Diajukan Oleh :
Diajukan Oleh :
Menyetujui:
Dosen Pembimbing
Mengetahui:
Pengelola gedung yang memiliki tingkat yang banyak juga harus diperhatikan, karena
banyak karyawan yang bekerja ke gedung tersebut. Maka dibutuhkannya pemberitahuan
jika terjadi suatu kecelakaan seperti kebakaran agar dapat mengurangi resiko yang tidak
diinginkan.
Kebakaran merupakan salah satu kecelakaan yang sering terjadi yang di akibatkan oleh
api, hubungan arus pendek. Nyala api berasal dari tiga unsur yaitu bahan bakar (fuel),
oksigen (O2), dan panas. Kebakaran dapat terjadi karena banyaknya jumlah cairan gas
yang mudah terbakar, dan debu yang mudah terbakar yang nantinya menyebakan
ledakan dan meninmbulkan kebakaran.
Dalam beberapa kondisi yang terjadi jika terjadi kebakaran di gedung membutuhkan
waktu untuk mengetahui terjadinya musibah ini. Dan sebaliknya jika terjadi kebakaran di
lantai 1 orang-orang yang ada di lantai tiga dan dua juga tidak akan langsung mengetahui
akan kejadian tersebut. Berdasarkan pemikiran yang telah dipaparkan diatas, maka akan
disusun tugas akhir dengan judul “Rancang Bangun Sistem Deteksi Kebakaran Gedung
Bertingkat Terintegrasi Telegram”.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, maka permasalahan yang harus
dipecahkan adalah :
1. Bagaimana pengiriman notifikasi Sensor Flame dan sensor MQ-6 dalam membaca
adanya api dan asap di lantai 1?
2. Berapakah waktu yang diperlukan untuk mengirimkan hasil baca Sensor Flame ke
notifikasi telegram bot?
3. Bagaimana kinerja monitoring Sensor DHT 22 dalam membaca suhu di lantai 3?
4. Bagaimana kinerja monitoring Sensor MQ-6 dalam mendeteksi asap di lantai 2 ?
3. Batasan Masalah
Agar pembahasan lebih terarah, maka penulis membuat batasan dari permasalahan ini
yaitu pembuatan Rancang Bangun Sistem Deteksi Kebakaran Gedung Bertingkat
Terintegrasi Telegram.
1. Deteksi api menggunakan Sensor Flame dengan jarak kurang dari 1 meter.
2. Mengamati kondisi suhu ruangan di gedung bertingkat.
3. Gedung yang di deteksi merupakan gedung miniatur 3 tingkat.
1. Mengukur kinerja Sensor Flame dan MQ-6 dalam mengirim notifikasi adanya
api dan asap di ke tiga lantai gedung.
2. Mengukur waktu yang diperlukan untuk mengirim hasil baca Sensor Flame ke
notifikasi telegram bot.
7. Landasan Teori
7.1 API Bot Telegram
API (Application Programming Interface) memungkinkan developer untuk
mengintegrasikan dua bagian dari aplikasi atau dengan aplikasi yang berbeda
secara bersamaan. API terdiri dari berbagai elemen seperti function, protocols, dan
tools lainnya yang memungkinkan developer untuk membuat aplikasi.
Tujuan penggunaan API adalah untuk mempercepat proses development dengan
menyediakan function secara terpisah sehingga developer tidak perlu membuat
fitur yang serupa. Proses request and send data dengan API seperti ditunjukkan
pada Gambar 1.
Gambar 8 Relay
Kontak poin (contact point) relay terdiri dari 2 jenis yaitu Normally Close (NC)
yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu berada di posisi close (tertutup),
dan Normally Open (NO) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu berada
di posisi open (terbuka). Konfigurasi relay seperti ditunjukkan pada Gambar 9.
3. Buzzer
Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah
getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hampir
sama dengan ioud speaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang
pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi
electromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau keluar, tergantung dari
arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan di pasang pada diafragma
maka setiap gerakan kumparan akan menggerakan diafragma secara bolak balik
sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara. Buzzer biasa
digunakan sebagai indikator bahwa proses telah selesai atau terjadi suatu kesalahan
pada sebuah alat (alarm). Buzzer seperti ditunjukkan pada Gambar 11.
Gambar 11 Buzzer
4. Water Pump/Pompa Air
Water Pump/pompa air adalah alat untuk menggerakan air dari tempat bertekanan
rendah ke tempat bertekanan yang lebih tinggi. Pada dasarnya water pump sama
dengan motor DC pada umumnya, hanya saja sudah di-packing sedemikian rupa
sehingga dapat digunakan di dalam air. Pada tugas akhir ini digunakan water pump
DC 12 volt untuk menyemprotkan air. Water pump seperti ditunjukkan pada
Gambar 12.
1 Power Supply 5 V 1
3 Steker 3
4 MQ-6 1
5 DHT 22 1
6 Sensor Flame 1
7 Buzzer 1
8 LCD 16 X 2 1
9 Relay 1
10 Water Pump 1
12 USB 1
13 Obeng 1
14 Solder 1
15 Timah Secukupnya
16 Laptop 1
17 Smart Phone 1
18 Acrylic Secukupnya
INISIALISASI
SENSOR
TEMPERATUR
HUMIDITY
T TIDAK
DETEKSI API
DETEKSI ASAP
YA
TERJADI KEBAKARAN
SENSOR API = HIGH
SENSOR MQ-6 = HIGH
NODEMCU MENGIRIMKAN
SINYAL
NOTIFIKASI KE TELEGRAM
BUZZER = HIGH
WATER PUMP = HIGH
LCD = HIGH
SEBAGAI PEMADAMAN
STOP
Amali, Achmad Fariid, 2020, Sistem Deteksi Kebakaran Berbasis Internet of Things (IoT)
Dengan Perangkat Arduino, Yogyakarta.
Arie Mahendra dan Dani Sasmoko, 2017, Rancang Bangun Sistem Pendeteksi Kebakaran
Berbasis IoT Dan SMS Gateway Menggunakan Arduino, Sekolah Tinggi Elektronika
dan Komputer.
C. Paper, September 2019, Sistem Monitoring Suhu Dan Gas Beracun Pada Ruangan
Berbasis, Universitas Islam Nusantara.
Christian dan Komar, 2013, Prototipe Sistem Pendeteksi Kebocoran Gas LPG Menggunakan
Sensor Gas MQ2, Board Arduino Duemilanove, Buzzer, dan Arduino GSM Shield
pada PT. Alfa Retailindo (Carrefour Pasar Minggu), Jurnal TICOM Universitas
Budi Luhur, Vol2 No.1, Jakarta.
Purnawan, Peby Wahyu dan Rosita Yuni, 2019, Rancang Bangun Smart Home System
Menggunakan NodeMCU ESP 8266 Berbasis Komunikasi Telegram Messenger,
Techno.COM, vol. 18, no. 4, pp. 348-360.