Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM

HUKUM OHM

Oleh:

Riffatunnisa Fauziah Hanum

RE-1B / 4.34.22.1.21

Program Studi Teknologi Rekayasa Elektronika

Jurusan Teknik Elektro

Politeknik Negeri Semarang

2022/2023
KOMPETENSI DASAR

1. Membuktikan hukum ohm


2. Menghitung analisa rangkaian menggunakan analisa hukum ohm.
3. Menerapkan pemakaian hukum ohm.

DASAR TEORI

Jika dua buah titik memiliki potensial yang berbeda berarti kedua titik tersebut memiliki beda
potensial, dan jika kedua titik tersebut dihubungkan dengan penghantar, maka pada penghantar
tersebut mengalir arus listrik. Besarnya arus listrik bergantung dari besarnya beda potensial kedua
titik tersebut dan nilai tahanan penghantarnya.

Pada hukum ohm dinyatakan bahwa “besarnya arus listrik berbanding lurus dengan beda
potensial dan berbanding terbalik dengan resistansi penghantarnya.” 𝐼 = 𝑉 𝑅 Keterangan: I = arus
listrik dalam ampere. V = tegangan/ beda potensial dalam volt. R = resistansi penghantar dalam ohm.
Untuk membuktikan kebenaran hukum ohm abaikan tahanan dalam alat ukur. Rangkaian pembagi
tegangan dapat terdiri dari dua buah resistor yang dihubungkan secara seri

𝑉2 = 𝐼𝑡 × 𝑅2

𝐼𝑡 = 𝑉2 (𝑅1+𝑅2)

𝑉2 = 𝐼𝑡 × 𝑅2

𝑉2 = 𝑉𝑠 (𝑅1+𝑅2) × 𝑅2

𝑉2 = 𝑅2 (𝑅1+𝑅2) × 𝑉𝑠

𝑉2 bergantung dari harga 𝑅1 dan 𝑅2.

ALAT DAN KOMPONEN

1. Power Supply 1 buah


2. Multimeter 2 buah
3. Resistor
a. 100KΩ
b. 220KΩ
GAMBAR RANGKAIAN

LANGKAH KERJA

1. Lakukanlah tegangan seperti pada Gambar 6.1 untuk harga Vs berubah – ubah hingga 10
Volt, untuk R1 = 100KΩ dan R2 = 220KΩ
2. Catat hasilnya dalam Tabel 6.1
3. Lakukanlah pengukuran arus dan tegangan seperti pada Gambar 6.2 untuk harga Vs berubah
ubah hingga 10 Volt, untuk RL = 100KΩ dan 220KΩ
4. Catat hasilnya dalam Tabel 6.2
5. Ulangi percobaan pada Gambar 6.2 untuk arus konstan sebesar I = 1 mA dan 5 mA serta RL
= 100KΩ dan 220KΩ
6. Catat hasilnya dalam Tabel 6.3
7. Ulangi percobaan pada Gambar 6.2 untuk tegangan konstan pada 3V, 5V, dan 9V serta RL =
100KΩ dan 220KΩ
8. Catat hasilnya dalam Tabel 6.4
9. Kembalikan peralatan ke tempat penyimpanan

HASIL PERCOBAAN

Tabel 6.1

VS (volt) V1 (volt) V2 (volt)


1 0,332 0,67
2 0,698 1,54
3 0,89 2,5
4 1,45 2,4
5 1,76 3,547
6 1,86 4,2
7 2,23 5,43
8 3,12 5,23
9 2,7 6,7
10 3,93 6,73
Tabel 6.2

RL I (mA) V (volt)
100KΩ 0,01 1
220KΩ 0,0047
100KΩ 0,02 2
220KΩ 0,0096
100KΩ 0,03 3
220KΩ 0,0147
100KΩ 0,04 4
220KΩ 0,0185
100KΩ 0,05 5
220KΩ 0,0232
100KΩ 0,06 6
220KΩ 0,0276
100KΩ 0,07 7
220KΩ 0,0325
100KΩ 0,08 8
220KΩ 0,0368
100KΩ 0,09 9
220KΩ 0,0431
100KΩ 0,1 10
220KΩ 0,0465
Tabel 6.3

V (volt) RL I (mA)
1 470Ω 0,4
1KΩ 1
5 470Ω 2,3
1KΩ 5
Tabel 6.4

V (volt) RL I (mA)
3 100KΩ 0,03
220KΩ 0,013
5 100KΩ 0,05
220KΩ 0,023
9 100KΩ 0,09
220KΩ 0,041
ANALISIS

Setelah melihat data hasil percobaan yang telah kami lakukan, kami dapat melihat hubungan
antara hambatan, tegangan dan arus dalam satu rangkaian. Dilihat dari table 6.1 dan table 6.3 dapat
dilihat bahwa semakin besar hambatan maka tegangan juga semakin besar. Kemudian dari table 6.2
dan table 6.4 dapat dilihat bahwa semakin besar hambatan makan arus akan semakin kecil

KESIMPULAN

Setelah melakukan percobaan ini yaitu tentang hokum ohm, kami dapat menyimpulakn
bahwa arus listrik dan hambatan berbanding lurus dengan teganganya. Artinya semakin besar arus
listrik/hambatan semakin besar pula tegangannya. Akan tetapi, arus listrik berbanding terbalik dengan
hambatannya. Artinya semakin besar arus maka semakin kecil nilai hambatannya . sehingga
didapatkan rumus V = I x R

TUGAS

A. Pertanyaan
1. Gambar grafik (R1/R2) = f (V1/V2) dari Tabel 6.1
2. Gambar grafik I = f (V) dari Tabel 6.2
3. Gambar grafik V = f (R) dari Tabel 6.3
4. Gambar grafik I = f (R) dari Tabel 6.4
5. Berdasarkan pertanyaan – pertanyaan diatas, kesimpulan apa yang anda dapatkan?
B. Jawaban
1.

2.
3.

4.

5. Jadi kesimpulannya adalah dari grafik-grafik yang telah didapatkan ialah semakin
tinggi tegangan maka arus juga ikut naik, tanpa adanya tegangan maka arus juga tidak
bisa naik/keluar intinya adalah berbanding lurus antara tegangan dan arus R3

Anda mungkin juga menyukai