Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN FISIKA II

“Gaya Lorentz”

DI SUSUN OLEH :
XII-6
Adelia Kezhie Adhani ( 01 )
Anjani Okta Prastiwi ( 04 )

SMA NEGERI 7 SURABAYA


Jl. Ngaglik No.27-29, Kapasari, Kec. Genteng, Kota SBY,
Jawa Timur 60273
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan fisika
tentang “Gaya Lorentz” dan manfaatnya untuk masyarakat.
Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas
percobaan oleh Bapak Yuhanes Hari Nugroho, S.Pd pada bidang pelajaran
fisika. Laporan ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan tersebut.
Untuk itu kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang berkontribusi
dalam pembuatan laporan ini.
Kami menyadari, laporan yang kami buat masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, semua kritik dan saran akan kami terima agar kami dapat
memperbaiki kesalahan dari laporan ini. Akhir kata kami berharap semoga laporan
tentang gaya lorentz dapat membawa manfaat bagi orang banyak dan dapat
menginspirasi pembaca.

Surabaya, 11 Februari 2021

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... 1


DAFTAR ISI ................................................................................................ 2
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 3
A. Latar belakang ...................................................................................... 3
B. Landasan Teori ......................................................................................3-4
C. Tujuan ................................................................................................... 4
D. Manfaat.................................................................................................. 4
BAB II ISI ...................................................................................................... 5
A. Alat & Bahan...... ................................................................................ 5
B. Prosedur Percobaan............................................................................. 5-6
C. Laporan Hasil... ....................................................................................6
BAB III HASIL PENGAMATAN & PEMBAHASAN ................................. 7
A. Pertanyaan ............................................................................................ 7
B. Jawaban................................................................................................. 7-8
C. Pembahasan........................................................................................... 8-9
BAB IV PENUTUP.......................................................................................... 10
A. Kesimpulan .......................................................................................... 10
B. Kritik & Saran ...................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 11

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebuah motor listrik dapat bekerja karena adanya gaya yang membuatnya
berputar, gaya ini dikerahkan oleh sebuah medan magnetik pada sebuah
konduktor pengangkut arus. Gaya magnetik pada muatan yang bergerak di
dalam konduktor yang ditransmisikan ke bahan konduktor dan konduktor itu
secara keseluruhan mengalami sebuah gaya yang di distribusikan sepanjang
konduktor itu. Gaya magnetik tegak lurus terhadap gerak elektronnya, gaya
ini tidak melakukan kerja. Kerja yang dilakukan pada elektron dilakukan
oleh gaya Fr. Ditemukan secara eksperimental bahwa besar gaya magnet
berbanding lurus dengan arus i pada kawat, dengan panjang kawat l pada
medan magnet (dianggap seragam) dan dengan medan magnet B. gaya ini
juga tergantung pada saat sudut θ antara arah arus dan medan magnet ketika
arus tegak lurus terhadap garis garis medan. Gaya paling kuat ketika kawat
pararel dengan garis-garis medan, tidak ada gaya sama sekali pada sudut-
sudut yang lain, gaya sebanding dengan sin θ sehingga didapatkan F = B. i. l
sin θ. Sebuah partikel bermuatan bergerak melalui sebuah daerah di dalam
terdapat kedua-dua medan magnet dan medan listrik, kuat medan listrik itu
berbanding terbalik dengan kuadrat jarak dan elemen arus. Besar gaya
Lorentz hanya bekerja pada muatan q itu dapat dinyatakan dengan
persamaan F = q v B sin θ. gaya Lorentz hanya bekerja bila muatan q
bergerak terhadap medan madnetik. Muatan q dalam tidak merasakan gaya
lorentz bila V mempunyai arah yang sama dengan B, maka F = 0. Tentu
sangat menarik bagaimana membuktikan adanya gaya magnet antar kawat
berarus listrik. Sehingga diperlukan perobaan untuk mengetahui adanya gaya
magnet antar kawat berarus listrik.

B. Landasan Teori

 Pengertian Gaya Lorentz


Lorentz adalah nama dari sebuah gaya dalam fisika modern yang
diambil dari nama belakang seorang ahli fisika kelahiran Arnhem
Belanda yang bernama Hendrik Anton Lorentz. Ahli fisika asal negeri
kincir angin ini meneliti tentang sebuah interaksi penghantar berarus

3
yang diletakkan di dalam sebuah medan magnet. Dan hasilnya ia berhasil
menemukan sebuah gaya yang kemudian disebut dengan gaya lorentz.
Gaya inilah yang kemudian banyak bermanfaat untuk menggerakkan
motor listrik untuk berbagai keperluan seperti kipas angin, blender, dan
lain sebagainya.
 Menentukan Arah Gaya Lorentz
Dalam berbagai aplikasi soal fisika sering sekali kita menanyakan
arah dari gaya lorentz. Untuk menentukan arah gaya lorentz kita bisa
menggunakan dua alternatif  cara / kaidah yakni dengan kaidah tangan
kanan atau kaidah pemutaran sekrup. Lihatlah seperti gambar yang
ada dibawah berikut ini !!!

C. Tujuan dari pengamatan ini adalah:


Untuk mengamati gaya magnet pada sebuah benda berarus listrik didalam
medanmagnet

D. ManfaatPengamatan

Untuk membuktikan apa yang terjadi dengan alumunium foil yang dialiri
arus listrik diletakkan didalam medan magnet

4
BAB II

ISI

A. Alat dan Bahan


1. Dua lembar aluminium foil dengan masing masing ukuran (1 x 15cm)
dan (1 x 20cm)
2. Dua buah magnet U dengan ukuran yang berbeda
3. 6 buah baterai (1,5 volt)
4. Sebuah saklar
5. 2 buah penjepit buaya
6. Kawat tembaga kabel (1 meter)
7. Sebuah papan berukuran 30 x 25 cm
8. Dua buah kayu yang panjangnya 15cm
9. Selembar seng berukuran (2 x 10 cm) dan beberapa sekrup kecil

B. Prosedur Percobaan
1. Siapkan papan, magnet U, dan dua buah kau. Letakkanlah magnet U
diantara kedua kayu yang berdiri dan sejajar, kemudian kuatkan
dengan seng dan sekrup.
2. Dilanjut dengan membuat rangkaian sederhana yang terdiri dari 3
buah baterai, sakelar, kabel, dan aluminium foil berukuran 1 x 15 cm

5
yang dihubungkan dengan kabel. Posisi aluminium foil berada di
antara kedua kutub magnet yang sama.
3. Tutuplah sakelar atau nyalakan agar arus listrik mengalir menuju
aluminium foil.
4. Gantilah aluminium foil dengan yang berukuran 1 x 20 cm, lalu lihat
apa yang terjadi pada aluminium foil?
5. Gantilah Magnet U dengan magnet U lain yang berukuran lebih besar
dan ulangi langkah yang sama menggunakan kedua ukuran aluminium
foil. Apa yang terjadi pada aluminium foil?
6. Tambahkan baterai sebanyak 3 buah baterai dengan jumlah total 6
baterai.
7. Lakukan langkah yang sama yaitu menggunakan magnet U dengan
ukuran kecil dan diletakkan juga aluminium foil berukuran 1 x 15 cm,
dilanjut dengan aluminium berukuran 1 x 20 cm.
8. Lalu gantilah magnet U dengan magnet U dengan ukuran yang lebih
besar, dan letakkan aluminium foil berukuran 1 x 15 cm lalu
selanjutnya diletakkan aluminium foil berukuran 1 x 20 cm.
9. Apa yang dapat anda simpulkan dari kegiatan tersebut
10.Susunlah Laporan percobaan yang sudah kalian lakukan disertai
poto/video saatmelakukan percobaan ( diprint out derahkan secara
individu )

C. Laporan Hasil

Untuk 3 baterai magnet kecil, aluminium foil berukuran 1 x 15 cm maupun 1


x 30 cm sama – sama menegang meskipun tegangan yang dihasilkan sedikit
bahkan terlihat tidak menegang.
Untuk 3 baterai magnet berukuran lebih besar, aluminium foil berukuran 1 x
15 cm maupun 1 x 30 cm sama – sama menegang meskipun tegangan yang
dihasilkan sedikit tetapi jauh lebih banyak dari 3 baterai magnet kecil
Untuk 6 baterai magnet kecil, kedua aluminium foil menegang dengan cepat
dan terlihat
Untuk 6 baterai magnet besar, kedua aluminium foil menegang dengan cepat
dan sangat terlihat

6
BAB III
Hasil Pengamatan dan Pembahasan

A. Pertanyaan

B. Jawaban
1. Pengaruh medan magnet adalah pada saat medan magnet dialiri arus listrik,
aluminium foil yang berada didalam medan magnet akan menimbulkan pergerakan
atau gaya.
2. Dengan cara mengunakan kaidah tangan kanan. Menurut kita cara tersebut
sesuai dengan hasil kegiatan yang kita lakukan.
3. Besar gaya lorentz bergantung terhadap besar medan magnet. Sehingga
pengaruh pergantian medan magnet yang awalnya berukuran kecil lalu dirubah
menjadi ukuran yang yang lebih besar membuat alumunium foil mengalami
pergerakan atau gaya yang lebih besar
. 4. Besar gaya lorentz juga bergantung pada penambahan jumlah baterai. Semakin
kuat arus listrik yang diberikan semakin besar pula pergerakan atau gaya pada
alumunium foil.

7
5. Besar gaya lorentz juga bergantung pada panjang alumunium. Semakin panjang
alumunium semakin besar juga gaya atau pergerakan yang dihasilkan.
6. Apabila sudut antara arus listrik i dan medan magnet B tidak sama dengan 90
derajat maka alumunium foil tidak mengalami pergerakan atau tidak bereaksi,
karena gaya Lorentz (F) selalu tegak lurus terhadap kuat arus(i) dan medan
magnetik (B).

C. Pembahasan

Pembahasan Pada praktikum ini membahas tentang gejala yang


ditimbulkan oleh sebuah kawat panjang yang dialiri arus listrik yaitu
terjadinya gaya magnetik pada kawat berarus yang disebut juga dengan
gaya magnetik atau gaya lorentz. Apabila kawat dialiri arus listrik,
maka akan menimbulkan medan magnet disekitarnya. Bila penghantar
berarus diletakkan di dalam medan magnet, maka pada penghantar akan
timbul gaya. Gaya inilah yang disebut dengan gaya lorentz. Pembuktian
kaidah tangan kanan pada gaya lorentz dapat dibuktikan melalui
percobaan ini. Susunan rangkaian yang terangkai dapat kita gambarkan
bahwa ada gaya yang bekerja pada kawat berarus ini. Sebuah kawat
berarus diletakkan di dalam medan magnet akan menyimpang, baik ke
atas maupun kebawah.

1. Gaya magnetik F selalu tegak lurus dengan arus I


dan arah induksi magnetik B. Semakin besar arus
yang mengalir, maka semakin besar pula gaya
magnetik yang dihasilkan. Pada kaidah tangan
kanan, ibu jari menunjukkan arah arus, keempat jari
lainnya menunjukkan arah medan magnetik.
Sedangkan telapak tangan menunjukkan arah gaya
lorentz. Perihal mengenai arah penyimpangan, besar
arah simpangan bergantung pada sumber tegangan
yang digunakan. Semakin besar sumber tegangan,
maka semakin besar pula kuat arus yang mengalir
dan semakin besar pula simpangan yang dihasilkan.
8
Jika sumber tegangan yang digunakan adalah berupa
satu buah baterai, maka simpangan yang bergulir
adalah kecil. Pada penggunaan lebih dari satu
baterai, maka simpangan yang bergulir adalah besar
dan sangat besar. Arah penyimpangan kawat bisa
bergerak ke atas maupun ke bawah

9
BAB IV
Penutup

A. Kesimpulan
Kesimpulan dari percobaan diatas adalah besar gaya lorentz dipengaruhi
oleh besar medan magnetik, besar arus listrik yang mengalir, panjang
alumunium foil, dan sudut yang terbentuk antara arus listrik dan medan
magnet.

B. Kritik dan Saran


Menurut kita saran dan kritik dari percobaan diatas hampir tidak ada

10
Daftar Pustaka

https://www.gurupendidikan.co.id/gaya-lorentz/-gaya-
mhttps://docplayer.info/73026554-Laporan-praktikum-eksperimen-fisikaagnetik-
antar-kawat-berarus-nama.html

11

Anda mungkin juga menyukai