Anda di halaman 1dari 7

NOTIFIKASI AIR PADA TUMBUHAN MENGGUNAKAN

SENSOR KELEMBAPAN DENGAN ESP32

Dosen pengampu :
Didit Andri J, M.T

10116375 William G Manuputty


10116380 Zain Achmad R
10116417 Gilang Panji W.P

IoT – 4

Program Studi Teknik Informatika


Fakultas Teknik Dan Ilmu Komputer
Universitas Komputer Indonesia
2020
1.1 Latar Belakang
Penggunaan koneksi internet saat ini sudah menjadi bagian dari pola kehidupan
masyarakat modern. Setiap harinya jutaan orang melakukan akses internet baik
menggunakan komputer maupun smartphone, seiring dengan perkembangan teknologi
dikembangkanlah sebuah konsep yang dikenal sebagai IoT (Internet of Things). Sebuah
konsep yang bertujuan untuk memperluas manfaat dari penggunaan konektivitas internet
yang secara terus-menerus terhubung, IoT memiliki kemampuan seperti berbagi data,
remote control dan sebagainya.
Konsep IoT telah dikembangkan dalam banyak kebutuhan, dalam paper ini akan
membahas bagaimana IoT dimanfaatkan untuk melakukan monitoring tanaman,
melakukan monitoring atau kontrol pada tanaman adalah hal yang wajib dilakukan agar
mendapatkan hasil tanaman yang baik tetapi terkadang ada beberapa hal yang terlewatkan
seperti kurangnya kelembaban media tanam sampai kurangnya pencahayaan yang
mengakibatkan suhu udara menjadi sangat lembab dan tidak terlalu baik untuk beberapa
jenis tanaman.
Mengetahui masalah tersebut dengan mengggunakan konsep IoT pada kasus
monitoring tanaman dibangunlah sebuah perangkat yang dapat memantau kelembaban
tanah. Perangkat ini akan terintegrasi pada cloud Blynk yang memiliki layanan IoT.
Perangkat tersebut secara berkala akan melakukan pengukuran terhadap kondisi tanah pada
tanaman dan mengirimkan data recara realtime kepada cloud Blynk, saat terjadi hal yang
tidak sesuai dengan parameter pengukuran akan mengirimkan sebuah notifikasi kepada
pengguna smartphone. Hal tersebut diharapkan dapat mempermudah pengamatan terhadap
kelembaban tanah pada tanaman agar tanaman dapat tumbuh dengan baik dengan
memanfaatkan teknologi dan juga konsep IoT.
1.2 Fitur
Fitur yang digunakan pada project IoT ini adalah fitur pada kelembaban tanah dan
notifikasi tentang kelembaban tanah
1.3 Arsitektur Sistem
Perangkat yang digunakan dalam projek ini yaitu ESP32 (ESP-WROOM-32) yang
dimana perangkat ini akan menjadi module utama dalam pembuatan projek yang dipakai
untuk menghubungkan beberapa alat lain seperti antenna kabel soket dsb. ESP32 sendiri
memiliki spesifikasi sistem dual-core dengan dua CPU Harvard Architecture Xtensa LX6.
Semua memori tertanam, memori eksternal dan periferal terletak di bus data dan / atau bus
instruksi CPU ini. Mikrokontroler memiliki dua inti - PRO_CPU untuk protokol dan
APP_CPU untuk aplikasi, namun, tujuan mereka tidak diperbaiki. Ruang alamat untuk data
dan bus instruksi adalah 4GB dan ruang alamat periferal adalah 512KB. Selain itu, memori
yang tertanam adalah 448KB ROM, 520KB SRAM dan dua memori 8KB RTC. Memori
eksternal mendukung hingga empat kali 16MB Flash. [1]
Kemudian ESP32 dapat menggunakan Phase Lock Loop (PLL) internal 320MHz
atau kristal eksternal. Dimungkinkan juga untuk menggunakan sirkuit berosilasi sebagai
sumber clock pada 2-40MHz untuk menghasilkan clock master CPU_CLK untuk kedua
core CPU. Jam ini bisa setinggi 160MHz untuk kinerja tinggi atau lebih rendah mengurangi
konsumsi daya. Semua jam lainnya, seperti APB_CLK untuk periferal digerakkan oleh jam
master. Selain itu, ada beberapa jam berdaya rendah seperti RTC_CLK internal dengan
frekuensi standar 150kHz dan opsi untuk menyesuaikannya untuk mode tidur nyenyak.
Ada empat timer 64-bit untuk keperluan umum dengan prescaler 16-bit dengan rentang 2
hingga 65536. Setiap timer menggunakan jam APB, biasanya pada 80MHz. Penghitung
waktu tersebut dapat menghitung naik atau turun, dibekukan dan memicu peristiwa. Selain
4 timer generik, ada juga timer untuk menggerakkan pengontrol PWM. Ada 8 saluran
PWM kecepatan tinggi dan 8 kecepatan rendah, masing-masing digerakkan oleh empat
timer.[1]
Struktur mikrokontroler ESP32 dirancang untuk beroperasi di bawah protokol
berikut - TCP / IP, MAC WLAN 802.11 b / g / n / e / i WLAN penuh, dan spesifikasi Wi-
Fi Direct. Mikrokontroler dapat menyediakan operasi Basic Service Set (BSS) STA dan
SoftAP di bawah protokol Fungsi Kontrol Terdistribusi (DCF). Ini juga mendukung
operasi grup P2P yang sesuai dengan protokol P2P Wi-Fi terbaru. Dengan demikian, bisa
beroperasi sebagai stasiun dan terhubung ke internet atau server dan titik akses untuk
menyediakan antarmuka pengguna untuk, misalnya, smartphone yang menjalankan
aplikasi seluler [2]
Selanjutnya sensor yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu sensor kelembapan
(FC-28) adalah pelarian sederhana untuk mengukur kelembaban di tanah dan material
serupa. Sensor kelembaban tanah cukup mudah digunakan. Dua bantalan kontak besar
berfungsi sebagai probe untuk sensor, bersama-sama bertindak sebagai resistor variabel.
Semakin banyak air yang ada di tanah berarti semakin baik konduktivitas antara bantalan
akan dan akan menghasilkan resistensi yang lebih rendah, dan SIG yang lebih tinggi. [3]
Soil moisture sensor FC-28 memiliki spesifikasi tegangan input sebesar 3.3V atau
5V, tegangan output sebesar 0 – 4.2V, arus sebesar 35 mA, dan memiliki value range ADC
sebesar 1024 bit mulai dari 0 – 1023 bit. [4]

Nantinya dalam penelitian ini akan menggabungkan perangkat ESP32 dan juga
sensor FC-28 untuk membuat perangkat IoT agar tanaman yang membutuhkan air akan
segera di siram dengan tepat waktu agar tanaman tersebut tidak mati atau layu, perankat
akan bekerja apabila kadar air didalam tanah mulai berkurang kemudian sensor FC-28 akan
mengirimkan sinyal ke perangkat mobile agar tanaman tersebut harus segera di siram di
air sinyal tersebut yang lalui oleh module ESP32
1.4 Rancangan Database (Cloud)
Dalam penelitian ini kami menggunakan cloud yaitu blynk cloud, database cloud
yang akan membuat notifikasi mengirim ke perangkat mobile dari perangkat IoT
Yang dimana akan langsung memberitahu pengguna agar bisa langsung menyiram
tanaman apabila kadar air didalam tanah sudah tidak lembab lagi

Tabel yang di gunakan untuk penelitian ini yaitu dari Hasil, PH, dan Waktu
Ditanam. Yang dimana tabel Hasil dari tipe tanaman yang di tanam dan juga kondisi dari
kelembaban tanah, untuk PH akan menampilkan hasil dari tanah yang sudah kering atau
masih lembab, apabila tanah masih lembab maka tidak ada notifikasi yang muncul ke
pengguna, dan Ketika kadar tanah sudah kering maka akan muncul notifikasi yang
memberitahu user agar segera menyiram tanaman tersebut, untuk tabel “Waktu Ditanam”
adalah waktu yang sudah di tentukan oleh user agar kedepannya bisa diberitahu kepada
user untuk bisa menyiram tanaman tersebut
1.5 Rancangan User Interface
Pada rancangan user interface, bisa pada gambar akan di tampilkan tentang tanaman yang
telah dan waktu penanaman tanaman itu ditanam. Setelah itu akan muncul notifikasi pada
layar home smartphone tentang kelembaban tanah tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

[1] A. Maier, A. Sharp and Y. Vagapov , "Comparative Analysis and Practical Implementation of the
ESP32 Microcontroller Module for the Internet of Things," Comparative Analysis and Practical
Implementation of the ESP32 Microcontroller Module for the Internet of Things, 2017.

[2] "Espressif Systems," 11 April 2017. [Online]. Available:


https://espressif.com/sites/default/files/documentation/ esp32_datasheet_en.pdf.

[3] "Uruktech," Uruktech, [Online]. Available: http://www.uruktech.com/product/fc-28-soil-


hygrometer-sensor/.

[4] Husdi, "Monitoring Kelembaban Tanah Pertanian Menggunakan Soil Moisture Sensor FC-28 Dan
Arduino Uno," 2018.

Anda mungkin juga menyukai