1. PENDAHULUAN
Seiring bertambahnya kebutuhan peralatan elektronik yang digunakan didalam suatu ruangan maka kebutuhan
akan energi listrik dan biaya yang dikeluarkan akan semakin besar. Pemakaian energi listrik yang berlebihan
sering dijumpai pada kehidupan, seperti lampu tidak dimatikan saat sudah pagi atau saat sedang tidur, dalam
entitas pendidikan sering dijumpai pendingin ruangan dan LCD Proyektor yang dibiarkan tetap menyala saat
kegiatan telah selesai [1]. Dibutuhkan penataan yang baik di dalam pelaksanaan perkuliahan di kelas agar
sumber daya yang tersedia dapat digunakan secara efesien [2]. Lupa untuk mematikan peralatan elektronik
dalam ruang saat tidak digunakan lagi merupakan salah satu permasalahan dalam hemat penggunaan energi
listrik [3]. Kebutuhuan energi listrik yang sangat besar membuat berbagai kebijakan dari Pemerintah atau dari
masyarakat untuk melakukan penghematan [4]. Beberapa peralatan telah dilengkapi dengan sistem remote,
seperti Air Conditioner (AC), tapi masih ada permasalahan pengawasaan saat orang tidak ada di dalam ruangan
[5]. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan penggunaan energi listrik pada sisi konsumen
adalah dengan menggunakan energi listrik secara efisien, seperti mematikan lampu saat sudah tidak digunakan
lagi [6]. Penghematan penggunaan energi listrik untuk penerangan pada bangunan dapat dilakukan diantaranya
dengan menggunakan lampu hemat energi [7]. Selain permasalahan penghematan energi listrik akibat
penggunaan energi listrik yang tidak diperlukan, kemudahan, kenyamanan dan kepraktisan dalam pengendalian
dan monitoring peralatan elektronik di rumah sangat dibutuhkan seiring bertambah banyaknya peralatan
elektronik dan tingginya aktifitas diluar rumah.
Terkait permasalahan energi listrik yang terpakai saat tidak digunakan lagi akibat pengguna lupa untuk
mematikannya akan mengakibatkan bertambahnya biaya yang harus dikeluarkan untuk pemakaian energi listrik
yang tidak dimanfaatkan. Banyak peneliti yang melakukan penelitian terkait efisiensi penggunaan energi listrik
seperti peneliti [8] mengusulkan sebuah sistem home automation untuk mengontrol beberapa lampu, tirai jendela
dan AC. Sistem yang dirancang menggunakan 2 buah mikrokontroler, yaitu Arduino Pro Mini dan Arduino
Mega 2560 dan menggunakan sensor Light Dependent Resistor (LDR), DHT-11, Passive Infrared Sensor (PIR)
dan Bluetooth HC-05 yang terhubung ke Arduino Pro Mini dan disebut sebagai smart sensor. Mode otomatis
akan mengendalikan terang/redupnya lampu LED, buka/tutup tirai jendela, ON/OFF AC berdasarkan input dari
smart sensor secara otomatis. Peneliti [3] mengusulkan sistem kendali menggunakan Arduino Uno sebagai
kendali utama dengan inputan dari sensor PIR dan sensor Arus SCT-013-030 dengan output untuk mematikan
lampu melalui relay dan mematikan AC serta Proyektor dengan mengirimkan sinyal ON/OFF dari transmitter
Infrared yang dirancang menuju receiver AC atau Proyektor. Sistem yang ditawarkan secara otomatis akan
mematikan peralatan saat tidak digunakan berdasarkan informasi sensor PIR saat tidak mendeteksi adanya
pergerakan selama waktu tertentu.
Seiring mobilitas dan kesibukan masyarakat yang tinggi diluar rumah terkadang pengguna peralatan
elektronik memiliki keraguan saat berada diluar rumah apakah peralatan elektronik dirumah masih dalam
keadaan hidup atau sudah dimatikan [9], untuk mengatasi hal tersebut tentu saja dibutuhkan sistem monitoring
dan pengendali jarak jauh yang tidak dibatasi oleh jarak. Internet of Things (IoT) mengacu pada jenis jaringan
untuk menghubungkan apa pun dengan Internet berdasarkan protokol yang ditetapkan melalui peralatan
penginderaan informasi untuk melakukan pertukaran informasi dan komunikasi untuk mencapai pengenalan,
pemosisian, penelusuran, pemantauan, dan administrasi yang cerdas [10] merupakan salah satu media untuk
mengatasi masalah pengendalian dan monitoring peralatan jarak jauh.
Adapun penelian terdahulu terkait pengendalian peralatan elektronik jarak jauh dengan memanfaatkan
IoT seperti peneliti [11] mengusulkan sistem rumah pintar berbiaya rendah dan efisien dengan menggunakan
hardware Arduino Mega 2560, Bluetooth Shield, Arduino WiFi Shield, Relay Switches, LCD 16 x 2, sensor
DHT11, sensor PIR dan sensor gas MQ2. Sistem ini menawarkan fungsi switching untuk mengontrol
pencahayaan, kipas/AC, dan peralatan rumah lainnya yang terhubung ke sistem relay. Fitur lain dari sistem ini
adalah mendeteksi gangguan yang ditawarkan menggunakan sensor PIR, pemantauan lingkungan dengan
menggunakan sensor suhu, kelembaban, gas dan asap. Semua ini dapat dikontrol dari aplikasi ponsel pintar
Android atau aplikasi web yang dirancang menggunakan Google App-Inventor Integrated Development
Environment (IDE) dan bahasa pemrograman Java. Peneliti [12] merancang sebuah prototipe rumah pintar
dengan menggunakan IoT, sensor yang digunakan yaitu sensor PIR, sensor suhu, sensor ultrasonik dan sensor
gas. Dengan sistem ini pengguna dapat mengontrol peralatan rumah tangga untuk menyalakan atau
mematikannya kapan saja, situs web yang dirancang menampilkan pembacaan gas dan suhu serta memberikan
notifikasi yang ditampilkan saat sensor PIR mendeteksi gerakan manusia di dalam ruangan dan sensor ultrasonik
mendeteksi mobil di gerbang utama. Peneliti [4] merancang sistem menggunakan Wemos D1, Sensor arus
ACS712, Relay dan aplikasi Blynk sebagai antarmuka pada smartphone. Pengendalian peralatan menggunakan 4
buah relay sebagai saklarnya dan pemantauan daya telah menggunakan antarmuka grafis dengan menggunakan
widget pada aplikasi Blynk. Peneliti [13] merancang sistem kendali rumah pintar sebagai pengatur pencahayaan,
AC dan pintu garasi yang dapat dikendalikan secara manual dan otomatis dari jarak jauh. Sistem dirancang
dengan menggunakan perangkat ESP8266 dan Raspberry Pi dengan memanfaatkan protokol framework MQTT,
REST dan Laravel, sistem diimplementasikan pada prototipe rumah 2 lantai dengan lantai 1 dikendalikan dengan
ESP8266 dan pada lantai 2 menggunakan Raspberry Pi.
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian terkait pengendalian peralatan
elektronik secara otomatis sebagai solusi dari pengguna lupa mematikan peralatan elektronik yang sudah tidak
digunakan lagi dengan parameter pergerakan di dalam ruangan sebagai indikator peralatan masih digunakan
menggunakan sensor PIR seperti peneliti [3],[8] dengan mempertimbangkan hasil penelitian [6] menunjukkan
dengan pemasangan sensor gerak untuk penerangan, konsumsi penggunaan energi listrik bulanan diharapkan
penurunan 30% - 40% dibandingkan tanpa menggunakan sensor. Selain dapat mematikan peralatan dengan
saklar seperti lampu, sistem yang peneliti usulkan juga dapat mematikan peralatan yang telah dilengkapi dengan
infrared remote control, dimana tombol ON/OFF berada pada satu tombol sehingga sistem harus dapat
mengetahui peralatan dalam keadaan ON atau standby agar tidak salah mengirimkan data melalui infrared
transmitter untuk membuat peralatan menjadi standby sebelum memutus arus listrik ke peralatan. Untuk
mendeteksi peralatan dalam keadaan ON, OFF atau standby peneliti menggunakan sensor arus dengan
pertimbangan hasil penelitian [3] Penggunaan sensor arus telah dapat mendeteksi keadaan ON/OFF peralatan
elektronik. Agar dapat mengendalikan peralatan elektronik jarak jauh peneliti mengusulkan menggunakan IoT
seperti peneliti [4],[11],[12],[13], disini peneliti mengusulkan penggunaan aplikasi Blynk pada smartphone
Android seperti peneliti [4], dengan pertimbangan daftar hardware yang mendukung aplikasi Blynk sangat
banyak dan akan terus bertambah dan aplikasi Blynk dapat membuat interface dengan baik dan berfungsi di iOS
dan Android [14]. Penelitian yang peneliti usulkan merupakan pengembangan dari penelitian sebelumnya [3]
dengan pengembangan pada sistem otomatis, selain sistem dapat membuat peralatan elektronik yang dilengkapi
dengan infrared remote control dari kondisi ON menjadi standby saat sudah tidak digunakan lagi, sistem ini juga
akan memutus arus ke peralatan (membuat kondisi OFF) setelah semua peralatan dalam kondisi standby,
sedangkan pada kendali otomatis untuk lampu tetap dengan pengendalian ON/OFF seperti penelitian
sebelumnya. Selain pengembangan pada sistem otomatis, penelitian ini juga menambahkan sistem kendali
manual dan monitoring peralatan berbasis IoT menggunakan smartphone Android.
2. METODOLOGI PENELITIAN
Kerangka kerja kerja metode pelaksanaan penelitian Perancangan dan implementasi sistem pengendalian dan
monitoring penggunaan peralatan elektronik berbasis Internet of Thing (IoT) ditunjukkan pada gambar 1.
ada pergerakan di dalam ruang. Pengendalian secara manual sekaligus monitoring keadaan peralatan elektronik
dalam ruang dirancang dengan berbasiskan IoT. Menurut [15] Secara umum, IoT mengacu pada interkoneksi
jaringan dari objek sehari-hari yang sering kali dilengkapi dengan kecerdasan di mana-mana, menurut [16] IoT
bertujuan untuk menyatukan segala sesuatu di dunia kita di bawah infrastruktur bersama, memberi kita tidak
hanya kendali atas hal-hal di sekitar kita, tetapi juga memberi kita informasi tentang keadaan sesuatu dan
menurut [17] IoT sebenarnya adalah cyber-physical sistem atau jaringan dari jaringan. Dengan jumlah yang
sangat besar seuatu/benda dan sensor/aktuator yang terhubung ke Internet, aliran data yang sangat besar dan
dalam beberapa kasus real-time akan secara otomatis dihasilkan oleh benda-benda dan sensor yang terhubung.
Dalam penelitian ini aplikasi berbasis IoT dirancang menggunakan aplikasi Blynk pada smartphone Android.
2.3 Perancangan perangkat keras
Dalam perancangan perangkat keras, pengendali utama berada pada mikrokontroler Arduino Uno R3 sedangkan
monitoring dan informasi pengendalian secara manual dilakukan pada NodeMCU ESP8266. Informasi keadaan
peralatan (TV, DVD player dan lampu) yang terdeteksi sensor arus ACS712 dikirim secara serial dari Arduino
Uno R3 ke NodeMCU ESP8266. Informasi penggunaan mode pengendalian secara otomatis atau manual
dilakukan pada NodeMCU ESP8266 dan dikirim ke Arduino Uno R3 untuk selanjutnya akan diproses. Gambar 3
menunjukkan secara lengkap rangkaian secara keseluruhan.
yang paling umum adalah dengan menggunakan Arduino IDE, yang menggunakan bahasa pemrograman C. Ini
akan memberi akses ke Library Arduino yang sangat besar yang terus berkembang berkat open-source
community [20]. Flowchart keseluruhan sistem pengendalian dan monitoring penggunaan peralatan elektronik
berbasis IoT ditunjukkan pada gambar 4.
Gambar 9. Kendali jarak jauh dan monitoring peralatan pada mode manual
Hasil pengujian Gambar 9 saat mode Button pengendalian pada kondisi manual menunjukkan saat Button
Realay 2 ON maka arus pada stop kontak 18 dan 19 akan mengalir ke peralatan TV dan DVD player sehingga
peralatan akan berada pada kondisi standby sedangkan jika Button Relay 1 pada kondisi OFF maka arus ke
peralatan TV dan DVD player akan terputus yang menyebabkan kondisi TV dan DVD player dalam keadaan
OFF. Untuk Button Relay 2 dalam kondisi ON maka peralatan lampu pada stop kontak 17 akan ON dan
sebaliknya kondisi lampu akan OFF saat Button Relay 2 OFF. Penekanan Styled Button Remote TV dan Remote
DVD akan merubah keadaan peralatan tersebut dari standby ke ON atau sebaliknya jika Button Relay 1 dalam
kondisi ON. Hasil monitoring pada pengendalian manual ini menunjukkan hasil yang sama sesuai dengan data
yang dikirimkan pengendali utama seperti tabel 5.
4. KESIMPULAN
Sistem pengendalian dan monitoring penggunaan peralatan elektronik berbasis IoT yang dirancang dan
diimplementasikan dalam penelitian ini telah berjalan dengan baik sesuai dengan perancangan sistem. Saat
sistem otomatis yang dipilih dan tidak ada pergerakan yang terdeteksi oleh kedua sensor PIR, maka sistem akan
mematikan peralatan secara otomatis dengan perioritas merubah keadaan ON peralatan elektronik yang
dilengkapi infrared remote control menjadi standby sebelum arus yang terhubung ke peralatan benar-benar
diputus, tahap selanjutnya adalah membuat keadaan lampu OFF jika lampu sebelumnya dalam keadaan ON. Saat
sistem manual dipilih sistem mengendalikan peralatan jarak jauh sesuai dengan keadaan Button yang dipilih
pada aplikasi Blynk. Sistem yang dirancang juga telah dapat memonitoring keadaan peralatan jarak jauh dengan
menggunakan aplikasi Blynk pada smartphone Android dengan hasil monitoring sesuai dengan data yang
dikirimkan pengendali utama. Sistem pendeteksi keadaan peralatan dalam keadaan ON/OFF dalam penelitian ini
menggunakan sensor arus ACS712 dan hasil pengujian menunjukkan sistem telah dapat mendeteksi keadaan
peralatan dengan peralatan yang diuji berupa TV, DVD player dan Lampu dengan total pengujian sebanyak 350
kali dengan berbagai kondisi dengan error rata-rata sebesar 4% dengan 3,43% DVD player terdeteksi standby
yang seharusnya ON dan 0,57% DVD player terdeteksi ON yang seharusnya standby.
UCAPAN TERIMAKASIH
Penulis mengucapkan terima kasih kepada UPPM Fakultas Ilmu Komputer yang telah mendanai penelitian ini
dalam Hibah Penelitian Sateks Dana Fakultas pada Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya Nomor:
1715.b/UN9.1.9/LT/2020
REFERENCES
[1] A. A. G. S. Utama, N. M. Janani, S. Silfiana, T. N. A. Wulandari, and B. Budiningtyas, “Automation Of Electrical
Energy Savings System: Hemat Listrik, Hemat Biaya,” Ekuitas J. Pendidik. Ekon., vol. 6, no. 2, pp. 79–87, 2018.
[2] R. Gunawan, N. Lestari, R. S. Perdana, and R. Rodiah, “Utilization on Internet Of Things for Classroom Management
System,” in 2019 IEEE 13th International Conference on Telecommunication Systems, Services, and Applications
(TSSA), 2019, pp. 63–66.
[3] S. Sembiring and R. Zulfahmi, “Perancangan Sistem Efisiensi Penggunaan Energi Listrik Menggunakan Sensor Gerak
dan Sensor Arus,” J. MEDIA Inform. BUDIDARMA, vol. 4, no. 3, pp. 626–634, 2020.
[4] M. Hayaty and A. R. Mutmainah, “Sistem kendali dan pemantauan penggunaan listrik berbasis IoT menggunakan
Wemos dan aplikasi Blynk,” J. Teknol. dan Sist. Komput., vol. 7, no. 4, pp. 161–165, 2019.
[5] S. Suresh, H. N. S. Anusha, T. Rajath, P. Soundarya, and S. V. P. Vudatha, “Automatic lighting and control system for
classroom,” in 2016 International Conference on ICT in Business Industry & Government (ICTBIG), 2016, pp. 1–6.
[6] I. Riyanto, L. Margatama, H. Hakim, Martini, and D. Hindarto, “Motion Sensor Application on Building Lighting
Installation for Energy Saving and Carbon Reduction Joint Crediting Mechanism,” Appl. Syst. Innov., vol. 1, no. 3, pp.
1–7, 2018, doi: 10.3390/asi1030023.
[7] H. Candra, E. Setyaningsih, and J. T. Beng, “Analisis efisiensi konsumsi daya listrik dan biaya operasional lampu TL-
LED terhadap lampu TL-T8,” J. Muara Sains, Teknol. Kedokt. dan Ilmu Kesehat., vol. 2, no. 1, pp. 186–193, 2018.
[8] Y. A. Kurniawan, P. Santoso, and H. Khoswanto, “Perancangan dan Implementasi Sistem Home Automation pada
Ruang Rapat Laboratorium Elektronika Universitas Kristen Petra,” J. Tek. Elektro, vol. 9, no. 1, pp. 1–7, 2016.
[9] M. Muslihudin, W. Renvillia, T. Taufiq, A. Andoyo, and F. Susanto, “Implementasi Aplikasi Rumah Pintar Berbasis
Android Dengan Arduino Microcontroller,” J. Keteknikan dan Sains, vol. 1, no. 1, pp. 23–31, 2018.
[10] K. K. Patel and S. M. Patel, “Internet of things-IOT: definition, characteristics, architecture, enabling technologies,
application & future challenges,” Int. J. Eng. Sci. Comput., vol. 6, no. 5, 2016.
[11] N. David, A. Chima, A. Ugochukwu, and E. Obinna, “Design of a home automation system using arduino,” Int. J. Sci.
Eng. Res., vol. 6, no. 6, pp. 795–801, 2015.
[12] T. S. Gunawan et al., “Prototype design of smart home system using internet of things,” Indones. J. Electr. Eng.
Comput. Sci., vol. 7, no. 1, pp. 107–115, 2017.
[13] A. Mayub, M. Shidiq, U. Y. Oktiawati, and N. R. Rosyid, “Implementation smart home using Internet of Things
(IoT).,” Telkomnika, vol. 17, no. 6, 2019.
[14] Blynk, “How Blynk Works,” https://docs.blynk.cc. https://docs.blynk.cc/#intro-how-blynk-works (accessed Aug. 18,
2020).
[15] F. Xia, L. T. Yang, L. Wang, and A. Vinel, “Internet of things,” Int. J. Commun. Syst., vol. 25, no. 9, p. 1101, 2012.
[16] S. Madakam, V. Lake, V. Lake, and V. Lake, “Internet of Things (IoT): A literature review,” J. Comput. Commun., vol.
3, no. 05, p. 164, 2015.
[17] C. Wang, M. Daneshmand, M. Dohler, X. Mao, R. Q. Hu, and H. Wang, “Guest Editorial-Special issue on internet of
things (IoT): Architecture, protocols and services,” IEEE Sens. J., vol. 13, no. 10, pp. 3505–3510, 2013.
[18] F. Integrated, H. E. Linear, and C. Sensor, “ACS712,” Allegro MicroSystems, Inc., 2016.
https://www.allegromicro.com/~/media/files/datasheets/acs712-datasheet.ashx (accessed Oct. 04, 2021).
[19] addicore, “ACS712 Current Sensor Module +/- 5A,” www.addicore.com. https://www.addicore.com/ACS712-Current-
Sensor-Module-5A-p/ad468.htm (accessed Oct. 04, 2021).
[20] S. A. Arduino, “Arduino,” Arduino LLC, 2015.