Anda di halaman 1dari 24

PROPOSAL TUGAS AKHIR

PERANCANGAN SMART LIGHT-SWITCH BERBASIS


INTERNET OF THINGS (IoT) DENGAN NODEMCU ESP8266
Oleh:

Randy Jonatan Sitorus


180820013

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI TD. PARDEDE

MEDAN

2021/2022
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di zaman sekarang, penggunaan teknologi mengalami perkembangan yang
sangat pesat dalam kehidupan manusia. Hampir semua aspek kehidupan
manusia sangat bergantung dengan teknologi. Tujuannya ialah untuk
mempermudah penggunaanya dan beralih dari cara tradisional yang selama ini
berlaku. Seperti didalam rumah tangga, pengontrolan bola lampu masih
menggunakan cara yang tradisional yaitu menggunakan saklar. Saklar disini
sendiri berfungsi untuk mengalirkan atau memutuskan aliran listrik yang
mengalir ke bola lampu. Tetapi, dalam prakteknya sendiri, penggunaan saklar
juga cukup menyita banyak biaya jika bola lampu yang digunakan cukup
banyak dan terkadang membutuhkan usaha mengingat jarak saklar di tempat
tertentu. Akan merepotkan untuk menyalakan lampu dengan cara harus
mencapai terlebih dahulu saklar pengontrol lampu tersebut.

NodeMCU merupakan modul mikrokontroler yang didesain dengan


konektivitas jaringan Wifi didalamnya. NodeMCU berbasis bahasa
pemograman Lua namun dalam penerapan nya dapat menggunakan Arduino
IDE untuk memprogramnya, sehingga menjadi lebih simple dalam
penggunaan nya (Pangestu, Ardianto and Alfaresi). Dibandingkan dengan
mikrokontroler lainnya, NodeMCU relatif lebih murah.

Menurut Arafat, M.K (2016) Internet of Things atau dikenal juga dengan
singkatan IoT, merupakan sebuah konsep yang bertujuan untuk memperluas
manfaat dari konektivitas internet yang tersambung secara terus-menerus yang
memungkinkan kita untuk menghubungkan mesin, peralatan, dan benda fisik
lainnya dengan sensor jaringan dan aktuator untuk memperoleh data dan
mengelola kinerjanya sendiri, sehingga memungkinkan mesin untuk
berkolaborasi dan bahkan bertindak berdasarkan informasi baru yang
diperoleh secara independen.
Smartlamp merupakan lampu pintar yang pengendaliannya tidak perlu
menggunakan saklar atau nirkabel dengan begitu dapat meringankan kerja
manusia dalam kehidupan sehari–hari seperti pengendalian lampu rumah
(Sutono, 2019). Prinsip kerja dari aplikasi ini ialah mengendalikan bola lampu
itu sendiri dengan menggunakan smartphone. Dengan mengusung konsep
less-switch, dimana pengunaan saklar tentunya akan berkurang. Tujuannya
sendiri agar mempermudah para pengguna dalam mengendalikan bola lampu
tanpa mengeluarkan usaha yang lebih mengingat hampir semua orang
menyukai hal-hal yang berbau otomatis. pengontrolan terhadap bola lampu
juga dapat dilakukan dari jarak jauh.

Penelitian yang dilakukan Efendi (2018) “Purwa Rupa Internet Of Things


(IoT) Kendali Lampu Gedung”, Teknologi sistem kendali ini dilakukannya dari
sebuah komputer saja yang di dalamnya terdapat sebuah sistem atau fitur
software yang telah dibangun dan dirancang untuk melakukan tugas kendali
tersebut terhadap lampu ruangan. Sistem yang dibangun diatas masih
menggunakan software komputer untuk mengendalikan lampu. Selain kurang
praktis, penggunaan komputer juga cukup menelan biaya yang mahal dalam
praktiknya.

Berdasarkan uraian tersebut maka akan dilakukan penelitian


“PERANCANGAN SMART LIGHT-SWITCH BERBASIS INTERNET
OF THINGS (IoT) DENGAN NODEMCU ESP8266” dengan
memanfaatkan teknologi Internet of Things (IoT) dan smartphone.

1.2 Rumusan Masalah


Yang menjadi permasalahan utama pada penelitian ini ialah bagaimana
cara membangun Smart Light-Switch berbasis Internet Of Things (IoT) dengan
NodeMCU ESP8266.
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Adapun tujuan dibuatnya alat ini ialah:
1. Menciptakan alat yang dapat mengontrol hidup/matinya bola lampu
melalui smartphone.
2. Merancang sistem kontrol dan monitoring lampu rumah dengan
menggunakan NodeMCU.
3. Mengotomatisasi pengoperasian bola lampu.

Adapun manfaat Penelitian adalah :


1. Memberikan kemudahan dalam memonitoring lampu rumah.
2. Mengoptimalkan teknologi dalam kehidupan sehari-hari.

1.4 Batasan Masalah


Dalam perancangan sistem ini, penulis membatasi permasalahan sebagai
berikut:
1. Mikrokontroler yang digunakan dalam perancangan tugas akhir ini ialah
NodeMCU ESP8266.
2. Aplikasi yang digunakan dalam mengontrol lampu rumah ialah Blynk
3. Aplikasi ini hanya berfungsi sebagai saklar wireless.

1.5 Sistematis Penulisan

Untuk mempermudah mengetahui sistematika penulisan skripsi ini maka


dibagi menjadi beberapa bab yaitu sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN
Bab ini akan membahas latar belakang tugas akhir, identifikasi masalah,
batasan masalah, tujuan, metode penelitian, tinjauan pustaka, dan sistematika
penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini akan menjelaskan tentang teori pendukung yang digunakan untuk
pembahasan.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM


Bab ini membahas tentang perencanaan dan pembuatan sistem secara
keseluruhan.

BAB IV HASIL DAN IMPLEMENTASI


Berisi tentang uji coba alat yang telah dibuat, pengoperasian dan spesifikasi
alat dan lain-lain.

BAB V PENUTUP
Sebagai bab terakhir penulis akan menguraikan beberapa kesimpulan dari
uraian bab-bab sebelumnya, dan penulis akan berusaha memberikan saran
yang mungkin bermanfaat.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Bola Lampu


Menurut penelitian yang dilakukan Utari (2021) kualitas lampu banyak
dihujani melalui pengembangan kawat tungsten yang didoping dengan kemurnian
tinggi yang digunakan dalam filamen. Lebih banyak lagi yang tersedia pengenalan
lampu tungslen halogen (HT). Untuk menghilangkan penggelapan dinding yang
disebabkan oleh penguapan tungsten dari filamen, lampu HT berujung ganda
terdiri dari tabung kuarsa dengan filamen yang dipasang secara aksial. Awalnya
dalam pengembangan, lampu diberi dosis yodium padat, tetapi kemudian
kebanyankan dengann senyawa gas brom. Lampu HT ini menjadi sangat populer
di pasar penereangan luar ruangan. Suhu tinggi yang diperlukan untuk
memfasilitasi reaksi halogen dengan tungsten mengharuskan penggunaan kaca
kuarsa untuk selubung lampu. Dalam banyak kasus, industri berhasil mengganti
amplop kuarsa yang mahal dengan yang identik dari kaca borosilikat (keras).
Lampu mengalami perkembangan luar biasa terjadi diawal tahun 60-an dimana
pada saat itu diperkenalkan lampu halida logam bertekanan tinggi (MH) dan
natrium bertekanan tinggi (HPS). Penambahan halida pada muatan dis-merkuri
meningkatkan efektivitas lampu merkuri HP dan juga meningkatkan kemampuan
rendering warna dan warna sumbernya. Hasilnya ialah peningkatan efisiensi 80
hingga 130 lumens per watt.
Juga dikatakan disitu bahwa penerangan listrik dimulai ketika Edison
matenkan lampu pijar filamen karbon komersialnya pada tahun 1880. ini sangat
penting dalam memberikan arahan pada pengembangan lampu berdasarkan
prinsip kerja fisik lain dari pada radiasi termal, terutama pada konversi energi
listrik menjadi emisi cahaya melalui pelepasan gas atau operasi frekuensi tinggi.

2.2 Smart Light-Switch


Smart Light-switch ialah aplikasi yang dirancang untuk melakukan fungsi
saklar lampu melalui smarthphone. Aplikasi ini miliki karakteristik yang hampir
sama dengan saklar yang ada pada umumnya. Yang menjadi pembeda ialah
bentuknya yang berupa software yang terinstal pada smarthphone. Cara kerjanya
ialah alat yang dapat memutus dan menyambungkan aliran listrik yang mengalir
ke bola lampu melalui aplikasi bylink. Dengan bantuan internet, saklar pintar ini
dapat dikendalikan dari jarak manapun, selama smartphone yang menjadi aplikasi
saklar dan bola lampu yang sudah terorgansir dengan arduino terhubung dengan
internet.

2.3 Blink
Blynk Merupakan salah satu aplikasi yang dibuat untuk membuat aplikasi
yang dapat terhubung dengan mikrokontroler, baik dengan fasilitas bluetooth,
wifi, maupun secara IoT atau menggunakan internet. Blynk juga merupakan
platform untuk aplikasi OS Mobile (Android dan iOS) yang bertujuan untuk
kendali module Arduino, Raspberry Pi, ESP8266, WEMOS D1, dan module
sejenisnya melalui jaringan Internet. Wahyu adit pranoyo (2017) mengatakan
bahwa Blynk adalah sebuah layanan aplikasi yang digunakan untuk mengontrol
mikrokontroler dari jaringan internet. Pada dasarnya Blynk adalah aplikasi yang
dapat didownload pada setiap platform smarthphone. Blynk adalah dashboard
digital dimana Anda dapat membangun sebuah antarmuka grafis untuk alat yang
telah dibuat hanya dengan menarik dan menjatuhkan sebuah widget (Dedi
Gunawan, 2018). Blynk dirancang untuk Internet of Things (Pareek, Padaki, Iyer,
& Priya, 2017).
Aplikasi ini merupakan wadah kreatifitas untuk membuat antarmuka grafis
untuk proyek yang akan diimplementasikan hanya dengan metode drag and drop
widget. Penggunaannya sangat mudah sehingga kita dapat mengatur semuanya
hanya beberapa menit saja. Blynk tidak terikat pada papan atau module tertentu.
Dengan aplikasi ini kita dapat mengontrol apapun dari jarak jauh dan tidak
dibatasi oleh waktu dan lokasi. Dengan catatan terhubung dengan internet dengan
koneksi yang stabil dan inilah yang dinamakan dengan sistem Internet of Things
(IOT).
Gambar 2.1 Blynk

2.4 Internet Of Things (IOT)


Menurut Yoyon Efendi (2018) Internet Of Things atau lebih dikenal dengan
singkatan IOT, merupakan sebuah konsep yang bertujuan untuk memperluas
manfaat dari konektivitas internet yang tersambung secara terus menerus yang
memungkinkan kita untuk menghubungkan mesin, peralatan, dan benda fisik
lainnya dengan sensor jaringan dan aktuator untuk memperoleh data dan mengola
kinerjanya sendiri.
Penelitan yang dilakukan oleh Nurul dkk (2019) Pada dasarnya Internet Of
Things (IOT) mengacu pada benda yang dapat diidentifikasi secara unik sebagai
representative virtual dalam struktur berbasis internet. Perkembangan IoT dapat
dilihat mulai dari tingkat konvergensi teknologi nirkabel, microelectromechanical
(MEMS), internet, dan QR (Quick Responses) Code. IoT juga sering
diidentifikasi dengan RFID (Radio Frequency Identification) sebagai metode
komunikasi.
Merujuk pada penjelasan diatas, secara sederhana Internet of Things
sebenarnya adalah konsep yang cukup sederhana, yang menghubungkan semua
objek fisik di kehidupan sehari-hari ke Internet. Sebagai contoh kecilnya, Televisi
yang pada dasarnya adalah benda fisik biasa, kini dapat dikontrol untuk dimatikan
dan dihidupkan melalui smarthphone yang yang terkoneksi dengan internet.
Selama benda tersebut menggunakan aktuator yang tertanam dan terhubung
dengan jaringan internet. Sampai saat ini, Banyak sekali teknologi yang telah
menerapkan sistem IoT, sebagai contoh sensor suara dari teknologi Google
terbaru, yaitu Google Ai, Alexa dari Amazon, dan sensor cahaya. Tidak hanya itu,
bahkan penerapan Smart City yang sudah dilakukan di beberapa negara maju.
Beberapa diantaranya ialah China dan Jerman. Sehingga, segala bentuk aktivitas
penduduk suatu kota dapat termonitoring dengan baik oleh sistem dengan jaringan
basis data berskala besar.
Cara kerja internet of things adalah memanfaatkan sebuah argumentasi dari
algoritma bahasa pemrograman yang telah tersusun. Dimana, setiap argumen yang
terbentuk akan menghasilkan sebuah interaksi yang akan membantu perangkat
keras atau mesin dalam melakukan fungsi atau kerja. Dengan demikian mesin
tidak lagi membutuhkan bantuan manusia melainkan dapat berjalan secara
otomatis. Jaringan internet menjadi faktor terpenting dari jalannya program yang
menjadi penghubung antar sistem dan perangkat keras. Dengan demikian,
manusia hanya memiliki tugas utama sebagai pengawas untuk memonitoring
setiap tindakan dan perilaku dari mesin saat bekerja. Aplikasi ini juga tersedia
secara gratis yang dapat diunduh siapa saja.

Gambar 2.2 Internet Of Things


2.5 Relay
Penelitian yang dilakukan Rastini dkk (2020) mengatakan bahwa relay
adalah piranti yang berkerja berdasarkan elektromagnetik untuk menggerakkan
sejumlah kontraktor yang tersusun atau sebuah saklar elektronis yang dapat
dikendalikan dari rangkaian elektronik lainnya dengan memanfaatkan tenaga
listrik sebagai sumber energinya. Relay juga bisa dikatakan sebagai saklar namun
digerakkan secara listrik. Relay sendiri terdiri dari 2 bagian utama yakni
Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay
menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan saklar sehingga
dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang
bertegangan lebih tinggi. Dalam praktiknya sendiri alat ini sering disandingkan
dengan Mikrokontroler untuk melakukan projek pengembangan dengan
menggunakan aplikasi bylink.
Relay sendiri mempunyai beberapa fungsi saat difungsikan ke dalam sebuah
rangkain elektronik:
1. Mengendalikan sirkuit tegangan tinggi dengan menggunakan bantuan
signal tegangan rendah.
2. Menjalankan logic function atau fungsi logika.
3. Memberikan time delay function atau fungsi penundaan waktu.
4. Melindungi motor atau komponen lainnya dari korsleting atau kelebihan
tegangan.

Gambar 2.3 Relay


2.5.1 Spesifikasi:
1. Modul ini menggunakan relay asli berkualitas tipe Normally Open (NO)
dengan maximum load AC 250V/10A, DC 30V/10A
2. Memakai SMD Optocoupler isolation, yang berkinerja stabil dengan arus
pemicu (trigger current) hanya sebesar 5mA
3. Tegangan sinyal pemicu sebesar 5V DC
4. Dapat disetting untuk mendeteksi high atau low dengan mengubah jumper
5. Dirancang dengan toleransi keamanan, bahkan jika arus pemicu putus, relay
tidak akan bekerja
6. Dilengkapi lampu indikator Power (hijau) dan Status Relay (merah)
7. Mudah dipasang, menggunakan terminal untuk pemasangan kabel.
8. Ukuran: 50x41x18.5mm
9. Dilengkapi 4 lobang baut berdiameter 3.1mm berjarak 44.5mm x 35.5mm

Interface pemicu:
1. DC+: power +5V DC
2. DC- : power -5V DC
3. IN1 : sinyal low atau high pada channel 1 (stel jumper)
4. IN2 : sinyal low atau high pada channel 2 (stel jumper)
Interface output relay:
1. NO1 : normally open channel 1 (relay tidak hidup sampai ada sinyal baru
hidup)
2. COM1 : common interface channel 1
3. NC1 : normally close channel 1 (relay hidup sampai ada sinyal baru mati)
4. NO2 : normally open channel 2 (relay tidak hidup sampai ada sinyal baru
hidup)
5. COM2 : common interface channel 2
6. NC2 : normally close channel 2 (relay hidup sampai ada sinyal baru mati)
2.5.2 Cara kerja relay
Untuk relay 4 kaki biasanya dipakai untuk kontrol positif pada rangkaian
kelistrikan beban tunggal. Contohnya rangkaian foglamp, arus dari baterai masuk
ke terminal 30 relay dan terhubung ke kontak relay. Pada sisi lain, saklar foglamp
akan mengirimkan arus masuk ke terminal 85 relay dan terminal 86 relay sudah
terhubung ke masa secara default. Sehingga ketika saklar foglamp dihidupkan
akan membuat kemagnetan didalam solenoid yang menarik kontak relay sehingga
terminal 30 dan 87 terhubung. Dan hasilnya timbul aliran listrik ke beban dalam
hal ini lampu fog.

Gambar 2.4 cara kerja relay

2.6 NodeMCU ESP8266


NodeMCU adalah sebuah platform IoT yang bersifat opensource (dapat
diubah dan digunakan banyak orang). Terdiri dari perangkat keras berupa System
On Chip ESP8266 dari ESP8266 buatan Espressif System, juga firmware yang
digunakan, yang menggunakan bahasa pemrograman scripting LUA. Istilah
NodeMCU secara default sebenarnya mengacu pada firmware yang digunakan
dari pada perangkat keras development kit.
ESP8266 adalah sebuah chip yang sudah lengkap dimana didalamnya
sudah termasuk prosesor, memori dan juga akses ke GPIO. Hal ini menyebabkan
ESP8266 dapat secara langsung menggantikan Arduino dan ditambah lagi dengan
dukungan kemampuan koneksi wifi secara langsung (Arafat, 2016). Menurut
Abdul (2019) Modul ESP8266 merupakan mikrokontroler yang mempunyai
fasilitas koneksi wifi. Karena mikrokontroler modul ESP8266 ini mempunyai
prosessor dan memory yang dapat diintegrasikan dengan sensor dan actuator
melalui pin GPIO.
ESP8266 menawarkan solusi networking yang lengkap dan menyatu,
ESP8266 memiliki kemampuan on-board processing dan media penyimpanan
yang memungkinkan chip tersebut untuk terintegrasikan dengan sensor-sensor.
ESP 8266 terintegrasi dan disempurnakan oleh Tensilica’s seri L106
Diamond dengan prosesor 32-bit. Ada 3 cara menggunakan ESP8266, yaitu
sebagai wifi akses menggunakan AT command dimana biasanya dimanfaatkan
oleh arduino untuk koneksi wifi, sebagai sistem yang berdiri sendiri menggunakan
NodeMCU dan menggunakan bahasa LUA, dan sebagai sistem yang berdiri
sendiri dengan menggunakan Arduino IDE yang sudah bisa terhubung dengan
ESP8266.
NodeMCU bisa diprogram menggunakan Arduino IDE, software yang
digunakan untuk memprogram papan Arduino. Spesifik dan fitur NodeMCU
ESP8266:
 Miktrokontroler: Tensilica 32-bit RISC CPU Xtensa LX106
 Tegangan operasi: 3.3V
 Tegangan Masukan: 7-12V
 Pin Digital I/O (DIO): 16
 Pin Analog Input (ADC): 1
 UARTs: 2
 SPIs: 1
 I2Cs: 1
 Flash Memory: 4 MB
 SRAM: 64 KB
 Clock Speed: 80 MHz
 PCB Antenna
Gambar 2.5 NodeMCU ESP8266 Pinout
Keterangan:
1. Micro-USB : Pasti semuanya sudah tau bagian ini ya. Fungsinya sebagai
power yang dapat terhubung dengan USB port. Selain itu, biasanya juga
digunakan untuk melakukan pengiriman sketch atau memantau data serial
dengan serial monitor di aplikasi Arduino IDE.
2. 3.3V : Digunakan sebagai tegangan untuk device lainnya. ada 3 tempat
untuk 3.3v. Biasanya juga dituliskan hanya 3V (Sebenarnya tetap 3,3V)
3. GND : Ground. Sebagai tegangan 0 atau nilai negatif untuk mengalirkan
arus.
4. Vin : Sebagai External Power yang akan mempengaruhi Output dari
seluruh pin.
5. EN, RST : Pin yang digunakan untuk reset program di mikrokontroler.
6. A0 : Analog pin, digunakan untuk membaca input secara analog.
7. GPIO 1 – GPIO 16 : Pin yang dapat digunakan sebagai input dan output.
Pin ini dapat melakukan pembacaan dan pengiriman data secara analog
juga.
8. SD1,CMD, SD0,CLK : SPI Pin untuk komunikasi SPI (Serial Peripheral
Interface) dimana kita akan menggunakan clock untuk sinkronisasi deteksi
bit pada receiver.
9. TXD0, RXD0,TXD2,RXD2 : Sebagai interface UART, Pasangannya
adalah TXD0 dengan RXD0 dan TXD2 dengan RXD2. TXD1 digunakan
untuk upload firmware/program.
10. SDA, SCL (I2C Pins) : Digunakan untuk device yang membutuhkan I2C.

Gambar 2.6 ESP8266 NodeMCU


BAB III
PEMBAHASAN DAN PERANCANGAN

3.1 Diagram Blok


Adapun diagram blok dari sistem yang dirancang, seperti yang diperlihatkan
pada Gambar 3.1

Adaptor 12 V

Lampu
LED 5

Lampu
Blink LED 5
NodeMCU Relay 4 Watt
Channels Lampu
ESP 8266 LED 5

Lampu
LED 5
Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem Watt

3.1.1 Keterangan Diagram Blok


Untuk penjelasan diagram blok diatas, NodeMCU berfungsi untuk
mengendalikan keseluruhan dari sistem dan mengirimkan informasi tentang status
lampu ke aplikasi blynk. Masukan berupa daya listrik menjadi sumber daya utama
dari sistem ini untuk bekerja. Sistem membutuhkan waktu 10 detik sebelum dapat
digunakan secara normal setelah menerima aliran listrik. Input yang diberikan
oleh aplikasi blynk yang telah terinstal pada smarthphone adalah perintah untuk
mengendalikan hidup atau matinya bola lampu yang terhubung melalui relay.
Tugas relay disini ialah sebagai pemutus dan penyambung aliran listrik yang akan
diterima oleh bola lampu yang mana pengendaliannya dilakukan oleh aplikasi
blynk.
3.2. Fungsi Setiap Komponen
Adapun fungsi-fungsi diagram setiap blok adalah sebagai berikut:
1. Adaptor berfungsi sebagai pengubah daya AC ke DC untuk daya listrik
untuk mensuplay sistem.
2. NodeMCU ESP8266 berfungsi sebagai mikrokontroler Smart Light-Switch
3. Relay berfungsi sebagai saklar elektrik dan mengendalikan tegangan tinggi
dengan menggunakan tegangan rendah.
4. Lampu LED sebagai alat penghasil cahaya.

3.3 Rangkaian NodeMCU


NodeMCU adalah sebuah sistem dari mikrokontroler ESP8266 yang di buat
sedemikian rupa dan sederhana sehingga memudahkan dalam memprogram dan
mengimplementasikannya khususnya memudahkan penulis dalam
pengaplikasiannya.

Gambar 3.2 Rangkaian NodeMCU

3.4 Rangkaian NodeMCU dengan Relay


Pada rangkaian nodeMCU dengan relay di hubungkan pin vcc module relay
pada pin Vin NodeMCU, Pada pin Gnd Modul Relay ke Pin Gnd NodeMCU,
untuk IN1 pada modul relay di hubungkan pada pin D1 NodeMCU, untuk IN2
pada modul relay di hubungkan pada pin D2 NodeMCU, untuk IN3 pada modul
relay di hubungkan pada pin D5 NodeMCU, untuk IN4 pada modul relay di
hubungkan pada pin D6 NodeMCU
Gambar 3.3 NodeMCU dengan Relay 4 Channel

3.5 Rangkaian Relay yang Terhubung Dengan Lampu


Rangkaian Relay dengan lampu Pada rangkaian relay dengan lampu pin
switcher (tengan) di hubungkan dengan pi switcher lainnya yang kemudian pada
pin NO dari relay masing masing di hubungkan pada bagian positif, dan kabel
negative di hubungkan pada masing masing lampu3.4 Rangkaian Relay dengan
lampu. Pada rangkaian relay dengan lampu pin switcher (tengan) di hubungkan
dengan pi switcher lainnya yang kemudian pada pin NO dari relay masing masing
di hubungkan pada bagian positif, dan kabel negative di hubungkan pada masing
masing lampu

Gambar 3.4 Rangkaian Relay dengan Lampu LED


3.6 Pembuatan akun Blynk.
Aplikasi blynk sudah tersedia disemua jenis platforms smarthphone baik andoid
maupun iOS. Untuk android sendiri aplikasi ini tersedia di Play Strore dan dapat
diunduh gratis. Begitu juga dengan ios dapat diunduh dengan mudah melalui App
Strore. Unduh aplikasi tersebut dengan menekan tombol instal. Setelah proses
Penginstalan selesai, selanjutanya tekan tombol Buka.

Gambar 3.5 Blynk

Gambar 3.6 Blynk setelah diunduh


Setelah mengklik tombol buka, maka aplikasi akan langsung mengaharahkan
ke tampilan awal aplikasi.

Gambar 3.7 Beranda Blynk

Pada bagian ini, klik Sign Up untuk mendaftar akun baru, aplikasi akan
menampilakan pengisian alamat email.

Gambar 3.8 Tampilan pengisisan email aktif

Setelah mengisi kolom dengan email yang aktif, dan menyetujui persyaratan,
maka blynk akan mengirimkan email masuk konfirmasi. Masuk ke email dan cek
pada bagian kotak masuk. Setelah klik Create Password untuk membuat kata
sandi akun.

Gambar 3.9 tampilan permintaan konfirmasi email

Gambar 3.10 tampilan create password


Setelah itu, aplikasi akan membawa ke bagian isi password, masukkan kata
sandi baru yang akan menjadi pelindung akun Blynk.

Gambar 3.11 tampilan Pengisian sandi akun blynk

Setelah memasukkan sandi baru, tampilan berikutnya akan meminta nama


akun. Isikan nama akun.

Gambar 3.12 tampilan pengisian nama akun


Setelah selesai, akun siap digunakan

Gambar 3.13 tampilan utama Blynk

3.7. Flowchart Sistem

Mulai

Inisialisasi
input dan
output

ya
Tidak

Mengubungkan NodeMCU
dengan SSID (Wifi)

Ya

ya
Blynk Terhubung

Tidak

Relay 1 Relay 2 Relay 3 Relay 4

Ya

Output on

1.6 Selesai
1. Arafat, 2016. Sistem Pengamanan Pintu Rumah Berbasis Internet Of
Things (IoT) Dengan ESP2866
2. Schwartz, M. (n.d.). Arduino Home Automation Projects.
3. Iswanto. 2011. Belajar Microcontroller AT89s51. Yogyakarta: Andi
4. Rofiq, Muhammad. 2015. Perancangan Sistem Kontrol dan Monitoring
Lampu Dengan Memanfaatkan Teknologi Bluetooth Pada Smartphone
Android. STMIK Malang. Tugas Akhir. Malang.
5. Amelia Lia, dkk. ”Sistem Kendali Perangkat Elektronik Rumah Berbasis
Android dan Arduino”. Jurnal Algoritma.15(2).2.2018

Anda mungkin juga menyukai