Anda di halaman 1dari 40

Ikatan Kimia yang

mempengaruhi
Molekul

Ken Ima Damayanti, S.Si, M.Si


Pendahuluan
Sejarah Pengelompokkan Unsur
Pertama kali, Antonie Lavoiser membagi unsur menjadi 2 kelompok : Logam dan
Non-Logam.
Kemudian yang kedua, J.B. Dobereiner mengelompokkan unsur berdasarkan
kemiripan sifatnya dimana setiap kelompok hanya terdiri dari 3 unsur saja sehingga
dikenal sebagai HUKUM TRIADE Dobereiner. Unsur dibedakan menjadi sangat
mudah bereaksi, mudah bereaksi, dan sulit bereaksi.
Misal : Cl, Br, I
Unsur Cl sangat mudah beraksi, Br cukup mudah bereaksi, sedangkan merupakan
unsur yang sulit bereaksi.
Unsur yang berada di tengah memiliki kemiripan sifat diantara kedua unsur – unsur
lainnya (unsur yang berada disebelah kanan dan kiri) dengan massa setara dengan
massa rata-rata unsur disampingnya.
Lanjutan sejarah….
 Ketiga, Hukum Oktaf Newlands, yang menyatakan bahwa sifat unsur
sesuai dengan pengulangan not oktaf dalam lagu, sehingga unsur ke 8
akan memiliki sifat yang sama dengan unsur pertama.
 Li, Be, B, C, N, O, F, Na, Mg, Al, Si, P, S
 Keempat, Lothar Meyer dan Mendeleev menyusun unsur dalam
bentuk table skala yang dikenal sebagai sistem periodik berdasarkan
kenaikan massa atom. Apabila unsur – unsur disusun berdasarkan
kenaikan massa atom, maka akan berulang secara berkala. Unsur yang
memiliki sifat yang sama akan diletakkan pada kolom yang sama.
SISTEM PERIODIK UNSUR
• Disusun berdasarkan kenaikan nomor atom dan
kemiripan sifat. Tabel periodik terbagi atas lajur
mendatar yang disebut periode, dan lajur menurun yang
disebut golongan.
Periode
• Unsur – unsur dalam periode yang sama
memiliki jumlah kulit elektron yang sama.
Golongan
 Golongan utama ( Golongan A), dibedakan menjadi
golongan alkali (I A), alkali tanah (II A), aluminium (III
A), karbon (IV A), nitrogen (V A), khalkogen (VI A),
halogen (VII A), dan gas mulia (VIII A).
 Golongan Transisi (Golongan B), ditempati oleh unsur
logam yang memiliki aneka warna.
 Konfigurasi elektron suatu unsur dapat menunjukkan
letak unsur tersebut dalam tabel periodik. Elektron
valensi akan menyatakan golongan dan jumlah kulit.
Hubungan Konfigurasi Elektron dengan
SPU
 Konfigurasi elektron akan menunjukkan letak
unsur tersebut di dalam table system periodic
unsur. Golongan dinyatakan dengan electron
valensi sedangkan periode akan dinyatakan oleh
jumlah kulit atom dari unsur tersebut.
Jembatan Keledai
 IA : HErLINA KAwin RoBi CS FRustasi
 IIA : BElanda MenGgempur CAlon SRi Baginda Raja
 IIIA : Bang ALi GAnteng INdonesia TuLen
 IV A : Cici SIpit GEndut SeNang Pergi Belanja UUQ
 V A : Nona Puput Asal SukaBumi BIngung UUP
 VI A : Osi Suka SEkali keTEla Pohon UUH
 VII A : Fuji CoLour BaRu Itu AnTik UUS
 VIII A : HEna NEmui ARi KaRena XEdang RinDu UUO
Definisi
• Ikatan Kimia adalah suatu gaya yang menyebabkan
atom-atom bergabung membentuk suatu senyawa.

• Ikatan kimia dilakukan dengan cara melepas atau


menerima elektron sehingga susunan elektron
menjadi stabil (seperti susunan gas mulia).
Susunan Gas Mulia (SGM)
• He2 : 1s2
• Ne10 : 1s2 2s2 2p6
• Ar18 : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
• Kr36 : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4s2 4p6
• Xe54 : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4s2 4p6 4d10 5s2 5p6
• Rn86 : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4s2 4p6 4d10 5s2 5p6
4f14 5d10 6s2 6p6
Note :
• Untuk elektron valensi kecil (1,2,3) akan stabil
jika melepas elektron sejumlah valensinya.

• Untuk elektron valensi besar (5,6,7) akan stabil


jika menarik elektron sehingga jumlahnya
menjadi 8
Orbital Atom
Orbital atom adalah penggambaran matematis
mengenai kemungkinan terbesar letak elektron
dalam atom atau molekul.

Penggambaran ini mengikuti persamaan Schrödinger.

Seiring peningkatan sudut momentum dan energi


suatu elektron, menimbulkan terbentuknya berbagai
bentuk orbital.
Setiap orbital maksimum terisi dua buah
elektron dengan arah berputar yang
berlawanan.
Urutan pengisian elektron ke dalam orbital,
mulai dari orbital yang energinya paling rendah
(prinsip Aufbau):

1s 2s 2p 3s 3p 4s 4p 5s 4d 5p 6s 4f 5d 6p 7s 5f 6d 7p
Notasi Orbital
• Elektron-elektron dalam suatu orbital
cenderung untuk tidak berpasangan
• Elektron-elektron baru berpasangan, jika
dalam orbital itu tidak ada lain jenis ruang
orbital yang kosong
(Aturan Hund)
Jari-Jari Atom
• Jari-jari atom adalah jarak dari pusat inti ke electron paling
luar, ditulis dengan satuan Angstrom (Å)

• Makin besar tarikan inti dan elektron, makin kecil jari-jari


atomnya, yang mempengaruhi tarikan ini adalah jumlah
proton dalam inti dan jumlah kulit yang mengandung
elektron.

• Konsep jari-jari atom berguna untuk memperkirakan


Macam – Macam Ikatan Kimia

01 03 04
02
I k a t a n I o n I k a t a n L o g a m

I k a t a n K o v a l e n I k a t a n
H i d r o g e n
• Setiap atom yang bukan termasuk gas mulia cenderung
berkeinginan untuk membentuk struktur elektron yang
stabil seperti yang dimiliki oleh gas mulia, untuk unsur
bernomor atom ≤ 5 cenderung memiliki struktur elektron
helium (2 elektron di kulit terluar), sedangkan unsur
bernomor atom > 5 cenderung mempunyai 8 elektron di
kulit terluar.

• Untuk mencapai struktur elektron yang stabil, maka ada


atom yang cenderung melepaskan elektron dan ada pula
atom yang cenderung menangkap elektron.
Atom-atom yang termasuk logam cenderung
melepaskan elektron

Atom-atom non logam cenderung menangkap


electron

Sehingga untuk mencapai struktur elektron yang


stabil, maka atom membentuk ikatan kimia dengan
atom yang lain
Khusus
Kimia Ikatan Kovalen
Organik
• Ikatan yang terjadi jika ada pemakaian pasangan
elektron secara bersama-sama oleh atom-atom yang
berikatan.
• Kedua atom tersebut terikat karena adanya saling tarik
menarik antara proton yang ada di inti dengan elektron
yang dipakai bersama
• Ikatan kovalen terjadi pada dua atom yang cenderung
melepaskan elektron (atom non logam) atau pada atom
yang mempunyai keelektronegatifan sama atau dekat.
Ikatan kovalen biasanya terbentuk
antara atom H dengan atom dari
golongan IV A – VII A.
Contoh NH3, CH4, HCl dan H2O.
Selain itu, ikatan kovalen juga terbentuk
antara atom-atom sejenis dari golongan
V A.
Lambang Titik Lewis
terdiri dari lambang unsur dan dot (titik),
dimana setiap titik akan menggambarkan setiap
elektron valensi dari atom-atom unsur tersebut
Sifat-sifat atom yang memiliki ikatan
kovalen :
• Terbentuk diantara dua atom yang sama-
sama ingin menangkap elektron

• Sesudah berikatan, setiap atom dikelilingi


8 elektron ( kecuali hidrogen 2 elektron)
Ikatan Kovalen Koordinasi
• Ikatan kovalen koordinasi adalah ikatan kovalen
dengan pasangan elektron yang digunakan secara
bersama hanya berasal / disumbangkan oleh salah
satu atom.

• Contoh SO3 dimana atom S (ev = 6) akan


menyumbangkan 2 elektron ke masing – masing atom
O sehingga disebut ikatan kovalen rangkap dua.
Banyaknya ikatan kovalen yang
dibentuk oleh sebuah atom
tergantung pada banyaknya
elektron tambahan yang diperlukan
agar atom tersebut mencapai
konfigurasi gas mulia
SYARAT PEMBENTUKANNYA
IKATAN KOVALEN KOORDINASI

1. Atom yang satu memiliki


pasangan elektron bebas
2. Atom lainnya memiliki
orbital kosong
Berdasarkan kepolaran,
ikatan kovalen dibedakan
menjadi :
Ikatan kovalen polar
• Terjadi jika pasangan elektron
yang dipakai bersama, tertarik
lebih kuat ke salah satu atom
yang berikatan. Elektron akan
tertarik lebih kuat ke atom yang
lebih elektronegatif (cenderung
menangkap elektron). Contoh
HF, HBr, HCl, H2O.
Ikatan kovalen polar adalah ikatan kovalen dengan
pemisahan jenis muatan .
Dalam senyawa kovalen dimana satu atom
mempunyai keelektronegatifan yang substansial
lebih besar daripada yang lain, sehingga semakin
elektronegatif suatu atom, semakin besar tarikannya
terhadap elektron ikatan, sehingga atom ini
mempunyai bagian rapat elektron yang lebih besar.
Distribusi elektron dalam molekul polar dapat
dilambangkan oleh muatan parsial δ + dan δ -. Cara lain
untuk menyatakan rapat elektron yang berbeda dalam
suatu molekul adalah dengan panah bersilang dari ujung
molekul parsial positif ke ujung yang parsial negatif
Momen Dipol
Momen dipol μ adalah jumlah vektor dari momen ikatan
dalam molekul ( kepolaran molekul secara keseluruhan )
Pemisahan muatan ini menjadikan
molekul itu bersifat polar dan memiliki
"momen dipol" sebesar:
T=n.l
dimana :
T = momen dipol
n = kelebihan muatan pada masing-masing atom
l  = jarak antara kedua inti atom
Ikatan kovalen non-polar
• Terjadi jika pasangan elektron yang dipakai
bersama, sama kuat ke semua atom yang
berikatan.
• Biasanya terjadi pada unsur dari atom sejenis
(O2, N2, Cl2) atau senyawa simetris (CH4, CCl4
CO2).
Atom-atom unsur logam mempunyai keelektronegatifan
rendah dan energi ionisasi yang kecil. Hal ini menyebabkan
elektron valensi mudah lepas. Atom-atom yang kehilangan
elektron valensi akan berubah menjadi ion positif yang
berada di tengah lautan elektron yang bergerak bebas,
sehingga terjadi peristiwa tarik-menarik antara ion positif
logam dengan lautan elektron. Interaksi tarik-menarik inilah
yang disebut degan ikatan logam. Contohnya besi,
aluminium, dan tembaga
Suatu atom dapat saling membagi dua,
empat atau enam electron dengan atom
lainnya, artinya dua atom dapat terikat oleh
ikatan tunggal, ikatan rangkap atau ikatan
ganda tiga
Panjang Ikatan dan Sudut Ikatan

• Panjang ikatan adalah jarak antara dua inti


atom yang terikat
secara kovalen
• Sudut ikatan adalah sudut antara dua
ikatan kovalen dalam
suatu molekul
Kebanyakan struktur organik mengandung lebih
dari tiga atom dan bersifat tiga dimensi untuk
menggambarkannya,
ikatan garis ( ) menunjukan ikatan dalam bidang
kertas,
baji padat ( ) menyatakan suatu ikatan yang
keluar dari kertas menuju ke pengamat,
baji yang patah-patah ( ) menunjukan ikatan
yang menuju ke belakang kertas

Anda mungkin juga menyukai