Skripsi
ULRY TERTIENY
11150970000009
JAKARTA
2019 M / 1440 H
RANCANG BANGUN ALAT PENGUKUR TEMPERATUR
DAN KELEMBAPAN RUANGAN BERBASIS
MIKROKONTROLER ARDUINO UNO DAN ANDROID
Skripsi
Oleh
ULRY TERTIENY
11150970000009
JAKARTA
2019 M / 1440 H
ii
iii
iv
ABSTRAK
v
ABSTRACT
Temperature and humidity are two of the many things that affected the quality and
fluency of electronic devices. On the other hand, electronic devices work efficiently
at the right temperature and humidity. Thus needed the right tool to maintain the
temperature and humidity of a room. This research used the experiment method.
The research was done by using linearity, repeatability, accuracy testing and case
studies of temperature and humidity measurements in AC and non-AC rooms. Its
accuracy has been tested as a temperature and humidity gauge called THDigital.
THDigital devices have been tested for accuracy as a reliable gauge of temperature
and humidity. The results of measurements in the case study for an empty room
using Air Conditioner (AC) has an average temperature and humidity of 24.56 ° C
and 89.24% and the test in an empty-filled-empty room with no Air Conditioner
(AC) and with Air Conditioner (AC) has the average of both temperature and
humidity for 28.38 °C and 86.63%.
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan
karuniaNya sehingga penulis dapat melaksanakan penyusunan skripsi yang
berjudul “Rancang Bangun Alat Pengukur Temperatur dan Kelembapan Ruangan
Berbasis Mikrokontroler Arduino UNO dan Android”.
vii
9. Teman-teman Instrumentasi 2015 dan Fisika angkatan 2015 yang selalu
mendukung kepada Penulis.
10. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Terimakasih
atas bantuan dan dukungannya.
Akhir kata Penulis berharap, Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang
membacanya, terlebih apabila dikembangkan dan disempurnakan kembali
khususnya bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Ulry Tertieny
viii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ........................................................................................................................ v
ABSTRACT ...................................................................................................................... v
BAB 1 PENDAHULUAN
2.2 Kelembapan................................................................................................. 8
ix
2.3.2 Pengukuran Kelembapan ................................................................ 13
x
4.5 Studi Kasus Pengukuran Temperatur dan Kelembapan Dengan
Menggunakan THDigital ................................................................................... 45
BAB V PENUTUP
LAMPIRAN .................................................................................................................... 57
xi
DAFTAR ISI TABEL
Tabel 4.4 Perbandingan Hasil Pembaca Nilai Temperatur Pada THDigital Dengan
Termohigrometer................................................................................................... 44
xii
DAFTAR ISI GAMBAR
Gambar 3.9 Diagram Alir Rancangan Pembuatan Perangkat Lunak Aplikasi MIT
xiii
Gambar 3.10 Diagram Alir Rancangan Pembuatan Perangkat Lunak Program
Gambar 3.11 Diagram Alir Rancang Perangkat Lunak Aplikasi Pada Android... 34
Gambar 4.9 Grafik Nilai Temperatur Terhadap Pengujian Ruangan Kosong - Isi -
Kosong Dengan Non Air Conditioner (AC) dan Air Conditioner (AC) ............... 49
Gambar 4.10 Grafik Nilai Kelembapan Terhadap Pengujian Ruangan Kosong - Isi
- Kosong Dengan Non Air Conditioner (AC) dan Air Conditioner (AC) ............ 49
Gambar 4.11 Grafik Perbandingan Nilai Temperatur Ruangan Kosong dan Nilai
Gambar 4.12 Grafik Perbandingan Nilai Kelembapan Ruangan Kosong dan Nilai
xiv
DAFTAR ISI LAMPIRAN
Isi – Kosong Non Air Conditioner (AC) dan Air Conditioner (AC) Menggunakan
THDigital .............................................................................................................. 60
............................................................................................................................... 65
xv
BAB I
PENDAHULUAN
kemajuan yang begitu cepat dan pesat. Perkembangan ini terjadi sebagai dampak
dari arus globalisasi. Fenomena yang terjadi diera globalisasi ini yaitu manusia
membutuhkan alat komunikasi untuk mendapatkan informasi yang cepat dan tepat.
manusia. Pada alat-alat ini dengan menggunakan sistem instrumentasi yang dapat
diterapkan dimana pun. Pada umumnya penerapan alat yang dapat mempercepat
dan membantu manusia berhubungan dengan suatu ukuran dan jumlah produk [1].
tingkat aktivitas manusia yang tidak lepas dari penggunaan perangkat elektronik
[2]. Oleh sebab itu dibutuhkan temperatur dan kelembapan untuk menjaga
merupakan salah satu hal terpenting yang berpengaruh terhadap kualitas dan
1
kelancaran perangkat elektronik. Ruangan yang terlalu panas maupun lembap,
dapat menurunkan kinerja dan proses dari perangkat elektronik, sedangkan pada
Selain itu juga, temperatur dan kelembapan juga sangat berpengaruh pada
efektifitas pekerja. Bekerja pada lingkungan yang panas dan lembap dapat
mudah letih sedangkan bekerja pada lingkungan yang dingin dapat menyebabkan
tubuh menjadi kaku sehingga fleksibilitas tubuh akan menghilang. Semakin tinggi
temperatur, maka akan semakin tinggi juga kelembapan udara pada tubuh manusia
temperatur udara kisaran 22 ̊C, pekerja dapat bekerja dengan optimal berapapun
40% - 60%. Apabila temperatur udara ruangan berada diatas temperatur 28 ̊C maka
diperlukan alat penata udara seperti kipas angin atau Air Conditioner (AC) [4].
Sedangkan persyaratan udara ruangan yang baik untuk elektronik memiliki kisaran
- 60% [5].
2
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan betapa pentingnya temperatur
dan kelembapan ruangan sehingga diperlukan alat yang dapat memantau perubahan
karena itu, untuk memenuhi kebutuhan akan alat yang dapat memantau perubahan
temperatur dan kelembapan otomatis, maka dibutuhkan alat yang dapat memantau
perubahan temperatur dan kelembapan otomatis, dalam penelitian ini penulis ingin
kelembapan ruangan, serta Android dan Liquid Crystal Display 16x2 (LCD)
Penelitian ini juga tidak terlepas dari bantuan software yang digunakan.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka diajukan perumusan masalah penelitan ini
sebagai berikut :
3
3. Bagaimana mengoptimalkan smartphone Android sebagai alat ukur
DHT-22.
tampilan sistem.
DHT-22.
(AC).
4
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian dari penelitian alat ukur temperatur dan kelembapan ini
adalah agar tercipta sebuat alat yang dapat mengukur temperatur dan kelembapan
Metode Penelitian yang digunakan terdiri atas beberapa tahapan sebagai berikut:
1. Eksperimen
berikut:
smartphone Android.
5
1.7 Sistematika Penulisan
Skripsi ini tersusun atas beberapa bab. Sistematika penulisan tersebut sebagai
berikut :
BAB I Pendahuluan
Bab ini membahas landasan teori secara garis besar menjelaskan tentang
Bab ini membahas khusus perangkat keras dan perangkat lunak yang
Bab ini membahas hasil pengujian dan penbahasan terhadap hasil yang
didapat.
6
BAB II
DASAR TEORI
Dalam bab ini akan dijelaskan landasan-landasan teori sebagai hasil dari
studi literatur yang berhubungan dalam perancangan dan pembuatan alat. Pada bab
ini penulis akan membahas dasar-dasar dari beberapa bagian penting yang terdapat
dalam rancang bangun alat pengukur temperatur dan kelembapan serta prinsip
pengukuran yang digunakan didalam rancang bangun alat pengukur temperatur dan
kelembapan.
2.1 Temperatur
derajat panas atau dingin suatu benda maupun tempat dan alat yang digunakan
menunjukan besarnya suatu energi kinetik dengan translasi rata-rata molekul dalam
7
2. Kemiringan Sinar Matahari
tegak lurus dengan sinar matahari, maka akan semakin tinggi temperatur
3. Keadaan Awan
yang diterima di permukaan bumi. Hal ini disebabkan adanya uap air
Keadaan geografis bumi terdapat adanya perbedaan sifat darat dan laut
matahari.
2.2 Kelembapan
disebabkan oleh adanya uap air. Uap air berasal dari berbagai sumber, antara lain
dari penguapan laut, penguapan sungai, penguapan danau, dan proses transpirasi
hygrometer [7].
8
Kelembapan dapat didefinisikan sebagai perbandingan antara jumlah uap
air yang berada dalam udara pada suatu waktu dengan jumlah uap air maksimal
yang dapat ditampung oleh udara pada tekanan maupun pada saat temperatur yang
sama.
perbandingan jumlah uap air dan jumlah udara kering dalam tiap satuan
volume.
2. Kelembapan spesifik
perbandingan antara tekanan uap air yang ada pada saat pengukuran
dengan nilai tekanan uap air maksimum yang dicapai pada temperatur
9
Tinggi rendahnya kelembapan udara sangat tergantung pada beberapa faktor
1. Temperatur
terkandung di uap air tersebut sangat sedikit, begitu pula pada daerah
2. Kecepatan angin
3. Tekanan udara
tekanan udara disuatu tempat memiliki nilai yang tinggi, maka nilai
4. Ketinggian Tempat
tinggi tempat, maka memiliki nilai kelembapan yang tinggi. Hal ini
10
2.3 Pengukuran
sebagai suatu kegiatan untuk mengukur sesuatu. Kegiatan ini adalah untuk
yaitu 1) Perbandingan antara atribut yang di ukur dengan alat ukurnya; 2) hasilnya
angka atau deskripsi numerik kepada suatu benda maupun individu tertentu. Hasil
11
Temperatur merupakan suatu ukuran atau besaran yang menyatakan derajat
panas atau dingin suatu benda dan alat yang digunakan untuk mengukur temperatur
adalah termometer.
ataupun perubahan temperatur. Thermometer berasal dari kata Latin, thermo yang
berarti panas dan meter yang berarti mengukur. Skala yang digunakan pada
1. Fahrenheit
2. Celcius
3. Kelvin
4. Reamur
12
2.3.2 Pengukuran Kelembapan
dalam udara pada suatu waktu dengan jumlah uap air maksimal yang dapat
ditampung oleh udara pada tekanan maupun pada saat temperatur yang sama dan
berasal dari bahasa Yunani yaitu hugros yang berarti lembap dan metreoo berari
13
Termohigrometer merupakan sebuat alat yang menggabungkan fungsi
Perangkat keras adalah komponen dari sebuah sistem yang mempunyai sifat
dan berbentuk nyata. Pada subbab ini terdiri dari perangkat keras yang digunakan
DHT-22 memiliki kualitas kinerja yang sangat baik dan respon yang sangat cepat,
serta memiliki kamampuan yang tidak lambat dan konsumsi daya yang rendah.
14
Tabel 2.1 Spesifikasi DHT-22
Model DHT-22/AM-2302
Daya 3,3 – 6 Volt DC
Sinyal Keluaran Digital dengan kecepatan 5ms/operasi
Elemen Pendeteksi Kapasitor Polimer (Polymer Capacitor)
Jenis Sensor Kapasitif (Capacitive Sensing)
Rentang Deteksi Kelembapan 0-100% RH (akurasi ±2% RH)
Rentang Deteksi temperatur -40° - +80° Celcius (akurasi ±0.5°C)
Resolusi Sensitivitas temperatur 0,1%RH/tahun
Histeresis Kelembapan ±0,3% RH
Stabilitas Jangka Panjang ±0,5% RH/tahun
Periode Pemindaian Rata-rata 2 detik
Ukuran 25,1 x 15,1 x 7,7 mm
Pin Fungsi
1 VCC - Power Supply
2 Data – Signal
3 NULL
4 GND
15
Arduino UNO merupakan board mikrokontroler AVR 8 bit berbasis
ATMega328. Memiliki 14 pin input digital dimana 6 pin input tersebut dapat
digunakan sebagai output PWM (Pulse Widht Modulation) dan 6 pin input analog,
16 MHz osilator Kristal, koneksi USB, jack power, ICSP header, dan tombol reset.
serial converter untuk komunikasi serial ke komputer melalui port USB [16].
Nama Fungsi
Mikrokontroler ATMega 328
Tegangan Operasi 5V
Tegangan Input 7-12 V
Pin Digital I/O 14 Pin (6 pin sebagai PWM)
Pin Analog 6 Pin
Arus DC per pin I/O 40 mA
Arus DC untuk pin 3.3 V 150 mA
Flash Memory 32 KB
SRAM 2 KB
EEPROM 1 KB
Kecepatan Pewaktu 16 Mhz
arus maksimal sebesar 40 mA dan memiliki resistor pull-up internal (diputus secara
default) sebesar 20-30 KOhm. Sebagai tambahan, beberapa pin masukan digital
16
• Komunikasi Serial
Komunikasi Serial terdapat pada pin 0 (RX) dan pin 1 (TX), digunakan
• External Interrupt
Pulse Widht Modulation (PWM) terdapat pada pin 3, pin 5, pin 6, pin
9, pin 10 dan pin 11. Keluaran dari PWM berupa 8-bit dengan
LED terdapat pada pin 13, digunakan untuk mengetahui suatu nilai. Jika
bernilai HIGH maka LED akan menyala, sebaliknya ketika pin bernilai
17
Arduino UNO dapat digunakan melalui koneksi USB atau dengan catu daya
eksternal. Eksternal (non USB) diperoleh dari AC-DC adaptor atau baterai. Berikut
• VIN
daya eksternal.
• 5V
lainnya.
• 3,3 V
• Ground (GND)
18
2.4.3 Bluetooth HC-05
untuk jaringan Wilayah Pribadi Nirkabel (WPAN). Modul Bluetooth HC-05 terdiri
19
Berikut merupakan Bluetooth-to-Serial-Module HC-05 dapat dilihat pada
5V 5V
TXD RXD
RXD TXD
GND GND
berfungsi untuk menampilkan suatu data, baik karakter, hurus, atau grafik. LCD
membutuhkan tegangan dan daya yang kecil. LCD memanfaatkan silicon dan
gallium dalam bentuk Kristal cair sebagai pemendar cahaya. Pada layar LCD
merupakan matriks dari dua dimensi piksel yangdibagi dalam baris dan kolom.
Setiap pertemuan baris dan kolom terditi dari LED pada bidang latar (backplane),
yang merupakan suatu lempengan kaca bagian belakang dengan sisi dalam yang
20
tertutupi oleh lapisan elektroda transparan. Dalam keadaan diberikan tegangan,
cairan tersebut akan berubah warna menjadi cerah. Kemudian pada daerah-daerah
21
14 DB7 Data I/O Pin
15 VCC +5 Volt Power Supply
16 GND Ground
untuk merancang atau sketsa program untuk arduino. IDE Arduino merupakan
software canggih yang ditulis dengan menggunakan java. IDE Arduino terdiri dari:
• Verify
22
• Uploader
memori didalam.
• New
• Open
tersimpan.
• Editor Program
Arduino.
• Save
• Serial Monitor
sebuah appbuilder yang disediakan oleh googlelabs untuk membuat aplikasi yang
23
berjalan pada sistem operasi Android. MIT App Inventor menggunakan antarmuka
grafis, serupa dengan antarmuka pengguna pada Scratch dan Star Logo TNG, yang
antara lain
1. Perancang Komponen
objek yang akan ditambahkan, dengan menarik ke tata letak layar, sebagai
• Palette
dalam aplikasi yang akan dibuat. Kategori tersebut yaitu User, Interface,
24
Layout, Media, Drawing and Animation, Maps, Sensors, Social, Storage,
• Viewer
• Components
• Properties
• Media
25
2. Editor Blok
26
BAB III
METODE PENELITIAN
ruangan berbasis mikrokontroler arduino UNO dan Android ini dilakukan pada
bulan Desember 2018 sampai dengan Mei 2019. Adapun proses pelakasanaan
Adapun peralatan dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini diantara
adalah :
1. Sensor DHT-2
27
2. Arduino UNO
3. Bluetooth HC-05
28
4. Liquid Crystal Display 16 x 2 (LCD)
Blok diagram sistem ini merupakan prinsip kerja alat secara umum. Pada
29
MIKROKONTROLER APLIKASI PADA
SENSOR
ANDROID
DHT - 22 ARDUINO UNO
LCD
Berikut merupakan gambar rancang penelitian dan gambar diagram alir pada alat
30
3.4.1 Perancangan Perangkat Keras
31
3.4.2 Perancangan Perangkat Lunak
Gambar 3.9 Diagram Alir Rancangan Pembuatan Perangkat Lunak Aplikasi MIT
App Inventor
Penjelasan diagram alir diatas adalah sebagai berikut :
32
3.4.2.2 Perangkat Lunak Program Pada Arduino UNO
33
5. Jika kode program sesuai (verify) maka sistem akan mengolah kode pada
aplikasi Arduino Intergrated Development Environmental (IDE).
6. Pengguna mengunggah kode program dari aplikasi Intergrated
Development Environmental (IDE) ke mikrokontroler Arduino UNO.
7. Sistem selesai melakukan operasi.
Gambar 3.11 Diagram Alir Rancang Perangkat Lunak Aplikasi Pada Android
Penjelasan diagram alir diatas adalah sebagai berikut :
34
5. Sistem akan menampilkan hasil pengukuran temperatur dan kelembapan
ruangan pada aplikasi Android dan LCD.
6. Sistem selesai melakukan operasi.
35
BAB IV
Dalam bab ini penulis akan menguraikan dan menjelaskan hasil analisa
pengujian dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Pengujian yang dilakukan
menggunakan THDigital.
Android yang diberi nama THDigital. Pengujian alat THDigital merupakan salah
satu langkah penting yang bertujuan untuk menguji kinerja alat sebagai sistem
pengukuran temperatur dan kelembapan yang dapat diandalkan. Pada pengujian ini
36
Pengujian Tampilan Liquid Crystal Display (LCD)
Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan Liquid Crystal Display (LCD) 16x2.
pada tampilan LCD akan menampilkan tampilan sesuai dengan program pengujian
LCD.
Android dan Arduino UNO. Pada pengujian ini dilakukan dengan menggunakan
37
Gambar 4.3 THDigital Pada Android
4.3 Hasil Karakterisasi Statik Sensor
Pada pengujian ini terdapat dua uji karakteristik sensor DHT-22 yang
ditentukan yaitu: uji linearitas dan uji repeatability. Untuk mengetahui karakteristik
sensor DHT-22 dilakukan uji linearitas yang dilakukan dengan cara melakukan
pengambilan data perubahan temperatur pada saat proses pemanasan air dan uji
temperatur dan kelembapan selama 1 menit dan membandingkan nilai yang didapat
DHT-22 terhadap perubahan nilai temperatur pengujian yang ditentukan. Data ini
38
diambil dengan pengambilan data sebanyak 6 data. Setelah dilakukan pengambilan
110 100
100
87
90
temperatur (°C)
80
70 64
60 49
50
40 33 uji linearitas
25 temperatur
30
20 Linear (uji linearitas
10 temperatur )
0
0 2 4 6 8 10 12
waktu (menit)
waktu Temperatur
0 25.0
2 33.0
4 49.0
6 64.0
8 87.0
10 100
diperoleh dapat diketahui sensor DHT-22 memiliki rentang deteksi yang sesuai
39
4.3.2 Uji Repeatability
DHT-22 terhadap perubahan nilai temperatur ruangan. Data ini diambil dengan
NO THDigital Termohigrometer
1 30.40 30
2 30.40 30
3 30.40 30
NO THDigital Termohigrometer
1 62.80 63
2 62.80 63
3 62.80 63
dalam. Data yang diperoleh dapat diketahui sensor DHT-22 memiliki tingkat
akurasi yang sesuai dengan datasheet sensor DHT-22 yaitu sebesar ±0.5% untuk
40
keakuratan terhadap kelembapan. Pada pengujian ini menggunakan uji hipotesis,
uji chi-square, uji derajat kebebasan dan uji chi-square Table. Berikut merupakan
1. Uji chi-square
𝐾
2
(𝑂𝑖 − 𝐸𝑖 )2
𝜒 = ∑
𝐸𝑖
𝑖=1
Keterangan :
χ2 : uji chi-square
K : banyaknya data
41
2. Uji derajat kebebasan atau Degree of Freedom
𝐷𝐹 = 𝑛 − 1
Keterangan :
sebagai berikut :
42
Pengujian Keakuratan Temperatur dan Kelembapan
pada ruangan. Pengujian ini dilakukan dengan 13 pengambilan data dengan interval
waktu setiap 5 menit. Hasil pengambilan data ini ditampilkan di LCD (Liquid
Cyrstal Display) dan aplikasi pada Android yang kemudian dibandingkan dengan
Tabel 4.4 dan Tabel 4.5. Hasil pengujian keakuratan temperatur dan kelembapan
dengan hasil yang diperoleh dari termohigrometer. Hal ini dikarenakan sensor
DHT-22 memiliki nilai akurasi temperatur sebesar ± 0.5%, sedangkan nilai akurasi
30
25
temperatur (ºC)
20
15
10 THDigital
5 Termohigrometer
0
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60
waktu (menit)
43
Tabel 4.4 Perbandingan Hasil Pembaca Nilai Temperatur Pada THDigital Dengan
Termohigrometer
TEMPERATUR
Degree of
Waktu THDigital Termohigrometer χ2hitung χ2α tabel
Freedom
0 23.4 24.0 0.015
5 24.5 24.0 0.010417
10 23.8 24.0 0.001667
15 24.4 24.0 0.006667
20 24.4 24.0 0.006667
25 24.4 24.5 0.000408 (DF = n – 1)
30 24.4 24.5 0.000408 (0.01 ; 12)
35 24.4 24.5 0.000408 12
40 24.4 24.5 0.000408
45 24.4 24.5 0.000408
50 24.4 24.5 0.000408
55 24.4 24.5 0.000408
60 24.4 24.5 0.000408
∑ 0.0437 26.217
100
90
80
70
kelembapan (%)
60
50
40
30 THDigital
20 Termohigrometer
10
0
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60
waktu (menit)
44
Tabel 4.5 Perbandingan Hasil Pembaca Nilai Kelembapan Pada THDigital
Dengan Termohigrometer
KELEMBAPAN
Degree of
Waktu THDigital Termohigrometer χ2hitung χ2α tabel
Freedom
0 81.3 82
0.005976
5 85.1 84
0.014405
10 85.6 85
0.004235
15 88.1 88
0.000114
20 88.1 88
0.000114
25 88.1 0.000114 (DF = n – 1)
88
30 88.1 88
0.000114 (0.01 ; 12)
35 88.1 88
0.000114 12
40 88.1 88
0.000114
45 88.1 88
0.000114
50 88.1 88
0.000114
55 88.1 88
0.000114
60 88.1 88
0.000114
∑ 0.025752 26.217
4.5 Studi Kasus Pengukuran Temperatur dan Kelembapan Dengan
Menggunakan THDigital
(AC), pengujian terhadap ruangan kosong – isi – kosong dengan Non Air
Conditioner (AC) dan Air Conditioner (AC), dan perbandingan antara studi kasus
ruangan kosong dan ruangan kosong – isi – kosong. Pengambilan data pada
pengujian terhadap ruangan kosong dengan Air Conditioner (AC) dilakukan pada
Pengambilan data pada pengujian terhadap ruangan kosong – isi – kosong dengan
Non Air Conditioner (AC) dan Air Conditioner (AC) dilakukan pada tanggal 8
April 2019.
45
Pada studi kasus pengukuran ini menggunakan uji standar deviasi (𝜎).
Standar Deviasi atau simpangan baku adalah suatu indeks yang menggambarkan
∑(𝑋𝑖 − 𝑋̅)2
𝜎= √
𝑛−1
Keterangan :
Xi : Nilai x ke-i
X : Rata - rata
n : Jumlah data
data sebanyak 37 data selama 180 menit dengan interval waktu selama 5 menit.
Hasil yang diperoleh pada grafik nilai temperatur dan nilai kelembapan dapat
dikatakan cukup stabil. Hal ini dikarenakan tidak adanya aktifitas yang terjadi
dalam ruangan pengujian sehingga tidak terjadi perubahan yang signifikan selama
pengujian. Nilai ̅
X atau nilai rata - rata yang didapat pada pengukuran temperatur
standar deviasi yang didapat pada pengukuran temperatur sebesar 0.32 dan
46
30
25
20
temperatur (ºC)
15
10
temperatur (ºC)
̅
X = 24.56°C
5
𝝈 = 0.32
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180
waktu (menit)
100
90
80
70
kelembapan (%)
60
50
40
30
20 kelembapan (%)
̅
X = 89.42%
10
0 𝝈 = 2.07
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180
waktu (menit)
4.5.2 Pengujian Terhadap Ruangan Kosong – Isi – Kosong Dengan Non Air
Conditioner (AC) dan Air Conditioner (AC)
47
THDigital. Pengujian ini dilakukan dengan pengambilan data sebanyak 39 data
selama kurang lebih 3 jam dengan interval waktu selama 5 menit. Hasil yang
diperoleh dapat dikatakan tidak cukup stabil dikarenakan adanya perubahan nilai
temperatur dan kelembapan yang dikarenakan adanya pengaruh dari jumlah orang
dan aktifitas yang berada pada ruangan pengujian. Pada waktu menit ke 80 terjadi
kesalahan pembacaan alat dikarenakan adanya kesalahan pada saat merekam data
THDigital. Pada Gambar 4.9 dapat dikatakan semakin banyak jumlah orang
didalam suatu ruangan, maka nilai temperatur dan nilai kelembapan akan
meningkat. Hal ini disebabkan panas yang berasal dari manusia dan aktifitas
nilai rata - rata yang didapat pada pengukuran temperatur sebesar 28.38°C dan
sebesar 2.81. Nilai standar deviasi memiliki nilai yang lebih kecil dari nilai ̅
X atau
48
13 13131313131313131313131313127 2 3 3 2
30 1 1 1
11121313131313131313 222
18
25
20
temperatur (ºC)
15
10
temperatur (ºC)
̅
X= 28.38°C
5
𝝈 = 0.70
NON 13
AC AC
0
0 50 100 150 200
waktu (menit)
Gambar 4.9 Grafik Nilai Temperatur Terhadap Pengujian Ruangan Kosong - Isi -
Kosong Dengan Non Air Conditioner (AC) dan Air Conditioner (AC)
100
13131312 7
8 1112131313 1313131313 13131313131313131313 233
90 1 1 1 1 13 2 2
22
80
70
kelembapan (%)
60
50
40
30 kelembapan (%)
20 ̅
X= 86.63%
𝝈 = 2.81
10 NON 13 AC
AC
0
0 50 100 150 200
waktu (menit)
49
4.5.3 Perbandingan Antara Studi Kasus Ruangan Kosong dan Ruangan
Kosong – Isi – Kosong
Perbandingan antara studi kasus ruangan kosong dan ruangan kosong – isi –
kosong ini terdapat perbedaan yang signigfikan. Pada studi kasus ruangan kosong
dapat dikatakan cukup stabil dibandingkan studi kasus ruangan kosong – isi –
kosong yang dapat dikatakan tidak cukup stabil. Hal ini disebabkan pada ruangan
sedangkan pada ruangan kosong – isi – kosong terdapat aktifitas manusia dan
Standar deviasi yang didapat pada studi kasus ini berbeda-beda. Nilai standar
deviasi temperatur pada studi kasus ruangan kosong sebesar 0.32, sedangkan pada
studi kasus ruangan kosong – isi – kosong sebesar 0.70. nilai standar deviasi
kelembapan pada studi kasus ruangan kosong sebesar 2.07, sedangkan pada studi
kasus ruangan kosong – isi – kosong sebesar 2.81. Hal ini membuktikan nilai
50
35
30
25
temperatur (̊C)
20
15 temperatur ruangan kosong (ºC)
𝝈 ruangan kosong = 0.32
10
temperatur ruangan kosong - isi
5 - kosong (ºC)
𝝈 ruangan kosong - isi - kosong = 0.70
0
20
130
0
10
30
40
50
60
70
80
90
100
110
120
140
150
160
170
180
190
waktu (menit)
Gambar 4.11 Grafik Perbandingan Nilai Temperatur Ruangan Kosong dan Nilai
Temperatur Ruangan Kosong – Isi - Kosong
100
80
kelembapan (%)
60
60
70
80
90
100
110
120
130
140
150
160
170
180
190
waktu (menit)
Gambar 4.12 Grafik Perbandingan Nilai Kelembapan Ruangan Kosong dan Nilai
Kelembapan Ruangan Kosong – Isi - Kosong
51
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil perancangan dan pengujian dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai
berikut :
1. Penelitian ini telah berhasil mengukur dan menampilkan nilai dari pengukuran
3. Nilai rata-rata yang didapat pada saat pengujian studi kasus diperoleh adalah
sebagai berikut :
Conditioner (AC) :
52
Berdasarkan dengan keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
baik, pada ruangan pengujian dapat dikatakan nilai temperatur yang didapat
5.2 Saran
Untuk lebih meningkatkan hasil penelitian ini sehingga dapat menghasilkan suatu
1. Untuk perancang selanjutnya alat ini dapat juga dilengkapi oleh ESP8266
dehumidifier.
53
DAFTAR PUSTAKA
Beban Kerja terhadap Kondisi Faal Tubuh Manusia,” vol. 4, pp. 35–47,
2000.
bandar lampung,” Pemanfaat. Suhu, vol. 11, no. Suhu dan Manfaatnya, pp.
271–281, 2011.
photo/termometer-measuring-temperature-outdoor-on-white-1099522571.
54
[11] “Hygrometer.” [Online]. Available: https://www.weather-station-
products.co.uk/thermo-hygrometer-hair-synthetic-13-2cm-45-2019.
2016.
https://www.tokopedia.com/anekatoserba/thermohygrometer-digital-
indoor-htc-1-alat-ukur-suhu-kelembaban-htc1.
http://bdspeedytech.com/image/cache/catalog/DHT22 Module-
750x750.png.
arduino-uno-
r3/p/itme93up6mdthxgr?otracker=product_breadCrumbs_DIY-
eCraft+Arduino+UNO+R3+%28Blue%29.
https://www.amazon.com/LeaningTech-HC-05-Module-Pass-Through-
Communication/dp/B00INWZRNC.
https://www.makerfabs.com/lcd-16x2-character-lcd-white-on-blue-5v.html.
55
Available: http://appinventor.mit.edu/explore/.
[20] D. Wolber, App Inventor, Create Your Own Android Apps. Gravenstein
Press, 2017.
[23] Kadir, Statistika Terapan Konsep , Contoh dan Analisis Data dengan
[25] Harinaldi, Prinsip - Prinsip Statistik Untuk Teknik Dan Sains. Jakarta:
Erlangga, 2005.
56
LAMPIRAN
LAMPIRAN I
Lampiran 1 Tabel chi-square table
57
LAMPIRAN II
58
LAMPIRAN III
59
175 28.3 82.1 2 AC
180 27.7 79.0 2 AC
185 27.7 80.8 2 AC
190 27.7 82.9 2 AC
̅
X 28.38 86.63
60
LAMPIRAN IV
PROGRAM
#include "DHT.h"
#define DHTPIN 2
#define DHTTYPE DHT22
#include <LiquidCrystal.h>
LiquidCrystal lcd(8,9,4,5,6,7);
DHT dht(DHTPIN, DHTTYPE);
void setup() {
Serial.begin(9600);
dht.begin();
lcd.begin(16,2);
}
void loop() {
float H = dht.readHumidity();
float T = dht.readTemperature();
Serial.print("\"");
Serial.print(T);
Serial.print("\";\"");
Serial.print(H);
Serial.print("\"");
delay (1000);
61
lcd.setCursor(0,0);
lcd.print("T: ");
lcd.print(T);
lcd.print(" C");
lcd.setCursor(0,1);
lcd.print("H: ");
lcd.print(H);
lcd.print(" %");
delay(1000);
}
62
LAMPIRAN V
63
64
Lampiran 5 Program Massachusetts Institute of Technology (MIT) App Inventor
65