Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM VIRTUAL LAB

“Pembuatan Atom”

OLEH

KELOMPOK 8

1. ASPO RAMADHAN (17033122)


2. ICHA PUSPITA RINI (17033133)
3. INDRI YULIA PUTRI (17033135)
4. NISAUL HAFIZAH (17033142)

DOSEN PENGAMPU

Dr.Hj.FATNI MUFID,S.Pd,M.Pd

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2019
LAPORAN PRAKIKUM VIRTUAL LAB

“PEMBUATAN ATOM”

A. Tujuan Praktikum
1. Menetukan jumlah proton,elektron dan neutron suatu atom yang ditentukan
dalamkeadaan atom netraldan atom ion
2. Menentukan konfigurasi elektron danbilangankuantumdari suatu atom
3. Menyelediki pengaruh jumlah neutron terhadap kestabilan atom

B. Alat dan Bahan


Alat :
1. Laptop / Notebook yang sudah terinstal java prakikum pembuat atom

Bahan :

1. Sejumlah proton, neutron dan elektron dari sebuah atom

C. Teori Dasar
Usaha untuk menyingkap rahasia atom telah berlangsung sejak ratusan tahun
lalu.Hasil penelitian Michael Faraday terhadap hubungan antara senyawa dan energi
listrik pada tahun 1832-1833 merupakan awal revolusi perkembangan teori
atom.Penemuan partikel dalam atom (elektron, proton, netron) dijadikan dasar bagi
para ahli untuk mengajukan sebuah model tentang atom sebagai usaha guna
menjelaskan beberapa gejala yang sebelumnya tidak terjawab. Pengertian tentang
atom terus berkembang hingga kini.

PARTIKEL SUBATOM

1. Penemuan Elektron

Berdasarkan eksperimen Faraday, George J. Stoney (1874) menyatakan bahwa


satuan muatan listrik berhubungan dengan atom-atom. Selanjutnya Stoney
(1891)mengusulkan bahwa satuan muatan listrik tersebut sebagai elektron.Beberapa
eksperimen berikutnya berhasil meyakinkan adanya suatu partikel bermuatan negatif
yang terpancar dari setiap atom (dengan menggunakan beberapa unsur logam),dan
kemudian menyimpulkannya sebagai elektron seperti yang diusulkan Stoney.Berdasar
eksperimen J.J. Thomson dan E. Millikan berhasil ditetapkan massa elektron
(m);besarnya adalah m = 9,11 x 10–28 g.
2. Penemuan Proton

Pada tahun 1886, Eugen Goldstein (Jerman) menemukan berkas sinar


positif(sinar kanal) yang bergerak dengan arah berlawanan terhadap arah sinar katoda
(sinar elektron).Partikel-partikel positif yang membentuk berkas sinar positif inilah
yang sekarang dikenal sebagai proton. Wilhelm Wien (1898) dan J.J. Thomson
(1906); keduanya berhasil menentukan massa proton (mp) sebesar 1,673 x 10–24 g
(kira-kira 1840 x massa elektron).

3. Penemuan Inti Atom

Pada tahun 1911, Ernest Rutherford melaporkan hasil eksperimennya yang


menggunakan partikel α untuk menyelidiki struktur dalam atom, dan menemukan: -
Ada sebuah inti bermuatan positif di pusat atom. (Inti atom merupakan pusat massa
dari atom.) - Elektron menempati sebagian besar ruang atom, dan berada di luar inti
dengan bergerak cepat mengelilingi inti. - Jumlah elektron di luar inti harus sama
dengan jumlah proton dalam inti (karena atom bersifat netral) maka total muatan
positif dari inti harus sama dengan total muatan negatif dari semua elektron.
Rutherford berkesimpulan bahwa, “di dalam atom terdapat inti atom bermuatan
positif yang merupakan pusat massa dari atom itu”.

4. Penemuan Netron

Hipotesis Rutherford tentang adanya partikel selain proton di dalam inti dapat
dibuktikan kemudian oleh James Chadwick yang dipublikasikannya pada tahun 1932.
Chadwick berhasil membuat partikel-partikel dengan cara menembaki atom-atom
unsur Be oleh hamburan partikel α di dalam sebuah reaktor nuklir. Partikel ini tidak
dipengaruhi medan (berarti partikel bersifat netral). Kenetralan muatan listrik inilah
yang mungkin menyebabkan partikel tersebut diberi nama netron. Chadwick
kemudian juga berhasil menetapkan massa netron, yakni 1,675 x 10–24 g (sedikit
lebih besar dari massa proton).

NOMOR ATOM, NOMOR MASSA DAN SIMBOL ATOM

1. Nomor Atom
Berdasarkan pada hasil penemuan inti atom, para ahli menyimpulkan bahwa
setiap unsur memiliki inti atom yang khas, yaitu jumlah proton dan jumlah
netronnya tertentu. Kekhasan inti ini terutama ditentukan oleh jumlah proton
yang dikandungnya; atau dengan kata lain sifat atom ditentukan oleh jumlah
proton dalam intinya. Bilangan bulat yang menyatakan jumlah proton dalam inti
disebut nomor atom (simbol: Z). Karena atom bersifat netral, dan maka selain
nomor atom menunjukkan jumlah proton dalam inti, nomor atom juga
menunjukkan jumlah elektron di luar inti. Nomor atom menjadi ciri penting dari
setiap atom unsur karena menentukan sifat kimia atom unsur itu sendiri
(pembahasan hal ini akan dijumpai pada bagian Ikatan Kimia).
2. Nomor Massa
Selain nomor atom, tipe bilangan atau nomor yang juga mencirikan atom
unsur adalah nomor massa. Nomor massa (simbol: A) merupakan bilangan bulat
yang menunjukkan jumlah total dari proton dan netron dalam inti. Sebuah
proton atau sebuah netron sering disebut sebagai nukleon (misal jika sebuah
atom unsur memiliki 1 p dan 1 n, berarti atom itu memiliki 2 nukleon dalam
intinya). Dengan demikian nomor massa juga menunjukkan jumlah total
nukleon dalam inti, dan bukan merupakan massa inti. Atom hidrogen
merupakan atom yang hanya mempunyai sebuah nukleon, yaitu sebuah proton.
(Atom hidrogen tidak memiliki netron.)
3. Simbol Atom
Lambang atom, atau tepatnya simbol atom unsur telah dibahas pada Bab 2.
Namun untuk lingkup pembahasan tertentu (Isotop dan Reaksi Nuklir)
diperlukan penulisan secara lengkap yakni dengan mencamtumkan nomor atom
(Z) dan nomor massa (A) pada simbol atomnya

Berikut disajikan dua tipe penulisan simbol atom yang masing-masing


mempunyai kegunaan sesuai dengan lingkup materi yang dibahas.
Tabel . Nama Unsur dan Simbol Atomnya

KESTABILAN ATOM

Diantara atom-atom di alam hanya atom gas mulia yang stabil. Da telah
disebutkan bahwa dalam proses penggabungan atom-atom mengalami perubahan dalam
elektron-elektronnya

Oleh karena pada dasarnya elektron mempunyai sifat yang sama, maka dapat
disimpulkan bahwa kestablan suatu atom ditentuka oleh konfigurasi elektron
tersebut.Konfigurasi susunan elektron dari atom yang stabil yaitu terdapat pada unsur
golongan gas mulia. Konfigurasi unsur-unsur golongan gas mulia sebagai berikut:

2He = 2,
10Ne = 2, 8,
18Ar = 2, 8, 8,
36Kr = 2, 8, 18, 8

54Xe = 2, 8, 18, 18, 8

Dari konfigurasi elektron tersebut Kossel dan Lews membuat kesimpulan


bahwa konfigurasi elektron atom-atom akan stabil bola elektron terluarnya 2 (duplet)
atau 8 (oktet)
Untuk mencapai keadaan stabil seperti gas mulia, maka atom-atom
membentuk konfigurasi atom-atom seperti gas mulia. Untuk membentuk konfigurasi
elektron se[perti gas mulia dapat dilakukan dengan cara :

1. Membentuk Ion
Dalam membentuk ion suatu atom akan melepas atau mengikat elektron.
Atom-atom yang mempunyai energi ionisasi rendah, misalnya atom-atom unsur
golongan IA dan IIA dalam sistem periodik unsur akan mempunyai kecenderungan
melepaskan elektronnya, sedangkan atom-atom yang mempunyai afinitas elektron
yang besar, misalnya atom-atom unsur golongan VIA dan VIIA dalam sistem periodik
unsur, akan kecenderungan mengikat elektron.
Contoh :
a. Atom 11Na : 2, 8, 1 ( konfigurasi elektron tidak stabil)
untuk mencapai kestabilan, atom Na melepaskan sebuah elektronnya sehingga
konfigurasi elektronnya sama dengan atom Ne (konfigurasi elektron 10Ne : 2, 8 )
11Na -----> Na+ + e-
(2, 8, 1) 2, 8
Proses pembentukan ion positif (ionisasi) tersebut mudah terjadi, karena atom Na
mempunyai energi ionisasi.

b. Atom 17Cl : 2, 8, 7 (konfigurasi tidak stabil)


Agar stabil cara yang memungkinkan adalah menjadikan konfugurasi elektron
seperti 18Ar : 2, 8, 8 dengan mengikat sebuah elektron menjadi ion Cl-.
17 Cl + e- -----> Cl-
(2, 8, 7) (2, 8, 8)
Proses penangkapan elektron tersebut mudah terjadi, karena afinitas elektron atom
klorin besar.

Jadi, untuk mencapai kestabilan, atom-atom yang mempunyai energi ionisassi rendah
cenderungan melepaskan elektron, sedangkan atom-atom yang mempunyai afinitas
elektron yang besar cenderung mengikat elektron.
2. Menggunakan Pasangan Elektron Bersama.
Atom-atom yang menpunyai energi ionisasi yang tinggi akan melepaskan
elektronnya, sehingga dalam mencapai kestabilan tidak membentuk ion positif.
Demikian pula atom-atom yang mempunyai afinitas elektron yang rendah, dalam
mencapai kestabilan tidak membentuk ion negatif.
atom-atom yang sukar melepaskan elektron atau mempunyai energi ionisasi yang
tinggi dan atom yang sukar menarik elektron atau mempunyai afinitas elektron yang
rendah mempunyai kecenderungan untuk membentuk pasangan elektron yang dipakai
secara bersama-sama.
Pasangan elektron yang dibentuk oleh atom-atom yang berikatan dapat pula
berasal dari salah satu ato yang bergabung.

KONFIGURASI ELEKTRON

KonfigurasiElektronadalahsusunanelektronpada atom ataumolekul di orbital atom


ataumolekulnya.Contohnyasebagaiberikut :

1.Limempunyai 3 elektronmakakonfigurasinyaadalah

2.Konfigurasielektrondari

Yang harusdiingatjugabahwa :

Orbital s diisi 2 elektron

Orbital p diisi 6 elektron

Orbital d diisi 10 elektron

Orbital f diisi 14 elektron

Bilangankuantum

Bilangankuantumutamaataudsebutjugakulit atom disimbolkandengansimbil


(n) dengan n = 1, n = 2, n=3, n = 4, n = 5, n =6, n = 7.
Untukbilangankuantumazimutataudisebutjugasubkulit atom dapatdisimbolkandengan

l = 0, subkulit s

l = 1, subkulit p

l = 2, subkulit d

l = 3, subkulit f

Bilangankuantummagnetikataudisebutjugadengansistem orbital atom


dapatdisimbolkandengan (m).

l= 0, subkulit s punya 1 obital ; m = 0


l = 1, subkulit p punya 3 orbital ; m = -1, m = 0, m = 1

l = 2, subkulit d punya 5 orbital ; m = -2, m = -1, m = 0, m = 1, m = 2

l = 3, subkulit f punya 7 orbital ; m = -3, m = -2, m = -1, m = 0, m = 1, m = 2, m =3

D. Prosedur Kerja
1. Tahap Persiapan
a. Menyiapkan seluruh alat da bahan yag akan digunakan untuk melakukan
prakikum
b. Menghidupkan laptop/notebook
c. Membuka aplikasi java pembuat atom
d. Melakukan percobaan membuat atom
2. Tahap percobaan
a. Menetukan jumlah proton,elektron dan neutron suatu atom yang ditentukan
dalam keadaan stabil dan tidak stabil
1. Memilih menu membuat atom pada layar seperti pada gambar

Gambar 1.memilih menu membuat atom

2. Mengklik tombol untuk menampilkan elemen(tabel periodik),muatan total,dan


bilangan massa seperti gambar
Gambar 2. Tampilan tabel periodik,muatan total dan bilangan massa

3. Mengklik tombol orbit dan tombol stabil/tidak stabil seperti gambar

Gambar 3. Tampilan model orbit dan lihat stabil atau tidak stabil

4. Menentukan jenis atom yang akan diamati


5. Menghitung jumlah proton,neutron dan elektron digunakan untuk membentuk
jumlah atom stabil
6. Mengamati atom yang dibentuk oleh jumlah proton,nuetron dan elektron yang
sudah ditentukan
7. Menentukan konfigurasi elektron danbilangankuantumdari data yang
didapatkan
8. Melakukan langkah 4- 7 untuk berbagai atom yang gunakan
9. Memasukkan data yang didapat ke dalam tabel 1a
10. Melakukan terhadap atom tidak stabil
11. Memasukkan data pada tabel 1b

b. Melakukan pengamatan pengaruh jumlah neutron terhadap kestabilan atom


dengan Memvariasikan jumlah neutron
E. Tabel data
Tabel 1a.Menentukan Jumlah neutron,proton,dan elektron suatu atom netral
No Nama Atom Jumlah Jumlah Jumlah Konfigurasi elektron
Neutron Elektron Proton
1 Hidrogen (H) 1 1 1 1s1
2 Karbon (C) 6 6 6 1s2 2s2 2p2
3 Oksigen (O) 8 8 8 1s2 2s2 2p4
4 Neon(Ne) 10 10 10 1s2 2s2 2p6

Tabel 1b.Menentukan Jumlah neutron,proton,dan elektron suatu atom ion


No Nama Atom Jumlah Jumlah Jumlah Ionisasi atom
Neutron Elektron Proton
+
1 Hidrogen (H ) 1 0 1 Ion positif
2 Karbon(C2-) 6 0 6 Ion negatif
3 Oksigen (O2-) 8 10 8 Ion negatif
4 Neon(Ne) 10 10 10 Netral
F. Pengolahan data

Tabel 1a.Menentukan Jumlah neutron,proton,dan elektron suatu atom netral

1. Hidrogen (H)

Proton=1 Neutron=1 Elektron=1

Konfigurasi elektron

1s1

n=1 l=0

m=0 s = +1/2

2. karbon (C)

Proton=6 Neutron=6 Elektron=6

Konfigurasi elektron

1s2 2s2 2p2

n=2 l=1

m = +-1 s = +1/2

3. Oksigen (O)

Proton=8 Neutron=8 Elektron=8

Konfigurasi elektron

1s2 2s2 2p4

n=2 l=1

m = +-1 s = -1/2
4. Neon (Ne)

Proton=8 Neutron=8 Elektron=8

Konfigurasi elektron

1s2 2s2 2p6

n=2 l=1

m = +-1 s = -1/2

Tabel 1b.Menentukan Jumlah neutron,proton,dan elektron suatu atom ion

1. Hidrogen (H)

Konfigurasi elektron
1 H+ berarti atom H melepassatuelectron
1H=1s

2. karbon (C)

Konfigurasi elektron
2 2s2 2p2 C2-berarti atom C mengikatduaelektron
6C=1s

3. Oksigen (O)

Konfigurasi elektron
2 2s2 2p4 O2-berarti atom Omengikatduaelektron
8O=1s

4. Neon (Ne)

Konfigurasi elektron
2 2s2 2p6 Ne
10Ne=1s
G. PEMBAHASAN

Padapraktikum kali initentangpembuatan atom yang memilkitigatujuanyaitu :


(1)Menetukan jumlah proton,elektron dan neutron suatu atom yang ditentukan dalam
keadaan atom netraldan atom ion(2)Menentukan konfigurasi elektron
danbilangankuantumdari suatu atom(3)Menyelediki pengaruh jumlah neutron terhadap
kestabilan atom. Padapercobaanpertama kami menentukan atom yang
digunakanuntukmelihatjumlahproton,neutrondanelektrondari atom tersebut yang mana
kami menggunakanempatbuah atom H,C,O dan Ne.
Kemudiandarijumlahproton,neutrondan electron tersebut kami menentukankonfigurasi
electron dari atom tersebutdisertaidenganbilangankuantumnya.

Padapercobaankedua kami melakukanpraktikumuntukmengetahuiionisasidarisuatu


atom yang mana atom yang kami gunakantetapsamadengan atom yang
digunakanpadapercobaanpertama. Dari data yang kami peroleh kami menentukanapakah
atom tersebutmengikat electron ataumelepaskan electron.Sehinggadidapatkanpada atom
Hydrogen atom tersebutmelepaskansatuelectron,pada atom Carbon atom
tersebutmengikatduaelectron,pada atom Oksigen atom tersebutmengikatdua electron
danpada atom Neon atom tersebuttidakmengikatbmaupunmelepas electron karena atom
masukpadagolongan gas mulia(milikidelapan electron/octet)dimanapadakondisiini atom
sudahstabil.
H. KESIMPULAN

1. Kenetralansuatu atom ditentukanolehjumlahproton,netrondan electron darisuatu atom


2. Konfigurasi electron suatu atom ditentukanolehsusunan electron pada atom
ataususunan electron pada orbital atom
3. Untukmencapaikestabilansuatu atom jumlah neutron harussamadenganjumlah proton
dan electron suatu atom sehinggamencapaikestabilan
DAFTAR PUSTAKA

Mulyono HAM. (2002). Kimia 1 untuk SMU/MA Kelas 1. Edisi Kedua. Bandung:
PenerbitCV. Acarya Media Utama.

Mulyono HAM. (2006a). Kamus Kimia. Edisi Kedua. Jakarta: Penerbit PT. Bumi Aksara.

Mulyono HAM. (2006b). Pembuatan Reagen Kimia di Laboratorium. Edisi Pertama.Jakarta:


Penerbit PT. Bumi Aksara.

Anda mungkin juga menyukai