Oleh:
Dwiki Gunawan
NIM. 15502241003
Disusun oleh:
Dwiki Gunawan
NIM. 15502241003
telah diketahui dan disetujui sebagai pernyataan pengambilan data dan penelitian
tugas akhir skripsi.
Menyetujui,
Kaprodi Dosen
Pendidikan Teknik Elektronika Pembimbing TAS
Mengetahui,
Dekan Fakultas Teknik
Universitas Negeri Yogyakarta
yang ada sudah melingkupi seluruh aspek kehidupan, tak terkecuali dalam aspek
kesehatan. Salah satu teknologi yang digunakan dalam dunia kesehatan adalah
Perkembangan teknologi ini tidak akan maksimal apabila tidak diikuti oleh
Sumber Daya Manusia (SDM) yang memadai. Oleh karenannya perlu adanya
4
elektrinika medis. Dalam mata kuliah ini juga dipelajari mengenai sistem tubuh
pembelajaran.
peralatan yang digunakan masih bersifat modular dan beberapa alat praktik
sinyalnya.
5
mata kuliah Instrumentasi dan Elektronika Medis. Peneliti bermaksud
B. Idenntifikasi Masalah
Medis.
terpisah pisah.
C. Batasan Masalah
6
pembelajaran dan labsheet praktikum instrumentasi dan elektronika medis
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
7
2. Mengetahui unjuk kerja dari trainer kit Electromyography (EMG) sebagai
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat praktis
a. Bagi mahasiswa
b. Bagi dosen
8
G. Spesifikasi Produk
sebagai berikut:
1. Input
2. Proses
3. Output
4. Power supply
Power supply : 5 V DC / 1 A
9
Dimensi : 20cm x 30cm x 7cm (PxLxT)
Bahan : Akrilik
Berat : 1 kg
10
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Pembelajaran
lingkungan belajar. Sumber belajar yang baik dan berkualitas akan sangat
pengajar atau guru untuk menghasilkan siswa/peserta didik yang kreatif. Agar
dari kreatifitas yang dapat dilaksanakan oleh siswa dan aktivitas siswa saat
pembelajaran.
membantu proses belajar mengajar, berisi rencana yang sudah dirancang dan
pembelajaran agar berjalan lancar dan sesuai dengan tujuan dari pembelajaran
itu sendiri.
2. Media Pembelajaran
a. Definisi
latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar.
11
Dalam bahasa Arab, media menjadi perantara atau pengantar pesan dari
pengirim kepada penerima pesan. Menurut Gerlach dan Ely (Arsyad : 2003)
mengatakan bahwa jika secara garis besar media adalah manusia, materi, atau
media lebih khusus dalam suatu kegiatan belajar mengajar diartikan sebagai
alat alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, mengolah, dan
didapatkan.
secara efektif yang dapat digunakan oleh guru untuk mencapai tujuan
mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara siswa dan guru dalam kegiatan
dari guru kepada siswa agar informasis yang disampaiakn dapat diterima lebih
12
b. Kegunaan Media Pembelajaran
3) Mengatasi sikap pasif dari para siswa apabila penggunaan media belajar
siswa.
13
5) Lebih menarik perhatian dan minat siswa dalam belajar,
yaitu media cetak, elektronika dan multi media. Perangkat keras dan perangkat
lunak saat ini menjadi hal yang penting untuk diberikan dalam pengguanaan
materi seperti, proyektor, LCD, televisi, OHP, radio, tape recorder. Sedangkan
1)Media dari hasil teknologi cetak, 2)Media dari hasil teknologi audio visual,
3)Media dari hasil teknologi yang berdasarkan komputer, dan 4)Media dari
hasil gabungan teknologi cetak dan komputer. Briggs dalam Arief S. Sadiman
14
model, rekaman audio,media cetak, suara langsung, pembelajaran yang
yang ingin di raih atau dicapai, bahan ajar, kemudahan mendapatkan media,
media untuk pengajaran perlu memperhatikan kreiteria berikut ini: (Sudjana &
fakta, konsep, prinsip dan generalisasi memerlukan media agar mudah untuk
diterima siswa.
kualitas pembelajaran.
15
5) Adannya waktu untuk menggunakannya, pemilihan media karena
6) Media harus sesuai taraf fikir siswa, pemilihan media yang sesuai dengan
harus dikembangkan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, kondisi dan
tersebut. Profesor Ely dalam Arief S. Sadiman (2014: 85), pemilihan media
dari sistem instruksional secara keseluruhan. Meskipun tujuan dan isinya sudah
Pertama adalah media grafis, media ini sering disebut media dua dimensi yang
berarti memiliki panjang dan lebar seperti: gambar, foto, grafik, bagan atau
diagram, poster, kartun, komik, dan lain-lain. Kedua adalah media tiga dimensi
16
yang berbentuk model padat, model penampang, model susun, model kerja,
mock up, diorama, dan lain-lain. Ketiga adalah media proyeksi seperti: slide,
film strips, film, OHP, dan lain-lain. Keempat adalah penggunaan lingkungan
1) Media Obyek
lingkungan belajar yang kondusif agar siswa dapat belajar secara efektif dan
efisien. Selain itu dengan media obyek akan membantu siswa dalam
detail sesuai dengan obyek yang sebenarnya. Menurut Anderson (1994: 183)
ada tiga teknik latihan yang sering digunakan dalam media obyek:
a) Latihan menggunakan alat, latihan ini bertujuan agar siswa dapat bekerja
dengan alat dan benda yang sesungguhnya, tetapi latihannya tidak dalam
b) Latihan simulasi, latihan ini siswa bekerja dengan model tiruan peralatan
sebenarnya.
17
c) Latihan kerja, latihan ini siswa berkerja mengguankan peralatan atau
Dari penjelasan diatas dapat diartikan bahwa trainer adalah tiruan dari
tugas dan instruksi yang harus dikerjakan siswa dan jobsheet ini membantu
ada dalam jobsheet meliputi judul eksperimen, teori singkat, alat dan bahan,
waktu, alat dan bahan yang diperlukan, informasi singkat, langkah kerja, tugas,
atau tidak. Dalam penelitian ini buku panduan terdiri dari pendahuluan, daftar
18
isi, bentuk fisik trainer kit, bagian bagian trainer kit, spesifikasi trainer kit, dan
skema rangkaian.
Tujuan dibuatnya jobsheet yaitu agar siswa dapat lebih mudah untuk
mengerti hal hal yang diperintahkan dalam praktikum karena didalam jobsheet
ditingkatkan.
hasil belajar.
Terdapat dua macam evaluasi media yaitu evaluasi formatif dan evaluasi
media yang bersangkutan dengan proses uji coba kepada sasaran, yang
19
dilakukan secara sistematis untuk memperoleh informasi sehingga dapat dipakai
evaluasi satu lawan satu (one to one), tahap kelompok kecil (small group
1. Evaluasi satu lawan satu (One to one), Evaluasi ini dilakukan dengan
memilih dua mahasiswa atau lebih yang dapat mewakili populasi target.
target.
formatif. Dalam penelitian ini menggunakan tahapan evaluasi satu lawan satu
20
dan evaluasi lapangan. Evaluasi satu lawan satu ditujukan kepada ahli media dan
kriteriakriteria yang ada. Menurut Walker dan Hess yang dimuat dalam Arsyad
situasi siswa.
lebih spesifik.
27-29) menyebutkan empat aspek yang dinilai dalam tahap evaluasi media yaitu
sebagai berikut:
21
kebenaran materi, kedalaman materi, kelengkapan media, kesesuaian materi
yaitu:
a) Kesesuaian materi.
c) Keruntutan materi.
d) Kejelasan materi.
22
f) Kesesuaian dengan situasi siswa.
b) Warna.
d) Kejelasan komponen.
a) Unjuk kerja.
b) Kemudahan pengoperasian..
c) Tingkat keamanan.
3. EMG
EMG adalah teknik untuk mendeteksi aktivitas listrik yang dihasilkan oleh
mendeteksi potensial listrik yang dihasilkan oleh seslsel otot ketika sel sel ini
23
Secara garis besar otot gerak memiliki prisnsip kerja yang relative sama
dengan otot jantung. Perbedaan dari kedua oto tersebut hanya pada asal
rangsangannya. Otot gerak tidak secara otomatis bekerja seperti otot jantung.
Otot gerak dipicu oleh rangsangan pada otak yang kemudian disalurkan
pada permukaan kulit otot yang ingin diamati sebagai receiver sinyal listrik
pada otot. Sinyal yang didaptkan berupa sinyal acak, karena keseluruhan sinyal
yang didapatkan dari elektroda yang ada pada permukaan kulit mendeteksi
Otot meruapakan organ gerak aktif pada tubuh manusia sedangkan alat
gerak pasifnya yaitu rangka. Otot tersusun dari serabut otot serta di
klasifikasikan menjadi otot lurik, otot polos, dan otot jantung. Ketigannya inilah
yang menopang pergerakan tubuh manusia hingga jantung. Saat otot bergerak
aktif akan menimbulkan kontraksi atau penegangan otot. Kontraksi otot terjadi
jika otot menerima rangsangan. Kontraksi otot terdapat dua macamnya yaitu,
serabut otot. Saat otot berkontraksi berarti telah terjadi kontraksi pada serabut
24
otot. Kontraksi yang terjadi pada serbut otot ini diikuti dengan adanya aktivitas
listrik (electrical activity) (Luttmann, 1996). Aktivitas listrik saat kontraksi otot
a. Sinyal EMG
didalam tubuh seseorang untuk bisa digunakan sebagai input atau masukan
kendali sebuah sistem. Sinyal sinyal EMG dari hasil aktivitas otot yang
25
Untuk melakuakan pengukuran sinyal listrik yang ada pada otot
menjadi 2 jenis yaitu elektroda kulit atau permukaann dan elektroda jarum.
yang akan diambil data sinyalnya dan digunakan untuk mengukur unit unit
tubuh pasien dan digunakan untuk mengukur aktivitas motorik tunggal. Sinyal
manusia berada pada kisaran 0,4 mV sampai 5 mV, dan amplitudo tegangan
akan lebih tinggi lagi apabila kontraksi yang terjadi kuat (Nomiyasari, 2011).
b. Elektroda EMG
elektroda yang dipasang di pemukaan kulit yang akan diambil data sinyalnya
dan digunakan untuk mengukur unit unit motoris. Elektroda jenis ini hanya
tempat rekaman yang sangat beragam tergantung dari ukuran dan berat
elektroda yang ditanama didalam tubuh pasien dan digunakan untuk mengukur
26
4. Rangkaian Elektronika
a. Pengguat Instrumentasi
yang sangat kecil yaitu sekitar mikroVolt. Oleh karena itu sinyal tubuh
persamaan.
AD620. Resistor ini berfungsi sebagai tahanan luar agar tidak terjadi offset DC
dari elektroda. Ada 2 masukan dalam penguatan ini yaitu positif, penguat, dan
negatif. Ada dua jenis tegangan yang dibutuhkan yaitu +9V dan -9V Sehingga
Amplitudo yang akan naik turun menyesuaikan sinyal otot yang masuk ke
dalam penguat.
sampai frekuensi Cut-off ditentukan, (ƒc) titik. Titik frekuensi cut-off adalah
0,707 atau-3dB (dB =-20Log Vout / Vin) dari gain tegangan diizinkan untuk
lulus. Rentang frekuensi "di bawah" ini ƒc cut-off point umumnya dikenal
sebagai Band Pass sebagai sinyal input diperbolehkan untuk melewati filter.
27
Gambar 3 Low Pass filter
Rentang frekuensi "di atas" titik cut-off umumnya dikenal sebagai Band
Stop sebagai sinyal input diblokir atau dihentikan dari melewati. Sebuah
rangkaian sederhana untuk low pass filter dapat dibuat dengan menggunakan
komponen reaktif tunggal) di sebuah sinyal input Vin, sementara output sinyal
Filter High Pass (HPF) adalah jenis filter yang melewatkan frekuensi
tinggi serta meredam atau menahan frekuensi rendah. Bentuk respon HPF
28
seperti memperlemah tegangan keluaran untuk semua frekuensi di bawah
ini memiliki tegangan output dari DC (0Hz), sampai ke titik cut-off tertentu
(ƒc) frekuensi. Titik cut-off frekuensi rendah adalah 70,7% atau-3dB (dB =-
20Log Vout / Vin) dari gain tegangan diizinkan untuk lulus. Rentang frekuensi
"di bawah" ini pointƒc cut-off umumnya dikenal sebagai Band Berhenti
sementara rentang frekuensi "di atas" titik cut-off umumnya dikenal sebagai
adalah +45 o. Umumnya, penyaring bernilai tinggi kurang distorsi dari pass
29
5. Mata Kuliah Instrumentasi dan Elektronika Media
Informatika. Mata kuliah ini merupakan mata kuliah untuk mahasiswa Program
Studi Pendidikan Teknik Elektronika S1. Pada mata kuliah ini, mahasiswa
yang digunakan untuk mendesain dan membuat sebuah proyek akhir perangkat
secara kreatif.
30
berupa kebutuhan kebutuhan yang diperlukan dalam pengembangan media
pembelajaran.
Arifin (2013). Di dalam penelitian ini hubungan antara intonasi suara manusia
(pitch dan loudness) dengan sinyal EMG otot leher dipelajari lebih mendalam.
Suara manusia, dan sinyal EMG otot leher direkam secara bersamaan, ketika
hasil rekaman sinyal EMG diolah dengan amplifying, filtering, rectifying, dan
“moving average” process. Disisi lain suara manusia diolah dengan algoritma
dan loudness). Selanjutnya sinyal EMG dan komponen intonasi ini (pitch dan
2. Analisis Aktivitas Listrik Otot Yang Berkontraksi Pada Bahu Kanan Dan
mengetahui otot yang berkontraksi pada lengan tangan kanan dan bahu bagian
menggunakan software, yaitu MegaWin dan Matlab. Pada penelitian ini tidak
31
hanya fokus terhadap pengolahan sinyal menggunkan megaWin dan Matlab.
C. Keragka Pikir
dapat dengan mudah diterima oleh mahasiswa melalui media pembelajaran ini.
dan mahasiswa dalam kegiatan belajar mengajar mata kuliah Instrumentasi dan
Elektronika Medis.
32
Peneliti menggunakan hasil pengamatan dan wawancara sebagai
(EMG) yang telah disesuikan dengan materi dan silabus mata kuliah
sensor elektroda EMG dan rangkaian Intrumentasi berupa High Pass filter,
33
34
D. Pertannyaan Penelitian
35
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Model Pengembangan
ADDIE:
36
B. Prosedur penngembangan
1. Analyze (Menganalisa)
2. Design (Mendesain)
dengan kondisi pengguna yang dituju berdasarkan hasil dari analisis kebutuhan.
Desain yang akan dibuat yaitu desain Trainer kit dan jobsheet untuk media
37
X5 untuk desain Trainer kit sedangkan untuk desain rangkaian menggukan
Proteus 8.0.
3. Develop (Mengembangkan)
media pembelajaran oleh ahli materi serta media. Kegiatan pengembangan ini
menerapkan hasil proses desain yang termasuk desain produk dan pengujian
media pembelajaran.
4. Implement (Mengimplementasikan)
mata kuliah instrumentasi dan Elektronika Medis. Hal ini dimaksudkan untuk
5. Evaluate (Mengevaluasi)
38
kekurangan produk. Apabila media pembelajaran layak, sesuai dengan
1. Objek Penelitian
Dalam penelitian ini objek yang akan diteliti adalah Media Pembelajaran
2. Subjek Penelitian
program Studi Pendidikan Teknik Elektronika yang mengikuti kelas mata kuliah
ini dilaksanakan selama dua bulan mulai dari bulan Juli sampai bulan Agustus
2019.
Metode pengumpulan data yang digunakan ada dua cara yaitu pengujian
39
mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penelitian. Berikut metode yang
digunakan:
b. Kuesioner (Angket)
yang dibuat. Responden yang dilibatkan dalam pengambilan data adalah dosen
ahli media pembelajran, ahli materi, dan pengguna atau mahasiswa Program
2. Instrumen Penelitian
angket. Lembar angket yang digunakan adalah lembar angket tertutup, yaitu
memilih sesuia jawaban yang telah disediakan. Dengan angket seperti ini akan
40
Instumen yang ada dalam penelitian ini terbagi menjadi 3 yaitu isntrumen
ahli media pembelajaran, instrumen ahli materi, dan instrument pengguna atau
ukur, dan nomor butir. Berikut adalah rincian kisi-kisi instrument penelitian
Instrumen dalam uji validasi isi (content validity) oleh ahli materi
41
tampilan, teknis dan kebermanfaatan. Berikut adalah kisi-kisi instrument
Warna 3, 4
Tampilan
Ukuran dan bentuk tulisan 5, 6, 7
Kejelasan komponen 8, 9
c. Instrumen Pengguna
Prodi pendidikan teknik Elektronika yang meliputi aspek kualitas isi dan tujuan,
42
Ukuran dan bentuk tulisan 5, 6, 7
Kejelasan komponen 8, 9
Unjuk kerja 10, 11
Teknis Kemudahan pengoperasian 12, 13
Tingkat keamanan 14, 15
Kejelasan materi 16, 17
Kualitas Kelengkapan media cetak (jobsheet) 18, 19
Materi Kesesuaian dengan situasi
20, 21
mahasiswa
Merangsang kegiatan belajar
22, 23
mahasiswa
Meningkatkan motivasi belajar 24, 25
Kemanfaatan
Meningkatkan keterampilan
26, 27
mahasiswa
Mempermudah proses pembelajaran 28, 29
3. Pengujian Instrumen
akurat, dan dapat dipercaya. Instumen penelitian dapat dikatakan sesuia jika
memenuhi syarat berupa validitas dan reliabilitas. Untuk itu intrumen yang
dibuat perlu pengujian yang ditinjau dari validitas dan reliabilitas. Berikut
Pengujian validitas dilakukan dalam dua tahap yaitu dengan validitas isi
dan valditas konstruk. Untuk menguji validitas konstruk dapat dilakukan dengan
43
dikonsultasikan mengenai aspek-aspek yang akan diukur dengan berlandaskan
penelitian ini para ahli dalam bidang pendidikan adalah Dosen program Studi
setiap butir instrumen valid atau tidak dapat dikorelasikan dengan skor butir (X)
dan skor total (Y). Untuk menganalisis item, korelasi yang digunakan untuk uji
hubungan antar sesama data interval adalah korelasi (r) Product moment dari
∑ (∑ )(∑ )
√{ ∑ (∑ ) }{ ∑ (∑ ) }
Keterangan:
44
dengan memfokuskan pada item instrumen yang mana cukup dilakukan
cronbach yang termuat dalam buku Arikunto (2006: 196) sebagai berikut.
∑
( )( )
( )
Keterangan:
ri = Reliabilitas instrumen
= Varians total
Analisi data dilakukan setelah data dari ahli materi, ahli media, dan
45
dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif. “Statistik deskriptif adalah
1. Data Kualitatif
linkert. Dengan skala linkert, maka variable yang akan diukur dijabarkan sebagai
titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan.
Jawaban dari setiap item instrumen mempunyai gradasi sangat positif sampai
sangat negatif. Skala likert yang digunakan adalah skala 4 yang terdiri dari
Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju
2. Data Kuantitatif
diperoleh dalm kriteria skor penilaian kualitatif. Pada penelitian ini mendapatkan
data kualitas trainer electromyography (EMG) berdasarkan aspek kulitas isi dan
46
instruksional, kualitas pembelajaran, dan kualitas teknis. Untuk menganalisa
Sangat Setuju = 4
Setuju = 3
Tidak Setuju = 2
∑
∑ ∑
Keterangan:
∑ Jumlah responden
menjadi kualitatif. Data mentah berupa angka yang diperoleh melalui rating
47
scale ditafsirkan dalam pengertian kualitatif (Sugiyono, 2015:141). Berikut
trainer:
48
DAFTAR PUSTAKA
Anderson. (1994). Selecting and Developing Media for Instruction. (Y. Miarso, &
dkk, Penerj.). Jakarta: Rajawali Pers.
Nomiyasari, N., Adil, R., Wardana, P. S., & Rochmad, M. (2011). Perancangan
Dan Pembuatan Modul Ecg Dan Emg Dalam Satu Unit Pc Sub Judul:
Pembuatan Rangkaian Emg Dan Perangkat Lunak Emg Pada Pc. EEPIS
Final Project.
49
Sadiman, A. (2014). Media Pendidikan: Pengertian Pengembangan dan
Pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali Pers.
Saputra, A. W., Wardana, P. S., & Rokhana, R. (2010). Robot Lengan 3 DOF
dengan input sinyal EMG. EEPIS Final Project.
Sloane, E., 2003, Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula, Buku Kedokteran EGC,
Jakarta.
Sudjana, N., & Rivai, A. (2002). Media pengajaran. Bandung: Sinar Baru
Algesindo.
50