Anda di halaman 1dari 10

Laporan Praktikum Kuat Arus, Tegangan dan Pembuktian

Hukum Ohm
Guru : Ibu Suriani S.Pd M.Pd

Nama : Muhammad Fadhel Sabirin


Kelas : XII. Al-Jazari
Nis : 17091766

SMA NEGERI 11 PANGKEP


TAHUN AJARAN 2019/2020
A. Judul :
Menguku kuat arus dan tegangan listrik pada rangkaian sederhana menggunakan Basic
meter

B. Tujuan :
1. Membuktikan Hukum Ohm
2. Mengukur kuat arus dan tegangan

C. Alat dan Bahan :


1. Papan tripleks ukuran 40x40
2. Lampu weser motor 1 buah
3. 5 buah baterai 1,5 volt (baterai besar)
4. Kabel listrik 2 meter
5. Filamen dan kuningan
6. Isolasi listrik
7. Lem
8. Gunting
9. Gergaji besi
10. Botol plastik bekas
11. Pipa bekas 40 cm ukuran ¾
12. Stik eskrim
13. Kertas krep
14. Kardus Makanan ringan bekas
15. Basic meter
16. Kabel Konektor

D. Landasan Teori :
Pengertian Hukum OHM
Hukum Ohm ialah suatu pernyataan bahwa besar arus listrik yang mengalir melewati
sebuah penghantar akan selalu berbanding lurus dengan beda potensial yang diterapkan
kepadanya. Sebuah benda penghantar bisa dikatakan mematuhi hukum Ohm jika nilai
resistansinya tak bergantung pada besar dan polaritas beda potensial yang dikenakan
kepadanya. Walaupun hal ini tidak selalu berlaku untuk semua jenis penghantar, namun
istilah “hukum” tetap dipakai dengan alasan sejarah.
komponen parameter dalam hukum OHM
Secara matematis hukum Ohm diekspresikan dengan persamaan :
V=IR

Keterangan :
I : ialah arus listrik yang mengalir pada suatu penghantar pada satuan Ampere.
V  : ialah tegangan listrik yang ada pada kedua ujung penghantar pada satuan volt.
R  : ialah nilai hambatan listrik (resistansi) yang ada pada suatu penghantar dalam satuan
ohm.
Hukum ini dicetuskan oleh Georg Simon Ohm, seorang fisikawan dari negara Jerman
pada tahun 1825 dan dipublikasikan pada sebuah paper yang berjudul The Galvanic
Circuit Investigated Mathematically tahun 1827
Bunyi Hukum OHM
Besar arus listrik (I) yang mengalir melewati sebuah penghantar atau Konduktor akan
slalu berbanding lurus dengan beda potensial / tegangan (V) yang diterapkan kepadanya
dan berbanding terbalik dengan hambatannya (R)
Agar lebih jelas mengenai Hukum Ohm, Bisa melakukan Praktikum dengan sebuah
Rangkaian Elektronika Sederhana seperti dibawah ini :

rangkaian dasar hukum ohm


hanya memerlukan sebuah DC Generator (Power Supply), Voltmeter, Amperemeter, dan
sebuah Potensiometer sesuai pada nilai yang dibutuhkan. Dari Rangkaian Elektronika
yang sederhana tersebut, Bisa membandingkan Teori Hukum Ohm dengan hasil yang
didapatkan dari Praktikum dalam hal menghitung Arus Listrik (I), Tegangan (V) dan
Resistansi/Hambatan (R).
Rumus
Rumus menghitung Arus Listrik
I=V/R
Rumus menghitung Tegangan atau Beda Potensial
V = I x R.
Rumus menghitung Nilai Resistansi
R=V/I
Sumber :
Rumusrumus.com (4 Agustus 2019) Hukum OHM – Bunyi, Teori, Makalah, Rumus,
Contoh Soal Dari https://rumusrumus.com/hukum-ohm/

E. Prosedur Kerja :
a. Pembuatan rangkaian listrik
1. Siapkan bahan dan alat
2. Cat papan ukuran 40x40 dengan warna hitam
3. Satukan baterai dengan di jepit menggunakan pipa yang telah di potong bagian
badannya sebagian
4. Sisipkan kabel diantara baterai yang ujungnya telah di pasangkan filamen
kuningan
Seperti pada gambar barikut :

5. Hubungkan baterai menggunakan kabel di kedua ujung baterai yang sudah di


satukan
6. Lalu, sambungkan baterai dengan lampu weser motor
7. Tempatkan lampu agak tinggi di bagian tengah dari papan dasar dari rangkaian
8. Setealah itu, hiasi menggunakan kertas krep, stik eskrim, botol bekas dan
pembungkus kardus makanan ringan dengan di bentuk rumah
Maka akan jadi seperti ini :
b. Mengukur kuat arus rangkaian
1. Persiapkan alat, bahan dan rangkaian yang sudah di buat
2. Ubah aturan Basic meter menjadi Ampere meter
3. Mengukur kuat arus menggunakan rangkaian seri
4. Atur batas ukur alat menjadi 1Ampere
5. Ukur kuat arus rangkaian dengan satu baterai

6. Lihat skala yang di tunjukkan oleh Basic meter

7. Dokumentasikan hasil pengukurannya


8. Ukur kembali kuat arus rangkaian dengan dua beterai, lalu ukur kembali kuat arus
hingga lima baterai
9. Amati hasil pengukurannya
10. Hitung nilai pengkurannya menggunakan persamaan
Penunjukan Skala
Nilai Pengukuran = x Batas Ukur
Skala Maksimal
c. Mengukur tegangan rangkaian
1. Persiapkan alat, bahan dan rangakaian yang sudah di buat
2. Ubah aturan Basic meter menjadi Voltmeter untuk mengukur tegangan
3. Mengukur tegangan menggunakan rangkaian paralel
4. Atur batas ukur menjadi 10 volt
5. Ukur tegangan dari satu baterai
6. Amati skala penunjukan Basic meter
7. Dokumentasikan hasil pengamatan
8. Ukur kembali tegangan dengan dua baterai hingga lima baterai dan amati
perubahan
9. Hitung nilai pengukurannya dengan rumus :

Penunjukan Skala
Nilai Pengukuran = x Batas Ukur
Skala Maksimal

F. Hasil pengamatan :
a. Hasil pengukuran Kuat Arus
11
1. 50 x 1 A= 0,22 A

15
2. 50
x1 A = 0,3 A

20
3. 50
x 1 A= 0,4 A
23
4. 50
x 1 A= 0,46 A

26
5. 50
x 1 A= 0,52 A

Di masukkan dalam tabel hasil pengukuran

No Jumlah Baterai Kuat Arus (Ampre)


1. 1 0,22 A

2. 2 0,3 A
3. 3 0,4 A
4. 4 0,46 A
5. 5 0,52 A

b. Hasil pengukuran Tegangan


7
1. 50 x 10 V = 1,4 V
14
2. 50
x 10 V = 2,8 V

20
3. 50
x 10 V=4V

27
4. 50
x 10 V = 5,4 V

33
5. 50
x 10 V = 6,6 V
Di masukkan dalam tabel hasil pengukuran

No Jumlah Baterai Tegangan (volt)


1. 1 1,4 V

2. 2 2,8 V
3. 3 4,0 V
4. 4 5,4 V
5. 5 6,6 V

G. Analisis Data :
a. Analisis data hasil pengukuran Kuat Arus (i)

No Jumlah Baterai Kuat Arus (Ampre)


1. 1 0,22 A

2. 2 0,3 A
3. 3 0,4 A
4. 4 0,46 A
5. 5 0,52 A

b. Grafik pengukuran Kuat Arus

Chart Title
0.6

0.5

0.4
Kuat Arus

0.3

0.2

0.1

0
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5

Jumlah Baterai

kuat arus
H. Kesimpulan :

Tabel perubahan Tegangan Tabel perubahan kuat arus

No Jumlah Tegangan No Jumlah Kuat


Baterai (volt) Baterai Arus
1. 1 1,4 V (Ampre)
2. 2 2,8 V 1. 1 0,22 A
3. 3 4,0 V 2. 2 0,3 A
4. 4 5,4 V 3. 3 0,4 A
5. 5 6,6 V 4. 4 0,46 A
5. 5 0,52 A

Kesimpulannya, berdasarkan perbandingan dua tabel di atas adalah semakin besar tegangan
yang di berikan maka semakin besar pula kuat arus yang di hasilkan. Maka pembuktian
hukum ohm dengan persamaan :
V = I x R.
Artinya tegangan akan berbanding lurus dengan kuat arus yang di hasilkan

Anda mungkin juga menyukai