Anda di halaman 1dari 13

INSTRUMENTASI

ELEKTROFORESIS, TURBIDIMETER, DAN DENSITOMETER

Oleh:

Ni Kadek Asra Riarinjani (P07134019071)

Ni Nyoman Putri Utami (P07134019076)

Ni Made Evita Maharani (P07134019080)

Putri Nabillah Zakaria (P07134019083)

Ni Wayan Megi Ronci Agatha (P07134019084)

Putu Arini Listyana Dewi (P07134019095)

Ni Wayan Melani (P07134019100)

Kelas : 1B

Kementrian Kemenkes RI

Politeknik Kesehatan Kemenkes Denpasar

Jurusan Teknologi laboratorium Medik

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur Tuhan Yang Maha Esa karena-Nya kami dapat menyelesaikan tugas
makalah yang berjudul Elektroforesis, Turbidimeter, dan Densitometer ini tepat pada
waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliahInstrumentasi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang elektroforesisi, turbidimeter, dan densitometer bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dann
membagi pengetahuannya dalam pembuatan makalah ini sehingga kami dapat menyelesaikan
tepat pada waktunya.

Kami menyadari, makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Denpasar, 3 Oktober 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................................................... i


KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... iii
BAB I ...................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang ........................................................................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah ................................................................................................................... 1
1.3. Tujuan ..................................................................................................................................... 2
BAB II..................................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ..................................................................................................................................... 3
2.1. Pengertian dari Teori Elektroforesis ....................................................................................... 3
2.2. Jenis-Jenis dari Elektroforesis ................................................................................................. 3
2.3. Medium pendukung dan komponen alat dari elektroforesis ................................................... 4
2.4. Definisi dan kegunaan dari turbidimeter ................................................................................. 6
2.5. Jenis-Jenis dan Bagian-Bagian Turbidimeter.......................................................................... 7
2.6. Pengertian Densitometer ......................................................................................................... 7
2.7. Jenis-Jenis Densitometer ......................................................................................................... 8
BAB III ................................................................................................................................................... 9
PENUTUP .............................................................................................................................................. 9
3.1. Simpulan ................................................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Dalam perkembangan zaman yang semakin canggih seperti saat ini. Ada banyak
sekali ditemukan alat-alat baru yang bisa menunjang aktivitas atau kegiatan agar lebih
mudah dan cepat selesai. Seperti elektroforosis, turbidimeter, dan densitometer.
Metode pemisahan merupakan aspek penting dalam bidang ilmu kimia karena
kebanyakan materi yang terdapat dialam dapat berupa campuran. Untuk memperoleh
materi murni dari suatu campuran, harus melakukan suatu pemisahan. Metode
elektroforesis mulai berkembang akhir abad ke-19 setelah ditemukan penelitian yang
menunjukkan adanya efek dari listrik terhadap partikel-partikel atau molekul-moleku
yang bermuatan listrik, dalam ha1 ini termasuk juga protein (Pornet, Quincke, Hardy.
dalamRichardson dkk, 1986). menurut passteur dkk. (1988).
Turbidimeter merupakan alat yang digunakan untuk menguji kekeruhan, yang
biasanya dilakukan pengujian adalah pada sampel cairan misalnya air. Salah satu
parameter mutu yang sangat vital adalah kekeruhan yang kadang-kadang diabaikan
karena dianggap sudah cukup dilihat saja atau alat ujinya yang tidak ada padahal hal
tersebut dapat berpengaruh terhadap mutu. Oleh sebab itu untuk mengendalikan mutu
dilakukan uji kekeruhan dengan alat turbidimeter (Endrah, 2010).
Salah satu alat ukur terbaru yang bisa jumpai adalah Densitometer. Densitometer
merupakan sebuah alat yang digunakan untuk mengukur optical density atau derajat
kegelapan. Selain itu alat ini juga sering digunakan untuk mengukur kerapatan cahaya
dari sebuah fotografi atau permukaan biasnya.
1.2. Rumusan Masalah
1.2.1. Apa pengertian dari teori elektroforesis ?
1.2.2. Apa saja jenis-jenis elektroforesis ?
1.2.3. Apa saja medium pendukung dan komponen alat dari elektroforesis ?
1.2.4. Apakah definisi dan kegunaan dari turbidimeter ?
1.2.5. Apa sajakah jenis-jenis dan bagian turbidimeter ?
1.2.6. Apa pengertian densitometer ?
1.2.7. Apa saja jenis-jenis densitometer ?

1
1.3. Tujuan
1.3.1. Mengetahui pengertian dari teori elektroforesis
1.3.2. Mengetahui jenis-jenis elektroforesis
1.3.3. Mengetahui medium pendukung dan komponen alat dari elektroforesis
1.3.4. Mengetahui definisi dan kegunaan dari turbidimeter
1.3.5. Mengetahui jenis-jenis dan bagian turbidimeter
1.3.6. Mengetahui pengertian densitometer
1.3.7. Mengetahui jenis-jenis densitometer
1.3.8. Memenuhi tugas mata kuliah Instrumentasi

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian dari Teori Elektroforesis


Elektroforesis adalah teknik pemisahan suatu partikel atau spesies atau ion atau
partikel koloid berdasarkan kemampuan berpindah melalui medium konduktif, biasanya
berupa larutan buffer, sebagai respon adanya suatu medan listrik (Harvey 2000). Teknik
ini dapat digunakan dengan memanfaatkan muatan listrik yang ada pada makromolekul
misalnya DNA yang bermuatan negatif. Jika molekul yang bermuatan negatif
dilewatkan melalui suatu medium, kemudian dialiri arus listrik dari suatu kutub ke
kutub yang berlawanan muatannya maka molekul tersebut akan bergerak dari kutub
negatif ke kutub positif. Kecepatan gerak molekul tersebut tergantung pada nisbah
muatan terhadap massanya, serta tergantung pula pada bentuk molekulnya.
Pergerakan ini dapat dijelaskan dengan gaya Lorentz, yang terkait dengan sifat-sifat
dasar elektris bahan yang diamati dan kondisi elektris lingkungan:

F adalah gaya Lorentz, q adalah muatan yang dibawa oleh objek, E adalah medan
listrik.
Secara umum, elektroforesis digunakan untuk memisahkan, mengidentifikasi, dan
memurnikan fragmen DNA. Pergerakan molekul terutama tergantung di muatan yang
ada pada permukaan partikel, tanda dan besarnya muatan pembawa oleh variasi group
ionogenik. Tergantung kepada kekuatan molekul listrik dan pH dari medium dalam
mengkateristik, sehingga pemisahan molekul dapat terjadi karena efek seleksi dan
medium yang sesuai.
2.2. Jenis-Jenis dari Elektroforesis
2.2.1. Elektroforesis Kertas
Elektroforesis kertas adalah jenis elektroforesis yang terdiri dari kertas sebagai
fase diam dan partikel bermuatan yang terlarut sebagai fase gerak, terutama
ialah ion-ion kompleks. Pemisahan ini terjadi akibat adanya gradasi konsentrasi
sepanjang sistem pemisahan. Pergerakan partikel dalam kertas tergantung pada
muatan atau valensi zat terlarut, luas penampang, tegangan yang digunakan,
konsentrasi elektrolit, kekuatan ion, pH, viskositas, dan adsorpsivitas zat
terlarut.

3
2.2.2. Elektroforesis Gel
Elektroforesis gel ialah elektroforesis yang menggunakan gel sebagai fase
diam untuk memisahkan molekul-molekul. Awalnya elektoforesis gel dilakukan
dengan medium gel kanji (sebagai fase diam) untuk memisahkan biomolekul
yang lebih besar seperti protein-protein. Kemudian elektroforesis gel
berkembang dengan menjadikan agarosa dan poliakrilamida sebagai gel media.
Dalam elektroforesis gel terdapat dua material dasar yang disebut fase diam
dan fase bergerak (eluen). Fase diam berfungsi "menyaring" objek yang akan
dipisah, sementara fase bergerak berfungsi membawa objek yang akan dipisah.
Sering kali ditambahkan larutan penyangga pada fase bergerak untuk menjaga
kestabilan objek elektroforesis gel. Elektroda positif dan negatif diletakkan pada
masing-masing ujung aparat elektroforesis gel.
Zat yang akan dielektroforesis dimuat pada kolom (disebut well) pada sisi
elektroda negatif. Apabila aliran listrik diberikan, terjadi aliran elektron dan zat
objek akan bergerak dari elektroda negatif ke arah sisi elektroda positif.
Kecepatan pergerakan ini berbeda-beda, tergantung dari muatan dan berat
molekul DNA. Kisi-kisi gel berfungsi sebagai pemisah. Objek yang berberat
molekul lebih besar akan lebih lambat berpindah.
2.2.3. Elektroforesis Kapiler
Elektroforesis kapiler adalah metode elektroforesis yang digunakan untuk
memisahkan asam amino, protein, lipid, karbohidrat, dan nukleotida dengan
resolusi tinggi yang dilakukan pada pipa kapiler berisi buffer. Elektroforesis
kapiler menggunakan listrik bertegangan tinggi yang menyebabkan semua
komponen ion atau molekul netral bergerak ke katoda. Deteksi dapat dilakukan
dengan teknik pendeteksian spektrometri atau elektrokimia. Teknik pemisahan
ini dipengaruhi oleh tegangan listrik, koefisien difusi, panjang, dan diameter
pipa kapiler, serta konsentrasi sampel. Metode ini memiliki efisiensi dan
selektivitas yang baik namun boros listrik karena menggunakan tegangan tinggi
dan alatnya juga mahal.
2.3. Medium pendukung dan komponen alat dari elektroforesis
Elektroforesis untuk makromolekul memerlukan medium pendukung untuk mencegah
terjadinya difusi karena timbulnya panas dari arus listrik yang digunakan. Gel
poliakrilamid dan agarosa merupakan medium pendukung yang banyak dipakai untuk
separasi protein dan asam nukleat. Efek penguapan juga dapat diturunkan minimal jika
4
elektroforesis dilakukan di medium pendukung yang dicelupkan dengan larutan buffer.
Pemisahan sempurna suatu campuran dapat terjadi efektif dalam zona tertentu.
Meskipun medium pendukung relatif stabil (inert), komposisinya mungkin akan
menyebabkan penyerapan, migrasi elektron (elektro osmosis) atau penyaringan
berdasarkan ukuran molekulnya, yang kesemuanya mempengaruhi kecepatan gerak
senyawa.
 Cellulose asetat
 Larutan Buffer. Larutan buffer (penyangga) ini menstabilkan pH medium
pendukung.
 Medan elektrik
Komponen utama elektroforesis, yaitu :
 Larutan elektrolit: larutan pembawa komponen umumnya buffer dengan pH
tertentu.
 Zat pendukung: tempat pemisahan terjadi. Biasanya berupa kertas (selulosa asetat,
selulosa nitrat), gel kanji, gel polikrilamid, busa poliuretan, agar-agar.
 Elektroda: dengan anoda dan katoda yang dihubungkan arus listrik.
Berdasarkan bentuk alat, elektroforesis dibagi menjadi dua, yaitu elektroforesis
planar, dan elektroforesis kolom
Pemisahan pada elektroforesis, selain disebabkan oleh fenomena elektrokinetik,
juga dapat disebabkan karena adanya filtrasi, yakni interaksi dengan fasa diam.
Pemisahan yang disebabkan karena interaksi tersebut tidak disebut elektroforesis,
melainkan "elektrokromatografi". Arus yang digunakan pada elektroforesis adalah
arus DC dengan nilai tegangan kurang dari 1000 volt. Apabila digunakan lebih dari
1000 volt maka akan terjadi efek pemanasan pada media gel. Efek pemanasan
tersebut disebut "efek Joule" yang disebabkan karena adanya tumbukan partikel
elektron. Efek pemanasan dapat dihilangkan dengan dua cara, yakni:
 Pendinginan
 Efek konveksi adalah suatu cara untuk membebaskan panas dengan mengganti
bentuk planar menjadi bentuk kolom atau kapiler. Kapiler yang digunakan dibuat
dari silika yang bermuatan netral atau negatif. Bagian luar kapiler dilapisi dengan
polimer agar bersifat lentur.

5
2.4. Definisi dan kegunaan dari turbidimeter
Turbidimeter merupakan alat yang digunakan untuk menguji kekeruhan, yang
biasanya dilakukan pengujian adalah pada sampel cairan misalnya air.Salah satu
parameter mutu yang sangat vital adalah kekeruhan yang kadang-kadang diabaikan
karena dianggap sudah cukup dilihat saja atau alat ujinya yang tidak ada padahal hal
tersebut dapat berpengaruh terhadap mutu.Oleh sebab itu untuk mengendalikan mutu
dilakukan uji kekeruhan dengan alat turbidimeter.
Turbidimeter yaitu sifat optik akibat dispersi sinar dan dapat dinyatakan sebagai
perbandingan cahaya yang dipantulkan terhadap cahaya yang tiba.Intensitas cahaya
yang dipantulkan oleh suatu suspensi adalah fungsi konsentrasi jika kondisi-kondisi
lainnya konstan.Turbidimeter meliputi pengukuran cahaya yang diteruskan.Turbiditas
berbanding lurus terhadap konsentrasi dan ketebalan, tetapi turbiditas tergantung juga
pada warna.Untuk partikel yang lebih kecil, rasio Tyndall sebanding dengan pangkat
tiga dari ukuran partikel dan berbanding terbalik terhadap pangkat empat panjang
gelombangnya (Wulandari, dkk., 2014).
Turbidimeter merupakan salah satu alat yang berfungsi untuk mengetahui atau
mengukur tingkat kekeruhan air. Ada beberapa cara praktis memeriksa kualitas air,
yang paling langsung karena beberapa ukuran redaman (yaitu, pengurangan kekuatan)
cahaya saat melewati kolom sampel air, kekeruhan diukur dengan cara ini
menggunakan alat yang disebut nephelometer dengan setup detektor ke sisi sinar.
Prinsip umum dari alat turbidimeter adalah sinar yang datang mengenai suatu partikel
ada yang diteruskan dan ada yang dipantulkan, maka sinar yang diteruskan digunakan
sebagai dasar pengukuran (Day and Underwood, 2002). Alat akan memancarkan
cahaya pada media atau sampel, dan cahaya tersebut akan diserap, dipantulkan atau
menembus media tersebut. Cahaya yang menembus media akan diukur dan ditransfer
ke dalam bentuk angka (Wulandari, dkk., 2014).
Metode pengukuran turbiditas dapat dikelompokkan dalam tiga golongan, yaitu :
 Pengukuran perbandingan intensitas cahaya yang dihamburkan terhadap intensitas
cahaya yang datang
 Pengukuran efek ekstingsi, yaitu kedalaman dimana cahaya mulai tidak tampak di
dalam lapisan medium yang keruh.

6
 Instrumen pengukur perbandingan Tyndall disebut sebagai Tyndall meter. Dalam
instrumen ini intensitas diukur secara langsung. Sedang pada nefelometer, intensitas
cahaya diukur dengan larutan standar. (Endrah, 2010)
Karena menggunakan jumlah cahaya yang diabsorbsi untuk pengukuran konsentrasi,
maka jumlah cahaya yang diabsorbsi akan bergantung pada jumlah partikeldan kuran
partikel. Semakin besar dan banyak jumlah partikel, maka jumlah cahaya yang
diabsorbsi akan semakin besar (Imaani, 2013).
2.5. Jenis-Jenis dan Bagian-Bagian Turbidimeter
Ada tiga jenis Turbidimeter umum yang sering dipakai sekarang yaitu
 Bech top dan portabel digunakan untuk menganalisa sampel ambil atas unit Bech
biasanya digunakan sebagai laboratorium stasioner instrumen dan tidak dimaksudkan
untuk menjadi portabel.
 Jenis portable, alat pengukur kekeruhan cahaya model ini digunakan untuk
mengukur tingkat hamburan cahaya yang dihasilkan oleh biji-bijian terlarut
tersuspensi dalam air atau cairan transparan, dengan kemampuan untuk menandai isi
dari biji-bijian disuspend. Alat uji ini dapat diterapkan secara luas dalam pengukuran
kekeruhan dalam pembangkit listrik, Saluran air, Stasiun pengolahan limbah
domestik, Pabrik minuman, Departemen perlindungan lingkungan, Industri air,
Anggur dan farmasi industri, Divisi pencegahan epidemi, Rumah sakit, dan lain-lain.
 On-line instrumen biasanya dipasang di lapangan dan terus-menerus menganalisa
aliran sampel tumpah off dari proses unit sampling.
Bagian-Bagiandari Turbidimeter
 Standar angka kekeruhan
 Tempat sampel : untuk meletakkan botol sampel yang berisi sampel.
 Tombol Zero
 Tombol Test
 Tombol Kal : untuk mengakses kalibrasi modus dan tetap aktif selama kalibrasi.
 Display
 Botol Standar
 Botol Sampel : untuk meletakkan sampel.
2.6. Pengertian Densitometer
Densitometer adalah alat yang dipakai untuk mengukur Density suatu benda yang
memantulkan cahaya (reflection densitometer) atau yang meneruskan cahaya

7
(transmission densitometer); di dalam industri grafika densitometer digunakan antara
lain:
Mengukur kepekatan film separasi (standard density: >= D3.7). Mengukur kepekatan
tinta cetakan, nilai density ini memiliki korelasi dengan ketebalan tinta tetapi tidak
sepenuhnya porposional. Densitometer tidak dapat dipakai untuk mengukur warna,
karena nilai yang dipresentasikan berdasarkan panjang gelombang cahaya tertentu (lihat
fungsi diagram kepekatan); Sekarang ini pengukuran kepekatan warna (density)
digunakan alat pengukur warna seperti Spectrophotometer yang mengukur data spektral
warna, nilai density merupakan hasil perhitungan dari data spektral tersebut.
Dalam praktek sehari-hari status pengukuran di percetakan dikenal 2 macam status
pengukuran yaitu Status T dan Status E. Status T banyak dipergunakan di Amerika
sedangkan Status E dipergunakan di sebagian besar negara di Eropa.
2.7. Jenis-Jenis Densitometer
Densitometer dapat dikelompokkan dalam beberapa kategori berdasarkan
klasifikasinya. Jika dilihat dari cara kerjanya, jenis densitometer dapat dibedakan atas:
 Densitometer Manual, Bentuknya hampir mirip dengan urinometer,hanya saja
densitometermanual digunakanuntuk mengukur massajenis berbagai jenis zatcair.
 Densitometer Digital :
 Densitometer Refleksi
Densitometer refleksi membaca sinar yang direfleksikan oleh permukaan objek
oleh sel fotoelektrik atau detektor.
 Densitometer Transmisi
Densitometer transmisi membaca sinar yang melewati objek transparan oleh
sel fotoelektrik atau detektor/sinar yang ditransmisikan melalui objek.

8
BAB III

PENUTUP
3.1. Simpulan
3.1.1. Elektroforesis adalah teknik pemisahan komponen atau molekul bermuatan
berdasarkan perbedaan tingkat migrasinya dalam sebuah medan listrik . Medan
listrik dialirkan pada suatu medium yang mengandung sampel yang akan
dipisahkan. Secara umum, elektroforesis digunakan untuk memisahkan,
mengidentifikasi, dan memurnikan fragmen DNA.
3.1.2. Adapun jenis elektroforesis adalah elektroforesis kertas dan elektroforesis
gel.elektroforesis kapiler.
3.1.3. Turbidimeter merupakan sifat optik akibat dispersi sinar dan dapat dinyatakan
sebagai perbandingan cahaya yang dipantulkan terhadap cahaya yang tiba.
Prinsip umum dari alat turbidimeter adalah sinar yang datang mengenai suatu
partikel ada yang diteruskan dan ada yang dipantulkan, maka sinar yang
diteruskan digunakan sebagai dasar pengukuran.
3.1.4. Metode pengukuran turbiditas dapat dikelompokkan dalam tiga golongan, yaitu
pengukuran perbandingan intensitas cahaya, pengukuran efek ekstingsi dan
instrumen pengukur perbandingan Tyndall.
3.1.5. Ada tiga jenis turbidimeter umum yang dipakai sekarang. Ada yang disebut
sebagai bench top, portable, and on-line instruments. Turbidimeter biasa
digunakan untuk mengukur kekeruhan air.
3.1.6. Semakin angka tubiditas maka semakin keruh pula air tersebut.
3.1.7. Densitometer Manual adalah alat yang digunakan untuk mengukur density
(kerapatan) zat cair secara langsung. Angka-angka yang tertera pada tangkai
berskala secara langsung menyatakan massa jenis zat cair yang permukaannya
tepat pada angka yang tertera. Penentuan bobot jenis dengan densitometer
didasarkan pada pembacaan seberapa dalamnya tabung gelas tercelup dan skala
dibaca tepat pada miniskus cairan.
3.1.8. Densitometer Digital adalah alat yang didesain untuk mengukur densitas
(kepadatan) optik. Densitometerbisa digunakan untuk mengukur densitastinta
printer atau densitas optik sebuah film.

9
DAFTAR PUSTAKA

Farida Abdullah. Makalah Instrumentasi di

https://www.academia.edu (diakses pada 3 Oktober 2019)

Rizka Chairina. Turbidimeter di

https://www.academia.edu (diakses pada 3 Oktober 2019)

Widya Arista. Makalah Elektroforesis di

https://www.academia.edu (diakses pada 3 Oktobe r2019)

10

Anda mungkin juga menyukai