“Pembuatan Atom”
OLEH
KELOMPOK 8
DOSEN PENGAMPU
Dr.Hj.FATNI MUFID,S.Pd,M.Pd
JURUSAN FISIKA
2019
LAPORAN PRAKIKUM VIRTUAL LAB
“PEMBUATAN ATOM”
A. Tujuan Praktikum
1. Menetukan jumlah proton,elektron dan neutron suatu atom yang ditentukan
dalamkeadaan atom netraldan atom ion
2. Menentukan konfigurasi elektron danbilangankuantumdari suatu atom
3. Menyelediki pengaruh jumlah neutron terhadap kestabilan atom
Bahan :
C. Teori Dasar
Usaha untuk menyingkap rahasia atom telah berlangsung sejak ratusan tahun
lalu.Hasil penelitian Michael Faraday terhadap hubungan antara senyawa dan energi
listrik pada tahun 1832-1833 merupakan awal revolusi perkembangan teori
atom.Penemuan partikel dalam atom (elektron, proton, netron) dijadikan dasar bagi
para ahli untuk mengajukan sebuah model tentang atom sebagai usaha guna
menjelaskan beberapa gejala yang sebelumnya tidak terjawab. Pengertian tentang
atom terus berkembang hingga kini.
PARTIKEL SUBATOM
1. Penemuan Elektron
4. Penemuan Netron
Hipotesis Rutherford tentang adanya partikel selain proton di dalam inti dapat
dibuktikan kemudian oleh James Chadwick yang dipublikasikannya pada tahun 1932.
Chadwick berhasil membuat partikel-partikel dengan cara menembaki atom-atom
unsur Be oleh hamburan partikel α di dalam sebuah reaktor nuklir. Partikel ini tidak
dipengaruhi medan (berarti partikel bersifat netral). Kenetralan muatan listrik inilah
yang mungkin menyebabkan partikel tersebut diberi nama netron. Chadwick
kemudian juga berhasil menetapkan massa netron, yakni 1,675 x 10–24 g (sedikit
lebih besar dari massa proton).
1. Nomor Atom
Berdasarkan pada hasil penemuan inti atom, para ahli menyimpulkan bahwa
setiap unsur memiliki inti atom yang khas, yaitu jumlah proton dan jumlah
netronnya tertentu. Kekhasan inti ini terutama ditentukan oleh jumlah proton
yang dikandungnya; atau dengan kata lain sifat atom ditentukan oleh jumlah
proton dalam intinya. Bilangan bulat yang menyatakan jumlah proton dalam inti
disebut nomor atom (simbol: Z). Karena atom bersifat netral, dan maka selain
nomor atom menunjukkan jumlah proton dalam inti, nomor atom juga
menunjukkan jumlah elektron di luar inti. Nomor atom menjadi ciri penting dari
setiap atom unsur karena menentukan sifat kimia atom unsur itu sendiri
(pembahasan hal ini akan dijumpai pada bagian Ikatan Kimia).
2. Nomor Massa
Selain nomor atom, tipe bilangan atau nomor yang juga mencirikan atom
unsur adalah nomor massa. Nomor massa (simbol: A) merupakan bilangan bulat
yang menunjukkan jumlah total dari proton dan netron dalam inti. Sebuah
proton atau sebuah netron sering disebut sebagai nukleon (misal jika sebuah
atom unsur memiliki 1 p dan 1 n, berarti atom itu memiliki 2 nukleon dalam
intinya). Dengan demikian nomor massa juga menunjukkan jumlah total
nukleon dalam inti, dan bukan merupakan massa inti. Atom hidrogen
merupakan atom yang hanya mempunyai sebuah nukleon, yaitu sebuah proton.
(Atom hidrogen tidak memiliki netron.)
3. Simbol Atom
Lambang atom, atau tepatnya simbol atom unsur telah dibahas pada Bab 2.
Namun untuk lingkup pembahasan tertentu (Isotop dan Reaksi Nuklir)
diperlukan penulisan secara lengkap yakni dengan mencamtumkan nomor atom
(Z) dan nomor massa (A) pada simbol atomnya
KESTABILAN ATOM
Diantara atom-atom di alam hanya atom gas mulia yang stabil. Da telah
disebutkan bahwa dalam proses penggabungan atom-atom mengalami perubahan dalam
elektron-elektronnya
Oleh karena pada dasarnya elektron mempunyai sifat yang sama, maka dapat
disimpulkan bahwa kestablan suatu atom ditentuka oleh konfigurasi elektron
tersebut.Konfigurasi susunan elektron dari atom yang stabil yaitu terdapat pada unsur
golongan gas mulia. Konfigurasi unsur-unsur golongan gas mulia sebagai berikut:
2He = 2,
10Ne = 2, 8,
18Ar = 2, 8, 8,
36Kr = 2, 8, 18, 8
1. Membentuk Ion
Dalam membentuk ion suatu atom akan melepas atau mengikat elektron.
Atom-atom yang mempunyai energi ionisasi rendah, misalnya atom-atom unsur
golongan IA dan IIA dalam sistem periodik unsur akan mempunyai kecenderungan
melepaskan elektronnya, sedangkan atom-atom yang mempunyai afinitas elektron
yang besar, misalnya atom-atom unsur golongan VIA dan VIIA dalam sistem periodik
unsur, akan kecenderungan mengikat elektron.
Contoh :
a. Atom 11Na : 2, 8, 1 ( konfigurasi elektron tidak stabil)
untuk mencapai kestabilan, atom Na melepaskan sebuah elektronnya sehingga
konfigurasi elektronnya sama dengan atom Ne (konfigurasi elektron 10Ne : 2, 8 )
11Na -----> Na+ + e-
(2, 8, 1) 2, 8
Proses pembentukan ion positif (ionisasi) tersebut mudah terjadi, karena atom Na
mempunyai energi ionisasi.
Jadi, untuk mencapai kestabilan, atom-atom yang mempunyai energi ionisassi rendah
cenderungan melepaskan elektron, sedangkan atom-atom yang mempunyai afinitas
elektron yang besar cenderung mengikat elektron.
2. Menggunakan Pasangan Elektron Bersama.
Atom-atom yang menpunyai energi ionisasi yang tinggi akan melepaskan
elektronnya, sehingga dalam mencapai kestabilan tidak membentuk ion positif.
Demikian pula atom-atom yang mempunyai afinitas elektron yang rendah, dalam
mencapai kestabilan tidak membentuk ion negatif.
atom-atom yang sukar melepaskan elektron atau mempunyai energi ionisasi yang
tinggi dan atom yang sukar menarik elektron atau mempunyai afinitas elektron yang
rendah mempunyai kecenderungan untuk membentuk pasangan elektron yang dipakai
secara bersama-sama.
Pasangan elektron yang dibentuk oleh atom-atom yang berikatan dapat pula
berasal dari salah satu ato yang bergabung.
KONFIGURASI ELEKTRON
1.Limempunyai 3 elektronmakakonfigurasinyaadalah
2.Konfigurasielektrondari
Yang harusdiingatjugabahwa :
Bilangankuantum
l = 0, subkulit s
l = 1, subkulit p
l = 2, subkulit d
l = 3, subkulit f
D. Prosedur Kerja
1. Tahap Persiapan
a. Menyiapkan seluruh alat da bahan yag akan digunakan untuk melakukan
prakikum
b. Menghidupkan laptop/notebook
c. Membuka aplikasi java pembuat atom
d. Melakukan percobaan membuat atom
2. Tahap percobaan
a. Menetukan jumlah proton,elektron dan neutron suatu atom yang ditentukan
dalam keadaan stabil dan tidak stabil
1. Memilih menu membuat atom pada layar seperti pada gambar
Gambar 3. Tampilan model orbit dan lihat stabil atau tidak stabil
1. Hidrogen (H)
Konfigurasi elektron
1s1
n=1 l=0
m=0 s = +1/2
2. karbon (C)
Konfigurasi elektron
n=2 l=1
m = +-1 s = +1/2
3. Oksigen (O)
Konfigurasi elektron
n=2 l=1
m = +-1 s = -1/2
4. Neon (Ne)
Konfigurasi elektron
n=2 l=1
m = +-1 s = -1/2
1. Hidrogen (H)
Konfigurasi elektron
1 H+ berarti atom H melepassatuelectron
1H=1s
2. karbon (C)
Konfigurasi elektron
2 2s2 2p2 C2-berarti atom C mengikatduaelektron
6C=1s
3. Oksigen (O)
Konfigurasi elektron
2 2s2 2p4 O2-berarti atom Omengikatduaelektron
8O=1s
4. Neon (Ne)
Konfigurasi elektron
2 2s2 2p6 Ne
10Ne=1s
G. PEMBAHASAN
Mulyono HAM. (2002). Kimia 1 untuk SMU/MA Kelas 1. Edisi Kedua. Bandung:
PenerbitCV. Acarya Media Utama.
Mulyono HAM. (2006a). Kamus Kimia. Edisi Kedua. Jakarta: Penerbit PT. Bumi Aksara.