Anda di halaman 1dari 6

Tugas Teknologi Informasi

Internet of Things (IoT)

Nama: Yasmine Friza Aqilla


NIM: 235060301111055
Kelas: G
Judul sistem IoT yang dirancang: Pemanfaatan Sistem Monitoring Kelembapan Tanah
untuk Tanaman Dalam Sektor Pertanian Berbasis IoT Dengan Menggunakan Sensor
Soil Moisture MS01 V1.2
1. Device input dan output
Input:
 Sensor DHT11
 Sensor MQ135
 Sensor Soil Moisture MS01 V1.2
Output:
 LED (Light Emitting Diode)
 Buzzer

2. Sistem kendali yang digunakan

 Wesmos D1 Mini
Wemos D1 mini merupakan salah satu hardware dari salah satu jenis
mikrokontroller berbasis Internet of Things (IoT). Wemos D1 mini ini
amerupakan hasil pengembangan dari modul ESP8266. Modul NodeMCU
sering digunakan sebagai penghubung internet antara Arduino ke
smartphone atau laptop menggunakan jaringan WiFi yang berbasis
ESP8266. Selain itu, Wemos D1 mini diciptakan sebagai solusi dari
mahalnya sebuah modul wireless berbasis mikrokomtroller. Maka dari itu,
pengeluaran biaya untuk membuat sebuah projek akan menjadi lebih
sedikit.

3. Sistem konektivitas

 Jaringan WiFi
 Software Arduino IDE
 Firebase (Could system)
 Kodular (User interface)
4. Perangkat yang Digunakan

Komponen-komponen software yang digunakan adalah sebagai berikut:


1. Arduino IDE
Arduino Integrated Development Environment (IDE) atau Lingkungan
Pengembangan Terpadu Arduino merupakan editor teks yang terhubung ke
perangkat keras Arduino untuk mengunggah program dan berkomunikasi
dengannya agar alat dapat bekerja sesuai instruksi yang diberikan.
2. Firebase
Firebase merupakan layanan dari Google untuk memberikan kemudahan bagi
para developer aplikasi dalam mengembangkan aplikasi. Firebase
menyediakan Backend atau basis data untuk mendukung jalannya aplikasi.
3. Kodular
Kodular merupakan aplikasi berbasis website yang dapat membantu para
pengembang dalam membangun aplikasi dengan mudah tanpa memerlukan
skill mengcoding. Dengan menggunakan konsep ‘drag and drop’, Kodular
menjadi aplikasi yang sangat populer digunakan oleh pengembang dalam
membuat aplikasi.

Komponen-komponen hardware yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Wemos D1 mini

Wemos termasuk dalam satu satu jenis mikrokontroller Arduino compatible


development board yang dirancang khusus untuk dapat memenuhi kebutuhan
dan keperluan Internet of Things (IoT) (Kusuma dalam Baihaqy, dkk, 2022).
Menurut Sutabri, dkk (2022) Wemos D1 mini merupakan salah satu hardware
dari salah satu jenis mikrokontroller berbasis Internet of Things (IoT). Wemos
D1 mini ini adalah hasil pengembangan dari modul ESP8266. Modul
NodeMCU sering digunakan sebagai penghubung internet antara Arduino ke
smartphone atau laptop menggunakan jaringan WiFi yang berbasis ESP8266.
Selain itu, Wemos D1 mini diciptakan sebagai solusi dari mahalnya sebuah
modul wireless berbasis mikrokomtroller. Maka dari itu, pengeluaran biaya
untuk membuat sebuah projek akan menjadi lebih sedikit.

2. Sensor DHT11
Sensor DHT11 merupakan sebuah modul yang banyak digunakan karena
fungsinya yang mampu memberikan informasi terkait suhu dan kelembaban.
Sensor ini memiliki output tegangan analog yang dapat diolah lebih lanjut
menggunakan mikrokontroller (Adiptya dan Wibawanto, 2013). Selain itu,
sensor ini termasuk dalam komponen yang memiliki tingkat kestabilan yang
sangat baik, memili fitur kalibrasi nilai pembacaan suhu dan kelembaban yang
cukup akurat, ukurannya yang kecil, dan harganya yang terjangkau. Sehingga
membuat produk ini cocok digunakan untuk banyak aplikasi-aplikasi
pengukur suhu dan kelembaban.

3. Sensor MQ-135

Sensor kualitas udara MQ135 merupakan sensor gas yang dapat digunakan
untuk mendekti senyawa atau kadar gas-gas berbahaya yang dapat
mengganggu kualitas udara dan mengganggu kesehatan manusia, terutama
pada pernapasan. Sensor ini memiliki nilai resistansi Rs yang akan berubah
jika terkana gas dan juga memiliki pemanas yang berguna untuk
membersihkan ruangan sensor dari kontaminasi udara sekiar (Gessal, dkk,
2019). Sensor ini sangat sensitif jika digunakan untuk mendeteksi gas amonia
(NH3), alkohol (C2H5OH), karbon dioksida (CO2), dan gas-gas lainnya yang
ada di udara. Sensor ini memberikan output hasil deteksinya dengan adanya
perubahan nilai resistansi analog pada pin outputnya.

4. Sensor Soil Moisture

Soil Moisture sensor merupakan sebuah sensor kelembaban yang mampu


mendeteksi kadar air atau kelembaban dalam sebuah tanah. Penggunaan
sensor ini biasanya digunakan pada suatu tanah pada tanaman untuk
mengetahui tingkat lembab atau keringnya. Menurut Husdi (2018), semakin
banyak air yang terkandung maka membuat tanah menjadi lebih mudah
menghantarkan listrik (resistansi kecil). Sedangkan jika pada tanah yang
kering akan sangat sulit untuk menghantarkan listrik (resistansi besar).
Sehingga sensor ini sangat membantu para petani dalam masa bercocok tanam
untuk memantau tingkat kelembaban tanah pada tanaman yang sedang
ditanamnya.
5. LED (Light Emitting Diode)

Menurut Permana dan Suprianto (2012), Light Emiting Diode atau LED
merupakan lampu indikator yang digunakan dalam sebuah perangkat
elektronika yang memiliki fungsi untuk menunjukkan status atau hasil dari
perangkat elektronika tersebut. Lampu LED terbuat dari bahan semikonduktor
yang dapat menyala apabila dialiri tegangan listrik atau ketika diberi tegangan
maju. Warna yang dihasilkan pada LED memiliki makna berbeda.

6. Buzzer
Buzzer adalah suatu jenis alat penghasil suara yang sering digunakan untuk
memberikan sinyal atau peringatan. Buzzer bekerja dengan menghasilkan
suara getaran atau bunyi tertentu ketika diberikan arus listrik. Umumnya,
buzzer digunakan untuk tujuan peringatan atau notifikasi dalam berbagai
aplikasi.
7. Resistor 220 & 4,7k

Resistor merupakan salah satu komponen elektronika yang selalu digunakan


dalam setiap rangkaian elektronika. Resistor bersifat resistif dan biasanya
terbuat dari bahan karbon. Resistor memiliki fungsi sebagai pengatur arus
listrik yang mengalir dalam satu rangkaiannya. Satuan resistansi dari suatu
resistor dapat disebut Ohm. Menurut Hariyanto (2009) bentuk sebuah resistor
biasanya berbentuk tabung dengan memiliki dua kaki tembagga di kiri dan
kanan ujungnya. Pada bagian badan tabung terdapat lingkaran yang
membentuk gelang kode warna. Kode warna ini merupakan ssebuah strandar
yang dikeluarkan oleh Electronic Industries Association (EIA).

 Rangkaian Alat
5. Segmentasi Pengguna

Alat ini akan digunakan oleh para petani untuk memudahkan mereka
memonitoring tanaman panennya, seperti mengecek suhu dan kelembapan udara,
kelembapan tanah, dan senyawa-senyawa yang diperlukan atau yang
membahayakan tanaman mereka tidak harus secara langsung, namun melalui
aplikasi yang tersambung dengan jaringan internet.

6. Prospek Masa Depan

Rancangan ini dibuat dengan tujuan yang jelas yaitu bisa meningkatkan potensi
pertanian Indonesia dan mendukung peran vital sektor pertanian dalam
perekonomian dunia. Sumber daya manusia butuh pemanfaatan tekonologi untuk
meningkatkan produktivitas dan mengatasi tantangan pertanian. Pengembangan
teknologi berbasis IoT dalam pemantauan tanaman menjadi solusi efektif untuk
mengurangi keterbatasan dan dapat mengefisiensikan kerja petani. Penerapan
teknologi sistem monitoring pertanian berbasis IoT ini diharapkan dapat menjadi
terobosan penting untuk mendukung pertanian yang lebih modern, efisien, dan
berkelanjutan.

Anda mungkin juga menyukai