Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN

WORKSHOP PEMROGRAMAN DASAR


TUGAS AKHIR
SISTEM KEAMANAN PENDEKTEKSI KEBAKARAN

SEMESTER 1

OLEH :
MOCHAMAD ALBANUS FAHREZI
(E32222571)
SHOFI AINUR MUKMINAH
(E32221369)
SYAHRUL ALAM
(E32221366)
GOLONGAN WUXIT

PROGRAM STUDI TEKNIK KOMPUTER


JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
TAHUN 2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii


BAB 1. PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 1
1.3 Batasan Masalah .......................................................................................... 1
1.4 Tujuan ........................................................................................................ 1
1.5 Manfaat ....................................................................................................... 2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................... 3
2.1 IOT (Internet Of Things) ................................................................................ 3
2.2 Wemos D1 Mini Esp8266 ............................................................................... 4
2.3 Dht 11 ........................................................................................................ 4
2.4 MQ-2 .......................................................................................................... 5
2.5 Flame Sensor ............................................................................................... 5
2.6 Buzzer......................................................................................................... 6
2.7 Beardboard .................................................................................................. 7
2.8 Kabel Jumper ............................................................................................... 8
BAB 3. METODE KEGIATAN ................................................................................. 9
3.1 Tempat dan Waktu ...................................................................................... 9
3.2 Alat dan Bahan ............................................................................................. 9
3.4 Studi Pustaka ............................................................................................... 9
3.5 Flowchart .................................................................................................. 10
3.6 Waktu Pelaksanaan ..................................................................................... 10
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................................... 11
4.1 Perancangan Alat ........................................................................................ 11
4.2 Pengujian Alat ............................................................................................ 11
4.2.1 Pengujian Alat DHT11............................................................................ 11
4.2.2 Hasil Implementasi DHT11 ..................................................................... 12
4.2.3 Pengujian Alat MQ2 ............................................................................... 12
4.2.4 Hasil Implementasi MQ2 ........................................................................ 12
4.2.5 Pengujian Alat Flame Sensor .................................................................. 13
4.2.6 Hasil Implementasi Flame Sensor ........................................................... 14
4.3 Script/Kode program ................................................................................... 14
BAB 5. SARAN DAN KESIMPULAN ..................................................................... 15
5.1 Kesimpulan ................................................................................................ 15
5.2 Saran ........................................................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 16

ii
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Rumah merupakan tempat berlindung dari segala cuaca. Bisa juga


dijadikan tempat berkumpulnya komunitas terkecil manusia yaitu keluarga.
Setiap manusia berhak mendapatkan kenyamanan dan keamanan dalam rumah.
Di zaman sekarang kemajuan teknologi sudah berkembang sangat pesat.
Hal itu memudahkan manusia dalam melakukan perlindungan diri terhadap
bahaya yang akan terjadi seperti kebakaran rumah yang sangat awam terjadi.
Manusia itu tempatnya lupa, terkadang kita lupa mematikan kompor atau saat
terjadi konslet pada listrik sehingga menyebabkan kebakaran, maka kita
sebaiknya mengantisipasi dengan cara memasang sistem keamanan
kebakaran/Alarm kebakaran, karena hal tersebut sangatlah penting dan
bermanfaat untuk menghindari kemungkinan berbagai kerugian.
Oleh karena itu sensor yang akan digunakan pada pembuatan alarm
kebakaran ini adalah sensor api, sensor gas, sensor suara, dimana
sistem/sensor akan bekerja ketika ada api dan gas yang terdeteksi oleh sensor
kemudian diteruskan ke buzzer.
Solusi untuk mengatasi permasalahan itu adalah dengan menggunakan
atau membangun system deteksi kebakaran dini menggunakan mikrokontroller
ESP8266 D1 Mini sebagai pusat pengolahan data.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka kelompok kami
mengangkat judul tugas akhir ini dengan judul “Sistem Keamanan Pendeteksi
Kebakaran”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah


penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana cara merancang dan membuat alat pendeteksi kebakaran


melalui sensor gas dan sensor api menggunakan ESP8266?

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka ada beberapa hal batasan


masalah yaitu:

1. Mikrokontroler ESP8266 digunakan sebagai pengolah data


2. Sensor yang digunakan yaitu sensor gas MQ-2 dan sensor api.
3. Output program berupa suara alarm dari buzzer dan lampu led.

1.4 Tujuan
Penulisan tugas akhir ini bertujuan untuk memahami lebih lanjut tentang
sistem alarm kebakaran. Setelah mengetahui sedikit tentang bahayanya bila
terjadi kebakaran diharapkan dapat membudayakan penggunaan sistem alarm
kebakaran di berbagai bidang kehidupan. Sistem alarm kebakaran ini juga harus
disosialisasikan 3 sebagai teknologi untuk mengurangi terjadinya kebakaran
dengan memberikan indikasi bahwa kebakaran akan terjadi dan dengan segera
mencari tau penyebabnya dan menyelesaikannya sebelum terlambat.

1
1.5 Manfaat
Manfaat yang di dapat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Menambah wawasan tentang cara kerja system alarm kebakaran berbasis


Esp8266.
2. Mengetahui tentang sensor-sensor yang digunakan dalam system alarm
kebakaran.
3. Memberikan peringatan dini kebakaran kepada pemilik rumah.

2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 IOT (Internet Of Things)


IoT dalam beberapa tahun ke belakang ini mengalami perubahan
perkembangan yang begitu pesat. Keberadaan IoT untuk sekarang diperlukan
karena dapat menambahkan bisinis di berbagai sector industry. IoT akan
menjadi teknologi yang segala hal terkoneksi dengan internet, salah satu
contohnya yaitu smart office, penelitian yang kelompok kita lakukan pendeteksi
kebakaran juga memerlukan internet untuk dapat menangkap sensor gas atau
sensor api.
IoT adalah teknologi yang memungkingkan satu objek mampu berkirim
data lewat koneksi tanpa bantuan manusia.
Unsur-unsur IoT:
1. Sensor
Sensor mampu mengubah sensor yang semula pasif menjadi aktif ketika
terjadi sesuatu yang telah deprogram didalam sensor.
2. Kecerdasan Buatan (AI)
Dengan AI, perangkat bisa berkomunikasi secara pintar, sehingga bisa
melakukan aktivitas sendiri tanpa harus menerima intruksi dari si pengguna.
3. Koneksi Jaringan
Kita juga perlu koneksi jaringan agar system atau sensor yang telah
deprogram dapat berjalan semestinya. Koneksi jaringan juga diperlukan harus
berjalan secara stabil.
Manfaat IoT :
1. Efisiensi
Dengan adanya IoT membuat kegiatan anda yang padat jadi semakin ringan.
Dapat menjadi penunjang efisiensi kerja dan aktivitas sehari-hari. Dengan
demikian, efisiensi kegiatan anda akan terjada dengan adanya IoT
2. Monitor Kegiatan Secara Praktis
IoT dapat menjalankan kegiatan lebih mudah tetapi perlu memprogramnya
terlebih dahulu. Sehingga IoT dapat membantu kita dengan kegiatan atau
pekerjaan yang lebih mudah
3. Koneksi Lebih Mudah
Konektivitas antar perangkat akan menjadi lebih mudah, karena semakin
baiknya koneksi antar jaringan berjalan, maka sistem perangkat IoT Anda akan
berjalan cepat dan efektif.

3
2.2 Wemos D1 Mini Esp8266

ESP8266 merupakan modul wifi yang berfungsi sebagai perangkat


tambahan mikrokontroler seperti agar dapat terhubung langsung dengan wifi
dan membuat koneksi TCP/IP.
Modul ini membutuhkan daya sekitar 3.3v dengan memiliki tiga mode wifi yaitu
Station, Access Point dan Both (Keduanya). Modul ini juga dilengkapi dengan
prosesor, memori dan GPIO dimana jumlah pin bergantung dengan jenis
ESP8266 yang kita gunakan. Sehingga modul ini bisa berdiri sendiri tanpa
menggunakan mikrokontroler apapun karena sudah memiliki perlengkapan
layaknya mikrokontroler.

2.3 Dht 11
Sensor suhu dan kelembaban digital DHT11 adalah output sinyal digital
yang dikalibrasi dari sensor kombinasi suhu dan kelembaban. Ini menggunakan
teknologi penangkapan modul digital khusus dan teknologi sensor suhu dan
kelembaban untuk memastikan produk dengan keandalan tinggi dan stabilitas
jangka panjang yang sangat baik. Sensor termasuk elemen resistif dan rasa
suhu NTC basah
perangkat pengukuran, dan dengan mikrokontroler 8-bit berkinerja tinggi yang
terhubung .

Sensor DHT11:
1. Input tegangan 3v hingga 5V
2. Konsumsi arus maksimal 2.5mA saat digunakan selama konversi
(saat meminta data)
3. Kelembaban 20-80% dengan akurasi 5%
4. Baik untuk pembacaan suhu 0-50 ° C dengan akurasi ± 2 ° C
5. Pengambilan data minimal 1 Hz (sekali setiap detik)

4
2.4 MQ-2

Modul Sensor MQ2 merupakan sebuah Sensor yang dapat mendeteksi


adanya polutan Gas di udara, diantaranya adalah Gas LPG, Alkohol, Asap,
Propana, Hidrogen, Metana, dan Karbon Monoksida, aplikasinya bisa diterapkan
untuk mendeteksi Kebocoran Gas LPG dan Asap untuk mencegah kebakaran,
Sebagai Alat untuk mengukur Kadar Alkohol yang dikeluarkan dari Napas
seseorang dan lain-lain.

Konfigurasi Karakter
* Sensitivitas yang baik terhadap gas yang mudah terbakar dalam jangkauan
luas
* Sensitivitas tinggi terhadap LPG, Propana dan Hidrogen
* Umur panjang dan biaya rendah
* Sirkuit penggerak sederhana
Aplikasi
* Detektor kebocoran gas domestik
* Detektor gas industri yang mudah terbakar
* Detektor gas portable

2.5 Flame Sensor

Sensor api atau Flame sensor merupakan salah satu alat pendeteksi
kebakaran melalui adanya nyala api yang tiba-tiba muncul. Besarnya nyala api
yang terdeteksi adalah nyala api dengan panjang gelombang 760 nm sampai
dengan 1.100 nm. Transducer yang digunakan dalam mendeteksi nyala api
adalah infrared.

Sensor api ini memiliki manfaat yang cukup besar. Salah satu diantaranya
adalah mampu meminimalisasi adanya false alarm atau alarm palsu sebagai
sebuah tanda akan terjadinya kebakaran. Sensor ini dirancang khusus untuk
menemukan penyerapan cahaya pada gelombang tertentu.

Secara umum, prinsip kerja sensor api cukup sederhana, yaitu memanfaatkan
sistem kerja metode optik. Optik yang mengandung ultraviolet, infrared, atau
pencitraan visual api, dapat mendeteksi adanya percikan api sebagai tanda awal
kebakaran. Jika telah terjadi reaksi percikan api yang cukup sering, maka akan
terlihat emisi karbondioksida dan radiasi dari infrared. Siapa yang dapat
mendeteksi ini sebaga sebuah kebakaran? Tentunya ultraviolet yang terkandung
dalam sensor api.

5
2.6 Buzzer

Buzzer Elektronika adalah sebuah komponen elektronika yang dapat


menghasilkan getaran suara berupa gelombang bunyi. Buzzer elektronika akan
menghasilkan getaran suara ketika diberikan sejumlah tegangan listrik dengan
taraf tertentu sesuai dengan spesifikasi bentuk dan ukuran buzzer elektronika
itu sendiri. Pada umumnya, buzzer elektronika ini sering digunakan sebagai
alarm karena penggunaannya yang cukup mudah yaitu dengan memberikan
tegangan input maka buzzer elektronika akan menghasilkan getaran suara
berupa gelombang bunyi yang dapat didengar manusia. Pada dasarnya, setiap
buzzer elektronika memerlukan input berupa tegangan listrik yang kemudian
diubah menjadi getaran suara atau gelombang bunyi yang memiliki frekuensi
berkisar antara 1 - 5 KHz.

6
2.7 Breadboard

BreadBoard atau disebut juga dengan project board adalah dasar konstruksi
sebuah sirkuit elektronik yang merupakan bagian prototipe dari suatu rangkaian
elektronik yang belum disolder sehingga masih dapat dirubah skema atau
pengantian komponen.
Jenis-jenis breadboard ditentukan berdasarkan banyak lubang yang terdapat
pada papan itu, misal breadboard 400 lubang, 170 lubang, dan lain sebagainya

Cara penggunaannya

Hal terpenting yang harus diketahui sebelum menggunakan project board ini
yaitu memahami dengan baik bagaimana jalur yang saling terhubung antara
satu lubang dengan lainnya. Tampak bahwa deretan lubang di bagian atas dan
bawah ditandai dengan garis merah dan biru.
Deretan lubang yang ditandai garis merah menunjukkan jalur positif untuk
catudaya, sedangkan yang ditandai garis biru merupakan jalur negatif untuk
catudaya.
Lubang-lubang di bagian tengah terbagi dalam dua kelompok, yaitu kelompok
atas dan kelompok bawah. Hubungan antar-lubangnya adalah berderet
kebawah.
Dengan memahami hubungan antar lubang tersebut akan menghindarkan kita
dari kesalahan dalam melaksanakan pengawatan.

7
2.8 Kabel Jumper
Kabel jumper adalah suatu istilah kabel yang ber-diameter kecil yang di
dalam dunia elektronika digunakan untuk menghubungkan dua titik atau lebih
dan dapat juga untuk menghubungkan 2 komponen elektronika.

Ada bebera jenis kabel jumper yang dibedakan berdasarkan konektor kabelnya,
yaitu :
• Male – male
Kabel jumper jenis ini digunakan untuk koneksi male to male pada kedua
ujung kabelnya.

• Male – female
Kabel jumper jenis ini digunakan untuk koneksi male to female dengan
salah satu ujung kabel dikoneksi male dan satu ujungnya lagi dengan
koneksi female.

• Female – female
Kabel jumper jenis ini digunakan untuk koneksi female to female pada
kedua ujung kabelnya

8
BAB 3. METODE KEGIATAN

3.1 Tempat dan Waktu

Tempat dan Waktu pelaksanaan dilakukan di Politeknik Negeri Jember


di Jl. Mastrip, Krajan Timur, Sumbersari, Kec. Sumbersari, Kabupaten Jember
pada bulan April 2022 sampai dengan Juni 2022.

3.2 Alat dan Bahan

Adapun Alat-alat dan bahan yang digunakan terdiri dari

a. Laptop
b. uPycraft
c. Kabel USB
d. Kabel Jumper
e. Beardboard
f. Esp8266
g. MQ-2
h. Dht11
i. Flame sensor
j. Buzzer

3.3 Metode Pelaksanaan


Berikut adalah metode pelaksanaan untuk membantu dalam proses
penelitian, Adapun alur penelitian sebagai berikut :

Studi Pustaka

Flowchart

Perancangan Alat

Pengujian Alat

Hasil Implementasi

Evaluasi dan Kesimpulan

3.4 Studi Pustaka


Hasil studi Pustaka yang digunakan pada penyusunan tugas akhir dengan judul “ Sistem
Keamanan pendeteksi kebakaran” berasal dari berbagai sumber. Diantaranya yaitu tugas
akhir, dan internet. Sebagaimana hasil studi Pustaka telah dimuat pada BAB 2.

9
3.5 Flowchart

3.6 Waktu Pelaksanaan


Jadwal pelaksanaan kegiatan ini dengan judul Sistem Keamanan Pendeteksi
Kebakaran berbasis IoT (Internet of Things) dengan menggunakan uPyCraft

No. Jenis Kegiatan Minggu


1 2 3 4 5
1 Studi Pustaka
2 Perancangan Alat
3 Pengujian Alat
4 Hasil Implementasi
5 Evaluasi dan Kesimpulan

10
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Perancangan Alat


Proses perancangan alat dimulai dengan menyiapkan alat dan bahan sensor-
sensor dan mikrokontroller sehingga dapat di implementasikan seperti ini :
Kali ini kita membuat rangkaian pendeteksi suhu kebakaran

4.2 Pengujian Alat


Pengujian alat dilakukan untuk mengetahui apakah sensor atau sistem
dapat berjalan sebagaimana mestinya.
Pertama-tama membuat rangkaian seperti ini. Kemudian terdapat penjelasan
untuk rangkaian yang telah kami buat.
Terdapat 4 sensor yang kami gunakan yaitu 1. Sensor DHT11, 2. Sensor Buzzer,
3. Sensor MQ2(Sensor Gas), 4. Sensor Api
Masing-masing sensor memiliki 4 pin, yaitu VCC, Ground, Digital Output, dan
Analog Output
- Pin VCC pada sensor disambungkan ke pin 3.3 V pada ESP8266
- Pin Ground pada sensor disambungkan ke pin Ground pada ESP8266
- Analog Output pada sensor tidak digunakan
- Digital Output pada sensor disambungkan ke :
o DHT11 -> D5 pada ESP8266
o MQ-2 -> D6 pada ESP8266
o Flame Sensor -> D7 pada ESP8266
- Buzzer memiliki 2 pin, yaitu
- Pin untuk kutub negatif yang disambungkan ke Ground
- Pin untuk kutub positif yang disambungkan ke pin D1 pada ESP8266

4.2.1 Pengujian Alat DHT11


Sensor DHT11 dapat menjadi pendeteksi suhu ketika ada suhu yang dideteksi
melebihi suhu yang telah ditentukan/apa yang telah diprogram kan maka sensor
DHT11 akan berbunyi
Mengatur konfigurasi kode program DHT11 pada uPyCraft seperti berikut ini:

11
4.2.2 Hasil Implementasi DHT11
Penulis melakukan pengujian pada alat dengan menggunakan IoT yaitu
menampilkan realtime suhu pada uPyCraft sehingga dapat kita lihat atau
monitor di Laptop

4.2.3 Pengujian Alat MQ2


Sensor MQ2 dapat menjadi pendeteksi gas ketika ada gas yang dideteksi maka
sensor ini akan menyala
Mengatur konfigurasi kode program MQ2 pada uPyCraft seperti berikut ini :

4.2.4 Hasil Implementasi MQ2


Penulis melakukan pengujian pada alat dengan menggunakan IoT yaitu
menampilkan realtime gas pada uPyCraft sehingga dapat kita lihat atau monitor
di Laptop.
Jika terdeteksi asap/gas maka lampu hijau pada sensor akan menyala dan
buzzer akan berbunyi

12
jika tidak terdeteksi gas/asap maka sensor (warna hijau) akan mati

4.2.5 Pengujian Alat Flame Sensor


Flame sensor dapat menjadi pendeteksi api ketika ada api yang dideteksi maka
sensor ini akan menyala
Mengatur konfigurasi kode program Flame Sensor pada uPyCraft seperti berikut
ini :

13
4.2.6 Hasil Implementasi Flame Sensor
Penulis melakukan pengujian pada alat dengan menggunakan IoT yaitu
menampilkan realtime Flame Sensor pada uPyCraft sehingga dapat kita lihat
atau monitor di Laptop.
Sensor akan menyala lalu mati dalam waktu 2 detik,lalu menyala lagi jika
terdeteksi Api dan buzzer akan berbunyi

4.3 Script/Kode program

14
BAB 5. SARAN DAN KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penilitan yang kami lakukan pada proses penelitian dan
perangkaian alat. Dapat disimpulkan bahwa sensor DHT11, MQ2, dan Flame
Sensor saling berkaitan satu sama lain. Karena ketika kita membakar kertas
maka akan muncul api sehingga flame sensor akan menyala lalu kertas tersebut
akan memunculkan asap sehingga sensor MQ2 akan menyala, lalu dengan
adanya gas yang ditimbulkan dari kertas yang dibakar maka menyebabkan
sensor DHT11 akan menyala dan mendeteksi suhu dan kelembapan yang
terjadi. Untuk melihat atau memonitor hasil yang terjadi dapat dilihat melalui
uPyCraft.

5.2 Saran
Berdasarkan tugas akhir ini, kami memiliki beberapa saran untuk
pengembangan selanjutnya di antaranya:
1) Mengembangkan alat untuk system manual alat dengan dengan
beberapa mekanisme tambahan.
2) Pengimplementasian pada beberapa keadaan lokasi penempatan
implementasi alat.

15
DAFTAR PUSTAKA

Tresno Widiyaman. (2022). “Pengertian modul WIFI ESP8266”,


https://www.warriornux.com/pengertian-modul-wifi-esp8266/, diakses
pada 8 Desember 2022.

Taryana Suryana. (2021). “Implementasi modul sensor MQ2 untuk mendeteksi


adanya polutan gas di udara”.
https://repository.unikom.ac.id/68731/1/Implementasi%20Modul%20Se
nsor%20MQ2%20Untuk%20Mendeteksi%20Adanya%20Polutan%20Gas
%20di%20Udara.pdf, di akses pada 8 Desember 2022.

Admin PT.Totalfire Indonesia (2020). “Pengertian, Jenis, Dan Cara Kerja Sensor
Api”. https://totalfire.co.id/pengertian-jenis-dan-cara-kerja-sensor-api/,
di akses pada 8 Desember 2022.

Sunan Sarif Hidayatullah (2020). “Pengertian Buzzer Elektronika Beserta Fungsi


Dan Prinsip Kerjanya”.
https://www.belajaronline.net/2020/10/pengertian-buzzer-elektronika-
fungsi-prinsip-kerja.html, diakses pada 8 Desember 2022.

Agus Faudin (2017). “Memahami dengan mudah ap aitu breadboard atau


project board”. https://www.nyebarilmu.com/memahami-dengan-
mudah-apa-itu-breadboard-atau-project-board/, diakses pada 8
Desember 2022.

Aldy Razor (2020). “Kabel Jumper Arduino”.


https://www.aldyrazor.com/2020/04/kabel-jumper-arduino.html, diakses
pada 8 Desember.

16

Anda mungkin juga menyukai