Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM LISTRIK MAGNET

“HUKUM OHM”

Nama : Korry Nilyani

Nim :17033100

Prodi :Pendidikan Fisika C

Nama Dosen :Dra.Desnita ,M.si

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2018
HUKUM OHM

A. Tujuan
1. Menentukan konstanta hukum ohm dari suatu rangkaian.
2. Menyelidiki hubungan antara tegangan dengan kuat arus.
B. Alat dan bahan
Virtual lab
Alat : Laptop
Bahan : aplikasi pratikum hukum ohm(software)
C. Teori dasa
Hukum ohm adalah suatu pernyatan bahwa besar arus listrik yang mengalir
melalui sebuahh penghantar selalu berbanding lurus dengan beda potensial yang
diterapkan kepadanya. Sebuah benda pengantar dikatakan mematuhi hukum ohm
apabila nilai resistansinya tidak tergantung terhadap besar dan polaritas beda
potensial yang dikenakan kepadanya. Yang menemukan hukum ohm adalah George
Simon Ohm.Bunyi hukum ohm adalah “ kuat arus yang mengalir dalam suatu
penghantar sebanding dengan beda potensial antara ujung ujung penghantar jika
suhu penghantar tetap”. Hukum ohm menyatakan tegangan(V) berbanding lurus
dengan arus(I) yang mengalir pada bahan, atau dapat dirumuskan:
V=I.R
(Moegiharto,2000)
Berdasarkan hukum ohm, 1 ohm didefenisikan sebagai hambatan yang
digunakan dalam suatu rangkaian yang dilewati kuat arus sebesar 1 amper dengan
beda poten sial 1 Volt. Oleh karena itu , semakin besar sumber tegangan maka
semakin besar arus yang dihasilkan. Besar kecil hambatan tidak dipengaruhi oleh
besar tegangan tepati di pengaruhi oleh panjang penampang, luas penambang dan
jenis bahan. Besar arus listrik yang mengalir tergantung dari besar hambatan kawat.
Semakin besar hambatan kawat maka semakin kecil arus yang mengalir.
Dimana dapat dirumuskan
I= V/R
R=V/I
(Tipler,paul A.2001)

Untuk menghasilkan arus listrik pada rangkaian, dibutuhkan beda potensial.


Salah satu cara untuk menghasilkan beda potensial yaitu menggunakan baterai.
George Simon Ohm menentukan dengan eksperimaen bahwa arus pada kawat logam
sebanding dengan beda potensial V yang di berikan pada ujung ujungnya. Besar
aliran arus pada kawat tidak hanya bergantung pada tegangan, tetapi juga bergantung
pada hambatan yang diberikan kawat terhadap aliran elektron. Makin tinggi
hambatan, semakin kevcil arus suatu tegangan V.
(Giancoli. 2001)
D. Prosedur kerja
1. Menghidupkan laptop yang telah terinstal dengan aplikasi java
2. Membuka aplikasi virtual lab tentang hukum ohm.

3. Membaca tujuan percobaan dan tabel data yang tersedia


a. Tabel 1
1) Menetapkan nilai R yaitu 550Ω

2) Memvariasikan nilai tegangan (V) dan membaca nilai arus(I) yang


dihasilkan.
3) Mengambil 10 data dan memasukkan data pada tabel 1
b. Tabel 2
1) Menetapkan nilai R yaitu 200Ω
2) Memvariasikan nilai tegangan (V) dan membaca nilai arus(I) yang
dihasilkan.
3) Mengambil 10 data dan memasukkan data pada tabel 2
c. Tabel 3
1) Menetapkan nilai R yaitu 1000Ω

2) Memvariasikan nilai tegangan (V) dan membaca nilai arus(I) yang


dihasilkan.
3) Mengambil 10 data dan memasukkan data pada tabel 3
E. Tabel data
1. Menentukan konstanta ohm dari suatu rangkaian
Tabel 1.
R=550 Ohm

N Tegangan (V) Arus (mA) Rhitung(Ω)


o
1 0,1 0,2 500
2 0,5 0,9 555
3 1,5 2,7 555
4 2 3,6 555
5 2,5 4,5 555
6 3 5,5 545
7 3,5 6,4 546
8 4 7,3 548
9 4,5 8,2 549
10 5 9,1 549

2. Menyelidiki hubungan tegangan dengan kuat arus


Tabel 2
R=200 Ohm

N Tegangan (V) Arus (mA) Rhitung(Ω)


o
1 1 5 200
2 1,5 7,5 200
3 2 10 200
4 2,5 12,5 200
5 3 15 200
6 3,5 17,5 200
7 4 20 200
8 4,5 22,5 200
9 5 25 200
10 5,5 27,5 200
Tabel 3

R=1000 Ohm

N Tegangan (V) Arus (mA) Rhitung(Ω)


o
1 1 1 1000
2 1,5 1,5 1000
3 2 2 1000
4 2,5 2,5 1000
5 3 3 1000
6 4 4 1000
7 5 5 1000
8 6 6 1000
9 7 7 1000
10 8 8 1000
F. Pengolahan data
1. Menentukan konstanta ohm
Tabel 1.
V
R=
I
Data ke....

V V
1) R= 6) R=
I I
0,1V 3V
R= R=
0,2 ×10−3 A 5,5 ×10−3 A
R=500Ω R=545Ω
V V
2) R= 7) R=
I I
0,5V 3,5V
R= R=
0,9 ×10−3 A 6,4 × 10−3 A
R=555Ω R=546Ω
V V
3) R= 8) R=
I I
1,5V 4V
R= R=
2,7 × 10−3 A 7,3 ×10−3 A
R=555Ω R=548Ω
V V
4) R= 9) R=
I I
2V 4,5V
R= −3
R= −3
3,6 ×10 A 8,2 ×10 A
R=555Ω R=549Ω
V V
5) R= 10) R=
I I
2,5V 5V
R= R=
4,5× 10−3 A 9,1 ×10−3 A
R=555Ω

R=549Ω

2. Menyelidiki hubungan tegangan dengan kuat arus


Tabel 2
V
R=
I
Data ke....

V 1V
1) R= R=
I −3
5 ×10 A
R=200Ω
V 3,5 V
2) R= R=
I 17,5 ×10 A
−3

1,5 V R=200Ω
R= −3
7,5 ×10 A V
7) R=
R=200Ω I
V 4V
3) R= R=
I 20 ×10−3 A
2V R=200Ω
R=
10 ×10−3 A V
8) R=
R=200Ω I
V 4,5V
4) R= R=
I 22,5 ×10−3 A
2,5 V R=200Ω
R=
12,5 ×10−3 A V
9) R=
R=200Ω I
V 5V
5) R= R=
I 25 ×10 A
−3

3V R=200Ω
R=
15 ×10−3 A V
10) R=
R=200Ω I
V 5,5 V
6) R= R=
I 27,5 ×10 A
−3

R=200Ω

Hubungan antara tegangan dan kuat arus bisa dilihat dari grafik

30

25

20
Tegangan (V)

15
Series 1
10

0
1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5
Arus (mA)

Tabel 3
V
R=
I
Data ke....

V V
1) R= 6) R=
I I
1V 4V
R= R=
1 ×10−3 A 4 ×10−3 A
R=1000Ω R=1000Ω
V V
2) R= 7) R=
I I
1,5 V 5V
R= R=
1,5 ×10−3 A 5 ×10−3 A
R=1000Ω R=1000Ω
V V
3) R= 8) R=
I I
2V 6V
R= −3
R= −3
2 ×10 A 6 × 10 A
R=1000Ω R=1000Ω
V V
4) R= 9) R=
I I
2,5 V 7V
R= −3
R= −3
1,5 ×10 A 7 ×10 A
R=1000Ω R=1000Ω
V V
5) R= 10) R=
I I
3V 8V
R= −3
R= −3
3 ×10 A 8 ×10 A
R=1000Ω R=1000Ω

Hubungan antara tegangan dan kuat arus bisa dilihat dari grafik
9
8
7
6
Tegangan (V)

5
4
Arus(mA)
3
2
1
0
1 2 3 4 5 6 7 8
Arus (mA)

G. Pembahasan

Pada praktikum kali ini yaitu mengenai hukum ohm , pada praktikum pertama yaitu
Menentukan konstanta ohm dari suatu rangkaian dengan nilai hambatan yang sudah
ditetapkan adalah 550 ohm dan disini didapat hambatan hitungnya adalah
(500,555,555,555,555,545,546,548,549 dan 549)Ω.

Kemudian untuk praktikum kedua yaitu Menyelidiki hubungan tegangan dengan kuat
arus disini telah ditetapkan nilai hambatannya yaitu 200 Ohm , dengan hambatan hitung yang
saya dapatkan adalah (200,200,200,200,200,200,200,200,200,200)Ω.

Kemudian untuk tabel ketiga yaitu dengan hambatan yang ditetapkan adalah 1000
Ohm dan hambatan hitung yang saya dapatkan juga 1000 Ohm untuk seluruh percobaan
dengan variasi tegangan dan arus .

H. Kesimpulan

1. konstanta hukum ohm dari suatu rangkaian yang digunakan didapat hambatan
hitung nya tidak berbeda jauh nilainya yaitu (500,555,555,555,555,545,546,548,549
dan 549)Ω.

2. hubungan antara tegangan dengan kuat arus adalah berbanding lurus yang mana
jika nilai tegangan besar maka nilai kuat arusnya juga besar begitupun sebaliknya.
DAFTAR PUSTAKA

Giancoli,Douglas.2001. Fisika Edisi 5 Jilid 2. Jakarta:Erlangga.

Moegiharto,yoedi.2000.Rangkaian Listrik.Surabaya:Politeknik Elektronika Negeri


Surabaya.

Tipler, Paul A.1998. Fisika untuk Sains dan Teknik. Jakarta: Erlangga.
Lampiran

Tabel 1
Tabel 2
Tabel 3

Anda mungkin juga menyukai