Radiologi
TEKNIK ELEKTROMEDIK SURABAYA
Dosen :
Triwibowo Indarto, ST, MT
NIP: 19581118 198503 1 002
Disusun Oleh :
Evrinka Hilaristiana Maulida
NIM. P27838117015
Cover..........................................................................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR..............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...........................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................................1
1.3 Batasan Masalah.........................................................................................................................1
1.4 Tujuan........................................................................................................................................2
BAB II TEORI PENUNJANG..................................................................................................................3
2.1 Photo Multiplier Tube (PMT)................................................................................................4
2.2 Image Intensifer Tube.............................................................................................................4
BAB III PEMBAHASAN..........................................................................................................................5
3.1 Definisi Photo Multiplier Tube (PMT) dan Image Intensifer Tube....................................5
3.2 Karakteristik Photo Multiplier Tube (PMT) dan Image Intensifer Tube ...........................5
3.2.1 Karakteristik Computer Radiography...............................................................................5
3.2.2 Karakteristik Digital Radiography....................................................................................6
3.3 Prinsip Kerja Photo Multiplier Tube (PMT) dan Image Intensifer Tube .........................7
3.3.1 Prinsip Kerja Computer Radiography...............................................................................7
3.3.2 Prinsip Kerja Digital Radiography................................................................................…8
3.4 Kelebihan dan Kekurangan Photo Multiplier Tube (PMT) dan Image Intensifer Tube.......8
BAB IV PENUTUP...................................................................................................................................104
4.1. KESIMPULAN..........................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................11
ii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah Peralatan Radiologi
III yang berjudul “Computer Radiography dan Digital Radiography” ini dengan baik dan tepat
waktu. Makalah ini diajukan sebagai bagian dari tugas mata kuliah Teori Peralatan Radiologi III.
Saya menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini tidak dapat terselesaikan tanpa bantuan
orang lain. Oleh karena itu dala m kesempata ini penulis mengucapkan terimakasih
kepada :
1. Dosen Mata kuliah Peralatan Radiologi III, Bapak Tri Bowo Indrato.
2. Orangtua saya yang selalu mendoakan serta mendukung kelancaran pembuatan makalah ini.
3. Rekan-rekan EMT – 05 yang sudah membantu dalam penyusunan laporan ini
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari makalah ini, baik dari materi
maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan.
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih, semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Penulis
BAB I
PENDAHULUA
N
Fisika adalah suatu ilmu dasar yang dapat mempelajari dan menjelaskan fenomena-
fenomena yang terjadi di alam. Banyak hal yang bisa dikaji dalam fisika, mulai dari peristiwa
pada benda berukuran makro hingga berukuran mikro. Perkembangan zaman membuat ilmu
fisika juga selalu mengalami perkembangan dalam berbagai ranah bidang. Banyak
bermunculan cabang-cabang ilmu baru yang memadukan fisika dengan ilmu-ilmu yang lain.
Sebelumnya dalam fisika telah terdapat beberapa cabang ilmu yang telah umum dikaji,
misalnya : fisika teori, fisika material, fisika elektronika dan instrumentasi, fisika astronomi,
fisika inti dan nuklir, serta fisika optika. Semua cabang ilmu kajian dalam fisika saling
berkolerasi atau berhubungan antara satu ilmu dengan ilmu yang lainnya, hingga muncul
berbagai cabang ilmu fisika baru yang dapat diterapkan dan diaplikasikan dalam kehidupan
manusia sehari-hari.
Salah satu perpaduan cabang ilmu fisika yang menghasilkan cabang ilmu baru adalah
optoelektronika. Secara arti kata, optoelektronika merupakan gabungan dari kata opto (optika)
dan elektronika. Optoelektronika dapat diartikan sebagai Optoelektronika adalah cabang ilmu
yang mengkaji peralatan elektronik yang berhubungan dengan cahaya dan dianggap juga
sebagai sub-bidang fotonika. Dalam konteks ini, cahaya yang dikaji juga merangkumi semua
spektrum cahaya dalam geleombang elektromagnetik (spektrumelektromagnetik). Dalam
cabang ilmu ini, kelebihan-kelebihan yang didapati daripada penggabungan dari bidang optik
dan elektronik ini, adalah untuk dapat menghasilkan suatu peralatan yang jauh lebih baik dan
bermanfaat terutama yang berkaitan dengan teknologi telekomunikasi serat optik itu sendiri.
Aspek penting dalam bidang ini adalah bagaimana memanfaatkan sumber foton sebagai media
pengantar bit informasi .,
Dalam optoelektronika, banyak diterapkan dalam suatu aplikasi pada perangkat
elektronik yanng berfungsi mendeteksi serta mengontrol sumber cahaya atau dapat dikatakan
sebagai peralatan yanng difungsikan untuk mengubah dari tenaga listrik ke optik atau
sebaliknya. Sumber cahaya yang digunakan dalam aplikasi diantaranya adalah fotodioda,
LED, LASER, dan tabung Photomultiplier. Beberapa sumber ini telah banyak digunakan pada
beberapa perangkat optoelektronik yang biasa digunakan dalam bidang telekomunikasi serat
optik, atau digunakan sebagai sensor
1
Karena aplikasi dan penggunaan alat optoelektronika yang semakin hari semakin
diperlukan, maka optoelektronika merupakan salah satu cabang ilmu yang terus berkembang
dan diharapkan mampu untuk menghasilkan alat-alat 2 optoelektronika yang mampu
bermanfaat dalam kehidupan manusia sehari-hari. Salah satu alat optoelektronika yang kini
dikembangkan adalah photosensor atau photodetector. Photodetector merupakan suatu sensor
cahaya atau energi elektromagnetik yang lainnya . Beberapa jenis dari photodector adalah
LED, Optical Detector, photovoltaic, photodiodes, phototubes, phototransistors, quantum dot
photoconductors, dan Photomultiplier tubes.
Tabung Photomultiplier merupakan salah satu perangkat optoelektronika yang berfungsi
untuk mengukur cahaya yang sangat lemah. Tabung mengandakan efek dari cahaya yang
mengenainya dan mengkonversikan foton dari cahaya kedalam sinyal listrik, sehingga cahaya
dapat diukur secara tepat. Untuk mengetahui mengenai apa itu Photomultiplier, bagaimana
prinsip kerjanya, dan apa aplikasi dari alat tersebut, serta apa kelebihan dan kekurangannya,
maka dibuatlah suatu artikel yang membahas mengenai Photomultiplier .
Semua sistem fluoroskopi menggunakan Image Intisifier yang menghasilkan gambar
selama fluoroskopi dengan mengkonversi low intensity full size image ke high-intensity
minified image. Image Intisifier adalah alat yang berupa detektor dan PMT (di dalamnya
terdapat photocatoda, focusing electroda, dinode, dan output phospor). Sehingga
memungkinkan untuk melakukan fluoroskopi dalam kamar dengan keadaan terang dan tanpa
perlu adaptasi gelap (Sjahriar Rasad, 1998).
2
1.4 Tujuan
1.4.1 Mahasiswa mampu mempelajari prinsip kerja Photo Multiplier Tube (PMT)
dan Image Intensifer Tube
1.4.2 Mahasiswa mampu mengetahui komponen-komponen penyusun
Computer Photo Multiplier Tube (PMT) dan Image Intensifer Tube
1.4.3 Mahasiswa mampu menganalisis kelebihan dan kekurangan pada Photo
Multiplier Tube (PMT) dan Image Intensifer Tube
1.4.4 Mahasiswa mampu menganalisis perbedaan pada Photo Multiplier Tube
(PMT) dan Image Intensifer Tube
BAB II
TEORI PENUNJANG
PMT adalah suatu teknologi sensor yang digunakan pada scanner drum high-end
yang biasa digunakan pada perusahaan percetakan berwarna. Scanner ini sangat mahal
dan sulit untuk digunakan. Device ini digunakan untuk memasukkan image ke komputer
sebelum ditemukannya komputer desktop. Pengguna dengan hati-hati memasukkan
image yang akan di-scan ke dalam drum berbentuk silinder, yang akan diputar dengan
kecepatan tinggi. Kemudian mesin akan bergerak secara mekanik dengan sangat akurat
untuk menyesuaikan letak sensor tersebut men-scan seluruh image tersebut. Variasi
ukuran output yang dapat dihasilkan scanner tersebut didapat dengan cara menggerakkan
carriage.
3.1 Definisi Photo Multiplier Tube (PMT) dan Image Intensifer Tube
PMT adalah suatu teknologi sensor yang digunakan pada scanner drum high-end
yang biasa digunakan pada perusahaan percetakan berwarna. Scanner ini sangat mahal
dan sulit untuk digunakan. Device ini digunakan untuk memasukkan image ke komputer
sebelum ditemukannya komputer desktop. Pengguna dengan hati-hati memasukkan
image yang akan di-scan ke dalam drum berbentuk silinder, yang akan diputar dengan
kecepatan tinggi. Kemudian mesin akan bergerak secara mekanik dengan sangat akurat
untuk menyesuaikan letak sensor tersebut men-scan seluruh image tersebut. Variasi
ukuran output yang dapat dihasilkan scanner tersebut didapat dengan cara
menggerakkan carriage
Semua sistem fluoroskopi menggunakan Image Intisifier yang menghasilkan
gambar selama fluoroskopi dengan mengkonversi low intensity full size image ke high-
intensity minified image. Image Intisifier adalah alat yang berupa detektor dan PMT (di
dalamnya terdapat photocatoda, focusing electroda, dinode, dan output phospor).
Sehingga memungkinkan untuk melakukan fluoroskopi dalam kamar dengan keadaan
terang dan tanpa perlu adaptasi gelap (Sjahriar Rasad, 1998).
PMT (Photo Multiplier Tube).Terdiri Dari:
a. Photokatoda
Terletak setelah input phospor. Memiliki fungsi untuk merubah cahaya tampak
yang diserap dari input phospor menjadi berkas elektron.
b. Focusing Electroda.
Elektroda dalam focus Image Intensifier meneruskan elektron-elektron negatif
dari photochatode ke output phospor.
c. Anode dan Output Phospor.
d. Elektron dari photochatode diakselerasikan secara cepat ke anoda karena adanya
beda tegangan seta merubah berkas elektron tadi menjadi sinyal listrik.
3.2 Karakteristik Photo Multiplier Tube (PMT) dan Image Intensifer Tube
Tabung photomultiplier terbuat dari tabung hampa yang kedap cahaya dengan
photokatoda yang berfungsi sebagai masukan pada salah satu ujungnya dan
terdapat beberapa dinode untuk menggandakan electron seperti terdapat pada
gambar 5. Photokatoda yang ditempelkan pada bahan sintilator, akan memancarkan
elektron bila dikenai cahaya dengan panjang gelombang yang sesuai. Elektron yang
dihasilkannya akan diarahkan, dengan perbedaan potensial, menuju dinode
pertama. Dinode tersebut akan memancarkan beberapa elektron sekunder bila
dikenai oleh elektron.
3.3 Prinsip Kerja Photo Multiplier Tube (PMT) dan Image Intensifer Tube
4.1 KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas dapat di simpulkan, bahwa :