Anda di halaman 1dari 10

Abstrak

Praktikum unit 3 ini menggunakan software multisim untuk membuat skema rangkaian listrik dan
melakukan simulasi pengukuran tegangan dan arus. Pengukuran menggunakan Ammeter untuk arus dan
voltmeter untuk tegangan. Hasil pengukuran dari simulasi sesuai dengan hasil perhitungan menggunakan
persamaan rumus. Dari simulasi pada multisim, kita dapat mengetahui besar nilai yang dibutuhkan pada
rangkaian listrik yang ingin dibuat.

Kata kunci: Multisim, Tegangan, Arus, Hambatan, dan Pengukuran


1. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mahasiswa dapat mengoprasika software multisim dengan baik dan benar
2. Mahasiswa dapat memahami hukum ohm

2. DASAR TEORI

2.1 NI Multisim
NI Multisim adalah sebuah software aplikasi yang berfungsi untuk menggambar dan
mensimulasikan perilaku rangkaian elektronika baik analog maupun digital.
Software ini dikembangkan oleh Perusahaan National Instrument yang bergerak dalam
bidang produksi komponen-komponen elektronika. Multisim merupakan pengembangan dari
software simulasi rangkaian elektronika yang sebelumnya terkenal dengan nama Electronics
Workbench. Dengan software Multisim ini, kita dapat memodelkan sifat dari parameter
rangkaian analog dan digital. Kemampuan yang disediakan Multisim adalah dapat memodelkan
berbagai rancangan rangkaian, menguji suatu rangkaian dengan berbagai kemungkinan
komponen, memeriksa sifat dari keseluruhan rangkaian dengan melakukan analisis AC / DC atau
transient.

2.2 Hukum Ohm


Hukum Ohm, yaitu Hukum dasar yang menyatakan hubungan antara Arus Listrik (I),
Tegangan (V) dan Hambatan (R).

Bunyi hokum ohm:“Besar arus listrik (I) yang mengalir melalui sebuah penghantar atau
Konduktor akan berbanding lurus dengan beda potensial / tegangan (V) yang diterapkan
kepadanya dan berbanding terbalik dengan hambatannya (R)”.

Secara Matematis, Hukum Ohm dapat dirumuskan menjadi persamaan seperti dibawah ini :

V=IxR I=V/R R=V/I

Dimana :
V = Voltage (Beda Potensial atau Tegangan yang satuan unitnya adalah Volt (V))
I = Current (Arus Listrik yang satuan unitnya adalah Ampere (A))
R = Resistance (Hambatan atau Resistansi yang satuan unitnya adalah Ohm (Ω)).

3. METODE PERCOBAAN
3.1 Alat dan Bahan
1. Komputer atau laptop
2. Software multisim

3.2 Langkah Percobaan

3.2.1 Percobaan 1
Hubungan antara hambatan dan arus ketika tegangan tetap
a. Buat rangkaian dengan spesifikasi sebagai berikut.
1) Tegangan 50 Volt
2) Hambatan 100Ω dengan maximum rated power 1000 watt, supaya
komponen tidak terputus ketika simulasi dijalankan.
b. Tambahkan alat pengukuran Ammeter, lalu rangkai secara seri dan
letaknya sebelum resistor. Dengan kaki positif terhubung dengan
sumber positif tegangan dan kaki negative terhubung ke salahsatu kaki
resistor.
c. Tambahkan alat pengukuran Voltmeter, lalu rangkai secara parallel
dengan resistor. Dengan kaki positif terhubung ke sumber positif
tengan sebelum resistor dan kaki negative terhubung ke sumber negatif
tegangan.
d. Jalankan simulasi
e. Setelah simulasi pertama selesai, catat nilai tegangan dan arus.
Kemudian lakukan simulasi selanjutnya dengan menurunkan nilai
hambatan dengan step 10 Ω.

3.2.2 Percobaan 2
Hubungan antara hambatan dan arus ketika tegangan tetap
a. Buat rangkaian dengan spesifikasi sebagai berikut.
1) Tegangan awal 10 Volt
2) Hambatan tetap 10Ω dengan maximum rated power 100 watt

b. Tambahkan alat pengukuran Ammeter, lalu rangkai secara seri


c. Tambahkan alat pengukuran Voltmeter, lalu rangkai secara parallel
dengan resistor.
d. Jalankan simulasi
e. Setelah simulasi pertama selesai, catat nilai tegangan dan arus.
Kemudian lakukan simulasi selanjutnya dengan menurunkan nilai
tegangan dengan step 2 volt.

3.2.3 Percobaan 3
Hubungan antara hambatan dan arus ketika tegangan tetap
a. Buat rangkaian dengan spesifikasi sebagai berikut.
3) Tegangan awal 5 Volt
4) Hambatan tetap 100Ω dengan maximum rated power 1000 watt

b. Tambahkan alat pengukuran Ammeter, lalu rangkai secara seri


c. Tambahkan alat pengukuran Voltmeter, lalu rangkai secara parallel
dengan resistor.
d. Jalankan simulasi
e. Setelah simulasi pertama selesai, catat nilai arus. Kemudian lakukan
simulasi selanjutnya dengan menaikkan nilai tegangan dengan step 5
volt.
f. Hitung nilai daya dengan menggunakan rumus P=V × I dengan satuan
watt.
4. HASIL PENGAMATAN DAN ANALISIS
*Cantumkan Gambar Skema Rangkaian
4.1 Hubungan antara hambatan dengan arus bila tegangan tetap
Data pengamatan untuk tegangan = 50 Volt

No
Hambatan (Ω) Arus (A)
.
1. 100 0,5
2. 90 0,556
3. 80 0,625
4. 70 0,714
5. 60 0,833
6. 50 1
7. 40 1,25
8. 30 1,667
9. 20 2,5
10. 10 5

Analisi pengukuran pada multisim menggunakan persamaan hukum ohm.


I=V/R
I = 50 / 100
I = 0,5 A

1. Analisi arus dengan nilai hambatan 100


Ketika simulasi dijalankan, maka hasil yang muncul pada ammeter adalah 0,5.
Jadi, nilai arus yang mengalir adalah 0,5 Ampere.

2. Analisi arus dengan nilai hambatan 90


Ketika simulasi dijalankan, maka hasil yang muncul pada ammeter adalah 0,556.
Jadi, nilai arus yang mengalir adalah 0,556 Ampere.

3. Analisis arus dengan nilai hambatan 80


Ketika simulasi dijalankan, maka hasil yang muncul pada adalah 0,625. Jadi nilai
arus yang mengalir adalah 0,625 Ampere.

4. Analisis arus dengan nilai hambatan 70


Ketika simulasi dijalankan, maka hasil yang muncul pada adalah 0,714. Jadi nilai
arus yang mengalir adalah 0,714 Ampere.

5. Analisis arus dengan nilai hambatan 60


Ketika simulasi dijalankan, maka hasil yang muncul pada adalah 0,883. Jadi nilai
arus yang mengalir adalah 0,883 Ampere.

6. Analisis arus dengan nilai hambatan 50


Ketika simulasi dijalankan, maka hasil yang muncul pada adalah 1. Jadi nilai arus
yang mengalir adalah 1 Ampere.

7. Analisis arus dengan nilai hambatan 40


Ketika simulasi dijalankan, maka hasil yang muncul pada adalah 1,25. Jadi nilai
arus yang mengalir adalah 1,25 Ampere.

8. Analisis arus dengan nilai hambatan 30


Ketika simulasi dijalankan, maka hasil yang muncul pada adalah 1,667. Jadi nilai
arus yang mengalir adalah 1,667 Ampere..

9. Analisis arus dengan nilai hambatan 20


Ketika simulasi dijalankan, maka hasil yang muncul pada adalah 2,5. Jadi nilai
arus yang mengalir adalah 2,5 Ampere.

10. Analisis arus dengan nilai hambatan 10


Ketika simulasi dijalankan, maka hasil yang muncul pada adalah 5. Jadi nilai arus
yang mengalir adalah 5 Ampere.

4.2 Hubungan antara tegangan dengan arus bila hambatan tetap


Data pengamatan untuk hambatan = 10 Ω

No
Tegangan (V) Arus (A)
.
1. 20 2
2. 18 1,8
3. 16 1,6
4. 14 1,4
5. 12 1,2
6. 10 1
7. 8 0,8
8. 6 0,6
9. 4 0,4
10. 2 0,2

Analisi pengukuran pada multisim menggunakan persamaan hukum ohm.


I=V/R
I = 20 / 10
I=2A

1. Analisi arus dengan nilai tegangan 20


Ketika simulasi dijalankan, maka hasil yang muncul pada ammeter adalah 2. Jadi,
nilai arus yang mengalir adalah 2 Ampere.

2. Analisi arus dengan nilai tegangan 18


Ketika simulasi dijalankan, maka hasil yang muncul pada ammeter adalah 1,8.
Jadi, nilai arus yang mengalir adalah 1,8 Ampere.

3. Analisis arus dengan nilai tegangan 16


Ketika simulasi dijalankan, maka hasil yang muncul pada adalah 1,6. Jadi nilai
arus yang mengalir adalah 1,6 Ampere.

4. Analisis arus dengan nilai tegangan 14


Ketika simulasi dijalankan, maka hasil yang muncul pada adalah 1,4. Jadi nilai
arus yang mengalir adalah 1,4 Ampere.

5. Analisis arus dengan nilai tegangan 12


Ketika simulasi dijalankan, maka hasil yang muncul pada adalah 1,2. Jadi nilai
arus yang mengalir adalah 1,2 Ampere.

6. Analisis arus dengan nilai tegangan 10


Ketika simulasi dijalankan, maka hasil yang muncul pada adalah 1. Jadi nilai arus
yang mengalir adalah 1 Ampere.

7. Analisis arus dengan nilai tegangan 8


Ketika simulasi dijalankan, maka hasil yang muncul pada adalah 0,8. Jadi nilai
arus yang mengalir adalah 0,8 Ampere.
8. Analisis arus dengan nilai tegangan 6
Ketika simulasi dijalankan, maka hasil yang muncul pada adalah 0,6. Jadi nilai
arus yang mengalir adalah 0,6 Ampere..

9. Analisis arus dengan nilai tegangan 4


Ketika simulasi dijalankan, maka hasil yang muncul pada adalah 0,4. Jadi nilai
arus yang mengalir adalah 2,5 Ampere.

10. Analisis arus dengan nilai tegangan 2


Ketika simulasi dijalankan, maka hasil yang muncul pada adalah 0,2. Jadi nilai
arus yang mengalir adalah 0,2 Ampere.

4.3 Hubungan antara daya yang diserap beban dengan tegangan dan
arus pada hambatan beban tetap
Data pengamatan untuk hambatan = 100 Ω

No Daya (W)
Tegangan (V) Arus (A)
.
1. 5 0,05 0,25
2. 10 0,1 1
3. 15 0,15 2,25
4. 20 0,2 4
5. 25 0,25 6,25
6. 30 0,3 9
7. 35 0,35 12,25
8. 40 0,4 16
9. 45 0,45 20,25
10. 50 0,5 25

Analisi pengukuran pada multisim menggunakan persamaan hukum ohm dan


rumus persamaan daya.
I=V/R P=V×I
I = 5 / 100 P = 5 × 0,05
I = 0,05 A P = 0,25 watt
1. Analisi arus dengan nilai tegangan 5
Ketika simulasi dijalankan, maka hasil yang muncul pada ammeter adalah 0,05.
Jadi, nilai arus yang mengalir adalah 0,05 Ampere. Ketika dikalikan dengan
tegangan, maka nilai daya adalah 0,25 watt.

2. Analisi arus dengan nilai tegangan 10


Ketika simulasi dijalankan, maka hasil yang muncul pada ammeter adalah 0,1.
Jadi, nilai arus yang mengalir adalah 0,1 Ampere. Ketika dikalikan dengan
tegangan, maka nilai daya adalah 1 watt.

3. Analisi arus dengan nilai tegangan 15


Ketika simulasi dijalankan, maka hasil yang muncul pada ammeter adalah 0,15.
Jadi, nilai arus yang mengalir adalah 0,15 Ampere. Ketika dikalikan dengan
tegangan, maka nilai daya adalah 2,25 watt.

4. Analisi arus dengan nilai tegangan 20


Ketika simulasi dijalankan, maka hasil yang muncul pada ammeter adalah 0,2.
Jadi, nilai arus yang mengalir adalah 0,2 Ampere. Ketika dikalikan dengan
tegangan, maka nilai daya adalah 4 watt.

5. Analisi arus dengan nilai tegangan 25


Ketika simulasi dijalankan, maka hasil yang muncul pada ammeter adalah 0,25.
Jadi, nilai arus yang mengalir adalah 0,25 Ampere. Ketika dikalikan dengan
tegangan, maka nilai daya adalah 6,25 watt.

6. Analisi arus dengan nilai tegangan 30


Ketika simulasi dijalankan, maka hasil yang muncul pada ammeter adalah 0,3.
Jadi, nilai arus yang mengalir adalah 0,3 Ampere. Ketika dikalikan dengan
tegangan, maka nilai daya adalah 9 watt.

7. Analisi arus dengan nilai tegangan 35


Ketika simulasi dijalankan, maka hasil yang muncul pada ammeter adalah 0,35.
Jadi, nilai arus yang mengalir adalah 0,35 Ampere. Ketika dikalikan dengan
tegangan, maka nilai daya adalah 12,25 watt.

8. Analisi arus dengan nilai tegangan 40


Ketika simulasi dijalankan, maka hasil yang muncul pada ammeter adalah 0,4.
Jadi, nilai arus yang mengalir adalah 0,4 Ampere. Ketika dikalikan dengan
tegangan, maka nilai daya adalah 16 watt.
9. Analisi arus dengan nilai tegangan 45
Ketika simulasi dijalankan, maka hasil yang muncul pada ammeter adalah 045.
Jadi, nilai arus yang mengalir adalah 0,45 Ampere. Ketika dikalikan dengan
tegangan, maka nilai daya adalah 20,25 watt.

10. Analisi arus dengan nilai tegangan 50


Ketika simulasi dijalankan, maka hasil yang muncul pada ammeter adalah 0,5.
Jadi, nilai arus yang mengalir adalah 0,5 Ampere. Ketika dikalikan dengan
tegangan, maka nilai daya adalah 25 watt.

5. KESIMPULAN
Ntah, masih mikir

6. DAFTAR PUSTAKA
Belum nemu link

Anda mungkin juga menyukai