan kesalahan
10 dengan menggunakan aplikasi, saya
bisa pulih dengan mudah dan cepat
Informasi (seperti online pesan
bantuan pada layer, dan dokumentasi
11
lainnya) disediakan dengan jelas oleh
aplikasi ini
Mudah untuk menemukan informasi
12
yang saya butuhkan
Informasi yang disediakan aplikasi
13
ini mudah dimengerti
Informasi efektif dalam membantu
14 menyelesaikan tugas-tugas dan
scenario
Organisasi informasi pada layer
15
aplikasi jelas
Antarmuka aplikasi ini
16
menyenangkan
Saya suka menggunakan antarmuka
17
aplikasi ini
Aplikasi ini memiliki semua fungsi
18
dan kemampuan yang saya harapkan
Secara keseluruhan, saya puas
19
dengan aplikasi ini.
Skripsi-UNIVERSITAS BINANIAGA INDONESIA 2020 | 24
b. Pengujian Kuesioner Tertutup untuk ahli sistem dan metode
Instrumen yang digunakan untuk ahli sistem dan metode adalah berupa
kuesioner tertutup. (Sugiyono, 2019, p.406) menyatakan bahwa “Instrumen
penelitian adalah alat ukur seperti tes, kuesioner, pedoman wawancara dan
pedoman observasi yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data
dalam suatu penelitian”. Dalam penelitian ini ahli sistem dan metode adalah
dosen yang memahami mengenai teknologi dan sistem. Menurut (Al Bahra,
2006, p.379) kuesioner tertutup cenderung untuk menemukan hal-hal berikut
:
1. Fungsi – fungsi yang tidak benar atau tidak ada.
2. Kesalahan antarmuka (interface errors).
3. Kesalahan kinerja.
4. Kesalahan inisialisasi dan terminasi.

Tabel 3.3. Pertanyaan Tertutup untuk Ahli

Saran

Pendapat

Skripsi-UNIVERSITAS BINANIAGA INDONESIA 2020 | 25


5. Teknik Analisis Data
Dari 19 item kuesioner dapat dikelompokkan menjadi empat kategori PSSUQ
yakni skor kepuasan secara keseluruhan (overall), kegunaan sistem (sysuse),
kualitas informasi (infoqual) dan kualitas antarmuka (interqual). PSSUQ
mempunyai aturan perhitungan terdapat pada Tabel 3.2

Tabel 3.4. Aturan Perhitungan Skor PSSUQ

Nama Skor Skor (rata-rata Item Respon)


Overall Pertanyaan no 1 s/d 19
Sysuse Pertanyaan no 1 s/d 8
Infoqual Pertanyaan no 9 s/d 15
Interqual Pertanyaan no 16 s/d 18

Dalam mengetahui hasil data dari kuesioner dibutuhkan perhitungan, peneliti


menggunakan skala likert untuk menganalisis data kuesioner PSSUQ yang telah
dikumpulkan.

Skala Likert menurut Djaali (2008:28) ialah skala yang dapat dipergunakan untuk
mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang
tentang suatu gejala atau fenomena pendidikan. Skala Likert adalah suatu skala
psikometrik yang umum digunakan dalam kuesioner, dan merupakan skala yang
paling banyak digunakan dalam riset berupa survei. Nama skala ini diambil dari
nama Rensis Likert, pendidik dan ahli psikolog Amerika Serikat. Rensis Likert
telah mengembangkan sebuah skala untuk mengukur sikap masyarakat di tahun
1932.
Dalam penelitian ini, kuesioner yang disebarkan merupakan pertanyaan positif
yang diberi skor sebagai berikut:

Tabel 3.5. Penilaian Skala Likert

Kategori Skor
Sangat Setuju 5
Setuju 4
Netral 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1

Untuk mengetahui hasil dari Skala Likert peneliti menggunakan SPSS sebagai
aplikasi yang membantu dalam memproses hasil kuesioner.

Skripsi-UNIVERSITAS BINANIAGA INDONESIA 2020 | 26


Umumnya teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara acak, teknik
pengumpulan data menggunakan instrumen metode penelitian kuantitatif, analisa
data yang bersifat kuantitatif atau statistik bertujuan untuk menguji hipotesis yang
ditetapkan (Sugiyono, 2012). Teknik analisis data hasil presentase yang
digunakan dalam penelitian ini yakni data kuantitatif.

Data kuantitatif yang berwujud angka-angka hasil perhitungan atau pengukuran


dapat diproses dengan cara dijumlah, dibandingkan dengan jumlah yang
diharapkan dan diperoleh persentase (Suharsimi Arikunto, 2010:35).

Berdasarkan pendapat tersebut maka hasil yang berupa data kualitatif tersebut
dapat dijumlahkan dan selanjutnya dapat dihitung persentase kelayakan
menggunakan rumus:
Skor yang didapatkan
Persentase kelayakan ( % )= x 100 %
Skor yang maksimal
Hasil dari perhitungan persentase kelayakan dapat ditentukan sesuai dengan
kategori kelayakan. Berikut kategori kelayakan menurut Arikunto (2009:40) yang
menentukan nilai kelayakan produk yang dikembangkan.

Tabel 3.6. Kategori Kelayakan

Presentase Pencapaian Kategori Kelayakan


< 21% Sangat Tidak Layak
21% - 40% Tidak Layak
41% - 60% Cukup Layak
61% - 80% Layak
81% - 100% Sangat Layak

Skripsi-UNIVERSITAS BINANIAGA INDONESIA 2020 | 27


E. PENJADWALAN
Pembuatan jadwal dilakukan untuk mengetahui perkiraan kapan dan berapa lama
jangka waktu yang diperlukan untuk melaksanakan setiap langkah dalam penelitian.
Penjadwalan berfungsi mengoptimalkan penelitian agar dapat selesai sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan. Berikut tabel ketentuan jadwal untuk penelitian ini.

Tabel 3.7. Jadwal Penelitian

Deskripsi Kegiatan Durasi Mulai Selesai


Rabu, 23 Desember
1. Tahap Persiapan 41 Hari Sabtu, 6 Februari 2021
2020
Rabu, 23 Desember
a. penyusunan dan pengajuan judul 20 Hari Senin, 11 Januari 2021
2020
Sabtu, 16 Januari
b. pengajuan proposal 5 Hari Rabu, 20 Januari 2021
2021
Kamis, 21 Januari
c. perizinan penelitian 3 Hari Sabtu, 23 Januari 2021
2021
Minggu, 31 Januari
d. pengumpulan data 7 Hari Senin, 25 Januari 2021
2021
e. analisis data dan kebutuhan 6 Hari Senin, 1 Februari 2021 Sabtu, 6 Februari 2021
Minggu, 8 Februari
2. Tahap Pelaksanaan 64 Hari Senin, 12 Mei 2021
2021
Minggu, 8 Februari Senin, 15 Februari
a. Desain Sistem Pengontrolan Lampu 8 Hari
2021 2021
Selasa, 16 Februari
b. Pembuatan Sistem Pengontrolan Lampu 20 Hari Minggu, 7 Maret 2021
2021
c. Pengujian Sistem 10 Hari Senin, 8 Maret 2021 Rabu, 17 Maret 2021
Minggu, 28 Maret
3. Tahap Evaluasi 11 Hari Kamis, 18 Maret 2021
2021
4. Tahap Revisi Produk 15 Hari Senin, 29 Maret 2021 Senin, 12 Mei 2021

Gambar 3.5. Gantt Chart Penjadwalan


F. SISTEMATIKA PENULISAN

Skripsi-UNIVERSITAS BINANIAGA INDONESIA 2020 | 28


BAB I PENDAHULUAN
Bab I pendahuluan terdiri atas sub bab latar belakang masalah, masalah penelitian,
maksud dan tujuan penelitian, spesifikasi produk yang diharapkan, pentingnya
pengembangan, asumsi dan keterbatasan pengembangan, definisi istilah atau definisi
operasional.

BAB II KERANGKA TEORITIS


Kerangka teoritis pada bab ini meliputi beberapa sub bab yakni tinjauan pustaka,
landasan teori, dan kerangka pemikiran.

BAB III METODE PENGEMBANGAN


Berisi metode yang akan diterapkan pada penelitian pengembangan. Bab III ini terdiri
dari beberapa sub bab metode pengembangan, prosedur pengembangan yakni
ujicoba produk (desain dan subjek ujicoba), jenis data, instrument pengumpulan data,
dan teknik analisis data.

BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN


3 bagian penting pada bab ini yaitu deskripsi objek penelitian, hasil pengembangan,
dan pembahasan (judul ditentukan sesuai dengan materi pembahasan). 3 bagian ini
bertujuan untuk menjelaskan secara keseluruhan hasil dari produk yang
dikembangkan.

BAB V KESIMPULAN dan SARAN


Bab ini berisi kesimpulan yang dapat merangkum semua isi dari laporan penelitian,
mampu menghasilkan produk sesuai dengan yang diharapkan. Serta saran yang
peneliti harapkan dalam rangka perbaikan ke arah yang lebih baik. Saran ditulis
kedalam bentuk teknis yang dapat dilakukan berikutnya oleh pihak-pihak yang akan
menindaklanjuti penelitian.

Skripsi-UNIVERSITAS BINANIAGA INDONESIA 2020 | 29


DAFTAR PUSTAKA

Hanani, Hariyadi, 2020. Smart Home Berbasis IoT Menggunakan Suara Pada Google
Assistant [Online] ada di https://jurnal.stmikasia.ac.id/index.php/jitika/article/view/456
[diakses pada tanggal 10 Desember 2020]

Dani, Adriansyah, Hermawan, 2016. Perancangan Aplikasi Voice Command Recognition


Berbasis Android Dan Arduino Uno [online] ada di
http://publikasi.mercubuana.ac.id/index.php/jte/article/download/811/684 [diakses pada
tanggal 10 Desember 2020]

Rahman, Imelda, 2019. Prototipe Sistem Kontrol Smart Home Berbasis IoT Dengan Metode
MQTT Menggunakan Google Asisstant [online] ada di
http://jurnal.iaii.or.id/index.php/RESTI/article/view/1721 [diakses pada tanggal 11
Desember 2020]

Pratmanto, Fandhilah, 2019. Rancang Bangun Rumah Pintar Dengan Platform Home
Assistant Berbasis Raspberry Pi 3 [online] ada di
https://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/evolusi/article/view/5715 [diakses pada 13
Desember 2020]

Herin, Pangaribuan. Voice Control Sebagai Pengendali Peralatan Elektronik Berbasis


Nodemcu [online] ada di
http://ejournal.upbatam.ac.id/index.php/comasiejournal/article/download/1576/955/
[diakses pada 13 Desember 2020]

Rizal, Arimbawa, Afwani, 2018. Rancang Bangun Digital Home Assistant dengan Perintah
Suara Menggunakan Raspberry Pi dan Smartphone [online] ada di
https://www.researchgate.net/publication/333451610_Rancang_Bangun_Digital_Home_As
sistant_Dengan_Perintah_Suara_Menggunakan_Raspberry_Pi_Dan_Smart_Phone
[diakses pada 13 Desember 2020]

Muslihudin, Renvillia, Taufiq, Andoyo, Susanto, 2018.. Implementasi Aplikasi Rumah Pintar
Berbasis Android Dengan Arduino Microcontroller [online] ada di
https://journal.unhas.ac.id/index.php/juteks/article/view/4295 [diakses pada 13 Desember
2020]

Susanto, Pramono, Kundono, 2018.. Rancang Bangun Automasi Lampu Rumah Dengan
Perintah Suara Berbasis Mikrokontroller Nodemcu [online] ada di

Skripsi-UNIVERSITAS BINANIAGA INDONESIA 2020 | 30


https://conference.umk.ac.id/index.php/snatif/article/view/94 [diakses pada 13 Desember
2020]

Widodo, Ichsan, Sutabri, 2020.. Perancangan Sistem Smart Home Dengan Konsep Internet
Of Things Hybrid Berbasis Protokol Message Queuing Telemetry Transport [online] ada di
http://journal.thamrin.ac.id/index.php/jtik/article/view/302 [diakses pada 13 Desember 2020]

Agus Kurniawan, 2016. Mengenal Microsoft Azure IoT [online] ada di


https://books.google.co.id/books/about/Mengenal_Microsoft_Azure_IoT.html?
id=a4pKDwAAQBAJ&printsec=frontcover&source=kp_read_button&redir_esc=y#v=onepa
ge&q&f=false [di akses pada tanggal 10 Januari 2021]

Yudho Yudhanto, Abdul Azis, 2019. Pengantar Teknologi Internet of Things (IoT). Suryakarta

Suhaeb, S., Djawad, Y.A., Jaya, H., Ridwansyah., Sabran., Risal, A. 2017. Mikrokontroller dan
Interfaces. Makassar: Universitas Negeri Makassar.

Faudin, 2017. Apa itu Module NodeMCU ESP8266?. [online] ada di


https://www.nyebarilmu.com/apa-itu-module-nodemcu-esp8266/ [di akses pada tanggal 11
Januari 2021]

Razor, 2020. Modul Relay Arduino : Pengertian, Gambar, Skema, dan Lainnya. [online] ada di
https://www.aldyrazor.com/2020/05/modul-relay-arduino.html [di akses pada tanggal 11
Januari 2021]

Kadir, 2017. Pemrograman Arduino dan Processing. [online] ada di


https://books.google.co.id/books/about/Pemrograman_Arduino_dan_Processing.html?
id=MUNGDwAAQBAJ&printsec=frontcover&source=kp_read_button&redir_esc=y#v=onep
age&q&f=false [diakses pada tanggal 11 Januari 2021]

Hakim, 2018. Bahasa Pemrograman (C# dan EmguCV) [online ] ada di


https://books.google.co.id/books?
id=NHBnDwAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=pengontrolan+lampu+rumah+dengan+mod
el+internet+of+things&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwirvYjioJ3uAhWaT30KHXA0DdUQ6AEw
B3oECAoQAg#v=onepage&q&f=false [diakses tanggal 11 Januari 2021]

Sugiyono, D. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Pendekatan Kuantitatif.

Skripsi-UNIVERSITAS BINANIAGA INDONESIA 2020 | 31


Hermawan, L.N., Kusumaningtias, A., dan Rifan, M. 2019. Rancang Bangun Sistem
Pemantauan Kesuburan Tanaman Indoor Berbasis Iot (Internet Of Things).

Yudhanto, Y., Azis, A. 2019. Pengantar Teknologi Internet of Things (IoT). Surakarta: UNS
[online] ada di https://books.google.co.id/books?id=lK33DwAAQBAJ diakses pada tanggal
[Diakses 5 Januari 2021].

Rohmadi, 2016. Tips Produktif Ber-Social Media [Online] ada di


https://books.google.co.id/books?id=M-ZyDwAAQ
BAJ&pg=PA155&dq=telegram+adalah+aplikasi+apa&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjwusSO0
p3uAhWmgtgFHap0A_MQuwUwAHoECAEQBw#v=onepage&q=telegram%20adalah
%20aplikasi%20apa&f=false diakses pada tanggal [12 Januari 2021]

Telegram bot, 2020. Memperkenalkan Bot API 5.0 [online] ada di


https://core.telegram.org/bots/api [diakses pada tanggal 12 Januari 2020]

Aldy Razor, 2020. Kabel Jumper Arduino : Pengertian, Fungsi, Jenis, dan Harga [online] ada
di https://www.aldyrazor.com/2020/04/kabel-jumper-arduino.html [diakses pada tanggal 18
Januari 2020]

Rajkumar Sharma, 2 CHANNEL RELAY BOARD. [online] ada di https://www.electronics-


lab.com/project/2-channel-relay-board/ [diakses pada tanggal 18 Januari 2020]

Skripsi-UNIVERSITAS BINANIAGA INDONESIA 2020 | 32

Anda mungkin juga menyukai