DOSEN PENGAJAR:
Guntur Yanuar Astono
Disusun Oleh:
1. Kalvin Sayudha Bahtiar / 2A / 09 / 2141190051
2. Zidan Aksa Mahendra / 2A / 25 / 2141190052
3. Ridwan Maulana / 2A / 22 / 2141190048
4. Andi Alfian Muhammad / 2A / 02 / 21411900
2
BAB 1
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari program ini adalah
sebagai berikut :
1. Pengendalian Otomatis: Menggunakan ESP32, tujuan utama adalah
menciptakan sistem pengendalian otomatis untuk tangki penyimpanan air.
3
Sistem ini akan memonitor dan mengatur tingkat air dalam tangki secara
otomatis sesuai dengan preferensi yang telah ditentukan. Hal ini
mengurangi intervensi manual dan memastikan tingkat air yang optimal
dalam tangki.
2. Pengendalian Otomatis: Tujuan utama adalah menciptakan sistem
pengendalian otomatis yang efisien untuk tangki air. Dengan
menggunakan ESP32 sebagai otak sistem, tujuannya adalah
memungkinkan sistem ini secara otomatis memonitor dan mengatur
tingkat air dalam tangki sesuai dengan parameter yang telah ditentukan.
Hal ini mengurangi keterlibatan manusia dalam pengendalian tangki air
dan memastikan tingkat air yang optimal.
1.4 Manfaat
Instalasi ini memiliki manfaat yaitu :
1. Pengendalian Otomatis: ESP32 memungkinkan pengendalian otomatis
yang efisien untuk tangki air. Sistem dapat memonitor dan mengatur
tingkat air dalam tangki secara otomatis sesuai dengan preferensi yang
telah ditentukan. Hal ini mengurangi keterlibatan manusia dalam
pengendalian tangki air dan memastikan tingkat air yang optimal,
menghemat waktu dan usaha dalam mengatur tangki air secara manual.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 ESP 32
4
ESP32 juga mendukung berbagai fitur keamanan, termasuk
enkripsi SSL/TLS, keamanan jaringan Wi-Fi, dan penggunaan
kriptografi hardware.
B. Konektivitas:
ESP32 memiliki kemampuan konektivitas yang luas, termasuk Wi-
Fi 802.11 b/g/n, Bluetooth 4.2, dan Bluetooth Low Energy (BLE).
Fitur Wi-Fi memungkinkan ESP32 untuk terhubung ke jaringan
Wi-Fi yang ada, baik sebagai klien maupun sebagai akses titik.
Dukungan Bluetooth memungkinkan komunikasi nirkabel dengan
perangkat lain, seperti ponsel pintar, perangkat audio, dan sensor
Bluetooth.
C. Periferal dan Antarmuka:
ESP32 dilengkapi dengan berbagai periferal, seperti UART, SPI,
I2C, I2S, PWM, ADC, dan GPIO. Ini memungkinkan penggunaan
berbagai perangkat eksternal dan sensor.
Antarmuka yang fleksibel ini memungkinkan ESP32 untuk
berkomunikasi dengan layar, sensor, motor, dan perangkat lainnya
melalui berbagai protokol komunikasi.
D. Lingkungan Pengembangan:
ESP32 dapat diprogram menggunakan berbagai bahasa
pemrograman, termasuk C/C++. Pengembangan perangkat lunak
dapat dilakukan dengan menggunakan Arduino IDE, PlatformIO,
dan ESP-IDF (Espressif IoT Development Framework).
Selain itu, ESP32 juga mendukung bahasa pemrograman tingkat
tinggi seperti MicroPython dan Lua, yang memungkinkan
pengembangan aplikasi yang lebih cepat dan lebih mudah.
E. Aplikasi:
ESP32 banyak digunakan dalam berbagai aplikasi IoT, seperti
smart home, pengendalian otomatis, pengawasan dan pemantauan
jarak jauh, sistem sensor, komunikasi nirkabel, dan lain
sebagainya.
Kombinasi kemampuan komputasi yang tinggi, konektivitas yang
luas, dan dukungan perangkat lunak yang baik menjadikan ESP32
pilihan yang populer bagi pengembang yang ingin
mengimplementasikan solusi IoT yang canggih dan terhubung.
5
Gambar 2.1 (ESP32)
6
Gambar 2.2 (Sensor Ultrasonic)
Mini pump DC, juga dikenal sebagai pompa DC mikro, adalah jenis
pompa yang menggunakan motor DC untuk menghasilkan aliran fluida.
Pompa ini memiliki ukuran kecil dan biasanya digunakan dalam aplikasi
yang membutuhkan aliran cairan dengan volume yang relatif kecil.
Berikut adalah beberapa poin penting tentang mini pump DC:
A. Motor DC: Mini pump DC menggunakan motor DC untuk
menghasilkan gerakan mekanis yang menggerakkan impeler atau roda
palam. Motor DC umumnya memiliki ukuran kecil dan menggunakan
daya listrik dari sumber DC, seperti baterai atau sumber daya DC
lainnya.
B. Prinsip Kerja: Pompa ini bekerja dengan memanfaatkan gerakan
mekanis dari motor DC. Ketika motor DC diaktifkan, putaran rotor
menyebabkan impeler atau roda palam berputar. Gerakan ini
menciptakan perbedaan tekanan yang mendorong aliran fluida melalui
pompa.
C. Aplikasi: Mini pump DC digunakan dalam berbagai aplikasi, seperti
sistem pendingin, sistem perpipaan kecil, perangkat medis portabel,
pengisian cairan otomatis, sistem irigasi mini, dan sebagainya. Pompa
ini juga sering digunakan dalam proyek-proyek DIY dan elektronika
untuk mengatur aliran cairan dengan presisi.
D. Keuntungan: Keuntungan utama dari mini pump DC adalah ukurannya
yang kecil dan portabilitasnya. Pompa ini mudah diintegrasikan ke
dalam ruang terbatas dan cocok untuk penggunaan di perangkat
portabel atau sistem yang membutuhkan aliran cairan dalam skala
kecil.
E. Kontrol Kecepatan: Beberapa mini pump DC dilengkapi dengan fitur
pengendalian kecepatan yang memungkinkan pengguna untuk
mengatur laju aliran cairan sesuai kebutuhan. Hal ini memungkinkan
fleksibilitas dan penyesuaian dalam penggunaan pompa.
F. Kompatibilitas Cairan: Pompa DC mikro dapat kompatibel dengan
berbagai jenis cairan, tergantung pada material konstruksi pompa dan
7
aplikasinya. Beberapa pompa dirancang untuk mengatasi cairan yang
bersifat korosif atau memiliki sifat khusus.
Perlu diingat bahwa spesifikasi dan fitur pompa DC mikro dapat bervariasi
tergantung pada model dan produsen yang berbeda. Penting untuk
memahami spesifikasi dan batasan pompa yang spesifik sebelum
menggunakannya dalam aplikasi tertentu.
Flow sensor atau sensor aliran air terdiri dari tubuh katup plastik, rotor air,
dan sensor hall efek. Ketika air mengalir melalui rotornya, rotor akan
berputar. Kecepatan putarannya bersesuian dengan rata-rata kecepatan
aliran air yang melaluinya. Sensor efek hall akan menghasilkan pulsa-
pulsa digital yang bersesuian dengan kecepatan rotor.
LCD I2C (Inter-Integrated Circuit) adalah jenis layar LCD karakter yang
menggunakan modul konversi I2C untuk menghubungkan layar LCD
dengan mikrokontroler atau perangkat lainnya. I2C adalah protokol
komunikasi serial yang digunakan untuk menghubungkan perangkat
elektronik dalam sebuah sistem.
8
Gambar 2.5 (LCD i2C)
BAB 3
TAHAP PELAKSANAAN
9
isi tangki air menggunakan mikrokontroller ESP32 . Berikut ini adalah alat dan
bahan yang dibutuhkan:
1. Alat Penelitian
a) ESP 32
b) Sensor Ultrasonic
c) Mini pump DC
d) Flow sensor
e) Mini LCD
10
3. Algoritma Kontrol:
Inisialisasi mikrokontroler ESP32 dan konfigurasikan pin-pin yang
terhubung ke sensor ultrasonik, flow meter, dan mini pump DC.
Baca data dari sensor ultrasonik untuk mendapatkan level air dalam
tangki.
Baca data dari flow meter untuk mengukur laju aliran air yang
masuk ke tangki.
Tentukan batasan level air minimum dan maksimum yang
diinginkan.
Berdasarkan data level air, tentukan apakah pompa perlu diaktifkan
atau dimatikan.
Jika level air di bawah batas minimum, aktifkan mini pump DC
untuk mengisi tangki dengan air.
Jika level air mencapai batas maksimum, matikan mini pump DC.
Ulangi proses ini secara terus-menerus untuk mengontrol dan
memantau level air dalam tangki.
1. Persiapan:
Kumpulkan semua komponen yang dibutuhkan, termasuk sensor
ultrasonik, flow meter, mini pump DC, dan mikrokontroler ESP32.
Siapkan alat dan bahan lain yang diperlukan, seperti breadboard,
kabel jumper, resistor, dan power supply.
2. Rangkaian Koneksi:
Hubungkan sensor ultrasonik ke mikrokontroler ESP32. Biasanya,
sensor ultrasonik memiliki dua pin, yaitu Echo (untuk menerima
sinyal pantulan) dan Trigger (untuk mengirim sinyal ultrasonik).
Pastikan koneksi sesuai dengan petunjuk penggunaan sensor
ultrasonik yang Anda gunakan.
Hubungkan flow meter ke mikrokontroler ESP32. Biasanya, flow
meter memiliki pin sinyal, pin VCC, dan pin ground. Pastikan
koneksi sesuai dengan spesifikasi flow meter yang Anda gunakan.
Hubungkan mini pump DC ke mikrokontroler ESP32. Mini pump
DC biasanya memiliki dua pin, yaitu pin positif dan pin negatif.
Hubungkan pin positif ke pin output digital mikrokontroler dan pin
negatif ke ground mikrokontroler.
3. Program Mikrokontroler:
Buka Arduino IDE atau platform pengembangan yang sesuai
dengan ESP32.
Buat proyek baru dan tulis kode program untuk mikrokontroler.
Program tersebut harus mampu membaca data dari sensor
11
ultrasonik dan flow meter, serta mengendalikan mini pump DC
berdasarkan kondisi level air.
Pastikan Anda mengimpor library yang diperlukan untuk
mengakses sensor ultrasonik, flow meter, dan mengendalikan mini
pump DC.
Konfigurasikan pin-pin mikrokontroler yang digunakan untuk
koneksi dengan sensor dan mini pump DC.
Tulis logika kontrol untuk mengontrol aliran air berdasarkan data
yang diperoleh dari sensor ultrasonik dan flow meter.
4. Upload Program:
Hubungkan mikrokontroler ESP32 ke komputer melalui kabel
USB.
Pilih board ESP32 yang sesuai pada Arduino IDE atau platform
pengembangan yang Anda gunakan.
Upload kode program ke mikrokontroler dengan mengklik tombol
"Upload" pada IDE.
5. Uji Coba:
Setelah berhasil mengunggah program, sambungkan alat ke sumber
daya listrik atau power supply yang sesuai.
Periksa hasil pengukuran level air dan laju aliran air pada monitor
serial atau tampilkan pada layar OLED atau LCD yang terhubung
dengan mikrokontroler.
Cek apakah mini pump DC berfungsi dengan baik sesuai dengan
logika kontrol yang telah Anda buat.
Uji alat dalam berbagai kondisi, seperti mengisi tangki dengan air,
memantau level air, dan mengontrol pompa berdasarkan batas level
air yang telah ditentukan.
6. Finishing:
Jika diinginkan, pasang alat ke dalam kotak atau wadah yang
sesuai untuk melindungi komponen dan membuatnya lebih estetis.
12
Hubungkan sensor ultrasonik ke ESP32 menggunakan pin yang
sesuai. Pastikan koneksi fisik antara sensor dan ESP32 terhubung
dengan benar.
2. Konfigurasi Perangkat Lunak:
Tulis kode program untuk ESP32 yang akan membaca data dari
sensor ultrasonik.
Terima data dari sensor ultrasonik melalui pin yang telah
dihubungkan.
Program juga harus dapat menghubungkan ESP32 ke jaringan Wi-
Fi untuk mengirimkan data yang diukur.
5. Pengiriman Data:
13
dan memvalidasi sistem secara menyeluruh sebelum mengimplementasikannya
dalam lingkungan yang nyata.
14
Gunakan ESP32 untuk mengirimkan pesan atau sinyal ke
perangkat lain, seperti smartphone atau sistem kontrol, untuk
memberi tahu pengguna atau mengaktifkan tindakan respons.
7. Visualisasi Data:
Tampilkan data level air dalam bentuk viasual grafis dan
keterangan angka dalam mini LCD yang sudah terintegrasi di
ESP32
Gunakan visualisasi untuk memantau level air secara real-time dan
melihat riwayat perubahan level air.
8. Log Data:
Simpan data level air dan informasi terkait, seperti waktu dan
tanggal pengukuran, dalam log.
Log data dapat digunakan untuk audit, analisis, atau pelacakan
masalah yang terjadi.
Penting untuk mengadaptasi metode pengolahan dan analisis data sesuai
dengan kebutuhan dan kompleksitas proyek Anda. Selain itu, pastikan untuk
menguji sistem secara menyeluruh dan memvalidasi keakuratan pengukuran dan
respons yang diimplementasikan.
15
BAB 4
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
Rp. 15.000.00
2 Sensor Ultrasonic
Rp. 30.000.00
3 Sensor Flow
Rp. 31.500.00
4 LCD mini I2C
Rp. 10.000.00
5 Jumper
Rp. 11.500.00
6 Pompa air DC Mini
16
DAFTAR PUSTAKA
17