Anda di halaman 1dari 9

RESUME FISIKA INTI

“STRUKTUR INTI”

DISUSUN OLEH :

NAMA : KORRY NILYANI

NIM : 17033100

DOSEN PENGAMPU : Dra. Hidayati, M.Si

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2020
“STRUKTUR INTI”

1. Hamburan Rutherford

Hamburan Rutherford adalah hamburan elastis partikel bermuatan oleh interaksi


Coulomb . Ini adalah fenomena fisik yang dijelaskan oleh Ernest Rutherford pada tahun 1911
Yang mengarah pada pengembangan model atom planet Rutherford dan akhirnya model Bohr.

Pada tahun 1911, Ertnest Rutherford bersama dua orang asistennya melakukan suatu
percobaan untuk menguji teori atom JJ.Thomson, yang menyatakan bahwa :

Elektron tersebar merata pada atom, seperti halnya kimsis pada roti, dan massa atom
tersebar merata diseluruh isi atom.
Rutherford melakukan percobaan dengan menggunakan beberapa kompenen, seperti
Gambar 1.1 berikut:

kotak Timbal yang didalamnya terdapat pemancar partikel alpha


1. Slit atau celah yang terbuat dari pelat timbal.
2. Pelat Tipis yang terbuat dari emas
3. Layar Berpendar berfungsi sebagai dektetor, yang dilapisi oleh zat ZnS (Seng Sulfida)
Di dalam kotak timbal, terdapat unsur radioaktif radium yang menghasilkan unsur radon dan
partikel alpha. Partikel alpha digunakan karena sifatnya yang sama atau setara dengan atom He
yang bermuatan (+2) dan bermassa 4 sma (2 proton dan 2 neutron). Jika partikel yang digunakan
bermuatan negatif misalnya partikel beta atau elektron, maka elektron akan bergabung dengan e-
lain dan diteruskan sinarnya.
Selanjutnya terdapat sebuah celah yang disebut dengan slit. Celah ini dipasang dengan
tujuan untuk menyaring arah pergerakan partikel alpha, agar tetap lurus (tidak konvergen
maupun tidak divergen). Celah tersebut dibuat dari bahan timbal. Bahan timbal digunakan karena
partikel alpha yang daya tembusnya paling kecil, tidak bisa menembus timbal dan sifat timbal
yang menahan radiasi.
Pelat emas digunakan karena sifatnya yang sulit teroksidasi, mudah dibentuk, dan tersusun
atas kristal ccp (cubic close packed). Jika logam yang digunakan bersifat mudah teroksidasi,
maka yang tertembak adalah oksidanya bukan atomnya.
Layar atau detektor, dilapisi ZnS yang berfungsi untuk menangkap radiasi dan mengubahnya
menjadi energi lain (listrik).
Partikel alpha yang dihasilkan unsur radio aktif Radium ditembakkan dengan kecepatan
2x107 m/s. Partikel alpha yang memiliki daya tembus yang paling kecil dibandingkan dengan
partikel Beta dan Gamma tidak bisa menembus timbal. Karena terdapat celah, partikel alpha
tetap bergerak lurus melewati celah dan menumbuk lempeng emas.

Jika teori atau model atom Thomson benar, maka seluruh partikel alpha akan diteruskan.
Akan tetapi hasil yang muncul dari percobaan Rutherford meskipun terdapat banyak
partikel yang diteruskan, ada sebagian kecil partikel dibelokkan dan dipantulkan.
Hasil ini kemudiam membawa Rutherford menuju 3 kesimpulan :
1. Sebagian besar partikel alpha menembus lempeng emas tanpa dibelokkan, karena
melewati ruang kosong. Sehingga ia berasumsi bahwa jarak antara inti atom dan elektron
sangatlah jauh jiak dibandingkan dengan ukuran elektron dan inti atom.
2. Sedikit sekali partikel alpha yang dipantulkan kembali. Hal ini menunjukkan bahwa
partikel alpha (+2) menumbuk inti atom yang bermuatan positif.
3. Sebagian kecil partikel alpha dibelokkan. Peristiwa ini menunjukkan bahwa muatan inti
atom sejenis dengan partikel alpha (+2), ketika partikel alpha lewat didekat ini atom,
partikel akan dibelokkan oleh gaya tolak-menolak muatan listrik yang sejenis.
Meskipun model Rutherford telah mampu menjelaskan struktur atom yang rumit dengan
baik dan mudah dipahami serta menjelaskan bentuk lintasan elektron, akan tetapi model ini
masih memiliki kekurangan :
1. Tidak bisa menjelaskan dimana letak elektron dan cara rotasinya
2. Tidak dapat menjelaskan spektrum garis pada atom hidrogen
3. Tidak dapat menjelaskan elektron tidak jatuh ke inti atom

Hubungan antara parameter dampak dan sudut hamburan


Sudut hambur θ berhubungan dengan impact parameter b; partikel α yang datang dengan
impact parameter b akan terhambur ke arah θ:
a. Partikel α yang datang dengan impact parameter lebih besar (jauh dari inti Au,
interaksi lebih lemah) akan terhambur ke sudut yang lebih kecil.
b. Parameter dampak (b) merupakan jarak minimum partikel alpha tersebut yang
mendekati inti bila tidak terdapat gaya diantar partikel alpha dan inti atom.
Sudut hamburan ( q ) merupakan sudut antara arah pendekatan asimtotik (kurva distribusi
normal yang tidak akan menyentuh absisnya) partikel alpha dan arah peninggalan asimtotik
partikel itu. Persamaan hubungan antara Sudut hamburan θ dengan parameter dampak b :

2. Hipotesis proton-elektron

Sebelum ditemukannya neutron oleh Chadwick pada tahun 1932, terdapat asumsi dasar
bahwa inti atom terdiri dari proton dan elektron. Pernyataan ini dikenal dengan hipotesis proton
elektron yang menyatakan bahwa:
a. Atom terdiri dari inti atom, yang mana inti atom tersusun oleh proton dan
elektron.
b. Inti atom memiliki sejumlah A proton dan A-Z elektron serta total muatan
positif Z.
c. Sejumlah Z elektron terluar/orbital.
Kenyataannya, hipotesis proton-elektron gagal untuk menjelaskan terjadinya struktur
Hyperfine. Ada tiga hal yang mendukung hal tersebut yaitu: (1) momentum anguler inti atom, (2)
momen magnetik, dan (3) mekanika gelombang

3. Transmutasi nuklir dan penemuan neutron

Transmutasi yaitu perubahan atau konversi satu objek dikeluarkan objek lain. Transmutasi
unsur kimia terjadi melalui reaksi nuklir dan disebut dengan transmutasi nuklir. Transmutasi
alami terjadi jika unsur radioaktif secara spontan meluruh melalui suatu periode waktu yang
panjang dan berubah dikeluarkan unsur lain yang lebih stabil. Transmutasi buatan terjadi pada
mesin yang memiliki cukup daya kepada mengakibatkan perubahan pada susunan nuklir unsur
tersebut. Mesin yang mampu mengakibatkan transmutasi buatan selang lain yaitu akselerator
partikel dan reaktor tokamak.
Setelah para ilmuwan mempercayai adanya elektron dan proton dalam atom. Maka timbul
masalah baru, yaitu jika hampir semua massa atom terhimpun pada inti, ternyata jumlah proton
dalam inti belum mencukupi untuk sesuai dengan massa atom. Jadi, dalam inti pasti ada partikel
lain yang menemani proton-proton.
Prediksi dari Rutherford memacu W. Bothe dan H. Becker (1930) melakukan eksperimen
penembakan partikel alfa pada inti atom berilium (Be) dan dihasilkan radiasi partikel berdaya
tembus tinggi. Eksperimen ini dilanjutkan oleh James Chadwick (1932). Ternyata partikel yang
menimbulkan radiasi berdaya tembus tinggi itu bersifal netral atau tidak bermuatan dan
massanya hampir sama dengan proton. Massa sebutir neutron adalah 1,675 x 10ˉ²⁴ gram.
Partikel ini disebut neutron dan dilambangkan dengan ¹0ⁿ.
Jadi, sekarang diketahui dan dipercayai oleh para ilmuwan bahwa inti atom tersusun atas
dua partikel, yaitu proton dan neutron. Proton dan neutron memiliki nama umum, yaitu nukleon-
nukleon yang berarti partikel-partikel inti.

4. Hipotesis proton-neutron

Telah dibuktikan sebelumnya bahwa hipotesis proton-elektron mengenai inti atom


tidak mampu menjelaskan hasil-hasil eksperimen yang telah didapatkan. Kesalahan utamanya
terletak pada asumsi yang menyatakan bahwa elektron berada di dalam inti atom. Sebelum
adanya penemuan neutron, tidak ada alternatif lain untuk menghitung banyaknya muatan yang
terdapat di dalam inti atom kecuali dengan menggunakan prinsip bahwa adanya sejumlah A-Z
elektron di dalam inti yang menetralisasikan muatan sebesar A-Z proton. Akhirnya, dengan
adanya penemuan neutron mengubah paradigma tersebut. Pada tahun 1932, Heisenberg
menyarankan bahwa ada partikel baru yang disebut neutron yang menjadi dasar dari
semuanya itu. Menurutnya, semua inti atom tersusun oleh proton dan neutron, dan tidak ada
elektron di dalamnya. Sebagai akibatnya, massa neutron hampir sama dengan proton, dan
tidak bermuatan. Sehingga massa inti atom sama dengan massa proton ditambah dengan
massa neutron yang ada di dalam inti tersebut, sedangkan muatannya sama dengan total
muatan proton yang ada di dalam inti atom. Nama “nukleon” diberikan pada proton atau
neutron.

Setelah ditemukannya neutron maka hipotesis proton-elektron digantikan dengan


hipotesis proton-neutron yang menyatakan bahwa:

a) Atom terdiri dari inti atom, yang mana inti atom tersusun oleh proton dan neutron.
b) Pada inti atom terdapat Z proton dan A-Z neutron
c) Neutron tidak bermuatan sehingga muatan inti sama dengan total muatan proton
yang ada di dalam inti tersebut.
Berikut ini disajikan tabel mengenai sifat proton, neutron dan elektron.
Tabel 1.Beberapa besaran dari neutron, proton dan elektron

Besaran Neutron Proton Elektron

Massa 1,008982 amu 1,00759 amu 1/1837 amu

Muatan 0 +e -e

Spin 1/2 1/2 1/2

Momen magnetik -1,9135  N +2,7927  N -1,0021  N

Faktor g -3,83 5,59 2

Model proton-neutron ini mampu menjelaskan semua hal yang tidak mampu
dijelaskan oleh hipotesis proton-elektron. Contohnya, bila terdapat A partikel di dalam inti
yang masing-masing partikel memilki spin ½, maka secara teori inti dengan nomor massa
genap harus memiliki spin bilangan bulat, sedangkan inti dengan nomor massa ganjil harus
memiliki spin setengah bilangan bulat. Pertama, berdasarkan hipotesis proton-neutron, untuk
14
7 N memiliki 7 proton, 7 neutron dan 14 partikel di dalam intinya sehingga nitrogen
memiliki spin berupa bilangan bulat. Prediksi ini cocok dengan hasil eksperimen yang
14
mendapatkan spin 7 N adalah 1. Kedua, menurut hipotesis proton-neutron, tidak ada
elektron di dalam ini atom sehingga tidak perlu mungharapkan momen magnetik inti sama
dengan magneton Bohr. Dengan kata lain, momen magnetik nuklir sama dengan magnetik
nuklir. Ini sesuai dengan hasil eksperimen yaitu  I . Selain itu, menurut prinsip ketikpastian
Heisenberg karena massa neutron hampir sama dengan massa proton maka sangat mungkin
neutron berada di dalam inti atom.
DAFTAR PUSTAKA

Beiser, Arthur.1999. Konsep Fisika Modern Edisi Keempat. Jakarta: Penerbit Erlangga.

http://tiaraveronica.blogspot.com/2017/03/hamburan-rutherford-fisika-inti.html

https://bloggirawan.wordpress.com/2014/04/24/hipotesis-proton-elektron-dan-hipotesis-proton
neutron/

http://transmutasi-nuklir.glamour.web.id/id3/1058-940/Transmutasi-nuklir_26575_transmutasi
nuklir-glamour.html

Anda mungkin juga menyukai