Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN

MENGILUSTRASIKAN STRUKTUR ATOM


DAN
TABEL PERIODIK

LUTHFIA QALBY
(203020901005)

PROGRAM STUDI FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PALANGKARAYA
2021
DAFTAR ISI
Cover i
Daftar Isi ii
Struktur Atom 1
Teori Atom 1
1. Model Atom Dalton 1
2. Model Atom Thomson 1
3. Model Atom Rutherford 1
4. Model Atom Bohr 1
5. Modern (Mekanika Gelombang) 1
Teori Bohr tentang Atom Hidrogen 1
Bilangan Kuantum 2
1. Bilangan Kuantum Utama 2
2. Bilangan Kuantum Momentum Sudut (l) 2
3. Bilangan Kuantum Magnetik (m) 2
4. Bilangan Kuantum Spin (s) 3
Konfigurasi Elektron 3
1. Aturan Aufbau 3
2. Larangan Pauli 3
3. Aturan Hund 3
4. Menulis Konfigurasi Elektron 3
Sistem Periodik Unsur 3
Periode dan Golongan 3
1. Periode 3
2. Golongan 4
Sifat-Sifat Periodik Unsur 4
1. Jari-jari Atom 4
2. Energi Ionisasi 4
3. Anifitas Elektron 5
4. Keelektronegatifan 5
Sifat-Sifat Golongan dalam Tabel Periodik 5
1. Alkaki (IA) 5
2. Alkali Tanah (IIA) 5
3. Boron (IIIA) 6
4. Karbon (IVA) 6
5. Nitrogen (VA) 6
6. Oksigen (VIA) 6
7. Halogen (VIIA) 6
8. Gas Mulia (VIIIA) 6
A.Struktur Atom
Atom terdiri dari proton, neutron dan elektron. Proton dan neutron berada di dalam inti
atom. Sedangkan elektron terus berputar mengelilingi inti atom karena muatan listriknya.
semua elektron bermuatan negatif (-) dan semua proton bermuatan positif (+) . sementara itu
neutron bermuatan netral. Elektron bermuatan yang bermuatan negatif (-) ditarik oleh proton
yang bermuatan positif (+) pada inti atom.
1. Teori Atom
 Model Atom Dalton
 Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil.
 Atom merupakan partikel terkecil yang tidak dapat dipecah lagi.
 Atom suatu unsur sama memiliki sifat yang sama, sedangkan atom unsur
berbeda, berlainan dalam massa dan sifatnya.
 Senyawa terbentuk jika atom bergabung satu sama lain.
 Reaksi kimia hanyalah reorganisasi dari atom-atom, sehingga tidak ada atom
yang berubah akibat reaksi kimia.
❌ Tidak dapat menjelaskan bagaimana cara atom saling berikatan

 Model Atom Thomson


 Dalam atom terdapat elektron tersebar merata dalam bola muatan -.
 Disebut model atom roti kismis.
❌ Tidak menjelaskan adanya inti atom

 Model Atom Rutherford


 Atom terdiri atas inti yang menjadi pusat massa atom dan muatan positifnya,
sedang elektron berputas di sekelilingnya.
❌Rutherford tidak dapat menjelaskan mengapa elektron tidak tertarik pada
inti. Dalam inti atom terdapat proton dan neutron.
❌ Tidak bisa menjelaskan spektrum garis atom hidrogen.
❌ Tidak bisa menjelaskan stabilitas atom.
 Model atom Bohr
 Elektron dalam atom bergerak melalui lintasan yang merupakan tingkat energi
tertentu, dengan demikian elektron juga mempunyai energi tertentu.
 Selama bergerak dalam lintasannya elektron tidak memancarkan energi
disebut keadaan stationer atau dasar.
 Elektron dalam atom dapat menyerap energi dan pindah ke lintasan/tingkat
energi yang lebih tinggi (disebut eksitasi atau promosi).
❌ Tidak mampu menjelaskan spektrum atom yang memiliki elektron lebih
banyak (kompleks).

 Modern (Mekanika Gelombang)


 Mengetahui dimana keboleh jadian menemukan elektron (orbital).
 Mengetahui dimana posisi elektron yang sedang mengorbit..
 Bisa ngukur perpindahan energi eksitasi dan emisinya.
 Bisa teridentifikasi kalau di inti terdapat proton dan netron kemudian
dikelilingi oleh elektron yang berputar diporosnya/ di orbitnya.
❌Persamaan gelombang Schrodinger hanya dapat diterapkan secara eksak
untuk partikel dalam kotak dan atom dengan elektron tunggal

2. Teori Bohr tentang Atom Hidrogen


Model atom Bohr berhasil menjelaskan kestabilan elektron dengan
memasukkan konsep lintasan atau orbit stasioner dimana elektron dapat
berada di dalam lintasannya tanpa membebaskan energi. Spektrum garis
atomik juga merupakan efek lain dari model atom Bohr. Spektrum garis
adalah hasil mekanisme elektron di dalam atom yang dapat berpindah lintasan
dengan menyerap atau melepas energi dalam bentuk foton cahaya.
Dengan demikian, struktur atom berdasarkan model atom Bohr adalah
elektron dapat berada di dalam lintasan-lintasan stasioner dengan energi
tertentu. Lintasan elektron dapat juga dianggap sebagai tingkat energi
elektron.
3. Bilangan Kuantum
 Bilangan Kuantum Utama (n)
Bilangan kuantum utama (n): mewujudkan lintasan electron dalam atom.
n mempunyai harga 1, 2, 3, .....
- n = 1 sesuai dengan kulit K
- n = 2 sesuai dengan kulit L
- n = 3 sesuai dengan kulit M
- dan seterusnya
Tiap kulit atau setiap tingkat energi ditempati oleh sejumlah elektron. Jumlah
elektron maksimmm yang dapat menempati tingkat energi itu harus memenuhi rumus
Pauli = 2n2.
 Bilangan Kuantum Momentum Sudut (l)
Bilangan kuantum azimuth (l) : menunjukkan sub kulit dimana elektron itu
bergerak sekaligus menunjukkan sub kulit yang merupakan penyusun suatu kulit.
Bilangan kuantum azimuth mempunyai harga dari 0 sampai dengan (n-1).
n = 1 ; l = 0 ; sesuai kulit K
n = 2 ; l = 0, 1 ; sesuai kulit L
n = 3 ; l = 0, 1, 2 ; sesuai kulit M
n = 4 ; l = 0, 1, 2, 3 ; sesuai kulit N
dan seterusnya
Sub kulit yang harganya berbeda-beda ini diberi nama khusus:
l = 0 ; sesuai sub kulit s (s = sharp)
l = 1 ; sesuai sub kulit p (p = principle)
l = 2 ; sesuai sub kulit d (d = diffuse)
l = 3 ; sesuai sub kulit f (f = fundamental)
 Bilangan Kuantum Magnetik (m)
Bilangan kuantum magnetik (m): mewujudkan adanya satu ataubeberapa
tingkatan energi di dalam satu sub kulit. Bilangan kuantum magnetik (m) mempunyai
harga (-l) sampai harga (+l).
Untuk:
l = 0 (sub kulit s), harga m = 0 (mempunyai 1 orbital)
l = 1 (sub kulit p), harga m = -1, 0, +1 (mempunyai 3 orbital)
l = 2 (sub kulit d), harga m = -2, -1, 0, +1, +2 (mempunyai 5 orbital)
l = 3 (sub kwit f) , harga m = -3, -2, 0, +1, +2, +3 (mempunyai 7 orbital)
 Bilangan Kuantum Spin (s)
Bilangan kuantum spin (s): menunjukkan arah perputaran elektron pada
sumbunya. Dalam satu orbital, maksimum dapat beredar 2 elektron dan kedua
elektron ini berputar melalui sumbu dengan arah yang berlawanan, dan masing-
masing diberi harga spin +1/2 atau -1/2.
4. Konfigurasi Elektron
 Aturan Aufbau
Aturan ini menyatakan bahwa pengisian elektron ke dalam orbital selalu dimulai
dari orbital yang mempunyai tingkat energi rendah ke orbital yang mempunyai tingkat
energi lebih tinggi. Aturan ini dilakukan agar atom berada pada tingkat energi
minimum sehingga dapat mencapai kondisi yang stabil.
Berdasarkan diagram tingkat energi Aufbau di atas maka urutan pengisian
elektron adalah sebagai berikut: 1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d 4p 5s 4d 5p 6s 4f 5d 6p 7s 5f 6d
7p.
 Larangan Pauli
Asas larangan pauli dikemukakan oleh Wolfgang Pauli, yakni di dalam satu
atom, tidak boleh ada 2 elektron yang mempunyai ke-4 bilangan kuantum yang sama.
Maksud 2 elektron adalah elektron yang menempati satu orbital. Dalam 1 atom
bilangan kuantum utama, bilangan kuantum azimut dan bilangan kuantum magnetik
adalah sama, yang berbeda adalah bilangan kuantum spin. Misalnya orbital 1s yang
ditempati oleh 2 elektron.
 Aturan Hund
Jika terdapat orbital-orbital dengan tingkat energi yang sama, maka tiap orbital
diisi dengan satu elektron terlebih dahulu (½ penuh) dengan spin yang sama. Jika
masih terdapat sejumlah elektron yang tersisa maka elektron tersebut ditambahkan
pada setiap orbital dengan spin yang berlawanan dengan spin awal.
 Menulis Konfigurasi Elektron
Konfigurasi elektron dapat ditulis berdasarkan urutan dari Aufbau atau dapat
disingkat menggunakan konfigurasi elektron gas mulia. Singkatan ini dilakukan agar
penulisan konfigurasi elektron tidak terlalu panjang lagipula dalam pembentukan
ikatan kimia elektron valensi lebih berperan, sedangkan elektron-elektron yang lebih
dekat ke inti tidak begitu berpengaruh dalam pembentukan ikatan kimia.
Misalnya:
10Ne = 1s2 2s2 2p6
11Na = 1s2 2s2 2p6 3s1 atau (Ne) 3s1
B.Sistem Periodik Unsur
1. Periode dan Golongan
 Periode
Periode adalah lajur-lajur horizontal pada tabel periodik. SPU Modern terdiri
atas 7 periode. Tiap-tiap periode menyatakan jumlah/banyaknya kulit atom unsur-
unsur yang menempati periode-periode tersebut. 
 Golongan
Sistem periodik terdiri atas 18 kolom vertikal yang terbagi menjadi 8 golongan
utama (golongan A) dan 8 golongan transisi (golongan B). Unsur-unsur yang
mempunyai elektron valensi sama ditempatkan pada golongan yang sama. Untuk
unsur-unsur golongan A sesuai dengan letaknya dalam sistem periodik :
Nomor Golongan = Jumlah Elektron Valensi. Unsur-unsur golongan A
mempunyai nama lain yaitu :
1. Golongan IA = golongan Alkali
2. Golongan IIA = golongan Alkali Tanah
3. Golongan IIIA = golongan Boron
4. Golongan IVA = golongan Karbon
5. Golongan VA = golongan Nitrogen
6. Golongan VIA = golongan Oksigen
7. Golongan VIIA = golongan Halida / Halogen
8. Golongan VIIIA = golongan Gas Mulia
2. Sifat-Sifat Periodik Unsur
 Jari-jari Atom
Jari-jari atom adalah jarak elektron di kulit terluar dari inti atom. Jari-
jari atom sulit untuk ditentukan apabila unsur berdiri sendiri tanpa bersenyawa
dengan unsur lain. Jari-jari atom secara lazim ditentukan dengan mengukur
jarak dua inti atom yang identik yang terikat secara kovalen. Pada penentuan
jari-jari atom ini, jari- jari kovalen adalah setengah jarak antara inti dua atom
identik yang terikat secara kovalen.
Unsur-unsur dalam satu periode (dari kiri ke kanan) berjumlah kulit
sama tetapi jumlah proton bertambah sehingga jari-jari atom juga berubah.
Karena jumlah proton bertambah maka muatan inti juga bertambah yang
mengakibatkan gaya tarik menarik antara inti dengan elektron pada kulit
terluar semakin kuat. Kekuatan gaya tarik yang semakin meningkat
menyebabkan jari-jari atom semakin kecil. Sehingga untuk unsur dalam satu
periode, jari-jari atom semakin kecil dari kiri ke kanan.

 Energi Ionisasi
Energi minimum yang dibutuhkan untuk melepas elektron atom netral
dalam wujud gas pada kulit terluar dan terikat paling lemah disebut energi
ionisasi. Nomor atom dan jarijari atom mempengaruhi besarnya energi
ionisasi. Semakin besar jari-jari atom maka gaya tarik antara inti dengan
elektron pada kulit terluar semakin lemah. Hal ini berarti elektron pada kulit
terluar semakin mudah lepas dan energi yang dibutuhkan untuk melepaskan
elektron tersebut semakin kecil. Akibatnya, dalam satu golongan, energi
ionisasi semakin kecil dari atas ke bawah. Sedagkan dalam satu periode,
energi ionisasi semakin besar dari kiri ke kanan.
 Anifitas Elektron
Afinitas elektron merupakan enegi yang dilepaskan atau diserap oleh
atom netral dalam bentuk gas apabila terjadi penangkapan satu elektron yang
ditempatkan pada kulit terluarnya dan atom menjadi ion negatif. Afinitas
elektron dapat berharga positif dan negatif. Afinitas elektron berharga negatif
apabila dalam proses penangkapan satu elektron, energi dilepaskan. Ion
negatif yang terbentuk akibat proses tersebut bersifat stabil.
 Keelektronegatifan
Keelektronegatifan adalah skala yang dapat menjelaskan
kecenderungan atom suatu unsur untuk menarik elektron menuju kepadanya
dalam suatu ikatan. Keelektronegatifan secara umum, dalam satu periode, dari
kiri ke kanan semakin bertambah dan dalam satu golongan, dari atas ke bawah
keelekrnegatifan semakin berkurang. Hal ini dapat dimengerti karena dalam
satu periode, dari kiri ke kanan, muatan inti atom semakin bertambah yang
mengakibatkan gaya tarik antara inti atom dengan elektron terluar juga
semakin bertambah. Fenomena ini menyebabkan jari-jari atom semakin kecil,
energi ionisasi semakin besar, afinitas elektron makin besar dan makin negatif
dan akibatnya kecenderungan untuk menarik electron semakin besar.

3. Sifat-Sifat Golongan dalam Tabel Periodik 


 Alkaki (IA)
Unsur-unsur pada golongan IA dalam tabel periodik dikenal juga
dengan nama unsur alkali, karena semua anggotanya bereaksi dengan air
membentuk larutan alkali. Anggota golongan alkali dari atas ke bawah
berturut turut adalah litium (Li), natrium (Na), kalium (K), rubidium (Rb),
sesium (Cs), dan fransium (Fr). Unsur-unsur alkali disebut juga logam alkali.
Unsur alkali memiliki ukuran yang lebih besar di antara unsur-unsur dalam
satu periode. Unsur-unsur ini mempunyai energi ionisasi kecil.
 Alkali Tanah (IIA)
Anggota unsur alkali tanah adalah berelium (Be), magnesium (Mg),
kalsium (Ca), stronsium (Sr), barium (Ba), dan unsur radioaktif radium (Ra).
Di antara unsur-unsur ini Mg dan Ca yang terbanyak terdapat di kerak bumi.
Atomatom golongan ini memiliki konfigurasi elektron np6(n + 1)s2 kecuali
Be. Kerapatan unsur-unsur golongan ini lebih besar dari unsur alkali dalam
satu periode. Unsur-unsur ini mempunyai dua elektron valensi yang terlibat
dalam ikatan logam. Oleh karena itu dibandingkan dengan unsur golongan IA,
unsurunsur ini lebih keras, energi kohesinya lebih besar, dan titik lelehnya
lebih tinggi.
Titik leleh unsur-unsur alkali tanah tidak berubah secara teratur karena
mempunyai struktur kristal yang berbeda. Misal unsur Be dan Mg memiliki
struktur kristal heksagonal terjejal, sedangkan struktur kristal unsur Sr
berbentuk kubus berpusat muka dan struktur kristal unsur Ba berbentuk kubus
berpusat badan.
 Boron (IIIA)
Unsur-unsur golongan IIIA tidak sereaktif unsur golongan IA dan IIA.
Anggota unsur golongan IIIA adalah boron (B), aluminium (Al), gallium (Ga),
indium (In), dan talium (Ti). Boron merupakan unsur pertama dalam golongan
IIIA yang tergolong metaloid, sedangkan unsur-unsur lainnya tergolong
logam. Reaktivitas unsur-unsur golongan ini tidak ada kecenderungan.
Potensial reduksi golongan IIIA negatif, ini menunjukkan bahwa unsur IIIA
bersifat lebih logam dibanding hidrogen. Al3+ mempunyai potensial reduksi
negatif yang paling besar di antara kation golongan IIIA. Oleh karena itu Al
merupakan logam golongan IIIA yang paling aktif.

 Karbon (IVA)
Kecenderungan dari non-logam ke logam jika anda turun dalam satu
golongan jelas terlihat pada struktur unsurunsur itu sendiri.
Karbon pada posisi paling atas mempunyai struktur kovalen raksasa
dengan dua allotropi yang sangat dikenal – intan dan grafit. Intan memiliki
struktur tiga dimensi dari atomaton karbon yang masing-masing tergabung
secara kovalen dengan 4 atom lainnya. Struktur yang sama seperti ini
ditemukan pada silikon, germanium, dan pada salah satu allotropi timah –
"timah abu-abu" atau "alfa-timah". Allotropi yang umum untuk timah ("timah
putih" atau "beta-timah") merupakan logam dan atom-atomnya terikat oleh
ikatan logam. Strukturnya berupa terjejal yang terdistorsi. Pada struktur
terjejal, masing-masing atom dikelilingi oleh 12 atom tetangga terdekat.
 Nitrogen (VA)
Sifat-sifat yang terletak pada golongan V A (N, P, As, Sb, Bi) adalah
sebagai berikut : Energi ionisasi sangat tinggi, sehingga sukar untuk
membentuk kation. Dapat membentuk senyawa hidrida yang makin menurun
kestabilannya.
 Oksigen (VIA)
Secara umum, reaktifitas unsur golongan VI A dari atas kebawah akan
menurun. Penurunan ini sangat berkaitan erat dengan elektronegatifitas dari
tiap atom anggotanya.
 Halogen (VIIA)
Senyawa dan ion golongan halogen dinamakan halide. Anggota
golongan alam dalam jumlah yang sangat sedikit. Semua unsur halogen
bersifat nonlogam.
 Gas Mulia (VIIIA)
Golongan gas mulia terdiri atas helium (He), neon (Ne), argon (Ar), kripton
(Kr), dan xenon (Xe). Gas mulia memiliki konfigurasi elektron yang penuh.
Oleh karena itu, unsur gas mulia stabil.

Anda mungkin juga menyukai