Anda di halaman 1dari 13

TUGAS AKHIR

KKSI ENERGI TERBARUKAN PLTS


” Smartlamp IoT ”

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT


DINAS PENDIDIKAN
CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYAH IV
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIKAMPEK
Jl. Sukamanah Timur, Desa Cikampek Barat, Kec. Cikampek, Kab. Karawang
Telp/Fax. (0264) 301849
E-mail: smkn1cikampek@gmail.com. http://www.smkn1cikampek.com
DAFTAR ISI

COVER LAPORAN TUGAS AKHIR KKSI ( Smart IOT )


BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.3 IDENTIFIKASI MASALAH
1.4 TUJUAN
1.5 MANFAAT
BAB II LANDASAN TEORI
BAB III RANCANGAN SISTEM
BAB IV KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu tipe teknologi PLTS dalam penyediaan energi listrik alternatif yang siap untuk
diterapkan secara massal saat ini adalah Sistem Energi Surya Fotovoltaik. Sistem Fotovoltaik
merupakan konnversi dari sinar matahari menjadi energi listrik melalui panel surya. Sistem ini
sangat handal dan mudah dalam pengoperasiannya sehingga mampu bersaing dengan
pembangkit konvensional lain. Selain teknologi Fotovoltaik tipe teknologi Tenaga Surya yang
lain adalah Solar Thermal. Pada sistem surya termal, kolektor surya menyerap radiasi matahari
lalu mengkonversi menjadi energy panas yang digunakan sebagai pemanas medium fluida
seperti air atau udara yang kemudian dapat digunakan secara langsung atau pun tidak langsung
pada berbagai penerapan[1]. Beberapa penerapan sistem Fotovoltaik antara lain PV Farm, PV
Roop Top, PV Solar Home System (SHS), Solar Sreet Lamp, Solar Pump dan lain sebagainya.
Pada PV Farm terdapat sistem On-Grid dan Off-Grid, perbedaannya adalah On-Grid tekoneksi
langsung dengan jaringan PLN, sedangkan Off-Grid atau sistem stand alone biasanya dilengkapi
penyimpanan daya. Saat ini arah perkembangan teknologi PLTS di Indonesia adalah sistem
OnGrid.
PLTS On-Grid merupakan sebuah sistem yang bekerja secara langsung di panel surya.
Sistem tidak memakai baterai, dan listrik yang dihasilkan adalah AC sehingga sistem panel surya
On-Grid ini dapat diterapkan bersama-sama dengan jaringan PLN. Salah satu contoh proyek
yang akan dioperasikan dalam waktu dekat ini adalah PLTS Manokwari 1 MW. Proyek PLTS
dengan biaya sebesar 60 Miliyar ini menggunaka teknologi dari jerman dan dimandatorikan dari
Pemerintah kepada PT. Len. PLTS ini nantinya akan beroperasi secara On-Grid ke jaringan PLN.
Jaminan sistem berlaku selama 1 tahun sedangkan jaminan teknologi adalah 5 tahun[2].
Pembangkit listrik merupakan salah satu bagian dari sistem tenaga listrik yang dipakai untuk
memproduksi dan membangkitkan tenaga listrik dari berbagai sumber tenaga pada kapasitas
tertentu.
Saat ini PLTS On-Grid yang telah beroperasi di Indonesia sudah tersebar kurang lebih di
70 lokkasi, dengan daya total lebih dari 50 MW. Dari data PLTS yang beroperasi di Indonesia
saat ini, ditinjau dari kapasitasnya PLTS masuk kedalam kategori pembangkit kapasitas medium.
Dalam perkembangannya, PLTS kapasitas besar akan banyak dibangun di Indonesia. Adapun
PLTS skala mikro atau kecil dengan daya kurang dari 100 kW terhubung langsung pada saluran
distribusi sekunder yang memiliki kapasitas tegangan sebesar 120/240 V[4]. Salah satu
karakteristik pembangkit listrik tenaga surya adalah sifat intermittent. Intermittent adalah sifat
pembangkit yang tidak ada setiap kali dibutuhkan[5]. Dengan menggunakan tenaga surya
sebagai energy primernya terkadang produksi pembangkit yang dihasilkan tidak selalu maksimal
karena radiasi matahari yang terpancar tertutup oleh awan yang biasa datang kapan saja tanpa
terprediksi sebelumnya. Di sistem tenaga listrik yang terinterkoneksi operasi seluruh komponen
yang terinterkoneksi tersebut diatur dengan suatu nilai frekuensi nominal dengan batas toleransi
kenaikan dan penurunan yang diizinkan. Meskipun demikian variasi beban dari waktu ke waktu
dan adanya gangguan, dapat menyebabkan frekuensi meningkat drastic atau menurun drastic.
Di zaman yang semakin canggih ini, tidak dapat di pungkiri bahwa internet sudah
menjadi kebutuhan yang sangat penting di kalangan masyarakat tanpa melihat dari status sosial
nya. Perkembangan teknologi khusus nya di bidang jaringan membuat pertumbuhan internet baik
dari segi kualitas hingga penggunaa semakin hari semakin meningkat bahkan internet sangat di
perlukan dua puluh empat jam dalam sehari . hampir setiap perangkat teknologi dapat terkoneksi
dengan internet baik alat elektornik rumah tangga, personal komputer ataupun telepon pintar dan
hal tersebut memunculkan inovasi baru bahwa setiap perangkat dapat di kendalikan secara jarak
jauh memalui sebuah perangat dengan memanfaatkan internet dan hal tersebut di namakan
Internet Of Things atau IOT.
Internet Of Things mencul karena ada nya perkembangan teknologi, perubahan
sosial,ekonomi dan budaya yang menuntut Any time connection , Any Thing connection , dan
Any Place connection. Elemen yang terdapat di dalam IOT adalah Sensor, konektivitas,
masyarakat dan proses .Pemanfaatan IOT dapat di terapkan di Rumah Pintar dimana setiap
perangkat rumah tangga seperti television,kulkas,water hiter dan lain lain dapat di kontrol
melalui jaringan baik aplikasi smartphone ataupun aplikasi berbasis website.tidak hanya
perangkat rumah tangga saja yang dapat di terapkan IOT , pencahayaan yang terdapat di rumah
pun dapat di terapkan IOT agar dapat di atur dari jarak jauh.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan maka identifikasi masalah yang akan
dibahas dalam pengerjaan tugas akhir ini adalah :
1. Bagaimana membangun Smart Lamp berbasis Internet of things
2. Bagaimana cara melakukan monitoring atau kontrol terhadap perangkat
3. Bagaimana merancang komunikasi jaringan pengontrol smart home
4. Bagaimana membuat alat untuk mengontrol alat elekrronik yang ada dirumah dengan
memanfaatkan Internet Of Things
1.3 Identifikasi Masalah
Pada tahap identifikasi masalah dilakukan pertimbangan – pertimbangan untuk
menetukan pembahasan tugas akhir dengan mempertimbangkan manfaat dan kegunaan
dari hasil tugas akhir tersebut baik untuk penulis ataupun untuk pengembangan
pengetahuan tentang rumah pintar
1.4 Tujuan
Tugas Akhir Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan sebelumnya,
maka tujuan dari pengerjaan tugas akhir adalah :
1. Memberikan pengetahuan mengenai manfaat dari Internet Of Thingsyang dapat di
terapkan dan mendukung rumah pintar
2. Membangun sebuah perangkat untuk mengontrol Smart Home dengan memanfaatkan
konsep Internet Of Thing
1.5 Manfaat
Manfaat IoT yang pertama adalah memudahkan dalam proses konektivitas antar
perangkat atau mesin. Semakin koneksi antar jaringan baik, maka sistem perangkat dapat
berjalan dengan lebih cepat dan fleksibel.
Anda mungkin masih banyak yang menggunakan alat konvensional, namun apabila anda
mencoba untuk mengoperasikan sebuah sistem secara terpusat hanya melalui perangkat
mobile, maka jawabannya yang pasti adalah dengan menggunakan teknologi cerdas. 
BAB II
LANDASAN TEORI
INTERNET OF THINGS (IOT)
Internet of Things (IoT) adalah konvergensi (pemusatan) Internet dengan benda-benda pintar
untuk bertukar informasi dunia nyata. IoT di era Industri 4.0 merupakan teknologi yang sangat
mendukung berjalannya era Industri 4.0 [1]. Adapun arsitektur dari IoT meliputi device berupa
perangkat atau sensor yang digunakan , connectivity berupa jenis jaringan koneksi internet yang
digunakan berupa WiFi atau gsm, cloud berupa pengelolahan dan penyimpanan data, dan
applications berupa aplikasi dari hasil yang akan ditampilkan atau diekskusi data yang sudah
dikelola.
Keuntungan Perangkat IoT
Ada beberapa keuntungan dari perangkat pintar ini dan beberapa di antaranya diberikan di bawah
ini :
• IoT mendorong interaksi antara perangkat yang disebut sebagai interaksi mesin ke mesin.
• Ini memberikan otomatisasi dan kontrol yang baik.
• Terintegrasi dengan lebih banyak informasi teknis, sehingga lebih baik untuk beroperasi.
• IoT memiliki fitur pemantauan yang kuat.
• Menghemat banyak waktu.
• IoT membantu menghemat lebih banyak uang dengan mengurangi tugas dan waktu manual.
• Mengotomatiskan tugas sehari-hari membuat pemantauan perangkat menjadi baik.
• Peningkatan efisiensi dan penghematan waktu.
• Dengan fitur yang baik membuat kualitas hidup lebih baik.
Kekurangan Adanya Perangkat IoT :
Meskipun ada beberapa keuntungan, ada beberapa kelemahan juga. Di bawah ini tercantum
daftar berbagai kekurangan:
• Perangkat Internet of Things tidak memiliki standar kompatibilitas internasional.
• Mereka mungkin menjadi sangat kompleks yang mengakibatkan kegagalan.
• Perangkat Internet of Things mungkin terpengaruh oleh pelanggaran privasi dan keamanan.
• Keamanan berkurang bagi pengguna.
• Pengurangan dalam penggunaan tugas-tugas manual sehingga menghasilkan pengurangan
pekerjaan.
SMARTLAMP IoT
Dilansir dari Wikipedia, teknologi Smart Lamp IoT atau lampu cerdas adalah teknologi yang
menggunakan sensor,fitur,atau perangkat lain yang terhubung dengan Internet of Things ( IoT )
yang dapat di monitor, dikendalikan, atau di akses dari jarak jauh. Biasanya, diatur untuk
memenuhi atau menanggapi kebutuhan dari pengguna.

Cara Kerja Smart Lamp IoT


Panel Surya akan mengalirkan listrik DC ke dalam inverter dan inverter mengubah listrik DC
menjadi ac 220v untuk sumber kepada beban ( lampu ) lampu tersebut bisa di hidupkan dengan 2
cara menggunakan manual Switch dan Menggunakan smartphone untuk jarak jauh menggunakan
aplikasi.
Cara kerja menghidupkan Smartlamp IoT dengan Smartphone yaitu pertama hubungkan node
mcu ke sollarcell atau panel surya dengan kabel usb, kemudian jika semua komponen sudah di
nyalakan dan wifi sudah tersambung atau menyala, dalam beberapa detik node mcu sudah
terhubung ke wifi yang sebelumnya sudah di atur pada program arduino. Kemudian untuk
saklarnya diakses pada aplikasi IoT Remote. Kemudian akan terdapat tombol On untuk
menghidupkan dan Off untuk mematikan lampu tersebut.
Kemudian jika listrik mati, maka wifi otomatis akan mati, oleh karena itu, cara kerja dengan
manualnya yaitu lampu dapat di atur nyala atau matinya menggunakan saklar selector, posisi
awal untuk switch selector dalam posisi NO, kemudian ketika saklar selector di ubah posisi ke
NC maka lampu dapat menyala meskipun wifi mati karena tidak ada listrik.
BAB III
RANCANGAN SISTEM SMARTLAMP IoT
TENAGA SURYA
ALAT DAN BAHAN :
Panel Surya 100wp
Battery 12 Volt, 80 Ah
Inverter 2000 watt
Solar Charge Controller
Relay
Node mcu
Arduino 1 paket
Lampu DC bolham led 8 watt
Kabel Aki
Box Panel
Dudukan tiang panel surya
Tiang Lampu
Saklar Lampu
Fitting Lampu Jalan
Kabel NYM
Kabel Solar Panel
Selector Switch

PERANCANGAN SISTEM
Perakitan terbagi 3 Tahap :
Tahap 1 : Perakitan Sistem Panel Cell Surya
Tahap 2 : Pemrograman coding IoT
Tahap 3 : Perakitan Lampu dan Komponen Lainnya
PERAKITAN RANGKAIAN SMARTLAMP IoT
PROGRAM ARDUINO SMARTLAMP IoT
BAB IV
KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan
Di zaman sekarang, teknologi berkembang pesat, industri 4.0 menjadi patokan suatu negeri
mengikuti perkembangan teknologi.Alat kami yang kami buat,ikut berpartisipasi dalam
perkembangan teknologi Industri 4.0, karena ini sudah IOT

5.2 Pengembangan di Masa Depan


Setelah terciptanya prototype alat ini, penulis menyampaikan beberapa saran yang dapat
dijadikan sebagai pertimbangan dalam pembuatan alat ini di masa yang akan datang:

1. Dikembangkan dengan menambahkan fitur-fitur di alat ini


2. Proses produksi pembuatan ini dilakukan masal sehingga biaya bisa lebih murah.
3. Teknologi Indonesia berkembang,dengan industri 4.0
4. Bisa mengembangkan yang lebih praktis
DAFTAR PUSTAKA
https://sunenergy.id/blog/sistem-panel-surya/
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Internet_untuk_Segala

Anda mungkin juga menyukai