Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIKA
“hukum ohm”

Oleh:
 Firdha
 Difa Nadia
 Nurwanda
 Masni
 Multi Agusfa
 Rini
 Jumiati

YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM


MA.AL-HIKMAH RANTEANGIN
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur atas kehadirat Allah Yang Maha Esa,atas segala
kebesaran dan limpahan rahmat-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan Laporan
Praktikum Fisika tentang Hukum Ohm ini.

Pada penulisan Laporan ini,berbagai hambatan telah kami selaku Penyusun alami.Oleh
karena itu,terselesaikanya Laporan *raktikum ini tentu saja bukan karena kemampuan
Penyusun semata-mata,melainkan karna adanya dukungan dan bantuan dari berbagai
pihak.

Dalam penulisan Laporan Praktikum ini,kami menyadari pengetahuan dan pengalaman


penyusun masih sangat terbatas.Oleh karena itu,penyusun mengharapkan adanya kritik
dan saran dari berbagai pihak agar Laporan Praktikum ini lebih baik dan bermanfaat.

Ranteangin, Agustus 2019

Penyusun,

Kelompok 3 Fisika MIPA 2

i
DAFTAR ISI

SAMPUL...............................................................................................................i

KATA PENGANTAR..........................................................................................ii

DAFTAR ISI.......................................................................................................iii

BAB 1 : PENDAHULUAN..................................................................................1

A. Latar Belakang............................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................1
C. Tujuan.........................................................................................1

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA........................................................................2

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN...........................................................3

A. Waktu dan Tempat......................................................................3


B. Alat dan Bahan............................................................................3
C. Persiapan percobaan....................................................................3
D. Langkah-langkah Percobaan.......................................................4
E. Hasil Pengamatan........................................................................4

BAB IV : ANANLISI PRAKTIKUM DAN PEMBAHASAN...........................5

A. Analisis........................................................................................5
B. Pembahasan.................................................................................5

BAB V : PENUTUP.............................................................................................8

A. Simpulan.....................................................................................8
B. Saran...........................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Apabila suatu penghantar diberikan potensial yang berbeda diantara


kedua ujungnya, maka dalam penghantar itu akan timbul arus listrik.
Hukum Ohm menjelaskan hubungan antara tegangan listrik dengan kuat
arus listrik.

Hukum Ohm dalam kehidupan sehari-hari sudah sering di jumpai.


Seperti pada penggunaan alat-alat listrik seperti lampu, TV, dan kulkas
juga alat elektronik lainnya yang harus disesuaikan dengan tegangan.
HUKUM Ohm membrikan informasi mengenai kuat arus atau tegangan
suatu alat listrik. Bila alat listrik di beri tegangan listrik yang lebih kecil
dari seharusnya, arus akan mengecil sehingga alat itu tidak bekerja
normal (misalnya lampu akan redup).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat di ambil rumusan


masalah sebagai berikut:

1. Bagaiamana pengaruhnya jika posis Voltmeter (V) dan Amperemeter


(A) dipindahkan?
2. Bagaimana hubungan antara tegangan dan kuat arus yang mengalir
dalam sebuah rangakaian?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengaruh perpindahan posis Voltmeter dan Amperemeter
2. Mengetahui hubungan antara tegangan dan kuat arus yang mengalir
dalam sebuah rangkaian

1
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Pada tahun (1787-1854) seorang ahli fisika Jerman yang bernama George
Simon Ohm menyatakan sebuah hubungan antara arus liatrik (I) yang
mengalir melalui suatu rangkaian dengan tegangan yang di pasang dalam
rangkaian (V). Hubungan tegangan dan arus listrik tersebut diperoleh dari
eksperimennya yang sering dikenal dengan sebutan Hukum Ohm
(Sutrisno,2001 : 142).

Hukum Ohm menyatakan “Untuk suatu konduktor logam pada suhu


konstan, perbandingan antara perbedaan potensial ∆V antara dua titik dari
konduktor dengan arus listrik I melalui konduktor tersebut adalah konstan”
(Tipler,2001 : 142).

V = I.R

V = Tegangan Listrik

I = Arus Listrik

R = Hambatan (Resistansi) pada rangkaian (Ω)

Seperti yang diketahui bahwa Hukum Ohm bukanlah merupakan sebuah


hukum fundamental dari keelektromagnetan karena hukum tersebut
bergantung pada sifat-sifat medium pengantarnya.Bentuk hukum tersebut
sangat sederhana, dan adalah merupakan hal yang aneh bahwa banyak
penghantar yang menuruti hukum tersebut. Sedangkan penghantar lainnya
tidak menuruti hukum tersebut sama sekali, seperti bunyi pernyataan Hukum
Ohm diatas “Untuk suatu konduktor logam pada suhu konstan”.

Berdasarkan hukum Ohm, 1 ohm di definisikan sebagai hambatan yang


digunakan dalam suatu rrangkaian yang dilewati kuat arus sebesar 1 Ampere
dengan beda potensial 1 volt. Oleh karena itu,kita dapat mendefinisikan
pengertian hambatan yaitu perbandingan antara beda potensial dan kuat arus.
Semakin besar sumber tegangan maka semakin besar arus yang dihasilkan.

2
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat


1. Waktu : Selasa,16 Juli 2019
2. Tempat : Laboratorium IPA MA Al-Hikmah Ranteangin
B. Alat dan Bahan

NO.KATALOG Nama Alat/Bahan Jumlah


KAL 41 Materi dasar 90 2
KAL 99/020 Kabel penghubung merah 3
KAL 99/030 Kabel penghubung hitam 3
FLS 20.22/100 Hambatan tetap 100 Ω 1
FLS 20.07 Papan rangkaian 1

NO.KATALOG Nama Alat/Bahan Jumlah


Fls 20.08/503 Potensiometer 50 KΩ 1
Fls.20.04 Saklar satu kutub 1
Fls.20.02 Jembatan penghubung 1
KAL 60 Catu-daya 1
Baterai (cadangan) 3

C. Persiapan Percobaan
Keterangan :
1. Persiapkan peralatan / komponen sesuai dengan daftar alat dan
bahan.
2. Buat rangkaian seperti berikut :
a) Saklar dalam posisi terbuka (posisi 0)
b) Sebuah meter dasar 90 sebagai Amperemeter dengan batas ukur
100 mA.
c) Meter dasar 90 lainnya sebagai Voltmeter dengan batas ukur 10
volt.
3. Pilih catudaya ke sumber tegangan (alat masih dalam keadaan
mati/off)

3
4. Hubungkan rangkaian ke catudaya (gunakan kabel penghubung)
5. Periksa kembali rangkaian.

D. Langkah-langkah Percobaan
1. Hidupkan catudaya kemudian tutup saklar s (posis 1).
2. Atur potensiometer sehingga voltmeter menunjukkan tegangan
sekitar 2 volt,kemudian baca kuat arus yang mengalir pada
amperemeter dan catat hasilnya kedalam tabel pengamatan.
3. Atur lagi potensiometer sehingga voltmeter menunjukkan teganga n
sedikit lebih tinggi dari 2 volt,baca kuat arus dan catat hasilnya
kedalam tabel hasil pengamatan.
4. Ulangi langkah 3 sebanyak 3 kali,kemudian catat hasilnya kedalam
tabel pada hasil pengamatan.

E. Hasil Pengamatan

Nomor Tegangan Kuat Arus


Percobaan (V volt) (I Ampere)
1 2,2 0,37
2 1,4 0,7
3 1,3 0,5
4 1,2 0,3
5 0,2 0,1

4
BAB IV

ANALISIS PRAKTIKUM DAN PEMBAHASAN

A. Analisis

Nomor Tegangan Kuat Arus V Keterangan


Percobaan (V volt) (I Ampere) −−
I
1 2,2 0,38 5,7 Menyala
2 1,4 0,7 2 Menyala
3 1,3 0,5 2,6 Redup
4 1,2 0,3 4 Redup
5 0,2 0,1 2 Mati

Keterangan :
 Percobaan 1
Tegangan : 2,2 ( V )
Kuat Arus : 0,38 ( I )
V 2,2
−− = −−− = 5,7
I 0,38

 Percobaan 2
Tegangan : 1,4 ( V )
Kuat Arus : 0,7 ( I )
V 1,4
− = −−− = 2
I 0,7
 Percobaan 3
Tegangan : 1,3 ( V )
Kuar Arus : 0,5 ( I )
V 1,3
− = −−− = 2,6
I 0,5

5
 Percobaan 4
Tegangan : 1,2 ( V )
Kuat Arus : 0,3 ( I )
V 1,2
−− = −−− = 4
I 0,3
 Percobaan 5
Tegangan : 0,2 ( V )
Kuat Arus : 0,1 ( I )
V 0,2
−− = −−− = 2
I 0,1

B. Pembahasan
Pada praktikum ini ada hubungan sangat penting antara
tegangan,arus dan hambatan.Hubungan tersebut disebut Hukum
Ohm.Hubungan dalam Hukum Ohm ini yaitu besarnya arus listrik
yang mengalir sebanding dengan besarnya beda potensial (Tegangan).
Untuk sementara tegangan dan beda potensial di anggap sama walau
sebenarnya kedua secara konsep berbeda. Secara matematika di
tuliskan 1 ∞ V atau V ∞ 1.Untuk menghilangkan kesebandingan ini
maka perlu ditambahkan sebuah konstanta yang kemudian dikelnal
dengan Hambatan ( R ) sehingga persamaannya menjadi V =
I.R.Dimana V adalah tegangan (volt),I adalah kuat arus ( A ) dan R
adalah hambatan (Ohm). Selain itu,perbandingan antara tegangan
dengan kuat arus merupakan suatu bilangan konstan yang di sebut
hambatan listrik.Secara sistematika dituliskan V/I = R atau dituliskan
V = I.R.
Ketika catudaya dihubungkan ke rangkaian melalui kabel
penghubung lalu dihidupkan,maka didapatkan nilai kuat arus dan
tegangan. Besarnya tegangan dan kuat arus dapat dilihat dari angka
yang ditunjukkan Voltmeter dan Amperemeter.

6
Pada hasil pengkuran di dapat tegangan voltmeter nilainya
mendekati tegangan sumber. Hal ini terjadi kemungkinan ada
hambatan alat yang terdapat pada voltmeter,sehingga hasil pengukuran
yang didapat tidak sama dengan tegangan sumber,tetapi nilainya
mendekati.Untuk nilai hambatannya,dengan menggunakan prinsip
Hukum Ohm yang secara matematis V = I.R.

Pada praktikum ini di lakukan lima kali percobaan. Dimana pada


percobaan satu dan dua lampu LED menyala,selanjutnya pada
percobaan tiga dan empat lampu LED mulai meredup dan terakhir pada
percobaan ke lima lampu LED sudah mati atau tidak menyala.

Perbandingan antara tegangan dengan kuat arus yang disebut


hambatan listrik merupakan bilangan konstan.

7
BAB V
PENUTUP

A. Simpulan
a) Tegangan dan arus listrik memiliki hubungan yang dinyatakan
dengan rumus V = I.R yaitu arus listrik yang mengalir pada kawat
penghantar berbanding lurus dengan hambatan kawat penghantar
tersebut.
b) Pada praktikum hukum Voltmeter dirangkai secara paralel dan
Amperemeter di rangkai secara seri,rangkaian juga dihubungkan
pada catudaya dan pada saklar.
c) Voltmeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur beda
potensial.
d) Amperemeter adalah alat ukur listrik yang berfungsi untuk
mengukur besarnya nilai arus listrik yang ada pada rangkaian
elektronika.

B. Saran
1. Praktikum sebaiknya dilakukan lebih lama agar memperoleh hasil
yang bisa dipastikan sudah baik dan benar.
2. Pada saat praktikum sebaiknya peserta praktikum atau dalam hal ini
adalah siswa di awasi dengan baik dan secara tegas diberi
pemahaman mengenai tugas praktikum yang diberikan,agar jangan
hanya satu atau dua orang saja dari perwakilan masing-masing
kelompok yang faham.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://lenterakecil.com/keterampilan-menulis-paragraf/

https://www.hajarfisika.com/laporan-praktikum-hukum-Ohm

Anda mungkin juga menyukai