Oleh:
TEGUH NURHIDAYAT
NIM. P27838019035
Oleh:
Teguh Nurhidayat
NIM. P27 838 019 035
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
Menyetujui,
Pembimbing 1 Pembimbing 2
iii
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI
1. Ketua Penguji
Nama : M. Prastawa ATP, ST. M.Si
Tanda tangan :
2. Anggota Penguji I
Nama : Hj. Her Gumiwang A, ST. MT
NIP : 19591128 198401 2 001
Tanda tangan :
3. Anggota Penguji II
Nama : Dr. Endro Yulianto, ST,MT
NIP : 19760717 200112 1 005
Tanda tangan :
iv
4. Anggota Penguji III
Nama : Syaifudin, ST, MT
NIP : 19740801 200112 1 003
Tanda tangan :
5. Anggota Penguji IV
Nama : Anita Mifthahul Maghfiroh, S,ST, MT
NIP : 19870926 200912 2 002
Tanda tangan :
v
ABSTRAK
vi
ABSTRACT
vii
KATA PENGANTAR
viii
5. Hj. Andjar Pudji, ST, MT selaku Ketua Jurusan
Teknologi Elektro-medis dan selaku dosen penguji
yang telah dengan penuh kesabaran dan ketulusan
memberikan ilmu dan bimbingan terbaik kepada
penulis.
6. Dyah Titisari, ST. M.Eng. selaku Ketua Program
Studi D-III Teknologi Elektro-medis yang telah
dengan penuh kesabaran dan ketulusan memberikan
ilmu dan bimbingan terbaik kepada penulis.
7. Hj. Her Gumiwang A, ST. MT selaku dosen
pembimbing I yang telah dengan penuh kesabaran
dan ketulusan memberikan ilmu dan bimbingan
terbaik kepada penulis.
8. Dr. Endro Yulianto, ST,MT selaku dosen
pembimbing II yang telah dengan penuh kesabaran
dan ketulusan memberikan ilmu dan bimbingan
terbaik kepada penulis
9. Para Dosen dan Para Karyawan/wati Program Studi
D-III Teknologi Elektro-medis yang telah
memberikan bekal ilmu kepada penulis dan
membantu penulis dalam proses belajar.
10. Team Data Logger (Aiwa, Bayu, dan Faisol) atas
kerja keras dan segala kerjasama dan bantuannya
ix
dalam pengerjaan tugas akhir.
11. Angkatan EM25 terima kasih atas 3 tahunnya
melewati suka dan duka bersama serta segala
dukungan dan bantuan.
12. Andi Shalsabila Putri teman yang sudah mau
membantu dalam pembuatan karya tulis ini dengan
senang hati.
Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa laporan
skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu semua
jenis saran, kritik dan masukan yang bersifat membangun
sangat penulis harapkan. Akhir kata, semoga tulisan ini
dapat memberikan manfaat dan memberikan wawasan
tambahan bagi para pembaca dan khususnya bagi penulis
sendiri.
Surabaya, 13 April 2022
Teguh Nurhidayat
x
DAFTAR ISI
JUDUL ............................................................................ ii
LEMBAR PERSETUJUAN ......................................... iiii
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ..................... ivv
ABSTRAK .................................................................... vii
ABSTRACT................................................................. viiii
KATA PENGANTAR .............................................. viiiii
DAFTAR ISI ................................................................ xii
DAFTAR GAMBAR ................................................. xiiv
DAFTAR TABEL ....................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN .............................................. 1
1.1 Latar Belakang Masalah ................................ 1
1.2 Batasan Masalah ............................................ 4
1.3 Rumusan Masalah ......................................... 4
1.4 Tujuan Penelitian........................................... 4
1.4.1 Tujuan Umum ...................................... 4
1.4.2 Tujuan Khusus ..................................... 5
1.5 Manfaat Penelitian......................................... 5
1.5.1 Manfaat Teoritis................................... 5
1.5.2 Manfaat Praktis ................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................... 7
2.1 Studi Literatur ............................................... 7
xi
2.2 Dasar Teori .................................................... 7
2.2.1 Sterilisator ........................................... 7
2.2.2 Data logger........................................ 10
2.2.3 Sensor Thermocouple ........................ 12
2.2.4 Arduino Mega ................................... 14
2.2.5 Bluetooth HC-05 ................................ 15
2.2.6 Blynk Aplication................................. 17
2.2.7 Max6675 ............................................ 19
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................. 23
3.1 Diagram Blok Sistem .................................. 23
3.2 Diagram Alir Alat........................................ 24
3.3 Diagram Mekanis Alat ................................ 25
3.4 Alat dan Bahan ............................................ 25
3.4.1 Alat .................................................... 25
3.4.2 Bahan ................................................. 26
3.5 Jenis Penelitian ............................................ 26
3.6 Variabel Penelitian ...................................... 27
3.6.1 Variabel Bebas .................................. 27
3.6.2 Variabel Terikat ................................. 27
3.6.3 Variabel Terkendali ........................... 27
3.7 Defnisi Operasional Variabel ...................... 27
3.8 Teknik Analisis Data ................................... 29
3.9 Waktu Pembuatan Modul ............................ 30
xii
3.10 Jadwal Penelitian ......................................... 32
BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN ANALISIS..35
4.1. Hasil Pembuatan Modul .............................. 35
4.2. Hasil Pengukuran ........................................ 36
4.2.1.Hasil Pengukuran Kestabilan Suhu
100°C ................................................... 36
4.2.2. Hasil Pengukuran Kestabilan Suhu
150°C ................................................... 39
4.2.3. Hasil Pengukuran Kestabilan Suhu
200°C ................................................... 42
4.2.4. Hasil Pengukuran pada Suhu 100°C . 48
4.2.5. Hasil Pengukuran pada Suhu 150°C . 48
4.2.6. Hasil Pengukuran pada Suhu 200°C . 48
4.2.7. Penyesuaian Suhu.............................. 49
BAB V PEMBAHASAN.............................................. 53
5.1 Pembahasan Rangkaian ............................... 53
5.1.1 Rangkaian Data Logger ..................... 53
5.2 Pembahasan Program .................................. 54
5.2.1 Fungsi Program MAX 6675 .............. 54
5.2.2 Fungsi Blynk ..................................... 57
5.2.3 Fungsi Bluetooth HC-05 ................... 59
5.3 Pembahasan Data Hasil Pengukuran ........... 59
5.4 Kelemahan atau Kekurangan Modul ........... 60
xiii
5.5 Kelebihan Modul ......................................... 60
BAB VI PENUTUP...................................................... 61
6.1 Kesimpulan.................................................. 61
6.2 Saran ........................................................... 61
DAFTAR PUSTAKA .................................................. 62
LAMPIRAN ................................................................. 65
ii
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Sterilisator Kering........................................ 8
Gambar 2.2 Penempatan sensor menurut AS2853 ........ 10
Gambar 2.3 Data logger................................................. 11
Gambar 2.4 Sensor Thermocouple type K ..................... 12
Gambar 2.5 Datasheet Thermocouple type-K................ 14
Gambar 2.6 Arduino Mega ............................................ 15
Gambar 2.7 Blynk APP dan tampil padaAandroid ........ 18
Gambar 2.8 Modul Max6675 ........................................ 20
Gambar 3. 1 Blok Diagram ........................................... 23
Gambar 3. 2 Diagram Alir ............................................. 24
Gambar 3. 3 Diagram Mekanis...................................... 25
Gambar 4. 1 Tampak Depan dan Belakang ................... 35
Gambar 4. 2 Blok Rangkaian Modul ............................. 35
Gambar 4. 3 Peletakan Sensor Suhu dan Grafik Blynk . 37
Gambar 4. 4 Peletakan Sensor Suhu dan Grafik Blynk . 40
Gambar 4. 5 Peletakan Sensor Suhu dan Grafik Blynk . 43
Gambar 4. 6 Penyamaan Suhu....................................... 49
Gambar 5. 1 Rangkaian Data Logger1 .......................... 53
Gambar 5. 2 Rangkaian MAX6675 ............................... 54
xv
DAFTAR TABEL
xvi
i
BAB I
PENDAHULUAN
3
Berdasarkan latar belakang yang penulis buat KTI
ini terdiri dari Bab I pendahuluan, Bab II Tinjauan
Pustaka, Bab III Metodologi Penelitian, Bab IV Hasil
Pengukuran dan Pembahasan, Bab V Pembahasan, dan
Bab VI Penutup.
1.2 Batasan Masalah
1.2.1 Data logger pada suhu sterilisator kering.
1.2.2 Mengunakan sensor thermocouple type K dengan
panjang 1 meter.
1.2.3 Tranfer data menggukan bluetooth.
1.2.4 Menggunakan mikrokontroller ATMega 2560.
1.2.5 Pengambilan data setiap 5 menit.
1.2.6 Terdapat 9 Chanel untuk sensor suhu.
1.2.7 Hasil pengukuran dapat dibaca menggunakan
excel.
1.3 Rumusan Masalah
Dapatkah dibuat alat Data logger temperature 9
chanel dengan tranfer data Bluetooth dan tampil android?
1.4 Tujuan Penelitian
1.4.1 Tujuan Umum
Dibuat Data logger 9 channel dan tranfer data
bluetooth pada sterilisator kering.
4
1.4.2 Tujuan Khusus
1.4.1.1 Membuat rangkaian pengkondisi sinyal analog.
1.4.1.2 Membuat rangkaian minimum sistem ATMega
2560.
1.4.1.3 Membuat koneksi bluetooth.
1.4.1.4 Membuat tampilan pada android.
1.4.1.5 Melakukan uji coba dan uji fungsi
1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1 Manfaat Teoritis
Meningkatkan wawasan dan pegetahuan
mahasiswa Politeknik kemenkes Surabaya Jurusan
Teknik Elektromedik dalam bidang alat ukur. Terutama
dalam pengembangan dan pengaplikasian alat Data
logger.
1.5.2 Manfaat Praktis
Dengan adanya alat ini diharapkan dapat
memudahkan pengguna untuk melakukan pemantauan
suhu pada sterilisator.
5
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
8
Barang yang disterilkan meliputi, alat logam
(seperti tang, pisau bedah, gunting), peralatan gelas
(seperti cawan petri, pipet, termos, jarum suntik dari
semua kaca), penyeka, minyak, minyak, petroleum jelly,
dan beberapa produk farmasi. Barang yang akan
disterilkan harus benar-benar kering sebelum diletakkan
di sisi mini untuk menghindari kerusakan. Barang harus
ditempatkan pada jarak yang cukup untuk
memungkinkan sirkulasi udara bebas di antaranya. Mulut
labu, tabung reaksi, dan kedua ujung pipet harus ditutup
dengan kapas. Barang kaca individu harus dibungkus
dengan kertas kraft atau aluminium foil.[6].
Alat sterilisasi yang ada pada kampus Teknik
Elektromedik Surabaya ini menggunakan sterilisator
bermerk fortune yang dimana media untuk
pensteriliannya menggunakan metode panas kering
dengan suhu 125C ± 20% selama ≥ 45 menit.
Sterilisator ini memiliki 2 buah pintu dengan volume 78
Liter. Dimensi sterlisator ini 47 x 38.5 x 77 cm.
Untuk merekam data suhu pada sterilisator ini
menggunakan standart AS2853 sebagai acuan dimana
sensor suhu ditempatkan pada titik titik ukur dengan
tidak menempel pada dinding sterilisator.
9
Penempatan sensor menurut standart AS2853
sebagai berikut:
10
Gambar 2.3 Data logger
(sumber: tmi.yokogawa.com)
12
konduktor itu dipanaskan maka keduanya akan
mengalami pemuaian. Pemuaian terjadi karena
pergerakan atom atau elektron dari temperature tinggi ke
temperature rendah dan pergerakan elektron ini
tergantung pada bahan konduktor tersebut, karena
konduktur satu dengan lain nya memiliki kecepatan muai
yang berbeda-beda.
Termokopel Tipe K (Nikel-Kromium / Nikel-
Alumel): Jenis K adalah jenis termokopel yang paling
umum. Ini tidak mahal, akurat, andal, dan memiliki
kisaran suhu yang luas. Tipe K umumnya ditemukan
dalam aplikasi nuklir karena kekerasan radiasi relatifnya.
Suhu maksimum terus menerus sekitar 1.100°C.
13
Gambar 2.5 Datasheet Thermocouple type-K
(sumber: www.thermocoupleinfo.com)
(sumber: tokopedia.com)
16
• Untuk membuat modul dalam mode koneksi otomatis:
KEY ke kondisi floating (tidak terhubung state).
• Untuk modul bekerja di bawah modus respon perintah:
KEY = „0 (koneksi ground) dan KEY = „1′ (terhubung ke
Vcc) sekarang dapat menggunakan perintah AT untuk
berkomunikasi.
3. Baudrate 1200, 2400, 4800, 9600, 19200, 38400, 57600,
115200, dapat di set sesuai dengan kebutuhan user.
4. Kebutuhan Arus : Pairing 20~30mA. Setelah Pair:
8mA.
5. Frekuensi yang digunakan : 2.5 GHz[13
2.2.6 Blynk Aplication
Blynk adalah sebuah layanan server yang
digunakan untuk mendukung project internet of things
dan bluetooth. Layanan server ini memiliki lingkungan
mobile user baik android maupun iOS. Blynk
mendukung berbagai macam hardware yang dapat
digunakan untuk project internet of Things dan bluetooth.
Blynk adalah dash borad digital dengan fasilitas antar
muka grafis dalam pembuatan project-nya.
17
Gambar 2.8 Blynk APP dan tampil pada Android
20
antara modul dan pengontrolnya.
21
22
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
THERMOCOPLE 1 MAX6675
THERMOCOPLE 2 MAX6675
THERMOCOPLE 3 MAX6675
THERMOCOPLE 4 MAX6675
MIKROKONTROLLER ANDROID
THERMOCOPLE 5 MAX6675
THERMOCOPLE 6 MAX6675
THERMOCOPLE 7 MAX6675
THERMOCOPLE 8 MAX6675
THERMOCOPLE 9 MAX6675
BLUETOOTH HC-05
Penjelasan :
Ketika power on/off dalam posisi on maka seluruh
rangkaian akan mendapatkan tegangan dari baterai.
Sensor akan mendeteksi suhu dan masuk ke IC
Mikrokontroller ATMega 2560 untuk diolah datanya.
23
Data suhu yang terbaca akan dikirimkan melalui modul
Bluetooth HC-05 di tampilkan melalui android.
3.2 Diagram Alir Alat
YA
Tranfer Data
Hasil Ukur Dari HC-05
Tampilan Android
Tampil Pada Android
END END
Penjelasan:
Program dimulai, kemudian terjadi inisialisasi dari
input dan output mikrokontroller. Sensor melakukan
pembacaan suhu, data suhu akan di rekam setiap 5 menit
sekali lalu data akan ditranfer melalui koneksi bluetooth
(HC-05) di tampil pada android, pada bagian android
24
dimulai dengan inisialisasi untuk pengkoneksian bluetooth
(HC-05) pada alat sudah terkoneksi pada android atau
belum, hasil yang telah di ukur pada alat akan di tampilkan
pada android dengan menggunakan aplikasi Blynk yang
menampilkan 9 hasil ukur pada alat.
3.3 Diagram Mekanis Alat
Keterangan :
1. Konektor Sensor 5. Charger
2. Led indikator bloetooth 6. Power On/Off
3. Indikator bluetooth
4. Indikator Charger
3.4 Alat dan Bahan
3.4.1 Alat
Alat yang digunakan sebagai sarana pendukung
dalam pengerjaan tugas akhir adalah sebagai berikut :
a. Multimeter
b. Solder
25
c. Tang Cucut
d. Tang Potong
e. Obeng
f. Osiloskop
g. Thermometer
3.4.2 Bahan
Adapun bahan – bahan yang digunakan peneliti
sebagai berikut:
a. IC ATMega 328
b. PCB
c. Fericlorit
d. Timah
e. Saklar ON/OFF
f. Bluetooth HC-05
g. Sensor Thermocouple
h. MAX 6675
3.5 Jenis Penelitian
Rancangan penelitian model alat ini
menggunakan metode pre eksperimental dengan jenis
penelitian After Only Design. Pada rancangan ini, peneliti
hanya melihat hasil tanpa mengukur keadaan
sebelumnya. Tetapi disini sudah ada kelompok control,
walaupun tidak dilakukan rendomisasi. Kelemahan dari
26
rancangan ini adalah tidak tahu keadaan awalnya,
sehingga hasil yang didapat sulit disimpulkan. Desain
dapat digambarkan sabagai berikut:
X O
Non Random --------------------
(-) O
X = reatmen/perlakuan yg diberikan (variabel
Independen)
0 = Observasi (variabel dependen)
( - ) = Kelompok control
Suhu ruang
Suhu yang diukur Thermo
Interval
Ruang dengan meter
thermometer
Sensor yang
Sensor Osilosk
digunakan Resolusi
Thermoco op,
untuk 10mV Nominal
uple type Multime
mendeteksi per 1°C
K ter
suhu ruang
IC
0=
Mikrokon Komponen
ground,
troller pengendali - Nominal
1=
ATMega program
VCC
328
Komponen Bekerja
Bluetooth untuk sesuai
- Nominal
HC - 05 pengiriman sistem/
data tidak
28
Merekam
data suhu Bekerja
Data yang terbaca sesuai Nominal
-
Logger pada system/
thermocoupl tidak
e
29
Tabel 3.2 Hasil Pengukuran pada setiap Suhu Setting
Waktu Rata
Sensor – Ua Error
1 2 3 … 5 Rata
A
T1
P
A
…
P
A
T9
P
30
3. Menyusun latar belakang, batasan masalah, rumusan
masalah, tujuan dan manfaat.
4. Mempelajari dan merancang diagram mekanis,
diagram blok sistem dan diagram alir proses/program.
5. Menyusun proposal
6. Berkonsultasi kepada dosen-dosen yang bersangkutan
dengan judul tugas akhir.
7. Menyiapkan komponen dan peralatan yang digunakan
dalam pembuatan modul.
8. Membuat rangkaian elektronik dalam bentuk modul-
modul dan mengujinya.
9. Menyatukan modul-modul membentuk sistem modul.
10. Membuat program pemrosesan data dengan
menggunakan Arduino.
11. Menguji sistem modul.
12. Menarik kesimpulan dan saran untuk perbaikan
sistem.
13. Menyusun laporan karya tulis ilmiah.
31
3.10 Rata- rata
Rata-rata adalah nilai atau hasil pembagian dari
jumlah data yang diambil atau diukur dengan banyaknya
pengambilan data atau banyaknya
𝑿𝒊
Rata – Rata ( X ) =
𝒏
𝒔𝒕𝒅𝒗
Ketidakpastian =
𝒏
32
3.12 Error
Error adalah selisih dari rata-rata nilai dari harga
yang dikehendaki dengan nilai yang diukur.
Rumus Error :
Error = 𝑿𝒏 − X
𝑿𝒏 − X
%Error= x 100%
X
𝑲𝒆𝒔𝒂𝒍𝒂𝒉𝒂𝒏 𝒔𝒆𝒃𝒆𝒏𝒂𝒓𝒏𝒚𝒂
Error relatif = x 100%
𝑯𝒂𝒓𝒈𝒂 𝒔𝒆𝒃𝒆𝒏𝒂𝒓𝒏𝒚𝒂
33
Tabel 3. 3 Jadwal Penelitian
34
BAB IV
HASIL PENGUKURAN DAN ANALISIS
35
4.2. Hasil Pengukuran
Nama Alat : Data Logger Temperature 9
Channel
Rentang Ukur: 200°C
Tanggal : 2 April 2022
Tempat :Laboratorium Microbiologi Unit
Terpadu Surabaya
Kondisi Fisik : Baik
Kondisi Fungsi: Baik
Kondisi Ruang :
1. Suhu : 28°C
Alat yang digunakan :
1. Sterilisator Kering
Merk : Memmert IN 30
4.2.1. Hasil Pengukuran Kesetabilan Suhu 100°C
Berikut adalah tabel hasil pengukuran
thermocouple pada modul (A) dengan setting suhu 100°C
pada media sterilisator kering dengan pengukuran suhu
yang sama sebanyak 5 kali dengan alat pembanding (P)
dari panel di Sterilisator.
36
Gambar 4. 3 Peletakan Sensor Suhu dan Grafik Pada Blynk
37
Tampilan grafik setiap sensor dengan suhu 100°C:
38
Pengambilan data dilakukan pada saat suhu pada
alat sudah stabil dengan suhu setting 100°C ini diketahui
bahwa nilai error terbesar 2,2% pada suhu 1 di
karenakan posisinya bedekatan dengan heater dan error
terkecil pada suhu 2 dan 3 sebesar 0,2% karena letak
sensor jauh dari heater.
4.2.2. Hasil Pengukuran Kesetabilan Suhu 150°C
Berikut adalah tabel hasil pengukuran
thermocouple pada modul (A) dengan setting suhu 150°C
pada media sterilisator kering dengan pengukuran suhu
yang sama sebanyak 5 kali dengan alat pembanding (P)
dari panel di Sterilisator.
39
Gambar 4. 4 Peletakan Sensor Suhu dan Grafik Pada Blynk
40
Tampilan grafik setiap sensor dengan suhu 150°C:
41
Pengambilan data dilakukan pada saat suhu pada
alat sudah stabil dengan suhu setting 150°C ini diketahui
bahwa nilai error terbesar 2,7% pada suhu 1 di
karenakan posisinya bedekatan dengan heater dan error
terkecil pada suhu 2 sebesar 0,3% karena letak sensor
jauh dari heater.
43
Tampilan grafik setiap sensor dengan suhu 200°C:
44
Nilai error dari pengukuran dengan suhu setting
200°C ini diketahui bahwa nilai error terbesar 1,4% pada
suhu 1 di karenakan posisinya bedekatan dengan heater
dan error terkecil pada suhu 7 sebesar 0,0% karena letak
sensor jauh dari heater.
45
Tabel 4. 4 Hasil pengukuran pada suhu 100°C
Waktu
Channel
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60
A 44 76 92 98 102 105 104 105 104 104 103 104
T1 P 51 80 90 94 97 99 100 100 100 100 100 100
A 48 81 94 96 99 100 105 101 103 103 99 103
T2 P 51 80 90 94 97 99 100 100 100 100 100 100
A 37 78 82 91 96 99 100 100 98 99 99 99
T3 P 51 80 90 94 97 99 100 100 100 100 100 100
A 37 66 84 91 95 100 98 99 102 98 97 99
T4 P 51 80 90 94 97 99 100 100 100 100 100 100
A 39 79 82 90 94 96 98 98 102 98 99 97
T5 P 51 80 90 94 97 99 100 100 100 100 100 100
A 44 78 95 102 104 103 105 104 100 104 103 102
T6 P 51 80 90 94 97 99 100 100 100 100 100 100
A 44 70 87 93 97 100 101 102 98 102 102 102
T7 P 51 80 90 94 97 99 100 100 100 100 100 100
A 35 79 80 89 94 98 99 99 104 98 98 98
T8 P 51 80 90 94 97 99 100 100 100 100 100 100
A 40 69 88 95 99 98 103 101 99 101 101 101
T9 P 51 80 90 94 97 99 100 100 100 100 100 100
47
4.2.6. Hasil Pengukuran pada Suhu 200°C
Berikut adalah tabel hasil pengukuran
thermocouple pada modul (A) dengan setting suhu 200°C
pada media sterilisator kering dengan alat pembanding
(P) dari panel di sterilisator.
Tabel 4. 6 Hasil Pengukuran pada suhu 200°C
Waktu
Channel
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60
A 48 80 130 172 191 198 200 203 203 202 202 201
T1 P 57 103 148 179 189 194 196 198 199 200 200 200
A 40 78 118 158 189 195 198 202 201 201 200 200
T2 P 57 103 148 179 189 194 196 198 200 200 200 200
A 44 84 129 169 185 193 196 198 200 200 199 200
T3 P 57 103 148 179 189 194 196 198 200 200 200 200
A 48 86 131 171 186 194 197 199 200 201 201 203
T4 P 57 103 148 179 189 194 196 198 200 200 200 200
A 50 100 154 188 204 204 208 206 206 208 205 207
T5 P 57 103 148 179 189 194 196 198 200 200 200 200
A 41 82 130 168 189 198 200 201 201 202 202 202
T6 P 57 103 148 179 189 194 196 198 200 200 200 200
A 41 82 130 174 191 198 196 203 198 198 202 200
T7 P 57 103 148 179 189 194 196 198 200 200 200 200
A 45 82 134 169 187 194 200 198 200 201 198 202
T8 P 57 103 148 179 189 194 196 198 200 200 200 200
A 47 90 137 179 194 201 202 205 204 204 205 204
T9 P 57 103 148 179 189 194 196 198 200 200 200 200
48
Dapat disimpulkan bahwa jika suhu setting telah
tercapai dengan setting waktu yang masih lama suhu
akan stabil di suhu yang telah di setting di awal dapat kita
lihat di tampilan grafik yang ada di atas.
4.2.7. Penyesuaian Suhu
Penyesuaian suhu yang dimaksud adalah dengan
menyaman suhu di setiap thermocouple yang memilki
perbedaan pada masing-masing suhu ini bertujuan agar
tidak terjadinya kesalahan pada pembacaan suhu ketika
melakukan pengukuran pada alat.
50
Tabel 4. 9 Penyesuaian suhu 200°C
51
52
BAB V
PEMBAHASAN
53
modul MAX6675 sebanyak 9 buah dapat pakai dan
koneksi bluetooth sebagai pegiriman juga bisa
digunakan.
54
MAX6675 thermocouple4(7, 6, 5);
float
suhu1,suhu2,suhu3,suhu4,suhu5,suhu6,suhu7,suhu8
,suhu9;
void setup()
DebugSerial.begin(9600);
Serial.begin(9600);
void loop()
55
suhu1 = thermocouple1.readCelsius()-6 ;
suhu2 = thermocouple2.readCelsius()-5 ;
suhu3 = thermocouple3.readCelsius()-5 ;
suhu4 = thermocouple4.readCelsius()-9 ;
suhu5 = thermocouple5.readCelsius()-4 ;
suhu6 = thermocouple6.readCelsius()-6 ;
suhu7 = thermocouple7.readCelsius()-2 ;
suhu8 = thermocouple8.readCelsius()-4 ;
suhu9 = thermocouple9.readCelsius()-1 ;
56
suhu pada thermocople bisa di atur dengan menambah
atau mengurangi nilai suhu. Penempataan pin pada
MAX6675 untuk atmega2560 MAX6675
thermocouple1(13, 12, 11);//SCK,CS,SO untuk ini
sialisai penemapatan pin pada atmega2560.
#include <BlynkSimpleSerialBLE.h>
char auth[] =
"MxUYhsPKAkbdyAD5f8AbHyH_l-
8hFSNB";
Blynk.begin(Serial, auth);
Blynk.run();
57
Blynk.virtualWrite(V1, suhu1);
Blynk.virtualWrite(V2, suhu2);
Blynk.virtualWrite(V3, suhu3);
Blynk.virtualWrite(V4, suhu4);
Blynk.virtualWrite(V5, suhu5);
Blynk.virtualWrite(V6, suhu6);
Blynk.virtualWrite(V7, suhu7);
Blynk.virtualWrite(V8, suhu8);
Blynk.virtualWrite(V9, suhu9);
delay(2500);
58
untuk blynk. Untuk pemilihan pin pada blynk
Blynk.virtualWrite(V1, suhu1);.
59
sudah di daftarkan dari aplikasi blynk dalam bentuk csv
lalu di convert ke excel.
5.4 Kelemahan atau Kekurangan Modul
1. Sensor yang digunakan kurang linear atau hasil
pembacaan suhu sering mengalami kolonjakan suhu.
2. Peletakkan sensor mempengaruhi perubahan
pembacaan suhu.
3. Baut yang terdapat pada sensor sering menghambat
perambatan suhu.
5.5 Kelebihan Modul
1. Modul ini memiliki kelebihan yaitu alat ini dapat
digunakan pada 9 titik pengukuran.
2. Pengiriman data hasil pengukuran bisa di kirim
melalui android.
60
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Secara menyeluruh dari penelitian ini, dapat
disimpulkan bahwa :
1. Rangkaian yang sudah dibuat dapat digunakan untuk
mengambil data.
2. Penggunaan modul HC-05 sebagai bluetooth bisa di
koneksikan pada android.
3. Pada android terdapat 9 hasil pengukuran dengan
mengunakan aplikasi Blynk.
4. Hasil yang didapat dengan suhu setting 100°C nilai
error terbesar2,2% dan terkecil 0,2%, suhu setting
150°C nilai error terbesar 2,7% dan terkecil 0,3%,
suhu setting 200°C nilai error terbesar 1,4% dan
terkecil 0,0%.
6.2 Saran
Pengembangan tugas akhir ini dapat dikembangkan
menjadi :
1. Modul bisa digunakan untuk segala pengukuran suhu
tidak hanya untuk sterilisator kering atau autoclave.
2. Penambahan sensor tekanan untuk mengukur tekanan
udara panas.
61
DAFTAR PUSTAKA
62
[6] I. K. Purohit and N. V. Gupta, “Temperature
Mapping of Hot Air Oven ( Dry Heat Sterilizer ),”
vol. 11, no. 2, pp. 120–123, 2017.
[7] R. B. Primaswara, P. C. Nugraha, and Lamidi,
“DATA LOGGER TEMPERATURE METER
PADA STERILISATOR KERING,” no. 2015, pp.
1–7, 2016.
[8] C. D. Okwudibe and B. O. Akinloye, “Design And
Simulation Of Temperature Data Logger,” Am. J.
Eng. Res., no. 6, pp. 14–19, 2017.
[9] A. Iskandar, Muhajirin, and Lisah, “Sistem
keamanan pintu berbasis arduino mega,” vol. 3,
no. 2, pp. 99–104, 2017.
[10] R. Harir, M. A. Novianta, and D. S. Kristiyana,
“Jurnal Elektrikal , Volume 6 Nomor 1 , Juni 2019
, 1-10,” vol. 6, pp. 1–10, 2019, [Online].
Available:
https://www.99.co/blog/indonesia/harga-pompa-
air-mini/.
[11] T. Range, “to-Digital Converter ( 0 ° C to + 1024 °
C ) MAX6675 Cold-Junction-Compensated K-
Thermocouple- to-Digital Converter ( 0 ° C to +
1024 ° C ) Absolute Maximum Ratings.”
63
[12] A. Zainuri, U. Wibawa, and E. Maulana,
“Implementasi Bluetooth HC – 05 untuk
Memperbarui Informasi Pada Perangkat Running
Text Berbasis Android,” Eeccis, vol. 9, no. 2, pp.
164–165, 2015.
64
LAMPIRAN
1. Program keseluruhan
#define BLYNK_USE_DIRECT_CONNECT
#include "max6675.h"
65
MAX6675 thermocouple4(7, 6, 5);
MAX6675 thermocouple5(22, 24, 26);
MAX6675 thermocouple6(28, 30, 32);
MAX6675 thermocouple7(34, 36, 38);
MAX6675 thermocouple8(40, 42, 44);
MAX6675 thermocouple9(46, 48, 50);
float
suhu1,suhu2,suhu3,suhu4,suhu5,suhu6,suhu7,su
hu8,suhu9;
void setup()
{
DebugSerial.begin(9600);
Serial.begin(9600);
Blynk.begin(Serial, auth);
}
void loop()
{
suhu1 = thermocouple1.readCelsius()-3 ;
suhu2 = thermocouple2.readCelsius()-4 ;
suhu3 = thermocouple3.readCelsius()+1 ;
suhu4 = thermocouple4.readCelsius()-2 ;
suhu5 = thermocouple5.readCelsius()-4 ;
suhu6 = thermocouple6.readCelsius()-4 ;
66
suhu7 = thermocouple7.readCelsius()-4 ;
suhu8 = thermocouple8.readCelsius()-7 ;
suhu9 = thermocouple9.readCelsius()-4 ;
Blynk.run();
Blynk.virtualWrite(V1, suhu1);
Blynk.virtualWrite(V2, suhu2);
Blynk.virtualWrite(V3, suhu3);
Blynk.virtualWrite(V4, suhu4);
Blynk.virtualWrite(V5, suhu5);
Blynk.virtualWrite(V6, suhu6);
Blynk.virtualWrite(V7, suhu7);
Blynk.virtualWrite(V8, suhu8);
Blynk.virtualWrite(V9, suhu9);
delay(2000);
}
67