Anda di halaman 1dari 49

ATOM DAN MOLEKUL

Struktur Elektron dari Atom

• Unsur-unsur penting dalam kimia organik; C, H, O, dan N, dan


terletak pada periode kedua dalam susunan berkala.

• Pembahasan mengenai struktur elektron dari atom akan dipusatkan


terutama pada unsur-unsur dengan elektron yang hanya ada pada
dua kulit elektron ini
• Setiap kulit elektron berhubungan dengan sejumlah energi tertentu
• Elektron yang dekat ke inti lebih tertarik oleh proton dalam inti
dengan demikian semakin rendah energinya, dan elektron tersebut
sulit berpindah dalam reaksi kimia, dan elektron dalam kulit ini
dikatakan berada pada tingkat energi pertama

• Elektron dalam kulit kedua, yaitu pada tingkat energi kedua,


mempunyai energi yang lebih tinggi daripada elektron dalam tingkat
pertama. Elektron dalam tingkat ketiga, yaitu pada tingkat energi
ketiga, mempunyai energi yang lebih tinggi lagi
Orbital Atom

• Posisi relatif sebuah elektron terhadap inti atom sulit ditentukan,


dapat digambarkan posisi yang paling mungkin dengan teori
kuantum

• Tiap kulit elektron suatu atom dibagi menjadi orbital atom (atomic
orbital); orbital atom adalah bagian dari ruang di mana
kebolehjadian menemukan elektron tertinggi (90-95%)

• Rapat elektron (electron density) menggambarkan kebolehjadian


ditemukannya elektron pada titik tertentu

• Rapat elektron dalam orbital 1s dan 2s sebagai fungsi jarak dari inti
• Orbital 1s dan 2s tak mempunyai permukaan yang tajam, tetapi
rapat elektronnya bertambah dan berkurang melalui daerah jarak
dari inti

• Hasilnya adalah bahwa orbital 1s dan 2s saling tumpang tindih.


• Kurva rapat elektron-jarak untuk orbital 2s mengungkapkan dua
daerah dengan rapat elektron tinggi yang terpisah oleh titik nol

• Titik nol ini disebut simpul (node), dan menyatakan daerah dalam
ruang yang kebolehjadian menemukan sebuah elektron sangat
kecil

• Semua orbital kecuali orbital 1s mempunyai simpul.


• Tingkat energi kedua mengandung tiga orbital atom 2 p

• Orbital 2p ada pada jarak sedikit agak jauh dari inti daripada
orbital 2s dan mempunyai energi lebih besar

• Orbital p berbentuk seperti halter; setiap orbital p mempunyai


dua cuping yang terpisah oleh simpul (nodal plane) pada inti
• Bola (suatu orbital s) adalah tidak berarah; artinya tampak
sama bila dipandang dari setiap arah

• Orbital p mempunyai orientasi sekeliling inti. Ketiga orbital 2 p


terdapat pada sudut yang saling tegak lurus, orbital p yang
saling tegak lurus kadang-kadang ditandai sebagai px, py, dan
pz. Karena ketiga orbital 2p ekuivalen dalam bentuk dan
dalam jarak dari inti, mereka mempunyai energi yang sama

• Orbital yang mempunyai energi yang sama, seperti orbital 2 p,


disebut terdegenerasi (degenerate)

• Kulit elektron ketiga mengandung satu orbital 3s, tiga orbital


3p, dan juga 5 orbital 3d

• Jumlah orbital atom pada setiap tingkat energi pertama


diringkaskan pada tabel berikut
Pengisian Orbital
• Elektron mempunyai spin, yang dapat berputar menurut arah
jarum jam atau berlawanan arah jarum jam (+1/2 atau –1/2)
• Spin dari partikel bermuatan, menimbulkan medan magnet
kecil, atau momen magnet, dan dua elektron dengan spin
berlawanan mempunyai momen magnet berlawanan, dengan
demikian setiap orbital dapat mempunyai maksimum dua
elektron, tetapi elektron-elektron tersebut harus berlawanan
spin
• Jumlah elektron maksimum pada tiga tingkat energi berturut-
turut adalah 2, 8, dan 18 elektron
Prinsip Aufbau

• orbital terisi oleh elektron sedemikian rupa sehingga orbital


yang berenergi terendah terisi lebih dulu

• Suatu pemerian mengenai struktur elektron dari unsur disebut


konfigurasi elektron

• Aturan Hund, dalam pengisian orbital atom, pemasangan dua


elektron dalam orbital terdegenerasi tidak terjadi, sebelum
masing-masing orbital terdegenerasi mengandung satu
elektron

• Atom karbon mempunyai konfigurasi elektron 1s2 2s2 2px1


2p y 1 .
Jari-jari Atom
• jarak dari pusat inti ke elektron paling luar

• Jari-jari atom ditentukan dengan mengukur panjang ikatan


(jarak antara inti) dalam senyawa kovalen pada Cl-Cl atau H-H
dan kemudian membaginya dengan dua

• Jari-jari atom disebut dengan jari-jari kovalen. Nilai jari-jari


atom biasanya diberikan dalam Angstrom (Ao), 1 Ao=10-8cm.
• Faktor yang paling berpengaruh penting adalah jumlah
proton dalam inti dan jumlah kulit yang mengandung elektron

• Inti dengan jumlah proton yang lebih besar mempunyai


tarikan yang lebih besar terhadap electron-elektronnya,
termasuk electron paling luar

• Bila kita bergerak dari atas ke bawah dalam satu golongan


dalam system berkala, jumlah kulit electron bertambah dan
karenanya, jari-jari atom bertambah juga.
Keelektronegatifan

• Ukuran kemampuan atom untuk menarik electron luarnya,


atau electron valensi

• Makin besar jumlah proton berarti makin besar muatan inti


positif, dan dengan demikian tarikan untuk electron ikatan
bertambah

• Oleh karena itu keelektronegatifan bertambah dari kiri ke


kanan untuk periode tertentu dalam system berkala

• Skala Pauling adalah skala numeric dari keelektronegatifan,


skala ini diturunkan dari perhitungan energi ikatan Untuk
berbagai unsur yang terikat oleh ikatan kovalen.
Keelektronegatifan dari beberapa unsur (skala Pauling)
Pengantar Ikatan Kimia

G. N.Lewis dan W. Kossel mengemukakan teori sebagai berikut:


Ikatan ion dihasilkan dari perpindahan electron dari satu atom
ke atom yang lain.

Ikatan kovalen dihasilkan dari penggunaan bersama-sama


sepasang electron oleh dua atom.

Atom memindahkan atau membuat pasangan electron untuk


mencapai konfigurasi electron gas mulia.

Konfigurasi ini biasanya adalah delapan electron dalam kulit


terluar, sesuai dengan konfigurasi electron dari neon dan argon.
Teori ini disebut Aturan Oktet.
• Ikatan ion terbentuk oleh perpindahan electron
• Atom yang kehilangan electron menjadi ion positif, atau
kation
• Atom yang mendapat electron menjadi ion negatif, atau
anion
• Ikatan ion terjadi dari tarikan elektrostatik anatara ion-ion
yang berlawanan muatan. Pemindahan electron dapat
digambarkan dengan titik untuk electron valaensi.
Ikatan kovalen
• Terbentuk oleh penggunaan bersama sepasang electron
antara dua atom

• Elektron yang saling digunakan dihasilkan dari penggabungan


orbital atom menjadi orbital yang saling digunakan, yang
disebut orbital molekul

• Rumus Lewis atau struktur Lewis yang menyatakan ikatan


kovalen dengan titik-titik.
Banyaknya ikatan kovalen
Banyaknya ikatan kovalen yang dibentuk oleh sebuah atom
tergantung pada banyaknya electron tambahan yang
diperlukan agar atom itu mencapai suatu konfigurasi gas
mulia.
Muatan formal
• Dalam beberapa rumus, beberapa unsur tampaknya
membentuk ikatankovalen dengan jumlah yang tidak lazim

• Menggambarkan struktur Lewis dengan memberikan muatan


elektrostatik disebut muatan formal
Dalam asam nitrat, atau molekul apa saja lainnya yang secara
listrik netral, muatan formal harus saling meniadakan, atau
berjumlah nol

Untuk menentukan muatan formal dapat digunakan persamaan


berikut:

Muatan formal = (banyaknya e- valensi dalam sebuah atom


netral) - ½ (banyaknya e- terbagi) - (banyaknya e- valensi
menyendiri)
Rumus Kimia dalam Kimia Organik

Rumus empirik
menggambarkan jenis atom dan perbandingan atom dalam suatu
molekul. Etana (C2H6) mempunyai rumus empirik CH3

Rumus molekul
menggambarkan jumlah atom yang nyata dalam molekul. Etana
mempunyai rumus molekul C2H6.

Rumus struktur
menunjukkan struktur dari molekul yaitu muatan dari kaitan
atom-atomnya. Untuk dapat menerangkan atau meramalkan
kereaktifan kimia, perlu diketahui struktur dari molekul, karena
itu rumus struktur adalah yang paling berguna dari berbagai jenis
rumus.
Rumus Struktur
• Rumus Lewis adalah salah satu jenis rumus struktur
• Dalam kimia organik biasanya menyatakan struktur kovalen
dengan suatu garis untuk setiap pasangan electron yang
dibagi, dan jarang menunjukkan pasangan electron valensi yang
menyendiri
• Rumus dengan garis-garis untuk ikatan disebut rumus
ikatan-valensi atau rumus garis
Meskipun pasangan electron yang tidak saling dibagi biasanya tidak
ditunjukkan dalam rumus ikatan-valensi, kadang-kadang electron ini
ditunjukkan apabila hendak ditekankan peranannya dalam reaksi kimia
Rumus Struktur termampatkan
• Rumus struktur lengkap sering dimampatkan menjadi rumus
yang lebih pendek dan sederhana

• Ikatan tak selalu ditunjukkan, dan atom yang sama jenisnya


yang terikat satu dengan yang lain, digolongkan menjadi satu
Senyawa siklik dan rumus poligon
• Atom karbon dapat disatukan menurut cincin satu atau lebih
disebut senyawa siklik

• Struktur siklik biasanya dinyatakan oleh rumus poligon (segi


banyak), yang merupakan jenis lain dari rumus termampatkan
Panjang Ikatan dan Sudut Ikatan
• Jarak yang memisahkan inti dari dua atom yang terikat
kovalen disebut panjang ikatan (bond length)

• Panjang ikatan kovalen, yang dapat ditentukan secara


eksperimental, mempunyai harga 0,74 Ao sampai 2 Ao

• Bila ada lebih dari dua atom dalam molekul, ikatan membentuk
sudut, yang disebut sudut ikatan ( bond angles), besar sudut
ikatan 60o sampai 180o
• Kebanyakan struktur organic mengandung lebih dari tiga
atom, dan lebih bersifat berdemensi tiga daripada berdemensi
dua

• Ikatan garis (-) menyatakan ikatan pada bidang kertas. Baji


padat (-) menyatakan suatu ikatan yang keluar dari pada
kertas menuju pengamat

• Baji yang putus-putus (----) menyatakan ikatan yang


menunjukkan ke belakang kertas.
Energi Disosiasi Ikatan
Pemaksapisahan heterolitik (heterolytic cleavage), pembelahan
suatu atom yang akan menghasilkan sepasang ion
Pemaksapisahan homolitik (homolytic cleavage), pembelahan
suatu atom yang akan menghasilkan atom atau gugus atom yang
mempunyai electron tak berpasangan
Ikatan Kovalen Polar
Atom dengan keelektronegatifan yang sama atau hampir sama
membentuk ikatan kovalen, dan menerapkan tarikan yang sama
atau hampir sama terhadap electron ikatan.

Jenis ikatan kovalen ini disebut ikatan kovalen nonpolar.


Dalam molekul organic, ikatan karbon-karbon dan ikatan
karbon-hidrogen adalah jenis ikatan nonpolar yang paling umum
Dalam senyawa kovalen seperti H2O, HCl, CH3OH, atau H2C=O,
satu atom mempunyai keelektronegatifan yang relatif lebih besar
dari yang lain, sehingga terbentuk ikatan kovalen polar, dimana
ikatan dengan distribusi rapat electron yang tidak merata.
.
Disamping keelektronegatifan, suatu factor lain yang
menentukan derajat kepolaran suatu ikatan adalah
polarizabilitas (polarizability) atom-atom, yaitu kemampuan
awan electron untuk diubah bentuknya sehingga mengimbas
kepolaran.

Ikatan kimia dapat dianggap sebagai suatu rangkaian kesatuan


dari ikatan kovalen polar ke ikatan ion. Dalam rangkaian
kesatuan ini dikatakan mengenai bertambahnya karakter ion
dari ikatan
Distribusi electron dalam molekul polar dapat dilambangkan oleh
muatan parsial: + (positif parsial) dan - (negatif parsial).

Cara lain Untuk menyatakan rapat electron yang berbeda-beda


dalam suatu molekul adalah dengan panah bersilang yang
mengarah dari ujung molekul yang parsial positif ke ujung yang
parsial negatif
Momen Ikatan
Momen ikatan, suatu ukuran kepolaran ikatan, dapat dihitung
dari nilai gaya yang dialami oleh gaya tersebut.

Momen ikatan didefinisikan sebagai e x d, dengan e sebagai


muatan (satuan elektrostatik) dan d adalah jarak antara muatan
(dalam Ao), dalam satuan Debye (D).
Momen Dipol ()
Jumlah vector dari momen ikatan dalam molekul. Karena adisi
vector menyangkut arah maupun besarnya momen ikatan, maka
momen dipol adalah ukuran kepolaran molekul secara
keseluruhan
Tarikan Antara Molekul
Antaraksi dipol-dipol
• Kecuali dalam gas yang terdispersi, molekul saling tarik-
menarik (attraction) dan tolak-menolak (repulsion)

• Tarikan dan tolakan ini terutama timbul dari antaraksi dipol-


dipol; tarik-menarik antara muatan yang berlainan dan tolak
menolak antara muatan yang sama
• Molekul nonpolar saling ditarik oleh antaraksi dipol-dipol yang
lemah yang disebut gaya London
• Gaya London timbul dari dipol yang diinduksi dalam satu
molekul oleh molekul yang lain

• Antaraksi berbagai dipol-dipol (tarikan dan tolakan) secara


kolektif disebut gaya van der Waals
• Jarak dimana gaya adalah terbesar disebut jari-jari van der
Waals

• Bila dua atom saling mendekat lebih dekat daripada jarak ini,
timbul tolakan antara kedua inti dan antara kedua perangkat
electron
• Bila jarak antara kedua molekul menjadi lebih besar dari jari-
jari van der Waals, gaya tarik antara kedua molekul
berkurang
Ikatan Hidrogen
• ikatan yang terjadi antara hidrogen dengan unsur yang
bersifat elektronegatif

• Dalam keadaan cair, molekul dari salah satu senyawa ini


mempunyai tarikan yang kuat satu terhadap yang lain

• Atom hydrogen yang parsial positif dari suatu molekul ditarik


oleh pasangan electron menyendiri dari atom suatu molekul
lain yang elektronegatif

• Tarikan ini disebut ikatan hidrogen


• Ikatan hydrogen tidak semua sama kekuatannya

• Ikatan hydrogen O----HO lebih kuat dari ikatan hydrogen N----


HN, karena oksigen lebih elektronegatif daripada nitrogen;
karena itu gugus O-H lebih polar dan mempunyai H yang lebih
positif. H yang lebih positif ini lebih kuat tertarik oleh pusat
negatif
Ikatan hydrogen dapat terbentuk antara dua senyawa yang
berbeda, seperti antara CH3OH dan H2O atau antara CH3NH2 dan
H2O. Dalam hal ini, sering ada lebih dari satu kemungkinan untuk
ikatan hidrogen.
Pengaruh ikatan hidrogen

Titik didih
• Senyawa yang berikatan hidrogen mempunyai titik didih yang
lebih tinggi daripada yang dapat diramalkan dari pertimbangan
berat molekul saja

• Etanol dan dimetil eter mempunyai berat molekul yang sama,


tetapi etanol memiliki titik didih yang lebih tinggi daripada
dimetil eter, dikarenakan dapat terjadi ikatan hidrogen
Kelarutan
• Kelarutan dari senyawa kovalen dalam air adalah sifat lain
yang dipengaruhi oleh ikatan hidrogen

• Suatu senyawa yang dapat membentuk ikatan hidrogen


dengan air cenderung untuk dapat lebih larut dalam air
daripada senyawa yang tidak dapat membentuk ikatan
hidrogen

Anda mungkin juga menyukai