Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR

NAMA MAHASISWA Nico Vinansius Kudadiri

NIM 210802064

FAKULTAS/PRODI FMIPA / S1 KIMIA

SEMESTER Ganjil

TAHUN AJARAN 2021/2022

JUDUL PERCOBAAN Struktur Senyawa

TANGGAL PRAKTIKUM 29 Oktober 2021

ASISTEN MAHASISWA Sondang Ronalizah Manalu

LABORATORIUM KIMIA DASAR


UPT. PP. LABORATORIUM ILMU DASAR DAN UMUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
STRUKTUR SENYAWA

TUJUAN PERCOBAAN
- Untuk mengetahui pembagian bilangan kuantum
- Untuk mengetahui konsep HSAB
- Untuk mengetahui jenis-jenis ikatan kimia
- Untuk mengetahui muatan formal
- Untuk mengetahui prinsip hukum basolo
- Untuk mengetahui tata nama senyawa kompleks
- Untuk mengetahui struktur lewis dari suatu senyawa
- Untuk mengetahui sifat-sifat SPU dalam satu golongan dan periode
- Untuk mengetahui hibridisasi suatu senyawa

Laboratorium Kimia Dasar


LIDA USU2
METODOLOGI PERCOBAAN

ALAT
- Model molekul
- Pulpen warna
- Sistem periodik unsur

BAHAN
-

PROSEDUR PERCOBAAN
- Disusun molekul-molekul dalam bentuk tiga dimensi dengan menggunakan
model molekul
- Digambar strukturnya
- Ditentukan titik elektron berdasarkan elektron valensi
- Dihitung jumLah elektron valensi dari masing-masing unsur

Laboratorium Kimia Dasar


LIDA USU3
HASIL DAN PEMBAHASAN

Laboratorium Kimia Dasar


LIDA USU4
REAKSI DAN PERHITUNGAN
Reaksi Percobaan
-

Perhitungan
-

Laboratorium Kimia Dasar


LIDA USU5
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Pembagian bilangan kuantum
1. Bilangan kuantum utama. Disimbolkan dengan huruf (n) yang menyatakan
tingkat energi
2. Bilangan kuantum azimut atau momentum sudut. Disimbolkan (ℓ) yang
menyatakan bentuk orbital
3. Bilangan kuantum magnetik. Disimbolkan dengan huruf (m) yang
menyatakan orientasi orbital dalam ruang tiga dimensi
4. Bilangan kuantum spin. Disimbolkan dengan huruf (s) yang menyatakan
spin elektron pada sebuah atom
Penjelasan :
1. Bilangan kuantum utama
Bilangan kuantum utama adalah bilangan kuantum primer yang difungsikan
untuk menyatakan berapa tingkat energi yang telah dimiliki oleh elektron
didalam sebuah atom. Perlu diingat, bahwa bilangan kuantum tidak pernah
bernilai nol (0). Nilai bilangan kuantum terdiri dari bilangan-bilangan positif,
yakni : 1,2,3,4, dst. Kelopak atom itu sendiri dinyatakan menggunakan huruf-
huruf seperti : K,L,M,N dst.
2. Bilangan Kuantum Azimut atau Momentum Sudut (ℓ)
Bilangan kuantum azimut atau bilangan kuantum anguler (sudut). Bilangan ini
menggambarkan energi dari elektron, berhubungan dengan gerakan orbital
yang digambarkan menggunakan momentum sudut. Bilangan Kuantum azimut
membagi kulit menjadi orbital-orbital yang lebih kecil (sub Kulit).
Setiap kulit pada bilangan kuantum azimut memiliki nilai l=0 sampai l=(n-1).
Biasanya nya subkulit ditulis l=1,2,3,…, (n-1) diberi simbol s,p,d,f dan
seterusnya.
3. Bilangan Kuantum Magnetik (m)
Bilangan kuantum ini merupakan bilangan kuantum ketiga dari empat
bilangan kuantum (bilangan kuantum utama, bilangan kuantum azimut,
bilangan kuantum magnetik, dan bilangn kuantum spin) yang menggambarkan
suatu keadaan kuantum suatu elektron. Bilangan kuantum magnetik ini
membagi bilangan kuantum azimut menjadi orbital-orbital.
4. Bilangan kuantum spin (s) ini menunjukan arah perputaran (spin) atau rotasi
di sebuah elektron pada sumbunya. Arahnya bisa searah jarum jam ataupun
berlawanan dengan arah jarum jam. Untuk itu bilangan kuantum spin (s) ini
diberi nama ± 1/2 atau -1/2.
Perhatikan gambar dibawah terlebih dahulu berikut :

Laboratorium Kimia Dasar


LIDA USU6
2. Konsep HSAB
Teori HSAB ( hard soft acid base) yaitu ―asam keras akan mudah berinteraksi
dengan basa keras sedangkan asam lunak akan mudah berinteraksi dengan
basa lunak‖
1. Syarat-Syarat Asam-Basa Keras (Hard):
a) Jari-jari atom kecil
b) Bilangan oksidasinya tinggi
c) Polaritasnya rendah
d) Elektronegatifitasnya tinggi
2. Syarat-Syarat Asam-Basa Lunak (Soft) :
a) Jari-jari atom
b) Bilangan oksidasinya rendah
c) Polaritasnya tinggi
d) Ekektronegatifitasnya rendah

3. Jenis-jenis ikatan kimia


1. Ikatan ion atau elektrovalen
Ikatan ini terjadi karena adanya gaya tarik-menarik elektrostatis antara ion
positif dan ion negatif dalam suatu senyawa kimia. Kedua ion tersebut
berikatan dengan gaya elektrostatis, sesuai dengan hukum Coulomb.
Umumnya, kedua atom adalah unsur nonlogam. Contoh ikatan ini adalah ion
Na+ dengan Cl- berikatan menjadi ion NaCl.
2. Ikatan kovalen Ikatan kovalen terjadi ketika pemakaian bersama pasangan
elektron dari masing-masing atom yang berikatan. Contohnya pada ikatan ion
H dengan H. Keduanya memerlukan 1 elektron tambahan agar menjadi unsur
yang stabil. Oleh karena itu, kedua atom H meminjamkan dan menggunakan
bersama-sama satu elektron.
Ikatan kovalen terbagi menjadi 3, yaitu:
1) Ikatan kovalen tunggal
Hanya menggunakan satu pasang elektron
2) Ikatan kovalen rangkap
Menggunakan dua pasang elektron bersama
3) Ikatan kovalen koordinasi
Menggunakan satu pasang elektron hanya dari satu atom
3. Ikatan logam Ikatan ini terbentuk karena adanya gaya tarik-menarik dari inti
atom logam dengan lautan elektron. Elektron ini adalah elektron yang bebas
bergerak. Mobilitas elektron ini bergerak bebas sehingga elektron valensi tidak
tetap pada posisinya pada 1 atom, namun terus berpindah-pindah ke atom yang
lain

4. Muatan formal
Muatan formal (atau disebut juga muatan resmi) adalah suatu perhitungan
yang dapat digunakan pada struktur Lewis untuk menentukan muatan dari
atom–atom yang membentuk suatu ikatan ionik maupun ikatan kovalen.

Laboratorium Kimia Dasar


LIDA USU7
Muatan formal merupakan jumlah elektron valensi dalam atom bebasnya
dikurangi dengan jumlah elektron yang dimiliki oleh atom tersebut dalam
sruktur Lewisnya.
Untuk menentukan jumlah elektron atom dalam struktur Lewisnya dapat
digunakan aturan sebagai berikut:
 Semua elektron non-ikatan dalam atom dinyatakan sebagai milik atom
tersebut
 Membagi ikatan antara atom tersebut dengan atom lain dan
menyatakan bahwa separuh elektron ikatannya sebagai milik atom
tersebut
Muatan formal dapat digunakan dalam menentukan struktur yang stabil dari
suatu ikatan. Bila ada beberapa kemungkinan struktur Lewis yang dapat
dibuat, maka struktur dengan muatan formal terkecil dan paling stabil yang
dipilih.
Kadang-kadang terdapat lebih dari satu struktur Lewis yang mungkin untuk
spesi tertentu. Pada kasus seperti ini, muatan formal dapat membantu untuk
memilih struktur Lewis yang lebih disukai. Petunjuk penggunaannya adalah
sebagai berikut:
 pada Molekul Netral, strukutur Lewis tanpa muatan formal lebih
disukai daripada struktur yang memiliki muatan formal
 Struktur Lewis dengan muatan formal yang besar (2+, 3+, dan/atau 2-,
3-, dst) kurang disukai daripada struktur dengan muatan formal yang
kecil
 Untuk struktur Lewis dengan distribusi muatan ormal yang serupa,
struktur yang muatan negatifnya berada pada atom yang lebih
elektronegatif lebih disukai.

5. Prinsip hukum basolo


Hukum basolo yaitu ― kation besar cenderung bereaksi dengan anion besar
dan kation kecil cenderung bereaksi dengan anion kecil‖
Contoh: MgCl2 lebih stabil dibandingkan MgBr2 karena keelektronegatifan cl
lebih besar dibandingkan br

Laboratorium Kimia Dasar


LIDA USU8
6. Tata nama senyawa kompleks
A. Tata nama senyawa ion kompleks
Bagian ion kompleks pada tata nama senyawa didahulukan kation, lalu anion
Jumlah ligan dinyatakaan dengan awalan angka dalam bahasa Yunani:
mono (1), di (2), tri (3), tetra (4), penta (5), dan 6 (heksa), dst
Nama ligan yang berupa anion (-) mendapat akhiran o (contoh ligan Cl- =
klorida = kloro)
Nama ion pusat pada kation (+) kompleks sama dengan nama biasa dari ion
pusat itu.
^^Contoh: Ag pada kation [Ag(NH3)2]Cl mempunyai nama perak
^^Contoh: Zn pada kation [Zn(NH3)4]SO4 mempunyai nama zink
Nama ion pusat pada anion (-) kompleks harus dan wajib menggunakan tata
nama IUPAC dan diberi akhiran ―at‖.
^^Contoh : Zn pada anion K2[Zn(CN)4] mempunyai nama zinkat
^^Contoh: Fe pada anion K3[Fe(CN)6] mempunyai nama ferat (nama besi asli
adalah ferum)
^^Contoh: Co pada anion [Co(Br)6]3- mempunyai nama cobaltat
Bila terdapat lebih dari satu ligan (contoh: [Co(NH3)4(H2O)2]2+), maka
urutan penulisan nama ligannya berdasarkan urutan abjad (a hingga z)
B. Langkah penamaan senyawa ion kompleks (ion pusat dan ligan di kation)
Di sini ambil contoh ion kompleks [Ag(NH3)2]Cl, dengan langkah:
Perhatikan bahwa kationnya adalah [Ag(NH3)2]+ dan anionnya Cl-
Nah, pada kation terdapat ion pusat Ag dan ligan NH3. Bilangan
koordinasinya 2 milik si ligan NH3
Karena penamaan kation dulu, maka sesuai peraturan ligan dinamai angka
Yunani. Di contoh, ligannya ada 2, jadi diamin (di = bilangan koordinasi 2 ;
amin = nama ligan NH3)
Selanjutnya mencari muatan Ag pada kation [Ag(NH3)2]+
Ag + 2 (muatan NH3) = +1
Ag = +1 ———————-> Maka perak(I)
Nama ion kompleks hipotesisnya diaminperak(I). Kenapa? Karena Cl- nya
belum dimasukkan ke nama senyawa
Karena Cl- mempunyai nama klorida, maka nama senyawa [Ag(NH3)2]Cl
adalah diaminperak(I) klorida
C. Langkah penamaan senyawa ion kompleks (ion pusat dan ligan di anion)
Di sini ambil contoh ion kompleks K2[Zn(CN)4]. dengan langkah:
Untuk menentukan mana kation dan anion (biasanya bingung di muatannya),
gunakan reaksi ionisasi:
K2[Zn(CN)4] —> 2K+ + [Zn(CN)4]2- (kation K+ dan anion [Zn(CN)4]2-)
Nah, ligan dan ion pusat pasti berada di tanda kurung siku [ ]. Maka, ion
pusatnya Zn dan ligannya CN. Bilangan koordinasinya 4 milik si ligan CN
Karena penamaan dari kation, maka hipotesisnya kalium tetrasiano …..
Dilanjutkan dengan anion [Zn(CN)4]2- ; dengan mencari muatan Zn dahulu:
Zn + 4 (muatan CN) = -2

Laboratorium Kimia Dasar


LIDA USU9
Zn = +2 ——————–> Zn2+
Ion pusat berada di anion, maka penamaannya sesuati nama IUPAC dan diberi
akhiran ―at‖. Karena Zn, jadi zinkat(II). (II) adalah muatan yang ditemukan
pada langkah 4.
Jadi, nama ion kompleks tersebut adalah kalium tetrasianozinkat(II)

7. Struktur lewis dari suatu senyawa


Struktur Lewis yaitu diagram yang menunjukkan ikatan-ikatan antar atom
dalam suatu molekul. Struktur Lewis dipergunakan kepada menggambarkan
ikatan kovalen dan ikatan kovalen koordinasi. Contoh :

8. Sifat-sifat SPU dalam satu golongan dan periode


Sifat dalam Sistem Periodik Unsur Kimia
Berikut ini adalah sifat-sifat yang terkandung dalam sistem periodik unsur
kimia:

Sifat Unsur
Berdasarkan sifat unsur-unsur, sistem periodik unsur kimia terbagi ke dalam
tiga jenis yaitu logam, nonlogam, dan metalloid. Logam memiliki sifat yang
cenderung melepaskan elektron dari nonlogam untuk membentuk ion positif.
Sedangkan nonlogam cenderung menerima elektron dari logam. Lain halnya
dengan unsur metalloid, yang memiliki kedua sifat seperti logam dan
nonlogam.

Jari-Jari Atom
Jari-jari atom adalah jarak dari inti atom ke orbital elektron terluar yang stabil
dalam suatu atom dalam keadaan setimbang. Jarak tersebut dapat diukur
dalam satuan pikometer atau angstrom. Dalam satu golongan dari atas ke
bawah, jari-jari atom cenderung membesar setara dengan pertambahan pada
kulit elektron.

Kereaktifan
Kereaktifan sebuah unsur pada tabel periodik dalam satu periode dari kiri ke
kanan bertambah hingga golongan VIIA.

Laboratorium Kimia Dasar


LIDA USU10
Energi Ionisasi
Energi ionisasi pertama adalah energi yang diserap untuk melepas satu
elektron dari sebuah atom. Sedangkan energi ionisasi atom kedua adalah
energi yang diserap untuk melepas elektron kedua dari sebuah atom, dan
seterusnya.

Afinitas Elektron
Afinitas elektron adalah jumlah energi yang dilepaskan ketika sebuah elektron
ditambahkan ke dalam kolom atom netral untuk membentuk ion negatif. Sifat
nonlogam memiliki nilai lebih tinggi pada afinitas elektron daripada sifat
logam. Dan afinitas elektron secara umum terus meningkat sepanjang periode.

Keelektronegatifan
Keelektronegatifan merupakan kemampuan atau kecenderungan suatu atom
untuk menangkap ataupun menarik kembali elektron dari atom lainnya.

9. Hibridisasi suatu senyawa


hibridisasi adalah sebuah konsep bersatunya orbital-orbital atom membentuk
orbital hibrid yang baru yang sesuai dengan penjelasan kualitatif sifat ikatan
atom. Konsep orbital-orbital yang terhibridisasi sangatlah berguna dalam
menjelaskan bentuk orbital molekul dari sebuah molekul.
 Tentukan bilangan oksidasi atom pusat, Biloks atom pusat + n biloks
ligan = muatan ion kompleks
 Kenali jenis ligan. apakah termasuk ligan kuat atau ligan lemah.
 Ligan kuat (biasa pendonor PEB pada karbon (C), nitrogen (N), fosfor
(P)). Contoh ligan kuat: CN–, NH3, CO, P(CH3)3.
 Ligan lemah (biasa pendonor PEB pada halogen (X), oksigen(O),
belerang(S)) Contoh ligan lemah: F–, Cl–, Br–, H2O, OH–, SCN–,
C2O42–.
 Menuliskan konfigurasi elektron logam/ion logam/atom pusat.
Mempunyai daftar berapa kemungkinan hibridisasi dan bentuk ionnya.

Laboratorium Kimia Dasar


LIDA USU11
Saran
1.Sebaiknya, praktikan menguasai materi praktikum
2. Sebaiknya, praktikan memiliki catatan tentang praktikum dari partner
sebelumnya
3. Sebaiknya, praktikan mempersiapkan diri dalan pengumpulan tugas praktikum
sebelum waktu pengumpulan.
4. Sebaiknya, menonton contoh video sebelum praktikum dimulai.
5. Sebaiknya, praktikan mempersiapkan jaringan yang stabil ketika praktikum
dilaksanakan.
6. Sebaiknya, praktikan lebih aktif bertanya ketika praktikum dilaksanakan.
7. Sebaiknya, pratikan menghapal flow sheet terdahulu
8. Sebaiknya, pratikan lebih banyak menghapal senyawa senyawa
9. Sebaiknya, pratikan memahami video yang diberikan
10. Sebaiknya, pratikan memahami tugas persiapan yang diberikan
11. Sebaiknya, praktikan berdoa sebelum memulai praktikum
12. Sebaiknya, praktikan sudah makan sebelum praktikum dimulai
13. Sebaiknya, asisten lab memiliki contoh soal yang banyak untuk dijelaskan
14. Sebaiknya, asisten lab memiliki slide tentang materi yang akan diujikan
15. Sebaiknya, asistem lab lebih ramah ketika menyampaikan materi
16. Sebaiknya, asisten lab menerangkan pembahasan yang dibahas ketika
praktikum.
17. Sebaiknya, asisten lab lebih teliti saat memberikan soal responsi dan tuper
18. Sebaiknya, asisten lab memberikan waktu yang lebih untuk pengerjaan
responsi.
19. Sebaiknya, asisten lab memberikan soal tuper yang banyak
20. Sebaiknya, asisten lab memberikan waktu pengumpulan jurnal lebih lama
21. Sebaiknya, asisten lab lebih memperbaiki forum zoom
22. Sebaiknya, asisten lab lebih meringankan pratikan jika bermasalah
23. Sebaiknya, asisten lab lebih fokus saat melakukan praktikum
24. Sebaiknya, asisten lab menggunakan bahasa yang mudah dipahami
25. Sebaiknya, sistem praktikum videonya lebih panjang
26. Sebaiknya, sistem praktikum menyertakan slide materi ketika praktikum.
27. Sebaiknya, sistem praktikum lebih dipahami.
28. Sebaiknya, sistem praktikum memiliki fasilitas yang bagus untuk asisten lab
ketika praktikum dilaksanakan.
29. Sebaiknya, sistem praktikum saaat membuat video menggunakan backsound
yang menarik
30. Sebaiknya, sistem praktikum materinya lebih diperluas

Laboratorium Kimia Dasar


LIDA USU12
Medan,29 Oktober 2021
Asisten, Praktikan,

( Sondang Ronalizah Manalu ) ( Nico Vinansius Kudadiri )

Laboratorium Kimia Dasar


LIDA USU13

Anda mungkin juga menyukai