Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL PROJECT WORK

SMART WATERING BERBASIS SMARTPHONE


DENGAN MENGGUNAKAN ANDROID STUDIO

REKAYAS PERANGKAT LUNAK

Disusun Oleh :

Haefa Nurhasanah

1819105202

SMK AL FALAH BANDUNG


Jl. Cisitu Baru No.52 Rt.007 Rw.011 Kel. Dago Kec. Coblong Kota Bandung

2021
Proposal Project Work Smart Watering berbasis Smartphone
dengan menggunakan Android Studio |
SMART WATERING BERBASIS
SMARTPHONE DENGAN MENGGUNAKAN
ANDROID STUDIO

Pada proyek ini kami akan membuat sistem penyiramam tanaman


otomatis dengan judul Smart Watering berbasis Smartphone dengan
Menggunakan Android Studio yang memiliki fitur mengukur kelembaban
tanah dan penyiraman otomatis. Namun terdapat keterbatasan informasi untuk
mengetahui jumlah debit air yang dikeluarkan. dan ditambahkan fitur informasi
dan recording data debit air yang harus dikeluarkan oleh pengelola Sekolah
dalam kurun waktu tertentu. Pembuatan sistem dibantu dengan hardware yang
menggunakan Flutter dan Android Studio sebagai Aplikasi bahasa
pemrogramannya.

Tujuan dan Manfaat

Adapun tujuan dari proyek ini, sebagai berikut:

1. Merancang Smart Watering dengan teknologi berbasis IoT terhadap


kelembaban tanah.
2. Membuat Hardware pemantau debit air dan kelembaban tanah untuk
Smart Watering pada taman sekolah.

Adapun manfaat dari Proyek ini, sebagai berikut:

1. Dapat memudahkan petugas sekolah untuk dapat menyiram otomatis


maupun manual.

2. Dapat melakukan pemantauan kondisi tanah dan debit air penyiraman


dengan data yang dikirimkan secara real-time dengan jarak jauh.

Proposal Project Work Smart Watering berbasis Smartphone


dengan menggunakan Android Studio |
Landasan Teori
a. Flutter
Flutter adalah sebuah framework aplikasi mobil sumber terbuka yang
diciptakan oleh Google. Flutter digunakan dalam pengembangan aplikasi untuk
sistem oprasi Android, iOs, Windows, Linux, MarcOS, serta menjadi metode
utama untuk membuat aplikasi Google Fuchsia.
b. Android Studio
Android Studio adalah Integrated Development Enviroment untuk sistem
operasi Android, yang dibangun di atas perangkat lunak JetBrains IntelliJ IDEA
dan didesain khusus untuk pengembangan Android.
c. Dart
Dart adalah bahasa pemrograman dikembangkan oleh google sejak tahun
2007 yang dirancang untuk pengembangan klien. Tidak hanya digunakan untuk
pengembangan aplikasi seluler, Dart juga dapat digunakan untuk
mengembangkan berbagai macam aplikasi seperti web, micro service, desktop
dan aplikasi lain yang mengusung teknologi Internet of Things (IoT).
d. IoT (Internet of Things)
Internet of Things atau yang biasa disingkat IoT adalah sistem yang
memungkinkan terjadinya interaksi antara berbagai alat dan perangkat dengan
manusia penggunanya melalui jaringan internet. Istilah Internet of Things awalnya
disarankan oleh Kevin Ashton pada tahun 1999 dan mulai terkenal melalui Auto-
ID Center di MIT. DI sisi lain, SAP (Systeme, Anwendungen und Produkte)
Mendefinisikan IoT sebagai benda fisik yang diintegrasikan ke dalam jaringan
internet secara berkesinambungan, di mana benda-benda tersebut berperan aktif
dalam proses bisnis. Aplikasi yang tersedia berinteraksi dengan benda atau alat
melalui Internet, lalu mengubah status dan mengontrolnya sesuai dengan setiap
informasi yang dikaitkan, disamping memperhatikan masalah privasi dan
keamanan (Benchoff, 2014).
Cara kerja IoT yaitu dengan memanfaatkan sebuah instruksi pemrograman,
dimana setiap perintah menghasilkan sebuah interaksi antar mesin atau alat yang
terhubung secara otomatis tanpa campur tangan manusia dalam jarak jauh.
Proposal Project Work Smart Watering berbasis Smartphone
dengan menggunakan Android Studio |
Keterhubungan di antara kedua interaksi mesin tersebut difasilitasi oleh jaringan
internet, sementara manusia hanya bertugas sebagai pengatur dan pengawas
komunikasi alat tersebut secara langsung. Tantangan terbesar dalam
mengkonfigurasi IoT adalah menyusun jaringan komunikasinya, karena untuk
menghubungkan jaringan antar alat sangatlah kompleks, dan memerlukan sistem
keamanan yang ketat (Benchoff, 2014).
e. Komponen-komponen Elektronik
Komponen elektronik adalah elemen terkecil dalam suatu rangkaian
elektronika. Dalam rangkaian elektronika pada umumnya terdiri dari komponen
aktif dan komponen pasif. Setiap komponen elektronika dibuat dengan nilai dan
fungsi yang berbeda berdasarkan produsen pembuat komponen elektronika
tersebut. Tipe dan nilai yang melekat pada suatu komponen elektronika
memberikan arti fungsi dan pabrikan pembuatnya. Sedangkan simbol komponen
elektronika ditentukan berdasarkan jenis dan fungsinya tanpa membedakan pabrik
pembuat komponen elektronika tersebut. Dalam membangun sistem urban
farming ini, terdapat sensor-sensor serta berbagai komponen elektronik yang
digunakan, yaitu :
1. Microcontroller 328 Atmega
ATMega328 adalah mikrokontroller keluaran dari atmel yang
mempunyai arsitektur RISC (Reduce Instruction Set Computer) yang
dimana setiap proses eksekusi data lebih cepat dari pada arsitektur
CISC (Completed Instruction Set Computer). Mikrokontroller ATmega
328 memiliki arsitektur Harvard, yaitu memisahkan memori untuk
kode program dan memori untuk data sehingga dapat memaksimalkan
kerja dan parallelism.
2. Sensor suhu tanah DS18B20
Sensor suhu DS18B20 Kebanyakan sensor suhu memiliki tingkat
rentang terukur yang sempit serta akurasi yang rendah namun memiliki
biaya yang tinggi. Sensor suhu DS18B20 dengan kemampuan tahan air
(waterproof) cocok digunakan untuk mengukur suhu pada tempat yang
sulit, atau basah. Karena output data sensor ini merupakan data 25
digital, maka kita tidak perlu khawatir terhadap degradasi data ketika

Proposal Project Work Smart Watering berbasis Smartphone


dengan menggunakan Android Studio |
menggunakan untuk jarak yang jauh. DS18B20 menyediakan 9 bit
hingga 12 bit yang dapat dikonfigurasi data. Karena setiap sensor
DS18B20 memiliki silicon serial number yang unik, maka beberapa
sensor DS18B20 dapat dipasang dalam 1 bus. Hal ini memungkinkan
pembacaan suhu dari berbagai tempat. Meskipun secara datasheet
sensor ini dapat membaca bagus hingga 125°C, namun dengan penutup
kabel dari PVC disarankan untuk penggunaan tidak melebihi 100°C.
3. Sensor suhu dan kelembaban udara DHT 22
Sumber teori berdasarkan datasheet sensor DHT-22. DHT-22
merupakan sebuah sensor suhu dan kelembaban yang memiliki daya
tahan baik, kinerja ynag handal dan mudah digunakan sangatlah
dibutuhkan untuk menunjang sebuah aplikasi. Maka dalam projek ini
kami menggunakan sensor suhu dan kelembaban yang diproduksi oleh
DHT-22. 21 DHT-22 adalah sebuah sensor single bus dengan akurasi
tinggi yang dirancang untuk mengukur suhu dan kelembaban udara.
Sensor ini memiliki keluaran digital dan sudah terkalibrasi, menjadikan
sensor ini tidak perlu melakukan konversi A/D ataupun kalibrasi data
sensor. DHT-22 ini memiliki dua data digital output yaitu data output
dan clock (clk). Prinsip kerjanya sama seperti 12C tetapi sensor tidak
dapat diatasi dengan menggunakan protocol 12C, bagaimanapun sensor
harus digunakan tanpa campur tangan dengan perangkat lain yang
terhubung dengan satu bus.
4. Sensor nutrisi cair TDS DF Robot
TDS sensor / Meter Kit adalah sensor yang kompatibel dengan Arduino
untuk mengukur nilai TDS (Total Dissolved Solids) atau kadar terlarut
dalam air. Sensor ini dapat digunakan untuk mengukur air dalam rumah
tangga, hidroponik dan bidang pengujian kualitas air lainnya. TDS
menunjukkan bahwa berapa miligram padatan terlarut yang dilarutkan
dalam satu liter air. Secara umum, semakin tinggi nilai TDS, maka
semakin besar pula padatan yang terlarut dalam air, dan semakin tidak
murni air tersebut. Oleh karena itu, nilai TDS dapat digunakan sebagai
salah satu referensi untuk mencerminkan kebersihan air.

Proposal Project Work Smart Watering berbasis Smartphone


dengan menggunakan Android Studio |
Produk ini kompatibel dengan sistem atau papan kontrol 5V atau 3.3V.
Sumber eksitasi adalah sinyal AC, yang secara efektif dapat mencegah
probe dari polarisasi dan memperpanjang umur probe. Sementara itu,
juga meningkatkan stabilitas sinyal output. Probe TDS tahan air, dapat
direndam dalam air untuk pengukuran waktu yang lama.
5. Sensor cahaya
Sensor cahaya adalah sebuah alat yang digunakan untuk
mengubah besaran cahaya menjadi besaran listrik. Prinsip kerja dari
alat ini adalah dengan mengubah energi foton menjadi elektron.
Idealnya satu foton dapat membangkitkan satu elektron. Sensor cahaya
sangat luas penggunaannya, salah satu yang paling populer
adalah kamera digital. Pada saat ini sudah ada alat yang digunakan
untuk mengukur cahaya yang mempunyai 1 buah foton saja.
6. Sensor kelembaban tanah
Sensor kelembaban tanah atau dalam istilah bahasa inggris soil
moisture sensor adalah jenis sensor kelembaban yang mampu
mendeteksi intensitas air di dalam tanah (moisture). Sensor ini sangat
sederhana, tetapi ideal untuk memantau tingkat air pada tanaman
pekarangan. Sensor ini terdiri dua probe untuk melewatkan arus melalui
tanah, kemudian membaca resistansinya untuk mendapatkan nilai
tingkat kelembaban. Semakin banyak air membuat tanah lebih mudah
menghantarkan listrik (resistansi kecil), sedangkan tanah yang kering
sangat sulit menghantarkan listrik (resistansi besar).
7. Microcontroller ESP8266 MOD12E
NodeMCU ESP8266 merupakan pengembangan dari modul platform
IoT (Internet of Things) keluarga ESP8266 tipe ESP-12. Modul
ESP8266 dapat dipelajari dari artikel sebelumnya. Secara fungsi modul
ini hampir menyerupai dengan platform modul arduino, tetapi yang
membedakan yaitu dikhususkan untuk “Connected to Internet“.

Proposal Project Work Smart Watering berbasis Smartphone


dengan menggunakan Android Studio |
Alat dan Bahan
1. Hardware

No Hardware Keterangan
Spesifikasi :
1 Laptop
Core i3, , RAM GB, HDD, 500GB
PCB Relay, Node MCU, Relay 1 Channel, Pin Header
Water Female, Pin Header Male, Pompa, Kabel Jemper Female to
2
Pump Female, LED Hijau 5mm, Resitor 1K, Terminal Block, Box
enclosur X3 relay, Kabel USB data, Adaptor USB 5V
Terdiri dari :
3 Soil Wemos D1, PCB Soil Moisture, Pin Header Femala,
Capasitive Soil Moisture, Box Enclosur Soil Moisture,
Adaptor USB 5V, Kabel USB Data

4 SmartPhone Spesifikasi :
OS Android Maks Android 11, Kabel Data

2. Software

No Software Keterangan
1 System Operasi Min Windows 2010
2 Java Oracle Java SE (Jdk/Jre)

3 Git -

4 Android Studio -

5 Plugin Flutter -

Langkah Kerja
 Membuat Tampilan Menu Di Android Studio dengan Flutter dan Dart
 Menghubungkan Flutter dengan SmartPhone
 Menghubungkan Flutter dengan RMQ Server
 Menghubungkan Fluter Dengan Hardware Water Pump dan Soil

Diagram Kinerja Smart Watering

1. UseCase Diagram Smart Watering


Proposal Project Work Smart Watering berbasis Smartphone
dengan menggunakan Android Studio |
2. FlowChart

Proposal Project Work Smart Watering berbasis Smartphone


dengan menggunakan Android Studio |
Proposal Project Work Smart Watering berbasis Smartphone
dengan menggunakan Android Studio |
A. Flowchart Kelembapan Tanah

B. FlowChart Suhu

Rencana Pembuatan Project


Proposal Project Work Smart Watering berbasis Smartphone
dengan menggunakan Android Studio |
Bulan Minggu Materi

Menginstal Flutter (Jdk, Git, Android Studio, dan Plugin


Ke – 1 Flutter), serta Menghubungkan SmartPhone dengan Android
Studio

Ke – 2 Membuat Widget Sederhana dan di Run ke SmartPhone


Februari

Membuat Desain Antar Muka Halaman Utama dan User


Ke – 3 dengan Flutter

Ke - 4 Membuat Widget Login pada Android Studio

Membuat Widget Login Menumpuk di Android Studio dengan


Ke – 1
system Push dan Pop

Membuat Desain Aplikasi Tampak Muka (Halamam Utama)


Ke – 2 dengan Flutter
Maret

Membuat Desain Antar Muka Halaman Utama dan User


Ke – 3 dengan Flutter

Ke - 4 Merakit Hardwrae Smart Watering (Water Pump dan Soil)

Ke - 1 Mensingkronisasikan Software dengan Hardware


April

Ke – 2 Mensingkronisasikan SmartPhone dengan Harware

Rancangan Biaya Project

Hardware Smart Watering

N
Komponen Satuan Qty Harga
o
1 PCB Relay Unit 1 Rp 75.000,00
Proposal Project Work Smart Watering berbasis Smartphone
dengan menggunakan Android Studio |
2 Node MCU Unit 1 Rp 68.000,00
3 Relay 1 channel Unit 1 Rp 8.600,00
4 Pin header female Unit 1 Rp 2.300,00
5 Pin header male Unit 1 Rp 3.000,00
6 Pompa Unit 1 Rp 60.000,00
Kabel jumper female to
7 WATER set 1
female Rp 23.000,00
8 PUMP LED hijau 5mm Unit 1 Rp 4.000,00
9 Resistor 1k set 1 Rp 2.000,00
10 SMART Terminal Block Unit 2 Rp 2.000,00
11 WATERING Box enclosur X3 relay Unit 1 Rp 25.000,00
12 Kabel USB data Unit 1 Rp 25.000,00
13 Adaptor USB 5V Unit 1 Rp 40.000,00
14 Wemos D1 Unit 1 Rp 97.000,00
15 PCB soil moisture Unit 1 Rp 70.000,00
16 Pin header female Unit 1 Rp 2.300,00
17 SOIL Capasitive soil moisture Unit 1 Rp 40.000,00
18 Box enclosur soil moisture Unit 1 Rp 25.000,00
19 Adaptor USB 5V Unit 1 Rp 50.000,00
20 Kabel USB data Unit 1 Rp 45.000,00

Penutup

Demikianlah proposal ini Kami buat, dengan Judul “Smart Watering


Berbasis Smartphone dengan Menggunakan Android Studio”. Semoga proposal
ini dapat diterima dan dapat bermanfaat bagi kita semua. Tidak lupa kami ucapkan
syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala Rahmat dan Hidayah-
Nya kami dapat menyelesaikan proposal Project Work ini. Dan tidak lupa pula
kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak seperti teman satu TIM dan juga
pembimbing sekolah yang telah ikut membantu dalam pembuatan proposal ini.
Proposal Project Work Smart Watering berbasis Smartphone
dengan menggunakan Android Studio |
Semoga proposal ini dapat diterima oleh semua pihak karena proposal ini
merupakan tahap awal kami dalam memulai Project Work ini. Dengan
terwujudnya proposal ini, kami berharap dapat segera mewujudkan Project yang
telah direncanakan ini.

Alasan : Karena dalam proses Prakerin (PKL) membuat suatu sistem Flutter
dengan Android Studio, dan dikarenakan di lokasi sekolah terdapat taman-taman
jadi kami buat alat penyiraman otomatis dengan melihat kelembaban tanah.

Bandung, April 2021


Pembimbing Sekolah, Penyusun,

Abdur Rochim, S.Kom. Haefa Nurhasanah


1819105202

Proposal Project Work Smart Watering berbasis Smartphone


dengan menggunakan Android Studio |

Anda mungkin juga menyukai