Anda di halaman 1dari 17

TUGAS BESAR

PENGANTAR IMPLEMENTASI IOT


AUTOMATIC CLOTHESLINE
Dosen Pengampu: Tantri Wahyuni, M.T.

Disusun oleh:

1. Rofi Fitriyani (22.14.1.0067)


2. Al Yaafi Nadiyal Fithri (22.14.1.0035)
3. Luthfi Janan Handoyo (22.14.1.0042)
4. Nafa Nandi Afandi (18.14.1.0050)

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MAJALENGKA
2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah Ta’ala yang selalu memberikan rahmat,
karunia serta nikmat kepada kita semua agar selalu menyadari dan mengingat- Nya.
Solawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad shallallahu
‘alaihi wa sallam yang telah menuntun kita ke jalan yang lebih baik dari zamannya.

Laporan ini dapat terselesaikan dengan banyak bantuan, bimbingan serta


masukan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini penulis ucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada :

1. Orang tua yang telah memberikan banyak dukungan dalam pelaksanaan tugas.
2. Ibu Tantri Wahyuni M.T. selaku dosen pengampu matkul Pengantar
Implementasi IoT yang telah membimbing dan memberikan materi.
3. Teman – teman yang telah membantu menyelesaikan laporan ini.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan serta kesalahan dalam laporan


ini. Oleh karena itu, penulis dengan segala kerendahan hati memohon maaf serta
menerima kritik dan saran yang membangun, sehingga dapat memperbaiki dalam
penyusunan laporan di masa yang akan datang.

Majalengka,1 Januari 2024


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Jemuran Pakaian
2.2 Mikrokontroler
2.3 Arduino IDE
2.4 Bylink
2.5 ESP32
2.6 Sensor LDR
2.7 Sensor Hujan
2.8 Relay
2.9 Kabel Jumper
2.10 Motor Stepper
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
3.1 Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak
3.2 Analisis Kebutuhan Perangkat Keras
3.3 Tahap Pembuatan Alat
BAB IV PENGUJIAN

BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Automatic Clothlesline merupakan sebuah alat yang dirancang untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat terutama para ibu rumah tangga dalam hal mengurus pekerjaan
rumah tangga. Kondisi masalah cuaca yang tidak menentu hingga saat ini menjadi
masalah utama bagi masyarakat dalam hal menjemur pakaian. Pada saat musim hujan,
mayoritas orang merasa cemas ketika mereka sedang menjemur pakaian. Rasa cemas
tersebut akan bertambah pada saat menjemur pakaian ketika kondisi rumah kosong dan
tidak ada orang rumah satupun. Dari kejadian itu orang jadi enggan menjemur pakain
ditempat yang terbuka, karena khawatir jemurannya basah terkena air hujan. Hal itu
menyebabkan harus mencuci ulang Kembali pakaiannya yang karena terkena air hujan.
Pemanasan global yang sekarang ini sedang terjadi menyebabkan musim di Indonesia
menjadi kurang menentu, sehingga musim kemarau dan musim penghujan sudah tidak
dapat diprediksikan lagi. Kondisi yang tidak menentu tersebut akan sangat merepotkan
apabila hendak menjemur pakaian.
Untuk mengatasi masalah tersebut dibuatlah sebuah perancangan prototype jemuran
pakaian otomatis menggunakan motor stepper dan sensor LDR/Hujan. Sehingga alatini
akan secara otomatis memindahkan pakaian yang sedang dijemur. Konsep jemuran
pakaian otomatis ini nantinya dipadukan dengan konsep Internet of Things menggunakan
aplikasi bylink. Prinsip kerja alat ini adalah sensor akan mengirim sinyal jika ada
perubahan cuaca. Jika sensor cahaya dan sensor hujan mendeteksi adanya perubahan
kondisi, maka rangkaian ini akan memberikan sinyal yang dikirimkan NodeMCU berupa
notifikasi ke aplikasi Blynk. pengguna dapat memantau kondisi cuaca di rumah dan
mengontrol kondisi jemurannya di manapun ia berada.

1.2 Tujuan
1. Membuat jemuran pakaian otomatis menggunakan sensor LDR dan Hujan.
2. Membangun aplikasi mobile untuk memantau kondisi cuaca di rumah.
3. Membangun aplikasi mobile untuk mengontrol jemuran.
1.3 Manfaat
Adapun manfaat dari prototype ini:
1. Memudahkan pengguna dalam menjemur pakaian pada saat cuaca tidak menentu.
2. Mengurangi rasa khawatir pengguna ketika sedang berpergian keluar rumah.
3. Menawarkan pada pengguna untuk beralih pada peralatan yang lebih canggih yang
dapat meringankan pekerjaan rumah tangga.
4. Mengenalkan pada pengguna betapa bergunanya digitalisasi bukan hanya dalam
lingkup pendidikan tetapi pada aktivitas sehari-hari juga berdampak besar.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Jemuran Pakaian


Jemuran merupakan perkakas yang dibutuhkan setiap rumah tangga, karena fungsi
dari jemuran yang memiliki sifat wajib yang harus dipunyai untuk menjemur pakaian
yang habis dicuci agar pakain tersebut tidak bau dan menjadi kering. Tempat untuk
menjemur pakaian memiliki bentuk yang beragam, tergntung dari kebutuhan dan jumlah
pakaian yang dijemur. Ada bentuk yang sudah jadi ada yang harus dibuat sendir.
Meskipun dengan menggunakan material sederhana, kayu dan paku tempat jemuran
sudah dapat diciptakan dirumah.

2.2 Mikrokontroler
Mikrokontroler adalah sebuah chip yang berfungsi sebagai pengontrol atau
pengendali rangkaian elektronik dan umumnya dapat menyimpan program didalamnya.
Pada prinsipnya, mikrokontroler adalah sebuah komputer berukuran kecil yang dapat
digunakan untuk mengambil keputusan, melakukan hal-hal yang bersifat berulang dan
dapat berinteraksi dengan peranti-peranti eksternal. Sebagai komputer yang berukuran
kecil, mikrokontroler cocok di aplikasikan pada benda-benda yang berukuran kecil,
misalnya sebagai pengendali pada Quad Copter ataupun Robot.

2.3 Arduino IDE


Arduino adalah software open-source yang memudahkan untuk menulis kode
program dan meng-upload-nya ke board Arduino. Software Arduino dapat berjalan pada
Windows, Mac OS dan Linux. Software ini ditulis dalam bentuk Java dan berbasis
processing, avr-gcc, dan perangkat lunak open source lainnya.
Software Arduino IDE (Integrated Development Environment) adalah sebuah
perangkat lunak yang memudahkan dalam mengembangkan aplikasi mikrokontroler
mulai dari menuliskan source program, kompilasi, upload hasil kompilasi, dan uji coba
secara terminal serial. Source program yang dibuat untuk aplikasi mikrokontroler adalah
bahasa C/C++ dan dapat digabungkan dengan assembly.
Di samping IDE Arduino sebagai jantungnya, bootloader adalah jantung dari Arduino
lainnya yang berupa program kecil yang dieksekusi sesaat setelah mikrokontroler diberi
catu daya. Bootloader ini berfungsi sebagai pemonitor aktifitas yang diinginkan oleh
Arduino. Jika dalam IDE terdapat file hasil kompilasi yang akan di-upload, bootloader
secara otomatis menyambutnya untuk disimpan dalam memori program. Jika pada saat
awal mikrokontroler bekerja, bootloader akan mengeksekusi program aplikasi yang telah
diupload sebelumnya. Jika IDE hendak mengupload program baru, bootloader seketika
menghentikan eksekusi program berganti menerima data program untuk selanjutnya
diprogramkan dalam memori program mikrokontroler.
Gambar 2.1

2.4 Bylink
Blynk merupakan sebuah salah satu platform untuk Internet of Things. Sehingga
pengguna dapat mengendalikan hardware, menampilkan data sensor, menyimpan data,
menggambarkannya, dan sebagainya.

Pada platform ini terdapat 3 bagian penting antara lain:


 Blynk App – pengguna dapat membuat interface yang sesuai keinginannya dengan
widget-widget yang sudah disediakan.
 Blynk Server – bertanggung jawab atas semua komunikasi antara smartphone dengan
hardware.
 Blynk Libraries – membuat hardware dapat terhubung dengan server serta memproses
keluar dan keluarnya perintah.

Gambar 2.2
2.5 ESP32
ESP32 adalah modul mikrokontroler terintegrasi yang memiliki fitur lengkap dan kinerja
tinggi. Modul ini merupakan pengembangan dari ESP8266, yang merupakan modul WiFi
populer.

ESP32 memiliki dua prosesor komputasi, satu prosesor untuk mengelola jaringan WiFi
dan Bluetooth, serta satu prosesor lainnya untuk menjalankan aplikasi. Dilengkapi dengan
memori RAM yang cukup besar untuk menyimpan data.

Fitur yang berguna seperti TCP/IP, HTTP, dan FTP. Modul ini juga dilengkapi fitur
pemrosesan sinyal analog, dukungan untuk sensor, dan dukungan untuk perangkat
masukan/keluaran (I/O) digital. ESP32 juga memiliki dukungan untuk konektivitas
Bluetooth. Dapat digunakan untuk mengendalikan perangkat yang terhubung dengan
Bluetooth.

ESP32 sangat cocok untuk digunakan dalam proyek-proyek IoT (Internet of Things).
Modul ini mampu menyambungkan perangkat ke jaringan Internet dengan mudah. ESP32
dapat digunakan dalam proyek-proyek yang membutuhkan pemrosesan sinyal analog dan
perangkat I/O digital. Modul ini mudah digunakan dan tersedia dalam bentuk modul
terpisah atau papan sirkuit terpadu (PCB) yang siap digunakan.

SP32 adalah modul WiFi yang dikembangkan oleh Espressif Systems yang memiliki fitur
lengkap dan kinerja yang baik. Modul ini merupakan pengembangan dari modul WiFi
ESP8266. Terdapat dua CPU yang masing-masing memiliki tingkat kecepatan 80 MHz
dan 160 MHz. Selain itu, ESP32 juga memiliki banyak perangkat tambahan seperti ADC,
DAC, I2C, I2S, SPI, dan UART untuk berbagai macam aplikasi.

Salah satu fitur yang paling menonjol dari ESP32 adalah mudah terhubung dengan
internet. Modul ini dapat terhubung ke jaringan WiFi dengan menggunakan protokol
TCP/IP yang memungkinkan. ESP32 berkomunikasi dengan perangkat lain. Selain itu,
ESP32 juga memiliki fitur Bluetooth untuk menghubungkan perangkat lain.

ESP32 sangat cocok digunakan dalam proyek Internet of Things (IoT). Modul ini dapat
digunakan untuk aplikasi lain seperti kontrol sistem, monitoring, dan lainnya. ESP32
memiliki fitur deep sleep untuk menghemat daya dengan mematikan modul saat tidak
digunakan.

ESP32 juga memiliki modul DSP untuk melakukan pemrosesan sinyal secara cepat dan
efisien. Terdapat memori sebesar 520 KB untuk menyimpan program dan data yang
diperlukan. Mudah digunakan dan tersedia library yang dapat digunakan untuk
memudahkan mengembangkan aplikasi. Modul ini dapat diprogram dengan bahasa
pemrograman C atau C++.

Secara keseluruhan, ESP32 adalah modul WiFi yang lengkap dan berkualitas untuk
berbagai macam proyek IoT. Dengan fitur lengkap dan harga terjangkau, ESP32 pilihan
tepat untuk kebutuhan komunikasi wireless. Apabila Anda sedang mencari modul WiFi
yang handal dan mudah digunakan.

ESP32 memiliki banyak keunggulan seperti kemampuan multitasking yang luar biasa,
konsumsi daya rendah, dan harga yang terjangkau. Dengan demikian, ESP32 merupakan
pilihan tepat bagi yang ingin membuat proyek IoT dengan biaya yang terjangkau.

Gambar 2.3

2.6 Sensor LDR


Light Dependent Resistor (LDR) adalah jenis resistor yang nilai hambatan atau
resistannya tergantung pada intensitas cahaya yang diterimanya. Nilai hambatan LDR
akan menurun pada saat cahaya terang dan nilai hambatanya akan menjadi tinggi jika
dalam kondisi gelap. Dengan kata lain,fungsi LDR adalah untuk menhantarkan arus
listrik jika menerima sejumlah intensitas cahaya (Kondisi Terang) dan menghambatarus
listrik dalamkondisi gelap.
LDR adalah jenis resistor yang nilai resistannya dapat berubah-ubah hamper sama
dengan potensiometer yang membedakan antara LDR dan potensiometer adalah nilai
resistannya. LDR berubah akibat perubahan intensitascahya yang diterima sedangkan
potensiometer hambatan berubah akibat putara. Jika dilihatdari fisiknya benduk fisik
LDR mempunyai 2 kaki dengan sebuah sensor di permukaanya yang peka terhadap
perubahan intensitas cahaya.
Untuk membangun system jemuran pakaian otomatis diperlukan beberapa sensor
untuk mendeteksi kondisi lingkungan sekitar salah satunya adalah sensor cahaya. Sensor
ini digunakan untuk mendeteksi apakah kondisi gelap atau terang dikarenakan terkadang
hujan bisa muncul secara tiba-tiba. Untuk mengatasi hal tersebut maka sensor cahaya
digunakan agar ketika cuaca mendung maka sistem dapat menggerakan jemuran ketempat
teduh.

Gambar 2.4
2.7 Sensor Hujan
Sensor Hujan adalah sensor yang berfungsi sebagai pendeteksi ada tidaknya kondisi
rintik hujan, yang dapat dimanfaatkan berbagai aplikasi. Dipsaran sensor ini dijual dalam
bentuk modul, sehingga hanya perlu menyediakan kabel jumper untuk dihubungkan ke
mikrokontroler. Cara kerjanya yaitu ketika sensor terkena air hujan maka jalur port dan
jalur ground terhubung langsung sehingga tidak menyebabkan tegangan. Sensor hujan
berfungsi untuk memberikan nilai masukan pada tingkat elektrolisasi air hujan. Dimana
panel sensor akan tersentuh langsungoleh air hujan yang turun.
Untuk membangun Sistem Jemuran Pakaian Otomatis ini diperlukan beberapa sensor
untuk mendeteksi cuaca dari lingkungan sekitar. Salah satu sensor yang diperlukan adalah
sensor hujan.

Gambar 2.5

2.8 Relay
Relay adalah salah satu komponen elektronika yang berbentuk seperti saklar dan
dioperasikan menggunakan listrik. Komponen ini terdiri dari dua bagian, yaitu
elektromagnet (coil) dan mekanikal (switch). Dalam pengoperasiannya, relay
memanfaatkan prinsip elektromagnetik untuk menggerakkan saklar dan menghantarkan
arus listrik.
Prinsip Kerja dari relay yaitu terdiri dari empat komponen dasar elektromagnet (coil),
armature, switch contact point (saklar), dan spring. Saklar pada relay dapat berupa
normally closed (NC) atau normally open (NO), bergantung pada kondisi awal sebelum
diaktifkan. Ketika kumparan elektromagnetik dalam relay mendapatkan aliran listrik,
akan muncul medan magnet yang menarik tuas armature sehingga mengubah posisi
kontak switch dari NC menjadi NO.
Gambar 2.7
2.9 Kabel Jumper
Kabel Jumper adalah salah satu jenis kabel yang digunakan untuk berbagai kebutuhan
terkait kelistrikan. Secara umum, kabel jumper berfungsi untuk menghantarkan arus
listrik dari suatu alat ke alat lainnya. Selain itu, kabel jumper juga memiliki beberapa
jenis yang dapat dibedakan sesuai dengan konektornya. Masing-masing jenis kabel
jumper ini memiliki penggunaan yang berbeda-beda. kabel jumper digunakan untuk
menghubungkan dua titik atau lebih dan dapat juga digunakan untuk menghubungkan dua
komponen elektronika.
Kabel jumper ini memiliki pin konektor di setiap ujungnya sehingga memungkinkan
penggunanya untuk menghubungkan dua komponen yang melibatkan arduino tanpa
menggunakan solder. Dengan begitu pengguna dapat mengutak-atik rangkaian dengan
mudah. Sederhananya, kabel jumper memiliki fungsi sebagai konduktor listrik untuk
menyambungkan rangkaian listrik.
Adapun jenis-jenis dari kabel jumper sebagai berikut:
 Kabel Jumper Male to Male
Jenis yang pertama adalah kabel jumper male male. Kabel jumper male to male adalah
adalah jenis yang sangat yang sangat cocok untuk kamu yang mau membuat rangkaian
elektronik di breadboard.
 Kabel Jumper Male to Famale
Kabel jumper male female memiliki ujung konektor yang berbeda pada tiap ujungnya,
yaitu male dan female. Biasanya kabel ini digunakan untuk menghubungkan komponen
elektronika selain Arduino ke breadboard.
 Kebel Jumper Famale to Famale
Jenis kabel jumper yang terakhir adalah kabel female to female. Kabel ini sangat cocok
untuk menghubungkan antar komponen yang memiliki header male. contohnya seperti
sensor ultrasonik HC-SR04, sensor suhu DHT, dan masih banyak lagi.
Gambar 2.8

2.10 Motor Stepper


Motor stepper adalah perangkat elektromekanis yang bekerja dengan mengubah
tenaga listrik menjadi tenaga mekanis. Motor stepper bergerak berdasarkan urutan pulsa
yang diberikan kepada motor. Jadi, untuk menggerakkan motor stepper diperlukan
pengendali motor stepper yang membangkitkan pulsa-pulsa periodik. Jika ingin
menjalankan atau menghentikan motor ini cukup dengan menerapkan pulsa digital yang
terdiri atas tegangan positif dan nol (ground) pada salah satu terminal lilitan (wound)
motor. Sementara terminal lainnya dicatu dengan tegangan positif konstan (VM) pada
bagian tengah (center tap) dari lilitan.
Berdasarkan metode perancangan rangkain pengendalinya, motor stepper dapat dibagi
menjadi jenis unipolar dan bipolar. Rangkaian pengendali motor stepper unipolar lebih
mudah dibuat karena hanya memerlukan satu signal On Off dengan menggunakan switch /
transistor pada masing – maisng lilitannya. Untuk motor stepper dengan lilitan bipolar,
diperlukan sinyal pulsa yang berubah-ubah dari positif ke negatif dan sebaliknya.
Setiap motor Stepper akan memiliki spesifikasi utama yaitu berapa derajat motor akan
berputar setiap kali diberikan 1 pulse, atau disebut dengan Step/pulse. Posisi motor dapat
dikontrol secara akurat tanpa mekanisme umpan balik, selama ukuran motor sesuai
dengan aplikasi.
Motor stepper menggunakan teori operasi magnet untuk membuat poros motor
berbelok pada jarak yang tepat ketika pulsa listrik disediakan. Stator memiliki delapan
kutub, dan rotor memiliki enam kutub.
Rotor memerlukan 24 pulsa listrik untuk menggerakkan 24 langkah untuk membuat
satu putaran penuh. Cara lain untuk mengatakan ini adalah bahwa rotor akan bergerak
tepat 15 ° untuk setiap pulsa listrik yang diterima motor.
Gambar 2.8

BAB III
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak


3.1.1 Arduino IDE

3.1.2 Bylink
Alur sistem jemuran pakaian berbasis IoT dengan menggunakan aplikasi Blynk.
Ada
beberapa langkah pada alur sistem ini, yaitu:
 Sistem Jemuran Pakaian harus terhubung dengan jaringan Wifi yang sesuai
dengan ip.
 Setelah terhubung ke jaringan Wifi, alat akan membaca sensor hujan dan sensor
LDR pada keadaan sekitar.
 Jika sensor LDR membaca intensitas cahaya maka motor stepper akan
berputar ke luar untuk menjemur pakaian.
 Jika sensor LDR tidak membaca intensitas cahaya dan sensor hujan membaca
intensitas hujan maka motor stepper akan berputar masuk ke dalam rumah
untuk menyimpan jemuran pakaian.
 Jika semua kondisi tidak terpenuhi maka sensor LDR dan sensor cahaya akan
membaca ulang sampai kondisi terpenuhi.
 Jika salah satu kondisi terpenuhi maka data akan dikirimkan ke Blynk. Blynk
akan menampilkan cuaca dan kondisi sekitar. Kemudian user dapat mengkontrol
jemuran pakaian tersebut

3.1.3 Visual Studio Code


3.1.4 Frinzing

3.2 Analisi Kebutuhan Perangkat Keras


3.2.1 Alat yang digunakan:
Laptop
Software Arduino IDE
Gunting
Penggaris
Pensil
Penghapus

3.2.2 Bahan yang dibutuhakan


Adapun bahan yang diperlukan untuk membuat miniatur rumah untuk automatic
clothesline yaitu:
Kardus Bekas
Lem
Tali Rami
Cat

Adapun Bahan untuk membuat alat prototype automatic clothesline yaitu:


ModeMCU (ESP-32)
Sensor LDR
Sensor Hujan
Relay
Kabel Jumper
Motor Stepper

3.3 Tahapan Pembuatan


BAB IV
PENGUJIAN
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
Internet of things based automatic clothesline merupakan sebuah prototype yang
dapat melakukan kontrol dan monitor penjemur pakaian menggunakan aplikasi bylink.
Prinsip kerja alat ini adalah sensor akan mengirim sinyal jika ada perubahan cuaca. Jika
sensor cahaya dan sensor hujan mendeteksi adanya perubahan kondisi, maka rangkaian
ini akan memberikan sinyal yang dikirimkan NodeMCU berupa notifikasi ke aplikasi
Blynk.
Sensor cahaya dan sensor hujan merupakan sebuah indikator dari adanya intensitas
cahaya dan intensitas hujan. Jemuran pakaian berbasis IoT akan bekerja jika sensor
cahaya dan sensor hujan mendeteksi perubahan lingkungan sekitar. Kemudian hasil
sensor tersebut dikirimkan ke server untuk di proses oleh NodeMCU.
Hasil output deteksi akan memberikan perintah kepada jemuran untuk dimasukkan
atau dikeluarkan menggunakan motor stepper. Motor stepper berfungsi sebagai
pengatur pergerakan dan arah putaran jemuran. Hasil data cuaca akan dikirimkan
melalui NodeMCU ke aplikasi Blynk. User dapat melakukan kontrol dan monitor
jemuran pakaian yang akan disimpan atau dijemur

4.2 Saran
Demikian laporan yang kami buat, bila ada kesalahan dalam penulisan juga
kekurangan dalam segi perancangan mohon dimaklumi. Dengan segala kerendahan hati,
kami sebagai penyusun laporan mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
teman-teman dan dosen pengampu agar dapat memperbaiki laporan selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

https://miqbal.staff.telkomuniversity.ac.id/mikrokontroler-esp32/
https://www.anakteknik.co.id/krysnayudhamaulana/articles/apa-itu-esp32-salah-satu-modul-
wi-fi-poppuler
https://medium.com/@your_lifestyle_med/mengenal-relay-pengertian-jenis-dan-fungsinya-
dalam-industri-otomasi-f0dea3565da5
https://kumparan.com/berita-update/definisi-kabel-jumper-beserta-fungsi-dan-jenisnya-
21ERiC1PFiD/full
https://www.arduinoindonesia.id/2022/08/penjelasan-tentang-motor-stepper.html

Anda mungkin juga menyukai