Anda di halaman 1dari 18

INSTRUMENTASI INDUSTRI

“KONTROL ISI TANKI AIR


MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER
ESP32”

DOSEN PENGAJAR:
Guntur Yanuar Astono

Disusun Oleh:
1. Kalvin Sayudha Bahtiar / 2A / 09 / 2141190051
2. Zidan Aksa Mahendra / 2A / 25 / 2141190052
3. Ridwan Maulana / 2A / 22 / 2141190048
4. Andi Alfian Muhammad / 2A / 02 / 21411900

DIV – TEKNIK ELEKTRONIKA


TEKNIK ELEKTRO
PSDKU POLITEKNIK NEGERI MALANG DI KOTA KEDIRI
1
DAFTAR ISI
BAB 1......................................................................................................................3
PENDAHULUAN...................................................................................................3
1.1 Latar Belakang..........................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................3
1.3 Tujuan........................................................................................................3
1.4 Manfaat......................................................................................................4
BAB 2......................................................................................................................4
TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................4
BAB 3......................................................................................................................9
TAHAP PELAKSANAAN......................................................................................9
3.1 Pengumpulan Data....................................................................................9
3.2 Perancangan Alat.....................................................................................10
3.3 Pembuatan Alat.......................................................................................11
3.4 Metode Pengambilan Data...........................................................................12
3.5 Metode Pengolahan dan Analisis Data........................................................13
BAB 4....................................................................................................................16
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN..................................................................16

2
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tangki air adalah salah satu komponen penting dalam infrastruktur
bangunan. Penggunaan teknologi yang tepat dalam pengelolaan tangki air dapat
memberikan manfaat besar, termasuk penghematan air, efisiensi operasional, dan
perlindungan terhadap kekurangan pasokan air. Dalam rangka meningkatkan
pengelolaan tangki air, penggunaan mikrokontroler ESP32 dapat menjadi solusi
yang efektif.

ESP32 adalah mikrokontroler yang populer dan serbaguna yang dilengkapi


dengan modul Wi-Fi dan Bluetooth, serta memiliki kemampuan pemrosesan yang
cukup kuat. Hal ini memungkinkan ESP32 untuk digunakan dalam berbagai
aplikasi Internet of Things (IoT) yang melibatkan pengendalian dan pemantauan
jarak jauh. Dalam konteks pengelolaan tangki air, ESP32 dapat digunakan untuk
mengontrol ketinggian air dalam tangki, memantau kualitas air, memberikan
notifikasi ke pengguna, dan berinteraksi dengan sistem lainnya.

Tujuan dari proposal ini adalah untuk mengembangkan sebuah sistem


pengendalian tangki air yang menggunakan mikrokontroler ESP32. Sistem ini
akan memanfaatkan kemampuan ESP32 untuk mengendalikan ketinggian air
dalam tangki, memantau tingkat air, dan mengirimkan data serta notifikasi ke
pengguna melalui aplikasi berbasis mobile atau platform web.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan beberapa
permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana cara mengatur tangki penyimpanan air?
2. Bagaimana merancang dan membangun sistem pengendalian tangki air
yang menggunakan ESP32 sebagai otak sistem?
3.

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari program ini adalah
sebagai berikut :
1. Pengendalian Otomatis: Menggunakan ESP32, tujuan utama adalah
menciptakan sistem pengendalian otomatis untuk tangki penyimpanan air.

3
Sistem ini akan memonitor dan mengatur tingkat air dalam tangki secara
otomatis sesuai dengan preferensi yang telah ditentukan. Hal ini
mengurangi intervensi manual dan memastikan tingkat air yang optimal
dalam tangki.
2. Pengendalian Otomatis: Tujuan utama adalah menciptakan sistem
pengendalian otomatis yang efisien untuk tangki air. Dengan
menggunakan ESP32 sebagai otak sistem, tujuannya adalah
memungkinkan sistem ini secara otomatis memonitor dan mengatur
tingkat air dalam tangki sesuai dengan parameter yang telah ditentukan.
Hal ini mengurangi keterlibatan manusia dalam pengendalian tangki air
dan memastikan tingkat air yang optimal.

1.4 Manfaat
Instalasi ini memiliki manfaat yaitu :
1. Pengendalian Otomatis: ESP32 memungkinkan pengendalian otomatis
yang efisien untuk tangki air. Sistem dapat memonitor dan mengatur
tingkat air dalam tangki secara otomatis sesuai dengan preferensi yang
telah ditentukan. Hal ini mengurangi keterlibatan manusia dalam
pengendalian tangki air dan memastikan tingkat air yang optimal,
menghemat waktu dan usaha dalam mengatur tangki air secara manual.

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 ESP 32

ESP32 adalah sebuah mikrokontroler yang dikembangkan oleh


Espressif Systems. Ini adalah versi yang lebih canggih dari ESP8266.
Mikrokontroler ini populer di kalangan pengembang karena memiliki fitur
yang kuat dan beragam, serta kemampuan komputasi yang tinggi.
Berikut adalah penjelasan lebih detail tentang ESP32:

A. Arsitektur dan Kinerja:


 ESP32 memiliki inti dual Xtensa 32-bit LX6 dengan kecepatan
hingga 240 MHz. Keberadaan inti ganda memungkinkan
pemrosesan paralel dan multitasking yang efisien.
 Mikrokontroler ini memiliki memori internal yang mencakup RAM
dan Flash. Kapasitas RAM dapat mencapai hingga 520 KB,
sementara kapasitas Flash bisa berkisar antara 4 MB hingga 16
MB, tergantung pada varian ESP32 yang digunakan.

4
 ESP32 juga mendukung berbagai fitur keamanan, termasuk
enkripsi SSL/TLS, keamanan jaringan Wi-Fi, dan penggunaan
kriptografi hardware.
B. Konektivitas:
 ESP32 memiliki kemampuan konektivitas yang luas, termasuk Wi-
Fi 802.11 b/g/n, Bluetooth 4.2, dan Bluetooth Low Energy (BLE).
 Fitur Wi-Fi memungkinkan ESP32 untuk terhubung ke jaringan
Wi-Fi yang ada, baik sebagai klien maupun sebagai akses titik.
 Dukungan Bluetooth memungkinkan komunikasi nirkabel dengan
perangkat lain, seperti ponsel pintar, perangkat audio, dan sensor
Bluetooth.
C. Periferal dan Antarmuka:
 ESP32 dilengkapi dengan berbagai periferal, seperti UART, SPI,
I2C, I2S, PWM, ADC, dan GPIO. Ini memungkinkan penggunaan
berbagai perangkat eksternal dan sensor.
 Antarmuka yang fleksibel ini memungkinkan ESP32 untuk
berkomunikasi dengan layar, sensor, motor, dan perangkat lainnya
melalui berbagai protokol komunikasi.
D. Lingkungan Pengembangan:
 ESP32 dapat diprogram menggunakan berbagai bahasa
pemrograman, termasuk C/C++. Pengembangan perangkat lunak
dapat dilakukan dengan menggunakan Arduino IDE, PlatformIO,
dan ESP-IDF (Espressif IoT Development Framework).
 Selain itu, ESP32 juga mendukung bahasa pemrograman tingkat
tinggi seperti MicroPython dan Lua, yang memungkinkan
pengembangan aplikasi yang lebih cepat dan lebih mudah.
E. Aplikasi:
 ESP32 banyak digunakan dalam berbagai aplikasi IoT, seperti
smart home, pengendalian otomatis, pengawasan dan pemantauan
jarak jauh, sistem sensor, komunikasi nirkabel, dan lain
sebagainya.
 Kombinasi kemampuan komputasi yang tinggi, konektivitas yang
luas, dan dukungan perangkat lunak yang baik menjadikan ESP32
pilihan yang populer bagi pengembang yang ingin
mengimplementasikan solusi IoT yang canggih dan terhubung.

ESP32 merupakan mikrokontroler yang kuat dan serbaguna


dengan berbagai fitur dan kemampuan

5
Gambar 2.1 (ESP32)

2.2 Sensor Ultrasonic

Sensor ultrasonik adalah jenis sensor yang menggunakan gelombang suara


ultrasonik untuk mendeteksi jarak atau keberadaan objek di sekitarnya.
Prinsip kerja sensor ultrasonik didasarkan pada pantulan gelombang suara
ultrasonik dari objek yang terdeteksi.
Secara umum, sensor ultrasonik terdiri dari dua komponen utama:
pemancar (transmitter) dan penerima (receiver). Pemancar mengirimkan
gelombang suara ultrasonik dengan frekuensi tinggi ke objek di sekitarnya.
Gelombang suara ini kemudian memantul dari objek dan diterima oleh
penerima. Waktu tempuh gelombang suara dari pemancar ke objek dan
kembali ke penerima diukur untuk menghitung jarak objek.
Sensor ultrasonik dapat digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk
pengukuran jarak, penghindaran rintangan, navigasi robot, pengukuran
tinggi air dalam tangki, dan lain sebagainya. Mereka sering digunakan
dalam proyek-proyek elektronik dan robotika karena keakuratannya,
keandalannya, dan kemampuan mereka untuk mendeteksi objek tanpa
kontak langsung.
Sensor ultrasonik umumnya mudah digunakan dan tersedia dalam berbagai
varian dengan berbagai jarak deteksi, sudut pengukuran, dan resolusi.
Mereka dapat terhubung ke mikrokontroler atau papan pengembangan
lainnya melalui antarmuka seperti GPIO, I2C, atau UART. Data jarak
yang diperoleh dari sensor ultrasonik dapat digunakan dalam pengendalian
otomatis, pengambilan keputusan, atau tindakan respons berdasarkan
posisi objek yang terdeteksi.

6
Gambar 2.2 (Sensor Ultrasonic)

2.3 Mini Pump DC

Mini pump DC, juga dikenal sebagai pompa DC mikro, adalah jenis
pompa yang menggunakan motor DC untuk menghasilkan aliran fluida.
Pompa ini memiliki ukuran kecil dan biasanya digunakan dalam aplikasi
yang membutuhkan aliran cairan dengan volume yang relatif kecil.
Berikut adalah beberapa poin penting tentang mini pump DC:
A. Motor DC: Mini pump DC menggunakan motor DC untuk
menghasilkan gerakan mekanis yang menggerakkan impeler atau roda
palam. Motor DC umumnya memiliki ukuran kecil dan menggunakan
daya listrik dari sumber DC, seperti baterai atau sumber daya DC
lainnya.
B. Prinsip Kerja: Pompa ini bekerja dengan memanfaatkan gerakan
mekanis dari motor DC. Ketika motor DC diaktifkan, putaran rotor
menyebabkan impeler atau roda palam berputar. Gerakan ini
menciptakan perbedaan tekanan yang mendorong aliran fluida melalui
pompa.
C. Aplikasi: Mini pump DC digunakan dalam berbagai aplikasi, seperti
sistem pendingin, sistem perpipaan kecil, perangkat medis portabel,
pengisian cairan otomatis, sistem irigasi mini, dan sebagainya. Pompa
ini juga sering digunakan dalam proyek-proyek DIY dan elektronika
untuk mengatur aliran cairan dengan presisi.
D. Keuntungan: Keuntungan utama dari mini pump DC adalah ukurannya
yang kecil dan portabilitasnya. Pompa ini mudah diintegrasikan ke
dalam ruang terbatas dan cocok untuk penggunaan di perangkat
portabel atau sistem yang membutuhkan aliran cairan dalam skala
kecil.
E. Kontrol Kecepatan: Beberapa mini pump DC dilengkapi dengan fitur
pengendalian kecepatan yang memungkinkan pengguna untuk
mengatur laju aliran cairan sesuai kebutuhan. Hal ini memungkinkan
fleksibilitas dan penyesuaian dalam penggunaan pompa.
F. Kompatibilitas Cairan: Pompa DC mikro dapat kompatibel dengan
berbagai jenis cairan, tergantung pada material konstruksi pompa dan

7
aplikasinya. Beberapa pompa dirancang untuk mengatasi cairan yang
bersifat korosif atau memiliki sifat khusus.
Perlu diingat bahwa spesifikasi dan fitur pompa DC mikro dapat bervariasi
tergantung pada model dan produsen yang berbeda. Penting untuk
memahami spesifikasi dan batasan pompa yang spesifik sebelum
menggunakannya dalam aplikasi tertentu.

Gambar 2.3 (Mini Pump DC)

2.4 Flow Meter

Flow sensor atau sensor aliran air terdiri dari tubuh katup plastik, rotor air,
dan sensor hall efek. Ketika air mengalir melalui rotornya, rotor akan
berputar. Kecepatan putarannya bersesuian dengan rata-rata kecepatan
aliran air yang melaluinya. Sensor efek hall akan menghasilkan pulsa-
pulsa digital yang bersesuian dengan kecepatan rotor.

Gambar 2.4 (Flow Meter)

2.5 Mini LCD

LCD I2C (Inter-Integrated Circuit) adalah jenis layar LCD karakter yang
menggunakan modul konversi I2C untuk menghubungkan layar LCD
dengan mikrokontroler atau perangkat lainnya. I2C adalah protokol
komunikasi serial yang digunakan untuk menghubungkan perangkat
elektronik dalam sebuah sistem.

8
Gambar 2.5 (LCD i2C)

BAB 3
TAHAP PELAKSANAAN

Tahap pelaksanaan diawali dengan pengumpulan data sekunder yang


diperlukan untuk desain. Selanjutnya dilaksanakan perancang alat dan persiapan
alat dan bahan untuk pengujian. Selanjutnya proses pengujian alat dan
pengambilan data uji. Analisis data dilakukan pada data uji pada alat. Setelah
analisis data dilaksanakan, ditarik kesimpulan dalam bentuk laporan akhir.
Tahapan pelaksanaan digambarkan pada flowchart sebagai berikut:

Gambar 3. 1 Diagram alir tahap pelaksanaan

3.1 Pengumpulan Data


Pengumpulan data dimulai dengan studi literature jurnal-jurnal ilmiah.
Selanjutnya menentukan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam membuat kontrol

9
isi tangki air menggunakan mikrokontroller ESP32 . Berikut ini adalah alat dan
bahan yang dibutuhkan:

1. Alat Penelitian
a) ESP 32
b) Sensor Ultrasonic
c) Mini pump DC
d) Flow sensor
e) Mini LCD

2. Bahan Penelitian Bahan yang dibutuhkan dalam penelitian yaitu


a) Air
b) Botol bekas
c) Selang air
d) Galon bekas

3.2 Perancangan Alat

1. Komponen yang Dibutuhkan:


 Sensor Ultrasonik: Digunakan untuk mengukur level air dalam
tangki. Sensor ultrasonik akan mengirimkan gelombang ultrasonik
dan mendeteksi waktu yang dibutuhkan gelombang tersebut untuk
kembali setelah memantul pada permukaan air.
 Flow Meter: Digunakan untuk mengukur laju aliran air yang masuk
ke tangki. Flow meter akan memberikan informasi tentang volume
air yang mengalir melalui pipa.
 Mini Pump DC: Digunakan untuk mengendalikan aliran air ke
dalam tangki. Mini pump DC akan diaktifkan atau dimatikan
berdasarkan instruksi dari mikrokontroler.
 Mikrokontroler ESP32: Berfungsi sebagai otak sistem, mengambil
data dari sensor ultrasonik dan flow meter, mengontrol mini pump
DC, dan memantau level air dalam tangki.
2. Rangkaian Koneksi:
 Hubungkan sensor ultrasonik ke pin input/output digital pada
mikrokontroler ESP32.
 Hubungkan flow meter ke pin input/output digital pada
mikrokontroler ESP32.
 Hubungkan mini pump DC ke pin output digital pada
mikrokontroler ESP32.
 Pastikan koneksi listrik dan ground antara komponen-komponen
terhubung dengan benar.

10
3. Algoritma Kontrol:
 Inisialisasi mikrokontroler ESP32 dan konfigurasikan pin-pin yang
terhubung ke sensor ultrasonik, flow meter, dan mini pump DC.
 Baca data dari sensor ultrasonik untuk mendapatkan level air dalam
tangki.
 Baca data dari flow meter untuk mengukur laju aliran air yang
masuk ke tangki.
 Tentukan batasan level air minimum dan maksimum yang
diinginkan.
 Berdasarkan data level air, tentukan apakah pompa perlu diaktifkan
atau dimatikan.
 Jika level air di bawah batas minimum, aktifkan mini pump DC
untuk mengisi tangki dengan air.
 Jika level air mencapai batas maksimum, matikan mini pump DC.
 Ulangi proses ini secara terus-menerus untuk mengontrol dan
memantau level air dalam tangki.

3.3 Pembuatan Alat

1. Persiapan:
 Kumpulkan semua komponen yang dibutuhkan, termasuk sensor
ultrasonik, flow meter, mini pump DC, dan mikrokontroler ESP32.
 Siapkan alat dan bahan lain yang diperlukan, seperti breadboard,
kabel jumper, resistor, dan power supply.
2. Rangkaian Koneksi:
 Hubungkan sensor ultrasonik ke mikrokontroler ESP32. Biasanya,
sensor ultrasonik memiliki dua pin, yaitu Echo (untuk menerima
sinyal pantulan) dan Trigger (untuk mengirim sinyal ultrasonik).
Pastikan koneksi sesuai dengan petunjuk penggunaan sensor
ultrasonik yang Anda gunakan.
 Hubungkan flow meter ke mikrokontroler ESP32. Biasanya, flow
meter memiliki pin sinyal, pin VCC, dan pin ground. Pastikan
koneksi sesuai dengan spesifikasi flow meter yang Anda gunakan.
 Hubungkan mini pump DC ke mikrokontroler ESP32. Mini pump
DC biasanya memiliki dua pin, yaitu pin positif dan pin negatif.
Hubungkan pin positif ke pin output digital mikrokontroler dan pin
negatif ke ground mikrokontroler.
3. Program Mikrokontroler:
 Buka Arduino IDE atau platform pengembangan yang sesuai
dengan ESP32.
 Buat proyek baru dan tulis kode program untuk mikrokontroler.
Program tersebut harus mampu membaca data dari sensor

11
ultrasonik dan flow meter, serta mengendalikan mini pump DC
berdasarkan kondisi level air.
 Pastikan Anda mengimpor library yang diperlukan untuk
mengakses sensor ultrasonik, flow meter, dan mengendalikan mini
pump DC.
 Konfigurasikan pin-pin mikrokontroler yang digunakan untuk
koneksi dengan sensor dan mini pump DC.
 Tulis logika kontrol untuk mengontrol aliran air berdasarkan data
yang diperoleh dari sensor ultrasonik dan flow meter.
4. Upload Program:
 Hubungkan mikrokontroler ESP32 ke komputer melalui kabel
USB.
 Pilih board ESP32 yang sesuai pada Arduino IDE atau platform
pengembangan yang Anda gunakan.
 Upload kode program ke mikrokontroler dengan mengklik tombol
"Upload" pada IDE.
5. Uji Coba:
 Setelah berhasil mengunggah program, sambungkan alat ke sumber
daya listrik atau power supply yang sesuai.
 Periksa hasil pengukuran level air dan laju aliran air pada monitor
serial atau tampilkan pada layar OLED atau LCD yang terhubung
dengan mikrokontroler.
 Cek apakah mini pump DC berfungsi dengan baik sesuai dengan
logika kontrol yang telah Anda buat.
 Uji alat dalam berbagai kondisi, seperti mengisi tangki dengan air,
memantau level air, dan mengontrol pompa berdasarkan batas level
air yang telah ditentukan.
6. Finishing:
 Jika diinginkan, pasang alat ke dalam kotak atau wadah yang
sesuai untuk melindungi komponen dan membuatnya lebih estetis.

3.4 Metode Pengambilan Data


Metode pengambilan data untuk proyek tangki air otomatis menggunakan
sensor ultrasonik dan ESP32 dapat melibatkan beberapa langkah berikut:

1. Persiapan Perangkat Keras:

 Siapkan modul ESP32 sebagai pengontrol mikrokomputer.

12
 Hubungkan sensor ultrasonik ke ESP32 menggunakan pin yang
sesuai. Pastikan koneksi fisik antara sensor dan ESP32 terhubung
dengan benar.
2. Konfigurasi Perangkat Lunak:

 Instal perangkat lunak Arduino IDE dan pustaka ESP32 pada


komputer Anda.
 Buat proyek baru dalam Arduino IDE untuk ESP32.
 Sambungkan ESP32 ke komputer menggunakan kabel USB.
 Pilih board ESP32 yang tepat dan port yang sesuai di Arduino IDE.
3. Program Sensor Ultrasonik:

 Tulis kode program untuk membaca data dari sensor ultrasonik.


 Menggunakan pustaka yang sesuai untuk sensor ultrasonik
(misalnya, NewPing) dapat mempermudah proses pembacaan.
 Program tersebut harus dapat mengirimkan data yang diukur dari
sensor ultrasonik ke ESP32.
4. Program ESP32:

 Tulis kode program untuk ESP32 yang akan membaca data dari
sensor ultrasonik.
 Terima data dari sensor ultrasonik melalui pin yang telah
dihubungkan.
 Program juga harus dapat menghubungkan ESP32 ke jaringan Wi-
Fi untuk mengirimkan data yang diukur.
5. Pengiriman Data:

 Konfigurasikan ESP32 untuk terhubung ke Mini LCD dengan


codingan arduino yang tepat supaya dapat menampilkan
keterangan data yang akurat dan real time
6. Pemrosesan Data:

 Di sisi server atau aplikasi penerima, terima data yang dikirimkan


oleh ESP32.
 Analisis data yang diterima dan lakukan pemrosesan sesuai dengan
kebutuhan Anda.
 Misalnya, Anda dapat membuat log data, mengirimkan notifikasi
ketika level air rendah, atau mengaktifkan pompa air otomatis.
Penting untuk menyusun langkah-langkah ini dengan benar dan mengikuti
dokumentasi resmi dari pustaka yang digunakan serta memeriksa contoh kode
yang tersedia untuk ESP32 dan sensor ultrasonik. Pastikan juga untuk menguji

13
dan memvalidasi sistem secara menyeluruh sebelum mengimplementasikannya
dalam lingkungan yang nyata.

3.5 Metode Pengolahan dan Analisis Data


Metode pengolahan dan analisis data untuk proyek tangki air otomatis
menggunakan sensor ultrasonik dan ESP32 dapat melibatkan beberapa langkah
berikut:
1. Pengambilan Data Sensor:
 Sensor ultrasonik akan memberikan data jarak antara sensor dan
permukaan air dalam tangki.
 Gunakan ESP32 untuk membaca data dari sensor ultrasonik secara
teratur.
 Ambil beberapa sampel data untuk meningkatkan akurasi
pengukuran.
2. Kalibrasi Sensor:
 Lakukan kalibrasi pada sensor ultrasonik untuk mengkompensasi
ketidakakuratan atau variabilitas.
 Misalnya, ukur jarak antara sensor dan permukaan air ketika tangki
sepenuhnya kosong dan ketika tangki sepenuhnya penuh.
 Gunakan perbedaan ini untuk menghitung tinggi air yang tepat
dalam tangki.
3. Konversi Data:
 Konversi data jarak menjadi tinggi air dengan menggunakan rumus
atau perhitungan yang sesuai.
 Perhatikan unit pengukuran yang digunakan dalam perhitungan,
seperti sentimeter atau meter.
4. Pengolahan Data:
 Analisis data untuk mendapatkan informasi yang berguna.
 Hitung volume air yang tersisa dalam tangki berdasarkan tinggi air
yang diukur.
 Terapkan algoritma atau aturan untuk memantau level air dan
mengambil tindakan yang sesuai, seperti mengaktifkan atau
menonaktifkan pompa air.
5. Pemrosesan Data Historis:
 Simpan data tinggi air dalam tangki dari waktu ke waktu.
 Analisis data historis untuk mengidentifikasi tren dan pola, seperti
konsumsi air harian, perubahan level air seiring waktu, atau pola
pengisian dan pengosongan tangki.
6. Notifikasi dan Alarm:
 Buat mekanisme untuk memberikan notifikasi atau alarm saat level
air mencapai ambang batas tertentu.

14
 Gunakan ESP32 untuk mengirimkan pesan atau sinyal ke
perangkat lain, seperti smartphone atau sistem kontrol, untuk
memberi tahu pengguna atau mengaktifkan tindakan respons.
7. Visualisasi Data:
 Tampilkan data level air dalam bentuk viasual grafis dan
keterangan angka dalam mini LCD yang sudah terintegrasi di
ESP32
 Gunakan visualisasi untuk memantau level air secara real-time dan
melihat riwayat perubahan level air.
8. Log Data:
 Simpan data level air dan informasi terkait, seperti waktu dan
tanggal pengukuran, dalam log.
 Log data dapat digunakan untuk audit, analisis, atau pelacakan
masalah yang terjadi.
Penting untuk mengadaptasi metode pengolahan dan analisis data sesuai
dengan kebutuhan dan kompleksitas proyek Anda. Selain itu, pastikan untuk
menguji sistem secara menyeluruh dan memvalidasi keakuratan pengukuran dan
respons yang diimplementasikan.

15
BAB 4
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya

No Jenis Pengeluaran Harga satuan


Rp. 64.500.00
1 ESP32

Rp. 15.000.00
2 Sensor Ultrasonic

Rp. 30.000.00
3 Sensor Flow

Rp. 31.500.00
4 LCD mini I2C

Rp. 10.000.00
5 Jumper

Rp. 11.500.00
6 Pompa air DC Mini

4.2 Jadwal Kegiatan

No Jenis kegiatan Minggu ke Penanggung


1 2 3 4 jawab
1 Analisa Study kasus dan Zidan Aksa
Perancangan Model Mahendra
2 Proses Pembuatan dan Kalvin Sayuda
Perakitan Bachtiar
3 Tahap uji coba Trial and Error Ridwan Maulana
4 Pengumpulan data Andi Alfian

16
DAFTAR PUSTAKA

Anita Rahmawati. 2020.Jurnal Tangki otomatis berbasis Esp32


https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/JTE/article/view/26107

Said, Nusa Idaman. 2017. Jenis Jenis sensor elektronika


https://www.jatikom.com/macam-macam-sensor-penjelasannya-gambar/

17

Anda mungkin juga menyukai