Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL

AUTOMATIC DOOR AND SMART HOME

WITH SENSOR MODULE

Oleh :

SALSABILA (20050874070)

ACHMAD ZAIN ZAINI ZULFIKAR (22050874001)

HANA A.R (22050874003)

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya atas selesainya
proposal yang berjudul “INTERNET OF THINGS AUTOMATIC DOOR AND SMART
HOME WITH SENSOR MODULE”. Atas dukungan moral dan materil yang diberikan
dalam penyusunan proposal ini, maka penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Farid Baskoro, S.T., M.T., selaku Dosen di Universitas Negeri Surabaya dan
sebagai pengajar mata kuliah Sensor dan Aktuator Teknik Elektro kelas A 2022.

2. Anggota kelompok 1, selaku teman kelompok pada kegiatan mata kuliah Sensor dan
Aktuator yang telah membantu dan memberi usulan pada projek ini.

Penulisan proposal ini bertujuan untuk penugasan membuat proposal konsep-konsep cara
kerja dan teori sebagai penugasan projek UAS yang akan dikerjakan.

Penulis menyadari bahwa proposal ini jauh dari kata sempurna dan masih terdapat beberapa
kekurangan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca untuk pengalaman dan pengetahuan penulis demi terciptanya
proposal yang lebih baik untuk masa mendatang.

Surabaya, 29 Maret 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI
COVER i

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

DAFTAR GAMBAR iv

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 1
B. Permasalahan dan tujuan 2
C. Manfaat Proposal 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 3

A. Konsep dan teori 3


1. IoT Pintu Otomatis 3
2. Mikrokontroller 4
3. Sensor untuk Lampu dalam Upaya Penghematan Energi 5
BAB III METODE PENELITIAN 7

A. Metode Penelitian 7
B. Tempat Peneltian 8
C. Anggaran Biaya 9
DAFTAR PUSTAKA 10

iii
DAFTAR GAMBAR
2.1. Blynk 3

2.2. NodeMCU ESP8266 AMICA 4

2.3.Sensor suara (KY-037) 5

2.4. Sensor PIR 6

3.2. Tahap proses pengerjaan project 8

iv
BAB 1. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Internet of Things (IoT) adalah sebuah konsep teknologi yang menjadikan


objek-objek fisik seperti peralatan rumah tangga, kendaraan, sensor, dan perangkat
lainnya terhubung dengan internet dan saling berkomunikasi satu sama lain. Konsep
IoT pertama kali diperkenalkan pada tahun 1999 oleh Kevin Ashton, seorang pakar
teknologi dari Inggris. Sejak saat itu, perkembangan teknologi semakin
memungkinkan konsep IoT untuk diwujudkan.
Dalam era teknologi yang semakin berkembang, Internet of Things (IoT)
menjadi konsep yang bertujuan untuk memperluas manfaat dari konektivitas
internet yang terus-menerus. IoT memungkinkan benda-benda di dunia nyata,
seperti makanan, elektronik, koleksi, dan peralatan, untuk terhubung dengan
jaringan lokal dan global melalui sensor yang tertanam dan selalu aktif. Salah satu
contoh penerapan IoT adalah dalam pengendalian pintu rumah, di mana
mikrokontroler NodeMCU dan motor servo digunakan sebagai alat kontrol untuk
membuka dan mengunci pintu dengan smartphone melalui koneksi internet.
Namun, sementara IoT memberikan banyak manfaat, terdapat juga
tantangan dan risiko yang harus diperhatikan, seperti masalah keamanan dan privasi
data, serta pengaturan standar dan interoperabilitas antara perangkat IoT yang
berbeda. Oleh karena itu, pengembangan IoT harus dilakukan dengan hati-hati dan
perlu melibatkan berbagai pihak, termasuk perusahaan, pemerintah, dan masyarakat
luas. "Keamanan dan privasi ruangan sangat penting dalam era digital ini di mana
teknologi terus berkembang. Penggunaan teknologi seperti Internet of Things dapat
memberikan banyak manfaat, tetapi juga memunculkan masalah keamanan dan
privasi yang perlu diperhatikan." - (Hassan, 2019)
Tujuan dari pembuatan alat ini adalah untuk memudahkan masyarakat
dalam aktivitas sehari-hari dan mengatasi masalah lupa menutup pintu yang dapat
menyebabkan pencurian. Alat ini dapat membantu pengguna menutup dan
mengunci pintu dengan mudah melalui aplikasi di smartphone mereka. Tugas akhir
ini bertujuan untuk merealisasikan alat ini dengan judul "AUTOMATIC DOOR
AND SMART HOME WITH SENSOR MODULE" dengan harapan dapat
membantu masyarakat dalam mengamankan rumah dari ancaman pencurian yang
disebabkan oleh lupa menutup atau mengunci pintu.

1
B. RUMUSAN MASALAH

Permasalahan di dunia saat ini adalah krisis energi dan perlu untuk mengurangi
atau menghemat energi sebisa mungkin. Dalam konteks penulisan ini, berdasarkan latar
belakang yang telah diuraikan, terdapat sebuah masalah yang perlu dirumuskan yaitu
mengenai persiapan apa saja yang dibutuhkan untuk Monitoring dan Kontroling Pintu
Rumah menggunakan Mikrokontroler berbasis Internet of Things agar dapat berfungsi
dengan optimal.

C. BATASAN MASALAH
Batasan masalah dalam penulisan ini ada pada persiapan yang diperlukan dalam
pembuatan monitoring dan kontroling pintu rumah menggunakan mikrokontroler
berbasis Internet of Things meliputi :
1. Menggunakan NodeMCU Esp8266 untuk pembuatan alat.
2. Penerapan alat pengontrol ini hanya diperuntukan bagi pintu rumah.
3. Penerapan aplikasi alat kontrol pada pintu rumah ini hanya diperuntukan bagi
Smartphone dengan sistem operasi android minimal versi Jelly Bean keatas, dan
Smartphone dengan sistem operasi ios minimal versi 10.
D. TUJUAN
Tujuan pengembangan IoT adalah untuk meningkatkan efisiensi dan
produktivitas dengan menghubunkan berbagai perangkat elektronik, serta membuka
peluang baru dalam berbagai industri seperti manufaktur, kesehatan, dan
transportasi. Membuat SmartHome dengan IoT adalah bentuk keikutsertaan dalam
menghemat energi jikalau kita lupa mematikan alat elektronik saat diluar rumah.
E. MANFAAT
Manfaat dari proposal ini adalah untuk memperoleh persetujuan, saran, dan
masukan terkait dengan proyek yang akan ditunjukkan pada Ujian Akhir Semester
kelompok 1. Hal ini dapat membantu kelompok 1 dalam memperbaiki dan
mengembangkan proyek mereka sehingga dapat berjalan dengan baik dan sesuai
dengan tujuan yang telah ditetapkan. Selain itu, manfaat dari proposal ini juga dapat
membantu dalam memperjelas rencana dan strategi kelompok 1 dalam
mengembangkan proyek IoT kami untuk monitoring dan kontroling pintu rumah.

2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

A. KONSEP DAN TEORI


Konsep dan Teori IoT Pintu Otomatis, Mikrokontroller, dan Sensor untuk
Lampu dalam Upaya Penghematan Energi

1. IoT Pintu Otomatis

IoT Pintu Otomatis adalah sebuah konsep penggunaan Internet of Things


(IoT) pada pintu rumah yang secara otomatis dapat membuka dan menutup
pintu dengan bantuan sensor. Dalam konsep ini, pintu dapat dikontrol melalui
aplikasi di smartphone atau perangkat lainnya yang terhubung dengan jaringan
internet.
Adapun platform IoT yang kami gunakan adalah Blynk.

2.1.BLYNK

3
Blynk adalah platform perangkat lunak yang memungkinkan
pengguna untuk mengontrol perangkat keras dengan mudah melalui ponsel
pintar. Dengan Blynk, pengguna dapat membuat aplikasi dan memprogram
mikrokontroler untuk berkomunikasi dengan perangkat mobile melalui
jaringan internet.
Blynk dapat diintegrasikan dengan berbagai jenis mikrokontroler
seperti Arduino, Raspberry Pi, ESP8266, ESP32 dan sebagainya. Platform
ini juga dapat diintegrasikan dengan berbagai jenis perangkat seperti sensor,
kamera, dan perangkat lainnya yang dapat dihubungkan ke internet.

2. Mikrokontroller

Pada awalnya penulis projek ini tidak berbasis Internet of Things


melainkan hanya menggunakan mikrokontroller Arduino Nano, dan karena
ada usulan dari anggota kelompok ingin membuat konsep melalui
handphone maka penulis mengganti mikrokontroller Arduino Nano menjadi
NodeMCU ESP8266 Amica.
Namun kekurangan pada mikrokontroller tersebut adalah pin
yang bisa digunakan kurang untuk menunjang perlengkapan projek dan
output dari mikrokontroller itu sendiri adalah 3,3V tidak seperti Arduino
Nano yang menjadikan Gerakan servo menjadi tidak maksimal. Tetapi kami
pasti akan mendapat solusi tersebut.

2.2.NodeMCU ESP8266 Amica


NodeMCU ESP8266 merupakan salah satu papan pengembangan
(development board) yang populer digunakan dalam proyek Internet of Things
(IoT). Dengan dukungan koneksi Wi-Fi, antarmuka yang lengkap, dan

4
kemudahan pemrograman melalui Arduino IDE atau Lua, NodeMCU ESP8266
sangat cocok untuk membuat prototipe IoT dan proyek kecil hingga menengah.

3. Sensor untuk Lampu dalam Upaya Penghematan Energi

Sensor untuk Lampu dalam Upaya Penghematan Energi adalah sebuah


konsep penggunaan IoT pada sistem pencahayaan ruangan yang bertujuan untuk
menghemat energi dengan cara mengontrol penggunaan lampu sesuai dengan
kebutuhan. Konsep ini dapat dilakukan dengan menggunakan sensor PIR dan
sensor Suara yang terhubung dengan jaringan internet. Pada penelitian atau
pelajaran Mata kuliah Sensor dan Aktuator sebelumnya kita telah belajar
mengenai Sensor DHT dan sensor ultrasonic, dipenelitian ini kami ingin
mencoba sensor suara (KY-037) dan sensor PIR yang relevan atau hampir mirip
dengan cara kerja sensor Ultrasonik.

2.3. Sensor suara (KY-037)


Sensor suara KY-037 adalah sensor suara yang dapat mengubah gelombang
suara menjadi sinyal listrik. Cara kerjanya adalah sebagai berikut:

1. Sensor suara KY-037 mengubah gelombang suara menjadi sinyal listrik


dengan menggunakan mikrofon yang ada di dalamnya.
2. Sinyal listrik yang dihasilkan oleh mikrofon kemudian ditingkatkan oleh
sebuah amplifier operasional.
3. Sinyal listrik yang telah ditingkatkan kemudian diolah oleh sebuah
komparator yang membandingkan antara level suara yang diterima oleh
sensor dengan level suara ambang yang telah ditentukan sebelumnya.
4. Jika level suara yang diterima oleh sensor melebihi level suara ambang,
maka komparator akan mengeluarkan sinyal logika 1. Sebaliknya, jika level
suara yang diterima oleh sensor di bawah level suara ambang, maka
komparator akan mengeluarkan sinyal logika 0.

5
5. Sinyal logika yang dihasilkan oleh komparator dapat digunakan untuk
mengontrol perangkat lain, seperti lampu atau motor.
Dalam penggunaannya, sensor suara KY-037 dapat digunakan untuk berbagai
aplikasi seperti pengontrol lampu berdasarkan suara, pengontrol pintu
berdasarkan suara, atau pengontrol robot berdasarkan suara.

2.4. Sensor PIR

Sensor PIR (Passive Infrared Sensor) adalah sebuah sensor elektronik yang
dapat mendeteksi pergerakan manusia atau benda berdasarkan perubahan
suhu inframerah yang dipancarkan oleh benda tersebut.

Cara Kerja Sensor PIR:

1. Sensor PIR mendeteksi perubahan suhu: Ketika manusia atau hewan


memasuki area yang dipantau oleh sensor PIR, suhu tubuh mereka yang
berbeda dari lingkungan sekitarnya akan menimbulkan perubahan suhu
pada sensor PIR.
2. Sinyal listrik terhasilkan: Ketika terjadi perubahan suhu pada sensor PIR,
maka sensor akan menghasilkan sinyal listrik. Semakin besar perubahan
suhu yang terdeteksi, maka semakin besar pula sinyal listrik yang
dihasilkan.
3. Sinyal listrik diolah oleh mikrokontroler: Sinyal listrik yang dihasilkan oleh
sensor PIR kemudian diolah oleh mikrokontroler yang terhubung dengan
sensor tersebut. Mikrokontroler dapat melakukan tindakan tertentu
berdasarkan sinyal listrik yang diterima dari sensor, seperti menyalakan
lampu atau alarm.

Dalam hal ini, sensor PIR digunakan untuk mendeteksi keberadaan manusia
atau hewan dalam ruangan dan mengaktifkan sistem pengaman atau
penerangan secara otomatis.

6
BAB 3. METODE PENELITIAN

A. METODE PENELITIAN

Projek ini dirancang untuk mengontrol akses masuk ke dalam sebuah ruangan
melalui pintu dengan menggunakan beberapa sensor dan komponen elektronik.
Awalnya, konsep projek ini adalah menggunakan keypad untuk membuka pintu
dari luar dan menggunakan sensor PIR untuk membuka pintu dari dalam.
Namun, setelah melihat keterbatasan dari banyaknya penggunaan pin keypad
dan bahwa keypad bukanlah termasuk sensor, penulis memutuskan untuk
menggunakan IoT sebagai pengganti keypad.

Mekanisme projek ini melibatkan penggunaan mikrokontroller dan servo untuk


membuka dan menutup pintu melalui aplikasi Blynk, serta memberikan sinyal
suara melalui buzzer untuk menandakan bahwa projek berfungsi. Selain itu,
sensor suara KY-037 digunakan untuk menyalakan lampu atau LED di dalam
ruangan, sedangkan sensor PIR digunakan untuk mendeteksi keberadaan orang
di luar pintu dan menyalakan led jika mendeteksi pergerakan.

Dalam kode mikrokontroller, penulis merancang dua kondisi atau switch.


Switch pertama digunakan untuk membuka dan menutup pintu, sedangkan
switch kedua digunakan untuk mematikan semua perangkat elektronik yang
terhubung dengan mikrokontroller sebagai upaya untuk menghemat energi dan
bertanggung jawab terhadap lingkungan. Adapun pin yang digunakan dalam
NodeMCU yakni :

D0 = -
D1 = Buzzer
D2 = Sensor suara KY-037
D3 = LED 2
D4 = PIR 2
D5 = Servo (PWM)
D6 = PIR 1

7
D7 = LED 1

Dalam tahap assembling, penulis melakukan simulasi dan pengujian kode


mikrokontroller pada platform Wokwi untuk memastikan tidak ada kesalahan
yang terjadi pada hardware. Hal ini dilakukan untuk menghindari kerusakan
pada mikrokontroller seperti yang pernah terjadi sebelumnya. Setelah semua
komponen dipastikan berfungsi dengan baik, maka projek tersebut siap
diimplementasikan pada pintu ruangan yang dituju.

B. TEMPAT PENELITIAN

Seiring dengan berkembangnya teknologi yang masih berlangsung,


banyak penelitian yang saat ini dilakukan secara daring atau online. Namun, ada
juga penelitian yang sebenarnya dirumuskan saat luring di kampus.

3.1. Tahap proses pengerjaan project

Meskipun demikian, penulisan laporan dan analisis data tetap dilakukan


secara mandiri di rumah masing-masing, dengan memanfaatkan berbagai
software dan aplikasi yang tersedia untuk mempermudah proses penulisan dan
analisis data. Dengan demikian, penelitian ini tetap dapat dilakukan dengan
efektif dan efisien, tanpa harus mempertaruhkan kesehatan dan keselamatan
peneliti.

8
C. ANGGARAN BIAYA

Kebanyakan peralatan sudah ada atau siap pakai dan tanpa ada biaya sepeserpun.
Namun, bila projek yang akan dikerjakan ini dikumpulkan atau diserahkan ke pihak
berwenang maka anggaran biaya sangat dibutuhkan untuk menunjang projek ini.
Diantaranya :

BAHAN HARGA
NODEMCU ESP8266 AMICA 49.700
PIR (2) 10.100 (x2)
SENSOR SUARA (KY-037) 6.500
BUZZER 1.400
SERVO 15.200
BREADBOARD 10.900
KABEL JUMPER 7.000
DAYA EKSTERNAL -
LED (3) 1500
RESISTOR 220 OHM (3) 1000
TOTAL = 113.400

Namun biaya belum sepenuhnya fix lantaran probabilitas di kedepannya masih ada
revisi atau keperluan bahan-bahan yang belum di masukkan.

9
DAFTAR PUSTAKA
- Desmira (2019). PENERAPAN SENSOR PASSIVE INFRARED (PIR) PADA PINTU OTOMATIS
DI PT LG ELECTRONIC INDONESIA
Sumber:https://ejurnal.lppmunsera.org/index.php/PROSISKO/article/download/
2123/1253/#:~:text=Sensor%20PIR%20adalah%20sensor%20yang,sinar%20infra
%20merah%20dari%20luar.
- Eko Arianto (2022). Miniatur Pintu Geser Otomatis Dengan Arduino dan PIR Sensor
Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=Swy18tiyeNo
- Hassan, M. M. (2019). Internet of things (IoT) security and privacy: A review. In 2019
IEEE 3rd International Conference on Electrical, Computer and Communication
Technologies (ICECCT) (pp. 1-6). IEEE.

10

Anda mungkin juga menyukai