5. Tegangan 10 Volt
Diketahui :
V = 10V
R = 10K= 10000 Ω
Ditanya : I......?
Jawab :
V 10
I= = =0,0010 A
R 10000
= 1 mA
1.6 Data Hasil Perhitungan
Hukum ohm adalah menentukan hubungan arus listrik (I) dan tegangan (V) dalam
sebuah hambatan yang memiliki satuan ohm .Hukum ohm memiliki sifat
resistrivitas,semakin besar resistrivitas/hambatan maka semakin kecil arus yang
mengalir dalam suatu rangkaian.
Besar arus listrik yang mengalir pada sebuah penghantar sebanding dengan beda
potensial sumber ( I ~ V ), yang berarti semakin besar sumber tenaga, semakin besar
arus listrik yang mengalir.Hukum ohm sendiri berbunyi : Kuat arus yang melalui
penghantar sebanding dengan beda potensial pada kedua ujung penghantar. Secara
matematis :
V = I.R
V
Hubungan antara beda potensial, arus listrik, dan hambatan dapat ditulis I = .
R
Dengan pengembangan rumus di hukum ohm,seperti pada diagram di bawah ini.
V
Dengan contoh menghitung besar arus dari praktikum ini menggunakan rumus I = .
R
Yang menggunakan tegangan 2 volt dan resistor 1K ohm dan 10K ohm.Maka
diperoleh hasil:
1.Untuk resistor 1K.
V 2
I= = =0,002 A = 2 mA
R 1000
V 2
I= = =0,0002 A = 0,2 mA
R 10000
1.8 Grafik
1.Hartono, Bambang Prio.2012.Diktat Kuliah Rangkaian Listrik.Institut
Teknologi Nasional Malang.Juli.21
Besar Arus dengan hambatan R 1K Ω
12
10
0
2 4 6 8 10
0.8
0.6
0.4
0.2
0
2 4 6 8 10
1.9 Kesimpulan
V
menggunakan rumus I = dengan tegangan yang sesuai pada tabel.
R
2.4 Data Hasil Percobaan
Diketahui :
V=12 V
R1 = 1K Ω
R2 = 470 Ω
R3 = 2K2 Ω
R4 = 330 Ω
R5 = 680 Ω
Ditanya : I total.....?
Jawab :
R seri = R4+R5 = 330 + 680 = 1010 Ω
R 3∗Rs 1 2200∗1010
R pararel= = =692,211 Ω
R 3+ Rs 1 2200+1010
= I total * 2162,211 Ω
Vtotal 12 V
I total= = =0,0055 A
Rtotal 2162,211Ω
= 5,5 mA
R 4+ R 5 330+680
I3= ∗I total ¿ ∗0,0055 A = 0,00170 A
R 3+ R 4+ R 5 2200+330+680
= 17 mA
R3 2200
I4=15= ∗I total ¿ ∗0,0055 A =0,0038 A
R 3+ R 4+ R 5 2200+330+680
= 3,8 mA
Diketahui :
V= 2 V
R1 = 1K Ω
R2 = 470 Ω
R3 = 2K2 Ω
R4 = 330 Ω
R5 = 680 Ω
Ditanya : I total.....?
Jawab :
R seri = R4+R5 = 330 + 680 = 1010 Ω
R 3∗Rs 1 2200∗1010
R pararel= = =692,211 Ω
R 3+ Rs 1 2200+1010
= I total * 2162,211 Ω
Vtotal 2V
I total= = =0,0009 A
Rtotal 2162,211Ω
= 0,9 mA
R 4+ R 5 330+680
I3= ∗I total ¿ ∗0,0009 A = 0,0002 A
R 3+ R 4+ R 5 2200+330+680
= 0,2 mA
R3 2200
I4=15= ∗I total ¿ ∗0,0009 A =0,0006 A
R 3+ R 4+ R 5 2200+330+680
= 0,6 mA
Diketahui :
V= 4 V
R1 = 1K Ω
R2 = 470 Ω
R3 = 2K2 Ω
R4 = 330 Ω
R5 = 680 Ω
Ditanya : I total.....?
Jawab :
R seri = R4+R5 = 330 + 680 = 1010 Ω
R 3∗Rs 1 2200∗1010
R pararel= = =692,211 Ω
R 3+ Rs 1 2200+1010
R total= R pararel+R1+R2= 692,211+1000+470 = 2162,211 Ω
= I total * 2162,211 Ω
Vtotal 4V
I total= = =0,0018 A
Rtotal 2162,211Ω
= 1,8 mA
R 4+ R 5 330+680
I3= ∗I total ¿ ∗0,0018 A = 0,0005 A
R 3+ R 4+ R 5 2200+330+680
= 0,5 mA
R3 2200
I4=15= ∗I total ¿ ∗0,0018 A =0,0012 A
R 3+ R 4+ R 5 2200+330+680
= 1,2 mA
Diketahui :
V= 6 V
R1 = 1K Ω
R2 = 470 Ω
R3 = 2K2 Ω
R4 = 330 Ω
R5 = 680 Ω
Ditanya : I total.....?
Jawab :
R seri = R4+R5 = 330 + 680 = 1010 Ω
R 3∗Rs 1 2200∗1010
R pararel= = =692,211 Ω
R 3+ Rs 1 2200+1010
= I total * 2162,211 Ω
Vtotal 6V
I total= = =0,0027 A
Rtotal 2162,211Ω
= 2,7 mA
R 4+ R 5 330+680
I3= ∗I total ¿ ∗0,0027 A = 0,0008 A
R 3+ R 4+ R 5 2200+330+680
= 0,8 mA
R3 2200
I4=15= ∗I total ¿ ∗0,0027 A =0,0018 A
R 3+ R 4+ R 5 2200+330+680
= 1,8 mA
Diketahui :
V= 8 V
R1 = 1K Ω
R2 = 470 Ω
R3 = 2K2 Ω
R4 = 330 Ω
R5 = 680 Ω
Ditanya : I total.....?
Jawab :
R seri = R4+R5 = 330 + 680 = 1010 Ω
R 3∗Rs 1 2200∗1010
R pararel= = =692,211 Ω
R 3+ Rs 1 2200+1010
= I total * 2162,211 Ω
Vtotal 8V
I total= = =0,0036 A
Rtotal 2162,211Ω
= 3,6 mA
R 4+ R 5 330+680
I3= ∗I total ¿ ∗0,0036 A = 0,0011 A
R 3+ R 4+ R 5 2200+330+680
= 1,1 mA
R3 2200
I4=15= ∗I total ¿ ∗0,0036 A =0,0024 A
R 3+ R 4+ R 5 2200+330+680
= 2,4 mA
Diketahui :
V= 10 V
R1 = 1K Ω
R2 = 470 Ω
R3 = 2K2 Ω
R4 = 330 Ω
R5 = 680 Ω
Ditanya : I total.....?
Jawab :
R seri = R4+R5 = 330 + 680 = 1010 Ω
R 3∗Rs 1 2200∗1010
R pararel= = =692,211 Ω
R 3+ Rs 1 2200+1010
= I total * 2162,211 Ω
Vtotal 10 V
I total= = =0,0046 A
Rtotal 2162,211Ω
= 4,6 mA
R 4+ R 5 330+680
I3= ∗I total ¿ ∗0,0046 A = 0,0014 A
R 3+ R 4+ R 5 2200+330+680
= 1,4 mA
R3 2200
I4=15= ∗I total ¿ ∗0,0046 A =0,0031 A
R 3+ R 4+ R 5 2200+330+680
= 3,1 mA
Besar tegangan masing-masing hambatan 10 V
R1 = 1K Ω
R2 = 470 Ω
R3 = 2K2 Ω
R4 = 330 Ω
R5 = 680 Ω
R 3∗Rs 1 2200∗1010
R pararel= = =692,211 Ω
R 3+ Rs 1 2200+1010
= I total * 2162,211 Ω
Vtotal 2V
I total= = =0,0009 A
Rtotal 2162,211Ω
= 0,9 mA
R 4+ R 5 330+680
I3= ∗I total ¿ ∗0,0009 A = 0,0002 A
R 3+ R 4+ R 5 2200+330+680
= 0,2 mA
R3 2200
I4=15= ∗I total ¿ ∗0,0009 A =0,0006 A
R 3+ R 4+ R 5 2200+330+680
= 0,6 mA
2.9 Kesimpulan
1.Hartono, Bambang Prio.2012.Diktat Kuliah Rangkaian Listrik.Institut
Teknologi Nasional
Berdasarkan hasil praktikum tentang hukumMalang.Juli.21,22,23
kirchoff, maka dapat disimpulkan
bahwa:
Tabel 3.2 Data Hasil Percobaan I1, I2, Itotal, dan Rtotal terhadap V
Diketahui :
R1=330 Ω R4=680 Ω
R2=1000 Ω V=2V
R3=100 Ω
Jawab :
𝑅 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝑅1 + 𝑅2 + 𝑅3 + 𝑅4
= 330 + 1000 + 100 + 680
= 2110 Ω
V sumber 2V
I total = = = 0,00094 A
R total 2110Ω
R1=330 Ω R4=680 Ω
R2=1000 Ω V=4V
R3=100 Ω
𝑅 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝑅1 + 𝑅2 + 𝑅3 + 𝑅4
= 330 + 1000 + 100 + 680
= 2110 Ω
V sumber 4V
I total = = = 0,00189 𝐴
R total 2110Ω
Diketahui :
R1=330 Ω R4=680 Ω
R2=1000 Ω V=6V
R3=100 Ω
𝑅 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝑅1 + 𝑅2 + 𝑅3 + 𝑅4
= 330 + 1000 + 100 + 680
= 2110 Ω
V sumber 6V
I total = = = 0,00284 A
R total 2110Ω
Diketahui :
R1=330 Ω R4=680 Ω
R2=1000 Ω V=8V
R3=100 Ω
Jawab :
𝑅 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝑅1 + 𝑅2 + 𝑅3 + 𝑅4
= 330 + 1000 + 100 + 680
= 2110 Ω
V sumber 8V
I total = = = 0,00379 A
R total 2110Ω
Diketahui :
R1=330 Ω R4=680 Ω
R2=1000 Ω V=10V
R3=100 Ω
Jawab :
𝑅 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝑅1 + 𝑅2 + 𝑅3 + 𝑅4
= 330 + 1000 + 100 + 680
= 2110 Ω
V sumber 10 V
I total = = = 0,00473 A
R total 2110Ω
Diketahui :
R1=680 Ω
R2=1000 Ω
Vs=2V
Jawab :
R 1+ R 2 680∗1000
R total = = = 404,761 Ω
R 1+ R 2 680∗1000
Vs 2V
I total = = = 0,0049 A
Rtotal 404,761 Ω
Vs 2V
I1 = = = 0,0029 A
R 1 680 Ω
Vs 2V
I2 = = = 0,0029 A
R 2 1000 Ω
Atau
Diketahui :
R1=680 Ω
R2=1000 Ω
Vs=4V
Jawab :
R 1+ R 2 680∗1000
R total = = = 404,761 Ω
R 1+ R 2 680∗1000
Vs 4V
I total = = = 0,0098 A
Rtotal 404,761 Ω
Vs 4V
I1 = = = 0,0058 A
R 1 680 Ω
Vs 4V
I2 = = = 0,004 A
R 2 1000 Ω
Atau
Diketahui :
R1=680 Ω
R2=1000 Ω
Vs=6V
Jawab :
R 1+ R 2 680∗1000
R total = = = 404,761 Ω
R 1+ R 2 680∗1000
Vs 6V
I total = = = 0,0148 A
Rtotal 404,761 Ω
Vs 6V
I1 = = = 0,0088 A
R 1 680 Ω
Vs 6V
I2 = = = 0,006 A
R 2 1000 Ω
Atau
Diketahui :
R1=680 Ω
R2=1000 Ω
Vs=8V
Jawab :
R 1+ R 2 680∗1000
R total = = = 404,761 Ω
R 1+ R 2 680∗1000
Vs 8V
I total = = = 0,0197 A
Rtotal 404,761 Ω
Vs 8V
I1 = = = 0,0117 A
R 1 680 Ω
Vs 8V
I2 = = = 0,008 A
R 2 1000 Ω
Atau
Diketahui :
R1=680 Ω
R2=1000 Ω
Vs=10V
Jawab :
R 1+ R 2 680∗1000
R total = = = 404,761 Ω
R 1+ R 2 680∗1000
Vs 10 V
I total = = = 0,0247 A
Rtotal 404,761 Ω
Vs 10V
I1 = = = 0,014 A
R 1 680 Ω
Vs 10V
I2 = = = 0,01 A
R 2 1000 Ω
Atau
Tabel 3.2 Data Hasil Percobaan I1, I2, Itotal, dan Rtotal terhadap V
2. Jika salah satu beban atau bagian dari rangkaian tidak terhubung atau putus
aliran arus terhenti
3. Arus yang mengalir pada masing beban adalah sama.
4. Banyak beban listrik yang dihubungkan dalam rangkaian seri, tahanan total
rangkaian menyebabkan naiknya penurunan arus yang mengalir dalam
rangkaian. Arus yang mengalir tergantung pada jumlah besar tahanan beban
dalam rangkaian.
Jumlah dari hambatan-hambatan pada rangkaian seri adalah jumlah secara langsung
dari hambatan-hambatan itu sendiri.
Rangkaian Paralel adalah salah satu rangkaian listrik yang disusun secara
berderet (paralel) Rangkaian Paralel merupakan salah satu yang memiliki lebih
dari satu bagian garis edar untuk mengalirkan arus. Dalam kendaraan bermotor,
sebagian besar beban listrik dihubungkan secara paralel.
Sifat-sifat Rangkaian Paralel yaitu :
1. Sebagaian besar tahanan dirangkai dalam rangkaian paralel, tahanan total
rangkaian mengecil, oleh karena itu arus total lebih besar. (Tahanan total dari
rangkaian paralel adalah lebih kecil dari tahanan yang terkecil dalam
rangkaian).
2. Jika terjadi salah satu cabang tahanan paralel terputus, arus akan terputus
hanya pada rangkaian tahanan tersebut. Rangkaian cabang yang lain tetap
bekerja tanpa terganggu oleh rangkaian cabang yang terputus tersebut.
3. Masing-masing cabang dalam rangkaian paralel adalah rangkaian individu.
Arus masing-masing cabang adalah tergantung besar tahanan cabang.
4. Tegangan pada masing-masing beban listrik sama dengan tegangan sumber
Dan untuk menghitung nilai hambatan yang terdapat pada rangkaian paralel tersebut,
merupakan seper hambatan total sama seper jumlah hambatan-hambatan yang ada,
seperti dirumuskan di bawah ini
1 1 1 1 1 1
= + + + +.......
Rtotal R 1 R 2 R 3 R 4 Rn
1. Hubungan seri : Jika salah satu terminal dari dua elemen tersambung, akibatnya
arus yang lewat akan sama besar.
2. Hubungan Paralel : Jika semua terminal terhubung dengan elemen lain dan
akibatnya tegangan diantaranya akan sama.
3.8 Kesimpulan Karakteristik arus dan tegangan pada rangkaian seri dan
Rosman,Andi.2019.
rangkaian paralel dengan menggunakan resistor. Universitas Cokroaminoto
Palopo.Juli.2
Berdasarkan Percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa :
1. Pada rangkaian seri,jika salah satu beban atau bagian dari rangkaian tidak
terhubung atau putus aliran arus akan terhenti
2. Arus yang mengalir pada masing beban adalah sama.
3. Pada rangkaian paralel jika terjadi salah satu cabang tahanan paralel terputus,
arus akan terputus hanya pada rangkaian tahanan tersebut. Rangkaian
cabang yang lain tetap bekerja tanpa terganggu oleh rangkaian cabang yang
terputus tersebut.
4. Masing-masing cabang dalam rangkaian paralel adalah rangkaian individu.
Arus masing-masing cabang adalah tergantung besar tahanan cabang.