INTERFEROMETER AKUSTIK
Disusun Oleh:
Nim : 210802064
Jurusan : S1-Kimia B
Gultom
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa saya ucapkan
terima kasih juga kepada asisten laboratorium yang telah memberi tugas.
Untuk itu saya mengharapka kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
Penyusun
Pendahuluan...........................................................................................................4
1.2 Tujuan........................................................................................................4
BAB II............................................................................................................................5
Pembahasan............................................................................................................5
BAB III..........................................................................................................................7
Penutup...................................................................................................................7
Kesimpulan.....................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Untuk pengukuran panjang gelombang kita dapat melakukannya dengan
membuat interferensi. Untuk mendapatkan pola interferensi tersebut adalah
menggunakan alat yaitu interferometer Michelson. Pada tahun 1852 sampai
1931 seorang fisikawan Amerika Serikat, A.A. Michelson menemukan alat
tersebut. Cara untuk mendapatkan pola interferensi tersebut adalah dengan
memisahkan cahaya ke dua bagian dan selanjutnya direkombinasikan untuk
membentuk pola interferensi.
Dengan adanya beam splitter pada alat interferometer Michelson, maka
berkas akan terpisah menjadi dua. Kedua berkas tersebut akan berjalan pada
lintasan satu dan dua. Setelah terpantul dari masing-masing cermin bergerak
dan juga cermin tetap maka kedua sinar itu akan bergabung dan menghasilkan
pola interferensi yang diamati pada layar. Hasilnya berupa deretan cincin-cincin
lingkaran terang dan gelap. Apabila kedua sinar berinteferensi saling
menghancurkan, maka akan terjadi lingkaran gelap di pusat pola. Dan jika
saling menguatkan, maka akan memberikan lingkaran terang di pertengahan
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui Pengertian dari Interferometer Akustik
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
Dengan ditemukannya sinar laser yang mempunyai sifat koheren, maka
Interferometer dapat menjadi perangkat yang sangat berguna dalam industri.
Interferometer dapat digunakan untuk mengukur getaran permukaan,
simpangan, kecepatan partikel, temperatur dan sebagainya. Pengukuran
berlangsung tanpa kontak mekanik sehingga tidak membebani obyek yang
diukur. Disamping itu kepekaannya sangat tinggi: simpangan dengan orde
kurang dari panjang gelombang cahaya dapat dideteksi dengan mudah.
oleh sebuah foto detektor, yang mengubah fluks intensitas cahaya menjadi
arus listrik. Arus ini diterima oleh sebuah penguat dan sekaligus bekerja untuk
mengubah arus tersebut menjadi tegangan. Sinyal tersebut lalu dilewatkan ke
sebuah filter untuk menghilangkan komponen DC dan menghilangkan noise,
dan dilewatkan ke limiter agar tegangan sinyal tidak melampaui ADC pada
komputer. Data yang didapat dimasukkan ke komputer melalui interface input.
Di dalam komputer, data itu diolah dan disimpan. Untuk memantau bentuk
sinyal, maka digunakan osiloskop.
6
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
7
DAFTAR PUSTAKA
Beiser, A. 1992. Konsep Físika Modern. Penerbit Erlangga: Jakarta
Laud,B.B., 1988. Laser dan Optika Non Linier, Penerjemah: Sutanto. Penerbit
Universitas Indonesia: Jakarta
Miller, F., and Schrocer, D., 1987. College Physics, sixth edition. Harcout Brace
Jovanovich Publisher: Orlando Florida